Pedoman Diagnosa Gizi
Pedoman Diagnosa Gizi
Nutritional Care Process (NCP) adalah suatu metode pemecahan masalah berdasarkan problem,
yang penekanannya pada sistematika proses yang dilakukan.
NCP dibuat agar para ahli gizi mampu berfikir kritis dan membuat keputusan yang tepat terkait
dengan masalah gizi pada pasie untuk menyediakan pelayanan gizi yang aman, efektif, dan
berkualitas.
1. Nutrition Assessment
- Dimulai dengan pengumpulan data melalui riwayat gizi, pengukuran antropometri serta
data penunjang lainnya (laboratorium) dan kebiasaan dari perilaku makan, data
pendidikan dan kemampuan serta data sosial ekonomi lainnya.
- Setelah semua data dikumpulkan, selanjutnya silakukan analisa data dengan
membandingkan dengan standar yang telah disepakati para ahli gizi berdasarkan temuan-
temuan ilmiah sebelumnya untuk menentukan adanya ketidaknormalan (abnormalitas)
dari data tersebut. Data yang tidak bisa berupa faktor risik yang potensial dapat
menyebabkan timbulnya masalah gizi atau kelainan gizi aktual. Sumber data dapat berupa
data primer (observasi langsung) maupun data sekunder dari rekam medik pasien.
2. Nutrition Diagnosis
Diagnosa giziterdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Masalah / problem (P)
Yaitu semua masalah gizi nyata yang didapat pada pasien
- Perubahan dari normal menjadi tidak normal (Alteration)
- Penurunan dari suatu kebutuhan normal (Decrease)
- Peningkatan dari suatu kebutuhan (Increase)
- Risiko munculnya gizi tertentu
2. Sebab / Etiologi (E)
Yaitu semua hal yang dapat menyebabkan munculnya masalah (problem) pasien.
Komponen ini biasa menggunakan komponen gizi yang dibuat oleh ahli gizi atau bisa
merupakan komponen medik yang dibuat oleh dokter.
3. Gejala / Tanda (sign and symptomp) (S)
Yaitu semua temuan berupa gejala dan atau tanda (bukti) yang didapat pada pasien yang
terkait dengan munculnya masalah gizi. Komponen bisa merupakan komponen gizi yang
dibuat oleh ahli gizi atau bisa merupakan komponen medik yang dibuat oleh dokter.
3. Nutrition Intervention
- Setelah diagnosa pasien ditegakkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
intervensi gizi (Nutrition Intervention) yang terdiri dari 2 tahap, yaitu membuat rencana
intervensi gizi dan implementasi rencana (planning and implementation).
- Intervensi gizi ditujukan untuk melakukan manajemen dari faktor risiko, faktor perilaku,
faktor lingkungan, dan aspek gizi dari status kesehatan pasien.
Definisi
Meningkatnya resting metabollic rate (RMR) di atas kebutuhan yang diperkirakan dikaitkan
dengan komposisi tubuh, pengobatan, hormon endokrin,neurologi atau faktor genetik. RMR
merupakan gabungan dari proses metabolisme dari sel aktif dihubungkan dengan pemeliharaan
fungsi normal tubuh dan pengaturan keseimbangan (metabolisme tubuh selama masa istirahat).
Paling sering ditemui pada kasus:
- Underweight pada remaja
- Kanker yang sedang menjalani kemoterapi
- Gangguan fungsi endokrin, misalnya hyperthiroid, dan beberapa kasus lainnya yang
menyebabkan peningkatan kebutuhan energi basal
Definisi
Intake energi kurang dari kebutuhan energi, berdasarkan referensi standar yang sudah sering
digunakan (harris benedict dll) atau anjuran/rekomendasi berdasar kebutuhan fisiologis. Kecuali
tujuannya untuk menurunkan berat badan dan dalam masa perawatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pembedahan mulut
- Orang yang tidak mempunyai akses yang cukup untuk mendapatkan makanan
- Depresi
Definisi
Intake kalori di atas kebutuhan energi, berdasarkan rujukan yang sudah baku, atau anjuran
berdasarkan atas kebutuhan fisiologis. Kecuali memang kenaikan berat badan sedang dibutuhkan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Overnourished
- Berbagai macam diagnosa dan mengalami asupan energi yang melebihi kebutuhan
Definisi
Asupan energi ke depan diperkirakan lebih sedikit dibandingkan dengan perkiraan pemakaian
energi, hal ini berdasarkan pengamatan, pengalaman maupun penelitian, oleh karena itu dibuat
referensi standar atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : Sub kelompok problem gizi ini tidak sesuai diterapkan pada saat telah terjadi penurunan
berat badan. Gunakan Ketidakcukupan Asupan Energi (NI-1.2) ketika asupan energi saat
ini kurang dari energy expenditure.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gizi buruk yang sudah masuk fase rehabilitasi, namun harus pulang paksa karena kurangnya
biaya perawatan
Definisi
Asupan energi untuk ke depan diperkirakan berlebihan dibandingkan dengan perkiraan pemakaian
energi. Hal ini berdasarkan pengamatan, pengalaman maupun penelitian, oleh karena itu dibuat
referensi standar atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : tidak sesuai ketika menginginkan terjadinya kenaikan berat badan. Gunakan Kelebihan
Intake Energi (NI-1.3) ketika intake energi saat ini lebih banyak daripada energy
expenditure.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang dirawat di RS karena penyakit tertentu yang membuat terjadinya penurunan aktivitas
fisik, misal bed rest karena pasca operasi dan dalam tahap pemulihan dalam jangka waktu yang
lama.
Definisi
Intake makanan dan minuman oral yang lebih kecil dibandingkan rujukan standar atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis. Kecuali direkomendasikan untuk menurunkan
berat badan atau selama perawatan end-of-life care.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gangguan saluran pencernaan bagian atas atau penyakit yang menyebabkan mual dan
muntah
- Gangguan fungsi menelan
- Penyakit katabolik, misalnya AIDS, TB, anorexia nervousa, sepsis, infeksi dari pembedahan,
depresi
Etiologi (Penyebab dan Faktor Risiko)
- Faktor fisiologis, misalnya meningkatnya kebutuhan energi karena penyakit metabolisme yang
lama
- Kurangnya kemampuan memenuhi bahan makanan, misalnya karena keterbatasan
perekonomian, masalah budaya dan keyakinan/agama, terbatasnya makanan yang diberikan
untuk golongan manula dan atau anak-anak
- Kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan makanan dan minuman oral
- Gangguan mental, depresi atau eating disorder
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan - Kulit kering, membran mukosa kering, dan
menurunnya turgor kulit
- Mual, muntah, perubahan nafsu makan
Data riwayat nutrisi - Intake energi tidak mencukupi atau kurang intake
protein kualitas tinggi dari makanan dibandingkan
dengan standar kebutuhan
- Keterbatasan masalah ekonomi sehingga
terbatasnya ketersediaan makanan
Riwayat penyakit pasien - Pasien sedang dalam kondisi atau perawatan
penyakit, misalnya AIDS, TBC, anorexia nervosa,
sepsis atau infeksi dari proses pembedahan,
depresi, nyeri akut atau kronik
- Gangguan absorbsi protein dan atau zat gizi lainnya
- Kelebihan intake alkohol atau obat-obatan yang
menghambat rasa lapar
- Obat-obatan yang menyebabkan anoreksia
ASUPAN MAKANAN DAN MINUMAN PER ORAL BERLEBIH (NI-2.2)
Definisi
Intake makanan dan minuman oral yang lebih besar dibandingkan rujukan standar atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis. Kecuali kenaikan berat badan memang diinginkan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami depresi sehingga tidak mampu mengontrol nafsu makannya
- Paien yang tidak mampu menolak makanan yang diberikan dari luar ketika dirawat di rumah
sakit, sehingga menyebabkan asupan yang berlebih
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Variasi tingginya kadar glukosa
- HbA1C abnormal
- Kenaikan plasma trigliserida
Data antropometri Adanya peningkatan berat badan yang tidak diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Intake makanan dengan densitas energi yang tinggi
(jus, soda, alkohol) pada saat makan atau snack
- Intake makanan dan minuman dalam porsi besar
- Makan makanan dengan jumlah di atas kebutuhan
energi
- Tingginya intake kalori setiap hari
- Pola konsumsi minuman keras
- Sering mengonsumsi fast food dan makanan
restoran lainnya
Riwayat penyakit pasien - Kondisi terkait diagnosis atau perawatan seperti
obesitas, overweight, sindrom metabolik, depresi,
dan anxiety disorder
- Hasil pengukuran RMR menunjukkan adanya
kelebihan intake energi, misalnya RQ > 1,0
ASUPAN NUTRISI ENTERAL TIDAK ADEKUAT (NI-2.3)
Definisi
Makanan enteral mengandung zat gizi yang sangat sedikit dibandingkan dengan referensi standar
atau berdasarkan pada kebutuhan fisiologis. Kecuali bila tujuannya (perawatan) adalah untuk
menurunkan berat badan, periode akhir masa perawatan (end-of-life care) atau kondisi saat
dimulai inisiasi makanan lagi setelah fase stress proses pembedahan atau kegagalan fungsi organ.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan status epileptikus (pasien dengan kejang) yang dapat menyebabkan gangguan
absorbsi atau metabolisme zat gizi.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol < 160 mg/dl
- Ketidaknormalan vitamin/mineral :
Kalsium < 9,2 mg/dl
Vitamin K-prolonged protombine time (PT),
partial thromboplastin time (PTT)
Cooper< 70 µg/dl
Zink < 12 µmol/L
Iron < 50 µg/dl; iron binding capacity < 250 µg/dl
Data antropometri - Gangguan pertumbuhan, didasarkan pada NCHS
growth standart
- Ketidakcukupan penambahan berat badan pada ibu
hamil
- Kurangnya rencana untuk penambahan berat badan
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja hingga
mencapai 5% selama 1 bulan atau 10% selama 6
bulan (dan tidak terkait dengan perubahan cairan
dalam tubuh) pada orang dewasa
- Kehilangan berat badan pada anak-anak dan bayi
- Underweight (IMT < 18,5kg/m2)
Data kondisi physical yang ditemukan - Fakta klinis dari keadaan defisiensi vitamin dan
mineral (rambut rontok, perdarahan di mulut, plae
nail berds, perubahan neurologic)
- Nampak adanya dehidrasi seperti membran mukosa
kering, rendahnya turgor kulit
- Hilangnya integritas kulit, penundaan penyembuhan
luka
- Hilangnya masa otot dan lemak subkutan
- Mual, muntah, dan diare
Data riwayat nutrisi Dari hasil pengamatan dilaporkan adanya volume
enteral kurang dari kebutuhan, baik diukur secara
langsung maupun dengan perkiraan hitungan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan terkait dengan diagnosa atau treatment,
misalnya reseksi intestinal, Crohn’s disease,
HIV/AIDS, luka bakar, decubitus ulcers, pre-term
birth, malnutrisi
- Posisi feeding tube salah
- Perubahan kapasitas dari tingkatan aktivitas atau
exercise yang diinginkan, mudah fatigue (lelah)
dengan peningkatan aktivitas
ASUPAN NUTRISI ENTERAL BERLEBIH (NI-2.4)
Definisi
Makanan enteral mengandung zat gizi berlebihan dibandingkan dengan referensi standar atau
berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien pasca bedah nasofaring yang telah membaik kondisinya, namun tetap diberi makanan
enteral padahal telah mampu makan secara oral.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan rasio BUN : kreatinin (protein)
- Hiperglikemia
- Hypercapnia
- Peningkatan enzim liver
Data antropometri Penambahan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan Edema akibat adanya kelebihan pengaturan cairan
Data riwayat nutrisi Asupan nutrisi enteral secara konsisten selalu di atas
kebutuhan dari yang dianjurkan untuk karbohidrat,
protein, lemak
Riwayat penyakit pasien - Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan
kebutuhan atau mengubah metabolisme energi,
protein, dan lemak
- Harapan yang tidak nyata dari penambahan berat
badan atau berat badan ideal
- Mendapatkan tambahan kalori yang signifikan dari
infus lipid atau dextrose, atau peritonial dialisis atau
dikaitkan dengan terapi medis
KOMPOSISI NUTRISI ENTERAL YANG TIDAK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (NI-2.5)
Definisi
Formula/komposisi nutrisi enteral yang berbeda dari standar referensi yang telah ditetapkan atau
direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien maslnutrisi pada fase transisi yang kondisinya memburuk sehingga harus kembali ke fase
stabilisasi.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Adanya fungsi yang abnormal dari hasil tes fungsi
liver pada pasien yang mendapatkan perawatan
pemberian makanan untuk jangka waktu lama (> 3-
6 minggu)
- Adanya batas-batas abnormal tertentu dan
beberapa macam zat gizi, misalnya hiperfosfatemia
pada pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan fosfor yang tinggi, hipokalemia untuk
pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan potasium rendah
Data antropometri - Peningkatan berat badan
- Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema karena adanya kelebihan cairan
- Adanya komplikasi seperti perlemakan hati dengan
tidak adanya penyebab lain
- Hilangnya lemak subkutan atau simpanan/cadangan
otot
Data riwayat nutrisi - Volume NE tidak sesuai kebutuhan, bisa lebih atau
kurang
- Catatan dari intake zat gizi parenteral atau enteral
yang secara teratur selalu di atas kebutuhan atau di
bawah yang dianjurkan untuk karbohidrat, protein,
dan atau lemak terutama dikaitkan dengan
kemampuan pasien untuk mengonsumsi oral diet
yang dibutuhkan pada waktu tertentu
- Catatan konsumsi intake zat-zat gizi yang secara
teratur selalu di atas atau di bawah kebutuhan yang
dianjurkan
- Mual, muntah, Gastric Residual Value (GRV) tinggi
Riwayat penyakit pasien Adanya riwayat intoleran terhadap nutrisi enteral
ASUPAN NUTRISI PARENTERAL TIDAK ADEKUAT (NI-2.6)
Definisi
Sediaan nutrisi parenteral yang lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang
telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Problem gizi pada sub kelompok ini kurang sesuai bila diterapkan pada pasien yang memang
mempunyai kondisi secara klinis harus diturunkan berat badannya, pasien dalam kondisi akut
(pasca operasi, kegagalan fungsi organ) atau sedang dalam perawatan end of life care.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang sedang mengalami kesulitan makan karena penurunan kesadaran
- Pasien yang mengalami hiperemesis sehingga tidak memungkinkan asupan yang mencukupi
dari makanan per oral atau pun enteral
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Proses metabolik/pengukuran indirect kalorimeter
misalnya respiratory quotient <0,7
- Terjadi perubahan nilai serum vitamin/mineral :
Kalsium < 9,2 mg/dl
Vitamin K-prolonged protombine time (PT),
partial thromboplastin time (PTT)
Cooper< 70 ug/dl
Zink < 12 µmol/L
Iron < 50 µg/dl
iron binding capacity < 250 µg/dl (44,8 µmol/L)
Data antropometri - Kegagalan pertumbuhan berdasarkan standar
pertumbuhan dan gagal tumbuh
- Ketidakcukupan penambahan berat badan pada ibu
hamil
- Kurangnya rencana untuk penambahan berat badan
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja hingga
mencapai 5% selama 1 bulan atau 10% selama 6
bulan (dan tidak terkait dengan perubahan cairan
dalam tubuh) pada orang dewasa
- Kehilangan berat badan pada anak-anak dan bayi
- Underweight (IMT < 18,5kg/m2)
Data kondisi physical yang ditemukan - Fakta klinis dari keadaan defisiensi vitamin dan
mineral (rambut rontok, perdarahan di mulut, plae
nail berds, perubahan neurologic)
- Nampak adanya dehidrasi seperti membran mukosa
kering, rendahnya turgor kulit
- Hilangnya integritas kulit, penundaan penyembuhan
luka
- Hilangnya masa otot dan lemak subkutan
- Mual, muntah, dan diare
Data riwayat nutrisi - Volume parenteral yang tidak cukup dibandingkan
dengan perkiraan kebutuhan
- Akses vena yang salah posisi
- Intoleransi dari pemberian makanan secara bolus
- Hasil perhitungan menunjukkan kurangnya asuoan
energi yang berasal dari nutrisi parenteral
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau
treatment, misalnya reseksi intestinal, Crohn’s
disease, HIV/AIDS, luka bakar, decubitus ulcers, pre-
term birth, malnutrisi
- Perubahan kapasitas dari tingkatan aktivitas atau
exercise yang diinginkan, mudah fatigue (lelah)
dengan peningkatan aktivitas
ASUPAN NUTRISI PARENTERAL BERLEBIH (NI-2.7)
Definisi
Kelebihan kandungan kalori dan zat gizi nutrisi parenteral dibandingkan dengan referensi standar
yang sudah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan penyakit-penyakit kritis atau yang mengalami kegagalan organ sehingga
menyebabkan penurunan aktivitas.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan rasio BUN : kreatinin (protein)
- Hiperglikemia
- Hypercapnia
- Peningkatan enzim liver
Data antropometri Penambahan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan Edema akibat adanya kelebihan pengaturan cairan
Data riwayat nutrisi Volume nutriai parenteral melebihi kebutuhan
Riwayat penyakit pasien - Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan
kebutuhan atau mengubah metabolisme energi,
protein, dan lemak
- Harapan yang tidak nyata dari penambahan berat
badan atau berat badan ideal
KOMPOSISI NUTRISI PARENTERAL YANG TIDAK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (NI-2.8)
Definisi
Komposisi nutrisi parenteral yang berbeda dari standar referensi yang telah ditetapkan atau
direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien pasca bedah esophagitis yang telah membaik kondisinya, sehingga diperbolehkan makan
secara oral.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Adanya fungsi yang abnormal dari hasil tes fungsi
liver pada pasien yang mendapatkan perawatan
pemberian makanan untuk jangka waktu lama (> 3-
6 minggu)
- Adanya batas-batas abnormal tertentu dan
beberapa macam zat gizi, misalnya hiperfosfatemia
pada pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan fosfor yang tinggi, hipokalemia untuk
pasien yang mendapatkan makanan dengan
kandungan potasium rendah
Data antropometri - Peningkatan berat badan dari bertambahnya
jaringan sel
- Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema karena adanya kelebihan cairan
- Adanya komplikasi seperti perlemakan hati dengan
tidak adanya penyebab lain
- Hilangnya lemak subkutan atau simpanan/cadangan
otot
- Mual
Data riwayat nutrisi - Volume NP tidak sesuai kebutuhan, bisa lebih atau
kurang
- Intake zat gizi parenteral yang secara teratur selalu
di atas kebutuhan atau di bawah yang dianjurkan
untuk karbohidrat, protein, dan atau lemak
terutama dikaitkan dengan kemampuan pasien
untuk mengonsumsi oral diet yang dibutuhkan pada
waktu tertentu
- Komposisi formula atau tipe/jenis yang tidak
konsisten dengan penerapan di lapangan
Riwayat penyakit pasien - Adanya riwayat intoleran terhadap nutrisi
parenteral
- Adanya komplikasi seperti perlemakan hati dimana
tidak ada penyebab penyakit yang lain
- Adanya perbaikan fungsi GI tract
- Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau
perawatan seperti pembedahan mayor, trauma luka
bakar, kanker pada kepala dan leher, sakit kritis,
ARDS, terapi atau perawatan yang membutuhkan
pemutusan infuz, perawatan paliatif
KETERBATASAN PENERIMAAN MAKANAN (NI-2.9)
Definisi
Intake makanan/minuman secara oral yang tidak sesuai dengan standar referensi asupan yang
dianjurkan, baik untuk jenis, varietas, dan kualitasnya.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gangguan menelan
- Gangguan saluran pencernaan atas yang menyebabkan rasa mual dan tidak nyaman
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri - Penurunan berat badan
- Pertumbuhan yang lambat
- Berat badan bertambah dengan lambat dikarenakan
jumlah dan asupan yang rendah
Data kondisi physical yang ditemukan - Nafsu makan tidak menentu
- Bukti klinik terhadap kekurangan vitamin dan
mineral
Data riwayat nutrisi - Terbatasnya intake makanan/minuman yang tidak
sesuai dengan kebutuhan harian
- Rendahnya asupan makanna dan minuman tidak
sesuai dengan standar nutrisi yang dianjurkan untuk
tipe/jenis, jumlah, dan diet
Riwayat penyakit pasien Kondisi yang berhubungan dengan diagnosa atau
pengobatan dari perkembangan cacat mental, masalah
sensori, gigi berlubang, kekurangan nutrisi jangka
panjang, prematur, kerusakan syaraf, dan perubahan
mental
ASUPAN CAIRAN TIDAK ADEKUAT (NI-3.1)
Definisi
Rendahnya intake cairan yang terkandung dalam makanan atau substansi lain dibandingkan
dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi yang dianjurkan berdasarkan
kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Dehidrasi
- Perubahan fungsi ginjal
- Diare
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Plasma atau osmolaritas serum > 290 mOsm/kg
- BUN dan Na
Data antropometri Penurunan berat badan secara cepat
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan volume urin (< 30 ml/hari)
- Kulit dan mukosa membran kering
- Rasa haus
Data riwayat nutrisi - Jumlah cairan yang dikonsumsi kurang dari yang
dianjurkan
- Kesulitan menelan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang deikaitkan dengan diagnosa atau
treatment dari alzheimer, demensia yang
mengakibatkan penurunan pengenalan rasa haus,
diare
- Pemakaian obat-obatan yang menurunkan rasa
haus
ASUPAN CAIRAN BERLEBIH (NI-3.2)
Definisi
Intake cairan lebih tinggi dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi yang dianjurkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan gagal ginjal kronik yang menyebabkan ginjal tidak mampu mensekresi cairan secara
optimal.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Rendahnya osmolaritas plasma (270-280 mOsm/kg),
hanya jika keseimbangan cairan positif dalam
keseimbangan garam positif yang berlebih
- Penurunan serum sodium pada SIADH
Data antropometri Penambahan berat badan secara cepat
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema
- Ascites
- Edema paru ditandai dengan nafas pendek/
tersengal, orthopnea
- Mual dan muntah
Data riwayat nutrisi - Kelebihan intake cairan bila dibandingkan dengan
kebutuhan yang dianjurkan
- Kelebihan intake natrium
- Ketidakmampuan untuk mentolerir makanan padat,
sehingga mengharuskan konsumsi makanan cair
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang dikaitkan dengan diagnosa atau
treatment dari end stage renal disease, nefrotik
sindrom, gagal ginjal, dan penyakit liver
- Mual, muntah, anorexia, nyeri kepala, muscle
spasm, kejang, SIADH
- Nafas tersengal atau dyspnea dengan aktivitas
ataupun saat istirahat
- Mendapatkan pengobatan dengan jumlah cairan
yang banyak
- Pemakaian obat-obatan yang menghambat
pengeluaran cairan
ASUPAN KOMPONEN BIOAKTIF TIDAK ADEKUAT (NI-4.1)
Definisi
Rendahnya intake substansi bioaktif bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : substansi bioaktif tidak termasuk bagian dari Dietary Reference Intakes, oleh karena itu
tidak terdapat batas kebutuhan minimal atau Tolerable Upper Intake Levels. Walaupun
begitu, ahli gizi dapat menilai apakah intake sudah sesuai atau berlebih dengan
menggunakan tujuan pasien atau resep gizi sebagai perbandingan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Senyawa bioaktif yang dimaksud di sini dapat bermacam-macam, misalnya beta glukan yang
dilaporkan sangat baik membantu menurunkan kadar plasma lemak (TG, TC, dan LDL). Sehingga
diagnosa gizi dengan problem di atas dapat muncul pada pasien yang mengalami kondisi
dislipidemia.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Plasma lipid tinggi (LDL, TC, TG)
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Rendahnya asupan sayuran yang mengandung :
Serat larut seperti psyllium
Protein soya
Glukan, misalnya pada produk whole grain
Plant sterol dan stanol esters, misalnya margarin
yang terfortifikasi
- Kurangnya ketersediaan makanan atau produk
makanan dengan substansi bioaktif di pasaran
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang dikaitkan dengan diagnosa atau
perawatan penyakit kardiovaskuler, peningkatan
kadar kolesterol
- Tidak nyaman atau nyeri yang dihubungkan dengan
intake makanan kaya substansi bioaktif seperi serat
larut, glukan, soya
ASUPAN KOMPONEN BIOAKTIF BERLEBIH (NI-4.2)
Definisi
Tingginya intake substansi bioaktif bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan : substansi bioaktif tidak termasuk bagian dari Dietary Reference Intakes, oleh karena itu
tidak terdapat batas kebutuhan minimal atau Tolerable Upper Intake Levels. Walaupun
begitu, ahli gizi dapat menilai apakah intake sudah sesuai atau berlebih dengan
menggunakan tujuan pasien atau resep gizisebagai perbandingan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang kurang mengetahui rekomendasi bioaktif yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga
timbullah efek samping dari senyawa bioaktif tersebut. Misalnya pada orang yang mengonsumsi
suplemen vitamin E secara berlebih.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan kadar TG
- Data laboratorium menunjukkan adanya kelebihan
intake substansi bioaktif, seperti menurunnya
secara cepat kadar kolesterol setelah mengonsumsi
stanol atau strol ester dan obat-obatan golongan
statin dan dikaitkan dengan perubahan diet atau
pengobatan
- Peningkatan enzim-enzim hepar yang merupakan
petunjuk adanya gangguan sel-sel hepar
Data antropometri Penurunan berat badan sebagai akibat adanya
gangguan absorpsi dan pencernaan (digestion)
Data kondisi physical yang ditemukan - Konstipasi dan diare yang dihubungkan dengan
kelebihan intake
- Perubahan sistem syaraf seperti anxiety disorder,
perubahan status mental
- Perubahan kardiovaskuler, seperti heart rate,
perubahan EKG, tekanan darah
- Mual
- Rasa sait di perut
Data riwayat nutrisi - Tingginya asupan sayuran yang mengandung :
Protein soya
Glukan, misalnya pada produk whole grain
Plant sterol dan stanol esters, misalnya margarin
yang terfortifikasi
- Mudahnya memperoleh makanan atau produk
makanan dengan substansi bioaktif di pasaran
- Kelebihan intake dari senyawa bioaktif seperti
protein soya, β-glucan, omega 3, dan vitamin E
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang dikaitkan dengan diagnosa atau
perawatan penyakit kardiovaskuler, peningkatan
kadar kolesterol
- Tidak nyaman atau nyeri yang dihubungkan dengan
intake makanan kaya substansi bioaktif seperi serat
larut, glukan, soya
- Menggunakan suplemen atau konsumsi bioaktif
untuk menurunkan berat badan, mengatasi
sembelit, mengobati atau mencegah terjadinya
penyakit akut atau kronis
KELEBIHAN ASUPAN ALKOHOL (NI-4.3)
Definisi
Intake alkohol melebihi batas yang dianjurkan
Paling sering ditemui pada kasus:
Orang yang kecanduan minum-minuman beralkohol yang pada beberapa kasus tertentu
menyebabkan terjadinya sirosis hepatis.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Peningkatan aspartat aminotransferase (AST), gamma
glutamyl transferase (GGT), Carbohydrate-
deficittransferin, MCV, kadar alkohol dalam darah,
SGOT, dan SGPT
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan Terjadi jaundice dan ascites
Data riwayat nutrisi Intake alkohol >2 drinks*/hari (laki-laki) dan >1
drinks*/hari (wanita)
1 drinks = 5 oz wine, 12 oz bir, 1,5 oz distilled alcohol
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang dikaitkan dengan diagnosa atau
perawatan penyakit : hiperglikemia parah,
peningkatan tekanan darah, depresi, penyakit liver,
pankreatitis
- Perubahan diagnosis yang sudah ada terkait
dengan:
Riwayat kelebihan alkohol
Melahirkan bayi dengan alkohol sindrom
Tetap minum alkohol saat hamil walaupun
mengetahui bahayanya
PENINGKATAN KEBUTUHAN ZAT GIZI (SPESIFIK) (NI-5.1)
Definisi
Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau berdasarkan pada rekomendasi kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami glomerulonefritis akut sehingga membutuhkan peningkatan protein
- Pasien epileptikus yang membutuhkan peningkatan lemak
- Pasien kanker yang membutuhkan peningkatan protein untuk pemulihan jaringan yang rusak
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Penurunan kolesterol < 160 mg/dl, albumin,
prealbumin, C-reactive protein, menandakan
peningkatan stres dan penigkatan kebutuhan
metabolik
- Elektrolit/mineral (potasium/kalium, magnesium,
fosfor) abnormal
- Kehilangan zat gizi spesifik melaui urine atau
fese/fecal (contoh, ada lemak dalam feses, d-xylose
test)
- Defisiensi vitamin dan mineral
Data antropometri - Penurunan berat badan yang tidak disengaja hingga
mencapai 5% selama 1 bulan atau 10% selama 6
bulan
- Underweight (IMT < 18,5kg/m2)
- Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan pada standar
pertumbuhan NCHS dan kegagalan pertumbuhan
dari janin
Data kondisi physical yang ditemukan - Bukti klinis defisiensi vitamin/mineral, contohnya
kehilangan rambut, perdarahan gusi, pucat
- Kehilangan integritas/keutuhan kulit atau
penyembuhan luka lambat
- Kehilangan massa otot dan lemak subkutan
Data riwayat nutrisi - Kurangnya intake zat gizi tertentu (misal protein)
bila dibandingkan dengan kebutuhan
- Intake makanan yang tidak berisi zat gizi yang
cukup/diperlukan, misalnya proses yang terlalu
lama, pemasakan yang terlalu lama, dan
penyimpanan yang tidak sesuai
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat
gizi, contoh kurang informasi, informasi yang salah
Riwayat penyakit pasien - Demam
- Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan, cotohnya reseksi usus, Crohn’s
disease, HIV/AIDS, luka bakar, luka yang dalam,
kelahiran pre-term malnutrisi
- Pengobatan yang mempengaruhi absorpsi atau
metabolisme zat gizi yang dibutuhkan
MALNUTRISI (NI-5.2)
Definisi
Intake protein dan atau energi yang tidak adekuat dalam jangka waktu lama yang menyebabkan
hilangnya cadangan lemak dan atau simpanan otot, termasuk malnutrisi yang berhubungan
dengan kelaparan, penyakit kronis atau kondisi yang berhubungan dengan malnutrisi dan penyakit
akut atau injury yang berhubungan dengan malnutrisi.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien dengan kondisi psikis terkait pola makan, seperti pada kasus anorexia nervosa
- Perubahan kondisi GI tract sehingga membatasi asupan makan dalam jangka waktu yang lama
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Serum albumin normal (tidak ada komplikasi
malnutrisi)
- Albumin < 3,4 mg/dl (penyakit/trauma yang
berhubungan dengan malnutrisi)
Data antropometri - BMI < 18,5 kg/m2 (underweight)
- Kegagalan pertumbuhan, contoh gagal dalam mencapai
pertumbuhan rata-rata
- Pertambahan berat badan yang tidak adekuat selama
kehamilan
- Kehilangan berat badan > 10% selama 6 bulan
- Underweight dengan massa otot yang berkurang
Data kondisi physical yang ditemukan - Malnutrisi tanpa komplikasi :
kurus, otot habis, lemak tubuh minimal
rambut jarang dan tipis, mudah dicabut
kulit tipis dan kering
tulang menonjol dan tulang oksipital habis
suhu tubuh rendah
tekanan darah rendah
denyut jantung lemah
perubahan pada rambut dan kuku dengan intake
protein yang kurang
- Penyakit/trauma yang terkait dengan malnutrisi :
penampakan kurus/normal
dengan oedem perifer, ascites anatu anasarka
ekstremitas rendah
beberapa otot habis dengan retensi lemak tubuh
perlemakan hati
dispigmentasi rambut dan kulit
- Penyembuhan luka terhambat
Data riwayat nutrisi - Asupan energi < 50% kebutuhan
- Intake protein dengan kualitas baik tidak cukup
dibandingkan dengan kebutuhan
- Penolakan terhadap makanan dan tidak tertarik
pada makanan
Riwayat penyakit pasien - Penyakit atau trauma kronik/akut, lokasi geografi
dan status sosial ekonomi berhubungan dengan
perubahan intake nutrisi dari fenomena yang ada di
masyarakat
- Malabsorpsi protein atau zat gizi yang parah
(contoh, reseksi usus yang luas)
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan yang lain secara
berlebihan untuk mengurangi lapar
ASUPAN ENERGI-PROTEIN TIDAK ADEKUAT (NI-5.3)
Definisi
Intake protein dan atau energi tidak adekuat bila dibandingkan dengan standar referensi yang
telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis saat ini atau jangka
pendek.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Protein Energi Malnutrisi (PEM) ringan
- Penyakit, seperti paru-paru, gagal jantung yang menyebabkan pemecahan protein tubuh
besar-besaran
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Nilai albumin normal (keadaan fungsi liver normal di
samping mengurangi intake protein-energi)
Data antropometri - Pertambahan berat badan yang tidak adekuat selama
kehamilan (ringan tetapi tidak berat)
- Penurunan berat badan >5% dalam 1 bulan
- Normal atau sedikit underweight
- Kegagalan pertumbuhan pada masa anak-anak
Data kondisi physical yang ditemukan Penyembuhan luka yang lama pada pasien pasca
operasi
Data riwayat nutrisi - Intake energi kurang dari kebutuhan
- Pengurangan makanan secara ketat seperti
kelompok susu atau daging (protein), kelompok roti
atau susu (energi)
- Menghindari makanan dan atau kurang tertarik
pada makanan
- Kurangnya kemampuan dalam menyiapkan
makanan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau pengobatan PEM ringan, penyakit-penyakit
seperti paru-paru, gagal jantung, influenza, infeksi,
pembedahan
- Malabsorpsi zat gizi (contoh, pembedahan yang
berlebihan, diare, ada lemak di dalam fese
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan (drug) yang
berlebihan dan akan mengurangi rasa lapar
- Rasa laparyang tergambar pada wajah pasien
karena suplai makanan yang tidak adekuat
- Pasien kurang kemampuan dalam menyiapkan
makanan
- Pendapatan pasien kurang untuk membeli makanan
yang tepat
PENURUNAN KEBUTUHAN ZAT GIZI (SPESIFIK) ( NI-5.4)
Definisi
Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik bila dibandingkan dengan standarreferensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami hipertensi sehingga perlu menurunkan asupan natrium
- Pasien dislipidemia sehingga diperlukan penurunan kebutuhan lemak
- Pasien yang mengalami asam urat sehingga dibutuhkan penurunan purin
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol total >200 mg/dl, LDL >100 mg/dl, HDL
<40 mg/dl, trigliserida >150 mg/dl
- Fosfor >5,5mg/dl
- BUN, kreatinin, potasium tinggi
- Test fungsi liver menunjukkan penyakit liver yang
parah
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Retensi cairan/edema
- Pertambahan berat badan lebih besar dari yang
diharapkan
Data riwayat nutrisi Intake zat gizi lebih besar dari kebutuhan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau pengobatan yang memerlukan tipe dan atau
jumlah zat gizi spesifik, contoh penyakit
kardiovaskuler (lemak), penyakit ginjal awal
(protein, fosfor), ESRD (fosfor, natrium, potassium,
cairan), penyakit liver kronis (protein), gagal jantung
(natrium, cairan), irritable bowel syndrome/Crohn’s
yang melebar (serat)
- Diagnosis dari hipertensi, kebingungan sehubungan
dengan penyakit liver
ASUPAN ZAT GIZI TIDAK BERIMBANG (NI-5.5)
Definisi
Kombinasi yang tidak diinginkan dari zat gizi, seperti jumlah dari satu zat gizi yang mengganggu
atau mengubah absorpsi dan atau manfaat dari zat gizi lainnya.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien refeeding syndrome
- Pasien yang ketergantungan mengonsumsi suplemen dosis tinggi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Severe hipokalemia (dengan adanya peningkatan
protein)
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Mual
- Muntah
- Diare
Data riwayat nutrisi - Intake suplemen Fe lebih dari yang direkomen-
dasikan (menyebabkan penurunan absorpsi Zn)
- Konsumsi bahan makanan sumber serat terlalu
tinggi sehingga menghambat absorpsi mineral
kalsium
- Rendahnya asupan vitamin C sehingga absorpsi Fe
menjadi tidak maksimal
Riwayat penyakit pasien - Diare atau konstipasi (suplemen zat besi/Fe)
- Sakit di epigastrium, mual, muntah, diare (suplemen
zinc/Zn)
- Masukan terhadap perkembangan anemia
(suplemen mangan/Mn)
ASUPAN LEMAK TIDAK ADEKUAT (NI-5.6.1)
Definisi
Intake lemak lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis. Kecuali ketika bertujuan untuk menurunkan
berat badan atau selama masa akhir perawatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang mengalami malabsorpsi lemak yang berat karena reseksi usus, insufisiensi pankreas,
atau penyakit hepatik yang diikuti dengan steatorrhea.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan Kulit kasar, bersisik, dan menjadi dermatitis karena
defisiensi asam lemak esensial
Data riwayat nutrisi Inake asam lemak esensial kurang dari 10% dari total
energi
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau penyembuhan dari, contoh penyakit katabolik
dalam waktu yang lama (contoh : AIDS, TB, anorexia
nervosa, sepsis atau infeksi yang berat setelah
pembedahan
- Malabsorpsi lemak yang berat karena reseksi usus,
insufisiensi pankreas atau penyakit hepatik yang
diikuti dengan steatorrhea
ASUPAN LEMAK BERLEBIH (NI-5.6.2)
Definisi
Intake lemak lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien obesitas
- Hiperlipidemia
- Gangguan GIT yang mengakibatkan gangguan penyerapan lemak
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol total >200 mg/dl, LDL >100 mg/dl, HDL
<40 mg/dl, trigliserida >150 mg/dl
- Serum amilase dan atau lipase meningkat
- LFT’s, T. bili meningkat
- Feses berlemak >7 gms/24 jam
Data antropometri Kelebihan berat badan/obesitas
Data kondisi physical yang ditemukan - Diare
- Kram
- Steatorrhea
Data riwayat nutrisi - Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam
porsi yang besar
- Sering mengonsumsi lemak tinggi yang berisiko
(lemak trans, lemak jenuh, kolesterol)
- Laporan adanya makanan yang mengandung lemak
lebih tinggi dari yang telah ditetapkan
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau penyembuhan dari, contoh hiperlipidemia,
cystic fibrosis/kista, angina, aterosklerosis,
pankreatic, liver, dan penyakit billiary, post
transplantasi
- Pengobatan, contoh enzim pankreas, pengobatan
penurunan lipid lainnya
- Riwayat keluarga terdapat hiperlipidemia,
aterosklerosis, pankreatitis
ASUPAN JENIS LEMAK TIDAK SESUAI (NI-5.6.3)
Definisi
Asupan lemak berasal dari jenis atau kualitas lemak yang tidak sesuai bila dibandingkan dengan
standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Obesitas
- Diabetes
- Penyakit jantung
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Kolesterol total >200 mg/dl, LDL >100 mg/dl, HDL
<40 mg/dl, trigliserida >150 mg/dl
- SGOT dan SGPT tinggi
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Diare
- Kram
- Steatorrhea
- Nampak ada jaundice
- Koma hepatikum
Data riwayat nutrisi - Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam
porsi yang besar
- Sering mengonsumsi lemak yang tidak sesuai
dengan kondisi (lemak trans, lemak jenuh,
kolesterol, asam lemak omega-6)
- Intake yang tidak adekuat dari monounsaturated,
polyunsaturated, atau asam lemak omega-3
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosa
atau penyembuhan dari, contoh hiperlipidemia,
cystic fibrosis/kista, angina, aterosklerosis,
pankreatic, liver, dan penyakit billiary, post
transplantasi
- Pengobatan, contoh enzim pankreas, pengobatan
penurunan lipid lainnya
- Riwayat keluarga terdapat hiperlipidemia,
aterosklerosis, pankreatitis
- Keinginan/pilihan pasien untuk mengimplementasi-
kan diet mediteranian
ASUPAN PROTEIN TIDAK ADEKUAT (NI-5.7.1)
Definisi
Intake protein lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Malabsorpsi protein berat seperti pada reseksi usus, pasien dalam fase pemulihan setelah proses
pembedahan/operasi, pasien dengan kebocoran protein pada urin (nephrotic syndrome).
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Protein urin meningkat
Data antropometri Berat badan meningkat secara tiba-tiba karena ada edema
Data kondisi physical yang ditemukan - Edema
- Kulit kusam
- Rambut tipis dan mudah rusak
Data riwayat nutrisi - Intake protein tidak mencukupi kebutuhan
- Kebiasaan budaya atau agama yang membatasi
intake protein
- Tekanan ekonomi menyebabkan terbatasnya
persediaan makanan
- Kesetiaan terhadap diet rendah protein
menyebabkan berat badan berkurang
Riwayat penyakit pasien Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan dari malabsorpsi protein yang berat
seperti reseksi usus
ASUPAN PROTEIN BERLEBIH (NI-5.7.2)
Definisi
Intake protein lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang menderita disfungsi ginjal (early renal disease)
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Perubahan nilai laboratorium, contoh : BUN,
glomerular filtration rate (GFR)
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi Intake protein lebih tinggi daripada kebutuhan
Riwayat penyakit pasien Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau penyembuhan dari, contoh penyakit ginjal dini,
penyakit ginjal lanjut dengan komplikasi
ASUPAN JENIS PROTEIN/ASAM AMINO TIDAK SESUAI (NI-5.7.3)
Definisi
Intake jenis atau jumlah asam amino yang kurang atau lebih dari kebiutuhan bila dibandingkan
dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan
fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien dengan alergi terhadap protein tertentu, misalnya alergi terhadap protein susu atau
protein tepung-tepungan tertentu.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan BUN
- Penurunan glomerular filtration rate (GFR)
- Peningkatan 3-metil-histidine dalam urin
- Asam amino spesifik meningkat (gangguan
metabolisme sejak lahir)
- Uremia, azotemia
- Homosistein atau amonia meningkat
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Perubahan fisik atau saraf (gangguan metabolisme
sejak lahir)
- Rasa sakit di perut
- Kembung
- Konstipasi
- Manifestasi alergi lainnya : ruam kulit
Data riwayat nutrisi - Intake asam amino atau protein lebih tinggi dari
kebutuhan, misal pada celiac disease, early renal
disease, penyakit liver lanjut, gangguan
metabolisme sejak lahir
- Konsumsi protein dari bahan makanan yang
menyebabkan alergi (alergi terhadap gluten dan
produk olahannya)
- Intake beberapa tipe protein lebih besar dari
kebutuhan, contoh intake penilalanine berlebih
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan penyakit sebagai syarat PEN terapi
- Riwayat penggunaan asam amino atau protein
bubuk untuk memperkuat atet
- Riwayat gangguan metabolisme sejak lahir
ASUPAN KARBOHIDRAT TIDAK ADEKUAT (NI-5.8.1)
Definisi
Intake karbohidrat lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien diabetes mellitus yang belum memahami anjuran diet diabetes mellitus sehingga
mengalami ketakutan berlebihan untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat
- Atlet yang performanya kurang pada saat bertanding karena mudah lelah
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia GD sewaktu < 60 mg/dl (hipoglikemia)
Data antropometri Berat badan menurun
Data kondisi physical yang ditemukan - Nafas bau keton
- Lemas
- Performa bertanding kurang maksimal
Data riwayat nutrisi - Intake karbohidrat tidak mencukupi kebutuhan
- Ketidakmampuan mengonsumsi makanan/minuman
sendiri, contoh mobilitas tangan, pergelangan dan
jari tangan berkurang
Riwayat penyakit pasien Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan dari penyakit, contoh insufisiensi
pankreas, penyakit hepatic, celiac disease, gangguan
serangan malabsorpsi karbohidrat, diet rendah
karbohidrat
ASUPAN KARBOHIDRAT BERLEBIH (NI-5.8.2)
Definisi
Intake karbohidrat lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Diabetes mellitus
- Obesitas
- Dislipidemia
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Hiperglikemia (gula darah puasa > 126 mg/dl)
- HbA1C > 6%
- Tes toleransi glukosa normal (2 jam post load
glucose > 200 mg/dl)
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Karies gigi
- Diare sebagai respon dari pemberian karbohidrat
Data riwayat nutrisi - intake karbohidrat yang melebihi rekomendasi
- Kebiasaan budaya atau agama yang tidak
mendukung modifikasi dari diet karbohidrat
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau perawatan dari penyakit, contoh diabetes
mellitus, gangguan metabolisme karbohidrat sejak
lahir, defisiensi laktase, infeksi yang berat, sepsis,
dan obesitas
- Keadaan kronik untuk pengobatan yang disebabkan
oleh hiperglikemia, contoh steroid
- Insufisiensi pankreas yang menyebabkan penurunan
produksi insulin
ASUPAN DARI JENIS KARBOHIDRAT TIDAK SESUAI (NI-5.8.3)
Definisi
Intake jumlahdari jenis karbohidrat yang spesifik kurang atau lebih dari kebiutuhan bila
dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada
kebutuhan fisiologis.
Catatan : jenis karbohidrat dapat mengacu pada gula, pati, dan serat atau karbohidrat spesifik (e.g.
sukrosa, fruktosa, laktosa). Intoleransi dari komponen protein pada jenis tepung-tepungan
tertentu (e.g. gluten) harus didokumentasikan dengan menggunakan diagnosa intake dari jenis
protein atau asam amino tidak sesuai denfan kebutuhan (NI-5.7.3).
Paling sering ditemui pada kasus:
- Diabetes mellitus
- Gangguan metabolisme sejak lahir (intoleransi laktosa)
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Terdapat hipoglikemia atau hiperglikemia secara
teratur atau kadar glukosa darah pada/di bawah 140
mg/dl sepanjang hari
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Diare karena intake tinggi karbohidrat
- Rasa sakit di perut
- Kembung
- Konstipasi
Data riwayat nutrisi - Intake jenis karbohidrat berbeda atau lebih tinggi
dari kebutuhan/rekomendasi
- Keadaan ekonomi yang membatasi ketersediaan
makanan
- Intake karbohidrat yang berbeda debgan jenis yang
dianjurkan
- Reaksi alergi terhadap kelompok makanan atau
karbohidrat makanan
- Keterbatasan pengetahuan tentang komposisi
makanan atau metabolisme karbohidrat
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau terapi penyakit seperti diabetes mellitus,
obesitas, metabolic syndrome, hipoglikemia
- Penggunaan pengobatan yang lama sehingga
mempengaruhi kadar glukosa seperti steroid,
antidepresan, antipsychotic
ASUPAN KARBOHIDRAT TIDAK KONSISTEN (NI-5.8.4)
Definisi
Intake karbohidrat yang tidak konsisten dalam satu hari, hari ke hari, atau pola konsumsi
karbohidrat tidak sesuai dengan pola yang dianjurkan berdasarkan kebutuhan fisiologis atau
kebutuhan pengobatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien diabetes mellitus dengan kontrol gula darah tidak stabil
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Hipoglikemi atau hiperglikemi
- Variasi kadar glukosa darah yang sangat jauh
berbeda
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Intake karbohidrat berbeda dengan jenis yang
dianjurkan atau dikonsumsi secara teratur
- Keadaan ekonomi yang membatasi ketersediaan
makanan yang sesuai
Riwayat penyakit pasien - Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan diagnosis
atau terapi penyakit seperti diabetes mellitus,
obesitas, metabolic syndrome, hipoglikemia
- Penggunaan insulin atau insulin secretagogues
- Penggunaan pengobatan yang lama sehingga
mempengaruhi kadar glukosa seperti steroid,
antidepresan, antipsychotic
ASUPAN SERAT TIDAK ADEKUAT (NI-5.8.5)
Definisi
Intake serat lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang sedang mendapatkan diet makanan cair rendah serat
- Pasien dengan konstipasi
- Dislipidemia
- Obesitas
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan Fecal bulk sedikit
Data riwayat nutrisi Intake serat tidak mencukupi kebutuhan yang
direkomendasikan (38 gram/hari untuk laki-laki dan 25
gram/hari untuk wanita)
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti ulcer disease, inflamatory bowel
disease, short bowel syndrome dengan terapi diet
rendah serat
- Volume BAB sedikit
ASUPAN SERAT BERLEBIH (NI-5.8.6)
Definisi
Intake serat lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Pasien yang mengalami short bowel syndrome
- Pasien yang sedang menjalani anjuran diet yang kurang tepat dengan mengonsumsi sayur dan
buah saja
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Mual
- Muntah
- Kentut yang berlebihan
- Kram perut
Data riwayat nutrisi Intake serat lebih tinggi daripada yang dianjurkan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti ulcer disease, irritable bowel
syndrome,divertikulitis, obstructive constipation,
prolapsing hemorrhoid, gastrointestinal stricture,
eating disorder, mental illness
- Volume dan frekuensi BAB tinggi yang
menyebabkan ketidaknyamanan
ASUPAN VITAMIN (SPESIFIK) TIDAK ADEKUAT (NI-5.9.1)
Definisi
Intake satu atau lebih vitamin lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Malabsorpsi lemak
- Bayi yang diberi ASI tapi tidak terpapar sinar matahari (vitamin D)
- Bayi prematur, BBLR, dan kurang mengonsumsi sayuran dan buah
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Vit. A serum retinol < 10 µg/fL (< 0,35 mmol/L)
- Vit. C konsentrasi plasma < 0,2 mg/dL
- Vit. D ion kalsium < 0,98 mmol/L dengan
meningkatkan hormon paratiroid, kalsium serum
normal, dan serum fosfor < 2,6 mg/dL
- Vit. E α-tokoferol plasma < 18 mol/g
- Vit K meningkatnya prothrombin, mengubah INR
(tanpa terapi anti koagulan)
- Thiamin aktivitas eritrosit transketolase > 0,2
mcg/ml/h
- Riboflavin erythrocyte glutathion reductase > 1,2
IU/mg hemoglobin
- Niasin ekskresi N’methil-nicotinamide < 5,8
µmol/hari
- Vit. B6 pyrodoxal 5’phosphate plasma < 20 nml/L
- Vit. B12 konsentrasi serum < 180 ρmol/L,
tingginya homosistein
- Asam folat konsentrasi serum < 0,3 µg/dL
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Vit. A rabun senja, xeroftalmia, bercak bitot,
follicular hyperkeratosis
- Vit. C follicular hyperkeratosis, peticiae, rambut
bergulung, gusi berdarah dan meradang,
perdarahan perifolicular, joint effusion, luka sukar
sembuh
- Vit. D pelebaran pada ujung-ujung tulang
panjang, rachitic rosary pada anak-anak, rakhitis,
osteomalasia
- Riboflavin sakit tenggorokan, hiperemia, edema
faringeal dan membran mukosa mulut, angular
stomatitis, glossitis, seborrheic dermatitis, dan
normoshromic, normocythin anemia dengan pure
erythrocyte cytoplasia dari sumsum tulang
- Niasin ruam pada kulit yang terkena cahaya
matahari, lidah merah cerah, pellagra
- Vit. B6 seborrheic dermatitis, stomatitis,
cheilosis, glossitis, bingung, depresi
- Vit. B12 rasa geli dan mati rasa pada kaki dan
tangan, gemetar berkurang, potition sense,motorik
kacau termasuk gangguan gaya berjalan
Data riwayat nutrisi - Intake makanan yang mengandung vitamin kurang
dari kebutuhan
- Kelebihan konsumsi makanan yang tidak
mengandung vitamin seperti terlalu matang,
pemasakan terlalu lama, atau salah menyimpan
makanan
Riwayat penyakit pasien - Lama menggunakan bahan yang dapat
meningkatkan kebutuhan/menurunkan absorpsi
vitamin
- Keadaan berhubungan dengan diagnosis atau terapi
seperti malabsorpsi karena celiac disease, short
bowel syndrome, atau inflamatory bowel syndrome
- Kondisi lingkungan seperti bayi yang diberi ASI tapi
tidak terpapar sinar matahari (vitamin D)
ASUPAN VITAMIN (SPESIFIK) BERLEBIH (NI-5.9.2)
Definisi
Intake satu atau lebih vitamin lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Konsumsi suplemen vitamin dosis tinggi
- Penyakit ginjal
- Kanker
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Vit. D ion kalsium > 0,98 mmol/L dengan
peningkatan hormon parathyroid, kalsium serum
normal, serum fosfor > 2,6 mg/dL
- Vit. K kerja protrombin lambat atau INR berubah
- Niasin ekskresi N’methil-nicotinamide > 5,8
µmol/hari
- Vit. B6 pyrodoxal 5’phosphate plasma > 20 nml/L
- Asam folat konsentrasi serum > 60 µg/dL
Data antropometri Penurunan berat badan
Data kondisi physical yang ditemukan - Vit. A perubahan pada kulit dan membran
mukosa bibir kering (cheilitis), mukosa nasal dan
mata cepat kering, luka lama kering, erythema, kulit
bersisik dan mengelupas, rambut rontok, kuku
mudah patah, sakit kepa, mual, muntah, anak-anak
mengalami perubahan pertumbuhan tulang
- Vit. D kalsium serum meningkat (hiperkalsemia)
dan fosfor (hiperfosfatemia), pengerasan tulang
lunak (calcinosis) termasuk ginjal, lambung, jantung
dan bahkan membran tympanic telinga yang bisa
berakhir tuli; sakit kepala, mual
- Vit. K anemia hemolitik pada dewasa, sakit
kuning pada bayi (jarang terjadi)
- Niasin pengeluaran histamin karena flushing
gangguan asma atau penyakit liver
Data riwayat nutrisi Intake makanan yang mengandung vitamin lebih dari
kebutuhan
Riwayat penyakit pasien Kondisi yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti chronic liver, penyakit ginjal, gagal
jantung, kanker
ASUPAN MINERAL (SPESIFIK) TIDAK ADEKUAT (NI-5.10.1)
Definisi
Intake satu atau lebih mineral lebih rendah bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Malabsorpsi karena lactose intolerance, short bowel syndrome
- Wanita yang mengalami post-menopausal tanpa suplementasi estrogen
- Peningkatan kebutuhan kalsium
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Penurunan fosfor < 2,6 mg/dL
- Penurunan magnesium < 1,8 mg/dL
- Fe hemoglobin < 130 g/L (laki-laki) dan < 120 g/L
(wanita)
- Ekskresi yodium melalui saluran kencing < 100 µg/L
- Copper serum < 10 µmol/L
Data antropometri Kekurangan kalsium pertumbuhan tinggi badan tidak
maksimal
Data kondisi physical yang ditemukan - Kalium lemah, konstipasi, reflex hipoaktif
- Kalsium hipertensi, PCOS, batu ginjal,
penyumbatan kolon, obesitas
Data riwayat nutrisi - Intake makanan yang mengandung mineral kurang
dari kebutuhan
- Penolakan dan atau pengurangan makanan dari
semua kelompok makanan dari diet
- Kurang tertarik dari makanan
- Pemilihan makanan tidak sesuai dan atau kebiasaan
diet lama
Riwayat penyakit pasien - Kondisi yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi seperti malabsorpsi karena celiac disease,
short bowel syndrome, atau inflamatory bowel
syndrome
- Diagnosa medis dan terapi penting lainnya
- Status estrogen
- Garis lintang geografi dan sejarah terpapar UVB/
menggunakan sunscreen
- Perubahan lingkungan hidup/kebebasan
ASUPAN MINERAL (SPESIFIK) BERLEBIH (NI-5.10.2)
Definisi
Intake satu atau lebih mineral lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan pada kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gagal jantung
- Penyakit ginjal
- Kerusakan liver
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Perubahan nilai laboratorium, seperti :
- 9 TSH (suplementasi yodium)
- HDL (suplementasi zink)
- 9 ferritin serum dan transferin saturation (kelebihan
Fe)
- Hiperfosfatemia
- Hipermagnesemia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Perubahan pada kuku dan rambut (selenium)
- Timbul batu kalsium
Data riwayat nutrisi - Intake makanan yang mengandung mineral lebih
tinggi dibandingkan rekomendasi
- Nafsu makan menurun (suplementasi zink)
Riwayat penyakit pasien - Gangguan saluran pencernaan (Fe, copper, zink,
selenium)
- Anemia defisiensi copper (zink)
- Kerusakan hati (copper, Fe), email (lapisan gigi) atau
skeletal fluorosis (fluoride)
PERKIRAAN ASUPAN ZAT GIZI (SPESIFIK) KURANG (NI-5.11.1)
Definisi
Intake dari satu atau lebih zat gizi pada masa yang akan datang, didasarkan pada pengamatan,
pengalaman, atau kajian ilmiah, lebih sedikit daripada kebutuhan, standar referensi yang telah
ditetapkan, atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Perkiraan intake gizi dari semua sumber tak
sebanyak yang diperhitungkan
- Sejarah singkat atau suboptimal intake gizi
- Pengobatan yang menruunkan nafsu makan dan
atau mempengaruhi kemampuan untuk
mengonsumsi kecukupan zat-zat gizi
- Tanpa pengetahuan sebelumnya dari kebutuhan
untuk makanan dan gizi dibandingkan dengan
rekomendasi
- Agama atau budaya yang mempengaruhi intake gizi
- Rendahnya persediaan di rumah dalam persiapan
untuk lingkungan darurat atau bencana
Riwayat penyakit pasien - Jadwal prosedur pembedahan atau terapi
pengobatan dikenal untuk meningkatkan zat-zat gizi
yang dibutuhkan atau perubahan kemampuan
untuk mengonsumsi cukup zat-zat gizi.
- Sejarah atau kehadiran dari kondisi untuk penelitian
yang menunjukkan peningkatan prevalensi dari
ketidakcukupan intake zat-zat gizi pada jumlah
penduduk yang sama.
- Isolasi tempat tinggal/situasi perumahan
- Lokasi geografis dari perumahan pada lokasi dengan
bahaya untuk lungkungan darurat atau bencana
PERKIRAAN ASUPAN ZAT GIZI (SPESIFIK) BERLEBIH (NI-5.11.2)
Definisi
Intake dari satu atau lebih zat gizi pada masa yang akan datang, didasarkan pada pengamatan,
pengalaman, atau kajian ilmiah, lebih besar daripada kebutuhan, standar referensi yang telah
ditetapkan, atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang telah melakukan pembedahan digestif (operasi pengecilan volume lambung pada
obesitas) sehingga membutuhkan penurunan kebutuhan zat gizi.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Perkiraan intake gizi dari semua sumber lebih dari
kebutuhan yang diperhitungkan
- Sejarah dari kelebihan intake gizi
- Tanpa pengetahuan sebelumnya dari kebutuhan
untuk makanan dan gizi dibandingkan dengan
rekomendasi
Riwayat penyakit pasien - Jadwal prosedur pembedahan atau terapi medis
dikenal dapat menurunkan kebutuhan gizi yang atau
perubahan metabolisme dari zat-zat gizi.
- Sejarah atau kondisi untuk penelitian yang
menunjukkan peningkatan prevalensi dari kelebihan
intake zat-zat gizi pada jumlah penduduk yang
sama.
KESULITAN MENELAN (NC-1.1)
Definisi
Gangguan atau kesulitan memasukkan makanan dan cairan dari rongga mulut ke dalam perut.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Disfagia
- Achalasia
- Infeksi berulang pada saluran pencernaan bagian atas
- Pneumonia
- Kondisi lainnya yang membuat pasien sulit untuk menelan
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Bukti adanya dehidrasi (membran mukosa kering,
turgor kulit rendah)
- Lambat dalam mengunyah
- Nyeri saat menelan
- Batuk, tercekik, muntah
- Perubahan ekspresi wajah selama makan
- Mengeluarkan air liur
- Perasaan makanan seperti melekat
Data riwayat nutrisi - Waktu makan yang lebih lama
- Penurunan jumlah asupan makanan dari yang
diperkirakan
- Penolakan makanan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan berhubunga dengan diagnosis atau terapi
seperti disfagia, achalasia
- Penemuan radiological seperti tidak normal dalam
menelan
- Pengulangan infeksi saluran nafas atas dan atau
pneumonia
KESULITAN MENGGIGIT/MENGUNYAH (NC-1.2)
Definisi
Kemampuan untuk menggigit atau mengunyah makanan terganggu dalam persiapan untuk
menelan
Paling sering ditemui pada kasus:
- Bibir sumbing
- Pembedahan oral
- Terapi radiasi pada rongga mulut
- Kemoterapi dengan efek samping oral
- Lansia yang sudah mulai berkurang gigi geliginya
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan - Mulut kering
- Lesi pada bagian oral yang mengganggu
kemampuan untuk makan
- Pergerakan lidah terganggu
- Kehilangan gigi
- Gangguan saraf kranial V, VII, IX, X, XII
- Bibir pecah-pecah atau kering
- Luka pada mulut
Data riwayat nutrisi - Penurunan intake makanan
- Penolakan terhadap makanan yang bertekstur keras
- Intake makanan seperti biasa terganggu
- Penurunan intake atau penolakan terhadap
makanan yang sulit diubah menjadi bolus seperti
kacang, daging, unggas, ikan, buah, sayur
- Meludahkan makanan keluar atau waktu makan
lama
Riwayat penyakit pasien - Kondisi berhubungan dengan diagnosis atau terapi
dari seperti alkoholism, Alzheimer’s, kanker kepala,
leher atau faring; kelumpuhan saraf, bibir sumbing,
infeksi jaringan lunak pada mulut (seperti
candidiasis, leukoplakia), kecepatan perkembangan
berkurang, manifestasi oral dari penyakit sistemik
(seperti rheumatoid, lupus, Crohn’s disease,
pephigus vulgaris, HIV, diabetes)
- Luka pada mulut
- Kawat rahang
- Kemoterapi dengan efek samping pada oral
- Terapi radiasi pada rongga mulut
KESULITAN PEMBERIAN ASI (MENYUSUI) (NC-1.3)
Definisi
Ketidakmampuan untuk mempertahankan gizi bayi melalui menyusui
Paling sering ditemui pada kasus:
- Bibir sumbing
- Prematur
- Infeksi (pada bayi)
- Mastitis
- Candidiasis
- Pembengkakan
- Riwayat operasi payudara (ibu)
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Tanda-tanda dehidrasi pada bayi secara
laboratorium
- Frekuensi BAK kurang dari 6 kali dalam 24 jam (bayi)
Data antropometri Kehilangan berat badan atau rendahnya kenaikan berat
badan pada bayi
Data kondisi physical yang ditemukan - Frenulum tidak normal
- Muntah atau diare
Data riwayat nutrisi Bayi
- Batuk
- Menangis
- Tidak mendengar tegukan bayi saat bayi
menyusu
- Penurunan frekuensi/lama makan, penghentian
makan dengan cepat, dan atau resisten makan
- Bayi lesu
- Lapar, kurang puas setelah menyusu
Ibu
- Jumlah ASI sedikit
- Kurangnya kepercayan diri dalam kemampuan
menyusui
- Menganggap menyusui adalah pilihan
ibu/kurangnya dukungan
- Kurangnya pengetahuan tentang menyusui atau
tanda-tanda bayi lapar/puas
- Kurangnya fasilitas di tempat kerja atau dalam
masyarakat untuk menyusui
Riwayat penyakit pasien - Keadaan sehubungan dengan diagnosa atau terapi
(bayi) seperti bibir sumbing, sariawan, lahir
premature, malabsorpsi, infeksi
- Keadaan sehubungan dengan diagnosa atau terapi
(ibu), seperti mastitis, candidiasis, engorgement,
riwayat operasi payudara
PERUBAHAN FUNGSI GASTROINTESTINAL (NC-1.4)
Definisi
Perubahan dalam kemampuan pencernaan, absorpsi, eliminasi zat gizi
Paling sering ditemui pada kasus:
- Crohn’s disease
- Steatorrhea
- Kanker
- Pasca pembedahan, misal esophagectomy, gastrectomy, gastric bypass
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Ketidaknormalan enzim-enzim pencernaan
- Adanya lemak pada feses
- Ketidaknormalan uji kadar hidrogen pernafasa, d-
xylose, stool cultur, pengosongan lambung, da atau
waktu transit dalam usus
Data antropometri Kehilangan berat badan ≥ 5 % dalam 1 bulan
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan massa otot
- Distensi abdomen
- Peningkatan atau kadang penurunan bising usus
- Mual, muntah
- Diare
- Lesi di mulut
- Nyeri di perut
Data riwayat nutrisi - Menghindari atau membatasi intakr total atau dari
makanan tertentu karena GI symptoms, misalnya
kram, kembung, diare
- Pola makan karena kurangnya pengetahuan seperti
informasi yang kurang, informasi yang tidak benar
atau tidak lengkap, tidak terpenuhinya modifikasi
diet atau jadwal pengobatan
Riwayat penyakit pasien - Anoreksia, nausea, vomiting, diare, steatorea,
konstipasi, sakit pada perut
- Hasil tes endoskopi/kolonoskopi, biopsi
- Keadaan yang berhubungan dengan diagnosa atau
terapi, seperti malabsorpsi, maldigestive, steatorea,
konstipasi, divertikulitis, Crohn's disease, inflamasi
bowel disease, cystic fibrosis, celiac disease, irritable
bowel syndrome, infeksi
- Prosedur pembedahan, seperti esofagektomi,
dilatasi, gastrektomi, vagotomi, gastric bypass,
reseksi usus
PREDIKSI KESULITAN DALAM MENYUSUI (NC-1.5)
Definisi
Antisipasi hambatan di masa mendatang dalam menyusui berdasarkan pengamatan, pengalaman,
atau alasan ilmiah.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang memiliki riwayat kesulitan untuk menyusui (ibu).
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi Adanya riwayat kesulitan untuk memberikan ASI
Riwayat penyakit pasien
GANGGUAN PENGGUNAAN ZAT GIZI (NC-2.1)
Definisi
Perubahan dalam kemampuan untuk memetabolisme zat gizi dan senyawa-senyawa bioaktif.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Gangguan metabolisme sejak lahir
- Kesalahan penggunaan alkohol atau obat-obatan
- Gagal ginjal
- Celiac disease
- Gangguan pada organ tubuh
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Hipoglikemia, hiperglikemia
- Defisiensi vitamin/mineral
- Test profil metabolisme yang abnormal (lemak,
protein, karbohidrat)
- Ketidaknormalan enzim-enzim pencernaan atau
lemak pada feses
- Ketidaknormalan uji kadar hidrogen pernafasan, d-
xylose, stool cultur, pengosongan lambung, dan
atau waktu transit dalam usus
Data antropometri - Kehilangan berat badan ≥ 5% dalam 1 bulan
- Gagal tumbuh pada anak-anak
Data kondisi physical yang ditemukan - Tampak kurus
- Bukti adanya defisiensi vitamin/mineral (lesi mulut,
glossitis, cheilosis)
- Distensi abdominal
- Peningkatan atau kadang penurunan bising usus
Data riwayat nutrisi Menghindari atau membatasi intake makanan tertentu
karena gangguan GIT, seperti penimbunan energi/zat
gizi yang terlalu banyak, sakit/penyakit tertentu, diare,
steator terutama setelah mengkonsumsi makanan
tertentu
Riwayat penyakit pasien - Diare, steatorea, sakit pada perut
- Hasil tes endoskopi/kolonoskopi, biopsi
- Keadaan yang berhubungan dengan diagnosa atau
terapi, seperti malabsorpsi, maldigestive, steatorea,
konstipasi, divertikulitis, Crohn's disease, cystic
fibrosis, celiac disease, infeksi, terapi radiasi,
gangguan metabolisme
- Prosedur pembedahan, seperti gastric bypass,
reseksi usus
PERUBAHAN NILAI LABORATORIUM TERKAIT GIZI (NC-2.2)
Definisi
Perubahan nilai laboratorium yang disebabkan karena komposisi tubuh, pengobatan, perubahan
sistem tubuh/genetik, atau perubahan kemampuan untuk mengeliminasi produk sisa metabolisme
dan hasil dari pencernaan.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Penyakit ginjal dan hati
- Pulmonary disorder
- Diabetes melitus
- Kelainan metabolisme sejak lahir
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan AST, ALT, T, bilirubinamonia dalam
serum (gangguan fungsi hati)
- Ketidaknormalan kadar BUN, kreatinin, K, fosfat,
GFR (gangguan fungsi ginjal)
- Perubahan pO2 dan pCO2 (gangguan fungsi
pulmonary)
- Ketidaknormalan kadar lipid dalam serum
- Ketidaknormalan kadar glukosa darah (glukosa
plasma, HbA1c)
- Gangguan akut/kronik lain yang menyebabkan
ketidaknormalan atau perubahan zat gizi dalam
tubuh
Data antropometri - Perubahan berat badan dengan cepat
- Perubahan pengukuran antropometri lain
Data kondisi physical yang ditemukan - Jaundice, edema, ascites, itching (gangguan fungsi
hati)
- Oedema, nafas cepat, blue nail beds, clubbing
(gangguan pulmonary)
Data riwayat nutrisi - Anoreksia, nausea, vomiting
- Ketidakmampuan menghabiskan makanan karena
sesak nafas atau distensi abdomen
- Kelebihan intake protein, kalium, fosfor, natrium,
cairan
- Kurangnya intake mikronutrien
- Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
makanan, seperti kurangnya informasi, informasi
salah, atau tidak terpenuhinya modifikasi diet dan
atau jadwal makan/pengobatan
Riwayat penyakit pasien Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis atau
terapi, seperti penyakit ginjal atau hati, alkoholisme,
gangguan fungsi pulmonary
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN (NC-2.3)
Definisi
Interaksi yang tidak diinginkan/berbahaya antara makanan dengan obat (over the counter/ OTC),
obat yang diresepkan, herbal, botanical, dan atau suplemen makanan yang dapat menurunkan,
meningkatkan, atau mengubah efek dari zat gizi dan atau pengobatan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang menggunakan obat bermacam-macam (multiple drugs)
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Perubahan hasil biokimia berdasarkan efek pengobatan
dan kondisi pasien, misalnya penurunan profil lipid
pada pasien dislipidemia yang menggunakan
simvastatin
Data antropometri Perubahan pengukuran antropometri berdasarkan efek
pengobatan dan kondisi pasien, misalnya penambahan berat
badan setelah pemberian kortikosteroid
Data kondisi physical yang ditemukan Perubahan nafsu makan
Data riwayat nutrisi - Perubahan intake akibat OTC, pemberian obat,
herbal, botanical, dan suplemen makanan, seperti
Penggunaan minyak ikan memperpanjang
perdarahan
Coumadin dan makanan tinggi vitamin K
Makanan tinggi lemak pada saat pengobatan
kolesterol
Suplemen Fe, konstipasi dan diet rendah serat
- Intake makan tidak mendukung penggantian atau
mitigation pemberian obat, herbal, botanical, dan
suplemen makanan seperti kehilangan kalium pada
pemberian diuretik
Definisi
Perkiraan interaksi yang tidak diinginkan/berbahaya antara makanan dengan obat (over the
counter/ OTC), obat yang diresepkan, herbal, botanical, dan atau suplemen makanan yang dapat
menurunkan, meningkatkan, atau mengubah efek dari zat gizi dan atau pengobatan.
*Catatan : diagnosa gizi yang sesuai ketika diprediksi terjadi interaksi makanan-obat, tapi belum
terjadi. Diagnosa gizi ini digunakan ketika praktisi menginginkan untuk mencegah
adanya interaksi obat-makanan. Interaksi obat dan makanan yang telah diamati harus
didokumentasikan dengan menggunakan interaksi makanan dan obat (NC-2.3).
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang mengonsumsi obat-obatan atau makanan tanpa mengetahui secara jelas
kandungannya, misal pada obat herbal, jamu-jamuan.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi - Prediksi perubahan intake akibat OTC, pemberian
obat, herbal, botanical, dan suplemen makanan,
seperti
Penggunaan minyak ikan memperpanjang
perdarahan
Coumadin dan makanan tinggi vitamin K
Makanan tinggi lemak pada saat pengobatan
kolesterol
Suplemen Fe, konstipasi dan diet rendah serat
- Kemungkinan intake makan tidak mendukung
penggantian atau mitigation pemberian obat,
herbal, botanical, dan suplemen makanan seperti
kehilangan kalium pada pemberian diuretik
Riwayat penyakit pasien - Pemberian beberapa macam obat bersamaan
dengan obat lain, herbal, botanical, suplemen atau
makanan yang mengandung zat gizi/ senyawa aktif
yang menyebabkan interaksi obat-makanan
- Obat yang memerlukan pemberian suplemen
makanan yang tidak dapat dikonsumsi bersama
dengan makanan tertentu, contoh isonazid dengan
vitamin B6
BERAT BADAN KURANG (UNDERWEIGHT) (NC-3.1)
Definisi
Berat badan kurang bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau
rekomendasi.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Malnutrisi
- Menjalankan diet ketat tanpa pengawasan
- Anoreksia
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Pengukuran RMR lebih tinggi daripada RMR estimasi
Data antropometri - Berat badan menurut umur kurang dari 5 persentil untuk
bayi (kurang dari 12 bulan)
- Penurunan ketebalan lemak kulit dan Lila
- IMT <18,5 kg/m2 (untuk dewasa)
- IMT <23 kg/m2 (untuk manula/usia >65 tahun)
- IMT <5 persentil (untuk anak 2-19 tahun)
Data kondisi physical yang ditemukan - Penurunan massa otot (muscle wasting)
- Penurunan cadangan protein somatik
Data riwayat nutrisi - Intake makanan lebih sedikit daripada yang
dibutuhkan
- Keterbatasan persediaan makanan di rumah
- Melakukan diet ketat, food fadism
- Kelaparan
- Menolak makanan
- Aktivitas fisik lebih besar daripada jumlah yang
dianjurkan
Riwayat penyakit pasien - Malnutrisi
- Defisiensi vitamin dan atau mineral
- Sakit atau ketidakmampuan fisik
- Sakit mental, demensia, bingung (confusion)
- RMR lebih tinggi daripada yang diperkirakan
sebelumnya
- Pengobatan yang mengubah nafsu makan, contoh
stimulan ADHD
- Atlit, penari, pesenam
PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DIHARAPKAN (NC-3.2)
Definisi
Penurunan berat badan yang tidak direncanakan atau diharapkan.
*Catatan : diagnosa gizi ini tidak tepat ketika perubahan berat badan disebabkan karena cairan.
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang menderita penyakit katabolik berkepanjangan, seperti kanker, AIDS, gastroparesis
(gangguan sistem pencernaan)
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri Kehilangan berat badan ≥ 5% dalam 1 bulan
Data kondisi physical yang ditemukan - Demam
- Peningkatan denyut jantung (heart rate)
- Peningkatan laju pernafasan (respiratory rate)
- Kehilangan cadangan lemak dan otot
- Perubahan ukuran pakaian
Data riwayat nutrisi Intake makanan kurang dari kebutuhan
Riwayat penyakit pasien - Keadaan berhubungan dengan diagnosis atau
terapi, contoh : HIV/AIDS, luka bakar, penyakit paru
obstruksi kronik, fraktur tulang, infeksi,
operasi/pembedahan, hipotiroidisme (yang
tidak/belum diterapi), kanker/metastase tertentu
- Pengobatan berhubungan dengan penurunan berat
badan, seperti antidepresan, kemoterapi
BERAT BADAN LEBIH/OBESITAS (NC-3.3)
Definisi
Peningkatan adiposity bila dibandingkan dengan standar referensi yang telah ditetapkan atau yang
direkomendasikan, mulai dari overweight hingga morbid obesity.
Paling sering ditemui pada kasus:
- Sindroma metabolik
- Obesitas
- Pembatasan aktivitas fisik
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia Pengukuran RMR lebih sedikit daripada RMR estimasi
Data antropometri - IMT lebih dari 25 kg/m2 (untuk dewasa)
- Waist circumference di atas batas yang dianjurkan untuk
usia/jenis kelamin
- Peningkatan ketebalan lapisan lemak di bawah kulit
- Berat menurut tinggi badan lebih tinggi dari batas yang
dianjurkan
Data kondisi physical yang ditemukan Peningkatan adiposa tubuh
Data riwayat nutrisi - Riwayat intake zat gizi yang berlebihan
- Konsumsi makanan dan minuman berlemak/
densitas energi tinggi yang berlebihan
- Makan porsi besar
- Aktivitas fisik yang kurang/jarang
- Pola hidup yang terlalu santai, seperti menonton TV,
membaca
- Kegagalan menerapkan pola makan yang baik
- Kegagalan mempertahankan/mencapai berat badan
ideal
- Tidak ada keinginan/ketertarikan menerapkan pola
makan yang baik
Riwayat penyakit pasien - Keadaan yang berhubungan dengan diagnosis/
terapi, seperti hipotiroidisme, sindroma metabolik,
pola makan yang salah, depresi
- Pembatasan/kurangnya aktivitas fisik
- Riwayat penolakan fisik/emosi
- Akibat pengobatan terhadap RMR, contoh
Midalozam, Propanolol, Glipizide
PENINGKATAN BERAT BADAN YANG TIDAK DIHARAPKAN (NC-3.4)
Definisi
Peningkatan berat badan yang tidak direncanakan atau diharapkan
Paling sering ditemui pada kasus:
Pasien yang mengalami imobilitas sehingga terjadi penurunan aktivitas fisik
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Penurunan serum albumin
- Penurunan serum natrium
- Peningkatan kadar glukosa puasa
- Fluktuasi kadar hormon
Data antropometri Penambahan berat badan >5% selama 1 bulan
Data kondisi physical yang ditemukan -
Edema
-
Simpanan lemak subkutan berlebih
-
Lipodistrophy berhubungan dengan diagnosis HIV,
meningkatkan lemak dorsocervial, perluasan
payudara, peningkatan lingkar perut
- Pemendekan nafas
Data riwayat nutrisi - Riwayat intake zat gizi yang berlebih
- Perubahan jumlah makan
- Kelaparan yang berlebihan tanpa palpitasi, tremor
dan berkeringat
- Aktivitas fisik yang kurang atau perubahan tingkat
aktivitas fisik
Riwayat penyakit pasien - Keadaan berhubungan dengan diagnosis atau terapi
asma, penyakit kejiwaan, rhematoid, HIV/AIDS,
Cushing's syndrome, obesitas, Prader-Willi sindrom
- Pengaturan cairan di atas kebutuhan
- Perubahan pola tidur, insomnia
- Kelemahan otot
- Fatigue
- Pengobatan yang meningkatkan nafsu makan
LAJU PERTUMBUHAN DI BAWAH PERKIRAAN (NC-3.5)
Definisi
Laju pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan lebih lambat daripada yang diperkirakan, atau
pertambahan berat badan kurang optimal dibandingkan dengan tujuan atau standar referensi.
Paling sering ditemui pada kasus:
- AIDS
- Penyakit pulmonary
- Kelainan metabolisme sejak lahir
- Long bone fracture
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Defisiensi Fe
- Defisiensi zinc
Data antropometri - Berat badan menurut umur menurun 2 persentil atau
lebih
- Kecepatan pertambahan berat badan lebih rendah dari
yang diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan Penurunan massa otot
Data riwayat nutrisi - Intake energi tidak konsisten dengan kebutuhan
energi
- Terbatasnya penerimaan makanan
Riwayat penyakit pasien
LAJU PERTUMBUHAN YANG BERLEBIHAN (NC-3.6)
Definisi
Laju pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan, selama masa atau periode pertumbuhan (anak-
anak, remaja, kehamilan), yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tujuan, standar referensi,
atau kebutuhan fisiologis.
Paling sering ditemui pada kasus:
Penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan, misalnya pada down syndrome, gigantisme,
hipotiroidisme
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia - Peningkatan kortisol
- Peningkatan growth hormone
Data antropometri Penambahan berat badan lebih tinggi dari yang diharapkan
Data kondisi physical yang ditemukan
Data riwayat nutrisi Estimasi energi tidak konsisten dengan kebutuhan
energi estimasi
Riwayat penyakit pasien
KURANGNYA PENGETAHUAN TERKAIT MAKANAN DAN GIZI (NB-1.1)
Definisi
Kurangnya pengetahuan/pengetahuan yang tidak tepat mengenai makanan, aturan makan yang
dianjurkan, akibat pola makan, kebutuhan hidup, anjuran makanan, penyakit/kondisi sakit, fungsi fisiologis
dan metabolisme/ekskresi.
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri
Definisi
Signs/Symptomps
Kategori Pengkajian Data Nutrisi Indikator Potensial dari Diagnosa Gizi (satu atau lebih
harus ada
Data biokimia
Data antropometri