Tugas VBM (Erliana.d.s 184010303)
Tugas VBM (Erliana.d.s 184010303)
Disusun Oleh:
Universitas Pasundan
Jurusan Manajemen
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaian makalah tentang
“Penganggaran Modal dengan Ketidakpastian” dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai Penganggaran Modal dengan Ketidakpastian. Dan juga saya
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adannya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Penyusun
PENDAHULUAN
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalh ini adalah
sebagai berikut:
PEMBAHASAN
1.
2.
1)
Sebuah nilai organisasi bersama membentuk budaya organisasi dan mempengaruhi cara
organisasi beroperasi, kehidupan perusahaan dan mempraktikan nilainya, serta mencapai
tujuan bersama melalui berbagi informasi dan keterlibatan tim dalam perencanaan dan
pelaksanaan perubahan. Informasi harus dibagi pada seluruh organisasi agar karyawan
didorong untuk terjadinya perbaikan secara terus menerus. Untuk setiap perusahaan
yang percaya pada nilai dan praktik berbasis manajemen, bersama nilai
perusahaan melayani berbagai tujuan.
Setiap Manajemen berbasis nilai memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a. Nilai Organisasi Bersama
Nilai yang ada di dalam suatu organisasi dibagi minimal menjadi empat
tujuan utama. Berikut adalah penjelasannya:
1) Tujuan yang pertama dari nilai bersama adalah bahwa mereka bertindak
sebagai tonggak penunjuk untuk keputusan manajerial dan tindakan.
2) Tujuan lain dari nilai bersama adalah dampak mereka pada perilaku
karyawan dalam membentuk dan mengomunikasikan apa yang menjadi
harapan organisasi terhadap anggotanya.
3) Pengaruh pemasaran usaha.
4) Nilai bersama adalah cara untuk membangun semangat tim dalam organisasi.
b. Mengembangkan Nilai Bersama
Seperti setiap perusahaan yang menggunakan manajemen berbasis nilai akan
memberikan pengetahuan bahwa tidak mudah untuk
mendirikan nilai sebuah perusahaan. Tetapi komitmen karyawan untuk
mengembangkan bersama nilia perusahaan tidak berhenti di situ. Mereka
menyadari bahwa mereka benar-benar
menggunakan nilai untuk membantu menentukan dan mengembangkan nilai
tersebut. Mereka menyadari bahwa nilai bersama benar-benar penting. Mereka mulai
memahami bahwa mereka adalah bagian dari budaya perusahaan yang unik di mana
nilai berbentuk strategi bisnis. Beberapa saran yang spesifik untuk
mengembangkan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Libatkan semua orang di perusahaan.
2. Biarkan menyesuaikan nilai oleh departemen individu atau unit.
3. Mengharapkan dan menerima resistensi karyawan.
4. Jauhkan pernyataan singkat.
5. Hindari pernyataan sepele.
6. Meninggalkan referensi keagamaan.
7. Tantangan.
8. Hidup .
Perusahaan yang berjalan dan mempraktekkan manajemen berbasis nilai telah
menerima perspektif yang luas tentang komitmen mereka untuk bertanggung jawab
secara sosial dan sosial responsif. Satu nilai tertentu yang banyak dilakukan oleh para
manajer ialah mulai harus menyadari betapa pentingnya tanggung jawab organisasi
dan individu terhadap lingkungan.
2.6 Apa yang dimaksud metode analisis Penganggaran Modal dan penerapannya?
Secara teoritis dikatakan bahwa EVA berhubungan secara langsung pada nilai pasar
intrinsik perusahaan. Nilai EVA mempengaruhi nilai MVA. Seperti yang diungkapkan JH
de Wet dan JH Hall (2004), EVA is an internal measure of performance that drives
MVA. Ruky (1997) mengungkapkan, EVA secara teoritis dan empiris terbukti
memiliki korelasi yang erat dengan setiap perubahan
dan penciptaan nilai MVA pada pasar modal (di AS dan beberapa negara lain yang telah
diteliti oleh Stern Stewart). Jika nilai EVA diproyeksikan dan di discount ke dalam present
value maka hasilnya adalah MVA, karena MVA adalah ukuran kumulatif kinerja
perusahaan yang memperlihatkan penilaian pasar modal pada suatu waktu tertentu dari
nilai EVA di masa mendatang atau absolut antara nilai
pasar saham perusahaan dengan modal yang diinvestasikan. Jadi, total proyeksi EVA suatu
perusahaan akan mengindikasikan nilai MVA.
Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis keuangan
dari perusahaan Stern Stewart & Co pada tahun1993. Di Indonesia metode tersebut dikenal
dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). EVA/NITAMI adalah metode
EVA merupakan tujuan korporat untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal
yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Oleh karenanya EVA
merupakan selisih laba operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT)
dengan biaya modal (Cost of Capital).
Manfaat EVA
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam menggunakan EVA
sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan.
Menurut Amin Widjaya (2001) beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja perusahaan
antara lain :
1. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri sendiri tanpa
memerlukan ukuran lain baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis
atau menganalisis kecenderungan ( trend ).
2. Hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk investasi dengan
biaya modal yang rendah.
Selain manfaat yang telah dijelaskan diatas, EVA merupakan pengukuran yang sangat
penting karena dapat digunakan sebagai signal terjadinya Financial Distress pada suatu
perusahaan (Salmi & Virtanen, 2001). Jika suatu perusahaan tidak dapat memperoleh profit
Pengukuran EVA
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA, tergantung dari
struktur modal dari perusahaan (Velez-Pareja : 2000). Apabila dalam struktur modalnya
perusahaan hanya menggunakan Modal Sendiri, secara matematis EVA dapat ditentukan
sebagai berikut :
Dimana :
NOPAT= Net Operating Profit After Taxes
ie = opportunity cost of equity
E = Total Equity
Namun, manakala dalam strukutur perusahaan terdiri dari hutang dan modal sendiri, secara
matematis EVA dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
NOPAT= Net Operating Profit After Taxes
WACC= Weighted Average Cost of Capital
TA = Total Asset (Total Modal)
Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi hasil sebagai berikut :
Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan
Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan
Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan untuk membayar
kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.
Dengan MVA, kita dapat mengukur sejauh mana kinerja manajemen dalam mengelola
dan menghasilkan nilai bagi perusahaan. MVA dirumuskan sebagai berikut:
Misalkan ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan Per 31 Desember 20X5
PT. Accorner adalah sebesar Rp 2 triliun dengan jumlah saham beredar adalah 100.000.000
lembar, harga saham PT. Accorner saat itu adalah sebesar Rp 30.000,- sehingga market
capitalization atau nilai pasarnya adalah (100.000.000 x Rp 30.000) Rp 3 Triliun, dengan
demikian MVA PT. Accorner adalah sebesar (Rp 3 Triliun – Rp 2 Triliun) Rp 1 Triliun.
MVA sebesar Rp 1 Triliun ini dapat berarti bahwa manajemen telah berhasil meningkatkan
nilai perusahaan sampai Rp 1 Triliun. Namun seperti halnya kapal yang naik seiring dengan
pasangnya air, sebagian besar harga saham akan ikut naik jika bursa saham mengalami
kenaikan. Untuk itu, MVA yang positif mungkin tidak sepenuhnya diakibatkan oleh tindakan
manajemen.
PENUTUP
1.
2.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah atas dengan sumber-sumber nya yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Apabila ada saran dan kritik yang
ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf dan lupa.
https://ceptt094.blogspot.com/2014/03/manajemen-berbasis-nilai-value-based.html (diakses
pada Selasa 14 April 2020)
http://aripplye.blogspot.com/2016/09/memahami-konsep-value-added-dan-value.html
(diakses pada Selasa 14 April 2020)
https://accorner.wordpress.com/2015/11/12/market-value-added-mva-dan-economic-value-
added-eva/ (diakses pada Selasa 14 April 2020)
http://aripplye.blogspot.com/2016/09/memahami-konsep-value-added-dan-value.html
(diakses pada Selasa 14 April 2020)