Anda di halaman 1dari 104

NUTRITIONAL CARE PROCESS (NCP)

Nutritional Care Process (NCP) adalah suatu metode pemecahan masalah berdasarkan problem,
yang penekanannya pada sistematika proses yang dilakukan.
NCP dibuat agar para ahli gizi mampu berfikir kritis dan membuat keputusan yang tepat terkait
dengan masalah gizi pada pasie untuk menyediakan pelayanan gizi yang aman, efektif, dan
berkualitas.

Tahapan dari NCP


Terdiri dari 4 tahapan proses, yaitu :

1. Nutrition Assessment
- Dimulai dengan pengumpulan data melalui riwayat gizi, pengukuran antropometri serta
data penunjang lainnya (laboratorium) dan kebiasaan dari perilaku makan, data
pendidikan dan kemampuan serta data sosial ekonomi lainnya.
- Setelah semua data dikumpulkan, selanjutnya silakukan analisa data dengan
membandingkan dengan standar yang telah disepakati para ahli gizi berdasarkan temuan-
temuan ilmiah sebelumnya untuk menentukan adanya ketidaknormalan (abnormalitas)
dari data tersebut. Data yang tidak bisa berupa faktor risik yang potensial dapat
menyebabkan timbulnya masalah gizi atau kelainan gizi aktual. Sumber data dapat berupa
data primer (observasi langsung) maupun data sekunder dari rekam medik pasien.
2. Nutrition Diagnosis
Diagnosa giziterdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Masalah / problem (P)
Yaitu semua masalah gizi nyata yang didapat pada pasien
- Perubahan dari normal menjadi tidak normal (Alteration)
- Penurunan dari suatu kebutuhan normal (Decrease)
- Peningkatan dari suatu kebutuhan (Increase)
- Risiko munculnya gizi tertentu
2. Sebab / Etiologi (E)
Yaitu semua hal yang dapat menyebabkan munculnya masalah (problem) pasien.
Komponen ini biasa menggunakan komponen gizi yang dibuat oleh ahli gizi atau bisa
merupakan komponen medik yang dibuat oleh dokter.
3. Gejala / Tanda (sign and symptomp) (S)
Yaitu semua temuan berupa gejala dan atau tanda (bukti) yang didapat pada pasien yang
terkait dengan munculnya masalah gizi. Komponen bisa merupakan komponen gizi yang
dibuat oleh ahli gizi atau bisa merupakan komponen medik yang dibuat oleh dokter.
3. Nutrition Intervention
- Setelah diagnosa pasien ditegakkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
intervensi gizi (Nutrition Intervention) yang terdiri dari 2 tahap, yaitu membuat rencana
intervensi gizi dan implementasi rencana (planning and implementation).
- Intervensi gizi ditujukan untuk melakukan manajemen dari faktor risiko, faktor perilaku,
faktor lingkungan, dan aspek gizi dari status kesehatan pasien.

4. Nutrition Monitoring and Evaluation


a. Monitoring
Dikerjakan terhadap parameter status gizi yang akan mengalami perubahan akibat
implementasi dari intervensi medik maupun gizi yang dikerjakan. Kemampuan memonitor
data-data meliputi :
- Parameter gizi : pengetahuan gizi, intake, status gizi
- Parameter klinik dan penyakit : nilai laborat, tekanan darah, berat badan, keluhan dan
gejala, infeksi, komplikasi, dll
- Parameter pasien : kepuasan kualitas hidup, kemampuan merawat diri sendiri
- Parameter penggunaan fasilitas perawatan : lamanya di rawat di rumah sakit (length
of stay)
b. Evaluasi
Dikerjakan dengan membandingkan parameter-parameter yang dimonitor sebelum dan
sesudah intervensi gizi atau dengan nilai standar yang direkomendasikan. Dalam hal ini
dibutuhkan kemampuan untuk melihat apakah intervensi yang dikerjakan sudah mencapai
sasaran atau tidak serta kemampuan melakukan modifikasi atau perubahan dari rencana
intervensi gizi.
Taxonomy Diagnosa Gizi
1. Domain Intake (NI)
Masalah yang paling aktual dikaitkan dengan intake energi, zat-zat gizi, bioaktif untuk diet
oral, atau dukungan gizi (Nutritional Support).
Terdiri dari kelas:
a. Keseimbangan energi
Aktual / estimasi perubahan dalam keseimbangan energi
 Peningkatan kebutuhan energi NI-1.1
 Asupan energi tidak adekuat NI-1.2
 Asupan energi berlebih NI-1.3
 Perkiraan asupan energi kurang optimal NI-1.4
 Perkiraan kelebihan asupan energi NI-1.5
b. Intake oral atau nutrition support
 Asupan makanan dan minuman per oral tidak adekuat NI-2.1
 Asupan makanan dan minuman per oral berlebih NI-2.2
 Asupan nutrisi enteral tidak adekuat NI-2.3
 Asupan nutrisi enteral berlebih NI-2.4
 Komposisi nutrisi enteral yang tidak sesuai dengan kebutuhan NI-2.5
 Asupan nutrisi parenteral tidak adekuat NI-2.6
 Asupan nutrisi parenteral berlebih NI-2.7
 Komposisi nutrisi parenteral yang tidak sesuai dengan kebutuhan NI-2.8
 Keterbatasan penerimaan makanan NI-2.9
c. Intake cairan
 Asupan cairan tidak adekuat NI-3.1
 Asupan cairan berlebih NI-3.2
d. Substansi bioaktif
 Asupan komponen bioaktif tidak adekuat NI-4.1
 Asupan komponen bioaktif berlebih NI-4.2
 Kelebihan asupan alkohol NI-4.3
e. Zat gizi
 Peningkatan kebutuhan zat gizi (spesifik) NI-5.1
 Malnutrisi NI-5.2
 Asupan energi-protein tidak adekuat NI-5.3
 Penurunan kebutuhan zat gizi (spesifik) NI-5.4
 Asupan zat gizi tidak berimbang NI-5.5
Sub Kelas Domain Intake :
a. Lemak dan kolesterol NI-5.6
 Asupan lemak tidak adekuat NI-5.6.1
 Asupan lemak berlebih NI-5.6.2
 Asupan jenis lemak tidak sesuai NI-5.6.3
b. Protein NI-5.7
 Asupan protein tidak adekuat NI-5.7.1
 Asupan protein berlebih NI-5.7.2
 Asupan jenis protein/asam amino tidak sesuai NI-5.7.3
c. Karbohidrat dan serat NI-5.8
 Asupan karbohidrat tidak adekuat NI-5.8.1
 Asupan karbohidrat berlebih NI-5.8.2
 Asupan dari jenis karbohidrat tidak sesuai NI-5.8.3
 Asupan karbohidrat tidak konsisten NI-5.8.4
 Asupan serat tidak adekuat NI-5.8.5
 Asupan serat berlebih NI-5.8.6
d. Vitamin NI-5.9
 Asupan vitamin (spesifik) tidak adekuat NI-5.9.1
 Asupan vitamin (spesifik) berlebih NI-5.9.2
e. Mineral NI-5.10
 Asupan mineral (spesifik) tidak adekuat NI-5.10.1
 Asupan mineral (spesifik) berlebih NI-5.10.2
f. Multi nutrient NI-5.11
 Perkiraan asupan zat gizi (spesifik) kurang NI-5.11.1
 Perkiraan asupan zat gizi (spesifik) berlebih NI-5.11.2
2. Domain Clinic (NC)
Status gizi/masalah gizi yang teridentifikasi dikaitkan dengan kondisi kesehatan/fisik.
Terdiri dari kelas :
a. Fungsional
 Kesulitan menelan NC-1.1
 Kesulitan menggigit/mengunyah NC-1.2
 Kesulitan pemberian ASI (menyusui) NC-1.3
 Perubahan fungsi gastrointestinal NC-1.4
 Prediksi kesulitan dalam menyusui NC-1.5
b. Biokimia
 Gangguan penggunaan zat gizi NC-2.1
 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi NC-2.2
 Interaksi obat dan makanan NC-2.3
 Perkiraan interaksi obat dan makanan NC-2.4
c. Berat badan
 Berat badan kurang (Underweight) NC-3.1
 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan NC-3.2
 Berat badan lebih/obesitas NC-3.3
 Peningkatan berat badan yang tidak diharapkan NC-3.4
 Laju pertumbuhan di bawah perkiraan NC-3.5
 Laju pertumbuhan yang berlebihan NC-3.6
3. Domain Behavioral/Environmental (NB)
Masalah gizi yang diidentifikasi dikaitkan dengan pengetahuan, sikap/kepercayaan, lingkungan
fisik atau supply keamanan pangan.
Terdiri dari kelas :
a. Pengetahuan dan kepercayaan
 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi NB-1.1
 Kepercayaan/sikap yang salah mengenai makanan/gizi NB-1.2
 Belum siap untuk melakukan perubahan diet/gaya hidup NB-1.3
 Ketidakmampuan memonitor diri sendiri NB-1.4
 Gangguan pola makan NB-1.5
 Kurangnya kepatuhan terhadap rekomendasi terkait gizi NB-1.6
 Pilihan makanan yang tidak diinginkan NB-1.7
b. Aktivitas fisik dan fungsi
 Kurangnya aktivitas fisik NB-2.1
 Aktivitas fisik yang berlebih NB-2.2
 Ketidakmampuan untuk mengatur diri sendiri NB-2.3
 Ketidakmampuan menyiapkan makanan/minuman NB-2.4
 Kualitas gizi yang buruk dalam kehidupan NB-2.5
 Kesulitan makan sendiri NB-2.6
c. Keamanan pangan dan akses
 Konsumsi makanan yang tidak aman/berbahaya NB-3.1
 Keterbatasan akses terhadap makanan dan minuman NB-3.2
 Keterbatasan akses suplai makanan NB-3.3
4. Other (N0)
Masalah gizi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai masalah intake, clinical atau
pengetahuan dan kepercayaan.
 Tidak ada diagnosa gizi pada saat ini N0-1.1
PENINGKATAN KEBUTUHAN ENERGI (NI-1.1)

Definisi
Meningkatnya resting metabollic rate (RMR) di atas kebutuhan yang diperkirakan dikaitkan
dengan komposisi tubuh, pengobatan, hormon endokrin,neurologi atau faktor genetik. RMR
merupakan gabungan dari proses metabolisme dari sel aktif dihubungkan dengan pemeliharaan
fungsi normal tubuh dan pengaturan keseimbangan (metabolisme tubuh selama masa istirahat).
Paling sering ditemui pada kasus:
- Underweight pada remaja
- Kanker yang sedang menjalani kemoterapi
- Gangguan fungsi endokrin, misalnya hyperthiroid, dan beberapa kasus lainnya yang
menyebabkan peningkatan kebutuhan energi basal

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Proses katabolisme yang berlebihan, misalanya pada pasien kanker yang sedang menjalani
kemoterapi
- Proses pertumbuhan
- Kondisi tubuh yang mengalami hipotermia sehingga diperlukan respon tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh melalui peningkatan metabolisme dan peningkatan kebutuhan
energi
- Aktivitas fisik yang berlebihan baik yang disengaja maupun tidak disengaja
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri - Penurunan berat badan yang tidak disengaja
sebanyak 10% selama 6 bulan, 5% selama 1 bulan
- Bukti yang diperlukan untuk mempercepat
pertumbuhan atau penambahan berat badan pada
anak, tidak ada pertumbuhan normal
- Peningkatan proporsional lean body mass
Data kondisi physical yang ditemukan - Demam
- Pengukuran RMR > RMR yang diestimasikan
Data riwayat nutrisi Peningkatan aktivitas fisik (contoh : daya tahan atlet /
atlit endurance)
Riwayat penyakit pasien Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau dalam
perawatan penyakit parkinson, cerebral palsy,
alzheimer, dimentia
ASUPAN ENERGI TIDAK ADEKUAT (NI-1.2)

Definisi
Intake energi kurang dari kebutuhan energi, berdasarkan referensi standar yang sudah sering
digunakan (harris benedict dll) atau anjuran/rekomendasi berdasar kebutuhan fisiologis. Kecuali
tujuannya untuk menurunkan berat badan dan dalam masa perawatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pembedahan mulut
- Orang yang tidak mempunyai akses yang cukup untuk mendapatkan makanan
- Depresi

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab faktor patologis maupun fisiologis yang menghasilkan peningkatan kebutuhan
energi atau penurunan kemampuan untuk mengonsumsi energi secara mutlak (stuffines)
misalnya peningkatan kebutuhan zat gizi yang diakibatkan karena prolonged catabolic illness
(diabetes ketoasidosis, kanker, AIDS)
- Penurunan kemampuan untuk mengonsumsi energi dalam jumlah yang cukup misalnya pada
pasien yag baru melakukan pembedahan mulut
- Kekurangan masukan makanan atau zat gizi artificial misalnya pada tekanan ekonomi,
kepercayaan/budaya yang melarang mengonsumsi makanan tertentu pada usia-usia tertentu
- Kurangnya pengetahuan terhadap makanan dan zat gizi yang berhubungan dengan asupan
energi
- Adanya faktor psikologi misalnya stress dan eating disorder
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Kegagalan untuk mempertahankan berat badan (berat
badan berkurang ≥ 5% dalam 1 bulan; IMT < 17 kg/m2)
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan berat badan
- Pertumbuhan gigi terhambat
- Penyembuhan luka yang lama
Data riwayat nutrisi - Ketidakcukupan energi intake dari diet
dibandingkan dengan kebutuhan baik dengan
memperkirakan maupun mengukur metabolic rate
- Pembatasan atau menghindari densitas energi dari
diet
- Menghindari bahan makanan tertentu
Riwayat penyakit pasien - Konsumsi berlebih alkohol atau obat yang dapat
menurunkan nafsu makan
- Keadaan yang berhubungan dengan
diagnosis/pengobatan, e.g., mental illness, eating
disorders, dementia, alcoholism, substance abuse,
and acute or chronic pain management
- Pengobatan yang dapat menghilangkan nafsu
makan
ASUPAN ENERGI BERLEBIH (NI-1.3)

Definisi
Intake kalori di atas kebutuhan energi, berdasarkan rujukan yang sudah baku, atau anjuran
berdasarkan atas kebutuhan fisiologis. Kecuali memang kenaikan berat badan sedang dibutuhkan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Overnourished
- Berbagai macam diagnosa dan mengalami asupan energi yang melebihi kebutuhan

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan/gizi
- Pengetahuan yang kurang tentang makanan/gizi
- Kurangnya akses terhadap makanan yang sehat
- Kurangnya nilai/keinginan untuk mengubah kebiasaan
- Gangguan mental, depresi
- Pengobatan yang dapat meningkatkan nafsu makan, e.g., steroids, antidepressants
- Kelebihan asupan makanan enteral dan parenteral
- Tidak ada keinginan untuk menurunkan intake energi
- Ketidakmampuan menyesuaikan intake energi dengan penurunan metabolisme (e.g.,
penuaan, mantan atlit yang sudah tidak aktif berlatih lagi)
- Ketidakmampuan menyesuaikan intake energi karena pembatasan mobilitas karena recovery
from injury, surgical prosedur, others
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Overfeeding dari TPN/EN (biasanya segera terlihat
setelah diberikan makanan)
- Hiperglikemia
- Hipokalemia (< 3,5 mEq/L)
- Hipofosfatemia (< 0,1 mEq/L)
- Tes fungsi liver abnormal setelah paparan
berkepanjangan
Data antropometri - Persen lemak tubuh > 25% untuk laki-laki dan < 32%
untuk perempuan
- IMT > 25 kg/m2
- Peningkatan berat badan
- Lingkar pinggang pada wanita > 80 cm dan pria > 90
cm
Data kondisi physical yang ditemukan - Peningkatan penimbunan lemak
- Peningkatan respiratory rate
Data riwayat nutrisi - Diamati atau dilaporkan adanya intake makanan
densitas energi tinggi atau makan dan minum dalam
porsi besar
- Diamati/dilaporkan/dihitung bahwa intake TPN/EN
diperkirakan di atas kebutuhan energi misalnya
diukur dengan indirect kalorimetri
- Hasil pengukuran metabolic cart/indirect
calorimetry misalnya respiratory quotient > 0,1
Riwayat penyakit pasien Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa ataudalam
perawatan misalnya kondisi obesitas, overweight,
metabolic syndrome, depresi atau anxiety disorder
PERKIRAAN INTAKE ENERGI KURANG OPTIMAL (NI-1.4)

Definisi
Asupan energi ke depan diperkirakan lebih sedikit dibandingkan dengan perkiraan pemakaian
energi, hal ini berdasarkan pengamatan, pengalaman maupun penelitian, oleh karena itu dibuat
referensi standar atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : Sub kelompok problem gizi ini tidak sesuai diterapkan pada saat telah terjadi penurunan
berat badan. Gunakan Ketidakcukupan Asupan Energi (NI-1.2) ketika asupan energi saat
ini kurang dari energy expenditure.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gizi buruk yang sudah masuk fase rehabilitasi, namun harus pulang paksa karena kurangnya
biaya perawatan

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Perencanaan terapi terapi medis diperkirakan dapat meningkatkan kebutuhan energi
- Perencanaan terapi medis dan obat-obatan diperkirakan dapat mengurangi asupan energi
- Mengantisipasi perubahan kebutuhan fisik pada saat bekerja dan pada saat waktu istirahat,
contohnya perubahan pekerjaan, latihan fisik untuk olahraga
- Faktor stres atau kondisi tempat tinggal (contohnya : kematian keluarga,diberhentikan dari
pekerjaan, kehilangan rumah) yang akhirnya dapat menyebabkan asupan energi yang tidak
optimal
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Berdasarkan pengukuran antropometri dapat meng-
gambarkan asupan energi yang kurang optimal
Data kondisi physical yang ditemukan Berdasarkan dari data penyakit akut atau kronis dapat
menggambarkan asupan energi yang kurang optimal
Data riwayat nutrisi - Perkiraan asupan energi lebih sedikit dibandingkan
dengan kebutuhan yang seharusnya
- Riwayat dari ketidakcukupan asupan energi
- Perubahan perencanaan dalam kemampuan untuk
membeli, menyiapkan atau mengonsumsi sumber
energi
- Pengobatan yang menyebabkan kurangnya nafsu
makan atau mempengaruhi asupan energi
- Kurangnya pengetahuan akan kebutuhan makanan
dan nutrisi yang berhubungan dengan rekomendasi
Riwayat penyakit pasien - Jadwal atau prosedur terapi yang dapat
meningkatkan kebutuhan energi atau mengubah
kemampuan untuk menggunakan energi yang cukup
- Riwayat atau kondisi saat ini dimana penelitian
menunjukkan bahwa adanya peningkatan
penggunaan energi pada saat meningkatnya
aktivitas/kegiatan
- Riwayat atau kondisi saat ini dimana penelitian
menunjukkan bahwa meningkatnya aktivitas/
kegiatan akan menyebabkan asupan energi tidak
optimal
- Perubahan tingkat stres yang dialami klien akan
mempengaruhi
PERKIRAAN KELEBIHAN ASUPAN ENERGI (NI-1.5)

Definisi
Asupan energi untuk ke depan diperkirakan berlebihan dibandingkan dengan perkiraan pemakaian
energi. Hal ini berdasarkan pengamatan, pengalaman maupun penelitian, oleh karena itu dibuat
referensi standar atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : tidak sesuai ketika menginginkan terjadinya kenaikan berat badan. Gunakan Kelebihan
Intake Energi (NI-1.3) ketika intake energi saat ini lebih banyak daripada energy
expenditure.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang dirawat di RS karena penyakit tertentu yang membuat terjadinya penurunan aktivitas
fisik, misal bed rest karena pasca operasi dan dalam tahap pemulihan dalam jangka waktu yang
lama.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Mencegah terjadinya perubahan kebutuhan fisik pada saat tidak ada atau kurangnya aktivitas
fisik
- Riwayat keluarga, sosial atau budaya tentang makan yang berlebih
- Kecenderungan genetik terhadap kelebihan berat badan atau obesitas
- Kondisi fisiologis berhubungan dengan perubahan metabolisme
- Terapi medis atau pengobatan yang direncanakan/diperkirakan dapat mengurangi tingkat
metabolisme
- Keadaan tingkat stres atau keadaan lingkungan yang akhirnya dapat menyebabkan asupan
energi berlebih
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Berdasarkan pengukuran antropometri dapat meng-
gambarkan asupan energi yang berlebih
Data kondisi physical yang ditemukan Berdasarkan dari data penyakit akut atau kronis dapat
menggambarkan asupan energi yang berlebih
Data riwayat nutrisi - Perkiraan asupan energi lebih dari perhitungan
perubahan kebutuhan metabolisme yang lebih
rendah
- Perkiraan asupan energi lebih dari perhitungan
kebutuhan aktivitas fisik yang lebih rendah
- Riwayat asupan energi berlebih pada tingkat
metabolisme sebelumnya
- Perubahan yang terjadi atau direncanakan dalam
pergerakan atau kemampuan untuk melakukan
aktivitas fisik
- Memperhitungkan perubahan dalam kemampuan
untuk menyiapkan makanan
- Pengobatan yang meningkatkan nafsu makan
- Keadaan saat ini atau perubahan yang direncanakan
dalam aktivitas fisik
- Tidak ada pengetahuan sebelumnya mengenai
kebutuhan akan makanan dan nutrisi berhubungn
dengan anjuran
Riwayat penyakit pasien - Riwayat prosedur operasi yang terjadwal atau terapi
medis untuk mengurangi kebutuhan energi
- Riwayat keadaan atau pada saat ini dimana
penelitian menunjukkan sebuah peningkatan
kejadian pada penggunaan energi yang tidak sesuai
- Riwayat atau kondisi saat ini dimana penelitian
menunjukkan bahwa meningkatnya aktivitas/
kegiatan akan menyebabkan asupan energi berlebih
ASUPAN MAKANAN DAN MINUMAN PER ORAL TIDAK ADEKUAT (NI-2.1)

Definisi
Intake makanan dan minuman oral yang lebih kecil dibandingkan rujukan standar atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis. Kecuali direkomendasikan untuk menurunkan
berat badan atau selama perawatan end-of-life care.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gangguan saluran pencernaan bagian atas atau penyakit yang menyebabkan mual dan
muntah
- Gangguan fungsi menelan
- Penyakit katabolik, misalnya AIDS, TB, anorexia nervousa, sepsis, infeksi dari pembedahan,
depresi
Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)
- Faktor fisiologis, misalnya meningkatnya kebutuhan energi karena penyakit metabolisme yang
lama
- Kurangnya kemampuan memenuhi bahan makanan, misalnya karena keterbatasan
perekonomian, masalah budaya dan keyakinan/agama, terbatasnya makanan yang diberikan
untuk golongan manula dan atau anak-anak
- Kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan makanan dan minuman oral
- Gangguan mental, depresi atau eating disorder
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan - Kulit kering, membran mukosa kering, dan
menurunnya turgor kulit
- Mual, muntah, perubahan nafsu makan
Data riwayat nutrisi - Intake energi tidak mencukupi atau kurang intake
protein kualitas tinggi dari makanan dibandingkan
dengan standar kebutuhan
- Keterbatasan masalah ekonomi sehingga
terbatasnya ketersediaan makanan
Riwayat penyakit pasien - Pasien sedang dalam kondisi atau perawatan
penyakit, misalnya AIDS, TBC, anorexia nervosa,
sepsis atau infeksi dari proses pembedahan,
depresi, nyeri akut atau kronik
- Gangguan absorbsi protein dan atau zat gizi lainnya
- Kelebihan intake alkohol atau obat-obatan yang
menghambat rasa lapar
- Obat-obatan yang menyebabkan anoreksia
ASUPAN MAKANAN DAN MINUMAN PER ORAL BERLEBIH (NI-2.2)

Definisi
Intake makanan dan minuman oral yang lebih besar dibandingkan rujukan standar atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis. Kecuali kenaikan berat badan memang diinginkan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami depresi sehingga tidak mampu mengontrol nafsu makannya
- Paien yang tidak mampu menolak makanan yang diberikan dari luar ketika dirawat di rumah
sakit, sehingga menyebabkan asupan yang berlebih

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan/gizi dan hal-hal yang berkaitan dengan zat
gizi
- Kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan makanan dan minuman oral
- Kurangnya kesempatan untuk memperoleh pilihan makanan yang sehat (misalnya
keterbatasan makanan yang disediakan oleh pemberi makanan, masa kanak-kanak,
tunawisma)
- Kurangnya nilai/keinginan untuk mengubah kebiasaan ketika seseorang sudah terbiasa untuk
makan dalam jumlah yang banyak
- Ketidakmampuan untuk membatasi/menolak makanan yang ditawarkan
- Terbatasnya keterampilan untuk merencanakan, menyediakan dan menyiapkan makanan
- Gangguan mental, depresi
- Pengobatan yang dapat meningkatkan nafsu makan, contohnya steroid, antidepresan
- Tidak berniat atau tidak tertarik dalam menurunkan intake energi

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Variasi tingginya kadar glukosa
- HbA1C abnormal
- Kenaikan plasma trigliserida
Data antropometri Adanya peningkatan berat badan yang tidak diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Intake makanan dengan densitas energi yang tinggi
(jus, soda, alkohol) pada saat makan atau snack
- Intake makanan dan minuman dalam porsi besar
- Makan makanan dengan jumlah di atas kebutuhan
energi
- Tingginya intake kalori setiap hari
- Pola konsumsi minuman keras
- Sering mengonsumsi fast food dan makanan
restoran lainnya
Riwayat penyakit pasien - Kondisi terkait diagnosis atau perawatan seperti
obesitas, overweight, sindrom metabolik, depresi,
dan anxiety disorder
- Hasil pengukuran RMR menunjukkan adanya
kelebihan intake energi, misalnya RQ > 1,0
ASUPAN NUTRISI ENTERAL TIDAK ADEKUAT (NI-2.3)

Definisi
Makanan enteral mengandung zat gizi yang sangat sedikit dibandingkan dengan referensi standar
atau berdasarkan pada kebutuhan fisiologis. Kecuali bila tujuannya (perawatan) adalah untuk
menurunkan berat badan, periode akhir masa perawatan (end-of-life care) atau kondisi saat
dimulai inisiasi makanan lagi setelah fase stress proses pembedahan atau kegagalan fungsi organ.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan status epileptikus (pasien dengan kejang) yang dapat menyebabkan gangguan
absorbsi atau metabolisme zat gizi.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Gangguan absorbsi atau metabolisme zat gizi, misalnya karena pengobatan
- Pengetahuan terhadap makanan dan kandungan zat gizi rendah (baik pasien yang
bersangkutan, maupun pemberi perawatandan penyedia makanan), formula yang diberikan
salah misalnya kesalahan makanan enteral, missing komponen dari TPN
- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan energi, misal penyembuhan
luka, infeksi kronis, pertumbuhan yang ceoat, multiple fracture
- Intoleran terhadap nutrisi enteral
- Terganggunya jadwal pemberian infus atau volume infus kurang

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol < 160 mg/dl
- Ketidaknormalan vitamin/mineral :
 Kalsium < 9,2 mg/dl
 Vitamin K-prolonged protombine time (PT),
partial thromboplastin time (PTT)
 Cooper< 70 µg/dl
 Zink < 12 µmol/L
 Iron < 50 µg/dl; iron binding capacity < 250 µg/dl
Data antropometri - Gangguan pertumbuhan, didasarkan pada NCHS
growth standart
- Ketidakcukupan penambahan berat badan pada ibu
hamil
- Kurangnya rencana untuk penambahan berat badan
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja hingga
mencapai 5% selama 1 bulan atau 10% selama 6
bulan (dan tidak terkait dengan perubahan cairan
dalam tubuh) pada orang dewasa
- Kehilangan berat badan pada anak-anak dan bayi
- Underweight (IMT < 18,5kg/m2)
Data kondisi physical yang ditemukan - Fakta klinis dari keadaan defisiensi vitamin dan
mineral (rambut rontok, perdarahan di mulut, plae
nail berds, perubahan neurologic)
- Nampak adanya dehidrasi seperti membran mukosa
kering, rendahnya turgor kulit
- Hilangnya integritas kulit, penundaan penyembuhan
luka
- Hilangnya masa otot dan lemak subkutan
- Mual, muntah, dan diare
Data riwayat nutrisi Dari hasil pengamatan dilaporkan adanya volume
enteral kurang dari kebutuhan, baik diukur secara
langsung maupun dengan perkiraan hitungan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan terkait dengan diagnosa atau treatment,
misalnya reseksi intestinal, Crohn’s disease,
HIV/AIDS, luka bakar, decubitus ulcers, pre-term
birth, malnutrisi
- Posisi feeding tube salah
- Perubahan kapasitas dari tingkatan aktivitas atau
exercise yang diinginkan, mudah fatigue (lelah)
dengan peningkatan aktivitas
ASUPAN NUTRISI ENTERAL BERLEBIH (NI-2.4)

Definisi
Makanan enteral mengandung zat gizi berlebihan dibandingkan dengan referensi standar atau
berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien pasca bedah nasofaring yang telah membaik kondisinya, namun tetap diberi makanan
enteral padahal telah mampu makan secara oral.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis, seperti penurunan kebutuhan yang disebabkan karena penurunan
aktivitas pada penyakit-penyakit yang kritis atau kegagalan fungsi organ
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan/gizi terutama tentang jumlah enteral yang sesuai

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan rasio BUN : kreatinin (protein)
- Hiperglikemia
- Hypercapnia
- Peningkatan enzim liver
Data antropometri Penambahan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan Edema akibat adanya kelebihan pengaturan cairan
Data riwayat nutrisi Asupan nutrisi enteral secara konsisten selalu di atas
kebutuhan dari yang dianjurkan untuk karbohidrat,
protein, lemak
Riwayat penyakit pasien - Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan
kebutuhan atau mengubah metabolisme energi,
protein, dan lemak
- Harapan yang tidak nyata dari penambahan berat
badan atau berat badan ideal
- Mendapatkan tambahan kalori yang signifikan dari
infus lipid atau dextrose, atau peritonial dialisis atau
dikaitkan dengan terapi medis
KOMPOSISI NUTRISI ENTERAL YANG TIDAK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (NI-2.5)

Definisi
Formula/komposisi nutrisi enteral yang berbeda dari standar referensi yang telah ditetapkan atau
direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien maslnutrisi pada fase transisi yang kondisinya memburuk sehingga harus kembali ke fase
stabilisasi.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis, misalnya perubahan dari status pasien/klien yang memungkinkan untuk
kembali pada diet oral total atau sebagian, perubahan pada penyakit yang menyebabkan
perubahan dalam pemberian makan dan atau kebutuhan gizi
- Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan makanan terutama yang berhubungan dengan produk
nutrisi enteral
- Berakhirnya perawatan jika pasien atau keluarga pasien tidak menginginkan dukungan zat gizi
lebih lanjut

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Adanya fungsi yang abnormal dari hasil tes fungsi
liver pada pasien yang mendapatkan perawatan
pemberian makanan untuk jangka waktu lama (> 3-
6 minggu)
- Adanya batas-batas abnormal tertentu dan
beberapa macam zat gizi, misalnya hiperfosfatemia
pada pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan fosfor yang tinggi, hipokalemia untuk
pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan potasium rendah
Data antropometri - Peningkatan berat badan
- Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema karena adanya kelebihan cairan
- Adanya komplikasi seperti perlemakan hati dengan
tidak adanya penyebab lain
- Hilangnya lemak subkutan atau simpanan/cadangan
otot
Data riwayat nutrisi - Volume NE tidak sesuai kebutuhan, bisa lebih atau
kurang
- Catatan dari intake zat gizi parenteral atau enteral
yang secara teratur selalu di atas kebutuhan atau di
bawah yang dianjurkan untuk karbohidrat, protein,
dan atau lemak terutama dikaitkan dengan
kemampuan pasien untuk mengonsumsi oral diet
yang dibutuhkan pada waktu tertentu
- Catatan konsumsi intake zat-zat gizi yang secara
teratur selalu di atas atau di bawah kebutuhan yang
dianjurkan
- Mual, muntah, Gastric Residual Value (GRV) tinggi
Riwayat penyakit pasien Adanya riwayat intoleran terhadap nutrisi enteral
ASUPAN NUTRISI PARENTERAL TIDAK ADEKUAT (NI-2.6)

Definisi
Sediaan nutrisi parenteral yang lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang
telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Problem gizi pada sub kelompok ini kurang sesuai bila diterapkan pada pasien yang memang
mempunyai kondisi secara klinis harus diturunkan berat badannya, pasien dalam kondisi akut
(pasca operasi, kegagalan fungsi organ) atau sedang dalam perawatan end of life care.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang sedang mengalami kesulitan makan karena penurunan kesadaran
- Pasien yang mengalami hiperemesis sehingga tidak memungkinkan asupan yang mencukupi
dari makanan per oral atau pun enteral

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Gangguan penyerapan atau metabolisme zat gizi, misalnya karena pengobatan
- Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan zat gizi sehubungan dengan
formula yang sudah ditentukan/pemberian formula parenteral
- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan energi, misal penyembuhan
luka, infeksi kronis, pertumbuhan yang ceoat, multiple fracture
- Intoleran terhadap nutrisi parenteral
- Volume intake yang tidak terpenuhi atau terganggunya jadwal pemberian parenteral
- Belum ada koordinasi yang baik antar tenaga kesehatan terkait kebutuhan asupan makan
pasien sehingga pemberian nutrisi parenteral tidak optimal
- Tidak tersedianya nutrisi parenteral yang memadai sesuai dengan kondisi pasien

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Proses metabolik/pengukuran indirect kalorimeter
misalnya respiratory quotient <0,7
- Terjadi perubahan nilai serum vitamin/mineral :
 Kalsium < 9,2 mg/dl
 Vitamin K-prolonged protombine time (PT),
partial thromboplastin time (PTT)
 Cooper< 70 ug/dl
 Zink < 12 µmol/L
 Iron < 50 µg/dl
 iron binding capacity < 250 µg/dl (44,8 µmol/L)
Data antropometri - Kegagalan pertumbuhan berdasarkan standar
pertumbuhan dan gagal tumbuh
- Ketidakcukupan penambahan berat badan pada ibu
hamil
- Kurangnya rencana untuk penambahan berat badan
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja hingga
mencapai 5% selama 1 bulan atau 10% selama 6
bulan (dan tidak terkait dengan perubahan cairan
dalam tubuh) pada orang dewasa
- Kehilangan berat badan pada anak-anak dan bayi
- Underweight (IMT < 18,5kg/m2)
Data kondisi physical yang ditemukan - Fakta klinis dari keadaan defisiensi vitamin dan
mineral (rambut rontok, perdarahan di mulut, plae
nail berds, perubahan neurologic)
- Nampak adanya dehidrasi seperti membran mukosa
kering, rendahnya turgor kulit
- Hilangnya integritas kulit, penundaan penyembuhan
luka
- Hilangnya masa otot dan lemak subkutan
- Mual, muntah, dan diare
Data riwayat nutrisi - Volume parenteral yang tidak cukup dibandingkan
dengan perkiraan kebutuhan
- Akses vena yang salah posisi
- Intoleransi dari pemberian makanan secara bolus
- Hasil perhitungan menunjukkan kurangnya asuoan
energi yang berasal dari nutrisi parenteral
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau
treatment, misalnya reseksi intestinal, Crohn’s
disease, HIV/AIDS, luka bakar, decubitus ulcers, pre-
term birth, malnutrisi
- Perubahan kapasitas dari tingkatan aktivitas atau
exercise yang diinginkan, mudah fatigue (lelah)
dengan peningkatan aktivitas
ASUPAN NUTRISI PARENTERAL BERLEBIH (NI-2.7)

Definisi
Kelebihan kandungan kalori dan zat gizi nutrisi parenteral dibandingkan dengan referensi standar
yang sudah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan penyakit-penyakit kritis atau yang mengalami kegagalan organ sehingga
menyebabkan penurunan aktivitas.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis, seperti penurunan kebutuhan yang disebabkan karena penurunan
aktivitas pada penyakit-penyakit yang kritis atau kegagalan fungsi organ
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan/gizi terutama tentang jumlah nutrisi parenteral
yang sesuai

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan rasio BUN : kreatinin (protein)
- Hiperglikemia
- Hypercapnia
- Peningkatan enzim liver
Data antropometri Penambahan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan Edema akibat adanya kelebihan pengaturan cairan
Data riwayat nutrisi Volume nutriai parenteral melebihi kebutuhan
Riwayat penyakit pasien - Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan
kebutuhan atau mengubah metabolisme energi,
protein, dan lemak
- Harapan yang tidak nyata dari penambahan berat
badan atau berat badan ideal
KOMPOSISI NUTRISI PARENTERAL YANG TIDAK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (NI-2.8)

Definisi
Komposisi nutrisi parenteral yang berbeda dari standar referensi yang telah ditetapkan atau
direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien pasca bedah esophagitis yang telah membaik kondisinya, sehingga diperbolehkan makan
secara oral.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis, misalnya perubahan dari status pasien/klien yang memungkinkan untuk
kembali pada diet oral total atau sebagian, perubahan pada penyakit yang menyebabkan
perubahan dalam pemberian makan dan atau kebutuhan gizi
- Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan makanan terutama yang berhubungan dengan produk
nutrisi parenteral
- Berakhirnya perawatan jika pasien atau keluarga pasien tidak menginginkan dukungan nutrisi
lebih lanjut

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Adanya fungsi yang abnormal dari hasil tes fungsi
liver pada pasien yang mendapatkan perawatan
pemberian makanan untuk jangka waktu lama (> 3-
6 minggu)
- Adanya batas-batas abnormal tertentu dan
beberapa macam zat gizi, misalnya hiperfosfatemia
pada pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan fosfor yang tinggi, hipokalemia untuk
pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan potasium rendah
Data antropometri - Peningkatan berat badan dari bertambahnya
jaringan sel
- Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema karena adanya kelebihan cairan
- Adanya komplikasi seperti perlemakan hati dengan
tidak adanya penyebab lain
- Hilangnya lemak subkutan atau simpanan/cadangan
otot
- Mual
Data riwayat nutrisi - Volume NP tidak sesuai kebutuhan, bisa lebih atau
kurang
- Intake zat gizi parenteral yang secara teratur selalu
di atas kebutuhan atau di bawah yang dianjurkan
untuk karbohidrat, protein, dan atau lemak
terutama dikaitkan dengan kemampuan pasien
untuk mengonsumsi oral diet yang dibutuhkan pada
waktu tertentu
- Komposisi formula atau tipe/jenis yang tidak
konsisten dengan penerapan di lapangan
Riwayat penyakit pasien - Adanya riwayat intoleran terhadap nutrisi
parenteral
- Adanya komplikasi seperti perlemakan hati dimana
tidak ada penyebab penyakit yang lain
- Adanya perbaikan fungsi GI tract
- Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau
perawatan seperti pembedahan mayor, trauma luka
bakar, kanker pada kepala dan leher, sakit kritis,
ARDS, terapi atau perawatan yang membutuhkan
pemutusan infuz, perawatan paliatif
KETERBATASAN PENERIMAAN MAKANAN (NI-2.9)

Definisi
Intake makanan/minuman secara oral yang tidak sesuai dengan standar referensi asupan yang
dianjurkan, baik untuk jenis, varietas, dan kualitasnya.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gangguan menelan
- Gangguan saluran pencernaan atas yang menyebabkan rasa mual dan tidak nyaman

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis, seperti rasa sakit , rasa tidak nyaman, gangguan fungsi GI tract, kesulitan
untuk menelan, keterlambatan perkembangan, kerusakan syaraf
- Pembatasan diri sendiri terhadap makanan/kelompok makanan karena preferensi dalam
pemilihan makanan, misalnya tidak mau mengonsumsi daging ayam karena warnanya
- Kepercayaan dan sikap yang salah terhadap makanan. Misalnya, tidak mau mengonsumsi nasi
sama sekali karena takut guka darahnya meningkat

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri - Penurunan berat badan
- Pertumbuhan yang lambat
- Berat badan bertambah dengan lambat dikarenakan
jumlah dan asupan yang rendah
Data kondisi physical yang ditemukan - Nafsu makan tidak menentu
- Bukti klinik terhadap kekurangan vitamin dan
mineral
Data riwayat nutrisi - Terbatasnya intake makanan/minuman yang tidak
sesuai dengan kebutuhan harian
- Rendahnya asupan makanna dan minuman tidak
sesuai dengan standar nutrisi yang dianjurkan untuk
tipe/jenis, jumlah, dan diet
Riwayat penyakit pasien Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau
pengobatan dari perkembangan cacat mental, masalah
sensori, gigi berlubang, kekurangan nutrisi jangka
panjang, prematur, kerusakan syaraf, dan perubahan
mental
ASUPAN CAIRAN TIDAK ADEKUAT (NI-3.1)

Definisi
Rendahnya intake cairan yang terkandung dalam makanan atau substansi lain dibandingkan
dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi yang dianjurkan berdasarkan
kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Dehidrasi
- Perubahan fungsi ginjal
- Diare

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Adanya faktor fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan cairan, seperti contohnya
karena perubahan suhu atau cuaca, olahraga yang berlebihan sehingga kehilangan cairan
melalui keringat, adanya demam yang mengakibatkan kehilangan cairan yang tidak sesuai,
menurunnya sensasi haus, pemakaian obat-obatan yang menurunkan rasa haus
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap cairan, misalnya keterbatasan ekonomi atau
susahnya akses terhadap sumber air
- Pengetahuan yang rendah terhadap makanan dan zat gizi
- Faktor psikologis misalnya depresi, eating disorder, dementia yang akhirnya menurunkan
pengenalan rasa haus
- Kondisi diare dan muntah yang berlebihan sehingga terjadi dehidrasi

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Plasma atau osmolaritas serum > 290 mOsm/kg
- BUN dan Na
Data antropometri Penurunan berat badan secara cepat
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan volume urin (< 30 ml/hari)
- Kulit dan mukosa membran kering
- Rasa haus
Data riwayat nutrisi - Jumlah cairan yang dikonsumsi kurang dari yang
dianjurkan
- Kesulitan menelan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang deikaitkan dengan diagnosa atau
treatment dari alzheimer, demensia yang
mengakibatkan penurunan pengenalan rasa haus,
diare
- Pemakaian obat-obatan yang menurunkan rasa
haus
ASUPAN CAIRAN BERLEBIH (NI-3.2)

Definisi
Intake cairan lebih tinggi dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi yang dianjurkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan gagal ginjal kronik yang menyebabkan ginjal tidak mampu mensekresi cairan secara
optimal.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Adanya faktor fisiologis misalnya adanya penurunan kebutuhan cairn akibat adanya gangguan
fungsi ginjal, liver, dan gagal jantung; berkurangnya kehilangan air dan natrium akibat
perubahan exercise atau iklim, sindrom inapropriate hormon diuretic (SIADH)
- Kurangnya pengetahuan terhadap kebutuhan cairan sesuai dengan kondisi penyakitnya
(misalnya pada orang ascites karena penurunan fungsi liver)
- Faktor psikologis misalnya depresi, eating disorder

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Rendahnya osmolaritas plasma (270-280 mOsm/kg),
hanya jika keseimbangan cairan positif dalam
keseimbangan garam positif yang berlebih
- Penurunan serum sodium pada SIADH
Data antropometri Penambahan berat badan secara cepat
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema
- Ascites
- Edema paru ditandai dengan nafas pendek/
tersengal, orthopnea
- Mual dan muntah
Data riwayat nutrisi - Kelebihan intake cairan bila dibandingkan dengan
kebutuhan yang dianjurkan
- Kelebihan intake natrium
- Ketidakmampuan untuk mentolerir makanan padat,
sehingga mengharuskan konsumsi makanan cair
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang dikaitkan dengan diagnosa atau
treatment dari end stage renal disease, nefrotik
sindrom, gagal ginjal, dan penyakit liver
- Mual, muntah, anorexia, nyeri kepala, muscle
spasm, kejang, SIADH
- Nafas tersengal atau dyspnea dengan aktivitas
ataupun saat istirahat
- Mendapatkan pengobatan dengan jumlah cairan
yang banyak
- Pemakaian obat-obatan yang menghambat
pengeluaran cairan
ASUPAN KOMPONEN BIOAKTIF TIDAK ADEKUAT (NI-4.1)

Definisi
Rendahnya intake substansi bioaktif bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : substansi bioaktif tidak termasuk bagian dari Dietary Reference Intakes, oleh karena itu
tidak terdapat batas kebutuhan minimal atau Tolerable Upper Intake Levels. Walaupun
begitu, ahli gizi dapat menilai apakah intake sudah sesuai atau berlebih dengan
menggunakan tujuan pasien atau resep gizi sebagai perbandingan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Senyawa bioaktif yang dimaksud di sini dapat bermacam-macam, misalnya beta glukan yang
dilaporkan sangat baik membantu menurunkan kadar plasma lemak (TG, TC, dan LDL). Sehingga
diagnosa gizi dengan problem di atas dapat muncul pada pasien yang mengalami kondisi
dislipidemia.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan yang mengandung senyawa bioaktif
- Terbatasnya kemampuan daya beli dan akses makanan yang mengandung senyawa bioaktif
- Perubahan fungsi GI tract, misalnya nyeri atau ketidaknyamanan

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Plasma lipid tinggi (LDL, TC, TG)
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Rendahnya asupan sayuran yang mengandung :
 Serat larut seperti psyllium
 Protein soya
 Glukan, misalnya pada produk whole grain
 Plant sterol dan stanol esters, misalnya margarin
yang terfortifikasi
- Kurangnya ketersediaan makanan atau produk
makanan dengan substansi bioaktif di pasaran
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang dikaitkan dengan diagnosa atau
perawatan penyakit kardiovaskuler, peningkatan
kadar kolesterol
- Tidak nyaman atau nyeri yang dihubungkan dengan
intake makanan kaya substansi bioaktif seperi serat
larut, glukan, soya
ASUPAN KOMPONEN BIOAKTIF BERLEBIH (NI-4.2)

Definisi
Tingginya intake substansi bioaktif bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : substansi bioaktif tidak termasuk bagian dari Dietary Reference Intakes, oleh karena itu
tidak terdapat batas kebutuhan minimal atau Tolerable Upper Intake Levels. Walaupun
begitu, ahli gizi dapat menilai apakah intake sudah sesuai atau berlebih dengan
menggunakan tujuan pasien atau resep gizisebagai perbandingan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang kurang mengetahui rekomendasi bioaktif yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga
timbullah efek samping dari senyawa bioaktif tersebut. Misalnya pada orang yang mengonsumsi
suplemen vitamin E secara berlebih.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan tentang rekomendasi intake senyawa
bioaktif
- Mengonsumsi senyawa bioaktif melebihi dosis yang dianjurkan
- Kurangnya informasi produk bioaktif dan manfaatnya terhadap kesehatan

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan kadar TG
- Data laboratorium menunjukkan adanya kelebihan
intake substansi bioaktif, seperti menurunnya
secara cepat kadar kolesterol setelah mengonsumsi
stanol atau strol ester dan obat-obatan golongan
statin dan dikaitkan dengan perubahan diet atau
pengobatan
- Peningkatan enzim-enzim hepar yang merupakan
petunjuk adanya gangguan sel-sel hepar
Data antropometri Penurunan berat badan sebagai akibat adanya
gangguan absorpsi dan pencernaan (digestion)
Data kondisi physical yang ditemukan - Konstipasi dan diare yang dihubungkan dengan
kelebihan intake
- Perubahan sistem syaraf seperti anxiety disorder,
perubahan status mental
- Perubahan kardiovaskuler, seperti heart rate,
perubahan EKG, tekanan darah
- Mual
- Rasa sait di perut
Data riwayat nutrisi - Tingginya asupan sayuran yang mengandung :
 Protein soya
 Glukan, misalnya pada produk whole grain
 Plant sterol dan stanol esters, misalnya margarin
yang terfortifikasi
- Mudahnya memperoleh makanan atau produk
makanan dengan substansi bioaktif di pasaran
- Kelebihan intake dari senyawa bioaktif seperti
protein soya, β-glucan, omega 3, dan vitamin E
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang dikaitkan dengan diagnosa atau
perawatan penyakit kardiovaskuler, peningkatan
kadar kolesterol
- Tidak nyaman atau nyeri yang dihubungkan dengan
intake makanan kaya substansi bioaktif seperi serat
larut, glukan, soya
- Menggunakan suplemen atau konsumsi bioaktif
untuk menurunkan berat badan, mengatasi
sembelit, mengobati atau mencegah terjadinya
penyakit akut atau kronis
KELEBIHAN ASUPAN ALKOHOL (NI-4.3)

Definisi
Intake alkohol melebihi batas yang dianjurkan
Paling sering ditemui pada kasus:
Orang yang kecanduan minum-minuman beralkohol yang pada beberapa kasus tertentu
menyebabkan terjadinya sirosis hepatis.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kepercayaan yang salah terhadap makanan, zat gizi, ataupun topik yang terkait dengan gizi.
Misalnya mempercayai bahwa dengan meminum alkohol dapat menghilangkan stres yang
dialami
- Pengetahuan yang kurang terkait dengan intake alkohol yang tepat
- Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku
- Kecanduan alkohol
- Keracunan alkohol

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Peningkatan aspartat aminotransferase (AST), gamma
glutamyl transferase (GGT), Carbohydrate-
deficittransferin, MCV, kadar alkohol dalam darah,
SGOT, dan SGPT
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan Terjadi jaundice dan ascites
Data riwayat nutrisi Intake alkohol >2 drinks*/hari (laki-laki) dan >1
drinks*/hari (wanita)
1 drinks = 5 oz wine, 12 oz bir, 1,5 oz distilled alcohol
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang dikaitkan dengan diagnosa atau
perawatan penyakit : hiperglikemia parah,
peningkatan tekanan darah, depresi, penyakit liver,
pankreatitis
- Perubahan diagnosis yang sudah ada terkait
dengan:
 Riwayat kelebihan alkohol
 Melahirkan bayi dengan alkohol sindrom
 Tetap minum alkohol saat hamil walaupun
mengetahui bahayanya
PENINGKATAN KEBUTUHAN ZAT GIZI (SPESIFIK) (NI-5.1)

Definisi
Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau berdasarkan pada rekomendasi kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami glomerulonefritis akut sehingga membutuhkan peningkatan protein
- Pasien epileptikus yang membutuhkan peningkatan lemak
- Pasien kanker yang membutuhkan peningkatan protein untuk pemulihan jaringan yang rusak

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Perubahan absorpsi atau metabolisme zat gizi, misal terjadinya hipermetabolisme pasca
pembedahan sehingga membutuhkan peningkatan protein
- Pengurangan panjang usus fungsional, contoh short bowel syndrome
- Penurunan atau terganggunya fungsi dari usus, seperti celiac disease, Crohn’s disease
- Peningkatan kebutuhan zat giz, misal percepatan pertumbuhan pada anak remaja,
penyembuhan luka, infeksi kronik

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Penurunan kolesterol < 160 mg/dl, albumin,
prealbumin, C-reactive protein, menandakan
peningkatan stres dan penigkatan kebutuhan
metabolik
- Elektrolit/mineral (potasium/kalium, magnesium,
fosfor) abnormal
- Kehilangan zat gizi spesifik melaui urine atau
fese/fecal (contoh, ada lemak dalam feses, d-xylose
test)
- Defisiensi vitamin dan mineral
Data antropometri - Penurunan berat badan yang tidak disengaja hingga
mencapai 5% selama 1 bulan atau 10% selama 6
bulan
- Underweight (IMT < 18,5kg/m2)
- Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan pada standar
pertumbuhan NCHS dan kegagalan pertumbuhan
dari janin
Data kondisi physical yang ditemukan - Bukti klinis defisiensi vitamin/mineral, contohnya
kehilangan rambut, perdarahan gusi, pucat
- Kehilangan integritas/keutuhan kulit atau
penyembuhan luka lambat
- Kehilangan massa otot dan lemak subkutan
Data riwayat nutrisi - Kurangnya intake zat gizi tertentu (misal protein)
bila dibandingkan dengan kebutuhan
- Intake makanan yang tidak berisi zat gizi yang
cukup/diperlukan, misalnya proses yang terlalu
lama, pemasakan yang terlalu lama, dan
penyimpanan yang tidak sesuai
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat
gizi, contoh kurang informasi, informasi yang salah
Riwayat penyakit pasien - Demam
- Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan, cotohnya reseksi usus, Crohn’s
disease, HIV/AIDS, luka bakar, luka yang dalam,
kelahiran pre-term malnutrisi
- Pengobatan yang mempengaruhi absorpsi atau
metabolisme zat gizi yang dibutuhkan
MALNUTRISI (NI-5.2)

Definisi
Intake protein dan atau energi yang tidak adekuat dalam jangka waktu lama yang menyebabkan
hilangnya cadangan lemak dan atau simpanan otot, termasuk malnutrisi yang berhubungan
dengan kelaparan, penyakit kronis atau kondisi yang berhubungan dengan malnutrisi dan penyakit
akut atau injury yang berhubungan dengan malnutrisi.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien dengan kondisi psikis terkait pola makan, seperti pada kasus anorexia nervosa
- Perubahan kondisi GI tract sehingga membatasi asupan makan dalam jangka waktu yang lama

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi pasien yang
disebabkan karena penyakit, injury/trauma kronik/akut. Misal terjadinya glukoneogenesis dan
liposis pada pasien diabetes melitus karena kekurangan insulin absolute
- Perubahan struktur dan atau fungsi GI tract
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap makanan, misalnya kendala ekonomi
- Praktek budaya atau agama yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan.
Misal, tidak memakan daging sapi karena kepercayaan agma tertentu tidak memperbolehkan
memakan daging sapi
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama tentang jumlah energi dan
jumlah serta jenis protein
- Penyebab psikologis, misalnya depresi yang menyebabkan menurunnya asupan atau eating
disorder seperti anorexia

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Serum albumin normal (tidak ada komplikasi
malnutrisi)
- Albumin < 3,4 mg/dl (penyakit/trauma yang
berhubungan dengan malnutrisi)
Data antropometri - BMI < 18,5 kg/m2 (underweight)
- Kegagalan pertumbuhan, contoh gagal dalam mencapai
pertumbuhan rata-rata
- Pertambahan berat badan yang tidak adekuat selama
kehamilan
- Kehilangan berat badan > 10% selama 6 bulan
- Underweight dengan massa otot yang berkurang
Data kondisi physical yang ditemukan - Malnutrisi tanpa komplikasi :
 kurus, otot habis, lemak tubuh minimal
 rambut jarang dan tipis, mudah dicabut
 kulit tipis dan kering
 tulang menonjol dan tulang oksipital habis
 suhu tubuh rendah
 tekanan darah rendah
 denyut jantung lemah
 perubahan pada rambut dan kuku dengan intake
protein yang kurang
- Penyakit/trauma yang terkait dengan malnutrisi :
 penampakan kurus/normal
 dengan oedem perifer, ascites anatu anasarka
 ekstremitas rendah
 beberapa otot habis dengan retensi lemak tubuh
 perlemakan hati
 dispigmentasi rambut dan kulit
- Penyembuhan luka terhambat
Data riwayat nutrisi - Asupan energi < 50% kebutuhan
- Intake protein dengan kualitas baik tidak cukup
dibandingkan dengan kebutuhan
- Penolakan terhadap makanan dan tidak tertarik
pada makanan
Riwayat penyakit pasien - Penyakit atau trauma kronik/akut, lokasi geografi
dan status sosial ekonomi berhubungan dengan
perubahan intake nutrisi dari fenomena yang ada di
masyarakat
- Malabsorpsi protein atau zat gizi yang parah
(contoh, reseksi usus yang luas)
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan yang lain secara
berlebihan untuk mengurangi lapar
ASUPAN ENERGI-PROTEIN TIDAK ADEKUAT (NI-5.3)

Definisi
Intake protein dan atau energi tidak adekuat bila dibandingkan dengan standar referensi yang
telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis saat ini atau jangka
pendek.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Protein Energi Malnutrisi (PEM) ringan
- Penyakit, seperti paru-paru, gagal jantung yang menyebabkan pemecahan protein tubuh
besar-besaran

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan zat gizi yang disebabkan
karena penyakit katabolik, malabsorpsi
- Penurunan kemampuan untuk mengonsumsi protein dan atau energi yang cukup
- Praktek agama atau budaya yang emmpengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
- Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan gizi terutama tentang
jumlah dan tipe dari lemak dan atau protein, misal tidak mengonsumsi telur sama sekali
karena takut akan kolesterolnya
- Penyebab psikologis seperti depresi dan kelainan makanan

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Nilai albumin normal (keadaan fungsi liver normal di
samping mengurangi intake protein-energi)
Data antropometri - Pertambahan berat badan yang tidak adekuat selama
kehamilan (ringan tetapi tidak berat)
- Penurunan berat badan >5% dalam 1 bulan
- Normal atau sedikit underweight
- Kegagalan pertumbuhan pada masa anak-anak
Data kondisi physical yang ditemukan Penyembuhan luka yang lama pada pasien pasca
operasi
Data riwayat nutrisi - Intake energi kurang dari kebutuhan
- Pengurangan makanan secara ketat seperti
kelompok susu atau daging (protein), kelompok roti
atau susu (energi)
- Menghindari makanan dan atau kurang tertarik
pada makanan
- Kurangnya kemampuan dalam menyiapkan
makanan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau pengobatan PEM ringan, penyakit-penyakit
seperti paru-paru, gagal jantung, influenza, infeksi,
pembedahan
- Malabsorpsi zat gizi (contoh, pembedahan yang
berlebihan, diare, ada lemak di dalam fese
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan (drug) yang
berlebihan dan akan mengurangi rasa lapar
- Rasa laparyang tergambar pada wajah pasien
karena suplai makanan yang tidak adekuat
- Pasien kurang kemampuan dalam menyiapkan
makanan
- Pendapatan pasien kurang untuk membeli makanan
yang tepat
PENURUNAN KEBUTUHAN ZAT GIZI (SPESIFIK) ( NI-5.4)

Definisi
Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik bila dibandingkan dengan standarreferensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami hipertensi sehingga perlu menurunkan asupan natrium
- Pasien dislipidemia sehingga diperlukan penurunan kebutuhan lemak
- Pasien yang mengalami asam urat sehingga dibutuhkan penurunan purin

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Disfungsi renak/ginjal
- Disfungsi liver
- Perubahan metabolisme/regulasi kolesterol
- Gagal jantung
- Intoleransi makanan, misal irritable bowel syndrome

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol total >200 mg/dl, LDL >100 mg/dl, HDL
<40 mg/dl, trigliserida >150 mg/dl
- Fosfor >5,5mg/dl
- BUN, kreatinin, potasium tinggi
- Test fungsi liver menunjukkan penyakit liver yang
parah
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Retensi cairan/edema
- Pertambahan berat badan lebih besar dari yang
diharapkan
Data riwayat nutrisi Intake zat gizi lebih besar dari kebutuhan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau pengobatan yang memerlukan tipe dan atau
jumlah zat gizi spesifik, contoh penyakit
kardiovaskuler (lemak), penyakit ginjal awal
(protein, fosfor), ESRD (fosfor, natrium, potassium,
cairan), penyakit liver kronis (protein), gagal jantung
(natrium, cairan), irritable bowel syndrome/Crohn’s
yang melebar (serat)
- Diagnosis dari hipertensi, kebingungan sehubungan
dengan penyakit liver
ASUPAN ZAT GIZI TIDAK BERIMBANG (NI-5.5)

Definisi
Kombinasi yang tidak diinginkan dari zat gizi, seperti jumlah dari satu zat gizi yang mengganggu
atau mengubah absorpsi dan atau manfaat dari zat gizi lainnya.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien refeeding syndrome
- Pasien yang ketergantungan mengonsumsi suplemen dosis tinggi

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Konsumsi suplemen zat gizi dosis tinggi
- Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan zat gizi terutama yang
berhubungan dengan interaksi zat gizi
- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan, gizi dan informasi yang berhubungan
dengan gizi
- Kepercayaan terhadap makanan tertentu/mengikuti trend/mode/food fadism
- Penggantian elektrolit yang tidak memadai ketika inisiasi feeding (nutrisi enteral (NE), nutrisi
parenteral (NP), termasuk oral)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Severe hipokalemia (dengan adanya peningkatan
protein)
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Mual
- Muntah
- Diare
Data riwayat nutrisi - Intake suplemen Fe lebih dari yang direkomen-
dasikan (menyebabkan penurunan absorpsi Zn)
- Konsumsi bahan makanan sumber serat terlalu
tinggi sehingga menghambat absorpsi mineral
kalsium
- Rendahnya asupan vitamin C sehingga absorpsi Fe
menjadi tidak maksimal
Riwayat penyakit pasien - Diare atau konstipasi (suplemen zat besi/Fe)
- Sakit di epigastrium, mual, muntah, diare (suplemen
zinc/Zn)
- Masukan terhadap perkembangan anemia
(suplemen mangan/Mn)
ASUPAN LEMAK TIDAK ADEKUAT (NI-5.6.1)

Definisi
Intake lemak lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis. Kecuali ketika bertujuan untuk menurunkan
berat badan atau selama masa akhir perawatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang mengalami malabsorpsi lemak yang berat karena reseksi usus, insufisiensi pankreas,
atau penyakit hepatik yang diikuti dengan steatorrhea.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Perubahan struktur dan atau fungsi dari GI tract
- Pemilihan makanan yang tidak tepat, misalnya karena himpitan ekonomi sehingga tidak
mampu membeli bahan makanan sumber protein hewani (yang kaya akan lemak)
- Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan makanan terutama jumlah lemak yang tepat
- Penyebab psikologis, seperti depresi dan eating disorder yang menyebabkan penurunan
asupan lemak

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan Kulit kasar, bersisik, dan menjadi dermatitis karena
defisiensi asam lemak esensial
Data riwayat nutrisi Inake asam lemak esensial kurang dari 10% dari total
energi
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau penyembuhan dari, contoh penyakit katabolik
dalam waktu yang lama (contoh : AIDS, TB, anorexia
nervosa, sepsis atau infeksi yang berat setelah
pembedahan
- Malabsorpsi lemak yang berat karena reseksi usus,
insufisiensi pankreas atau penyakit hepatik yang
diikuti dengan steatorrhea
ASUPAN LEMAK BERLEBIH (NI-5.6.2)

Definisi
Intake lemak lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien obesitas
- Hiperlipidemia
- Gangguan GIT yang mengakibatkan gangguan penyerapan lemak

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan terutama tentang jumlah lemak yang tepat
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap pilihan makanan yang sehat. Misalnya, penggunaan
minyak goreng berulang kali (lebih dari 10 kali pemakaian tanpa diganti  minyak jelantah)
karena kendala ekonomi
- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan, nutrisi, dan topik-topik yang terkait dengan
nutrisi
- Penyebab fisiologis yang menyebabkan penurunan kebutuhan atau rekomendasi lemak total,
seperti pada penyakit dislipidemia, sirosis hepatis

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol total >200 mg/dl, LDL >100 mg/dl, HDL
<40 mg/dl, trigliserida >150 mg/dl
- Serum amilase dan atau lipase meningkat
- LFT’s, T. bili meningkat
- Feses berlemak >7 gms/24 jam
Data antropometri Kelebihan berat badan/obesitas
Data kondisi physical yang ditemukan - Diare
- Kram
- Steatorrhea
Data riwayat nutrisi - Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam
porsi yang besar
- Sering mengonsumsi lemak tinggi yang berisiko
(lemak trans, lemak jenuh, kolesterol)
- Laporan adanya makanan yang mengandung lemak
lebih tinggi dari yang telah ditetapkan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau penyembuhan dari, contoh hiperlipidemia,
cystic fibrosis/kista, angina, aterosklerosis,
pankreatic, liver, dan penyakit billiary, post
transplantasi
- Pengobatan, contoh enzim pankreas, pengobatan
penurunan lipid lainnya
- Riwayat keluarga terdapat hiperlipidemia,
aterosklerosis, pankreatitis
ASUPAN JENIS LEMAK TIDAK SESUAI (NI-5.6.3)

Definisi
Asupan lemak berasal dari jenis atau kualitas lemak yang tidak sesuai bila dibandingkan dengan
standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Obesitas
- Diabetes
- Penyakit jantung

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kepercayaan/sikap yang salah tentang makanan, gizi, dan topik yang berhubungan dengan
gizi. Misal dengan mengonsumsi minyak tertentu dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap pilihan makanan yang sehat, sehingga pemakaian
minyak dengan kandungan asam lemak trans masih terus digunakan.
- Penyebab fisiologis yang menyebabkan penurunan kebutuhan atau rekomendasi konsumsi
jenis asam lemak tertentu. Seperti pada penyakit dislipidemia, sirosis hepatis, atapun penyakit
batu empedu.

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol total >200 mg/dl, LDL >100 mg/dl, HDL
<40 mg/dl, trigliserida >150 mg/dl
- SGOT dan SGPT tinggi
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Diare
- Kram
- Steatorrhea
- Nampak ada jaundice
- Koma hepatikum
Data riwayat nutrisi - Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam
porsi yang besar
- Sering mengonsumsi lemak yang tidak sesuai
dengan kondisi (lemak trans, lemak jenuh,
kolesterol, asam lemak omega-6)
- Intake yang tidak adekuat dari monounsaturated,
polyunsaturated, atau asam lemak omega-3
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau penyembuhan dari, contoh hiperlipidemia,
cystic fibrosis/kista, angina, aterosklerosis,
pankreatic, liver, dan penyakit billiary, post
transplantasi
- Pengobatan, contoh enzim pankreas, pengobatan
penurunan lipid lainnya
- Riwayat keluarga terdapat hiperlipidemia,
aterosklerosis, pankreatitis
- Keinginan/pilihan pasien untuk mengimplementasi-
kan diet mediteranian
ASUPAN PROTEIN TIDAK ADEKUAT (NI-5.7.1)

Definisi
Intake protein lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Malabsorpsi protein berat seperti pada reseksi usus, pasien dalam fase pemulihan setelah proses
pembedahan/operasi, pasien dengan kebocoran protein pada urin (nephrotic syndrome).

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Karena penyakit katabolik dalam waktu yang lama, gangguan absorpsi dan ekskresi protein
- Kemampuan daya beli rendah sehingga tidak dapat mengonsumsi makanan sumber protein
- Pemilihan makanan yang tidak tepat, misalnya kebiasaan budaya atau agama, pembatasan
pemberian makanan secara ketat pada orang tua dan atau anak-anak.
- Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan makanan terutama jumlah protein yang tepat dan
kurangnya pengetahuan terkait manfaat protein bagi tubuh.
- Penyebab psikologis, contoh depresi, gangguan pola makan

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Protein urin meningkat
Data antropometri Berat badan meningkat secara tiba-tiba karena ada edema
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema
- Kulit kusam
- Rambut tipis dan mudah rusak
Data riwayat nutrisi - Intake protein tidak mencukupi kebutuhan
- Kebiasaan budaya atau agama yang membatasi
intake protein
- Tekanan ekonomi menyebabkan terbatasnya
persediaan makanan
- Kesetiaan terhadap diet rendah protein
menyebabkan berat badan berkurang
Riwayat penyakit pasien Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan dari malabsorpsi protein yang berat
seperti reseksi usus
ASUPAN PROTEIN BERLEBIH (NI-5.7.2)

Definisi
Intake protein lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang menderita disfungsi ginjal (early renal disease)

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Disfungsi liver
- Disfungsi ginjal
- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan yang mengandung protein
- Kurang atau terbatasnya akses untuk mendapatkan produk protein baik khusus atau spesifik
sesuai dengan kondisi (penyakitnya)
- Kondisi metabolik yang abnormal
- Kepercayaan terhadap makanan tertentu/mengikuti trend/mode/food fadism, seperti
contohnya tiger diet

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Perubahan nilai laboratorium, contoh : BUN,
glomerular filtration rate (GFR)
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi Intake protein lebih tinggi daripada kebutuhan
Riwayat penyakit pasien Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau penyembuhan dari, contoh penyakit ginjal dini,
penyakit ginjal lanjut dengan komplikasi
ASUPAN JENIS PROTEIN/ASAM AMINO TIDAK SESUAI (NI-5.7.3)

Definisi
Intake jenis atau jumlah asam amino yang kurang atau lebih dari kebiutuhan bila dibandingkan
dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan
fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan alergi terhadap protein tertentu, misalnya alergi terhadap protein susu atau
protein tepung-tepungan tertentu.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Disfungsi liver
- Disfungsi ginjal
- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan, gizi, dan topik terkait gizi
- Penyalahgunaan produk protein spesifik/khusus
- Kondisi metabolik yang abnormal (alergi, celiac disease)
- Kepercayaan terhadap makanan tertentu/mengikuti trend/mode/food fadism
- Gangguan metabolisme sejak lahir

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan BUN
- Penurunan glomerular filtration rate (GFR)
- Peningkatan 3-metil-histidine dalam urin
- Asam amino spesifik meningkat (gangguan
metabolisme sejak lahir)
- Uremia, azotemia
- Homosistein atau amonia meningkat
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Perubahan fisik atau saraf (gangguan metabolisme
sejak lahir)
- Rasa sakit di perut
- Kembung
- Konstipasi
- Manifestasi alergi lainnya : ruam kulit
Data riwayat nutrisi - Intake asam amino atau protein lebih tinggi dari
kebutuhan, misal pada celiac disease, early renal
disease, penyakit liver lanjut, gangguan
metabolisme sejak lahir
- Konsumsi protein dari bahan makanan yang
menyebabkan alergi (alergi terhadap gluten dan
produk olahannya)
- Intake beberapa tipe protein lebih besar dari
kebutuhan, contoh intake penilalanine berlebih
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan penyakit sebagai syarat PEN terapi
- Riwayat penggunaan asam amino atau protein
bubuk untuk memperkuat atet
- Riwayat gangguan metabolisme sejak lahir
ASUPAN KARBOHIDRAT TIDAK ADEKUAT (NI-5.8.1)

Definisi
Intake karbohidrat lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien diabetes mellitus yang belum memahami anjuran diet diabetes mellitus sehingga
mengalami ketakutan berlebihan untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat
- Atlet yang performanya kurang pada saat bertanding karena mudah lelah

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis, misalnya peningkatan kebutuhan energi karena level aktivitas (olahraga
berat) atau perubahan metabolik, malabsorpsi
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap makanan, misalnya himpitan ekonomi sehingga tidak
mampu membeli bahan makanan sumber karbohidrat
- Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan makanan terutama jumlah karbohidrat yang tepat
sesuai dengan kondisinya
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia GD sewaktu < 60 mg/dl (hipoglikemia)
Data antropometri Berat badan menurun
Data kondisi physical yang ditemukan - Nafas bau keton
- Lemas
- Performa bertanding kurang maksimal
Data riwayat nutrisi - Intake karbohidrat tidak mencukupi kebutuhan
- Ketidakmampuan mengonsumsi makanan/minuman
sendiri, contoh mobilitas tangan, pergelangan dan
jari tangan berkurang
Riwayat penyakit pasien Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan dari penyakit, contoh insufisiensi
pankreas, penyakit hepatic, celiac disease, gangguan
serangan malabsorpsi karbohidrat, diet rendah
karbohidrat
ASUPAN KARBOHIDRAT BERLEBIH (NI-5.8.2)

Definisi
Intake karbohidrat lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Diabetes mellitus
- Obesitas
- Dislipidemia

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologi yang menyebabkan modifikasi intake karbohidrat, misalnya pada diabetes
mellitus, defisiensi laktase, defisiensi sukrase-isomaltase, defisiensi aldolase-B
- Praktik budaya budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk menurunkan intake
karbohidrat
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
intake karbohidrat
- Pembatasan makanan dan gizi, misalnya kurangnya keinginan atau kegagalan untuk
memodifikasi intake karbohidrat sebagai respon dari rekomendasi dietitian atau physician
(dokter)
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Hiperglikemia (gula darah puasa > 126 mg/dl)
- HbA1C > 6%
- Tes toleransi glukosa normal (2 jam post load
glucose > 200 mg/dl)
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Karies gigi
- Diare sebagai respon dari pemberian karbohidrat
Data riwayat nutrisi - intake karbohidrat yang melebihi rekomendasi
- Kebiasaan budaya atau agama yang tidak
mendukung modifikasi dari diet karbohidrat
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan dari penyakit, contoh diabetes
mellitus, gangguan metabolisme karbohidrat sejak
lahir, defisiensi laktase, infeksi yang berat, sepsis,
dan obesitas
- Keadaan kronik untuk pengobatan yang disebabkan
oleh hiperglikemia, contoh steroid
- Insufisiensi pankreas yang menyebabkan penurunan
produksi insulin
ASUPAN DARI JENIS KARBOHIDRAT TIDAK SESUAI (NI-5.8.3)

Definisi
Intake jumlahdari jenis karbohidrat yang spesifik kurang atau lebih dari kebiutuhan bila
dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada
kebutuhan fisiologis.
Catatan : jenis karbohidrat dapat mengacu pada gula, pati, dan serat atau karbohidrat spesifik (e.g.
sukrosa, fruktosa, laktosa). Intoleransi dari komponen protein pada jenis tepung-tepungan
tertentu (e.g. gluten) harus didokumentasikan dengan menggunakan diagnosa intake dari jenis
protein atau asam amino tidak sesuai denfan kebutuhan (NI-5.7.3).
Paling sering ditemui pada kasus:
- Diabetes mellitus
- Gangguan metabolisme sejak lahir (intoleransi laktosa)

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologi yang memerlukan penggunaan modifikasi karbohidrat secara hati-hati,
misalnya intoleransi, gangguan metabolisme karbohidrat sejak lahir terhadap laktosa
- Praktek agama atau budaya yang bertentangan dengan pengaturang jenis karbohidrat yang
dapat dikonsumsi
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
jumlah yang spesifik dari tiap-tiap jenis karbohidrat, misalnya pada pasien diabetes yang tidak
memperhatikan jenis-jenis karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks
- Keterbatasan pemenuhan nutrisi dan makanan, contoh kurangnya kemauan atau gagal dalam
memodifikasi intake karbohidrat seperti yang disarankan oleh dietitian, physician, atau
perawat
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Terdapat hipoglikemia atau hiperglikemia secara
teratur atau kadar glukosa darah pada/di bawah 140
mg/dl sepanjang hari
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Diare karena intake tinggi karbohidrat
- Rasa sakit di perut
- Kembung
- Konstipasi
Data riwayat nutrisi - Intake jenis karbohidrat berbeda atau lebih tinggi
dari kebutuhan/rekomendasi
- Keadaan ekonomi yang membatasi ketersediaan
makanan
- Intake karbohidrat yang berbeda debgan jenis yang
dianjurkan
- Reaksi alergi terhadap kelompok makanan atau
karbohidrat makanan
- Keterbatasan pengetahuan tentang komposisi
makanan atau metabolisme karbohidrat
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau terapi penyakit seperti diabetes mellitus,
obesitas, metabolic syndrome, hipoglikemia
- Penggunaan pengobatan yang lama sehingga
mempengaruhi kadar glukosa seperti steroid,
antidepresan, antipsychotic
ASUPAN KARBOHIDRAT TIDAK KONSISTEN (NI-5.8.4)

Definisi
Intake karbohidrat yang tidak konsisten dalam satu hari, hari ke hari, atau pola konsumsi
karbohidrat tidak sesuai dengan pola yang dianjurkan berdasarkan kebutuhan fisiologis atau
kebutuhan pengobatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien diabetes mellitus dengan kontrol gula darah tidak stabil

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologi yang memerlukan pengaturan waktu dan konsistensi dalam jumlah
karbohidrat, misalnya pada diabetes mellitus, pasien DM dengan hipoglikemia
- Praktek agama atau budaya atau faktor-faktor gaya hidup yang mengganggu pembagian
waktu konsumsi karbohidrat
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
waktu yang sesuai untuk intake karbohidrat
- Pembatasan makanan dan gizi, misalnya kurangnya keinginan atau kegagalan untuk
memodifikasi waktu intake karbohidrat sebagai respon dari rekomendasi dietitian, physician,
atau perawat
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Hipoglikemi atau hiperglikemi
- Variasi kadar glukosa darah yang sangat jauh
berbeda
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Intake karbohidrat berbeda dengan jenis yang
dianjurkan atau dikonsumsi secara teratur
- Keadaan ekonomi yang membatasi ketersediaan
makanan yang sesuai
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau terapi penyakit seperti diabetes mellitus,
obesitas, metabolic syndrome, hipoglikemia
- Penggunaan insulin atau insulin secretagogues
- Penggunaan pengobatan yang lama sehingga
mempengaruhi kadar glukosa seperti steroid,
antidepresan, antipsychotic
ASUPAN SERAT TIDAK ADEKUAT (NI-5.8.5)

Definisi
Intake serat lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang sedang mendapatkan diet makanan cair rendah serat
- Pasien dengan konstipasi
- Dislipidemia
- Obesitas

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kurang atau terbatasnya akses terhadap makanan/minuman yang mengandung serat, bisa
disebabkan karena faktor ekonomi
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
jumlah serat yang sesuai
- Penyebab psikologis seperti depresi sehingga kurang asupan makanan
- Diet rendah serat atau diet rendah sisa dalam waktu yang lama
- Kesulitan mengunyah atau menelan makanan yang tinggi serat karena faktor usia
- Keadaan ekonomi yang emabtasi ketersediaan makanan yang sesuai
- Ketidakmampuan atau keengganan untuk membeli atau mengonsumsi makanan yang
mengandung serat
- Persiapan makanan yang tidak sesuai seperti terlalu masak, terlalu matang

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan Fecal bulk sedikit
Data riwayat nutrisi Intake serat tidak mencukupi kebutuhan yang
direkomendasikan (38 gram/hari untuk laki-laki dan 25
gram/hari untuk wanita)
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti ulcer disease, inflamatory bowel
disease, short bowel syndrome dengan terapi diet
rendah serat
- Volume BAB sedikit
ASUPAN SERAT BERLEBIH (NI-5.8.6)

Definisi
Intake serat lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami short bowel syndrome
- Pasien yang sedang menjalani anjuran diet yang kurang tepat dengan mengonsumsi sayur dan
buah saja

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
jumlah serat
- Kurangnya pengetahuan tentang intake serat yang tepat sesuai dengan kondisi penyakit
- Pola makan yang hanya mengandung makanan tinggi serat hingga mengesampingkan
makanan padat gizi yang lain
- Gigi rapuh, gangguan GIT
- Persiapan makanan atau pembagian makanan yang hanya mengandung makanan tinggi serat

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Mual
- Muntah
- Kentut yang berlebihan
- Kram perut
Data riwayat nutrisi Intake serat lebih tinggi daripada yang dianjurkan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti ulcer disease, irritable bowel
syndrome,divertikulitis, obstructive constipation,
prolapsing hemorrhoid, gastrointestinal stricture,
eating disorder, mental illness
- Volume dan frekuensi BAB tinggi yang
menyebabkan ketidaknyamanan
ASUPAN VITAMIN (SPESIFIK) TIDAK ADEKUAT (NI-5.9.1)

Definisi
Intake satu atau lebih vitamin lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Malabsorpsi lemak
- Bayi yang diberi ASI tapi tidak terpapar sinar matahari (vitamin D)
- Bayi prematur, BBLR, dan kurang mengonsumsi sayuran dan buah

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan zat gizi (vitamin), misalnya
karena penyakkit katabolik yang berkepanjangan, status penyakit, malabsorpsi, atau
pengobatan
- Kurangnya kemampuan untuk mengonsumsi vitamin dalam jumlah yang cukup
- Kurangnya atau terbatasnya akses terhadap makanan, misal karena himpitan ekonomi,
sehingga tidak mampu membeli buah-buahan atau makanan sumber vitamin
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder
- Disebabkan karena akses termasuk musim, geografi, terbatasnya akses mendapatkan sinar
matahari sehingga kurang vitamin D (paparan sinar matahari)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Vit. A  serum retinol < 10 µg/fL (< 0,35 mmol/L)
- Vit. C  konsentrasi plasma < 0,2 mg/dL
- Vit. D  ion kalsium < 0,98 mmol/L dengan
meningkatkan hormon paratiroid, kalsium serum
normal, dan serum fosfor < 2,6 mg/dL
- Vit. E  α-tokoferol plasma < 18 mol/g
- Vit K  meningkatnya prothrombin, mengubah INR
(tanpa terapi anti koagulan)
- Thiamin  aktivitas eritrosit transketolase > 0,2
mcg/ml/h
- Riboflavin  erythrocyte glutathion reductase > 1,2
IU/mg hemoglobin
- Niasin  ekskresi N’methil-nicotinamide < 5,8
µmol/hari
- Vit. B6  pyrodoxal 5’phosphate plasma < 20 nml/L
- Vit. B12  konsentrasi serum < 180 ρmol/L,
tingginya homosistein
- Asam folat  konsentrasi serum < 0,3 µg/dL
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Vit. A  rabun senja, xeroftalmia, bercak bitot,
follicular hyperkeratosis
- Vit. C  follicular hyperkeratosis, peticiae, rambut
bergulung, gusi berdarah dan meradang,
perdarahan perifolicular, joint effusion, luka sukar
sembuh
- Vit. D  pelebaran pada ujung-ujung tulang
panjang, rachitic rosary pada anak-anak, rakhitis,
osteomalasia
- Riboflavin  sakit tenggorokan, hiperemia, edema
faringeal dan membran mukosa mulut, angular
stomatitis, glossitis, seborrheic dermatitis, dan
normoshromic, normocythin anemia dengan pure
erythrocyte cytoplasia dari sumsum tulang
- Niasin  ruam pada kulit yang terkena cahaya
matahari, lidah merah cerah, pellagra
- Vit. B6  seborrheic dermatitis, stomatitis,
cheilosis, glossitis, bingung, depresi
- Vit. B12  rasa geli dan mati rasa pada kaki dan
tangan, gemetar berkurang, potition sense,motorik
kacau termasuk gangguan gaya berjalan
Data riwayat nutrisi - Intake makanan yang mengandung vitamin kurang
dari kebutuhan
- Kelebihan konsumsi makanan yang tidak
mengandung vitamin seperti terlalu matang,
pemasakan terlalu lama, atau salah menyimpan
makanan
Riwayat penyakit pasien - Lama menggunakan bahan yang dapat
meningkatkan kebutuhan/menurunkan absorpsi
vitamin
- Keadaan berhubungan dengan diagnosis atau terapi
seperti malabsorpsi karena celiac disease, short
bowel syndrome, atau inflamatory bowel syndrome
- Kondisi lingkungan seperti bayi yang diberi ASI tapi
tidak terpapar sinar matahari (vitamin D)
ASUPAN VITAMIN (SPESIFIK) BERLEBIH (NI-5.9.2)

Definisi
Intake satu atau lebih vitamin lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Konsumsi suplemen vitamin dosis tinggi
- Penyakit ginjal
- Kanker

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Kondisi penyakit pasien misalnya karena gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi liver
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
makanan dan suplemen sumber vitamin
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder
- Over dosis yang disebabkan karena konsumsi suplemen, baik dari sumber nutrisi per oral,
enteral atau parenteral

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Vit. D  ion kalsium > 0,98 mmol/L dengan
peningkatan hormon parathyroid, kalsium serum
normal, serum fosfor > 2,6 mg/dL
- Vit. K  kerja protrombin lambat atau INR berubah
- Niasin  ekskresi N’methil-nicotinamide > 5,8
µmol/hari
- Vit. B6  pyrodoxal 5’phosphate plasma > 20 nml/L
- Asam folat  konsentrasi serum > 60 µg/dL
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Vit. A  perubahan pada kulit dan membran
mukosa bibir kering (cheilitis), mukosa nasal dan
mata cepat kering, luka lama kering, erythema, kulit
bersisik dan mengelupas, rambut rontok, kuku
mudah patah, sakit kepa, mual, muntah, anak-anak
mengalami perubahan pertumbuhan tulang
- Vit. D  kalsium serum meningkat (hiperkalsemia)
dan fosfor (hiperfosfatemia), pengerasan tulang
lunak (calcinosis) termasuk ginjal, lambung, jantung
dan bahkan membran tympanic telinga yang bisa
berakhir tuli; sakit kepala, mual
- Vit. K  anemia hemolitik pada dewasa, sakit
kuning pada bayi (jarang terjadi)
- Niasin  pengeluaran histamin karena flushing
gangguan asma atau penyakit liver
Data riwayat nutrisi Intake makanan yang mengandung vitamin lebih dari
kebutuhan
Riwayat penyakit pasien Kondisi yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti chronic liver, penyakit ginjal, gagal
jantung, kanker
ASUPAN MINERAL (SPESIFIK) TIDAK ADEKUAT (NI-5.10.1)

Definisi
Intake satu atau lebih mineral lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Malabsorpsi karena lactose intolerance, short bowel syndrome
- Wanita yang mengalami post-menopausal tanpa suplementasi estrogen
- Peningkatan kebutuhan kalsium

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan zat gizi dikarenakan oleh
penyakit katbolik yang berkepanjangan, malabsorpsi, hiperekskresi, interaksi obat/makanan
atau makanan dengan makanan, pertumbuhan dan pematangan
- Penurunan kemampuan untuk mengonsumsi mineral dalam jumlah yang cukup, misal
disebabkan karena gangguan fungsi menelan, karena akses terhadap makanan sumber
mineral sangat terbatas (faktor ekonomi dan geografi)
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terutama yang berhubungan dengan
makanan sumber mineralsehingga membatasi asupan makanan sumber mineral pada
kelompok usia tertentu  misalnya gadis remaja tidak mengonsumsi susu dengan alasan
takut gemuk
- Misdiagnosis dari intoleransi laktosa/defisiensi laktase, persepsi yang bertentangan dengan
pesan gizi, kurang mengandalkan suplemen
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder
- Penyebab lingkungan, misalnya karena tidak adekuatnya bioavailabilitas zat gizi dari makanan
fortfikasi, minuman, dan suplemen sebagai pengganti sumber zat gizi makanan alami

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Penurunan fosfor < 2,6 mg/dL
- Penurunan magnesium < 1,8 mg/dL
- Fe  hemoglobin < 130 g/L (laki-laki) dan < 120 g/L
(wanita)
- Ekskresi yodium melalui saluran kencing < 100 µg/L
- Copper serum < 10 µmol/L
Data antropometri Kekurangan kalsium  pertumbuhan tinggi badan tidak
maksimal
Data kondisi physical yang ditemukan - Kalium  lemah, konstipasi, reflex hipoaktif
- Kalsium  hipertensi, PCOS, batu ginjal,
penyumbatan kolon, obesitas
Data riwayat nutrisi - Intake makanan yang mengandung mineral kurang
dari kebutuhan
- Penolakan dan atau pengurangan makanan dari
semua kelompok makanan dari diet
- Kurang tertarik dari makanan
- Pemilihan makanan tidak sesuai dan atau kebiasaan
diet lama
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti malabsorpsi karena celiac disease,
short bowel syndrome, atau inflamatory bowel
syndrome
- Diagnosa medis dan terapi penting lainnya
- Status estrogen
- Garis lintang geografi dan sejarah terpapar UVB/
menggunakan sunscreen
- Perubahan lingkungan hidup/kebebasan
ASUPAN MINERAL (SPESIFIK) BERLEBIH (NI-5.10.2)

Definisi
Intake satu atau lebih mineral lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gagal jantung
- Penyakit ginjal
- Kerusakan liver

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Makanan dan nutrisi yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
- Kepercayaan/kebiasaan berbahaya yang berhubungan dengan makanan, nutrisi, dan gizi
- Pengikut mode makanan
- Kelebihan suplemen secara tiba-tiba
- Konsumsi berlebih dari jenis makanan yang dibatasi
- Kurangnya pengetahuan tentang manajemen mengenai penyakit genetik yang dapat
mengubah homeostasis mineral [hemochromatosis (Fe), Wilson’s disease (copper)]
- Kurangnya pengetahuan tentang manajemen mengenai status penyakit yang membtuhkan
pembatasan mineral [cholestatic liver disease (copper dan manganese), renal insufficiency
(fosfor, magnesium, kalium)]

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Perubahan nilai laboratorium, seperti :
- 9 TSH (suplementasi yodium)
- HDL (suplementasi zink)
- 9 ferritin serum dan transferin saturation (kelebihan
Fe)
- Hiperfosfatemia
- Hipermagnesemia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Perubahan pada kuku dan rambut (selenium)
- Timbul batu kalsium
Data riwayat nutrisi - Intake makanan yang mengandung mineral lebih
tinggi dibandingkan rekomendasi
- Nafsu makan menurun (suplementasi zink)
Riwayat penyakit pasien - Gangguan saluran pencernaan (Fe, copper, zink,
selenium)
- Anemia defisiensi copper (zink)
- Kerusakan hati (copper, Fe), email (lapisan gigi) atau
skeletal fluorosis (fluoride)
PERKIRAAN ASUPAN ZAT GIZI (SPESIFIK) KURANG (NI-5.11.1)

Definisi
Intake dari satu atau lebih zat gizi pada masa yang akan datang, didasarkan pada pengamatan,
pengalaman, atau kajian ilmiah, lebih sedikit daripada kebutuhan, standar referensi yang telah
ditetapkan, atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Terapi medis terjadwal atau terencana yang diprediksi dapat meningkatkan kebutuhan zat
gizi. Misalnya kemoterapi.
- Terapi medis terjadwal atau terencana yang diprediksi dapat menurunkan kemampuan untuk
mengonsumsi zat gizi yang cukup.
- Kondisi psikologis yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi karena
perubahan metabolisme.
- Praktik budaya atau agama yang akan mempengaruhi intake zat gizi.
- Antisipasi dari kehidupan yang terisolasi tanpa akses terhadap makanan yang bergizi.
- Bahay bencana alam atau lingkungan

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Perkiraan intake gizi dari semua sumber tak
sebanyak yang diperhitungkan
- Sejarah singkat atau suboptimal intake gizi
- Pengobatan yang menruunkan nafsu makan dan
atau mempengaruhi kemampuan untuk
mengonsumsi kecukupan zat-zat gizi
- Tanpa pengetahuan sebelumnya dari kebutuhan
untuk makanan dan gizi dibandingkan dengan
rekomendasi
- Agama atau budaya yang mempengaruhi intake gizi
- Rendahnya persediaan di rumah dalam persiapan
untuk lingkungan darurat atau bencana
Riwayat penyakit pasien - Jadwal prosedur pembedahan atau terapi
pengobatan dikenal untuk meningkatkan zat-zat gizi
yang dibutuhkan atau perubahan kemampuan
untuk mengonsumsi cukup zat-zat gizi.
- Sejarah atau kehadiran dari kondisi untuk penelitian
yang menunjukkan peningkatan prevalensi dari
ketidakcukupan intake zat-zat gizi pada jumlah
penduduk yang sama.
- Isolasi tempat tinggal/situasi perumahan
- Lokasi geografis dari perumahan pada lokasi dengan
bahaya untuk lungkungan darurat atau bencana
PERKIRAAN ASUPAN ZAT GIZI (SPESIFIK) BERLEBIH (NI-5.11.2)

Definisi
Intake dari satu atau lebih zat gizi pada masa yang akan datang, didasarkan pada pengamatan,
pengalaman, atau kajian ilmiah, lebih besar daripada kebutuhan, standar referensi yang telah
ditetapkan, atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang telah melakukan pembedahan digestif (operasi pengecilan volume lambung pada
obesitas) sehingga membutuhkan penurunan kebutuhan zat gizi.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Terapi medis terjadwal atau terencana yang diprediksi dapat menurunkan kebutuhan zat gizi.
Misalnya kemoterapi.
- Terapi medis terjadwal atau terencana yang diprediksi dapat mengubah metabolisme zat gizi
- Antisipasi dari kondisi psikologis yang berhubungan dengan penurunan kebutuhan zat gizi
atau perubahan metabolisme zat gizi.

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Perkiraan intake gizi dari semua sumber lebih dari
kebutuhan yang diperhitungkan
- Sejarah dari kelebihan intake gizi
- Tanpa pengetahuan sebelumnya dari kebutuhan
untuk makanan dan gizi dibandingkan dengan
rekomendasi
Riwayat penyakit pasien - Jadwal prosedur pembedahan atau terapi medis
dikenal dapat menurunkan kebutuhan gizi yang atau
perubahan metabolisme dari zat-zat gizi.
- Sejarah atau kondisi untuk penelitian yang
menunjukkan peningkatan prevalensi dari kelebihan
intake zat-zat gizi pada jumlah penduduk yang
sama.
KESULITAN MENELAN (NC-1.1)

Definisi
Gangguan atau kesulitan memasukkan makanan dan cairan dari rongga mulut ke dalam perut.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Disfagia
- Achalasia
- Infeksi berulang pada saluran pencernaan bagian atas
- Pneumonia
- Kondisi lainnya yang membuat pasien sulit untuk menelan

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Adanya gangguan fungsi mekanis dari mulut da alat pencernaan bagian atas, misalnya ada
pembengkakan di tenggorokan, ada luka akibat proses pembedahan, ada penyempitan di
bagian mulut dan tenggorokan; tumor oral, faring dan osefagus.
- Gangguan motorik, misalnya kelainan neurologik atau muscular seperti cerebral palsy, stroke,
multiple sklerosis, schleroderma, prematur; perubahan menghisap, menelan, pola nafas.

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Bukti adanya dehidrasi (membran mukosa kering,
turgor kulit rendah)
- Lambat dalam mengunyah
- Nyeri saat menelan
- Batuk, tercekik, muntah
- Perubahan ekspresi wajah selama makan
- Mengeluarkan air liur
- Perasaan makanan seperti melekat
Data riwayat nutrisi - Waktu makan yang lebih lama
- Penurunan jumlah asupan makanan dari yang
diperkirakan
- Penolakan makanan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan berhubunga dengan diagnosis atau terapi
seperti disfagia, achalasia
- Penemuan radiological seperti tidak normal dalam
menelan
- Pengulangan infeksi saluran nafas atas dan atau
pneumonia
KESULITAN MENGGIGIT/MENGUNYAH (NC-1.2)

Definisi
Kemampuan untuk menggigit atau mengunyah makanan terganggu dalam persiapan untuk
menelan
Paling sering ditemui pada kasus:
- Bibir sumbing
- Pembedahan oral
- Terapi radiasi pada rongga mulut
- Kemoterapi dengan efek samping oral
- Lansia yang sudah mulai berkurang gigi geliginya

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Craniofacial malformations
- Pembedahan oral
- Luka pada mulut
- Disfungsi otot saraf (neuromuscular)
- Edentulism sebagian atau keseluruhan
- Penyakit jaringan lunak (terutama manifestasi oral dari penyakit sistemik)
- Xerostomia

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Mulut kering
- Lesi pada bagian oral yang mengganggu
kemampuan untuk makan
- Pergerakan lidah terganggu
- Kehilangan gigi
- Gangguan saraf kranial V, VII, IX, X, XII
- Bibir pecah-pecah atau kering
- Luka pada mulut
Data riwayat nutrisi - Penurunan intake makanan
- Penolakan terhadap makanan yang bertekstur keras
- Intake makanan seperti biasa terganggu
- Penurunan intake atau penolakan terhadap
makanan yang sulit diubah menjadi bolus seperti
kacang, daging, unggas, ikan, buah, sayur
- Meludahkan makanan keluar atau waktu makan
lama
Riwayat penyakit pasien - Kondisi berhubungan dengan diagnosis atau terapi
dari seperti alkoholism, Alzheimer’s, kanker kepala,
leher atau faring; kelumpuhan saraf, bibir sumbing,
infeksi jaringan lunak pada mulut (seperti
candidiasis, leukoplakia), kecepatan perkembangan
berkurang, manifestasi oral dari penyakit sistemik
(seperti rheumatoid, lupus, Crohn’s disease,
pephigus vulgaris, HIV, diabetes)
- Luka pada mulut
- Kawat rahang
- Kemoterapi dengan efek samping pada oral
- Terapi radiasi pada rongga mulut
KESULITAN PEMBERIAN ASI (MENYUSUI) (NC-1.3)

Definisi
Ketidakmampuan untuk mempertahankan gizi bayi melalui menyusui
Paling sering ditemui pada kasus:
- Bibir sumbing
- Prematur
- Infeksi (pada bayi)
- Mastitis
- Candidiasis
- Pembengkakan
- Riwayat operasi payudara (ibu)

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


 Bayi
- Kesulitan mengulum seperti puting yang kecil
- Kurangnya kemampuan menghisap
- Nyeri pada mulut
- Malnutrisi/malabsorpsi
- Lesu, mengantuk
- Iritasi
- Kesulitan menelan
- Pengenalan pada botol dot atau rute pemberian makan lain yang dapat mempengaruhi
menyusui
 Ibu
- Nyeri pada payudara atau puting susu
- Payudara atau puting tidak normal
- Mastitis
- Persepsi suplai susu tidak cukup
- Kurangnya dukungan sosial atau lingkungan
- Budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk menyusui

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Tanda-tanda dehidrasi pada bayi secara
laboratorium
- Frekuensi BAK kurang dari 6 kali dalam 24 jam (bayi)
Data antropometri Kehilangan berat badan atau rendahnya kenaikan berat
badan pada bayi
Data kondisi physical yang ditemukan - Frenulum tidak normal
- Muntah atau diare
Data riwayat nutrisi  Bayi
- Batuk
- Menangis
- Tidak mendengar tegukan bayi saat bayi
menyusu
- Penurunan frekuensi/lama makan, penghentian
makan dengan cepat, dan atau resisten makan
- Bayi lesu
- Lapar, kurang puas setelah menyusu
 Ibu
- Jumlah ASI sedikit
- Kurangnya kepercayan diri dalam kemampuan
menyusui
- Menganggap menyusui adalah pilihan
ibu/kurangnya dukungan
- Kurangnya pengetahuan tentang menyusui atau
tanda-tanda bayi lapar/puas
- Kurangnya fasilitas di tempat kerja atau dalam
masyarakat untuk menyusui
Riwayat penyakit pasien - Keadaan sehubungan dengan diagnosa atau terapi
(bayi) seperti bibir sumbing, sariawan, lahir
premature, malabsorpsi, infeksi
- Keadaan sehubungan dengan diagnosa atau terapi
(ibu), seperti mastitis, candidiasis, engorgement,
riwayat operasi payudara
PERUBAHAN FUNGSI GASTROINTESTINAL (NC-1.4)

Definisi
Perubahan dalam kemampuan pencernaan, absorpsi, eliminasi zat gizi
Paling sering ditemui pada kasus:
- Crohn’s disease
- Steatorrhea
- Kanker
- Pasca pembedahan, misal esophagectomy, gastrectomy, gastric bypass

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Perubahan struktur anatomi GIT, seperti akibat operasi GIT, reseksi lambung, dll
- Perubahan motilitas GIT, seperti gastroparesis (kelemahan/penurunan motilitas lambung)
- Perubahan fungsi GIT akibat penyakit Celiac, Crohn’s, infeksi dan terapi radiasi
- Perubahan fungsi organ GIT seperti hepar dan pankreas
- Pengurangan panjang organ fungsional GI, seperti short bowel syndrome

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Ketidaknormalan enzim-enzim pencernaan
- Adanya lemak pada feses
- Ketidaknormalan uji kadar hidrogen pernafasa, d-
xylose, stool cultur, pengosongan lambung, da atau
waktu transit dalam usus
Data antropometri Kehilangan berat badan ≥ 5 % dalam 1 bulan
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan massa otot
- Distensi abdomen
- Peningkatan atau kadang penurunan bising usus
- Mual, muntah
- Diare
- Lesi di mulut
- Nyeri di perut
Data riwayat nutrisi - Menghindari atau membatasi intakr total atau dari
makanan tertentu karena GI symptoms, misalnya
kram, kembung, diare
- Pola makan karena kurangnya pengetahuan seperti
informasi yang kurang, informasi yang tidak benar
atau tidak lengkap, tidak terpenuhinya modifikasi
diet atau jadwal pengobatan
Riwayat penyakit pasien - Anoreksia, nausea, vomiting, diare, steatorea,
konstipasi, sakit pada perut
- Hasil tes endoskopi/kolonoskopi, biopsi
- Keadaan yang berhubungan dengan diagnosa atau
terapi, seperti malabsorpsi, maldigestive, steatorea,
konstipasi, divertikulitis, Crohn's disease, inflamasi
bowel disease, cystic fibrosis, celiac disease, irritable
bowel syndrome, infeksi
- Prosedur pembedahan, seperti esofagektomi,
dilatasi, gastrektomi, vagotomi, gastric bypass,
reseksi usus
PREDIKSI KESULITAN DALAM MENYUSUI (NC-1.5)

Definisi
Antisipasi hambatan di masa mendatang dalam menyusui berdasarkan pengamatan, pengalaman,
atau alasan ilmiah.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang memiliki riwayat kesulitan untuk menyusui (ibu).

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Prosedur yang terjadwal atau terencana, terapi atau pengobatan (ibu atau bayi)
- Kondisi (ibu atau bayi) yang dapat menghambat pemberian ASI
- Norma atau praktik budaya atau agama yang dapat menghambat penberian ASI
- Ada atau tidaknya organisasi, komunitas atau kebijakan yang dapat menghambat pemberian
ASI
- Adanya stress kehidupan/psikologis
- Pengetahuan yang kurang tentang makanan dan gizi
- Kepercayaan/sikap yang salah tentang makanan, gizi, dan informasi yang berhubungan
dengan gizi
- Kurangnya dukungan sosial untuk menyusui

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi Adanya riwayat kesulitan untuk memberikan ASI
Riwayat penyakit pasien
GANGGUAN PENGGUNAAN ZAT GIZI (NC-2.1)

Definisi
Perubahan dalam kemampuan untuk memetabolisme zat gizi dan senyawa-senyawa bioaktif.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gangguan metabolisme sejak lahir
- Kesalahan penggunaan alkohol atau obat-obatan
- Gagal ginjal
- Celiac disease
- Gangguan pada organ tubuh

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Perubahan fungsi endokrin yang berhubugan dengan organ-organ GI, misalnya pada pankreas,
liver, pituitary, paratiroid
- Kelainan metabolik, termasuk gangguan metabolik sejak lahir
- Pengobatan yang mempengaruhi metabolisme zat gizi
- Kecanduan obat atau alkohol

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Hipoglikemia, hiperglikemia
- Defisiensi vitamin/mineral
- Test profil metabolisme yang abnormal (lemak,
protein, karbohidrat)
- Ketidaknormalan enzim-enzim pencernaan atau
lemak pada feses
- Ketidaknormalan uji kadar hidrogen pernafasan, d-
xylose, stool cultur, pengosongan lambung, dan
atau waktu transit dalam usus
Data antropometri - Kehilangan berat badan ≥ 5% dalam 1 bulan
- Gagal tumbuh pada anak-anak
Data kondisi physical yang ditemukan - Tampak kurus
- Bukti adanya defisiensi vitamin/mineral (lesi mulut,
glossitis, cheilosis)
- Distensi abdominal
- Peningkatan atau kadang penurunan bising usus
Data riwayat nutrisi Menghindari atau membatasi intake makanan tertentu
karena gangguan GIT, seperti penimbunan energi/zat
gizi yang terlalu banyak, sakit/penyakit tertentu, diare,
steator terutama setelah mengkonsumsi makanan
tertentu
Riwayat penyakit pasien - Diare, steatorea, sakit pada perut
- Hasil tes endoskopi/kolonoskopi, biopsi
- Keadaan yang berhubungan dengan diagnosa atau
terapi, seperti malabsorpsi, maldigestive, steatorea,
konstipasi, divertikulitis, Crohn's disease, cystic
fibrosis, celiac disease, infeksi, terapi radiasi,
gangguan metabolisme
- Prosedur pembedahan, seperti gastric bypass,
reseksi usus
PERUBAHAN NILAI LABORATORIUM TERKAIT GIZI (NC-2.2)

Definisi
Perubahan nilai laboratorium yang disebabkan karena komposisi tubuh, pengobatan, perubahan
sistem tubuh/genetik, atau perubahan kemampuan untuk mengeliminasi produk sisa metabolisme
dan hasil dari pencernaan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Penyakit ginjal dan hati
- Pulmonary disorder
- Diabetes melitus
- Kelainan metabolisme sejak lahir

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Disfungsi ginjal, liver, jantung, endokrin, neurologik, dan atau pulmonary
- Prematur
- Disfungsi organ lain yang menyebabkan terjadinya perubahan biokimia
- Kelainan metabolik, termasuk kelainan metabolisme dari lahir

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan AST, ALT, T, bilirubinamonia dalam
serum (gangguan fungsi hati)
- Ketidaknormalan kadar BUN, kreatinin, K, fosfat,
GFR (gangguan fungsi ginjal)
- Perubahan pO2 dan pCO2 (gangguan fungsi
pulmonary)
- Ketidaknormalan kadar lipid dalam serum
- Ketidaknormalan kadar glukosa darah (glukosa
plasma, HbA1c)
- Gangguan akut/kronik lain yang menyebabkan
ketidaknormalan atau perubahan zat gizi dalam
tubuh
Data antropometri - Perubahan berat badan dengan cepat
- Perubahan pengukuran antropometri lain
Data kondisi physical yang ditemukan - Jaundice, edema, ascites, itching (gangguan fungsi
hati)
- Oedema, nafas cepat, blue nail beds, clubbing
(gangguan pulmonary)
Data riwayat nutrisi - Anoreksia, nausea, vomiting
- Ketidakmampuan menghabiskan makanan karena
sesak nafas atau distensi abdomen
- Kelebihan intake protein, kalium, fosfor, natrium,
cairan
- Kurangnya intake mikronutrien
- Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
makanan, seperti kurangnya informasi, informasi
salah, atau tidak terpenuhinya modifikasi diet dan
atau jadwal makan/pengobatan
Riwayat penyakit pasien Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi, seperti penyakit ginjal atau hati, alkoholisme,
gangguan fungsi pulmonary
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN (NC-2.3)

Definisi
Interaksi yang tidak diinginkan/berbahaya antara makanan dengan obat (over the counter/ OTC),
obat yang diresepkan, herbal, botanical, dan atau suplemen makanan yang dapat menurunkan,
meningkatkan, atau mengubah efek dari zat gizi dan atau pengobatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang menggunakan obat bermacam-macam (multiple drugs)

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


Gabungan atau kombinasi pemberian obat dan makanan yang menyebabkan interaksi yang tidak
diinginkan/berbahaya

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Perubahan hasil biokimia berdasarkan efek pengobatan
dan kondisi pasien, misalnya penurunan profil lipid
pada pasien dislipidemia yang menggunakan
simvastatin
Data antropometri Perubahan pengukuran antropometri berdasarkan efek
pengobatan dan kondisi pasien, misalnya penambahan berat
badan setelah pemberian kortikosteroid
Data kondisi physical yang ditemukan Perubahan nafsu makan
Data riwayat nutrisi - Perubahan intake akibat OTC, pemberian obat,
herbal, botanical, dan suplemen makanan, seperti
 Penggunaan minyak ikan memperpanjang
perdarahan
 Coumadin dan makanan tinggi vitamin K
 Makanan tinggi lemak pada saat pengobatan
kolesterol
 Suplemen Fe, konstipasi dan diet rendah serat
- Intake makan tidak mendukung penggantian atau
mitigation pemberian obat, herbal, botanical, dan
suplemen makanan seperti kehilangan kalium pada
pemberian diuretik

Riwayat penyakit pasien - Pemberian beberapa macam obat bersamaan


dengan obat lain, herbal, botanical, suplemen atau
makanan yang mengandung zat gizi/ senyawa aktif
yang menyebabkan interaksi obat-makanan
- Obat yang memerlukan pemberian suplemen
makanan yang tidak dapat dikonsumsi bersama
dengan makanan tertentu, contoh isonazid dengan
vitamin B6
PERKIRAAN INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN (NC-2.4)

Definisi
Perkiraan interaksi yang tidak diinginkan/berbahaya antara makanan dengan obat (over the
counter/ OTC), obat yang diresepkan, herbal, botanical, dan atau suplemen makanan yang dapat
menurunkan, meningkatkan, atau mengubah efek dari zat gizi dan atau pengobatan.
*Catatan : diagnosa gizi yang sesuai ketika diprediksi terjadi interaksi makanan-obat, tapi belum
terjadi. Diagnosa gizi ini digunakan ketika praktisi menginginkan untuk mencegah
adanya interaksi obat-makanan. Interaksi obat dan makanan yang telah diamati harus
didokumentasikan dengan menggunakan interaksi makanan dan obat (NC-2.3).
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang mengonsumsi obat-obatan atau makanan tanpa mengetahui secara jelas
kandungannya, misal pada obat herbal, jamu-jamuan.

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


Gabungan atau kombinasi pemberian obat dan makanan yang menyebabkan interaksi yang tidak
diinginkan/berbahaya

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Prediksi perubahan intake akibat OTC, pemberian
obat, herbal, botanical, dan suplemen makanan,
seperti
 Penggunaan minyak ikan memperpanjang
perdarahan
 Coumadin dan makanan tinggi vitamin K
 Makanan tinggi lemak pada saat pengobatan
kolesterol
 Suplemen Fe, konstipasi dan diet rendah serat
- Kemungkinan intake makan tidak mendukung
penggantian atau mitigation pemberian obat,
herbal, botanical, dan suplemen makanan seperti
kehilangan kalium pada pemberian diuretik
Riwayat penyakit pasien - Pemberian beberapa macam obat bersamaan
dengan obat lain, herbal, botanical, suplemen atau
makanan yang mengandung zat gizi/ senyawa aktif
yang menyebabkan interaksi obat-makanan
- Obat yang memerlukan pemberian suplemen
makanan yang tidak dapat dikonsumsi bersama
dengan makanan tertentu, contoh isonazid dengan
vitamin B6
BERAT BADAN KURANG (UNDERWEIGHT) (NC-3.1)

Definisi
Berat badan kurang bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Malnutrisi
- Menjalankan diet ketat tanpa pengawasan
- Anoreksia

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Gangguan pola makan
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Kepercayaan/sikap yang salah terhadap makanan, gizi, dan topik terkait gizi
- Intake energi kurang
- Peningkatan kebutuhan energi
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap makanan
- Terlalu kecil untuk usia gestasional, retardasi pertumbuhan intrauterine/restriksi dan atau
kurangnya penambahan berat badan per hari

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Pengukuran RMR lebih tinggi daripada RMR estimasi
Data antropometri - Berat badan menurut umur kurang dari 5 persentil untuk
bayi (kurang dari 12 bulan)
- Penurunan ketebalan lemak kulit dan Lila
- IMT <18,5 kg/m2 (untuk dewasa)
- IMT <23 kg/m2 (untuk manula/usia >65 tahun)
- IMT <5 persentil (untuk anak 2-19 tahun)
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan massa otot (muscle wasting)
- Penurunan cadangan protein somatik
Data riwayat nutrisi - Intake makanan lebih sedikit daripada yang
dibutuhkan
- Keterbatasan persediaan makanan di rumah
- Melakukan diet ketat, food fadism
- Kelaparan
- Menolak makanan
- Aktivitas fisik lebih besar daripada jumlah yang
dianjurkan
Riwayat penyakit pasien - Malnutrisi
- Defisiensi vitamin dan atau mineral
- Sakit atau ketidakmampuan fisik
- Sakit mental, demensia, bingung (confusion)
- RMR lebih tinggi daripada yang diperkirakan
sebelumnya
- Pengobatan yang mengubah nafsu makan, contoh
stimulan ADHD
- Atlit, penari, pesenam
PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DIHARAPKAN (NC-3.2)

Definisi
Penurunan berat badan yang tidak direncanakan atau diharapkan.
*Catatan : diagnosa gizi ini tidak tepat ketika perubahan berat badan disebabkan karena cairan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang menderita penyakit katabolik berkepanjangan, seperti kanker, AIDS, gastroparesis
(gangguan sistem pencernaan)

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyebab fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi, misalnya penyakit
katabolik berkepanjangan, trauma, malabsorpsi
- Penurunan kemampuan untuk mengkonsumsi energi yang cukup
- Kurang atau terbatasnya akses terhadap makanan, misalnya karena himpitan ekonomi
sehingga tidak mampu membeli kebutuhan makanannya
- Perawatan di rumah sakit yang terlalu lama
- Penyebab psikologis seperti depresi dan eating disorder
- Kurangnya kemampuan untuk memberi makanan diri sendiri

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Kehilangan berat badan ≥ 5% dalam 1 bulan
Data kondisi physical yang ditemukan - Demam
- Peningkatan denyut jantung (heart rate)
- Peningkatan laju pernafasan (respiratory rate)
- Kehilangan cadangan lemak dan otot
- Perubahan ukuran pakaian
Data riwayat nutrisi Intake makanan kurang dari kebutuhan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan berhubungan dengan diagnosis atau
terapi, contoh : HIV/AIDS, luka bakar, penyakit paru
obstruksi kronik, fraktur tulang, infeksi,
operasi/pembedahan, hipotiroidisme (yang
tidak/belum diterapi), kanker/metastase tertentu
- Pengobatan berhubungan dengan penurunan berat
badan, seperti antidepresan, kemoterapi
BERAT BADAN LEBIH/OBESITAS (NC-3.3)

Definisi
Peningkatan adiposity bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau yang
direkomendasikan, mulai dari overweight hingga morbid obesity.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Sindroma metabolik
- Obesitas
- Pembatasan aktivitas fisik

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penurunan kebutuhan energi, misalnya karena sindrom metabolik
- Kelainan pola makana
- Kelebihan intake energi
- Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan
- Tidak siap untuk perubahan diet/gaya hidup
- Kurangnya aktivitas fisik
- Peningkatan stress hidup/psikologis

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Pengukuran RMR lebih sedikit daripada RMR estimasi
Data antropometri - IMT lebih dari 25 kg/m2 (untuk dewasa)
- Waist circumference di atas batas yang dianjurkan untuk
usia/jenis kelamin
- Peningkatan ketebalan lapisan lemak di bawah kulit
- Berat menurut tinggi badan lebih tinggi dari batas yang
dianjurkan
Data kondisi physical yang ditemukan Peningkatan adiposa tubuh
Data riwayat nutrisi - Riwayat intake zat gizi yang berlebihan
- Konsumsi makanan dan minuman berlemak/
densitas energi tinggi yang berlebihan
- Makan porsi besar
- Aktivitas fisik yang kurang/jarang
- Pola hidup yang terlalu santai, seperti menonton TV,
membaca
- Kegagalan menerapkan pola makan yang baik
- Kegagalan mempertahankan/mencapai berat badan
ideal
- Tidak ada keinginan/ketertarikan menerapkan pola
makan yang baik
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis/
terapi, seperti hipotiroidisme, sindroma metabolik,
pola makan yang salah, depresi
- Pembatasan/kurangnya aktivitas fisik
- Riwayat penolakan fisik/emosi
- Akibat pengobatan terhadap RMR, contoh
Midalozam, Propanolol, Glipizide
PENINGKATAN BERAT BADAN YANG TIDAK DIHARAPKAN (NC-3.4)

Definisi
Peningkatan berat badan yang tidak direncanakan atau diharapkan
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang mengalami imobilitas sehingga terjadi penurunan aktivitas fisik

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Penyakit atau kondisi yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diharapkan,
misalnya pada trauma kepala, imobilitas, kondisi yang berhubungan dengan paralisis,
Cushing's syndrome, hipotiroidisme, kelainan endokrin yang lain
- Penggunaan obat-obatan secara kronik yang diketahui dapat meningkatkan berat badan
seperti antidepresan, antipsikotik, kortikosteroid, pengobatan HIV
- Kondisi yang menyebabkan terjadinya penambahan cairan
- Tidak siap untuk perubahan gaya hidup/diet

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Penurunan serum albumin
- Penurunan serum natrium
- Peningkatan kadar glukosa puasa
- Fluktuasi kadar hormon
Data antropometri Penambahan berat badan >5% selama 1 bulan
Data kondisi physical yang ditemukan -
Edema
-
Simpanan lemak subkutan berlebih
-
Lipodistrophy berhubungan dengan diagnosis HIV,
meningkatkan lemak dorsocervial, perluasan
payudara, peningkatan lingkar perut
- Pemendekan nafas
Data riwayat nutrisi - Riwayat intake zat gizi yang berlebih
- Perubahan jumlah makan
- Kelaparan yang berlebihan tanpa palpitasi, tremor
dan berkeringat
- Aktivitas fisik yang kurang atau perubahan tingkat
aktivitas fisik
Riwayat penyakit pasien - Keadaan berhubungan dengan diagnosis atau terapi
asma, penyakit kejiwaan, rhematoid, HIV/AIDS,
Cushing's syndrome, obesitas, Prader-Willi sindrom
- Pengaturan cairan di atas kebutuhan
- Perubahan pola tidur, insomnia
- Kelemahan otot
- Fatigue
- Pengobatan yang meningkatkan nafsu makan
LAJU PERTUMBUHAN DI BAWAH PERKIRAAN (NC-3.5)

Definisi
Laju pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan lebih lambat daripada yang diperkirakan, atau
pertambahan berat badan kurang optimal dibandingkan dengan tujuan atau standar referensi.
Paling sering ditemui pada kasus:
- AIDS
- Penyakit pulmonary
- Kelainan metabolisme sejak lahir
- Long bone fracture

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Dorongan fisiologis untuk meningkatkan kebutuhan gizi (misalnya pada penyakit kritis atau
trauma; kehamilan; penyakit metabolik, seperti diabetes tipe 1; malabsorbsi)
- Penurunan kemampuan untuk mengkonsumsi energi dalam jumlah yang cukup
- Kurangnya atau terbatasnya akses terhadap makanan
- Penyebab fisiologis, seperti depresi atau kelainan pola makan
- Terbatasnya penerimaan makanan
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi
- Kepercayaan/sikap yang salah tentang makanan, gizi, dan topik yang berhubungan dengan gizi
- Usia gestasional muda, restriksi/retardasi pertumbuhan intrauterine, kurangnya pertambahan
berat badan yang sesuai, hiperemesis gravidarum

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Defisiensi Fe
- Defisiensi zinc
Data antropometri - Berat badan menurut umur menurun 2 persentil atau
lebih
- Kecepatan pertambahan berat badan lebih rendah dari
yang diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan Penurunan massa otot
Data riwayat nutrisi - Intake energi tidak konsisten dengan kebutuhan
energi
- Terbatasnya penerimaan makanan
Riwayat penyakit pasien
LAJU PERTUMBUHAN YANG BERLEBIHAN (NC-3.6)

Definisi
Laju pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan, selama masa atau periode pertumbuhan (anak-
anak, remaja, kehamilan), yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tujuan, standar referensi,
atau kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan, misalnya pada down syndrome, gigantisme,
hipotiroidisme

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)


- Perubahan fisiologis yang menyebabkan terjadinya penurunan kebutuhan energi atau tingkat
pertumbuhan yang tidak terduga
- Kelebihan asupan energi
- Sering mengkonsumsi makanan padat energi
- Pengetahuan yang kurang tentang makanan dan gizi
- Kurangnya aktivitas fisik
- Tidak siap untuk perubahan gaya hidup/diet
- Penggunaan pengobatan secara kronis, misalnya antidepresan, antipsikotik, dan
kortikosteroid
- Mental/emosional

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan kortisol
- Peningkatan growth hormone
Data antropometri Penambahan berat badan lebih tinggi dari yang diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi Estimasi energi tidak konsisten dengan kebutuhan
energi estimasi
Riwayat penyakit pasien
KURANGNYA PENGETAHUAN TERKAIT MAKANAN DAN GIZI (NB-1.1)

Definisi
Kurangnya pengetahuan/pengetahuan yang tidak tepat mengenai makanan, aturan makan yang
dianjurkan, akibat pola makan, kebutuhan hidup, anjuran makanan, penyakit/kondisi sakit, fungsi fisiologis
dan metabolisme/ekskresi.

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KEPERCAYAAN/SIKAP YANG SALAH MENGENAI MAKANAN/GIZI (NB-1.2)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


BELUM SIAP UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN DIET/GAYA HIDUP (NB-1.3)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KETIDAKMAMPUAN MEMONITOR DIRI SENDIRI (NB-1.4)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


GANGGUAN POLA MAKAN (NB-1.5)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KURANGNYA KEPATUHAN TERHADAP REKOMENDASI TERKAIT GIZI (NB-1.6)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


PILIHAN MAKANAN YANG TIDAK DIINGINKAN (NB-1.7)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KURANGNYA AKTIVITAS FISIK (NB-2.1)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


AKTIVITAS FISIK YANG BERLEBIH (NB-2.2)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KETIDAKMAMPUAN UNTUK MENGATUR DIRI SENDIRI (NB-2.3)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KETIDAKMAMPUAN MENYIAPKAN MAKANAN/MINUMAN (NB-2.4)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KUALITAS GIZI YANG BURUK DALAM KEHIDUPAN (NB-2.5)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KESULITAN MAKAN SENDIRI (NB-2.6)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KONSUMSI MAKANAN YANG TIDAK AMAN/BERBAHAYA (NB-3.1)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KETERBATASAN AKSES TERHADAP MAKANAN DAN MINUMAN (NB-3.2)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien


KETERBATASAN AKSES SUPLAI MAKANAN (NB-3.3)

Definisi

Paling sering ditemui pada kasus:

Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)

Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada

Data biokimia

Data antropometri

Data kondisi physical yang ditemukan

Data riwayat nutrisi

Riwayat penyakit pasien

Anda mungkin juga menyukai