Anda di halaman 1dari 108

SKRIPSI

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIVITAS


TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PERCETAKAN
DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

OLEH
RIKA FITRIYANI
172126031997118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DWI SAKTI BATURAJA
2021

i
RINGKASAN

RIKA FITRIYANI. 2021. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap


Keberhasilan Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dibimbing oleh
SALLY MARIA BRAMANA.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh jiwa
kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan Usaha Percetakan di Kabupaten
Ogan Komering Ulu? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap Keberhasilan
Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis mengenai pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap
Keberhasilan Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Hasil penelitian didapatkan persamaan regresi linear berganda Y = 8,925 +
0,287X1 + 0,303X2. Nilai korelasi antara variabel Jiwa kewirausahaan (X 1) dan
kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y) adalah sebesar 0,623 yang artinya
korelasi antara variabel independen yaitu terhadap variabel dependen yaitu
keberhasilan usaha (Y) memiliki korelasi yang kuat. Angka koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,388. Hal ini menunjukan bahwa kontribusi variabel jiwa
kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y) sebesar
38,8% sedangkan sisanya sebesar 61,2% dipengaruhi atau divariasi oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Nilai t hitung jiwa kewirausahaan
(X1) mempunyai thitung yakni 3,397 > ttabel 2,02269 maka Ho ditolak dan Ha diterima
yang berarti terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan (X1) terhadap keberhasilan usaha
percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Nilai t hitung kreativitas (X 2) thitung
2,506 > ttabel 2,02269 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat
pengaruh kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Hasil uji F diperoleh nilai F hitung 12,364 > > Ftabel 3,22 artinya Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan (X 1)
dan kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu.

ii
SKRIPSI

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIVITAS


TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PERCETAKAN
DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

OLEH
RIKA FITRIYANI
172126031997118

Sebagai Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DWI SAKTI BATURAJA
2021

iii
iv
RIWAYAT HIDUP

Rika Fitriyani lahir di Muara Saeh pada tanggal 26 Maret 1997. Merupakan anak ke 1

dari 2 bersaudara dari pasangan bapak Amri dan ibu Sarmila. Penulis masuk SD pada

tahun 2004 dan lulus 2010, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 32 OKU dan lulus pada tahun 2013, dan setelah lulus dari SMP Negeri

32 OKU pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 3

OKU dan lulus pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017 penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwi Sakti Batutaja Program Studi

Manajemen S1.

v
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr. Wb.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat

diselesaikan tanpa halangan berarti. Betapapun kerasnya seseorang, tetapi tanpa

perkenan-Nya maka pekerjaan yang dikerjakannya tidak kunjung selesai. Demikian

juga skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas

terhadap Keberhasilan Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi. Penulis berharap skripsi yang disusun ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi mahasiswa lain umumnya. Pada kesempatan ini pula dengan

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak

yang telah membantu, memotivasi, memberi petunjuk, bimbingan serta dorongan

dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Harby R.Wiralaga,S.E.,M.Si selaku Ketua STIE Dwi Sakti Baturaja.

2. Ibu Sally Maria Bramana, S.E.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

sekaligus sebagai Pembimbing Skripsi.

3. Seluruh usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi

ii
4. Semua sahabat, teman-teman mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwi

Sakti Baturaja yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT berkenan

membalas semua amal, baik mereka yang telah banyak membantu dan memberikan

kemudahan di dalam menyelesaikan segala urusan di dunia ini. Akhir kata semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baturaja, November 2021

Penulis

iii
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
 Hidup itu pilihan bukan ikut-ikutan
 Suksesku adalah sebuah mahakarya ciptaan perjuangan dan
kesabaranku

Skripsi ini Kupersembahkan kepada :


 Kedua orang tua tercinta, yang selalu senantiasa
memberikan motivasi, dukungan, serta doa dan
kasih sayang yang tidak pernah putus.
 Adikku satu-satunya Windi Ramadhon yang
selalu memberikan semangat serta dukungan
 Untuk seluruh keluarga besar terimakasih atas
doa dan dukungannya
 Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan
 Untuk almamater tercinta

iv
viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
RINGKASAN.................................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... iv
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... v
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 5
E. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 6

II. LANDASAN TEORI


A. Kewirausahaan................................................................................... 20
B. Jiwa Kewirausahaan........................................................................... 23
C. Kreativitas.......................................................................................... 29
D. Keberhasilan Usaha........................................................................... 34
E. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan, Kreativitas terhadap Keberhasilan
Usaha................................................................................................ 45

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN


A. Sejarah Perkembangan Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu................................................................................... 46
B. Aspek-Aspek yang Dibutuhkan dalam Usaha Percetakan............... 48

v
ix
Halaman

C. Struktur Organisasi Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan


Komering Ulu................................................................................... 50
D. Uraian Tugas.................................................................................... 51

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ................................................................................ 54
B. Pembahasan...................................................................................... 70

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan....................................................................................... 74
B. Saran................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Skala Pengukuran Data............................................................................ 8
2. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi................................................ 15
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 54
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden....................... 55
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden............... 55
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha............................... 56
7. Tanggapan Responden Mengenai Jiwa Kewirausahaan (X1)................. 57
8. Tanggapan Responden Mengenai Kreativitas (X2)................................ 59
9. Tanggapan Responden Mengenai Keberhasilan Usaha (Y).................... 61
10. Hasil Uji Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1)........................... 63
11. Hasil Uji Validitas Variabel Kreativitas (X2).......................................... 63
12. Hasil Uji Validitas Keberhasilan Usaha (Y)........................................... 64
13. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1), Variabel
Kreativitas (X2) dan Variabel Keberhasilan Usaha (Y)........................... 65
14. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda.................................................. 66
15. Hasil Korelasi Linear Berganda.............................................................. 67
16. Hasil Analisis Koefisien Determinasi..................................................... 68
17. Hasil Uji t Jiwa Kewirausahaan (X1), dan Kreativitas (X2),
terhadap Keberhasilan Usaha (Y)............................................................ 69
18. Uji Simultan (Uji F) Jiwa Kewirausahaan(X1), dan Kreativitas (X2),
terhadap Keberhasilan Usaha (Y)............................................................ 70

vii
xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Struktur Organisasi Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu 51

xii
viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi................................................................ 78
2. Permohonan Izin Penelitian........................................................................ 79
3. Surat Balasan Izin Penelitian...................................................................... 80
4. Surat Telah Selesai Melakukan Penelitian.................................................. 81
5. Kuesioner Penelitian................................................................................... 82
6. Tabulasi Data Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1)...................................... 92
7. Tabulasi Data Variabel Kreativitas (X2)..................................................... 93
8. Tabulasi Data Variabel Keberhasilan Usaha (Y)........................................ 94
9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1).... 95
10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kreativitas (X2)................... 96
11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y)...... 97
12. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda..................................................... 98
10. Tabel r........................................................................................................ 100
11. Tabel t........................................................................................................ 101
12. Tabel F....................................................................................................... 102
13. Kartu Konsultasi Skripsi............................................................................ 103

ix
xiii
x
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Nasional, pada tahun 2017 silam,

industri percetakan mengalami peningkatan jumlah perusahaan secara nasional yaitu

meningkat sebesar 8% pada semester pertama dan meningkat kembali sebesar 12,1%

pada semester kedua. Data ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan percetakan

baru yang berdiri dan menambah ketatnya persaingan pada industri percetakan.

Kondisi ini membuat para pengusaha bisnis percetakan perlu memiliki jiwa

kewirausahaan serta kreativitas yang tinggi yang membuat pengusaha mampu untuk

tetap mengembangkan usahanya dan mencapai keberhasilan di tengah segala

kesulitan yang dihadapi (http://repository.unika.ac.id diakses 4 Juni 2021).

Jiwa kewirausahaan adalah jiwa yang mampu menciptakan nilai tambah dari

keterbatasan dalam upaya menciptakan nilai tambah, dengan menangkap peluang

bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya. Hakekatnya modal tidak

harus dalam bentuk uang. Ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi

pengusaha atau wirausaha karena memang bapak/ibunya, kakek/neneknya dan

sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini

merupakan pemikiran yang keliru. Hal ini juga dapat terjadi karena aspek lingkungan

pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi

pengusaha, inilah yang disebut dengan jiwa kewirausahaan (Basrowi, 2014:30).


Menurut Suryana (2016:28) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang

relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Setiap orang kreatif pada

tingkat tertentu, tetapi orang punya kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu

dapat lebih kreatif daripada orang lain. Seorang wirausahawan adalah pemikir yang

kreatif, mereka tidak mengikuti cara berpikir yang telah menjadi kebiasaan dan

dilakukan oleh orang pada umumnya.

Suryana dan Bayu (2017 : 254) menyatakan bahwa keberhasilan usaha adalah

tercapainya suatu keberhasilan yang tergantung pada visi, motivasi dan kompetensi

dari setiap individu. Untuk menggapai keberhasilan usaha, seorang wirausaha harus

memiliki faktor-faktor yang menunjang dalam berwirausaha seperti halnya jiwa

kewirausahan yang ada pada diri pelakunya masing-masing. Dalam hal ini, jiwa

kewirausahaan akan menentukan seseorang apakah gagal atau berhasil dengan usaha

yang ditekuninya. Selain itu kreatifitas juga menentukan berhasil atau tidaknya usaha

tersebut, karena kreatitifitas merupakan salah satu upaya bagi wirausahawan agar

tetap eksis dalam menjalankan bisnis.

Usaha percetakan merupakan usaha industry untuk produksi massa gambar dan

tulisan terutama menggunakan tinta di atas suatu media yang dilakukan dengan mesin

cetak khusus. Saat ini di Baturaja, usaha percetakan merupakan salah satu usaha yang

tidak pernah sepi pelanggan sehingga sangat menarik untuk digeluti. Menurut Dinas

Koperasi dan UKM Kabupaten Ogan Komering Ulu, di Kabupaten Ogan Komering

Ulu saat ini terdapat sekitar 42 usaha percetakan baik perusahaan besar maupun kecil.
Usaha percetakan menjadi salah satu usaha kecil menengah yang paling terdampak

pandemi Covid-19. Praktis, tidak lama setelah pandemi virus Corona diumumkan,

omset percetakan undangan pernikahan langsung anjlok. Bukan tanpa alasan,

pandemi Covid-19 yang memaksa tiap orang menjaga jarak dan tidak berkerumun,

membuat banyak orang memilih menggelar hajatan pernikahan secara simpel dan

sederhana. Kini saat pandemi Covid-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala

Besar membuat banyak konsumen yang membatalkan pesanan percetakan undangan.

Salah satu owner usaha percetakan mengaku sejak bulan Maret 2020 lalu omset

menurun signifikan hingga 70 persen. Dimana saat mulai masa Pandemi orderan

menurun drastis hingga banyak konsumen yang membatalkan orderan, belum lagi di

tambah harga bahan yang malah naik. Dalam hal ini seorang wirausaha harus

memiliki jiwa kewirausahaan yang meliputi sifat pantang menyerah, berpikir ke

depan serta mampu membaca peluang. Bagi wirausahawan yang tidak memiliki jiwa

kewirausahaan yang baik, maka bukan tidak mungkin usahanya akan collaps. Namun

bagi mereka yang memiliki jiwa kewirausahaan yang bagus, maka ia akan dapat

bertahan dengan kondisi usaha yang sedang dalam keadaan tidak baik.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di beberapa usaha percetakan

yang ada di Kota Baturaja, masih ada beberapa usaha percetakan yang sifatnya

monoton dan belum mengikuti trend percetakan usaha saat ini atau bisa dibilang

belum meningkatkan kreatifitas. Masih banyak usaha percetakan yang bertahan

dengan pola percetakan lama yaitu hanya fokus pada pembuatan undangan, yasin,

nota ataupun kaos sablon. Padahal saat ini tuntutan akan kebutuhan dari produk
percetakan semakin meningkat. Akibatnya jika ada pesanan seperti suvenir dari mug,

undangan digital, dan produk percetakan lainnya yang membutuhkan kreatifitas yang

tinggi, mereka tidak dapat memenuhinya karena tidak dapat mengikuti permintaan

pasar. Pengusaha percetakan dituntut untuk bisa membuat desain-desain yang

menarik dan yang marak saat ini adalah metode digital printing. Misalnya saja untuk

undangan pernikahan yang tidak lagi mesti dicetak, cukup didesain semenarik

mungkin dan dibagikan ke media sosial. Tanpa adanya kreativitas maka tentu usaha

seperti ini akan mati dan tidak akan berkembang.

Keberhasilan suatu usaha khususnya percetakan sangat perlu, apalagi jika usaha

tersebut merupakan mata pencaharian utama. Di saat seperti ini maka seorang

wirausaha khususnya percetakan harus memiliki jiwa kewirausahaan yang mumpuni.

Dimana mereka hendaknya memiliki sifat yang pantang menyerah, mampu

menghadapi kesulitan dalam dunia usaha, memiliki mental yang kuat dan pantang

menyerah. Belum lagi tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha percetakan harus

mempunyai kreatifitas yang tinggi. Jika tidak memiliki jiwa kewirausahaan dan

kreatifitas, maka bukan tidak mungkin pengusaha percetakan collaps dan berhenti

dalam menjalankan usaha percetakan, karena tidak dapat bersaing dan bertahan di

tengah kondisi ekonomi yang cukup sulit pada masa sekarang ini.

Untuk mengetahui lebihl lanjut apakah jiwa kewirausahaan dan kreativitas

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, maka penulis menjadikan permasalahan ini

sebagai suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas

terhadap Keberhasilan Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu”.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

Bagaimanakah pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan

Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap Keberhasilan Usaha

Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan penelitian ilmiah ini

seperti:

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat

bagi usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu agar usahanya dapat

berhasil.

2. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang pengaruh

jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan usaha percetakan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

dapat dijadikan acuan dan informasi bagi penelitian lebih lanjut.


E. Pelaksanaan Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada unit usaha percetakan yang ada di Kabupaten

Ogan Komering Ulu. Waktu penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Mei 2021

sampai dengan bulan November 2021.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan memakai metode deskriptif. Menurut

Sunyoto (2011:38), metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk

melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang

tertentu secara faktual dan cermat. Pada hakikatnya, metode deskriptif

mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-

ukuran kecendrungan pusat atau ukuran sebaran.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data

dengan cara melakukan hasil kuesioner (Sugiyono, 2013: 137-147), dalam penelitian

ini data primer diperoleh secara langsung setelah melakukan penelitian pada seluruh
unit usaha percetakan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Data primer yang

digunakan dalam bersumber dari pengisian kuesioner yang diisi oleh responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya

seperti keterangan orang lain atau melalui dokumen-dokumen (Sunyoto, 2011:118).

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Daftar usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang terdaftar di

Disperindagkop OKU.

2) Sejarah dan perkembangan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

3) Aspek pemasaran usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan tertulis atau pertanyaan lisan kepada responden untuk di

jawab, kuesioner memiliki 5 penilaian yaitu urutan sangat setuju sampai dengan

sangat tidak setuju (Sugiyono, 2013: 93) Setiap pertanyaan diukur menggunakan 5

skala dengan bobot sebagai berikut:

Tabel 1. Skala Pengukuran Data


Jawaban Nilai Keterangan
STS 1 Sangat tidak setuju
TS 2 Tidak setuju
R 3 Ragu-ragu
S 4 Setuju
SS 5 Sangat setuju
Sumber: Sugiyono (2013:93)

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.

c. Observasi

Menurut Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.

d. Studi Pustaka

Menurut Arikunto (2010: 272) studi pustaka adalah teknik pengumpulan data

yang menggunakan bahan yang bersumber dari perpustakaan. Dilakukan dengan

mempelajari peraturan-peraturan, buku-buku, dan lain-lain yang berkaitan dengan

penelitian ini.

e. Dokumentasi Review

Menurut Sugiyono (2013:24) dokumentasi review merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen

yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen
yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film

dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

5. Teknik Penarikan Sampel

a. Populasi

   Menurut Sugiyono (2013:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha percetakan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten OKU yaitu

sejumlah 42 orang.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2013: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penarikan sampel dalam

penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh yaitu pengambilan sampel

apabila semua populasi digunakan sebagai sampel, sampling jenuh ini akan dilakukan

apabila populasinya kurang dari 100 orang (Sugiyono, 2013:123). Dalam penelitian

ini seluruh usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang terdaftar di

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten OKU yaitu sejumlah 42 orang sehingga

seluruhnya dijadikan sampel.


6. Teknik Analisis Data

a. Analisis Kualitatif

Menurut Sugiyono (2013:308), analisis kualitatif adalah tehnik analisis data

yang digunakan dalam bentuk uraian dan berdasarkan data yang telah ada. Dimana

untuk data kualitatif ini penulis melakukan observasi langsung terhadap usaha

percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

b. Analisis Kuantitatif

Menurut Arikunto (2010:353) analisis kuantitatif adalah alat yang

menggunakan model-model, perhitungan matematika dengan hasil yang disajikan

dengan angka-angka kemudian diuraikan dalam suatu uraian.

1) Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2013: 172), uji validitas adalah alat ukur untuk mengetahui

data yang diteliti apakah valid atau tidak valid dalam suatu instrumen. Sebuah

instrument yang valid mempunyai validitas tigngi dan sebaliknya bila validitasnya

rendah maka instrument tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dapat dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan diinginkan. Sebuah

instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti. Perhitungan validitas dari sebuah instrument dapat menggunakan rumus

korelasi product moment atau dikenal dengan korelasi pearson dengan program SPSS

20.0, adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

n n n
n ∑ xi yi − ∑ xi − ∑ yi
i=1 i =1 i=1
r xy =

√( )( )
n n 2 n n 2
n ∑ x2i − ( ∑ xi n ∑ y 2i − ( ∑ y i
i=1 i=1 i=1 i=1
Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

xi = nilai data ke-i untuk kelompok variabel X

yi = nilai data ke-i untuk kelompok variabel Y

n = banyak data

Adapun kriteria penilaian uji validitas adalah (Arikunto, 2010:213) :

a) Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

b) Apabila r hitung < r tabel, maka item kuesioner tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2013:183), uji Relibilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dikatakan baik. Uji Reliabilitas

digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Metode yang digunakan adalah metode Cronbach Alpha.

Menurut Arikunto (2010:147) reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat

diandalkan, sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konsisten),

pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Setelah penelitian

selesai dilakukan maka untuk mengukur pernyataan dari masing-masing variabel

penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha dengan

rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010:240):


( )
σ 2
k Σb
(1 − 2
r11 = k − 1 σt )

Dimana :
r11 = Reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan


σ 2
Σ b = Jumlah varians butir

2
σ t = Varian total

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11)

pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut (Arikunto, 2010:240) :

a) Apabila r11 > 0,60 berarti tes yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah

memiliki reliabilitas yang tinggi dan reliabel.

b) Apabila r11 < 0,60 berarti tes yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum

memiliki reliabilitas yang tinggi dan tidak reliabel.

3) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda adalah teknik statistika yang berguna untuk

memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Regresi berganda

sering kali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang

mengakibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas (Sugiyono, 2013:262).

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara

lebih dari satu variabel bebas yaitu Jiwa Kewirausahaan (X1) dan Kreativitas (X2)

terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y).


Adapun rumus yang digunakan :

Y = a + b1X1 + b2X2 …… bnXn

Keterangan:

a = Konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi

X1 = Jiwa Kewirausahaan

X2 = Kreativitas

Y = Keberhasilan usaha

Adapun rumus mencari a, b1, dan b2 menurut Supardi (2013:249):

Rumus mencari a,  

a=
ΣY
n
−b 1
ΣX 1
n ( ) ( )
− b2
ΣX 2
n

Rumus mencari b1,   


( Σx 22) ( Σx 1 y ) − ( Σx 1 x 2 ) ( Σx2 y )
b1 =
( Σx21 ) ( Σx 22) − ( Σx 1 x2 )2
Rumus mencari b2,
( Σx 22) ( Σx 2 y ) − ( Σx 1 x2 ) ( Σx 1 y )
b2 =
( Σx 22 ) ( Σx 22 ) − ( Σx 1 x2 )2
4) Analisis Korelasi Linear Berganda
Analisis korelasi linear berganda digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan dengan kontribusi variabel pengaruh jiwa kewirausahaan (X1) dan

kreativitas (X2) terhadap variabel keberhasilan usaha (Y). Rumus yang digunakan

untuk mencari nilai koefisien korelasi sederhana yaitu rumus perhitungan secara

manual. Menurut (Husein, 2011: 165) korelasi product momen sebagai berikut:

b1 ΣX 1 Y + b 2 ΣX 2 Y +b3 ΣX 3 Y .. . ..+ b 3 ΣX 3 Y
R Y .12 =
ΣY 3
Keterangan:

b1 = Koefisien Korelasi

b2 = Jumlah Korelasi

X1 = Jiwa Kewirausahan

X2 = Kreativitas

Y = Keberhasilan Usaha

Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi

menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 2. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 ─ 0,399 Rendah
0,40 ─ 0,599 Sedang
0,60 ─ 0,799 Kuat
0,80 ─ 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Ridwan dan Sunarto (2018:80)

5) Analisis Koefesien Determinasi


Menurut Ridwan dan Sunarto (2018:81), Koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi variabel X1 (Jiwa Kewirausahaan) dan X2

(Kreativitas) terhadap Y (Keberhasilan Usaha), hal ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

KD=r 2 x 100 %

Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

f. Uji Hipotesis

Menurut Arikunto (2010:79), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

permasalahan yang sedang diteliti. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga

terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan usaha

percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

1) Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

terikat secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut

(Sunyoto, 2011: 17):

a) Merumuskan hipotesis

(1) Untuk Variabel Jiwa Kewirausahaan


Ho : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

Ha : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

(2) Untuk Variabel Kreativitas

Ho : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh kreativitas terhadap keberhasilan

usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Ha : b2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh kreativitas terhadap keberhasilan usaha

percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

b) Menentukan t tabel

(1) Menentukan besarnya t- tabel : t (α/2,df).

(2) Taraf nyata (a) = 0,05 yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir.

(3) Derajat bebas (df) = n-k-1

c) Menentukan t hitung yang dapat diperoleh dari hasil regresi melalui program

SPSS versi 20.00

t hitung =
√ r n−2
1 − (r 2 )

Dimana:

r = Korelasi parsial yang ditentukan

k = Jumlah variabel bebas


n = Jumlah Sampel

d) Membandingkan t hitung dengan tabel

Kaidah keputusan:

(1) Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan

usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

(2) Jika nilai t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan

usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

2) Uji F

Pengujian hipotesis secara simultan digunakan untuk menguji adanya pengaruh

antara variabel bebas (Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas) secara simultan

berdampak terhadap variabel terikat (Keberhasilan Usaha) maka pengujian dilakukan

dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis

Ho : b1, b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan

kreativitas terhadap keberhasilan usaha percetakan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Ha : b1, b2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas

terhadap keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten

Ogan Komering Ulu.

b) Menentukan F tabel
(1) F α (k-1, n-k)

(2) Taraf nyata (α) = 0,05; yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat

ditolerir.

(3) Derajat bebas pembilang = k-1

(4) Derajat bebas penyebut = n-k-1

c) Menentukan Fhitung yang diperoleh dari hasil regresi melalui perangkat lunak

SPSS versi 20.00.

F hitung = R2 ( n – m – 1)
m. (1R2)

d) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Kaidah keputusan:

(1) Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha dterima artinya terdapat

pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan usaha

percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

(2) Jika nilai Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak

terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan

usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.


II. LANDASAN TEORI

A. Kewirausahaan

1. Definisi Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah seseorang yang menjalankan kegiatan kewirausahaan,

atau seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. (dalam hal ini adalah

seorang pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengambil resiko

untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba) (Daryanto, 2017:5).

Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan

masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan

merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi risiko

yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha

baru (Suryana, 2018:10).

2. Tujuan Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki tujuan dan manfaat, antara lain (Cahyono, 2016:6):

a. Tujuan Kewirausahaan :

1) Meningkatkan jumlah wirausahawan yang sukses.

2) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk

menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

3) Membudayakan semangat, sikap, periiaku dan kemampuan kewirausahaan

di kalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.

4) Menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.


b. Manfaat kewirausahaan :

1) Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi

pengangguran.

2) Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya

kepribadian unggul yang pantas diteladani.

3) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri

disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.

4) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-

foya dan tidak boros.

5) Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.

6) Pelaksana pembangunan bangsa dan negara.

7) Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.

8) Memajukan keuangan.

9) Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.

3. Faktor Pendorong Kewirausahaan

Faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang menjadi wirausahawan atau

membentuk usaha/bisnis antara lain adalah kekuatan negatif yang memaksa misalnya

karena dipecat oleh perusahaan, dipaksa imigrasi, dicemooh, dibuat marah sekali,

bosan bekerja, mencapai tengah umur, perceraian, ditinggal pasangan hidup dan lain-

lain. Faktor yang lain misalnya karena selesai masa dinas (pensiun), selesai sekolah,

keluar dari penjara ataupun karena tarikan/ajakan positif dari teman, penasehat,

investor dan pelanggan. Terbentuknya usaha/bisnis wirausahawan karena mereka


mempunyai persepsi adanya keinginan dan kesukaan atas kegiatan bisnis (karena

budaya, keluarga yang turun temurun menjalankan usaha, teman mengajak dan

nasihat orang lain) dana adanya persepsi kemungkinan berhasil (karena adanya

dukungan dana, dukungan lain, dampak contoh, idola model, penasehat dan teman

usaha) (Tunggal, 2015:121).

4. Pentingnya Kewirausahaan

Menurut Suryana (2018: 42) ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu:

a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang

dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan

hasil bisnis.

b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda (ability to create the new and different)

c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

(usaha)

d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yng diperlukan untuk memulai suatu usaha dan

perkembangan usaha

e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru, dan

sesuatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut diciptakan dengan cara


mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan

cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa baru yang lebih efisien,

memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen.

5. Keuntungan Menjadi Wirausaha

Pengambilan keputusan menjadi wirausaha memiliki sisi positif dan negatif

yang dapat disebut sebagai keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha. Menurut

Alma (2017:13) keuntungan menjadi wirausaha adalah:

a. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.

b. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang

secara penuh.Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara

maksimal.

c. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.

B. Jiwa Kewirausahaan

1. Definisi Jiwa Kewirausahaan

Menurut Daryanto (2017:10), jiwa kewirausahaan adalah jiwa yang mampu

menciptakan nilai tambah dari keterbatasan dalam upaya menciptakan nilai tambah

dengan menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk

mewujudkannya.

Adapun menurut Bayu (2013:28) jiwa kewirausahaan merupakan semangat,

perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan/atau pelayanan yang lebih baik pada

pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih

banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih

bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian

mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

2. Manfaat Jiwa Kewirausahaan

Pendapat David Osbonre dan Ted Gaebler dalam Daryanto dan Cahyono

(2015:4) mengatakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasa ini dituntut

pemerintah yang berjiwa kewirausahaan. Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka

birokrasi dan instansi akan memiliki inovasi, optimisme dan berlomba untuk

menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.

Jiwa kewirausahaan berasal dari ilmu dalam bidang perdagangan. Namun kemudian

dikembangkan dalam bidang-bidang lain yakni bidang indsutri, pendidikan,

kesehatan, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lain-lain. Para peserta didik

memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi rakyat maupun

mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk mengisi peluang kerja sebagai

pekerja pada dunia usaha dan industri seharusnya memiliki jiwa kewirausahaan.

Alma (2017:2) menjelaskan manfaat adanya wirausaha banyak sekali, lebih rinci

manfaatnya antara lain:

d. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

pengangguran.
e. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,

pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.

f. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut

dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur,

berani, hidup tidak merugikan orang lain.

g. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga

dan membangun lingkungan.

h. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai

dengan kemampuannya.

i. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun

dalam menghadapi pekerjaan.

j. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

k. Memelihara keserasian lingkungan.

3. Implementasi Jiwa Kewirausahaan

Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber

penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki

sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa

kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan

seseorang tersebut memiliki keterampilan atau sesuatu hal. Berikut implementasi jiwa

kewirausahaan (Suryana, 2018:65):

a. Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu

dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok

yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang

baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan

menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri.

b. Kepemimpinan.

Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-

orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha

membangkitkan suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut

mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang untuk

maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat

menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana

keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada

umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.

c. Tata Laksana

Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan.

Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi

para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan

orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola

uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian

cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan
efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta

tepat waktu dalam penyerahannya.

d. Ketrampilan

Lapisan terluar dari struktur prioritas kewirausahaan adalah ketrampilan.

Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan,

seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil.

Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang

membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki

akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.

4. Indikator Jiwa Kewirausahaan

Menurut Daryanto (2017:10) seseorang yang berkeinginan berwirausaha,

memiliki jiwa kewirausahaan yaitu:

a. Percaya diri

Merupakan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau

pekerjaannya. Kepercayaan diri bersifat internal dan dinamis ditentukan

kemampuannya memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.

Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan sistematis, terencana, efektif dan efisien serta ditunjukkan dengan

ketenagan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.

b. Orientasi pada tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu

mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan


dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan

berinisiatif.

c. Keberanian mengambil resiko

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih

menantang untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha yang

kurang menantang. Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani

menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan

memenangkan dengan cara yang baik.

d. Motif berprestasi

Seseorang yang berminat untuk berwirausaha, akan dipengaruhi need for

achievement atau motif berprestasi, yaitu suatu nilai sosial yang menekankan

pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara

pribadi, dengan faktor dasar adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

C. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk

baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian- bagian produk

saja (Alma: 2017:68).


Atribut orang yang kreartif adalah terbuka terhadap pengalaman, suka

memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan,

menerima dan menkonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu

yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak,

memrlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari

standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih,

sensitif terhadap permasalahan, lancar kemampuan untuk men generik ide – ide yang

banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap penomena

yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi,

selektif.

Kreativitas (daya cipta) akan memberikan dasar yang kuat untuk membuat

modul atau perangkat tentang kewirausahaan. Peran sentral dalam kewirausahan

adalah adanya kemampuan yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate)

sesuatu yang baru misalnya: sebuah organisasi baru, pandangan baru tentang pasar,

nilai–nilai corporate baru, proses –proses manufacture yang baru produk–produk dan

jasa–jasa baru, cara–cara baru dalam mengelola sesuatu, cara–cara baru dalam

pengambilan keputusan.

Rusdiana (2015:94) menyatakan kreativitas adalah menghadirkan gagasan baru,

atau merupakan proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan .kreativitas

merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena adanya perubahan

lingkungan. Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi

wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada
umumnya. Kreativitas merupakan sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk

semua organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change

(perubahan).

2. Proses Kreativitas

Solihin (2019 : 118) mengungkapkan bahwa kreativitas dan inovasi mendorong

teknologi yang lahir dari kreativitas dan inovasi mencakup dua jenis perubahan

teknologi, yakni perubahan proses teknologi dan produk teknologi. Proses teknologi

terdiri dari berbagai teknik untuk memproduksi dan memasarkan barang dan jasa.

Proses teknologi mencakup pula berbagai metode kerja, peralatan, distribusi dan

logistik. Jadi keseluruhan teknologi ini terkandung di dalam rantai nilai perusahaan.

lahirnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru. Perkembangan

Sebagai contoh, ide mengenai penerapan lini perakitan (assembly line) yang digagas

oleh Henry Ford maupun konsep quality circle dari manajemen Jepang yang

diterapkan dalam industri otomotif, merupakan bentuk-bentuk proses teknologi.

Produk teknologi merupakan berbagai elemen teknologi yang melekat pada barang

dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

Suryana (2018:31) menyatakan wujud kreativitas dalam kehidupan sehari – hari

dapat dilihat dalam:

1. Tampilan iklan yang disajikan pada layar televisi akan selalu berbeda walaupun

hanya untuk satu produk.

2. Resep merupakan rasanya berbeda – beda sesuai dengan cita rasa masing –

masing pencipta menu.


Bentuk pakaian dari para desainer selalu menunjukkan ciri khas tertentu,

tergantung dari ide kreatif masing – masing desainer.

3. Manfaat Kreativitas

Menurut Kurniawan (2015: 18) manfaat Kreativitas dalam wirausaha, karena:

a. Wirausaha yang kreatif mampu membuat produk di pasar. Wirausaha tak harus

menjadi penemu tetapi menjadi jembatan antara penemu dengan pasar. Mampu

memberikan pengarahan kepada para penemu dan mengemasnya menjadi produk

komersial yang harganya terjangkau dan mampu diterima konsumen.

b. Menjadi manusia kreatif dapat menjadikan seseorang menjadi seorang pemimpin

(leader) bukan peniru. Pemimpin pasar adalah orang yang memiliki citra positif

atau benchmark. Menjadi penemu memungkinkan suatu produk untuk dapat

ditiru, tetapi pengikut tidak mampu membuat yang lebih bagus dari pada sang

pioneer.

c. First Mover. Dengan kreativitas menjadikan seseorang leader yang siap dengan

ide atau gagasan-gagasan yang baru.

d. Kreativitas akan mencari cara atau solusi untuk membuat trobosan baru dan

menciptakan pembeda yang menonjol dan disukai pasar.

e. Kreativitas bermula dari sebuah ide yang muncul dari pengamatan terhadap

keadaan sehari-hari anda.

5. Pendorong kreativitas

Faktor-faktor pendorong kreativitas menurut Yusuf (2015: 48):

a. Banyak mengkaji.
b. Mengamati secara sesakma.

c. Meningkatkan keberagaman pemikiran.

d. Meningkatkan imajinasi.

e. Mengkatkan penghargaan terhadap waktu.

f. Berlatih cara-cara diskusi yang metodologis.

Menurut Suryana (2018: 26) Inovasi sebagai proses implementasi ide-ide baru dengan

mengubah konsep kreatif menjadi kenyataan. Tiga syarat inovasi:

a. Inovasi adalah kerja. Inovasi memerlukan pengetahuan dan kecerdikan. Inovasi

biasanya bekerja hanya pada satu bidang saja (konsentrasi penuh).

b. Agar supaya berhasil, investor harus membangun berdasarkan kekuatan mereka

(build on their strength). Inovator yang berhasil mencari bermacam-macam

peluang untuk melakukan inovasi dan kemudian mempertanyakan, dalam bidang

mana yang paling sesuai dengan inovasi.

c. Inovasi adalah kekayaan ekonomi dan masyarakat, karenanyainovasi harus

berorientasi kepada pasar.

5. Indikator Kreativitas

Banyak peneliti telah memfokuskan usaha-usaha mereka untuk

mendeskripsikan indikator umum dari kreativitas. Indikator kreativitas ini biasanya

masuk ke dalam tiga kategori, yaitu (Moorhead dan Griffin, 2013 : 222) :

1. Pengalaman latar belakang


Peneliti telah mengamati bahwa banyak individu kreatif dibesarkan dalam

lingkungan di mana kreativitas dibina. Orang-orang dengan pengalaman latar

belakang yang sangat berbeda dari mereka juga kreatif.

2. Ciri-ciri pribadi

Ciri-ciri pribadi tertentu juga telah dihubungkan dengan kreativitas dalam

individu. Ciri-ciri yang dimiliki oleh sebagian besar orangorang kreatif adalah

keterbukaan, ketertarikan terhadap kompleksitas, tingkat energi yang tinggi,

independensi dan otonomi, kepercayaan diri yang kuat, dan keyakinan yang

kuat bahwa dirinya kreatif. Individu yang memiliki ciri-ciri ini lebih

berkemungkinan untuk kreatif dibandingkan dengan mereka yang tidak

memiliki ciri-ciri tersebut.

3. Kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif adalah kekuatan individu untuk berpikir secara cerdas dan

untuk menganalisis situasi dan data secara efektif. Kecerdasan dapat menjadi

prasyarat untuk kreativitas individual meskipun sebagian besar orang kreatif

sangat cerdas, tidak semua orang cerdas selalu kreatif. Kreatif juga

dihubungkan dengan kemampuan untuk berpikir secara divergen dan

konvergen. Pemikiran divergen adalah keterampilan yang memungkinkan orang

melihat perbedaan dalam situasi, fenomena, atau kejadian. Pemikiran konvergen

adalah keterampilan yang memungkinkan orang melihat persamaan antara

situasi, fenomena, atau kejadian. Orang-orang kreatif biasanya sangat terampil,

baik dalam pemikiran divergen maupun konvergen.


D. Keberhasilan Usaha

1. Pengertian Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution (2017: 12), Keberhasilan usaha adalah jika dana usahanya

bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana

berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Ranto (2017: 20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan

seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya,

karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai

tambah.

Alma (2017: 397) mengemukakan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya

adalah Keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil

bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.

Suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan

menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau sekelasnya.

Dari berbagai definisi mengenai keberhasilan usaha seperti yang telah

dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai keberhasilan Usaha Kecil

(UKM) yaitu bahwa definisi keberhasilan Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah

keberhasilan dari usaha kecil menengah yang dapat mencapai tujuannya, dimana

keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki otak yang cerdas,

yaitu kreatif, dapat mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya

secara proaktif, dan mereka juga memiliki energi yang melimpah serta dorongan dan
kemampuan yang asertif, dimana dapat dilihat dari efisiensi proses, produksi yang

dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis,

permodalan yang bagus dan sudah terpenuhi, serta penyaluran yang produktif

sehingga pada akhirnya memperoleh laba.

2. Fungsi-Fungsi Kegiatan yang Terkait Keberhasilan Usaha

Menurut Tika (2016: 55), ada beberapa fungsi kegiatan yang terkait dengan

kinerja perusahaan, yaitu strategi perusahaan, pemasaran, operasional, sumber daya

manusia, dan keuangan.

a. Strategi Perusahaan.

Strategi perusahaan terkait dengan misi perusahaan, strategi usaha yang

diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan lingkungan usaha. Strategi

usaha mencakup perencanaan, implementasi, dan pengawasan. Menurut Tika

(2016: 54) komponen-komponen yang dipakai untuk menganalisis strategi

perusahaan terdiri dari dimensi kekuatan usaha dan dimensi daya tarik

perusahaan/individu. Dimensi kekuatan usaha terdiri dari harga produk, jumlah

outlet, omzet tiap bulan, potensi penjualan perbulan dan jumlah pengunjung di

outlet (tempat penjualan).

b. Pemasaran.

Peran utama dalam manajemen pemasaran antara lain adalah membuat

keputusan mengenai aspek-aspek pemasaran. Menurut Tika (2016: 54) evaluasi

aspek pemasaran diarahkan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor


tertentu dibandingkan dengan target atau rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya, misalnya :

1) Segmentasi, terget, dan posisi produk di pasar.

2) Strategi bersaing yang ditetapkan.

3) Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran.

4) Nilai penjualan.

5) Market share yang dikuasai perusahaan.

c. Operasional.

Hal-hal yang menyangkut operasional perusahaan antara lain sebagai berikut:

1) Kualitas produk.

2) Teknologi yang digunakan.

3) Kapasitas produksi.

4) Persediaan bahan baku dan barang jadi.

d. Sumber Daya Manusia.

Beberapa penting dari sumber daya manusia yang perlu di evaluasi antara lain

mengenai produktivitas kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, pelatihan dan

pengembangan, serta kepemimpinan. Program pelatihan ditujukan untuk

memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan ternik pelaksanaan kerja

tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk

menyiapkan pegawainya memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang.

Program pelatihan dan pengembangan bertujuan antara lain untuk menutupi


gap antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan selain meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.

e. Keuangan

Bidang studi keuangan yang semula bersifat deskriptif dengan penekanan pada

merger, peraturan pemerintah, dan cara-cara meningkatkan modal, telah

berkembang menjadi suatu bidang studi komprehensif yang mempelajari semua

aspek pencarian dan penggunaan dana secara efisien. Tujuan utama perusahaan

adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi pemegang

sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan nilai pasar

atas harga saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan ini bersifat garis besar,

karena pada praktiknya tujuan lebih memahaminya, pertama-tama kita akan

menelaah apa yang sebenarnya yang disebut sebagai memaksimalisasi laba

serta berbagai hambatan dan rintangan yang menghadangnya. Selanjutnya kita

akan mengalihkan perhatian kita kepada tujuan memaksimalisasi kekayaan para

pemegang saham.

3. Faktor Penentu Kegagalan dan Keberhasilan Usaha

Menurut Cahyono (2016:13) suatu usaha memiliki dua opsi yaitu berhasil atau

gagal. Berikut faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha:

a. Keberhasilan suatu usaha.

1) Karena jujur dan kerja keras serta ulet.

2) Karena disiplin dan berani menanggung risiko.

3) Mampu melaksanakan manajemen dengan baik.


b. Kegagalan suatu usaha.

1) Diabaikan oleh pemiliknya.

2) Pemilik gagal dalam menjalankan usaha dan membiarkan segala sesuatunya

terjadi tanpa mengambil tindakan yang positif.

3) Kecurangan dan pencurian, karyawan mencuri uang (korupsi), barang

perusahaan atau rahasia perusahaan

4) Kurang keterampilan dan keahlian. Tidak mempunyai pengetahuan dan

ketrampilan dalam mengelola uang, orang, persediaan barang, mesin dan

pelanggan.

5) Pengalaman yang tidak seimbang. Berpengalaman pada bidang penjualan

tetapi tidak pengalaman di bidang pembelian, pengalaman dibidang

keuangan tetapi tidak pengalaman dibidang produksi dan penjualan.

6) Masalah pemasaran. Tidak dapat menarik cukup banyak pelanggan karena

kurang promosi, barang berkualitas rendah, jasa pelayanan buruk, dan tata

letaknya kurang menarik. Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan

pengawasan keuangan jelek.

4. Kunci Mencapai Keberhasilan Usaha

Merujuk dari pengertian keberhasilan usaha, maka ada beberapa kunci yang

harus dilakukan dan diperhatikan wirausaha untuk mencapai suatu keberhasilan usaha

yaitu (Suryana dan Bayu, 2017 : 256) :

a. Implementasi
Untuk mengimplementasikan gagasan maupun ide pada suatu perusahaan

tentunya tidak sekedar melaksanakan dengan secara sembarangan, tetapi

dituntut untuk belajar dan menguasai baik dari segi manajemen maupun

teknologinya dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan eksternal

dan internal dimana kita berada. Oleh karena itu, peranan pimpinan atau

pemilik usaha sangatlah menentukan akan keberhasilan dari suatu usahanya.

b. Waktu

Filosofi dari waktu itu mempunyai hubungan yang erat dengan penghasilan,

kesempatan, serta nilai bagi seseorang yang mampu memanfaatkannya. Namun

sebagian besar orang kurang mampu dan kurang menghargai terhadap waktu,

sehingga seringkali mengalami kegagalan dalam mencapai apa yang diinginkan

dan dicita-citakan. Akibatnya, banyak diantara kita yang melakukan aktivitas

setiap harinya tidak produktif, karena kurang bisa memanfaatkan waktu. Untuk

mengefektifkan waktu, maka buatlah rencana tertulis, susun prioritas, dan

tentukan kerangka waktunya untuk menyelesaikan masing-masing item dalam

rencana itu. Jika tidak, kita akan menanggung risiko diganggu oleh hal-hal kecil

yang tidak penting.

c. Biaya

Pada prinsipnya, strategi pembiayaan sebuah perusahaan selalu diarahkan

kepada tersedianya dana dari sumber-sumber pembiayaan yang murah, yang

diperlukan untuk menunjang kegiatan usaha perusahaan dan penggunaan dana

yang tersedia secara efisien dan efektif. Pada pelaksanaannya para pengusaha
yang akan memulai usahanya, selalu berpikir untuk investasi perusahaan

biasanya diarahkan pada penyediaan sarana-sarana penunjang kegiatan

perusahaan yang dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, gudang kantor,

inventaris kantor dan sebagainya, atau penyertaan-penyertaan pada perusahaan

lain, dalam artian ikut menanam modal pada orang lain.

Pimpinan atau pemilik perusahaan perlu mengetahui tindakan apa yang harus

dilakukan dan dilaksanakan serta oleh siapa, untuk menerapkan strategi/usaha

dalam rangka mencapai sasaran bisnis/ usaha serta tujuan-tujuan dan target-

target penunjangnya. Oleh karena itu, perlu sekali memerinci waktu dan biaya

tindakan-tindakan tersebut dalam rangka menghasilkan program-program,

dalam hal ini adanya anggaran (budget) perusahaan bukan saja sebagai dasar

pegangan mengoperasikan rencana perusahaan melainkan juga sebagai alat

pengendalian. Oleh karena itu, anggaran perusahaan berfungsi ganda sebagai

pedoman mengoperasikan rencana-rencana perusahaan sekaligus juga sebagai

alat pengendalian.

d. Proses

Setiap keberhasilan seseorang tidak akan mungkin datang dengan tiba-tiba,

tetapi pasti akan selalu melalui proses yang dilakukan dan tentunya bukan

dalam waktu yang singkat. Umumnya orang melihat tanpa mengetahui apa

yang pernah dilakukan atau aktivitas apa yang dijalani oleh mereka yang dapat

mencapai keberhasilan, itu semua tentunya melalui suatu proses dan

memerlukan waktu. Seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan tentunya tidak


akan berpikir ingin mencapai keberhasilan dalam waktu yang singkat tanpa ada

aktivitas yang dilakukannya. Oleh karena itu, tugas atau pekerjaan yang

sempurna adalah tugas yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu. lni tentu

saja membutuhkan energi, tetapi pekerjaan yang tidak sempurna akan lebih

menguras energi dan waktu. Oleh sebab itu, para wirausaha harus mampu

mengerjakan tugas-tugasnya dengan segera dan tidak ditunda-tunda, termasuk

memotivasi bawahan bila ada untuk melaksanakan setiap tugasnya dengan tepat

waktu. Oleh karena itu, perlu ada program kerja untuk mencapai tujuan yang

akan dicapai dalam waktu yang telah ditetapkan, termasuk pemberian ins entif

bagi bawahannya bila ada.

e. Nilai

Pada dasarnya setiap orang akan menilai apa yang dilakukan dan apa yang

dihasilkan serta proses yang dilakukan. Jadi, bila kita melakukan sesuatu jangan

terlena atas keinginan sendiri atau semaunya sendiri, karena orang lain baik itu

pelanggan, pimpinan, teman, maupun pihak yang berkepentingan akan menilai

menurut pandangannya masing-masing. Nilai merupakan suatu kebiasaan yang

diyakini kebenarannya untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan. Nilai

dari setiap individu atau perusahaan merupakan kriteria mutlak yang harus

dimiliki demi sustainable success, dan sustainability dari high performance

organization, dan ini sangat ditentukan oleh sistem penciptaan nilai yang

dibangun oleh perusahaan, yang salah satunya adalah berkaitan dengan produk

atau jasa yang dirasakan oleh pihak pengguna. Tidak dipungkiri lagi, bahwa
untuk meraih suatu kesuksesan perlu didukung dengan etos kerja yang benar

dan tepat, supaya sukses yang diraih tidak bersifat semu. Kesuksesan memang

tidak selalu dicapai, yang penting harus selalu disadari bahwa mereka yang

telah berhasil bukannya tidak pernah gagal sebelumnya. Tetapi mereka tahu

bagaimana cara mengatasi kegagalan itu, tahu bagaimana membangun daya

juang yang tangguh.

f. Standar

Berkaitan dengan penetapan standar, tidak hanya berdasarkan kepada uji secara

teknis seperti sebuah barang yang selalu berinisial SNI (Standar Nasional

Indonesia), tetapi untuk sebuah usaha yang bergerak di sektor bisnis jasa, ini

sangat berbeda dengan standar yang ditetapkan untuk barang. Dalam rangka

mencapai keberhasilan dalam usaha akan lebih balk bila dilengkapi dengan

menetapkan standar dalam setiap kegiatan atau aktivitas yang ada pada suatu

perusahaan. Kegunaan dari standar tersebut, untuk dijadikan alat dalam

mengendalikan usahanya dan sebagai pedoman bagi pihak pelaksana bila

terjadi pergantian atau rotasi pegawai, sehingga pegawai tersebut akan lebih

cepat memahami apa yang harus mereka lakukan.

5. Indikator Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha diidentikan dengan perkembangan usaha. Istilah tersebut

diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan.

Nasution (2017: 397) mengemukakan bahwa indikator dalam menentukan

keberhasilan usaha adalah sebagai berikut :


a. Laba / Profitability

Laba merupakan tujuan utama bisnis. Laba usaha adalah selisih antara

pendapatan dengan biaya.


b. Produktivitas dan Efisiensi

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya

produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada

akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar

kecilnya laba yang diperoleh.

c. Daya saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk

merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan

berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan

menghadap pesaing.

d. Kompetensi dan Etika Usaha

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan

pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga

dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

e. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu trust internal dan trust

external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada

dalam perusahaan. Sedangkan, trust external adalah timbulnya rasa amanah

atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok,

pemerintah, maupun masyarakan luas, bahkan juga pesaing.


E. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreatifitas terhadap Keberhasilan

Usaha

Suryana (2018:67), mengemukakan salah satu penyebab keberhasilan seorang

wirausaha yaitu jiwa kewirausahaan yang dimilikinya. Orang yang memiliki kemampuan

tetapi tidak memiliki kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki

kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang wirausaha yang sukses. Begitu juga

dengan orang yang memiliki kemampuan mengelola usaha tetapi tidak memiliki

kemauan untuk membuka usaha, maka selamanya orang tersebuttidak pernah memiliki

usaha. Orang yang tidak memiliki tekad kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang

tidak mau bekerja keras tetapi memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan dapat

mencapai keberhasilan usaha.

Menurut Suryana (2018:27) keberhasilan usaha atau kegagalan wirausaha

sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadiannya. Seorang wirausaha haruslah orang

yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu mendirikan, membangun,

mengembangkan, memajukan, dan menjadikan perusahaannya unggul. Kreativitas

tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi juga

sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Seorang wirausaha yang kreatif akan

dapat membawa usahanya pada keberhasilan.


III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A Sejarah Perkembangan Usaha Percetakan Di Kabupaten Ogan Komering

Ulu

Peluang bisnis percetakan adalah salah satu peluang usaha yang paling sering

dijumpai, di lingkungan rumah ataupun di kantor. Dari sekian banyak peluang bisnis

yang masih bisa bertahan hingga saat ini, bisnis percetakan merupakan salah satu

usaha yang tak pernah ada matinya. Terbukti, meski di tengah ketatnya persaingan

pasar, sampai saat ini bisnis percetakan masih menjamur di berbagai daerah dan

mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah bagi para pelakunya. Dengan

banyaknya konsumen yang menginginkan hasil cetakan yang bagus, membuat

persaingan terhadap bisnis percetakan ini menjadi semakin ketat. Semakin banyak

para pebisnis menjalankan bisnis percetakan ini dan mementingkan konsumen

langganannya. Bisnis percetakan ini banyak yang menjalankannya dari yang sudah

berpengalaman, yang tidak berpengalaman sampai yang hanya mempunyai modal.

Bentuk usaha percetakan atau print out, merupakan bentuk usaha kecil yang

banyak ditemukan di sekitar kawasan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan

administrasi, seperti dinas-dinas, ataupun lembaga pendidikan seperti Sekolah

ataupun Perguruan Tinggi. Bentuk bisnis ini cukup menarik untuk dikembangkan

ataupun dilaksanakan karena kebutuhan manusia yang sering ada ketika harus

melengkapkan administrasi ataupun bentuk karya tulis yang bersifat cetakan.

46
Saat ini di Baturaja, usaha percetakan merupakan salah satu usaha yang tidak

pernah sepi pelanggan sehingga sangat menarik untuk digeluti. Hal ini dapat

dibuktikan dengan semakin berkembangnya jumlah usaha percetakan. Dahulu pada

Tahun 2000-an, usaha percetakan hanya ada beberapa saja seperti Maharani, Dian,

Ekasari dan Virgo dan saat ini usaha perceteakan di Baturaja kina berkembang baik

dan segi kuantitas dan juga kualitas.

Seiring perkembangan zaman, usaha percetakan terus bertambah dengan

munculnya usaha-usaha percetakan baru seperti Glory, Megah Jaya, Volunter dan

usaha percetakan lainnya. Walaupun semakin hari orang yang membangun bisnis

percetakan semakin bertambah, tetapi konsumen atau pasarnya juga semakin terbuka

lebar, sehingga hal tersebut merupakan sebuah peluang besar. Apalagi di era

globalisasi saat ini kebutuhan akan promosi mutlak diperlukan bagi suatu perusahaan

bila ingin bersaing menarik pelanggan. Produk-produk percetakan yang dibutuhkan

oleh pasar/konsumen diantaranya adalah barang-barang yang biasa kita lihat dan kita

gunakan sehari-hari, semisal buku-buku, nota/faktur yang biasa kita peroleh sewaktu

belanja di toko atau supermarket, kwitansi, dus-dus kemasan makanan atau kemasan

barang-barang lainnya, tas jinjing, kartu nama, kartu undangan, kalender, hang tag

atau label, kop surat, amplop, sticker, poster, ID card, brosur, leaflet dan sebagainya.

Pada usaha percetakan di Baturaja berdasarkan data yang diperoleh dari

pengusaha yang telah menjalankan usaha ini, mereka menjawab hasil yang ada cukup

memuaskan dan cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Kisaran keuntungan

yang didapatkan berkisar dari Rp 100.000,- sampai dengan Rp 500.000,- per


ordernya, sedangkan untuk omzet berkisar sekitar Rp, 3.000.000 hingga Rp.

10.000.000 lebih per bulannya.

B. Aspek-Aspek yang Dibutuhkan dalam Usaha Percetakan

1. Modal

Usaha percetakan sangat erat kaitnya usaha dengan modal, karena jika kita

punya keahlian tanpa modal maka sia-sia dan sebaliknya. Modal disini bukan

hanya berupa uang dan materi, modal bisa berupa keahlian, pengetahuan, relasi,

jaringan, uang dan keberuntungan. Jika seseorang ingin membuka usaha

percetakan mulailah dengan hal yang kecil dan sederhana baru jika anda modal

yang besar dan pelanggan yang banyak maka seseorang bisa mencoba hal yang

besar. Untuk modal percetakan di sini sangat bervariasi mulai dari jutaan,

puluhan juta hingga ratusan juta tergantung dari besar kecilnya pecetakan yang

akan dibuat. Yang membuat mahal di sini adalah harga untuk membeli mesin

cetak atau mesin digital.

2. Keahlian atau Skill

Jangan coba-coba untuk membuka usaha percetakan jika tidak ada hoby dan

memiliki skill di bidangnya, cari dan gali potensi yang ada dalam diri. Keahlian

atau skill sangat penting yaitu meliputi : Desain, komputer, promosi dan lain-

lain. Seorang usahawan percetakan harus memiliki kemampuan yang bagus di

bidangnya.

3. Tempat atau Lokasi


Ketika kita ingin membuka suatu usaha atau bisnis tentunya membutuhkan

tempat, carilah tempat yang strategis dan dekat dengan keramaian serta tidak

jauh dari jalan raya agar kendaraan mudah masuk. Dan jika pun ingin membuka

usaha kecil-kecilan bisa memulai dari rumah anda, pasang Banner atau spanduk

yang bertuliskan jasa seperti contoh : “Menerima jasa percetakan digital” itu

fungsinya agar orang atau masyarakat sekitar tahu bahwa di rumah ada jasa

percetakan dan jangan lupa pula beri nomor kontak anda di Banner atau panduk

tersebut.

4. Mitra atau Teman

Bagi yang ingin cepat sukses maka saran kami adalah harus mencari jaringan,

relasi atau mitra semua itu bertujuan agar memudahkan mendapatkan ide,

inspirasi, dan modal. Cari mitra atau teman yang baik dan sepemikiran dengan

kita.

5. Harga Pasaran

Seorang usahawan percetakan juga harus mengetahui harga pasaran, sesuaikan

dengan harga pasaran, bila perlu anda lebih murah dibandingkan harga pasaran. 
6. Promosi

Promosi untuk meningkatkan penjualan. Tingkatkan promosi baik itu melalui

online atau pun offline. Promosing yang baik adalah promosi yang tepat

sasaran, oleh sebab itu cari trick tentang promosing yang efektif seperti promosi

melalui ticker, brosur, majalah, spanduk/banner. Promosi melalui online seperti

melalui iklan facebook, iklan google, twitter, google puls dan lain-lain.

7. Tahapan Proses Produksi Percetakan

Sebagai langkah awal, sebaiknya membuat skema tahapan yang harus

dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa order, kalkulasi harga,

komponen produksi yang diperlukan, proses produksi, quality controlling,

packing, delivering, pembayaran, dan after sales service yang baik. Untuk

pengerjaan pada digital printing ini, proses pra-cetaknya cukup dengan

pengerjaan desain/setting dengan komputer.

C. Struktur Organisai Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

Struktur organisasi suatu usaha percetakan digambarkan dalam suatu bagan

organisasi yang merupakan diagram dan memperlihatkan interaksi tugas dan

tanggung jawab masing-masing karyawan. Pengertian dan bentuk struktur organisasi

pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan oleh organisasi. Struktur organisasi ini sangat

penting dan harus ada dalam sebuah usaha percetakan agar masing-masing orang

mengerti dengan deskripsi tugasnya.


Gambar 1
Struktur Organisasi Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

D. Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab masing-masing personalia antara lain :

1.  Owner

a. Bertanggung jawab atas tercapainya tujuan usaha.

b. Bertanggung jawab menjamin kelancaran usaha.

c. Bertanggung jawab dalam bidang perencanaan, pelaksanaan dan

pengembangan.

2.  Bagian Keuangan dan Administrasi

a. Merencanakan cash flow usaha


b. Mencatat penerimaan dan pengeluaran sehari-hari

c. Membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

d. Menjalankan fungsi administrasi usaha

e. Mengkalkulasi orderan

3.  Bagian Produksi

a. Bertanggung jawab terhadap kualitas, ketepatan waktu dan kelancaran

seluruh kegiatan produksi.

b. Mengkoordinasi dan mengawasi antara bagian pracetak, cetak dan finishing.

4.  Bagian Pemasaran dan Humas

a. Merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran

b. Bertanggung jawab atas tercapainya target pemasaran

c. Proof hasil setting dan Humas.

5.  Bagian Pracetak

Bertanggung jawab atas kualitas dan ketepatan waktu dalam menyiapkan

setting, disain,  film dan master.

6.  Bagian Cetak

a. Bertanggung jawab atas kualitas dan ketepatan waktu hasil cetakan

b. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kelancaran peralatan cetak yang

dipegangnya.

7. Bagian Finishing

Bertanggung jawab atas penyelesaian akhir setiap order cetakan, baik

pemotongan, penjilidan maupun pengepakan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Analisis kualitatif dilakukan dengan menghitung distribusi persentase

responden berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Penelitian ini meneliti

responden yang berjumlah sebanyak 42 orang. Adapun karakteristik responden yang

diteliti dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan lama

usaha yang didistribusikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase

sebagai berikut.

Tabel 3. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


Laki-laki 22 47,6
Perempuan 20 52,4
Total 42 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 22 (47,6%) responden dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak

20 (52,4%) responden. Dengan demikian mayoritas responden berjenis kelamin laki-

laki.
Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Umur Responden

Umur Jumlah Persentase (%)


20-30 tahun 4 9,5
31-40 tahun 20 47,6
41-50 tahun 14 33,4
> 50 tahun 4 9,5
Total 42 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa responden berusia 20-30 tahun sebanyak 4

(9,5%) responden, berusia 31-40 tahun sebanyak 20 (47,6%) responden, berusia 41-

50 tahun sebanyak 14 (33,4%) dan berusia > 50 tahun sebanyak 4 (9,5%) responden.

Dengan demikian mayoritas responden berusia 31-40 tahun.

Tabel 5. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Persentase (%)


SMA/SMK 26 61,9
Diploma/S1 15 35,7
S2/S3 1 2,4
Total 42 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa responden berpendidikan berpendidikan

SMA/SMK sebanyak 26 (61,9%) responden, berpendidikan Diploma/S1 sebanyak 15

(35,7%) dan berpendidikan S2/S3 sebanyak 1 (2,4%) responden. Dengan demikian

mayoritas responden berpendidikan SMA/SMK.


Tabel 6. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha Jumlah Persentase (%)


1-10 tahun 27 64,3
11-20 tahun 8 19
21-30 tahun 4 9,5
> 30 tahun 5 7,2
Total 42 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa responden dengan lama usaha sebanyak 27

(64,3%) responden, 11-20 tahun sebanyak 8 (19%) responden, 21-30 tahun sebanyak

4 (9,5%) dan lama usaha > 30 tahun sebanyak 5 (7,2%) responden. Dengan demikian

mayoritas responden dengan lama usaha 1-10 tahun.

2. Analisis Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden

Dari hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner variabel jiwa

kewirausahaan (X1), kreativitas (X2) dan keberhasilan usaha (Y) percetakan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut:

a. Variabel Jiwa kewirausahaan (X1)

Jawaban dari responden atas tanggapan terhadap variabel jiwa kewirausahaan

(X1) dapat disajikan dalam tabel 7 berikut ini :


Tabel 7. Tanggapan Responden Mengenai Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1)

Jawaban
No Pernyataan Jumlah
SS S R TS STS
Saya percaya dan
optimis dengan 15 9 6 10 2 42
1
kemampuan yang (35,7%) (21,4%) (14,3%) (23,8%) (4,8%) (100%)
saya miliki
Saya memiliki sifat
yang pantang 14 9 9 5 5 42
2
menyerah terhadap (33,8%) (21,4%) (21,4%) (11,9%) (11,9%) (100%)
tantangan
Saya berorientasi
pada tujuan yang 10 13 9 4 6 42
3
ingin saya capai (23,8%) (31%) (21,4%) (9,5%) (14,3%) (100%)

Saya berani
menanggung resiko 13 10 9 6 4 42
4
dari usaha yang saya (31%) (23,8%) (21,4%) (14,3%) (9,5%) (100%)
jalani
Saya berwirausaha
untuk memenuhi 14 10 6 8 4 42
5
(33,8%) (23,8%) (14,3%) (19%) (9,5%) (100%)
kebutuhan hidup
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 7 mengenai pernyataan responden mengenai jiwa

kewirausahaan pada usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dijelaskan

sebagai berikut :

a. Untuk pernyataan Saya percaya dan optimis dengan kemampuan yang saya

miliki, sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak 15

(35,7%) responden.
b. Untuk pernyataan Saya memiliki sifat yang pantang menyerah terhadap

tantangan, sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak

14 (33,2%) responden.

c. Untuk pernyataan Saya berorientasi pada tujuan yang ingin saya capai, sebagian

besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 13 (31%) responden.

d. Untuk pernyataan Saya berani menanggung resiko dari usaha yang saya jalani,

sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak 13 (31%)

responden.

e. Untuk pernyataan Saya berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup,

sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak 14 (33,2%)

responden.

b. Variabel Kreativitas (X2)

Hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner kreativitas (X 2) pada

usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut:


Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kreativitas (X2)

No Pernyataan Jawaban Jumlah


SS S R TS STS
1. Saya memiliki
ide-ide untuk
mengembangkan 8 18 7 4 5 42
(19%) (42,9%) (16,7%) (9,5%) (11,9%) (100%)
produk yang saya
jual
2. Saya selalu
meningkatkan
kreativitas dalam 16 14 9 3 42
-
(38,1%) (33,8%) (21,4%) (7,1%) (100%)
aktivitas usaha

3. Saya selalu
mengikukti trend
perkembangan 10 18 10 3 1 42
(23,8%) (42,9%) (23,8%) (7,1%) (2,4%) (100%)
dunia usaha yang
saya geluti
4. Saya tidak hanya
menggunakan
sistem produksi
manual saja tapi 11 18 9 3 1 42
juga (26,2%) (42,9%) (21,4%) (7,1%) (2,4%) (100%)
menggunakan
sistem produksi
digital
5. Saya
menghasilkan
produk tidak
hanya fokus 11 12 13 6 42
-
kepada hasil cetak (26,2%) (28,6%) (31%) (14,3%) (100%)
saja tapi juga
produk digital
lainnya
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 8 mengenai pernyataan responden mengenai kreativitas di

Waroeng Penyet Creative Baturaja dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk pernyataan Saya memiliki ide-ide untuk mengembangkan produk yang

saya jual, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 18

(42,9%) responden.

b. Untuk pernyataan Saya selalu meningkatkan kreativitas dalam aktivitas usaha,

sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak 16 (38,1%)

responden.

c. Untuk pernyataan Saya selalu mengikukti trend perkembangan dunia usaha

yang saya geluti, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 18

(42,9%) responden.

d. Untuk pernyataan Saya tidak hanya menggunakan sistem produksi manual saja

tapi juga menggunakan sistem produksi digital, sebagian besar responden

menjawab Setuju yaitu sebanyak 18 (42,9%) responden.

e. Untuk pernyataan Saya menghasilkan produk tidak hanya fokus kepada hasil

cetak saja tapi juga produk digital lainnya, sebagian besar responden menjawab

Ragu yaitu sebanyak 13 (31%) responden.

c. Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Adapun hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner variabel

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut:


Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai Keberhasilan Usaha (Y)

No Pernyataan Jawaban Jumlah


SS S R TS STS
1 Usaha yang saya
jalankan tetap 15 13 8 5 42
-
berjalan hingga saat (35,7%) (31%) (19%) (11,9%) (100%)
ini
2 Usaha yang saya
tekuni terus 16 13 8 4 1 42
mengalami kemajuan (38,1%) (31%) (19%) (9,5%) (2,4%) (100%)

3 Dari segi financial,


pendapatan yang
6 25 6 3 2 42
saya peroleh selalu
(14,3%) (59,5%) (14,3%) (7,1%) (4,8%) (100%)
mengalami
peningkatan
4 Usaha yang saya
dirikan telah
merekrut beberapa 14 17 5 4 2 42
karyawan dan (33,8%) (40,3%) (11,9%) (9,5%) (4,8%) (100%)
mengurangi angka
pengangguran
5 Saya memiliki
pelanggan yang
12 19 5 2 4 42
loyalitas terhadap
(28,6%) (45,2%) (11,9%) (4,8%) (9,5%) (100%)
produk yang saya
hasilkan
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 9 mengenai keberhasilan usaha pada usaha percetakan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu, dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk pernyataan Usaha yang saya jalankan tetap berjalan hingga saat ini,

sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak 15 (35,7%)

responden.

b. Untuk pernyataan Usaha yang saya tekuni terus mengalami kemajuan, sebagian

besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak 16 (38,1%)

responden.
c. Untuk pernyataan Dari segi financial, pendapatan yang saya peroleh selalu

mengalami peningkatan, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu

sebanyak 25 (59,5%) responden.

d. Untuk pernyataan Usaha yang saya dirikan telah merekrut beberapa karyawan

dan mengurangi angka pengangguran, sebagian besar responden menjawab

Setuju yaitu sebanyak 17 (40,5%) responden.

e. Untuk pernyataan Saya memiliki pelanggan yang loyalitas terhadap produk

yang saya hasilkan, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak

19 (45,2%) responden.

3. Analisis Statistik

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat ukur untuk mengetahui data yang diteliti apakah valid

atau tidak valid dalam suatu instrumen. Adapun kriteria penilaian uji validitas yaitu

apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner valid dan sebaliknya apabila r hitung

< r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

1) Uji Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1)

Kriteria uji validitas didapatkan dari r tabel dengan df=n-2, df=42-2=40 adalah

0,3044. Hasil uji validitas kuesioner jiwa kewirausahaan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 10. Hasil Uji Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1)

Butir
r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan
Pernyataan 1 0,884 0,3044 Valid
Pernyataan 2 0,892 0,3044 Valid
Butir
r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan
Pernyataan 3 0,880 0,3044 Valid
Pernyataan 4 0,806 0,3044 Valid
Pernyataan 5 0,764 0,3044 Valid
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Pada tabel 10 terlihat nilai r hitung setiap butir pernyataan lebih besar dari r

tabel (0,3044), hal ini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan pada variabel

Jiwa kewirausahaan (X1) valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

2) Uji Validitas Variabel Kreativitas (X2)

Kriteria uji validitas didapatkan dari r tabel dengan df=n-2, df=42 -2=40 adalah

0,3044. Hasil uji validitas kuesioner kreativitas dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Variabel Kreativitas (X2)

Butir
r hitung r table Keterangan
Pernyataan
Pernyataan 1 0,671 0,3044 Valid
Pernyataan 2 0,758 0,3044 Valid
Pernyataan 3 0,655 0,3044 Valid
Pernyataan 4 0,755 0,3044 Valid
Pernyataan 5 0,711 0,3044 Valid
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Pada tabel 11 terlihat bahwa nilai r hitung setiap butir pernyataan lebih besar

dari r tabel (0,3044) sehingga hasil ini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan

pada variabel kreativitas (X2) valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

3) Uji Validitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y)


Kriteria uji validitas yang didapatkan dari r tabel dengan df=n-2, df=42 -2=40

adalah 0,3044. Adapun hasil uji validitas untuk kuesioner keberhasilan usaha

dijabarkan pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12. Hasil Uji Validitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Butir
r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan
Pernyataan 1 0,471 0,3044 Valid
Pernyataan 2 0,691 0,3044 Valid
Pernyataan 3 0,512 0,3044 Valid
Pernyataan 4 0,424 0,3044 Valid
Pernyataan 5 0,534 0,3044 Valid
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Pada tabel 12 terlihat bahwa nilai r hitung setiap butir pernyataan lebih besar

dari r tabel (0,3044) sehingga hasil ini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan

pada variabel keberhasilan usaha (Y) valid dan layak digunakan sebagai instrumen

penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat

diperacaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah dikatakan baik. Metode uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach Alpha.

Untuk penentuan apakah instrumen reliabel atau tidak, bisa digunakan batasan

tertentu seperti 0,60. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefisien

Cronbach Alpha di atas 0,60, sehingga dapat dikatakan instrumen mempunyai

reliabilitas tinggi.
Hasil dari uji reliabilitas untuk kuesioner variabel jiwa kewirausahaan (X1),

variabel kreativitas (X2) dan variabel keberhasilan usaha (Y) diperoleh sebagai

berikut:

Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jiwa Kewirausahaan (X1), Variabel
Kreativitas (X2) dan Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Cronbac Indeks
Variabel Keterangan
h Alpha Reliabilitas
Jiwa kewirausahaan (X1) 0,943 0,60 Reliabel
Kreativitas (X2) 0,874 0,60 Reliabel
Keberhasilan usaha (Y) 0,756 0,60 Reliabel
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 13 didapatkan nilai reliabilitas butir pertanyaan pada

kuesioner yang sedang diuji menunjukkan nilai variabel Jiwa kewirausahaan (X 1),

kreativitas (X2) dan keberhasilan usaha (Y) memiliki nilai diatas 0,60. Dengan

demikian bisa disimpulkan bahwa seluruh pernyataan pada kuesioner tersebut

reliabel.

c. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan perhitungan dengan model regresi liner berganda

ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0. Hasil perhitungan

regresi linear berganda dapat ditunjukkan dalam tabel 14 berikut ini :


Tabel 14. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 8.925 2.384 3.744 .001

1 Jiwa Kewirausahaan (X1) .287 .084 .444 3.397 .002

Kreativitas (X2) .303 .121 .328 2.506 .016

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Berdasarkan dari hasil perhitungan analisis regresi linear berganda didapat

persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 8,925 + 0,287X1 + 0,303X2

Persamaan diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

1) Konstanta bernilai 8,925 yang berarti jika Jiwa kewirausahaan (X 1) dan

kreativitas (X2) nilainya nol (tidak dilakukan) maka keberhasilan usaha (Y)

bernilai 8,925.

2) Nilai koefisien jiwa kewirausahaan (X1) sebesar 0,287 berarti jika jiwa

kewirausahaan (X1) naik sebesar 1 satuan maka keberhasilan usaha (Y) naik

sebesar 0,287.

3) Nilai koefisien kreativitas (X2) sebesar 0,303 berarti jika kreativitas (X2) naik

sebesar 1 satuan maka keberhasilan usaha (Y) naik sebesar 0,303.


d. Analisis Korelasi Linear Berganda

Analisis korelasi merupakan suatu analisis statistik yang mengukur tingkat

asosiasi atau hubungan dua variabel yaitu variabel independen (jiwa kewirausahaan

dan kreativitas) dan variabel dependen (keberhasilan usaha ). Sedangkan koefisien

korelasi adalah satu penentu arah dan kekuatan hubungan linear atau random. Adapun

hasil analisis korelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Hasil Analisis Korelasi Linear Berganda

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .623a .388 .357 3.16243

a. Predictors: (Constant), Kreativitas (X2), Jiwa Kewirausahaan (X1)


Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 15 didapatkan nilai korelasi antara variabel Jiwa

kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y) adalah

sebesar 0,623 dimana korelasi antara variabel Jiwa kewirausahaan (X1) dan

kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y) berada pada rentangan skala interval

0,60 ─ 0,799 artinya korelasi antara variabel independen yaitu jiwa kewirausahaan

(X1) dan kreativitas (X2) terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y)

memiliki korelasi yang kuat.

e. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk menyatakan besar kecilnya

sumbangan variabel X terhadap Y.


Tabel 16. Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .623a .388 .357 3.16243

a. Predictors: (Constant), Kreativitas (X2), Jiwa Kewirausahaan (X1)


Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 16 diperoleh angka koefisien determinasi (R Square) sebesar

0,388. Hal ini menunjukan bahwa kontribusi variabel jiwa kewirausahaan (X1) dan

kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y) sebesar 38,8% sedangkan sisanya

sebesar 61,2% dipengaruhi atau divariasi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian ini.

f. Uji Hipotesis

1) Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Sunyoto,

2011 :17). Untuk mengetahui pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap

keberhasilan usaha secara individu digunakan uji t. Jika t hitung > t tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Pengujian pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen dapat dilihat pada tabel 17:


Tabel 17. Hasil Uji t Jiwa Kewirausahaan (X1) dan Kreativitas (X2) terhadap
Keberhasilan Usaha (Y)

Model t hitung t tabel Keputusan

1 Jiwa kewirausahaan (X1) 3,397 2,02269 Ho ditolak Ha diterima

Kreativitas (X2) 2,506 2,02269 Ho ditolak Ha diterima

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat dalam tabel 17 didapatkan

bahwa :

a) Nilai t hitung jiwa kewirausahaan (X1) mempunyai thitung yakni 3,397 dan ttabel

2,02269 (df=n-k-1=42-2-1=39; dengan tingkat signifikasi 5% maka didapat t

tabel 2,02269). Jadi thitung > ttabel yaitu 3,397 > 2,02269 dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan

(X1) terhadap keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering

Ulu.

b) Nilai t hitung kreativitas (X2) mempunyai thitung yakni 2,506 dan ttabel 2,02269

(df=n-k-1=42-2-1=39; dengan tingkat signifikasi 5% maka didapat t tabel

2,02269). Jadi thitung > ttabel yaitu 2,506 > 2,02269 dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh kreativitas (X 2) terhadap

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.


2) Uji Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis simultan (Uji F) digunakan untuk menguji pengaruh Jiwa

kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) secara bersama-sama terhadap keberhasilan

usaha (Y). Uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai

F tabel. Hasil perhitungan Uji F dapat dilihat pada tabel 18 :

Tabel 18. Hasil Uji F Jiwa Kewirausahaan (X1) dan Kreativitas (X2) terhadap
Keberhasilan Usaha (Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 247.295 2 123.648 12.364 .000b

1 Residual 390.038 39 10.001

Total 637.333 41

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)


b. Predictors: (Constant), Kreativitas (X2), Jiwa Kewirausahaan (X1)
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 18 hasil pengolahan data diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu

12,364 > 3,22 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh

jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha percetakan

di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

B. Pembahasan

Persamaan regresi linear berganda Y = 8,925 + 0,287X1 + 0,303X2. Persamaan

diatas dapat diinterprestasikan konstanta bernilai 8,925 yang berarti jika Jiwa

kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) nilainya nol (tidak dilakukan) maka

keberhasilan usaha (Y) bernilai 8,925. Nilai koefisien jiwa kewirausahaan (X 1)


sebesar 0,287 berarti jika jiwa kewirausahaan (X1) naik sebesar 1 satuan maka

keberhasilan usaha (Y) naik sebesar 0,287. Nilai koefisien kreativitas (X2) sebesar

0,303 berarti jika kreativitas (X2) naik sebesar 1 satuan maka keberhasilan usaha (Y)

naik sebesar 0,303.

Nilai korelasi antara variabel Jiwa kewirausahaan (X 1) dan kreativitas (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y) adalah sebesar 0,623 dimana korelasi antara

variabel Jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha

(Y) berada pada rentangan skala interval 0,60 ─ 0,799 artinya korelasi antara variabel

independen yaitu jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap variabel

dependen yaitu keberhasilan usaha (Y) memiliki korelasi yang kuat.

Angka koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,388. Hal ini menunjukan

bahwa kontribusi variabel jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap

keberhasilan usaha (Y) sebesar 38,8% sedangkan sisanya sebesar 61,2% dipengaruhi

atau divariasi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Nilai t hitung jiwa kewirausahaan (X1) mempunyai thitung yakni 3,397 dan ttabel

2,02269 jadi thitung > ttabel yaitu 3,397 > 2,02269 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan (X 1) terhadap

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Nilai t hitung

kreativitas (X2) mempunyai thitung yakni 2,506 dan ttabel 2,02269. Jadi thitung > ttabel yaitu

2,506 > 2,02269 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
terdapat pengaruh kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha percetakan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 12,364 > 3,22 artinya Ho ditolak

dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan (X 1) dan

kreativitas (X2) terhadap keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lestari (2019) yang meneliti

mengenai pengaruh jiwa kewirausahaan dan kreativitas terhadap keberhasilan usaha

pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung. Berdasarkan hasil pengolahan

SPSS di peroleh koefisien korelasi sebesar 0,855 antara hubungan jiwa kewirausahaan

dan kreativitas terhadap keberhasilan usaha yaitu sangat kuat. Koefisien determinasi

sebesar 0,273 atau 27,3% yang berarti variabilitas dari variabel Y dapat dipengaruhi

(diterangkan) oleh variabel X1 dan X2. Hasil uji t secara parsial didapatkan untuk

variabel jiwa kewirausahaan diperoleh nilai thitung sebesar 3,086 dan nilai ttabel

2,120 (thitung > ttabel). Dengan demikian hal ini berarti Ho ditolak artinya jiwa

kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada Perusahaan

Manufaktur Menengah Kota Tasikmalaya. Untuk menguji hipotesis atau signifikansi

pengaruh secara parsial kreativitas terhadap keberhasilan usaha (Y) dengan

menggunakan uji t diperoleh nilai thitung sebesar 2,650 dan ttabel 2,12. Dari

perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai t hitung > ttabel yang berarti hal ini berarti

Ho ditolak artinya kreativitas berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha

pada Perusahaan Manufaktur Menengah Kota Tasikmalaya. Nilai Fhitung 56,833 >
Ftabel 4,74 maka Ho ditolak atau dengan kata lain jiwa kewirausahaan (X 1) dan

kreativitas (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha

(Y) artinya yaitu jika semakin meningkat jiwa kewirausahaan dan tingkat kreativitas

maka keberhasilan usaha pun akan meningkat begitu juga sebaliknya.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Persamaan regresi linear berganda Y = 8,925 + 0,287X1 + 0,303X2. Nilai

korelasi antara variabel Jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap

keberhasilan usaha (Y) adalah sebesar 0,623 yang artinya korelasi antara variabel

independen yaitu terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y) memiliki

korelasi yang kuat. Angka koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,388. Hal ini

menunjukan bahwa kontribusi variabel jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y) sebesar 38,8% sedangkan sisanya sebesar 61,2%

dipengaruhi atau divariasi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian ini. Nilai t hitung jiwa kewirausahaan (X1) mempunyai thitung yakni 3,397 >

ttabel 2,02269 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh jiwa

kewirausahaan (X1) terhadap keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu. Nilai t hitung kreativitas (X 2) thitung 2,506 > ttabel 2,02269 maka Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh kreativitas (X2) terhadap

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Hasil uji F

diperoleh nilai Fhitung 12,364 > > Ftabel 3,22 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

berarti terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap

keberhasilan usaha percetakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

B. Saran
1. Bagi Pemerintah Kabupaten OKU agar dapat memberikan pelatihan kepada

pengusaha percetakan agar dapat menumbuhkan jiwa kewirusahaan serta

peningkatan keterampilan agar pengusaha percetakan dapat meningkatkan

kreativitasnya sehingga dapat mencapai keberhasilan usaha.

2. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti kembali mengenai keberhasilan usaha

dengan menggunakan objek dan variabel yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2017. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka


Cipta. Jakarta.

Basrowi. 2014. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Ghalia Indonesia. Bogor.

Cahyono. 2016. Pendekatan Kewirausahaan :Menanamkan Jiwa Kewirausahaan.


Gava Media. Yogyakarta.

Daryanto. 2017. Pendidikan Kewirausahaan. Gava Media. Yogyakarta.

Husein. 2011. Metode Riset dan Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kurniawan, Benny. 2015. Metode Penelitian Kewirausahaan. Raja Grafindo Persada.


Jakarta.

Moorhead dan Griffin. 2013. Perilakuk Organisasi. Salemba. Jakarta.

Nasution, Bustanul. 2017. Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia.


Gramedia. Jakarta

Ridwan dan Sunarto. 2012. Pengantar Statistika. Alfabeta. Bandung.

Rusdiana. 2015. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Pustaka Setia. Bandung.

Solihin, Ismail. 2019. Manajemen Strategik. Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian R&D. Alfabeta. Bandung.

Sunyoto, Danang. 2011. Model Analisis Jalur untuk Riset Ekonomi. Yrama Widya.
Bandung.

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian : Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif. Smart. Jakarta.

Suryana. 2018. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.
Jakarta.
Suryana, dan Bayu. 2017. Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses. Kencana. Jakarta.

Tika, Pabundu. 2016. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Usaha. Salemba.
Jakarta.

Tunggal, Widjaja. 2015. Manajemen Suatu Pengantar. Rineka Cipta. Jakarta.


PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. Saudara/i sebagai Responden


di Tempat

Dengan hormat,
Bersama saya,
Nama : RIKA FITRIYANI
NPM : 172126031997118
Mahasiswa : STIE Dwi Sakti Baturaja Program Studi Manajemen

Bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan


Kreativitas terhadap Keberhasilan Usaha Percetakan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu.
Untuk keperluan tersebut, maka saya meminta kesediaan Saudara/i agar bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan ini. Untuk selanjutnya
mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan jujur dan apa adanya.
Demikian lembar persetujuan ini saya buat, saya mengharapkan partisipasi dari
Saudara/i sekalian, dan saya ucapkan terima kasih.

Baturaja, Oktober 2021


Mahasiswa

RIKA FITRIYANI
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIVITAS TERHADAP


KEBERHASILAN USAHA PERCETAKAN DI KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU

Diharapkan dapat mengisi kuesioner ini dengan kejujuran dan sesuai menurut
pernyataan. Atas kesediaannya diucapkan terimakasih.

I. Identitas Responden
No. Responden : (Diisi oleh peneliti)
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Lama Usaha :

II. Petunjuk Pengisian


Mohon dijawab dengan jujur. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda
checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda.
Keterangan kode jawaban:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
I. JIWA KEWIRAUSAHAAN (X1)
JAWABAN
PERNYATAAN STS TS R S SS
1 2 3 4 5
1. Saya percaya dan optimis dengan kemampuan
yang saya miliki
2. Saya memiliki sifat yang pantang menyerah
terhadap tantangan
3. Saya berorientasi pada tujuan yang ingin saya
capai
4. Saya berani menanggung resiko dari usaha yang
saya jalani
5. Saya berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan
hidup

II. KREATIVITAS (X2)


JAWABAN
PERNYATAAN STS TS R S SS
1 2 3 4 5
1. Saya memiliki ide-ide untuk mengembangkan
produk yang saya jual
2. Saya selalu meningkatkan kreativitas dalam
aktivitas usaha
3. Saya selalu mengikukti trend perkembangan dunia
usaha yang saya geluti
4. Saya tidak hanya menggunakan sistem produksi
manual saja tapi juga menggunakan sistem
produksi digital
5. Saya menghasilkan produk tidak hanya fokus
kepada hasil cetak saja tapi juga produk digital
lainnya
III. KEBERHASILAN USAHA (Y)
JAWABAN
PERNYATAAN STS TS R S SS
1 2 3 4 5
1. Usaha yang saya jalankan tetap berjalan hingga
saat ini
2. Usaha yang saya tekuni terus mengalami kemajuan
3. Dari segi financial, pendapatan yang saya peroleh
selalu mengalami peningkatan
4. Usaha yang saya dirikan telah merekrut beberapa
karyawan dan mengurangi angka pengangguran
5. Saya memiliki pelanggan yang loyalitas terhadap
produk yang saya hasilkan
TABULASI DATA
VARIABEL JIWA KEWIRAUSAHAAN (X1)

X1 X1
No 1 2 3 4 5 Total No 1 2 3 4 5 Total
1 5 5 4 5 5 24 22 2 2 2 4 2 12
2 2 3 3 2 2 12 23 4 5 4 4 4 21
3 5 5 5 4 5 24 24 5 4 4 1 5 19
4 4 4 4 4 4 20 25 4 3 3 3 4 17
5 5 5 4 5 5 24 26 5 5 5 5 5 25
6 5 5 5 5 5 25 27 4 3 3 4 4 18
7 5 4 4 5 5 23 28 3 3 3 3 3 15
8 2 1 1 2 1 7 29 5 4 4 5 5 23
9 2 2 1 1 2 8 30 2 2 2 2 2 10
10 5 5 5 5 5 25 31 3 4 4 3 3 17
11 5 5 5 5 5 25 32 3 3 3 3 3 15
12 4 4 4 4 4 20 33 3 5 5 4 3 20
13 1 1 1 1 1 5 34 3 3 3 3 3 15
14 1 1 1 1 1 5 35 2 2 2 2 2 10
15 5 5 5 5 5 25 36 3 3 3 3 3 15
16 2 1 1 3 5 12 37 2 3 3 3 2 13
17 5 5 4 5 4 23 38 2 1 1 3 2 9
18 4 5 5 5 5 24 39 4 5 5 5 4 23
19 2 3 3 2 1 11 40 4 4 4 4 4 20
20 5 5 5 4 2 21 41 4 4 4 4 4 20
21 5 4 4 5 4 22 42 5 2 2 2 5 16
TABULASI DATA
VARIABEL KREATIVITAS (X2)

X2 X2
No 1 2 3 4 5 Total No 1 2 3 4 5 Total
1 5 5 5 5 4 24 22 5 5 5 5 5 25
2 4 4 4 4 4 20 23 1 4 5 4 4 18
3 4 5 4 5 5 23 24 5 5 5 4 5 24
4 1 3 3 3 2 12 25 4 3 4 3 3 17
5 5 4 5 4 5 23 26 4 5 4 5 4 22
6 4 3 4 3 3 17 27 3 3 3 4 3 16
7 4 5 4 5 5 23 28 5 3 4 4 3 19
8 4 4 4 4 2 18 29 4 5 5 4 4 22
9 4 5 4 5 5 23 30 1 2 1 2 2 8
10 5 4 5 4 3 21 31 4 3 4 4 3 18
11 3 5 3 5 5 21 32 4 4 3 4 3 18
12 4 5 4 4 4 21 33 4 4 4 4 4 20
13 2 3 2 3 3 13 34 3 4 3 3 3 16
14 2 4 2 3 3 14 35 3 4 3 3 3 16
15 4 2 4 2 2 14 36 4 5 4 4 4 21
16 2 2 2 2 3 11 37 4 5 4 5 5 23
17 5 5 5 5 4 24 38 4 4 5 4 3 20
18 2 4 4 1 4 15 39 3 5 3 5 5 21
19 4 4 4 4 4 20 40 1 3 3 3 2 12
20 5 5 5 5 5 25 41 1 3 3 3 2 12
21 3 5 3 4 4 19 42 4 4 4 4 5 21
TABULASI DATA
VARIABEL KEBERHASILAN USAHA (Y)

Y Y
No 1 2 3 4 5 Total No 1 2 3 4 5 Total
1 3 3 4 5 4 19 22 2 2 5 5 5 19
2 5 5 5 5 3 23 23 4 4 1 4 5 18
3 5 5 4 5 4 23 24 5 5 4 5 4 23
4 4 4 4 4 4 20 25 4 3 5 1 2 15
5 5 5 4 5 4 23 26 5 5 4 4 4 22
6 5 5 5 5 5 25 27 5 3 3 4 5 20
7 5 5 4 5 4 23 28 3 5 4 3 5 20
8 4 4 4 4 4 20 29 5 5 5 4 5 24
9 3 5 4 5 5 22 30 2 2 1 3 1 9
10 4 5 5 2 5 21 31 3 3 2 1 2 11
11 5 5 3 3 5 21 32 4 4 3 4 3 18
12 4 4 4 4 4 20 33 3 3 3 4 1 14
13 5 2 2 4 1 14 34 5 5 5 5 3 23
14 1 1 2 3 1 8 35 2 4 5 5 4 20
15 5 5 4 5 4 23 36 5 3 4 5 5 22
16 3 3 4 4 5 19 37 4 4 4 2 3 17
17 5 5 5 5 4 24 38 2 4 4 4 5 19
18 4 5 3 4 5 21 39 4 4 4 4 5 21
19 2 4 4 2 4 16 40 4 4 4 4 4 20
20 5 5 5 5 5 25 41 4 4 4 4 4 20
21 5 4 4 4 4 21 42 4 4 4 4 4 20
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
VARIABEL JIWA KEWIRAUSAHAAN (X1)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 42 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.943 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

VAR00001 13.9762 24.024 .884 .922


VAR00002 14.0476 23.412 .892 .921
VAR00003 14.1667 23.898 .880 .923
VAR00004 14.0476 24.827 .806 .936
VAR00005 14.0476 24.827 .764 .944
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
VARIABEL KREATIVITAS (X2)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 42 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.874 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

VAR00001 15.3095 10.999 .671 .863


VAR00002 14.7857 12.221 .758 .836
VAR00003 15.0238 12.658 .655 .859
VAR00004 14.9762 12.024 .755 .836
VAR00005 15.1429 12.028 .711 .846
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VARIABEL KEBERHASILAN USAHA (Y)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 42 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.756 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

VAR00001 15.7143 10.794 .471 .730


VAR00002 15.6429 9.894 .691 .653
VAR00003 15.8333 10.972 .512 .716
VAR00004 15.6905 11.243 .424 .746
VAR00005 15.7857 9.880 .534 .709
HASIL REGRESI LINEAR BERGANDA

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Method


Removed

Kreativitas (X2),
Jiwa
1 . Enter
Kewirausahaan
(X1)b

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)


b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .623 a
.388 .357 3.16243

a. Predictors: (Constant), Kreativitas (X2), Jiwa Kewirausahaan (X1)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 247.295 2 123.648 12.364 .000b

1 Residual 390.038 39 10.001

Total 637.333 41

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)


b. Predictors: (Constant), Kreativitas (X2), Jiwa Kewirausahaan (X1)
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 8.925 2.384 3.744 .001

1 Jiwa Kewirausahaan (X1) .287 .084 .444 3.397 .002

Kreativitas (X2) .303 .121 .328 2.506 .016

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Anda mungkin juga menyukai