(KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)
Ira Mayasari
Abstrak
Penelitian senyapan dan kilir lidah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk senyapan dan kilir lidah
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan menggunakan kajian psikolinguistik,
yaitu bahasa dan pikiran atau bahasa kaitannya dengan proses-proses mental yang dilalui manusia dalam
membentuk suatu ujaran. Terjadinya peristiwa ini sering tidak disadari. Metode pengumpulan dilakukan
menggunakan metode simak dan metode cakap karena berupa pengamatan atau observasi agar pemerolehan data
bisa mencukupi. Metode analisis data dilakukan dengan cara mentranskripsikan data yang telah diperoleh atau
dicatat ke dalam kartu data secara ortografis, sedangkan hasil analisis data disajikan dalam bentuk uraian dengan
cara mendeskripsikan bentuk-bentuk senyapan dan kilir lidah serta penyebab terjadinya senyapan dan kilir lidah
dalam kehidupan sosial. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya dua macam senyapan, yaitu senyapan
karena pernapasan dan senyapan karena penutur mengalami keragu-raguan. Terjadinya senyapan pada seseorang
bisa disebabkan sikap grogi, tidak dan belum siap, takut melakukan kesalahan, dan terlalu berhati-hati dalam
berbicara. Untuk penyebab seseorang melakukan kilir lidah juga berbeda-beda. Kilir lidah bisa terjadi pada
karena penutur berbicara tergesa-gesa, humor, tidak sengaja, dan tidak konsentrasi. Unit-unit dalam kilir lidah,
yaitu terjadinya kekeliruan pada segmen fonetik, kekeliruan suku kata, dan kekeliruan kata.
Abstract
This purpose of this research is describing pause and slip of the tongue in daily life. This research is using study
of psycholinguistic. Language and mind and language related to mental processes that human being done to
make some speech. It is not conciuosly by ourselves. However, there are some people do it to create humour
situation deliberately. Methode collection is using listening and speaking method because the research is also
using observation in order to data acquicition can be enough. The result of this research is found two kinds of
pause, respiratory and besitate from the speaker. Another case with pause it happens because and selection
mistakes and assembles. For the selection mistakes, there are some mistakes in semantic, malapropism, and
blends. For the assembles mistakes, there are some mistakes in transposition, anticipation, and preservation.
The are many cauces of pause, nervoust, not ready yet, afraid to make mistake and too cautious in speaking.
Pause and slip of the tongue occurring with different causes. It causes by the speaker speak hurry, humour, not
intentionally, and not concentration. Slip of the tongue units are happened the mistake in phonetics, syllables,
and words.
123
DEIKSIS | Vol. 07 No.02 | Mei 2015 : 79-170
124
Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik),
(Ira Mayasari)
Senyapan dan kilir lidah yang terjadi kilir lidah, penyebab terjadinya senyapan
pada setiap penutur dapat dilakukan dan kilir lidah, dan unit-unit kilir lidah.
dengan segaja maupun tidak. Akan
tetapi, pada kasus senyapan cenderung
lebih sering terjadi karena faktor PEMBAHASAN
ketidaksengajaan. Kilir lidah yang biasa Tinjauan Teori
dituturkan secara sengaja biasanya
memiliki maksud tertentu, yaitu sengaja Psikolinguistik
ingin menciptakan suatu lelucon Penelitian tentang senyapan dan kilir
(humor). Misalkan, “Panas-panas gini lidah masuk dalam lingkup
enaknya minum eh tes.” Pada contoh psikolinguistik. Menurut Darwowidjojo
tersebut, penutur sengaja ingin (2008:7), psikolinguistik merupakan ilmu
menciptakan suasana humor, sehingga yang mempelajari proses-proses mental
kata yang seharusnya diucapkan sebagai oleh manusia dalam berbahasa.
es teh menjadi eh tes. Darwowidjojo juga menyebutkan bahwa
psikolinguistik mempelajari empat topik
Teori yang digunakan dalam penelitian utama, yaitu komprehensi, produksi,
ini adalah kajian psikolinguistik, yaitu landasan biologis serta neurologis yang
ilmu yang menyelidiki bagaimana membuat manusia bisa berbicara, dan
meramu ujaran dan tulisan; bagaimana pemerolehan bahasa. Sejalan dengan itu,
menyimpan dan memanfaatkan kosakata; menurut Field psikolinguistik
serta bagaimana bisa mengalami berhubungan dengan apa yang kita
kekeliruan dalam berbahasa (Field, lakukan dan bahasa.
2004:9).
Ketidaklancaran dan Kekeliruan Wicara
Penelitian ini menarik bagi penulis
karena fenomena senyapan dan kilir lidah
sering terjadi dalam kehidupan sosial,
tetapi sering tidak disadari penyebabnya.
Populasi lingual dalam penelitian ini
adalah semua tuturan yang mengandung
senyapan dan kilir lidah dalam
komunikasi berbahasa Indonesia dan
bahasa Jawa di sekitar peneliti. Populasi
dalam penelitian ini masih sangat luas. Senyapan
Menurut Darwowidjojo (2008:142),
Jadi, pengambilan sampel didasarkan ujaran ideal adalah ujaran yang kata-
pada data yang bersifat representatif dan katanya terangkai dengan rapi, diujarkan
bisa mewakili data yang lain. Hal dalam satu urutan yang tak terputus, dan
tersebut dilakukan karena kerterbatasan misalkan ada senyapan, senyapan itu
waktu penulis. Karena beberapa sampel terjadi pada konstituen –konstituen yang
data memiliki kesamaan karakteristik, memang memungkinkan untuk disenyapi.
data diklasifikasikan dalam kelompok- Selain itu, intonasinya pun merupakan
kelompok. Oleh sebab itu, data penelitian suatu kesatuan dari awal sampai akhir.
diambil secara acak berdasarkan satuan Akan tetapi, seseorang tidak selamanya
kebahasaan yang ada pada senyapan dan bisa berujar dengan lancar, ada
125
DEIKSIS | Vol. 07 No.02 | Mei 2015 : 79-170
126
Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik),
(Ira Mayasari)
berpikir) karyaaa, karya siapa ya, besok Seleksi semantik yang keliru (Freudian
ya Bu, tiba-tiba saya lupa. Slips)
Contoh:
Pada contoh (1), ada tuturan yang
diucapkan oleh seorang mahasiswa (1) Yur…, No…, Ji…, Mut…
ketika presentasi di depan kelas. Karena (2) Kiriiiii…kiriiiii, piye to??? Lha iki
mahasiswa tersebut kurang siap, tiba-tiba kiri. Eh…, maksute kanan.
dia lupa pada saat mempresentasikan Pada contoh (1) tuturan yang
makalahnya. Dia senyap sesaat karena diucapkan oleh seorang ibu rumah
kalimat yang sebenarnya ingin tangga yang memiliki empat orang
disampaikan tiba-tiba hilang. Kalimat anak laki-laki. Ketika ingin
yang ada dalam memori otaknya hilang memanggil salah satu anaknya, dia
sebagian dan ketika berusaha selalu menyebut nama keempat
mengingatnya kembali ternyata tidak anaknya. Apa yang ada dalam
bisa. Jadi, senyapan yang dihasilkan otaknya, berbeda ketika dilisankan.
adalah senyapan diam karena berupa Dalam memori otaknya tersimpan
kekosongan. nama keempat anaknya, yaitu Yuri,
Pono, Muji, dan Blumut. Jadi, ketika
Senyapan terisi memanggil salah satu nama anaknya,
(2) Konteks: Presentasi mahasiswa, mata semua nama keempat anaknya
kuliah menulis ilmiah disebut. Terkadang juga salah
memanggil nama. Nama anak yang
A : Alasan saya memilih judul ini ingin dipanggil adalah Yuri, tapi
karena mmm, ada sesuatu yang yang keluar secara lisan adalah Muji.
menarik… Kekeliruan pada seleksi semantik
umumnya berwujud kata yang utuh
Pada contoh (2), terjadi senyapan terisi, dan berasal dari medan semantik
yaitu pada saat mahasiswa yang sama, yaitu sama-sama nama
mempresentasikan hasil makalahnya dia orang. Orang mungkin sekali
gugup sehingga ada senyapan terisi, membuat kekeliruan seperti ini.
mmm ketika mengucapkan kalimat
tersebut. Pada contoh (2) tuturan yang
diucapkan oleh seorang kakak
Kekeliruan Wicara perempuan terhadap adik
Kilir Lidah perempuannya. Mereka pergi dengan
mengendarai sepeda motor, adiknya
Ada dua macam kilir lidah : di depan dan kakaknya di belakang
Kekeliruan Seleksi sebagai penunjuk jalan. Dalam
Kilir lidah yang munculnya disebabkan memori otak sang kakak ada kata
oleh seleksi yang keliru. kanan dan kiri yang memiliki medan
semantik sama. Saat itu sang kakak
ingin mengatakan bahwa untuk
menuju tempat yang dicari harusnya
belok ke kanan, tetapi ketika
dilisankan menjadi kiri. Mendengar
petunjuk dari kakanya sang adik pun
127
DEIKSIS | Vol. 07 No.02 | Mei 2015 : 79-170
128
Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik),
(Ira Mayasari)
129
DEIKSIS | Vol. 07 No.02 | Mei 2015 : 79-170
130
Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik),
(Ira Mayasari)
131
DEIKSIS | Vol. 07 No.02 | Mei 2015 : 79-170
132