Real Options Strategy (ErlianaDS 183010303)
Real Options Strategy (ErlianaDS 183010303)
Disusun Oleh:
Universitas Pasundan
Jurusan Manajemen
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaian makalah tentang “Real
Options Strategy” dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai Real Options Strategy. Dan juga saya menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adannya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Penyusun
BAB I
Opsi adalah hak dari seseorang untuk melakukan sesuatu. Jika investor memiliki
sekuritas yang mendasarinya, menjual opsi dapat memberi kesempatan untuk memperoleh
pendapatan ekstra. Membeli opsi put memberi kesempatan investor untuk melindungi,
menjaga nilai sekuritas yang telah dimiliki saat ini jika terjadi penurunan harga. Opsi
dan warrant adalah jenis-jenis kontrak derivative yang paling popular yang tersedia dalam
pasar modal.
Satu strategi diantara berbagai strategi adalah call ter-cover (call yang telah memiliki
sekuritas yang mendasarinya). Call ter-cover merupakan strategi yang paling sederhana dan
paling umum digunakan untuk memperoleh pendapatan ekstra dari saham yang telah dimiliki.
Strategi ini dapat digunakan jika investor sudah memiliki saham yang mendasarinya dan
percaya bahwa harga saham akan relative sama terus.
Opsi adalah alternatif investasi yang fleksibel. Opsi memberi kesempatan investor
perlindungan untuk portofolio sahamnya dan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dan
pendapatan ekstra. Namun demikian, pembelian dan penjualan opsi melibatkan risiko.
Perdagangan opsi semestinya dilakukan oleh investor yang memahami sifat dan risiko opsi,
hak dan kewajiban mereka.
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalh ini adalah
sebagai berikut:
PEMBAHASAN
REAL OPTIONS
Teori option pricing menarik kalangan industri non keuangan (non– financial
Industry) karena kemampuannya dalam mempertimbangkan fleksibilitas manajemen
dalam menunda, merevisi investasi dan melakukan strategi operasi seiring dengan
terpecahkannya tingkat ketidakpastian suatu proyek. Aplikasi teori ini dalam industri
non keuangan dikenal dengan nama “Real options”. Istilah real options mulai
diperkenalkan oleh Stewart Myers pada tahun 1977 dengan cara meng-observasi dan
mengaplikasikan teori option pricing dalam keputusan investasi. Istilah ini mengacu
pada aplikasi teori penilaian opsi hingga penilaian riil terhadap investasi non financial
yang memiliki fleksibilitas, seperti proyek penelitian dan pengembangan, ekspansi
pabrik dan sejenisnya. Topik ini menarik perhatian khususnya para akademisi pada
tahun 1980-an sehingga 1990-an, dan pada masa ini diterbitkan beberapa artikel yang
terkait mengenai teori dan aplikasinya.
Perbedaan mendasar antara real options dengan financial option terletak pada
aktiva induknya, dimana dalam real options aktiva induknya merupakan investasi
asset riil, penanaman modal, pengeluaran produk baru, atau merupakan pendirian
suatu proyek baru. Sebelum masuk ke pembahsan teori real options, ada baiknya kita
mengetahui dulu pendapat para ahli mengenai pengertian real options sebagai berikut:
Fischer Black, Robert Merton dan Myron Scholes bersama dengan Stewart
Myers dari MIT mengemukakan sebuah model penilaian standar untuk opsi financial
yang sangat berpengaruh, mereka menemukan bahwa teori penilaian opsi dapat
diaplikasikan pada asset riil dan investasi non financial. Untuk membedakan opsi-opsi
Secara umum disepakati bahwa metode real options ini akan memberikan
peran yang sangat signifikan dalam penilaian kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Dixit dan Pindyck (1994) menekankan ciri-ciri utama yang ireversibel pada keputusan
investasi, dan keberlanjutan ketidakpastian dalam lingkungan dimana keputusan ini
dilaksanakan. Oleh karena itu, mereka menyadari adanya nilai tambah untuk
mendapatkan informasi yang lebih baik (namun hal ini tdk pernah cukup). Focus
utama dari tulisan mereka adalah dalam memahami perilaku investasi perusahaan, dan
mengembangkan implikasi teori tersebut pada dynamika industry dan kebijakan
pemeintah.
Amran dan Kulatika (1999), menulis buku mengenai pengenalan pada real options,
termasuk didalamnya opsi financial dan aplikasi dari real options. Namum buku
tersebut tidak memberikan detil penerapan metodologi untuk evaluasi real options.
Buku ini memberikan seberapa luas real options dapat diaplikasikan.
Menurut Thimas J. Hand (2001) real options merupakan suatu metode untuk
menghitung nilai opsi yang ada pada masa yang akan datang dalam keadaan yang
tidak pasti. Keunggulan dari real options adalah karena metode ini menyediakan suatu
jalan untuk penelitian dan proyek dalam bentuk keuntungan dimasa yang akan datang.
Opsi-opsi yang ada memberikan cara lain untuk mengestimasi keuntungan dari
proyek yang mungkin saja di masa mendatang tidak memungkinkan secara ekonomi,
namun menguntungkan seperti halnya apabila dianalogikan dengan proteksi asuransi
terhadap pemiliknya.
Real options juga dapat digunakan untuk mengevaluasi proyek yang sedang
berjalan dengan memberikan analisa berupa opsi-opsi untuk dimodifikasi,
ditinggalkan, atau diteruskan pengembangannya.
a) Identifikasi pola atau jalur investasi korporasi yang berbeda atau proyekproyek
yang dijalankan dalam kondisi bisnis yang tidak pasti.
b) Menilai setiap opsi strategi investasi dan memberikan pandangan secara
keuntungan financial dan kelayakannya.
c) Memberikan prioritas atas opsi-opsi investasi yang ada berdasarkan metrik-
metrik kuantitatif dan kualitatif.
d) Mengoptimalkan nilai dari keputusan investasi strategi dengan mengevaluasi
opsi-opsi berbeda dalam kondisi tertentu dengan urutan evaluasi yang berbeda
untuk mendapatkan hasil yang optimal.
e) Menentukan waktu yang paling tepat dalam melakukan eksekusi investasi dan
menemukan nilai optimal dari variable-variabel biaya dan pendapatan.
Real options merupakan alat yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian
terhadap proyek investasi yg memiliki opsi-opsi yang timbul karena adanya
ketidakpastian dalam variable-variabel pembentuk nilai investasi tersebut sehingga
diperoleh nilai yang optimal untuk waktu yang berbeda dimasa yang akan datang,
dengan penilaian dititikberatkan pada fleksibilitas dari investasi tersebut. Real
options merupakan hak (tetapi bukan kewajiban) yang diberikan kepada pemilik atau
pemegangnya mengambil suatu tindakan terbaik dari berbagai alternatif peluang
investasi berlangsung dimasa mendatang. Sebagai contoh adanya fleksibilitas untuk
memutuskan tindakan dimasa depan adalah menunda investasi, mempercepat,
mengembangkan, mengecilkan, atau bahkan untuk keluar atau meninggalkan /
menutup suatu proyek investasi. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa
keputusan yang bersifat kondisional merupakan bagian yang melekat dalam real
options.
Pada dasarnya kelebihan dari Real options terhadap perhitungan NPV dengan
metode DCF adalah kemempuannya untuk memperhitungkan ketidakpastian variabel
pembentuk nilai NPV, dan adanya opsi yang memberikan pilihan yang lebih luas
untuk proyek investasi yang sama. NPV, meskipun banyak digunakan, namun tidak
memberikan kemungkinan akan ketidakpastian yang akan terjadi di masa yang akan
Menurut Michael J. Maubossin (1999), terdapat tiga aspek yang mendasari perbedaan
antara Real options dengan metode NPV tradisional dengan DCF, yaitu aspek
fleksibilitas, kontingensi, dan ketidakpastian atau volatilitas.
a) Fleksibilitas.
Fleksibilitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan penundaan,
meninggalkan proyek, melakukan ekspansi, atau memutuskan sebuah kontrak
terhadap suatu investasi. Karena metode perhitungan NPV dengan DCF tidak
mengikutsertakan nilai ketidakpastian dalam perhitungannya, maka dianggap
lebih lemah dibandingkan pendekatan Real options menyangkut masalah
fleksibilitas. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat memilih untuk menunda
sebuah proyek investasi untuk jangka waktu tertentu hingga informasi pasar
mengenai investasi tersebut menjadi lebih jelas. Dengan menggunakan metode
DCF, NPV yang didapatkan akan bernilai nol, sedangkan dengan metode Real
options akan mengikutsertakan beberapa nilai yang potensial terhadap
investasi tersebut.
b) Kontingensi.
Kontingensi merupakan situasi dimana masa depan suatu investasi bergantung
pada kesuksesan investasi saat ini. Para pengambil keputusan akan
memutuskan untuk melakukan investasi saat ini (Meskipun memiliki nilai
NPV yang negative) untuk mendapatkan peluang investasi di masa yang akan
datang. Metode perhitungan anggaran secara tradisional akan mengalami
penyimpangan dalam mengkalkulasi nilai investasi yang memiliki opsi masa
depan ini. Perusahaan farmasi dapat menjadi contoh yang baik untuk kasus ini,
dimana pengeluaran di masa yang akan datang untuk pengembangan produk
obat-obatan seringkali bergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang terjadi
dalam masa pengembangan yang dipengaruhi oleh adanya hambatan-
hambatan yang terjadi. Dalam hal ini, real options memiliki nilai lebih karena
c) Volatilitas.
Investasi yang memiliki nilai volatilitas yang lebih besar akan memberikan
nilai opsi yang lebih besar juga. Dalam teori finansial standar, lebih besar nilai
volatilitas maka berarti lebih besar nilai discount rate dan lebih kecil nilai
NPV. Dalam teori opsi, lebih besar nilai volatilitas (yang disebabkan oleh pola
cash flow yang asimetris) memberikan nilai opsi yang lebih besar (hal ini akan
dijelaskan lebih lanjut dalam penjelasan teori penilaian opsi). Secara intuitif,
metode real options mengarahkan kita untuk memberikan penilaian pada
sesuatu yang masih belum jelas nilainya. Hal ini berarti industri yang memiliki
ketidakpastian tinggi sebenarnya memiliki opsi yang paling berharga.
Menurut Tao Wang (2003), perhitungan NPV dengan metode tradisional atau
DCF melupakan nilai penting sebuah proyek investasi, yaitu nilaiflek sibilitas.
Perhitungan NPV dengan metode DCF memiliki asumsi bahwa, jika suatu investasi
irreversibel, maka keputusan investasinya harus dilakukan sekarang atau tidak sama
sekali (now or never), atau dalam kata lain, jika perusahaan tidak melakukan investasi
sekarang, maka perusahaan tersebut akan kehilangan kesempatan itu selamanya.
Perhitungan NPV dengan metode DCF tidak memperhitungkan realitas yang penting
bahwa pengambilan keputusan bisnis pada banyak situasi dan banyak industri dapat
memiliki fleksibilitas melalui proses-proses penundaan, meninggalkan proyek,
ekspansi, atau dilakukan melalui tahapan-tahapan yang merepresentasikan opsi-opsi
yang nyata (real options).
Menurut guru strategi, Henry Mintzberg, perbedaan antara real options dengan
metode DCF adalah, real options merupakan metode untuk strategic thinking
sedangkan DCF adalah metode yang mendasari strategic planning. Strategic thinking
merupakan proses yang membutuhkan kreativitas dan intuisi dalam mencari peluang-
paluang strategis, sehingga tidak hanya menganalisa proses untuk suatu keputusan,
namun juga mencoba mencari peluang untuk mengembangkan keputusan strategis.
E. Strategi Opsi
1. Strategi Terbuka
Strategi terbuka (naked strategies) melibatkan penggunaan terpisah dari setiap
posisi option yaitu: strategi pembelian call (long position), strategi penjualan
call option (short/writing position), strategi penjualan put dan strategi
pembelian put. Posisi-posisi tersebut disebut strategi terbuka, karena tidak
melibatkan posisi pemyeimbangan (off-setting) atau posisi cegah resiko pada
option atau saham yang mendasari yang lain. Laba rugi yang dihasilkan dari
masing-masing strategi tergantung dari harga saham yang mendasari pada
tanggal kadaluarsa (dengan asumsi option tidak dilaksanakan atau dijual
sebelum tanggal kadaluarsa). Kerugian maksimal yang ditanggung oleh
pembeli option adalah sebesar harga option. Pada saat yang bersamaan,
pembeli option dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan harga saham
yang baik (peningkatan harga bagi call option dan penurunan harga bagi put
option) dikurangi dengan harga option. Sebaliknya, laba maksimal yang dapat
diperoleh oleh penjual option adalah sebesar harga option. Sementara itu,
penjual option tetap menghadapi seluruh resiko yang berhubungan dengan
pergerakan harga yang tidak baik.
3. Strategi Kombinasi
Dalam strategi kombinasi, call option dan put option dari saham mendasari
yang sama dengan harga pelaksanaan tanggal kadaluarsa yang sama dijual atau
dibeli. Jika posisi dan jumlah put option sama dengan call option, maka
strategi ini disebut “straddle” yang merupakan jenis strategi gabungan yang
paling terkenal.
Tujuan membeli opsi adalah untuk perlindungan (hedging) dari aktiva yang
akan dilindungi dan untuk spekulasi. Melindungi nilai saham dengan suatu opsi mi
disebut dengan hedge yang didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-
turunan (derivatives) untuk mengurangi atau kalau mungkin saling menghilangkan
(offset) risiko dari aktiva yang akan dilindungi. Opsi jual (put option) digunakan
untuk melindungi dari penurunan harga saharn yang dimiliki oleh investor. Karena
opsi jual digunakan untuk memproteksi penurunan harga suatu saham, maka strategi
penggunaan opsi untuk perlindungan ini disebut dengan protective put. Sebaliknya
opsi beli (call option) digunakan untuk perlindungan kenaikan harga saham yang
harus dibeli oleh investor yang melakukan transaksi penjualan pendek (short selling).
3. Melindungi Opsi
Covered call adalah strategi membeli terlebih dahulu sahamnya dan pada saat
bersamaan menjual opsi jualnya. Penerbit opsi jual akan mengalami kerugian
jika harga saham naik. Pembeli opsi akan menggunakan haknya untuk
membeli sahamnya dengan harga lebih murah dibandingkan dengan pasar
saham yang naik tersebut. Penjual opsi harus menyediakan saham ini dan
membelinya di pasar dengan harga yang lebih tinggi. Untuk mengatasi
kerugian ini, penjual opsi jual dapat membeli terlebih dahulu sahamnya dan
pada saat bersamaan menjual opsi jualnya. Strategi lindung nilai mi disebut
dengan covered call. Disebut dengan covered call karena membeli saham
untuk menutup (covered) kenaikan harga saham pada saat menjual opsi jual.
Dimana:
SӨ : Nilai dari underlying asset (misal: harga saham saat ini)
N(d1) : Distribusi normal kuulatif dari variable variansi normal (d1)
d 1=
(
¿
x)
s
rf .T
+
1
σ √T 2σ √T
N(d2) : Distribusi normal kuulatif dari variable variansi normal (d2)
d2 = d1 - σ
C. Binominal Lattice
Teknik dengan pendekatan binomial lattice menggunakan diagram pohon (tree
diagram) untuk menggambarkan ketidakpastian (uncertainty) dari suatu proyek seperti
yang dilakukan pada analisa decision tree . Diagram pohon ini dikenal dengan lattice.
Dalam perhitungan dengan menggunakan binomial lattice diperlukan beberapa
parameter input dasar yaitu Present value dari underlying asset (S), Present value dari
cost of the option (X), Volatility of the natural logarithm of the underlying free cash
flow returns dalam persen ( σ), maturity (T), risk free rate atau rate of return dari
riskless assets (rf), dan continuous dividend outflow (b).
Metode binomial lattice juga memerlukan dua perhitungan tambahan yaitu up
and down factor (u dan d) serta perhitungan risk-neutral probabilitas (p) yang
diberikan oleh rumus (Mun, 2006)
...........................................2.1
...........................................2.2
..............................................2.3
1. Menentukan nilai NPV proyek dari arus kas diluar biaya investasi.
2. Menentukan tingkat volatilitas tahunan dari proyek tersebut.
3. Membuat lattices steps untuk memetakan naik turunnya nilai NPV
proyek tersebut selama periode tertentu.
4. Menghitung nilai opsi (options) berdasarkan scenario yang
dilakukan pada proyek tersebut.
B. Penilaian
1. Penerapan Teknik Standar
Input Penilaian
Metode Penilaian
Metode penilaian yang biasanya digunakan, juga diadaptasi dari teknik yang
dikembangkan untuk menilai opsi keuangan. Perhatikan bahwa, secara umum,
sementara sebagian besar masalah "nyata" memungkinkan latihan gaya Amerika di
setiap titik (banyak titik) dalam kehidupan proyek dan dipengaruhi oleh beberapa
variabel yang mendasarinya, metode standar dibatasi baik berkaitan dengan dimensi,
hingga awal berolahraga, atau keduanya. Oleh karena itu, dalam memilih model,
analis harus melakukan trade off antara pertimbangan-pertimbangan ini; lihat Opsi
(keuangan) Implementasi model. Model tersebut juga harus cukup fleksibel untuk
memungkinkan aturan keputusan yang relevan dikodekan dengan tepat pada setiap
titik keputusan.
Volatilitas dalam industri seperti itu adalah pada kepastian bahan baku (raw
material) dan kerap sisi suplai sangat ditentukan kepastian oleh hukum dan peraturan
yang berlaku. Pada saat hukum dan peraturan sangat lemah, baik dari sisi teknis
Untuk mengatisipasi hal itu maka industri yang berbasis HPH memiliki 2 opsi,
yakni membeli HPH (baca: memiliki) atau membeli kebutuhan bahan bakunya
sebagaimana diperlukan pada saatnya. Memiliki HPH pun belum tentu menjamin
kepastian pasokan bahan baku karena masih disertai kemungkinan penjarahan, dan
perubahan peraturan, dan perundangan yang berlaku.
B. Simulasi
Dalam mempertimbangkan investasi berisiko, dapat digunakan simulasi untuk
memperkirakan nilai NPV yang diharapkan, nilai IRR
yang diharapkan atau nilai indeks kemampuan laba yang diharapkan serta penyebaran
nilai yang diharapkan. Melalui penggunaan simulasi berarti dilakukan pengujian hasil
yang mungkin dari proposal investasi sebelum proposal tersebut diterima. Pengujian
itu sendiri didasarkan pada model yang dikalikan dengan informasi kemungkinan.
Nilai proyek = NPV + nilai pilihan (11.1)
E. Pengabaian Opsi
Pilihan kedua ini adalah membatalkan proyek yang telah dipilih.Ini dapat
dilakukan dengan cara menjual aktiva proyek atau menggunakannya di bagian lain
perusahaan. Dengan kedua cara diatas, nilai pembatalan dapat diperkirakan. Akan
tetapi, proyek – proyek tertentu tidak memiliki nilai pasar atau alternatif penggunaan
dankarenanya nilai pelepasannya sama dengan 0.
Alasan yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proyek sebaiknya
dibatalkan sama dengan alas an dilakukannya penganggaran modal. Dana harus
dipindahkan atau dibatalkan dari proyek yang dianggap sudah tidak memberikan nilai
ekonomis yang mencukupi.Secara umum proyek investasi seharusnya dilepaskan
pada saat 1) nilai pembatalan melebihi nilai sekarang arus kas berikutnya di masa
depan, 2) pembatalan akan lebih baik jika dilakukan pada saat ini daripadabeberapa
Dimana:
NP : Nilai Proyek
1.
2.
PENUTUP
1.
2.
3.1 Kesimpulan
Opsi memberikan pemiliknya suatu hak untuk membeli dan menjual pada harga tertentu
dan tanggal tertentu, tetapi bukan kewajiban untuk membeli saham pada harga yang telah
ditentukan. Manfaat dari kontrak derivatif ini adalah jika harga saham naik di waktu
mendatang, maka pemilik hak dapat menggunakan opsi beli. Jika pemilik opsi menggunakan
hak belinya maka biaya saham bagi pemilik hak = harga saham yang diterapkan dalam
kontrak + biaya kontrak opsi. Tetapi jika tidak, maka pemilik hak tidak menggunakan
kontrak itu tetapi mengeluarkan biaya untuk opsi tersebut.
3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah atas dengan sumber-sumber nya yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Apabila ada saran dan kritik yang
ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf dan lupa.
Syamsul Ujang “Mekanisme Opsi Saham dalam Investasi | Manejemen Investasi dan
Pasar Modal”
https://artikelsyamsularif.wordpress.com/2016/04/07/mekanisme-opsi-saham-
dalam-investasi-manejemen-investasi-dan-pasar-modal/ diakses pada 28 April
2020
Susiyanti.2010
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/132895-T%2027758-Evaluasi%20kelayakan-
Literatur.pdf diakses pada 28 April 2020