akan datang perlu diperhatikan. Persaingan tidak dapat dihindari karena tuntutan hidup semakin ketat tiap
tahunnya. Pengembangan kreativitas dalam kegiatan pembelajaran perlu di tekankan, karena dengan
kreativitas siswa yang meningkat, maka hasil belajar siswa juga dapat meningkat, hal ini dapat memperbaiki
mutu pendidikan, sehingga tujuan pendidikan akan tercapai. Namun, hal ini tidak terlepas dari peran guru
dalam mengembangkan model pembelajaran yang tepat untuk di terapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Pembelajaran IPA di sekolah dasar mengacu pada kurikulum IPA yang menegaskan bahwa dalam
pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi yang diperoleh melalui serangkaian
proses ilmiah. Proses pembelajaran IPA yang diharapkan adalah sikap ilmiah siswa, pengembangan
keterampilan proses, pemahaman sebuah konsep. Pembelajaran IPA tidak sebatas pada kegiatan
menghafalkan materi, tetapi juga menekankan pada pemahaman konsep yang kemudian bermuara pada
aplikasi dalam kehidupan nyata. Namun kenyataannya proses pembelajaran IPA di Indonesia masih
cenderung berjalan secara konvensional atau tradisional (pembelajaran masih berpusat kepada guru) dimana
siswa hanya duduk, mendengarkan, mencatat dan menghafal. Sehingga siswa kurang tertarik dalam
megikuti kegiatan belajar mengajar dan siswa merasakan kebosanan yang pada akhirnya membuat siswa
mudah lupa terhadap konsep yang telah di ajarkan ketika proses pembelajaran berlangsung guru sering
menggunakan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan kurang
memberikan ruang kepada siswa untuk mengolah pemikirannya secara mandiri. Kemudian siswa juga
jarang diajak untuk membuat suatu produk dari hasil pemikirannya sendiri, sehingga siswa yang sebenarnya
kreatif kurang diberikan wadah untuk mengembangkan kreativitasnya. Selain itu dalam pembelajaran siswa
masih belajar dan mengerjakan soal hanya mengandalkan buku paket atau LKS dari sekolah saja.
Keterbatasan pengetahuan yang mereka dapat dalam pembelajaran dapat mengakibatkan kurangnya
kreativitas yang dimiliki siswa dan hal ini juga akan berdampak pada hasil belajar yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Dalam meningkatkan kreativitas dan hasil belajar dilakukan dengan cara merancang pembelajaran
yang menarik. Padalah suatu aktivitas guru dalam merancang pembelajaran yang mampu mengaktifkan
siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) dimana model pembelajaran ini akan mengajak siswa untuk membuat suatu
proyek yang menghasilkan produk dari pemikiran siswa secara mandiri. Fokus pembelajaran terletak pada
konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas- tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja
secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk
nyata.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini mengajak siswa untuk membuat suatu
proyek yang menghasilkan produk dari pemikiran siswa secara mandiri. Sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran siswa akan memperlihatkan kreativitas yang dimilikinya dan hasil pemahaman siswa akan
materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa akan menghasilkan hasil belajar yang maksimal karena
proses pembelajaran yang tidak membosankan. Kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari ide, dan gagasan yang dimilikinya sehingga yang dihasilkan
tersebut memiliki daya guna. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menemukan gagasan
baru yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk meciptakan
sesuatu berdasarkan hasil pemikirannya sendiri, namun perlu digaris bawahi yaitu ciptaan yang dihasilkan
tidak selalu berupa produk baru, melainkan hasil kombinasi dari ciptaan yang sudah ada ataupun mengambil
keunggulan dari unsur-unsur suatu ciptaan sebelumnya dengan inovasi yang lebih baru.
PENERAPAN PJBL
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah 3.4.1 Menguraikan organ peredaran darah
dan fungsinya pada hewan manusia
dan manusia serta cara memelihara 3.4.2 Menyimpulkan fungsi organ peredaran
kesehatan organ peredaran darah darah manusia
manusia.
4.4 Menyajikan karya tentang organ 4.4.1 Menunjukkan organ peredaran darah
peredaran darah pada manusia. manusia
4.4.2 Mempresentasikan cara kerja organ
peredaran darah manusia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat menguraikan organ peredaran darah manusia dengan
benar
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menyimpulkan fungsi organ peredaran darah
manusia dengan tepat
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan organ peredaran darah manusia
dengan benar
4. Melalui kegiatan demonstrasi, siswa dapat mempresentasikan cara kerja organ peredaran darah
manusia dengan benar
E. MATERI
1. Sistem Peredaran Darah Manusia
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Menyusun
Siswa menyelesaikan diskusi kelompok
Penjadwalan
I. PENILAIAN
a. Penilaian sikap spiritual : lembar observasi (perilaku bersyukur, taat beribadah)
b. Penilaian sikap sosial : observasi (kerjasama, tanggung jawab)
c. Penilaian pengetahuan : tes tertulis (lembar evaluasi)
3.4.1 Menguraikan organ peredaran darah manusia
3.4.2 Menyimpulkan fungsi organ peredaran darah manusia
d. Penilaian keterampilan : lembar observasi, skala dan rubrik penilaian
4.4.1 Menunjukkan organ peredaran darah manusia
4.4.2 Mempresentasikan cara kerja organ peredaran darah manusia