Anda di halaman 1dari 5

Konjungsi Temporal

Frasa Adverbial

Verba Material

Pronominal

Imbuhan / Afiks

Cerita Sejarah

Marco Polo

Pengenalan

Beberapa bulan sebelum Marco Polo lahir pada tahun 1254, ayahnya Niccolo dan pamannya
Maffeo meninggalkan Italia dalam perjalanan dagang ke Asia. Mereka kembali ke Venesia pada
tahun 1269, dan baru pada saat itulah Marco yang berusia 15 tahun akhirnya bertemu dengan
Niccolo, ayah yang tidak pernah dia kenal.

Meskipun pada dasarnya dia adalah orang asing bagi Polo, Marco bergabung dengan mereka
ketika mereka pergi dalam perjalanan kedua mereka yang lebih besar pada tahun 1271.
Sementara mereka awalnya hanya merencanakan kunjungan singkat di Timur Jauh, ketiga pria
itu pada akhirnya akan melakukan perjalanan Asia bersama lebih dari satu kali. 20 tahun.

Polo adalah pedagang yang berurusan dengan barang-barang langka seperti sutra, permata dan
rempah-rempah, tetapi perjalanan mereka yang luas lebih dari sekadar misi perdagangan. Marco,
Maffeo, dan Niccolo juga dipekerjakan sebagai utusan untuk kaisar Mongol, Kublai Kahn, yang
ditemuinya ketika perjalanan sebelumnya ke bumi bagian timur.

Pengungkapan Peristiwa

Marco muda kemudian menjalin ikatan yang sangat kuat dengan The Great Kahn, yang
kemudian mengirimnya ke Cina dan Asia Tenggara sebagai pemungut pajak dan utusan khusus.
Kepercayaan dan perlindungan Kublai Kahn memungkinkan Polo bergerak bebas di perbatasan
Kekaisaran Mongol.

Marco bahkan diberi "paiza" —sebuah tablet emas yang memberinya wewenang untuk
memanfaatkan jaringan kuda dan penginapan kekaisaran yang luas. Berkat paspor resmi ini, Polo
melakukan perjalanan ke Asia tidak hanya sebagai pedagang pengembara, tetapi sebagai tamu
terhormat dari Great Kahn sendiri
Setelah kembali dari Asia, Marco Polo mendokumentasikan pertemuannya dengan hewan asing
baginya seperti gajah, monyet, dan buaya. Sangking anehnya dengan binatang yang baru
dilihatnya, Polo menyangka jika makhluk tersebut berasal dari mitos dan legenda. Ia adalah salah
satu orang Eropa pertama yang melihat badak Asia, ia bahkan mengira binatang bertanduk itu
adalah unicorn.

Menuju Konflik

Setelah bertahan berpuluh-puluh tahun dalam perjalanan dan membahayakan nyawanya, Marco
Polo beserta ayah dan pamannya menghadapi rintangan terbesar ketika mereka mencoba untuk
kembali ke Italia. Khawatir kepergian mereka akan membuatnya tampak lemah, Kubilai Kahn
yang sudah tua awalnya menolak untuk melepaskan utusan favoritnya tersebut.

Polo hanya diizinkan meninggalkan kerajaan Great Kahn pada tahun 1292, ketika mereka setuju
untuk mengawal seorang putri Mongol ke Persia melalui laut. Sementara mereka berhasil, misi
tersebut ternyata terbukti sebagai perjalanan paling berbahaya dari perjalanannya. Marco
kemudian menulis bahwa anggota kompinya adalah satu-satunya yang selamat dari perjalanan
laut yang mematikan yang merenggut ratusan nyawa.

Begitu mereka pindah dari wilayah Mongol, Marco, Niccolo dan Maffeo tidak bisa lagi
bergantung pada perlindungan Kublai Kahn. Ketika para penjelajah itu melewati kerajaan
Trebizond, di Turki modern, pemerintah setempat merampok sekitar 4.000 koin emas Bizantium.

Puncak Konflik

Tiga tahun setelah kembali ke Venesia, saat itu sedang berlangsung perang antara Venesia dan
Genoa. Marco Polo, di usia 42 tahunnya ditunjuk oleh Pemerintah Venesia untuk menjadi
komandan strategi perang kota kelahirannya. Namun, pada 1296, Venesia kalah telak. Marco
Polo lalu ditangkap oleh serdadu Genoa dan dijebloskan ke penjara di Genoa.

Penyelesaian

Saat di penjara ia bertemu Rustichello of Pisa, seorang tawanan yang dikenal sebagai penulis
roman yang berbakat. Karena ingin mendokumentasikan tahun-tahunnya sebagai seorang
musafir, Polo mendiktekan kisah hidupnya kepada Rustichello, yang bertindak sebagai
pengarang untuk orang lain.

Pada saat pembebasan mereka pada tahun 1299, kedua pria itu telah menyelesaikan buku yang
kemudian menjadi salah satu karya paling berharga yang dikenal sebagai "The Travels of Marco
Polo." 

Nomina Modifikatif : Tablet emas, Koin emas Bizantum


Nomina Koordinatif : Permata dan rempah rempah, ayah dan pamannya

Nomina Apositif : Niccolo, ayah yang tidak pernah dia kenal, Kaisar Mongol, Kubhlai
Khan

Teks Sejarah

Gempa dan Tsunami Palu-Donggala

Orientasi

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan
Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan kronologi gempa bumi dan tsunami
yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Menurut Sutopo, gempa pertama kali mengguncang Donggala pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut
berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 10 km. Akibat gempa itu, satu orang meninggal
dunia, 10 orang luka, dan puluhan rumah rusak di Kecamatan Singaraja, Kabupaten Donggala.
Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu
magnitudo 7,4 dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Koro.

Peristiwa

Menurut Sutopo, gempa tersebut tergolong gempa dangkal dan berpotensi memicu tsunami.
"Gempa ini adalah gempa yang dangkal akibat jalur sesar Palu Koro yang dibangkitkan oleh
deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar miring, dan gempa ini
berpotensi memicu tsunami," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu
(29/9/2018). Lima menit pascagempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
menyampaikan peringatan dini tsunami. "Ketika terjadi warning tsunami, BMKG menyatakan
pada pukul 17.02 dengan status Siaga dan Waspada. Arti status Siaga, tinggi tsunami adalah 0,5-
3 meter untuk di pantai barat Donggala. sedangkan Waspada, kurang dari setengah meter Kota
Palu bagian barat," ujar Sutopo. Saat itu, menurut Sutopo, pihaknya tengah menyiapkan rilis
untuk mengimbau masyarakat supaya menjauhi kawasan pantai dan sungai dalam kurun waktu
30 menit. Namun, 30 menit setelah dikeluarkan peringatan tersebut, BMKG mencabutnya pada
pukul 17.37 WIB. Akan tetapi, tsunami benar-benar terhadi pada pukul 17.22 WIB. Berdasar
data BNPB, ketinggian tsunami ada yang mencapai 6 meter. Sejak gempa dan tsunami terjadi di
Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018), sejumlah gempa susulan terus terjadi di
kawasan tersebut hingga Jumat malam.

Reorientasi
Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB
hingga 21.26 WIB. Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi
di Kota Palu, hingga pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 384 orang. Selain ratusan korban
meninggal, menurut data BNPB, tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat di Kota Palu.
Sementara itu, BNPB belum bisa menyampaikan jumlah korban terdampak gempa dan tsunami
di Kabupaten Donggala. Sebab, hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam sehingga
menghambat komunikasi.

Nomina Modifikatif : Gempa bumi, Jumat malam

Nomina Koordinatif : Siaga dan Waspada

Nomina Apositif : Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo


Nugroho

Konjungsi Temporal: kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau
peristiwa.

Frasa Adverbial: kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan benda,waktu, dan tempat.

Verba Material: kata kerja yang menunjukan aktifitas fisik yang dapat dilihat secara nyata

Pronominal: kelompok kata dipakai untuk mengacu ke nomina lain atau untuk


menggantikan  nomina lainnya

Imbuhan / Afiks:  bunyi yang ditambah pada sebuah kata di awal kata, di akhir kata, di tengah
kata, atau gabungan dari ketiganya, untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan
dengan kata yang pertama
Nomina Modifikatif: kelompok kata benda yang memberikan batasan pada penjelasan kata
bendanya

Nomina Koordinatif: kelompok kata benda yang memiliki kedudukan setara sebagai inti dalam
kalimatnya

Nomina Apositif: kelompok kata yang berusaha memperluas atau menambahkan pengertian


subjek melalui gabungan kata kata nomina yang lain

Anda mungkin juga menyukai