Anda di halaman 1dari 4

Gempa Karibia

Suara.com - Gempa dahsyat berkekuatan 7,7 skala richter melanda laut selatan Kuba
pada Selasa setempat atau pada Rabu (29/1/2020) pagi WIB, memicu peringatan
tsunami di Kuba, Jamaika dan Kepulauan Cayman.
Survei Geologi AS (USGS) dan Pusat Informasi Tsunami Internasional mengatakan,
episentrum gempa, awalnya dilaporkan berkekuatan 7,3 sebelum ditingkatkan menjadi
7,7 skala richter, berada antara Jamaika, Kepulauan Cayman dan Kuba, pada
kedalaman 6,2 mil (10 km).

Gempa itu tidak terasa kuat di ibukota Kuba, Havana atau di Kingston, Jamaika,
menurut saksi mata sebagaimana dilaporkan Reuters yang dikutip Antara, Rabu.
Sementara itu, Mikhail Campbell, seorang petugas hubungan media kepolisian di
Kepulauan Cayman, mengatakan, ia tidak segera mengetahui adanya laporan
kerusakan serius akibat gempa tersebut, tetapi peringatan tsunami segera dikeluarkan.
"Gelombang berbahaya tsunami dari gempa ini dimungkinkan hingga 300 km (186
mil) dari pusat gempa di sepanjang pantai Jamaika, Kepulauan Cayman dan Kuba,"
kata Pusat Informasi Tsunami Internasional.
Badan manajemen bencana untuk pemerintah Kepulauan Cayman di Twitter mendesak
penduduk untuk pindah dari daerah pantai dan mengatakan bahwa mereka yang berada
di daerah dataran rendah harus "mengungsi secara vertikal" di gedung-gedung
bertingkat yang kuat.
Letusan Gunung Tambora

KOMPAS.com - Pada April 1815, Gunung Tambora meletus. Hingga saat ini, erupsi
Gunung Tambora dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terdahsyat dalam
sejarah tertulis dunia.

Bagaimana tidak, gunung berapi yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
(NTB) ini saat erupsi memuntahkan abu sebesar 150 km kubik. Aerosol yang dikeluarkan
pun mencapai 60 mega ton.

Letusan juga menimbulkan kaldera dengan diameter 7 km dan sedalam 1,1 km,
menjadikannya sebagai kaldera terdalam di dunia. Dampaknya pun tak main-main,
diperkirakan ada lebih dari 92.000 nyawa melayang akibat letusan yang terjadi April 1815.

Tak heran, letusan Tambora tercatat sebagai letusan terdahsyat yang terekam di zaman
modern karena mencapai skala 7 berdasarkan Volcanic Explosivity Index (VEI). Namun
dikatakan Dr. Ir. Igan Supriatman Sutawidjaja, Ahli Gunung api dari Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI), letusan Tambora tak terjadi secara tiba-tiba melainkan bertahap.

Dalam webinar bertajuk Jejak-Jejak Peradaban Tambora: Secercah Harapan di Balik


Bencana, yang dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Balar Bali, Jumat (30/7/2021), Igan
menuturkan setidaknya sejak tahun 1812, Tambora sudah mulai menunjukkan keaktifannya.
Sayangnya saat itu, masyarakat di sekitar Tambora hanya menganggapnya sebagai sesuatu
yang biasa saja dan tak melakukan hal apapun. Hingga akhirnya, letusan klimaks terjadi pada
10-11 April 1815.

itu menurut Igan mencapai 800 derajat CelSius, sehingga apapun yang dilewatinya pun
langsung menjadi arang, termasuk penduduk yang tak sempat menyelamatkan diri serta
rumah-rumah penduduk yang kala itu masih menggunakan kayu.

Erupsi dahysat yang menciptakan kolom letusan mencapai 43 km itu kemudian juga
menyebabkan bagian utara Hemisfir mengalami penurunan suhu hingga 11 derajat Celsius
yang memicu terjadinya year without summer alias tahun tanpa musim panas di tahun 1816.
Banjir sebulan di Kalimantan
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir yang menerjang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat
tak kunjung surut. Sudah hampir satu bulan terhitung sejak Kamis pagi (21/10) itu merendam
puluhan ribu rumah warga.

Beberapa orang dinyatakan meninggal imbas banjir itu, yang salah satunya karena tersengat
aliran listrik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan Rp500
juta untuk bantuan warga terdampak. Kementerian Sosial (Kemensos) dan Gubernur Kalbar
Sutarmidji juga turut memberikan bantuan.

Belakangan, Sutarmidji pun menyatakan telah melepas 5.000 paket sembako dari Presdien RI
Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Sintang.

"Saya menyampaikan terimakasih kepada pak Presiden yang telah memberikan bantuan
khusus untuk masyarakat yang menjadi korban banjir di Sintang sebanyak 5 ribu paket.
Tetapi saya juga sudah sampaikan ke Presiden, banjir ini bukan hanya di Sintang, tetapi
Kapuas Hulu, Sekadau, Sanggau, dan Melawi," kata Sutarmidji, di Pontianak, Kamis (18/11)
seperti dikutip dari Antara.

Dirinya berharap, setelah Sintang, ada lagi bantuan untuk kabupaten lain, sehingga setelah itu
bantuan dari masyarakat yang dikoordinasikan Pemprov Kalbar bisa didistribusikan ke
daerah lainnya. Pada hari itu, sambungnya, Pemprov Kalbar pun sudah mengirim bantuan
untuk dapur umum ke Kapuas Hulu, ke Sanggau, Sekadau dan Melawi.

Setpres Jawab Walhi Kalbar: Jokowi Belum Berencana ke Sintang


Bantuan datang setelah setidaknya hampir sebulan banjir di kawasan DAS Kapuas itu tak
surut signifikan. Namun banyak warga Sintang mengaku tak merasakan bantuan tersebut.
Mereka masih banyak yang mengeluhkan sulitnya makan, minum dan memenuhi kebutuhan
primer lainnya.

Anda mungkin juga menyukai