MODUL
Disusun Oleh :
KELOMPOK A5
1
PELAKSANAAN TUTORIAL
B. Skenario
Bayu merupakan seorang radiografer baru saja lulud dari sebuah perguruan tinggi di
Yogyakarta dan bertugas di sebuah RSUD x. Setiap hari Bayu melakukan pemeriksaan
radiologi dengan berbagai kasus. Pasien yang datang ke radiologi tidak hanya untuk melakukan
pemeriksaan saja namun juga membutuhkan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang
menyebabkan keluhan itu muncul. Sebagai seorang radiografer, Bayu melakukan pelayanan
radiologi berusaha melakukan pendekatan yang bersifat holistic. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah komunikasi yang efektif dan teraupetik. Komunikasi yang dilakukan Bayu
dapat membantu pasien menjalani proses penyembuhan baik keluhan somatis maupun
psikologis.
2
C. Seven Jump
1. Klarifikasi istilah
Pendekatan holistic : Istilah holistic merupakan sebuah istilah yang berasal
dari bahasa yunani “holos” (semua, keseluruhan, total). Artian keseluruhan ialah suatu
pandangan bahwa semua di sistem alam semesta ini tidak bisa ditentukan atau
dijelaskan secara bagian-bagian terpisah saja, tapi secara keseluruhan. Bisa
disimpulkan holistic merupakan sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan
dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adlah sebuah kesatuan yang lebih
penting daripada bagian-bagian yang membentuknya.
3
2. Identifikasi masalah
Apakah ada perbedaan komunikasi efektif dan teraupetik?
Apa saja teknik dalam komunikasi teraupetik?
Faktor apa saja yang dapat memengaruhi komunikasi yang efektif dan teraupetik?
Bagaimana cara komunikasi teraupetik yang efektif?
Mengapa dilakukan pendekatan yang bersifat holistic?
Apa manfaat komunikasi efektif dan teraupetik?
Apa saja prinsip dari komunikasi teraupetik?
Apa saja prinsip dari komunikasi efektif?
Apa saja komunikasi efektif dan teraupetik yang dilakukan pada pasien dengan keluhan
somatis dan psikologis?
Apa fungsi dari komunikasi efektif dan teraupetik?
Bagaimana cara melakukan komunikasi teraupetik yang baik dan benar serta berikan
contohnya?
3. Hipotesis
Apakah ada perbedaan komunikasi efektif dan teraupetik?
Perbedaannya yaitu, kalau komunikasi efektif yaitu pertukaran informasi, ide, dan
perasaan yang terjalin baik. Sedangkan komunikasi teraupetik yaitu kemampuan untuk
beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan membantu pasien
untuk memperjelas serta mengurangi beban pikiran pasien.
Faktor apa saja yang dapat memengaruhi komunikasi yang efektif dan
teraupetik?
a. Kredibilitas (credibility) berkaitan dengan hubungan saling percaya antara
komunikator dan komunikan.
4
b. Konteks (context) berkaitan dengan situasi dan kondisi dimana komunikasi
berlangsung. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, komunikator harus
memperhatikan situasi dan kondisi dimana komunikan berada.
c. Konten (content) berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan.
d. kejelasan (clarity) dari pesan/ informasi yang disampaikan komunikator sangat
penting, untuk menghindari kesalahpahaman.
e. Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency) pesan/ informasi yang
disampaikan diperlukan agar komunikasi berhasil dilakukan.
f. Kemampuan Komunikan (capability of audience) berkaitan dengan tingkat
pengetahuan, dan kemampuan penerima pesan dalam memahami pesan yang
disampaikan.
g. Saluran distribusi (channels of distribution) berkaitan dengan sarana/ media
penyampaian pesan. Sebaiknya komunikator menggunakan media yang sesuai dan
tepat sasaran.
5
meningkatkan derajat keselamatan pasien melalui hubungan interpersonal yang
efektif.
Apa saja komunikasi efektif dan teraupetik yang dilakukan pada pasien dengan
keluhan somatis dan psikologis?
a. Mendengarkan dengan penuh (listening)
b. Menunjukan penerimaan
c. Merefleksikan
6
Apa fungsi dari komunikasi efektif dan teraupetik?
Untuk mendorong atau menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien dalam
proses keperawatan, membantu pasien dalam rangka mengatasi persoalan yang
dihadapi pada tahap perawatan.
4. Analisis masalah
komunikasi teraupetik
5. Konsep pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi komunikasi
teraupetik
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan unsur dan cara melakukan komunikasi
teraupetik dengan baik dan benar
7
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat komunikasi
teraupetik
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip kerja komunikasi teraupetik
Mahasiswa mampu memahami perbedaan komunikasi efektif dan komunikasi teraupetik
Mahasiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi teraupetik
6. Belajar mandiri
7. Reporting
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan fungsi
komunikasi teraupetik
Pengertian
Fungsi
Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan mengajarkan kerja sama
antara perawat dan passen melalui hubangan perawat dan pasien Perawat berusaha
mengungkapkan perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan (Porwanto, 1994).
Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu
8
mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri. Kualitas asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi olelt kualitas
hubungan perawal-klien. Bila perawat tidak memperhatikan hal itu, hubungan
perawal klien tersebut bukanlah hubunga yang mumberikan dampak terapeutik
yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial hisa Telah disehirkan
juga sebelumnya bahwa komunikasi yang dilakukan oleh perawat ini adalah
komunikasi yang herjenjang, fungsi lain dari komunikasi terapeutik ini adalah :
a. Komunikasi intrapersonal
b. Monikasi interpersonal
c. Komunikasi publik.
Mempengaruhi orang banyak, menyampaikan infissi, menyampaikan perintah
atau larangan umum (publik).
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditinjak
lanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim
9
3. Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan tersebut.
Komunikasi efektif ini bisa mencapai tujuannya apabila terdapat unsur-unsur yang yang
menunjang komunikasi tersebut diantara lain :
a. Komunikator/ pengirim : merupakan orang yang menyampaikan isi penyataan kepada
komunikan. Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita.
Kommikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih
media yang cocok untuk menyampaikan berita tersebut, dan meminta kejelasan apakah
pesan telah diterima dengan baik.
b. Komunikan/ penerima : merupakan orang yang menerima berita dari komunikator.
Pemerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan
dengan benar dan baik. Penerima juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan
untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna.
c. Saluran/media : merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan
komunikator kepada komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau
tulisan, tiruan, gambar atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim
melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon televisi, fax, photo copy, dll.
d. Pesan : isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh
terhadap kesinambungan komunikasi.
e. Tanggapan : merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan
pesan. Dimplementasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai
dengan pesan yang diterima.
Selain itu ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membangun komunikasi efektif,
agar bisa berlajan dengan lancar, yaitu :
Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikam isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran.
Hindari menggunakan infomasi detail yang kurang relevan. Biasanya lawan bicara
tidak peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan.
10
Hindari juga penggunaan idiom bahasa yang kurang / tidak dimengerti calon
pendengar.
Jangan mengungkapkan pengulangan ide/ pokok bahasan
Jika ingin mengungkapkan ide, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apakah ide
tersebut sudah penah diungkapkan oleh orang lain atau belum. Jika sudah, sebaiknya
kita tidak perlu mengungkapkannya lagi, karena umumnya orang tidak tertarik
dengan pengulangan ide yang sama.
Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu lambat hanya akan membuat lawan bicara merasa bosan dan
tidak sabar untuk mendengarkan. Disisi lainnya gaya bicara yang terlalu lambat akan
membuat kesan ragu-ragu dan tidak percaya diri.
Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan kita. Lagi pula
lawan bicara juga akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan selesai.
Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, kita
harus tanggap membaca suasana setelah melontarkan humor tersebut, kita harus
melihat apakah lawan bicara benar-benar terpancing untuk tertawa atau hanya
tepaksa.
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat komunikasi
teraupetik
Tujuan
11
Melalui komunikasi terapeutik klien belajar bagaimana menerima dan diterima
orang lain. Dengan komunikasi yang tebuka, jujur dan menerima klien apa
adanya perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dan membina
hubungan saling percaya (Hibdon, 2000).
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis.
Taylor, lilis, dan La Mone (1997) mengemukakan bahwa individu yang merasa
kenyataan dirinya mendekati ideal, mempunyai harga diri yang tinggi
sedangkan individu yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal dirinya
akan merasa rendah diri.
4. Rasa identitas yang jelas dan peningkatan integritas diri
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai
rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi
terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas
dirinya dan identitas diri yang jelas.
Manfaat
12
f. Tenaga kesehatan harus menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah
diri
g. Tenaga kesehatan harus menguasai perasaannya sendiri
h. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten.
i. Tenaga kesehatan harus paham akan arti empati.
j. Tenaga kesehatan harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
k. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan keputusan dengan menolong orang
lain
l. Berpegang pada etika
m. Tanggung jawab.
Perbedaannya yaitu, kalau komunikasi efektif yaitu pertukaran informasi, ide, dan
perasaan yang terjalin baik. Sedangkan komunikasi teraupetik yaitu kemampuan untuk
beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan membantu pasien
untuk memperjelas serta mengurangi beban pikiran pasien.
13