Anda di halaman 1dari 2

BAB I

LATAR BELAKANG
1.1. Pendahuluan
Setiap negara atau wilayah memiliki karakteristik berbeda sebagai identitas yang
diwujudkan dalam bentuk pakaian adat atau khas, adat istiadat, lagu-lagu daerah, maupun
bahasa. Hal tersebut dapat dijadikan suatu ciri khas dari setiap negara atau daerah yang secara
umum bertujuan agar mudah dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu identitas suatu wilayah
adalah bentuk pakaian atau busana yang digunakan. “Busana merupakan kebutuhan pokok yang
harus dipenuhi oleh setiap orang” (Siskawati, 2010:1).
Pakaian sudah dikenal manusia sejak zaman purbakala, dan selalu berkembang sesui
dengan zamannya  “Seiring  dengan perkembangan zaman, busana juga digunakan sebagai
simbol status, jabatan, atau pun kedudukan seseorang yang memakainya” (Bryka, 2012:1).
Bahan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain
sebagai bahan dasar untuk pembuatan busana dan produk lainnya. Lutfiati (2017:2)
mengemukakan bahwa busana merupakan salah satu kebutuhan primer manusia disamping
pangan dan papan, yang digunakan sebagai pelindung tubuh dari sengatan terik matahari maupun
dinginnya udara. Namun seiring dengan perkembangan dan peradaban budaya manusia, busana
juga bertujuan untuk menambah keindahan serta dapat menutupi kekuragan, dengan demikian
diperlukan busana dan perlengkapannya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa bahan /produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis
benda yang terbuat dari serat. Bahan tekstil untuk busana memiliki persyaratan khusus seperti
memberi kenyamanan, layak pakai, pemeliharaan yang baik dan menjamin kenyamanan pada
saat pemakaiannya. Pada umumnya serat tekstil dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
serat alam dan serat buatan. Serat yang tergolong serat alam yaitu serat yang langsung dapat
diperoleh dari alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, contohnya: kapas yang
ditenun menjadi katun, filamen kepompong yang ditenun menjadi sutra dan rambut atau bulu
hewan yang ditenun menjadi wol.
Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang sudah banyak masyarakat yang
menggunakan jasa penatu untuk pemeliharaan busananya karena alasan tidak memiliki waktu
luang dan lebih praktis. Banyak jasa yang menawakan layanan Laundry dan Dry Cleaning,
mengingat tidak semua jenis bahan tekstil menuntut pemeliharaan yang sama. Namun setelah
melakukan pengamatan secara langsung dilapangan banyak pekerja laundry yang kurang
memiliki wawasan mengenai serat-serat dan juga proses pemeliharaan yang sesuai dengan asal
seratnya. Maka dari itu, dalam lingkungan keluarga perlu konsisten berupaya memberikan yang
terbaik untuk perawatan pakaian di lingkungan keluarga. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa
kualitas bahan tekstil dapat dipertahankan dengan cara melakukan pemeliharaan sesuai dengan
jenis asal seratnya masing-masing. Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menjadi
maslah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Perawatan Pakaian Yang Baik Dan Benar
Bagi Anggota Keluarga?”

1.2 Perumusan Masalah.


1. Bagaimana peoses perawatan pakaian yang baik dan benar bagi anggota keluarga?”.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengidentifikasi proses perawatan pakaian yang baik dan benar bagi anggota
keluarga.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk mengetahui peoses perawatan pakaian yang baik dan benar bagi anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai