Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

W162100015
Ekonomi Teknik

Cashflow Gradient
Dosen : Anisah H ST, MT

Abstract
PENGANTAR
Pengertian Cashflow

Cash flow (aliran arus)adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktifitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran
masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.

Hal utama yang perlu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi  dana uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi beberapa macam yaitu:
1. Fungsi likuiditas
Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat
dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi
awal.
2.     Fungsi anti inflasi
Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli dimasa
datang dan dapat dicairkan dengan relatif cepat
3.     Capital growth
Dana yang diperuntukan untuk penambahan perkembangan kekayaan dengan jangka
waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu:

1.   Aliran kas awal (Initial Cash Flow)


Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaranuntuk kegiatan investasi
misalnya: pembelian tanah, gedung biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat
dikatakan aliran kas keluar (cash out Flow)

2.   Aliran kas operasional (Operational Cash Flow)

2021 Ekonomi Teknik


2 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan,
biaya umum,dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran
kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)
3.   Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti
nilai sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu penjualanperalatan proyek

Keterbatasan Cashflow

Cash flow mempunyai keterbatasan-keterbatasan antara lain:


1. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow hanya yang
bersifat tunai.
2. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal ataupun eksternal dari perusahaan
dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budjet
kas, misalnya kondisi ekonomi sakarang yang kurang stabil, terlambatnya customer
dalam memenuhi kebutuhannya.

Manfaat Cashflow

 Adapun kegunaan didalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat
berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya:
 Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabka perubahan kas.
 Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
  Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.
 Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.

2021 Ekonomi Teknik


3 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penyusunan Cashflow

Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow:


1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansial dan budjet kas yang final

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:


1. Cash In Flow
Pada bagian ini mengidentifikasikan sumber-sumber dana yang akan diterima,
jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa
penjualan tunai, pejualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva
tetap, dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat yaitu; kontinyu
dan intermitan.
2. Cash Out Flow
Pada bagian ini berhubugan dengan mengidentifikasikan semua kas yang sudah
diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah,
administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow mempunyai dua sifat yang
sama yaitu kontinyu dan intermitan.
3. Financing (pembiayaan)
Pada bagian ini menunjukkan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana
jika terjadi defisit.

2021 Ekonomi Teknik


4 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rumus Bunga Modal Yang Menghubungkan Arus Kas Yang Bersifat Gradien
Seragam (Aritmatik) Dengan Nilai P Dan F

Dalam masalah ekonomi sering dijumpai arus uang yang berkurang atau bertambah dengan
nilai yang konstan. Misalnya, biaya perawatan dan pemeliharaan suatu mesin akan
bertambah dengan meningkatnya umur alat atau berkurangnya suatu tingkat produksi
dengan bertambahnya umur alat Pertambahan dan pengurangan biaya tersebut relatif sama
tiap tahun sehingga keadaan ini membuat suatu seri aritmatik (deret hitung) Suatu arus
pengeluaran atau penerimaan dimana terjadi penambahan secara seragam dapat
digambarkan dengan arus kas seperti berikut:

Gambar di atas menunjukan suatu arus kas yang meningkat secara konstan pada setiap
akhir periode sebesar G. Nilai G ini disebut nilai Gradien dan pembayaran terjadi pada
akhir setiap periode. Pada arus kas terlihat bahwa tidak ada pembayaran pada akhir tahun
pertama, karena dianggap belum ada pengeluaran untuk biaya perawatan dan
pemeliharaan. Biaya baru akan dikeluarkan pada akhir tahun kedua dan seterusnya.

Seperti halnya pembahasan sebelumnya, nilai gradien (G) dapat dihubungankan dengan
nilai-nilai yang lainnya.

Mencari P jika diketahui G

Nilai P dari arus kas seperti gambar di atas, adalah berdasarkan:

2021 Ekonomi Teknik


5 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam Tabel konversi bunga modal dinyatakan dengan simbol: (P/G, i%, N) dan
mempunyai rumus P = G (P/G, i%, N)

Mencari A Jika Diketahui G

Untuk mencari hubungan antara A dan G, digunakan nilai P dengan menggunakan faktor
(A/P, i%, N)

dan mempunyai simbol fungsional (A/G, i%, N)

Jadi: A = G (A/G, i%, N)

2021 Ekonomi Teknik


6 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh Soal 1:

Serangkaian pembayaran dilakukan pada setiap akhir tahun. Pembayaran sebesar Rp


1.000.000 dilakukan pada tahun ke-2, Rp 2.000.000 pada tahun ke-3, dan Rp 3.000.000
pada tahun ke-4. Tingkat bunga modal yang berlaku 15% per tahun.

Hitunglah:

a. Nilai kesetaraan P pada awal tahun pertama

b. Nilai kesetaraan A yang dibayarkan seragam pada setiap akhir periode

Penyelesaian:

Dari soal di atas dapat diketahui bahwa arus pembayaran merupakan suatu bentuk gradien
dengan G = Rp 1.000.000 dan N =4

a) P = G (P/G, i%, N)

= Rp 1.000.000 (P/G, 15%, 4)

= Rp 1.000.000 (3,79)

= Rp 3.790.000

b) A = G (A/G, i%, N)

= Rp 1.000.000 (A/G, 15%, 4)

= Rp 1.000.000 (1,326)

= Rp 1.326.000

Contoh Soal 2:

Suatu arus pembayaran yang dil akukan pada setiap akhir tahun

2021 Ekonomi Teknik


7 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun, hitunglah nilai kesetaraan P
dengan rumus gradient aritmatik dan kesetaraan arus seragam

Penyelesaian: Arus pembayaran seperti ini tidak dapat diselesaikan secara


langsung dengan rumus yang ada, karena polanya tidak mengikuti pola yang dapat
diselesaikan dengan rumus yang ada.

Untuk menyelesaikannya, diagram tersebut dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Arus seragam yang besarnya Rp 5.000.000

2. Arus gradien aritmatik dengan G = Rp 1.000.000

2021 Ekonomi Teknik


8 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Untuk mencari nilai P keseluruhan (P0), dapat dihitung dengan menjumlahkan
nilai P dari kedua bagian di atas:

P0T = P0A + P0G

= A (P/A, 15%, 4) + G (P/G, 15%, 4)

= Rp 5.000.000 (2,885) + Rp 1.000.000 (3,79)

= Rp 18.650.000

b. Untuk menghitung kesetaraan nilai A juga perlu dilakukan cara yang sama,
yaitu menjumlahkan nilai A dari bagian pertama dengan nilai A pada bagaian
kedua (hubungan A dengan G)

AT = A + AG

= Rp 5.000.000 + G (A/G, 15%, 4)

= Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 (1.3263)

= Rp 6.326.300

2021 Ekonomi Teknik


9 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tugas Soal

Daftar Pustaka

 Nurhayati,A. & Dewi, R.K.S. (2017). Ekonomi Teknik, Penerbit Andi,


STTB. ISBN 978-979-29-6349-6
 Joyowiyono, M. (1992). Ekonomi Teknik. Yayasan Badan Penerbit
Pekerjaan Umum.

2021 Ekonomi Teknik


10 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 https://dimasdzulfi.wordpress.com/2014/10/15/definisi-ekonomi-teknik-
dan-contoh-kasusnya/
 https://ahmadfahrijal.wordpress.com/2014/10/15/ekonomi-teknik-
engineering-econimics/
 http://budi2one.blogspot.com/

2021 Ekonomi Teknik


11 Anisah H, ST MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai