BAB III Seminar Kasus Jiwa
BAB III Seminar Kasus Jiwa
I. Identitas Pasien
Nama : Tn.I ( Laki – Laki)
Umur : 35 thn/ 05- 05 1986
Pendidikan : SMA
Suku : Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Ds. Watumaeta Kab. Poso
Informan :
Tanggal pengkajian :1/03/2022
No,RM : 085108
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
TD : 130/80 mmHg
N : 88x/mnt
S : 36.6 °C
R :22x/mnt
2. Keluhan Fisik
KU : sedang
Kesadaran : Apatis
Pasien tidak memiliki keluhan fisik ataupun gangguan fisik lainnya
Masalah Keperawatan: -
VI. Psikososial
1. Genogram
2. Genogram
X X X X
G1
G2
X 62 X 52 40 X
65
68
G3
Keterangan
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Perempuan : Klien
: Menikah X : Meninggal
: Keturunan
Jelaskan :
G1 : Kakek nenek pasien sudah meninggal karena faktor usia dan tidak
memiliki gangguan kesehatan jiwa.
G2 : Orang tua pasien masih hidup dan tidak memiliki gangguan kesehatan
jiwa
G3 : pasien anak ke 6 dari 7 bersaudara, semua saudara pasien tidak memiliki
gangguan kesehatan jiwa
Masalah Keperawatan : -
3. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien tidak memiliki cacat fisik, tidak mengalami perubahan ukuran fisik,
pasien tidak ada keluhan sakit pada bagian anggota tubuh lainnya. Pasien
menyukai seluruh anggota tubuhnya dan seluruh anggota tubuhnya mampu
berfungsi dengan baik.
b. Identitas diri
Pasien menyadari dirinya seorang laki – laki berusia 35thn dan pasien
mengatakan jika dia tidak memiliki gangguan penyakit apapun.
c. Peran
Pasien memnyadari perannya sebagai seorang anak dan ayah dari anak-
anaknya. Sehingga dia harus berbakti kepada orang tua dan menafkahi
keluarganya.
d. Idela diri
Pasien menyadari cita-cita yang ingin dicapai yaitu membahagiakan
keluarga dan orang tuanya dengan memiliki penghasilan yang cukup.
Namun, semua pekerjaan pasien terhambat karena harus melakukan
perawatan di RS.
e. Harga diri
Pasien tidak mengkritik diri sendiri dan orang lain. Pasien tidak bisa
melakukan pekerjaannya karena harus di rawat di RS. Pasien tidak
melukai dirinya sendiri atupun mengejek dirinya sendiri
Masalah Keperawatan : Pasien mengatakan dia tidak memiliki gangguan
kesehatan jiwa
4. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan jika orang sangat berarti dalam
hidupnya adalah keluarga
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak
mengetahui perannya dan kesulitan berbaur dengan masyarakat karena
emosi yang tidakstabil
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : mudah emosi ketika
berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : pasien kesulitan berinteraksi dengan masyarakat
sosial karena tidak mampu mengendalikan emosi
5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : pasien beragama kriisten dan mempercayai
adanya Tuhan
b. Kegiatan ibadah : Pasien tidak pernah melakukan ibadah selama
di rawat di RS
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Pembicaraan pasien apatis : pasien acuh tak acuh ketika diajak bicara dan
hanya menjawab beberapa pertanyaan saja.
Masalah Keperawatan : Pasien acuh tak acuh terhadap pembicaraan
3. Aktivitas motorik
Tidak ada masalah pada pergerakan aktivitas motorik. Pasien mampu
melakukan aktivitas sehari-harinya dengan normal
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
Pasien memiliki alam perasaan gembira berlebihan : pasien merasa gembira
dan senang karena memiliki kekuatan yang tidak bisa dimiliki orang lain yaitu
selalu menang ketika terlibat perkelahian.
Masalah Keperawatan : perasaan gembira karena memiliki kekuatan yang
tidak dimiliki orang lain
5. Afek
Labil : pasien memiliki afek labil, apabila pasien merasa terbantahkan pasien
akan emosi dan memukul-mukul benda yang ada disekitarnya. Dan pasien
merasa tenang jika keinginannya dituruti.
Masalah Keperawatan : gangguan pengendalian emosi
7. Persepsi
Pasien tidak mendengar suara bisikan, pasien tidak melihat sesuatu yang
mengganggu fikirannya, pasien tida memiliki halusinasi perabaan, pasien tidak
memiliki halusinasi pengecapan dan pasien tidak memiliki halusinasi
penciuman.
Masalah Keperawatan : -
8. Arus pikir
Blocking : pasien berbicara namun tiba-tiba berhenti, kemudian melanjutkan
pembicaraan namun tidak sesuai dengan pembicaraan sebelum blocking
terjadi.
Masalah Keperawatan : Arus pikir pasien blocking (tiba-tiba berhenti ketika
berbicara)
9. Isi pikir
Obsesi : pasien memiliki obsesi untuk menang disetiap perkelahian dan tidak
menerima kegagalan
Waham kebesaran : pasien mempercayai dirinya memiliki kekuatan yang tidak
tertandingi oleh siapapun
Masalah Keperawatan : pasien memiliki obsesi terhadap kemenangan dan
memiliki kepercayaan dia memiliki kekuatan yang tidak tetandingi oleh
siapapun
11. Memori
Pasien mampu mengingat kejadian satu bulan yang lalu, yang dimana pasien
tidak melakukan pekerjaan pada awal februari dan mengurung diri dikamar.
Pasien mampu memngingat kejadian 1 hari yang lalu, dia di rawat di ruang
perawatan salak kemudian di pindahkan di ruang perawatan sawo, pasien juga
mengingat lawan bicara yang diajak bicara saat ini adalah seorang perawatan
dari mahasiswa ners Poltekkes Palu
Masalah Keperawatan : -
X. Aspek Medik
Diagnosa Medik : Waham kebesaran
Terapi Medik :
Neurodex /18 jam
Piracetam/18 jam
Merlopam / 24 jam
MASALAH KEPERAWATAN
1. Pasien mengatakan dia sangat hebat dan memiliki kekuatan untuk menaklukkan orang
banyak dengan cara memukulnya.
2. Wajah pasien tampak tegang
3. Tatapan mata tajam
4. Pasien pernah dirawat di RSD. Madani dengan gangguan kesehatan jiwa waham
5. Pasien kesulitan berinteraksi dengan masyarakat sosial karena tidak mampu
mengendalikan emosi
6. Pasien acuh tak acuh terhadap pembicaraan yang dilakukan
7. Pasien merasa gembira dengan kekuatan yang dia miliki
8. Pasien tidak mampu mengendalikan emosi
9. Pasien tidak kooperatif ketika diajak berbicara
10. Pasien memiliki arus pikir blocking (tiba-tiba berhenti ketika diajak bicara)
11. Pasien memiliki obsesi terhadap kemenangan
12. Tingkat kesadaran pasien apatis
13. Pasien mengingkari penyakit yang dia derita
POHON MASALAH
1. Waham kebesaran
2.
ANALISA DATA
Data Masalah
Ds : Waham Kebesaran
1. Pasien mengatakan dia sangat hebat
dan memiliki kekuatan untuk
menaklukkan orang banyak dengan
cara memukulnya.
2. Pasien memiliki obsesi terhadap
kemenangan
Do :
1. Wajah pasien tampak tegang
2. Tatapan mata pasien tajam
3. Pasien acuh tak acuh terhadap
pembicaraan yang dilakukan
4. Pasien tidak mampu mengendalikan
emosi
5. Pasien tidak kooperatif ketika diajak
bicara
Nama : Tn. I
Ruangan : Sawo
Pertemuan :1
Tanggal : 1 Maret 2022
Waktu : 10.00 WITA
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Ds :
1. Pasien mengatakan dia sangat hebat dan tidak ada yang bisa menandingi
Do :
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase prainteraksi
a. Perawat mengkaji perasaan dan persiapan diri sebelum melakukan kegiatan
SP1
b. Perawat menganalisis kekuatan dan keterbatasan profesionalisme diri sendiri
c. Perawat mempersiapkan alat yaitu alat tulis dan jam tangan
d. Perawat mempersiapkan tempat pertemuan
e. Perawat mencuci tangan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi pak, perkenalkan nama saya perawat afni, saya mahasiswa
keperawatan Ners Poltekkes Palu yang dinas diruangan ini dari jam 08.00 –
14.00 WITA siang nanti. Kalau boleh tau nama bapak siapa? “ “senangnya di
panggil siapa pak?” (perawat menjulurkan tangan untuk menjabat tangan dan
mentap wajah pasien dengan senyuman).
“bagaimana kabarnya hari ini?”
“bapak tadi pagi sudah makan? Bangun jam berapa tadi pak? Apa saja
kegiatan bapak hari ini?”
“bagaimana jika hari ini kita berbincang – bincang mengenai perasaan bapak,
boleh pak?”
“bapak maunya dimana? Disini saja ya pak, lebih aman dan tenang “
“ untuk waktunya sebentar saja ya pak. Sekitar 15 mnt saja. Sekrang jam
10.00, kita akan berbincang sampai jam 10.15. bagaimana pak, apakah bapak
bersedia?”
3. Fase Kerja
“apa yang bapak rasakan saat ini?”
“saya mengerti pak, saat ini bapak merasa paling kuat dan hebat. Namun, perasaan
hebat itu tidak harus membuat bapak mengancam orang lain dengan benda tajam
ataupun sampai menyakiti diri bapak dan orang disekitar bapak. Karena setahu
saya orang kuat dan hebat itu tidak harus menyakiti atau membuat orang lain
takut. Sebaliknya, dengan kehebatan dan kekuatan yang bapak miliki bisa
membantu dan melindungi orang – orang disekitar bapak, tapi tidak dengan
memukul atau melukai orang lain.”
“bapak ingat nama lengkapnya bapak?” “ya benar, sekarang bapa tau berada
dimana sekarang?” “bapak ingat hari ini hari apa dan tanggal berapa?” “ya, betul
sekali pak”.
“sekarang bapak mengenal siapa mereka itu?”, “tidak kenal ya pak?”.
“jadi, mereka itu adalah perawat yang berjaga diruangan ini dan merawat bapak
selama di rawat di RS. Ini”.
“tampaknya bapak sering menggertakkan gigi dan mengepalkan tangan, ada yang
membuat bapak kesal? Apa bisa bapak ceritakan hal apa itu biar saya bnatu untuk
menyelesaikannya pak?”
“bapak merasa dipandang sebelah mata ya pak?” “orang – orang disekitar bapak?,
iya pak, padahal bapak ini hebat loh, memiliki pekerjaan yang bagus dan
menghasilkan uang yang banyak.”
“jadi, setelah keluar dari RS, bapak ingin melanjutkan pekerjaan bapak yang
tertunda untuk menghasilkan uang yang banyak yah pak?” “wah hebat yah pak”
“sekarang sudah jam 10.15 nih pak, kesepakatan awal kita sudah habis yah pak”
4. Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang – bincang tadi?”
“apa saja tadi yang kita bicarakan pak?” “iya benar sekali”
“untuk hari ini cukup sekian dulu ya pak, besok kita akan bertemu lagi di tempat
yang sama dengan waktu yang sama untuk melatih kemampuan yang bapak miliki
agar bapak bisa lebih kuat lagi dan lebih hebat lagi, apakah bapak mau?”
“baik kalau begitu pak, sangat bagus pak bapak sudah berani menceritakan
masalah bapak kepada saya. Kalau begitu saya permisi dulu yah pak, selamat
pagi.”
Evaluasi Keperawatan SP1
S :
Pasien setuju untuk berbincang – bincang
Pasien menceritakan kebutuhannya yang tidak terpenuhi
Pasien mampu mengorientasikan waktu, tempat dan orang-orang disekitarnya
Pasien menceritakan planningnya kedepan jika keluar dari rumah sakit.
O :
A :
P :
Nama : Tn. I
Ruangan : Sawo
Pertemuan : II
Tanggal : 1 Maret 2022
Waktu : 10.00 WITA
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Ds :
1. Pasien mengatakan dia sangat hebat dan tidak ada yang bisa menandingi
Do :
2. Pasien memiliki tatapan mata yang tajam apabila keinginannya tidak dipenuhi
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
SP 2
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, berdiskusi tentang kemampuan yang
dimiliki, dan melatih kemampuan yang dimiliki
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase prainteraksi
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
3. Fase Kerja
;Apa saja hobby bapak? Saya catat ya pak, terus apa lagi?
“ Wah.., rupaya bapak pandai main volly ya, tidak semua orang bisa bermain volly
seperti bapak.
“Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali bapak bermain volly?Siapa
yang dulu mengajarkanya kepada bapak?Dimana?
“Bisa bapak peragakan kepada saya bagaimana bermain volly yang baik itu?
“ Wah… baik sekali permainanya
“ Coba kita buat jadwal untuk kemampuan bapakini,ya berapakali sehari/seminggu
bapak mau be3rmain volly?
“Apa yang bapak harapkan dari kemampuan bermain volly?
“ Ada tidak hobi atau kemampuan bapak yang lain selain be3rmain bola volly?
4. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan bapak”
“Setelah ini coba bapak lakukan latihan volly sesuai dengan jadwal yang telah kita
buat ya?”
“Besok kita ketemu lagi ya pak.
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang sebelum makan siang? Di Meja
depan kamar bapak saja . Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus
bapak minum, setuju?
Evaluasi Keperawatan SP2
S :
Pasien setuju untuk berbincang – bincang
Pasien menceritakan kemampuan yang dimiliki
Pasien mampu mengorientasikan waktu, tempat dan orang-orang disekitarnya
O :
A :
P :
Nama : Tn. I
Ruangan : Sawo
Pertemuan : III
Waktu : 11.00 WITA
D. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Ds :
1. Pasien mengatakan dia sangat hebat dan tidak ada yang bisa menandingi
Do :
2. Pasien memiliki tatapan mata yang tajam apabila keinginannya tidak dipenuhi
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
SP 3
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur, menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase prainteraksi
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum pak.”
Sesuai dengan janji kita kemarin bagaimana kalau kita sekarang membicarakan
tentang obat yang bapak minum?”.
3. Fase Kerja
“Bapak berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?”
“ Bapak perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada tiga macam bang, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini
namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari
jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”.
“Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu
mengatasinya bapak bisa banyak minum ”.
“Sebelum minum obat ini bapak mengecek dulu label di kotak obat apakah benar
nama bapak tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa
saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya bapak tidak menghentikan
sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter”.
4. Fase Terminasi
tentang obat yang bapak minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum
obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan bapak. Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster”
“bapak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?”
“Sampai besok.”
Evaluasi Keperawatan SP3
S :
Pasien setuju untuk berbincang – bincang
Pasien mampu mengetahui jadwal minum obat, jenis obat dan kegunaan obat yang
diminum
Pasien mampu mengorientasikan waktu, tempat dan orang-orang disekitarnya
O :
Pasien mampu membedakan jenis obat yang diminum, jadwal minum obat dan
kegunaan obat
A :
Pasien mampu membedakan jenis obat yang diminum, jadwal minum obat dan
kegunaan obat
Waham belum teratasi
SP3 Selesai
P :