Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yang dinamakan Qorinah?

Sesuatu yang dijadikan oleh Mutakallim sebagai Dalil bahwa dia menghendaki Lafadz pada selain
Ma’na asal peletakan.
2. Ada berapa Qorinah?
 Lafdiyyah: Qorinah yang diucapkan dalam susunan yang terjadi seperti ‫رعت االبل الغيث‬
 Ma’nawiyyah: Qorinah yang difahami dari tingkahnya Mutakallim spt ‫واجعل لى لسان صدق في األخرين‬
3. Apa yang dinamakan ‘Alaqoh?
Keserasihan antara Mangqul ‘Anhu dan Mangqul ilaih seperti Dhorof dan Madhruf.
4. Ada berapa ‘Urfi?
Ada dua:
 ‘Am: ‘Urfi yang pindahannya tidak tertentu dari Ma’na Lughowi.
 Khos: ‘Urfi yang pindahannya tertentu dari Ma’na Lughowi.
5. Apa perbedaan antara Majaz Mursal dan Majaz Isti’aroh?
 Mursal: Majaz yang hubungannya ( ‫ ) عالقة‬tidak berupa Musyabahah seperti
 Menggunakan Juz dalam Ma’na Kul atau kebalikannya:‫يجعلون أصابعهم في أذانهم‬
 Mengucapkan Hal dalam Ma’nanya Mahal atau kebalikannya:‫خذوا زينتكم عند كل مسجد‬
 Menghendaki Alat: ‫واجعل لى لسان صدق في األخرين‬
 Menggunakan Dhorof dalam Ma’na Madhruf atau kebalikannya:‫شربت الكوز اي الماء‬
 Mengucapkan Musabbab dalam Ma’na Sabab atau kebalikannya:‫أمطرت السماء نباتا‬
 Menghendaki Ma’na yang terjadi:‫وأتوا اليتامى اموالهم‬
 Menghendaki Ma’na kembali pada asal:‫اني أراني اعصر خمرا‬
 Isti’aroh: Majaz yang hubungannya ( ‫ ) عالقة‬berupa Musyabahah seperti ‫رايت اسدا في الحمام اي شجاعا‬
6. Apa yang dinamakan Isti’aroh?
Lafadz yang digunakan di selain Ma’na asal peletakan karena hubungan berupa Musyabahah serta
adanya Qorinah yang mencegah untuk menghendaki Ma’na asal seperti ‫رايت اسدا في المسجد‬
7. Ada berapa Rukun Isti’aroh?
1. Musta’ar Minhu (Musyabbah Bih) 2. Musta’ar Lah (Musyabbah) 3. Musta’ar (lafadz yang dipindah)
8. Apa saja kewajiban dalam Isti’aroh?
 Tidak menyebutkan Wajah Syabah dan Adat Tasybih.
 Melupakan Ma’na Tasybih.
 Mengakui bahwa Musyabbah adalah Dzatiyah Musyabbah Bih/ mengakui bahwa Musyanbbah
merupakan bagian dari Afrodnya Musyabbah Bih yang Kulli dalam arti berupa Isim Jenis atau
‘Alam Jenis tidak boleh dari ‘Alam Syahs.
9. Kafan Isti’aroh Sah pada ‘Alam Syahs?
Ketika ‘Alam Syahs berupa Sifat yang Sah untuk dijadikan Ma’na Kulli seperti Lafadz ‫اتم‬tt‫الح‬
Menyimpan Ma’na Dermawan.
10. Apa yang dinamakan Isti’aroh ‘Inadiyyah?
Isti’aroh yang tidak mungkin mengumpulkan Dua Thorof dalam satu barang, karena bertentangan
keduanya seperti ‫"اومن كان ميتا فأحييناه " قوله ميتا اي ضاال‬
11. Apa yang dinamakan Isti’aroh Wifaqiyyah?
12. Isti’aroh yang mungkin mengumpulkan Dua Thorof dalam satu barang, karena tidak bertentangan
keduanya seperti ‫"اومن كان ميتا فأحييناه " قوله فاحييناه اي فهديناه‬
13. Ada berapa Isti’aroh dipandang dari Jami’nya?
 ‘Amiyah/ Qoribah: adanya Jami’ sudah jelas seperti ‫رايت اسدا يرمي‬
 Khosiyah/ Ghoribah: adanya Jami’ samar, hanya diketahui oleh orang Husus seperti
‫ علك الشكيم الى انصراف الزائر‬# ‫واذااختبى قربوسه بعنانه‬
14. Apa yang dinamakan Isti’aroh Asliyah?
Lafadz Musta’ar berupa Isim Jamid Dzat atau Ma’na seperti ‫كتاب انزلناه اليك لتخرج الناس من الظلمات الى النور‬
15. Apa yang dinamakan Isti’aroh Tab’iyyah?
Lafadz Musta’ar berupa
 Sifat seperti‫الحال ناقطة بكذا‬
 Fi’il seperti‫نطقت الحال بكذا‬
 Huruf seperti ‫فالتقطه أل فرعون ليكون لهم عدوا وحزنا‬
16. Ada berapa Isti’aroh dilihat dengan menyebutkan lafadz yang pantas dengan Dua Thorof dan tidaknya
Ada tiga:
 Murosyahah: Isti’aroh yang bersamaan dengan sesuatu yang pantas dengan Musyta’ar Minhu
seperti ‫رايت اسدا له لبد‬

Papat Ts Al Badr ‘04 1


 Mujarrodah: Isti’aroh yang bersamaan dengan sesuatu yang pantas dengan Musta’ar Lah seperti
‫رايت اسدا شاكي السالح‬
 Muthollaqoh: Isti’aroh yang tidak bersamaan dengan sesuatu yang pantas dengan Must’ar Minhu
dan Musta’ar Lah seperti ‫رايت أسدا‬

Papat Ts Al Badr ‘04 2

Anda mungkin juga menyukai