Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KERJA

DISUSUN OLEH
PELANGI RERA ASSIFA
(1913351003)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022
SOAL SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KERJA :

1. JELASKAN DEFINISI SANITASI, SANITASI Lingkungan, sanitasi Industri. Sanitasi


dasar dan tampilhan kutipan sumbernya!
2.TOPIK P2K3
a. Singkatan dari P2K3?
b. Sejarah P2K3 di Indonesia!
c. Bagimana peran P2K3 di perushaan Internasional yang ada di Indonesia dan peran
P2K3 di Home industri!
d. Siapa yang ikut mengontrol kualitas Lingkungan untuk Home Industri!!
e. Buat Struktu organisasi suatu perusahaan skala Internasional di Indonesia dan
gambarkan posisi P2 K3 di struktur organisasi tersebut!
3.Buatlah Instrumen dalam bentuk Kuesioner dan ckhek list untuk topik
a. Sanitasi makanan di Lingkungan Industri
b. Sanitasi Rumah sehat di lingkungan industri dan pemuikiman sekitar Industri
c. Apar di lingkungan industri dan standarnya untuk skala industri besar dan home Industri
dan skala menengah

JAWABAN SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KERJA :

- –Definisi Sanitasi
Dalam ilmu terapan sanitasi diartikan penciptaan dan pemeliharaan kondisi-
kondisi higienis dan sehat. Sanitasi adalah usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004).

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sanitasi

-Definisi Sanitasi Lingkungan


Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, konstruksi, pembuangan limbah, pasokan air yang higienis, dan
sebagainya, terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Sanitasi
Lingkungan sangat memilih keberhasilan berdasarkan paradigma pembangunan
kesehatan lingkungan dalam 5 tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek
pencegahan berdasarkan aspek perawatan. Dengan upaya pencegahan yang baik,
jumlah kejadian terkait penyakit yang menggunakan kondisi lingkungan dapat
dihalangi. Selain itu, anggaran yang diharapkan bersifat preventif juga relatif lebih
terjangkau daripada upaya pengobatan penyakit, banjir, pangkalan sungai,
penyumbatan saluran sungai, aliran di saluran sungai.

Sumber : https://inaproinstrument.com/pengertian-sanitasi-lingkungan-dan-
manfaatnya/
-Definisi Sanitasi Industri
Sanitasi industri adalah usaha mencegah penyakit di tempat kerja dengan cara
menghilangkan atau mengendalikan faktor-faktor di lingkungan kerja yang dapat
berperan dalam pemindahan bahaya/penyakit sejak penerimaan bahan baku,
proses produksi, sampai pada tahap distribusi. sanitasi industri juga sebagai upaya
pencegahan atau preventif yang perlu dilakukan pada setiap industri untuk
menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan serta mengendalikan faktor-faktor
dari lingkungan yang muncul di tempat kerja atau industri yang dapat
menyebabkan pekerja dapat mengalami gangguan kesehatan dan rasa
ketidaknyamanan pada saat melakukan pekerjaan.

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/340557-penerapan-higiene-
dan-sanitasi-industri-03b56f81.pdf

-Definisi Sanitasi Dasar


Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan
lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada
pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan
manusia. Sarana sanitasi dasar melibatkan tiga komponen yang sangat penting,
yakni penyediaan air bersih, pembuangan sampah rumah tangga dan penyediaan
jamban sehat. (Azwar,1999).

Sumber : http://repository.utu.ac.id/220/1/BAB%20I_V.pdf

- a. P2K3 singkatan dari Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

b. di Indonesia awalnya sudah memiliki Undang-Undang No. 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja yang dimana undang-undang tersebut menyediakan
suatu kerangka dasar untuk pencegahan terjadinya kecelakaan dan timbulnya
penyakit akibat kerja di tempat kerja. Kunci utama dari inti UU Keselamatan
Kerja tersebut adalah keterlibatan tenaga kerja dan pengurus serta organisasi kerja
yang ada di dalamnya untuk meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan
kerja (K3). Terdapat beberapa hal penting sebagai dasar pertimbangan pada saat
pembentukan P2K3. Tujuan pembentukan P2K3 harus dapat menjamin bahwa
organisasi yang akan dibentuk merupakan perwakilan seluruh komponen yang ada
di tempat kerja. Konsultasi antara pihak manajemen dengan pekerja harus terfokus
pada pengembangan struktur P2K3 yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan
tempat kerja atau perusahaan. P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau pejabat yang
ditunjuknya atas usul dari pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.

Sumber : https://jurnal-k3lh.web.id/2018/01/15/panitia-pembina-keselamatan-dan-
kesehatan-kerja-p2k3/

c. Peran P2K3 di perushaan Internasional yang ada di Indonesia :


-Menyediakan personil yang terlatih, sarana yang menjunjang serta ketersediaan
dana yang mencukupi dari perencanaan yang telah dibuat.
-Menjadikan penerapan SMK3 sebagai bagian yang terintegrasi dari sistem
manajemen perusahaan.
-Menjadikan semua pihak dalam perusahaan berperan aktif dalam penerapan dan
menciptakan budaya kerja yang mendukung penerapan dan pengembangan
SMK3. hal ini ditunjukkan dengan tanggung jawab dari pekerja serta menciptakan
jalur komunikasi yang efektif di perusahaan.
-Mengadakan pembicaraan dengan pekerja mengenai penerapan SMK3 dan
meningkatkan motivasi dan kesadaran semua pihak tenteng SMK3.
-Mengadakan pelatihan untuk terus menunjang sistem manajemen yang
diterapkan perusahaan.

peran P2K3 di home industry :


-Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
tempat kerja,
-Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:
•Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran dan peledakan
serta cara penanggulangannya.
•Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
•Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
•Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
-Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
-Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja
-Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
-Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja
-Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan
-Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,
higienis perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi
-Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan
makanan di perusahaan
-Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
-Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
-Mengembangkan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan
pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan
-Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higienis perusahaan, dan
kesehatan kerja
-Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan
pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higienis
perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja.

d. Pemerintah, p2k3, Smk3, dan para pihak yg bekerja di home industy tersebut.
e. Struktur organisasi
3. a.Sanitasi makanan di Lingkungan Industri

No. Indikator
I. Higiene dan Sanitasi Makanan Ya Tidak
1. Apakah bahan makanan yang digunakan bermutu baik?
2. Apakah menggunakan bahan makanan olahan dalam kemasan?
3. Bagaimana kualitas bahan makanan olahan kemasan yang
digunakan?
4. Bagaimana cara memperlakukan bahan makanan sebelum diolah?
5. Bagaimana cara menyimpan bahan makanan kering dan basah ?
Apakah makanan tidak mengandung bahan berbahaya (pengawet
6. borax,
formalin, pewarna tekstil)?
7. Bagaimana cara menyajikan makanan yang sudah matang?
8. Apakah makanan disajikan dalam keadaan terbungkus/ tertutup?
II. Higiene dan Sanitasi Peralatan
1. Apakah penutup atau pembungkus makanan bersih?
2. Apakah peralatan makanan aman dan tidak berbahaya bagi
kesehatan?
3. Apakah peralatan digunakan sesuai dengan peruntukkannya?
4. Apakah peralatan utuh, tidak cacat, tidak retak dan mudah
dibersihkan?
5. Apakah peralatan rutin dicuci dengan air dan sabun?
6. Apakah perlatan rutin dikeringkan dengan alat pengering atau
lap?
7. Bagaimana cara penyimpanan peralatan yang digunakan?
8. Apakah tempat penyimpanan peralatan bersih dan bebas dari
hama?
III. Higiene dan Sanitasi Personal
1. Apakah memiliki riwayat penyakit menular?
2. Bagaimana cara untuk melindungi dari kontak langsung dengan
makanan?
3. Berapa kali mandi dalam sehari?
4. Berapa kali keramas dalam seminggu?
5. Berapa kali menggosok gigi dalam sehari?
6. Berapa kali memotong kuku dalam sebulan?
7. Apakah pakaian yang digunakan saat melakukan pengolahan
makanan bersih?
8. Apakah saat melakukan pengolahan makanan sambil merokok?
9. Apakah saat melakukan pengolahan makanan sambil mengunyah/
makan?
10. Apakah saat batuk dan bersin menutup mulut dan hidung?
11. Apakah saat batuk dan bersin menjauhi makanan?
Apakah saat melakukan pengolahan makanan sambil menyisir
12.
rambut atau menggaruk anggota badan?
Apakah menggunakan sarung tangan atau alat untuk menghindari
13.
kontak langsung dengan makanan?
14. Apakah saat melakukan pengolahan makanan menggunkan apron
atau celemek?
Apakah saat melakukan pengolahan atau pelayanan makanan
15.
menggunakan tutup rambut?
16. Apakah saat melakukan pengolahan makanan menggunakan
perhiasan?
17. Apakah selalu mencuci tangan dengan sabun?
IV. Higiene dan Sanitasi Lingkungan
1. Apakah air yang digunakan untuk keperluan pengolahan
makanan bersih?
2. Apakah tempat mencuci tangan terpisah dengan tempat mencuci
alat?
Apakah tempat mencuci tangan dengan air mengalir dan
3.
dilengkapi dengan sabun?
4. Bagaimana cara melakukan pengolahan sampah?
5. Bagaimana cara memilih tempat sampah yang layak digunakan?
6. Bagaiamana cara menjaga sanitasi higiene dilingkungan kerja
serta area makan?

b. Sanitasi Rumah sehat di lingkungan industri dan pemukiman sekitar Industri

No. Higiene dan Sanitasi Lingkungan Ya Tidak


1. Apakah air yang digunakan dilingkungan rumah sehat sekitar
industri untuk keperluan MCK bersih?
2. Apakah terdapat tempat mencuci tangan?
Apakah tempat mencuci tangan dengan air mengalir dan
3.
dilengkapi dengan sabun?
4. Apakah terdapat cara melakukan pengolahan sampah?
5. Apakah ada cara memilih tempat sampah yang layak
digunakan?
6. Apakah warga sekitar tau cara menjaga sanitasi higiene
dilingkungan?
7. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang
cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan
penghuni rumah
8. adanya ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur), bagi
masing-maing penghuni;
9. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dengan penyediaan air bersih
10. pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga
11. bebas vektor penyakit dan tikus
12. kepadatan hunian yang tidak berlebihan
13. cukup sinar matahari pagi
14. terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran
15. disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
16. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan 
17.  garis sempadan jalan
18. konstruksi bangunan rumah
19. bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam rumah
c. Apar di lingkungan industri dan standarnya untuk skala industri besar dan home
Industri dan skala menengah
Keterangan:
SS = Jika pernyataan sangat sesuai dengan
kenyataan S = Jika pernyataan sesuai dengan
kenyataan
TS = Jika pernyataan tidak sesuai dengan kenyataan
STS= Jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan kenyataan
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Makanan yang disajikan tidak basi.
2. Makanan tidak mengandung bahan berbahaya
(pengawet borax, formalin, pewarna tekstil)
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Makanan disajikan dengan tempat/alat
perlengkapan yang bersih.
4. Makanan disajikan dengan tempat/ alat
perlengkapan yang aman bagi kesehatan.
5. Makanan yang di dijajakan dalam keadaan
terbungkus dan atau tertutup.
6. Makanan yang diangkut dalam keadaan tertutup
atau terbungkus serta dalam wadah yang bersih.
7. Pembungkus atau penutup makanan yang
digunakan dalam keadaan bersih.
8. Pembungkus atau penutup makanan yang
digunakan tidak mencemari makanan.
9. Pembungkus atau penutup makanan yang
digunakan tidak ditiup.
10. Menggunakan peralatan masak dan/atau
peralatan makan yang terbuat dari bahan taraf
pangan/ food
grade (aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan)
11. Menggunakan peralatan pengolahan makanan
sesuai dengan peruntukkannya.
12. Wadah penyimpan makanan terpisah untuk setiap
jenis makanan (makanan jadi, makanan basah dan
makanan kering)
13. Menggunakan peralatan yang utuh, tidak cacat,
tidak retak, tidak gompal atau mudah dibersihkan.
14. Mencuci peralatan yang sudah dipakai dengan air
bersih bersama sabun.
15. Mengeringkan peralatan dengan alat pengering
atau lap yang bersih.
16. Tidak menggunakan kembali peralatan yang
dirancang untuk sekali pakai.
17. Menggunakan pisau yang berbeda untuk
memotong makanan yang basah atau makanan
yang kering.
18. Menggunakan sarung tangan, penjepit makanan,
sendok, garpu untuk perlindungan kontak
langsung dengan makanan.
19. Menggunakan celemek/apron saat mengolah
makanan.
20. Menggunakan tutup rambut saat mengolah
makanan atau melayani pembeli.
21. Tidak merokok saat melakukan pengolahan
makanan.
22. Tidak makan atau mengunyah saat melakukan
pengolahan makanan.
23. Tidak memakai perhiasan.
24. Selalu mencuci tangan sebelum atau sesudah
bekerja, serta setelah keluar dari toliet/ jamban.
25. Memakai pakaian yang bersih.
26. Saat batuk menutup mulut serta saat bersin
menutup hidung.
27. Menjauhi makanan saat batuk atau bersin.
28. Tidak menyisir rambut, menggaruk anggota
badan saat melakukan pengolahan makanan.
29. Menggunakan air yang bersih.
30. Tempat cuci tangan mudah terjangkau serta
memiliki bak pencucian.
31. Tempat cuci tangan terpisah dengan tempat cuci
alat, bahan makanan.
32. Tempat cuci tangan dengan air mengalir
dilengkapi sabun.
33. Tersedia tempat sampah yang terpisah antara
sampah organik dengan anorganik.
34. Area kerja, area makan tampak rapi juga bersih.
35. Area makan nyaman untuk digunakan saat
makan.

Anda mungkin juga menyukai