Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

MODUL

Disusun Oleh :

KELOMPOK A5

1. Aprillia Triwahyuningsih (2110505052) 8. Siti Muthiyah Salim H (2110505059)


2. Nursyifa Rihadatul'aisy (2110505053) 9. Gigih Andhika Wicaksono (2110505060)
3. Ega Natasya Emilya Putri (2110505054) 10. Fikri Abdurahman (2110505061)
4. Ucu Dewi Sarifah (2110505055) 11. M David Bintang R (2110505062)
5. Putri Yunikasari (2110505056) 12. Aufia Dina Aulya (2110505063)
6. Rizki Indah Cahya Lestari (2110505057) 13. M Riefqi Fergiansyah (2110505064)
7. Hafidzoh Qulubul Fadhila (2110505058) 14. Zahari Aulia Putri (2110505065)

1
PELAKSANAAN TUTORIAL

A. Learning Objektif (LO)


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan unsur dan cara membangun komunikasi
efektif
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi komunikasi
teraupetik
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat komunikasi teraupetik
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip kerja komunikasi teraupetik

B. Skenario
Bayu merupakan seorang radiografer baru saja lulud dari sebuah perguruan tinggi di
Yogyakarta dan bertugas di sebuah RSUD x. Setiap hari Bayu melakukan pemeriksaan
radiologi dengan berbagai kasus. Pasien yang datang ke radiologi tidak hanya untuk melakukan
pemeriksaan saja namun juga membutuhkan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang
menyebabkan keluhan itu muncul. Sebagai seorang radiografer, Bayu melakukan pelayanan
radiologi berusaha melakukan pendekatan yang bersifat holistic. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah komunikasi yang efektif dan teraupetik. Komunikasi yang dilakukan Bayu
dapat membantu pasien menjalani proses penyembuhan baik keluhan somatis maupun
psikologis.

Kata kunci : komunikasi efektif dan teraupetik

2
C. Seven Jump

1. Klarifikasi istilah
 Pendekatan holistic : Istilah holistic merupakan sebuah istilah yang berasal
dari bahasa yunani “holos” (semua, keseluruhan, total). Artian keseluruhan ialah suatu
pandangan bahwa semua di sistem alam semesta ini tidak bisa ditentukan atau
dijelaskan secara bagian-bagian terpisah saja, tapi secara keseluruhan. Bisa
disimpulkan holistic merupakan sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan
dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adlah sebuah kesatuan yang lebih
penting daripada bagian-bagian yang membentuknya.

 Komunikasi teraupetik : Kemampuan atau keterampilan perawat untuk


membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatsi gangguan psikologis dan belajar
bagaimana berhubungan dengan orang lain.

 Psikologi : Salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan


yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui
prosedur ilmiah. Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai
psikolog.

 Komunikasi efektif : Pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan


perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan
penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari
tercapainya tujuan si pengirim pesan.

 Keluhan Somatis : Yaitu suatu bentuk penyakit mental yang menyebabkan


seseorang mengeluhkan satu atau lebih gejala penyakit.

 Kondisi psikologis : Adalah kondisi yang bisa memengaruhi kehidupan


sehari-hari seorang individu. Terkadang, kondisi psikologis seseorang bisa terganggu.
Kondisi inilah yang disebut dengan gangguan psikologis atau gangguan mental.

3
2. Identifikasi masalah
 Apakah ada perbedaan komunikasi efektif dan teraupetik?
 Apa saja teknik dalam komunikasi teraupetik?
 Faktor apa saja yang dapat memengaruhi komunikasi yang efektif dan teraupetik?
 Bagaimana cara komunikasi teraupetik yang efektif?
 Mengapa dilakukan pendekatan yang bersifat holistic?
 Apa manfaat komunikasi efektif dan teraupetik?
 Apa saja prinsip dari komunikasi teraupetik?
 Apa saja prinsip dari komunikasi efektif?
 Apa saja komunikasi efektif dan teraupetik yang dilakukan pada pasien dengan keluhan
somatis dan psikologis?
 Apa fungsi dari komunikasi efektif dan teraupetik?
 Bagaimana cara melakukan komunikasi teraupetik yang baik dan benar serta berikan
contohnya?

3. Hipotesis
 Apakah ada perbedaan komunikasi efektif dan teraupetik?
Perbedaannya yaitu, kalau komunikasi efektif yaitu pertukaran informasi, ide, dan
perasaan yang terjalin baik. Sedangkan komunikasi teraupetik yaitu kemampuan untuk
beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan membantu pasien
untuk memperjelas serta mengurangi beban pikiran pasien.

 Apa saja teknik dalam komunikasi teraupetik?


a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Menunjukan penerimaan
c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
d. Klarifikasi
e. Memfokuskan

 Faktor apa saja yang dapat memengaruhi komunikasi yang efektif dan
teraupetik?
a. Kredibilitas (credibility) berkaitan dengan hubungan saling percaya antara
komunikator dan komunikan.

4
b. Konteks (context) berkaitan dengan situasi dan kondisi dimana komunikasi
berlangsung. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, komunikator harus
memperhatikan situasi dan kondisi dimana komunikan berada.
c. Konten (content) berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan.
d. kejelasan (clarity) dari pesan/ informasi yang disampaikan komunikator sangat
penting, untuk menghindari kesalahpahaman.
e. Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency) pesan/ informasi yang
disampaikan diperlukan agar komunikasi berhasil dilakukan.
f. Kemampuan Komunikan (capability of audience) berkaitan dengan tingkat
pengetahuan, dan kemampuan penerima pesan dalam memahami pesan yang
disampaikan.
g. Saluran distribusi (channels of distribution) berkaitan dengan sarana/ media
penyampaian pesan. Sebaiknya komunikator menggunakan media yang sesuai dan
tepat sasaran.

 Bagaimana cara komunikasi teraupetik yang efektif?

Sama saja seperti teknik terapeutik yang lainnya contohnya seperti :

a. Mendengar kan ketika pasien sedang menceritakan tentang penyakitnya.


b. Menjaga sopan santun terhadap pasien.
c. Membangun hubungan terapeutik antara perawat dan pasien.

 Mengapa dilakukan pendekatan yang bersifat holistic?


Karena holistic salah satu komunikasi teraupetik yang digunakan dalam komunikasi
kesehatan dan holistic ini sangat efektif karena dilakukan pendekatan secara
menyeluruh.

 Apa manfaat komunikasi efektif dan teraupetik?


a. Manfaat komunikasi efektif
Komunikasi efektif akan memberikan manfaat sebagai pemberi informasi yang
jelas dan dapat dimengerti oleh pasien, keluarga pasien, dan tenaga medis lainnya
sehingga akan mengurangi kesalahan dalam pemberian informasi dan dapat

5
meningkatkan derajat keselamatan pasien melalui hubungan interpersonal yang
efektif.

b. Manfaat komunikasi teraupetik


 Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara nakes-pasien
 Mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang
dilakukan nakes
 Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi
masalah yang dihadapi
 Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien
 Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan
 Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien

 Apa saja prinsip dari komunikasi teraupetik?


a. Hubungan perawat dengan pasien
b. Menghargai pasien
c. Menjaga harga diri
d. Saling percaya
e. Dan sikap saling menerima

 Apa saja prinsip dari komunikasi efektif?


Prinsip dasar komunikasi yang bisa digunakan misalnya adalah prinsip REACH atau
Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble. Dengan melakukan prinsip komunikasi
efektif REACH ini, maka kita dapat mencapai perhatian, minat, kepedulian, cinta kasih,
simpati, tanggapan maupun respon yang positif.

 Apa saja komunikasi efektif dan teraupetik yang dilakukan pada pasien dengan
keluhan somatis dan psikologis?
a. Mendengarkan dengan penuh (listening)
b. Menunjukan penerimaan
c. Merefleksikan

6
 Apa fungsi dari komunikasi efektif dan teraupetik?
Untuk mendorong atau menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien dalam
proses keperawatan, membantu pasien dalam rangka mengatasi persoalan yang
dihadapi pada tahap perawatan.

 Bagaimana cara melakukan komunikasi teraupetik yang baik dan benar?


a. Menjadi pendengar yang aktif
b. Menerima informasi
c. Menawarkan informasi
d. Diam
e. Meyakinkan
f. Menyimpulkan
g. Memberi penghargaan
h. Membuka komunikasi
i. Menempatkan waktu dengan tepat
j. Mendukung deskripsi dari persepsi

4. Analisis masalah

komunikasi teraupetik

pengertian faktor prinsip manfaat cara fungsi

5. Konsep pembelajaran
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi komunikasi
teraupetik
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan unsur dan cara melakukan komunikasi
teraupetik dengan baik dan benar

7
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat komunikasi
teraupetik
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip kerja komunikasi teraupetik
 Mahasiswa mampu memahami perbedaan komunikasi efektif dan komunikasi teraupetik
 Mahasiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi teraupetik

6. Belajar mandiri
7. Reporting
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi
komunikasi teraupetik
 Pengertian

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,


bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien Komunikasi terapeutik
mengarah pada hentuk komunikasi interpersonal S. Sundeon (1990) mendefensikim
komunikasi terapeutik sebagai hubungan kerjasama yang ditandai tukar menukar
periluku, perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membinu hubungan intim tang
terapeszik.

Sedangkan Stuart GW (1998) menyatakan habwa komunikasi terapeutik merupakan


hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam hubungan ini perawat dan
klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emessional klien. Dari bebrapa pengertian diatas dapat dipahami
bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang memberi makna terapeutik
bagi klien dan dilakukan oleh perawat (helper) untuk membantu klien mencapui
kembali kondisi yang adaktif dan positif.

 Fungsi

Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan mengajarkan kerja sama
antara perawat dan passen melalui hubangan perawat dan pasien Perawat berusaha
mengungkapkan perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan (Porwanto, 1994).

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu

8
mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri. Kualitas asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi olelt kualitas
hubungan perawal-klien. Bila perawat tidak memperhatikan hal itu, hubungan
perawal klien tersebut bukanlah hubunga yang mumberikan dampak terapeutik
yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial hisa Telah disehirkan
juga sebelumnya bahwa komunikasi yang dilakukan oleh perawat ini adalah
komunikasi yang herjenjang, fungsi lain dari komunikasi terapeutik ini adalah :

a. Komunikasi intrapersonal

Digunakan untuk berfikir, belajar, merenung, masingkatkan muvast, introspeksi


diri

b. Monikasi interpersonal

Digunakan untuk meningkatkan hubungan interpersonal menggali data atam


masalah menawarkan gagasan, memberi dan menerima informasi.

c. Komunikasi publik.
Mempengaruhi orang banyak, menyampaikan infissi, menyampaikan perintah
atau larangan umum (publik).

b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan unsur dan cara melakukan


komunikasi teraupetik dengan baik dan benar
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
(attitude change) pada orang lain yang bisa terlibat dalam proses komunikasi. Tujuan
dari komunikasi efektif ini sebenarnya adalah memberikan kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi
sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih langkap, serta dapat
dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi.

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang dilakukan dapat :


1. Pesan dapat diterima dan dimengeri serta dipahami sebagaimana yang dimaksud
oleh pengirimnya

2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditinjak
lanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim

9
3. Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan tersebut.

Komunikasi efektif ini bisa mencapai tujuannya apabila terdapat unsur-unsur yang yang
menunjang komunikasi tersebut diantara lain :
a. Komunikator/ pengirim : merupakan orang yang menyampaikan isi penyataan kepada
komunikan. Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita.
Kommikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih
media yang cocok untuk menyampaikan berita tersebut, dan meminta kejelasan apakah
pesan telah diterima dengan baik.
b. Komunikan/ penerima : merupakan orang yang menerima berita dari komunikator.
Pemerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan
dengan benar dan baik. Penerima juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan
untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna.
c. Saluran/media : merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan
komunikator kepada komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau
tulisan, tiruan, gambar atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim
melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon televisi, fax, photo copy, dll.
d. Pesan : isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh
terhadap kesinambungan komunikasi.
e. Tanggapan : merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan
pesan. Dimplementasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai
dengan pesan yang diterima.

Selain itu ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membangun komunikasi efektif,
agar bisa berlajan dengan lancar, yaitu :
 Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikam isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran.
Hindari menggunakan infomasi detail yang kurang relevan. Biasanya lawan bicara
tidak peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan.
10
Hindari juga penggunaan idiom bahasa yang kurang / tidak dimengerti calon
pendengar.
 Jangan mengungkapkan pengulangan ide/ pokok bahasan
Jika ingin mengungkapkan ide, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apakah ide
tersebut sudah penah diungkapkan oleh orang lain atau belum. Jika sudah, sebaiknya
kita tidak perlu mengungkapkannya lagi, karena umumnya orang tidak tertarik
dengan pengulangan ide yang sama.
 Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu lambat hanya akan membuat lawan bicara merasa bosan dan
tidak sabar untuk mendengarkan. Disisi lainnya gaya bicara yang terlalu lambat akan
membuat kesan ragu-ragu dan tidak percaya diri.
 Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan kita. Lagi pula
lawan bicara juga akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan selesai.
 Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, kita
harus tanggap membaca suasana setelah melontarkan humor tersebut, kita harus
melihat apakah lawan bicara benar-benar terpancing untuk tertawa atau hanya
tepaksa.
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat komunikasi
teraupetik

Tujuan

Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearah yang


lebih positif atau adaktif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi :
1. Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghomatan diri.
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien.
Klien yang menderita penyakit kronis ataupun terminal umumnya mengalami
perubahan dalam dirinya. Ia tidak mampu menerima keberadaan dirinya,
mengalami gangguan gambaran diri, penurunan harga diri, merasa tidak berarti
dan pada akhirnya merasa putus asa dan depresi.
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan
saling bergantung dengan orang lain.

11
Melalui komunikasi terapeutik klien belajar bagaimana menerima dan diterima
orang lain. Dengan komunikasi yang tebuka, jujur dan menerima klien apa
adanya perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dan membina
hubungan saling percaya (Hibdon, 2000).
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis.
Taylor, lilis, dan La Mone (1997) mengemukakan bahwa individu yang merasa
kenyataan dirinya mendekati ideal, mempunyai harga diri yang tinggi
sedangkan individu yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal dirinya
akan merasa rendah diri.
4. Rasa identitas yang jelas dan peningkatan integritas diri
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai
rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi
terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas
dirinya dan identitas diri yang jelas.

Manfaat

 Untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat-pasien


 Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan perawat
 Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi
masalah yang dihadapi.
 Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien.

d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip kerja komunikasi


teraupetik

Menurut Carl Rogers prinsip komunikasi terapeutik adalah :

a. Tenaga kesehatan harus mengenal dirinya sendiri.


b. Komunikasi ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
c. Tenaga kesehatan harus paham, menghayati nilai yang dianut oleh pasien
d. Tenaga kesehatan harus sadar pentingnya kebutuhan pasian
e. Tenaga kesehatan harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa
takut

12
f. Tenaga kesehatan harus menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah
diri
g. Tenaga kesehatan harus menguasai perasaannya sendiri
h. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten.
i. Tenaga kesehatan harus paham akan arti empati.
j. Tenaga kesehatan harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
k. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan keputusan dengan menolong orang
lain
l. Berpegang pada etika
m. Tanggung jawab.

e. Mahasiswa mampu memahami perbedaan komunikasi efektif dan komunikasi


teraupetik

Perbedaannya yaitu, kalau komunikasi efektif yaitu pertukaran informasi, ide, dan
perasaan yang terjalin baik. Sedangkan komunikasi teraupetik yaitu kemampuan untuk
beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan membantu pasien
untuk memperjelas serta mengurangi beban pikiran pasien.

f. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi teraupetik


 Mendengarkan dengan penuh perhatian
 Menunjukan penerimaan
 Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
 Klarifikasi
 Memfokuskan

13

Anda mungkin juga menyukai