Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

STUDI KASUS: PENERAPAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI


KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG PEMBINAAN GURU TENAGA KEPENDIDIKAN KANTOR DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh:

RIO DELFIRO

NIM :

20042145

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI

PADANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas proposal yang berjudul ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas yang di berikan
oleh Ibu Dr.lince magiasti,S.IP,M.Si pada mata kuliah kepemimpinan. Selain itu, studi kasus ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.lince magiasti,S.IP,M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah kepemimpinan yang telah memberikan tugas proposal ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini. Dan tidak lupa pula, saya
dengan senang hati menerima apabila ada kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 27 Maret2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat merupakan Satuan KerjaPegawai Daerah


tingkat provinsi yang ada di Sumatera Barat. Seperti organisasilainnya, Dinas Pendidikan
memiliki tujuan yang dicapai melalui pembagian pekerjaan yang jelas. Untuk mencapai
tujuannya dengan baik, setiap organisasimemerlukan koordinasi supaya masing-masing
bagian dari organisasi bekerjamenurut standar prosedur dan tidak menganggu bagian
lainnya. Sebuah organisasiharus memiliki sumberdaya manusia atau pegawai yang baik
agar tujuan dapatdicapai dengan efektif dan efesien.

Seorang pemimpin juga harus mengenali sifat-sifat para pegawainya dan dia harus bisa
memotivasi para pegawainya agar giat bekerja didalam usaha yang dipimpinnya. Selain itu
pemimpin juga harus mempunyai insiatif , wawasan luas dan mempunyai sifat kepimpinan
misalnya dalam memberikan bimbingan pengarahan dan pengawasan memperoleh saran
memudahkan pegawai baru untuk beradaptasi dilingkungan kerjanya, menanamkan rasa displin
kepada para pegawai.bakat tersebut tidak saja berguna didalam melaksanakan pekerjaan
dibidangnya tetapi juga akan meningkatkan efisiensi tugas kepimpinannya.
Organisasi harus mengelola pegawai dengan baik. Apabila mereka termotivasi besar
kemungkinannya mendorong produktif dan menopang kinerja pada organisasi.

Dalam meningkat displin kerja pegawai pimpinan harus bisa memberi contoh semangat
kerja dan moral yang tinggi agar pegawai dapat melaksanakan tugas-tugas dan
bertanggungjawab dalam pekerjaaanya.displin kerja merupakan sikap dan perilaku untuk
menaati segala peraturan dalam pekerjaannya dan kesadaran diri untuk menyesuaikan
peraturan pekerjaanya. Pegawai yang memiliki semangat kerja yang tinggi adalah mereka
yang displin dalam kerja. Sebaliknya apabila semangat kerja turun, akan mengakibatkan
tingkat kedisplinan menjadi turun, menyebabkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik seperti
datang terlambat, tidak hadir maupun bersikap tidak sopan terhadap pimpinan atau pegawai
lain. Apabila itu terjadi akan mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai dan penurunan
kinerja usaha.
Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada saat jam kerja berlangsung. Pada saat
jam kerja, masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan dalam waktu yang cukup lama,
padahal tidak ada keperluan yang mendesak. Halini dapat dicontohkan kepada salah satu
pegawai yang penulis amati. Pada saat pimpinan ada tugas dinas keluar kota, masih ada pegawai
yang keluarmeninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat jam pulang. Haltersebut
juga dilakukan pegawai pada saat pimpinan tidak ada ditempat kerja.Kurangnya motivasi
pegawai juga dapat dilihat fenomena berikut ini :

1. Adanya beberapa pegawai yang melimpahkan pekerjaannya kepada pegawaihonorer yang


terlewat batas.
2. Adanya pegawai yang belum melaksanakan tugas dengan jujur.
3. Adanya pegawai yang mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain yang belum
mengetahui subtansi dari tugas tersebut.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis berminat untuk mencari solusi dan
mengangkat kasus ini dengan judul :

“Upaya Peningkatan Motivasi Kerja Pegawai Pada Subag Program Di Dinas Pendidikan
Provisinsi Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai