Oleh
ARIN NOVIANI
1211191197
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
negara kita.
komoditi dalam negeri. Untuk itu partisipan yang tergabung dalam wadah
yang harus mendapat perhatian utama berbeda dengan sumber daya atau faktor
produksi lainnya dalam perusahaan, karena manusia bukanlah benda mati yang
2
Dalam mengarahkan kelompok manusia dalam suatu organisasi yang
ditunjang dengan semangat kerja dan daya lainnya untuk pelaksanaan aktivitas
organisasi dalam mencapai tujuan dituntut adanya suatu bentuk atau cara
sesuatu, walaupun telah ada rencana yang tersusun rapih, tetapi apabila tidak ada
orang yang membuat organisasi menjadi menarik bagi semua personil, maka
yang turut menentukan langkah suatu organisasi perusahaan, oleh sebab itu
kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi merupakan suatu hal yang perlu
untuk dipelajari dan sangat menarik untuk penelitian dalam hal berhasil atau
tidaknya suatu perusahaan yang lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia
3
2. Kepemimpinan dapat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
Disamping itu sikap kerja merupakan hal yang sangat penting. Karena
semangat kerja pegawai dapat dicapai tidak terlepas dari sikap pegawai itu sendiri
dalam menanggapi setiap situasi, kondisi dan terhadap lingkungan kerjanya, dan
di dalam sebuah organisasi, sikap mempunyai pengaruh yang cukup berarti untuk
mempengaruhi orang lain agar dapat bersikap sejalan sesuai dengan yang kita
mengubah sikap pegawai agar mau bekerja giat serta berkeinginan mencapai hasil
pimpinan harus memahami sifat dan motif apa yang mendorong mereka mau
bekerja.
Dalam upaya mengelola pegawai dalam hal ini adalah pegawai Dinas
sikap kerja dari pegawai itu sendiri, sehingga dapat mempengaruhi pegawai agar
dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan tanpa adanya paksaan dan
perasaan tertekan.
mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat dari kurang optimalnya hasil kerja
4
mereka. Menurut Alex S. Nitisemito (2005:h.167) mengemukakan: “Turunnya
semangat kerja adalah dengan adanya upah atau gaji yang terlalu rendah, insentif
yang kurang terarah, lingkungan kerja yang buruk, dan lain sebagianya”.
Lingkungan kerja yang buruk dapat disebabkan oleh kurang mampunya seorang
dan juga dapat disebabkan oleh sikap kerja pegawai itu sendiri untuk beradaptasi
Kabupaten Subang)”
5
4. Sikap kerja pegawai belum sesuai dengan yang diharapkan
Subang?
6
1.4 Tujuan Penelitian
secara simultan
secara parsial :
a. Kegunaan Penelitian
maupun praktis:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai tambahan referensi
perpustakaan.
2. Manfaat praktis
7
a. Bagi peneliti
b. Bagi Instansi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian ini yang meliputi grand theory, middle theory serta micro theory
maupun hasil penelitian terdahulu. Grand theory dari penelitian ini adalah teori
manajemen yang merupakan middle theory adalah konsep dari teori tentang
Manajemen SDM sedangkan yang menjadi micro theory yaitu teori tentang
2.1.1 Manajemen
Manajemen dapat di tinjau sebagai suatu proses atau manajemen sebagai ilmu
Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, menurut Malayu S.P
9
seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan tertentu.Dan
manajemen adalah ilmu dan seni melakukan pekerjaan pembagian fungsi dan
tugas yang rasional antara atasan dan bawahan, mengatur pemanfaatan sumber
Tabel 1
Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
10
1 Planning Planning Planning Perencanaan
2 Organizing Organizing Organizing Pengorganisasian
3 Commanding Staffing Motivating Pengarahan
4 Coordinating Directing Controling Pengkoordinasian
5 Controling Controling Evaluating Pengontrolan
LYNDALL F.
W.H NEWMAN LUTHER GULLIC JOHN D. MILLET
URWICK
1 Planning Planning Forecasting Directing
2 Organizing Organizing Planning
Assembling
3 Staffing Organizing Facilitating
Resources
4 Directing Directing Commanding
5 Controling Coordinating Coordinating
6 Reporting Controling
7 Budgeting
Peranan manajerial yang mencakup orang dan tugas-tugas lain yang bersifat
Peranan Interpersonal
a. Figur
sosial.
b. Pemimpin.
11
c. Penghubung
a. Monitor
Mencari dan menerima informasi baik dari dalam maupun dari luar untuk
b. Dessiminator
Menyebarkan informasi yang diterima dari luar atau para bawahan kepada
c. Spokeperson
Peranan Decisional
a. Enterprener
b. Disturbance Handler
12
2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
masyarakat.
13
2.1.2.2 Tujuan Sumber Daya Manusia
untuk:
cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi, seperti yang diperlukan.
perekrutan dan seleksi “yang teliti”, sistem kompensasi dan insentif yang
menyadari bahwa pegawai adalah pihak terkait dalam organisasi bernilai dan
14
4. Mengembangkan lingkungan, dimana kerjasama tim dan fleksibilitas dapat
berkembang.
6. Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan apa yang mereka
yang ingin mereka capai dalam mengatur setiap sumber dayanya termasuk sumber
daya manusia. Tujuan manajemen sumber daya manusia secara tepat sangatlah
sulit untuk dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada penahapan
2.1.3 Kepemimpinan
15
pengertian yang lebih jelas mengenai kepemimpinan maka penulis akan
orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
1. Teori Sifat
oleh pemimpin itu. Sifat-sifat itu berupa sifat fisik dan psikoplagis. Atas
16
atau ciri-ciri didalamnya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk merinci
a. Kecerdasan
aktifitas-aktifitas sosial.
17
2. Kepemimpinan Menurut Teori Kelompok
dan pelaksanaan kerja. Dengan perkataan lain bahwa para bawahan dapat
kerja.
kerja. Dan jika dengan cara demikian, maka para bawahan dan
18
Teori ini berisi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi
diatas mempunyai derajat yang tinggi. Dengan kata lain, suatu situasi akan
menyenangkan jika:
posisis pemimpin
Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita
tunjukan dan sebagai yang diketahui pihak lain ketika berusaha mempengaruhi
1. Pemimpin Otokratis
19
Pemimpin yang bersifat otokratis memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
sepanjang masa.
2. Pemimpin Demokratis
lakukan. Baik atau buruk, benar atau salah adalah persoalan anggotanya
20
Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas dapat diambil kesimpulan yang
berikut:
sebagai makhluik sosial dan sebagai individu yang mempunyai jati diri
yang khas.
bawahannya.
bawahannya.
21
9. Selalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yang kondusif
kerja.
3. Membut suatu jalan yang mudah dilewati oleh bawahan untuk menaikan
darinya.
22
5. Mengurangi halangan-halangan yang bisa membuat frustasi.
beberapa definisi para ahli. Alexander Leighten (dalam Moekijat, 2008 : 185)
orang orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar
tujuan bersama”
pekerjaannya”.
rasa aman dan kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat: keputusan
terhadap pekerjaan misalnya minat kerja, peluang untuk maju dan prestise di
23
kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya
seorang karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan giat dan konsekuen
perusahaan atau organisasi tersebut. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
kerja yang tinggi atau semangat kerja yang turun. Jika semangat kerja dalam suatu
Sedangkan apabila semangat kerja karyawan itu turun berarti organisasi itu
indikasi turun atau rendahnya semangat kerja karyawan atau indikator dari
4. Kegelisahan dimana-mana.
24
Setelah diketahui indikai-indikasi turun atau rendahnya semangat kerja,
kerja adalah dengan adanya upah atau gaji yang terlalu rendah, insentif yang
Timbulnya efek yang tidak baik terhadap semangat kerja, salah satu
perlu adanya cara-cara untuk meningkatkan semangat kerja, yang menurut Alex S.
tersebut di atas, karena sangat berpengaruh sekali bagi karyawan itu dalam
melakukan kegiatannya
25
2.1.5 Sikap Kerja
perilaku manusia. Seseorang akan lebih mudah memahami perilaku orang lain
apabila terlebih dahulu mengetahui sikap atau latar belakang terbentuknya sikap
emosi dan sikap setuju atau tidak setuju terhadap objek. Objek sikap itu sendiri
afeksi (perasaan), baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya
dengan objek psikologi. Dengan demikian perasaan dalam merespon suatu objek
dapat positif yaitu perasaan senang, menerima, terbuka dan lain-lain dan dapat
negatif yaitu perasaan tidak senang, tidak menerima, tidak terbuka dan lain-lain.
Berkaitan dengan sikap kerja, Dimenjur merinci sikap kerja yang harus dimiliki
26
pendapat tersebut, Newcomb dalam Mar’at (2000: 11) mengemukakan bahwa
sikap merupakan suatu kesatuan kognitif, afektif dan konasi yang mempunyai
dalam objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan
Ahmadi (2003: 40) mengemukakan bahwa penggunaan kata sikap harus diikuti
dengan kata “terhadap” atau “pada” objek sikap, sehingga apabila ada orang yang
berkata “sikap positif” ia harus mempertanyakan sikap terhadap apa atau siapa?.
mencerminkan rasa senang, tidak senang, atau perasaan biasa-biasa saja (netral)
dari seseorang terhadap sesuatu. Sesuatu itu bisa benda, kejadian, situasi, orang-
orang atau kelompok, kalau yang timbul terhadap sesuatu itu adalah perasaan
senang, maka disebut sikap positif. Sedangkan perasaan tidak senang disebut
sikap negatif. Kalau tidak timbul perasaan apa-apa berarti sikapnya netral. Sikap
Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan,
jalan pikiran, dan perilaku. Lebih lanjut konsep tentang sikap atau dalam bahasa
Inggris disebut attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Harsono (2000: 141) bahwa sikap merupakan
27
perangsang atau situasi yang akan dihadapi. ”Free online dictionary
state involving beliefs and feelings and values and dispositions to act in certain
ways.” Sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan
W.J Thomas dalam Ahmadi (2003: 67) memberikan batasan sikap sebagai
slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Menurut Sarnoff dalam Sarwono
(disposition to react) secara positif (favorably) yaitu sikap dalam bentuk tindakan
baik atau secara negatif (unfavorably) yaitu sikap buruk yang tercermin terhadap
objek-objek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield dalam Sarwono (2009: 209)
berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses
diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap
148), sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
artinya tidak ada sikap tanpa objek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang,
28
Lebih jauh dari itu, bahwa dewasa ini banyak kebutuhan untuk dapat
mendefinisikan sikap kerja karena hal tersebut berkaitan dengan organisasi atau
institusi yang bergerak dalam berbagai bidang termasuk sekolah. Pengertian sikap
kerja banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya Robbins (2001: 80)
obyek yang ada dalam pekerjaan, sikap kerja dapat bersifat positif atau negatif.
Gibson (2003: 82), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif
atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui
orang, obyek ataupun keadaan. Sikap lebih merupakan determinan perilaku sebab,
29
1) Kondisi kerja, meliputi lingkungan fisik maupun sosial berpengaruh
2) Pengawasan atasan, pengawasan dan perhatian yang baik dari atasan dapat
3) Kerja sama dari teman sekerja, adanya kerja sama dari teman sekerja juga
4) Kesempatan untuk maju, jaminan terhadap karir dan hari tua dapat
5) Keamanan, rasa aman dan lingkungan yang terjaga akan menjamin dan
7) Imbalan, rasa senang terhadap imbalan yang diberikan baik berupa gaji
pekerjaannya.
Sikap kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor ekstrnal
dari orang yang bersangkutan. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
rekan kerja, dan kenyamanan yang tercipta dari diri sendiri. Faktor eksternal
merupakan faktor dari luar atau faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor
eksternal juga sangat berperan dalam pembentukan sikap seseorang. Faktor ini
meliputi kondisi pekerjaan, hubungan kerja, rasa aman, lingkungan kerja, dan
30
fasilitas dalam bekerja. Semakin tinggi tingkat kenyamanan seseorang ketika
bekerja maka sikap kerja positif yang dihasilkan akan semakin tinggi.
emosional atau perasan dan komponen perlakuan diartikan sebagai satu kehendak
perilaku organisasi yang membahas tiga faktor sikap kerja yang ineliputi kepuasan
Robbins (2001: 312) bahwa kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seseorang
menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu. Seseorang yang tidakpuas
mengemukakan bahwa ada dua kelompok faktor dalam kepuasan kerja, yaitu :
31
2) Faktor hygiene (Dissatisfier), terdiri dari upah dan gaji, kondisi tempat
tersebutpenting untuk rasa harga dirinya. Secara praktis dapat dijabarkan menjadi
akan makna kerja, bersedia berkorban waktu dan tenaga, partisipasi dengan usaha
sebagai :
kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada
32
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta
Sikap individu sangat erat kaitannya dengan perilaku mereka. Jika faktor
sikap dan perilaku adalah konsisten, sebagaimana yang dikemukan oleh Cut
mengacu pada pendapat-pendapat Meyer and Allen (1993), Curtis and Wright
(2001: 72), dan S.G.A. Smeenk, et.al. (2006: 98) dimana komitmen organisasional
apakah karyawan akan tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang
dikarenakan yang dilihat adalah sebuah keadaan psikologi karyawan untuk tetap
bertahan dalam organisasi. Dan ini dirasa sangat sesuai untuk menganalisis
berorientasi nirlaba.
33
positif dan ada yang merespon secara negative. Karyawan yang memiliki loyalitas
tinggi akan memiliki sikap kerja yang positif. Sikap kerja yang positif meliputi :
bahwa karyawannya tiap hari dating untu bekerja sama sebagai manusia
Adapun yang menjadi indikator sikap kerja menurut Robbins (2001: 78) yaitu :
1) Kepuasan kerja,
34
3) Komitmen terhadap organisasi.
faktor-faktor penentu kepuasan kerja. Banyak faktor yang telah diteliti sebagai
rekan sejawat.
Dari beberapa macam-macam sikap kerja berikut salah satu macam sikap
kerja:
1. Sikap kerja yang Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat
waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif
adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan
kuantitas.
2. Sikap kerja yang Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan
output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan
pendapatan. Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan
dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat,
35
c) Tepat artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua
atau kemacetan-kemacetan.
Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras,
1) Masa inkubasi.
berwirausaha. Prestatif dalam hal ini mempunyai arti bahwa seorang yang
segala bidang. Berikut ini adalah 3 alasan utama yang mengharuskan untuk
1) Persaingan bebas
Pada poin pertama ada hakekat dari persaingan bebas adalah persaingan
yang bebas (tetap sehat) dalam segala bidang yang terdapat tiga kemungkinan
yaitu menang, bertahan atau kalah. Point yang kedua adalah perubahan yang
36
semakin cepat di dalam segala bidang terutama dalam perkembangan IPTEK, ini
juga akan membuat segala informasi dapat diperoleh masyarakat luas dengan
sangat cepat.
berjudul “Pengaruh Sikap Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen
terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara sikap kerja dan motivasi kerja
Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Graha Sarana Duta Area I
37
karena kurang dari 100. Sampel dalam penelitian ini yakni semua karyawan
digunakan yaitu uji validitas, reliabilitas dan regresi berganda serta regresi
variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu lingkungan kerja dan gaya
pengambilan sampel
aktifitas yang utama dengan mana tujuan organisasi dapat dicapai. Pada
38
karyawan dapat bekerja lebih berprestasi dan mempercepat tercapainya
fluktuasi ada semangat kerja yang tinggi atau semangat kerja yang turun.
Jika semangat kerja dalam suatu organisasi itu tinggi, maka organisasi
kerja karyawan itu turun berarti organisasi itu mendapat kerugian. Dengan
akan sangat signifikan, karena karyawan bekerja sesuai dengan apa yang
Semangat kerja pegawai dapat dicapai tidak terlepas dari sikap pegawai itu
yang cukup berarti untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bersikap
sejalan sesuai dengan yang kita harapkan dalam rangka tujuan organisasi.
yang diinginkan, pimpinan harus memahami sifat dan motif apa yang
39
3. Pengaruh kepemimpinan terhadap sikap kerja guru
cepat dalam setiap keadaan. Tiap pemimpin mempunyai gaya atau cara
bekerja. Gaya atau cara memimpin yang biasa juga disebut types of
leadership atau leadership style ini ada berbagai ragam, yang dapat dipilih
karena itu para manager atau pemimpin unit harus mampu mengenal dulu
situasi lingkungan atau keadaan dan sikap serta sikap para bawahan yang
tepat atau sesuai. Tergantung kepada siapa dan bagaimana sifat dan sikap
40
berbeda-beda pada setiap saat tertentu. Semakin baik type kepemimpinan
bekerja
Manajemen
Kepemimpinan
(X1) Semangat
Kerja
(Y)
Sikap Kerja
(X2)
Gambar 2.1
Paradigma penelitian
Keterangan:
X1 = kepemimpinan
X2 = sikap kerja
Y = semangat kerja
2.5 Hipotesis
41
sebagai jawaban permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan,
sebagai berikut:
42