Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS GANGGUAN BERBAHASA PENDERITA “GAGAP DAN CADEL”

PADA ANDRE WIJAYA

1
Mita Mayang Sari, 2Oktania, 3Lulu Nurhayati, 4Monalisa Sri Utami Hr
1
Mitaamayangsari@gmail.com, 2Oktaniabf8@gmail.com, 3Lulunurhayati818@gmail.com,4
Monalisatami37@gmai.com

1234
Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Abstrak: Proses berbahasa adalah proses berkomunikasi antara anggota masyarakat yang
berupa simbol bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia yang menggunakan bahasa
tersebut. Gangguan berbahasa dapat terjadi akibat adanya kerusakan atau kelainan pada
bagian otak manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gangguan berbahasa
pada penderita “gagap dan cadel” pada Andre Wijaya. Metode penelitian yang digunakan
adalah kualitatif dan deskriptif. Sumber data yang diperoleh peneliti adalah hasil
wawancara dan voice notes melalui media Whatsapp. Berdasarkan hasil analisis,
ditemukan bahwa Andre Wijaya mengalami gangguan berbahasa cadel dan gagap.
Gangguan berbahasa cadel ditandai dengan pengucapan fonem /r/ yang tidak tepat, yaitu
sering terdengar seperti fonem /l/, /y/, /w/, atau /h/. Gangguan berbahasa gagap ditandai
dengan pengulangan suku kata, kata, atau kalimat, serta jeda yang tidak wajar dalam
berbicara. Penyebab gangguan berbahasa pada Andre Wijaya diduga karena faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dapat berupa kelainan pada alat ucap,
sedangkan faktor lingkungan dapat berupa stres, trauma, atau tekanan psikologis.
Penelitian ini memberikan saran agar Andre Wijaya mendapatkan terapi wicara untuk
mengatasi gangguan berbahasa yang dialaminya. Terapi wicara dapat membantu Andre
Wijaya untuk mengucapkan fonem /r/ dengan tepat dan lancar dalam berbicara.

Kata kunci: gangguan berbahasa, cadel, gagap, Andre Wijaya

Abstract: The process of language is the process of communicating between members of


society in the form of sound symbols produced from human speech tools that use the
language. Language disorders can occur due to damage or abnormalities in parts of the
human brain. This study aims to analyze language disorders in patients with "stuttering
and lisp" in Andre Wijaya. The research methods used are qualitative and descriptive.
The source of data obtained by researchers is the results of interviews and voice notes
through Whatsapp media. Based on the results of the analysis, it was found that Andre
Wijaya had a slurred language disorder and stuttering. Slurred language disorder is
characterized by improper pronunciation of the phoneme /r/, which often sounds like the
phonemes /l/, /y/, /w/, or /h/. Stuttering language disorder is characterized by repetition
of syllables, words, or sentences, as well as unnatural pauses in speech. The cause of
language disorders in Andre Wijaya is thought to be due to genetic factors and
environmental factors. Genetic factors can be abnormalities in the speech apparatus,
while environmental factors can be stress, trauma, or psychological stress. This study
provides advice for Andre Wijaya to get speech therapy to overcome his language
disorder. Speech therapy can help Andre Wijaya to pronounce the phoneme /r/ accurately
and fluently in speaking.
Key words: language disorders, lisp, stuttering, Andre Wijaya

1. Pendahuluan pemikiran akandiungkapan


Pembelajaran bahasa berarti melalui bahasa dan bahasa
berkenaandengan masalah tersebut berpengaruh kepada
berbahasa dan kegiatanberbahasa fonologi.
di dalam masyarakat. Proses berbahasa adalah
Kegiatanberbahasa berkaitan juga proses berkomunikasi antara
dengan proses atau kegiatan anggota masyarakat yang berupa
mental (otak). Psikolinguistik simbol bunyi yang dihasilkan
meliputi proses kognitif yang dari alat ucap manusia yang
dapat menghasilkan kalimat yang menggunakan bahasa tersebut.
mempunyai arti yang benar Sehingga berbahasa merupakan
sesuai dengan tata bahasa proses mengomunikasikan
perbendaharaan kata dan struktur bahasa tersebut. Proses berbahasa
tata bahasa. Sehingga ketika sendiri memerlukan pikiran dan
berkomunikasi, masyarakat yang perasaan yang dilakukan oleh
menggunakan bahasa dapat otak manusia untuk
memahami apa yang telah menghasilkan kata-kata atau
ungkapkan, sesuai dengan kata, kalimat.
tulisan, dan sebagainnya dengan Secara teoritis proses
benar. Hal tersebut berhubungan berbahasa dimulai dengan
dengan fonologi karena setiap enkode semantik, enkode
gramatika dan enkode fonologi. menyempurnakan tugas alat ucap
Enkode semantik dan enkode dalam menyampaikan pikiran
gramatika berlangsung dalam yang sudah diolah dalam otak.
otak, sedangkan enkode fonologi Chaer mengatakan proses
dimulai dari otak dan diteruskan berbahasa diumpamakan seperti
pelaksanaannya oleh alat-alat proses pada komputer. Diawali
bicara yang melibatkan sistem dengan menyimpan semua
syaraf otak bicara. Ketiga enkode masukan dalam bentuk sandi-
tersebut berkaitan dalam kegiatan sandi elektronik, yang kemudian
produksi bahasa seseorang, yang dapat diangkat kembali ketika
juga berkaitan erat dengan diperlukan (Nuryani dan Dona,
hubungan antara otak dan organ 2013:77).
bicara seseorang. Pada usia anak-anak alat
Manusia yang normal fungsi bicara belum terbentuk dengan
otak dan alat bicaranya tentu sempurna sehingga alat bicara
dapat berbahasadengan baik. tersebut belum berfungsi dengan
Namun, mereka yang memiliki baik sehingga menghasilkan
kelainan fungsi otak dan alat bunyi bahasa yang tidak
bicaranya, tentu mempunyai sempurna. Gangguan tersebut
kesulitan dalam berbahasa,baik merupakan hal yang wajar
produktif maupun reseptif dialami oleh usia anak-anak
(menerima tanggapan dari orang karena pembentukan alat ucap
lain). Jadi, kemampuan yang belum sempurna tersebut.
berbahasa terganggu. A. Tujuan Penelitian
Gangguan berbahasa dapat Tujuan penelitian ini adalah untuk
terjadi akibat adanya kerusakan menganalisis gangguan berbahasa
atau kelainan pada bagian otak cadel dan gagap yang dialami oleh
manusia, namun tak dapat Andre Wijaya. Analisis dilakukan
dipungkiri bahwa dalam proses dengan cara mengamati dan
berbahasa, tuturan merupakan menyimak cara berbicara Andre
salah satu aspek penting untuk Wijaya.
B. Manfaat Penelitian proses yang sangat rumit. Secara
Penelitian ini dapat meningkatkan sederhana, Pada dasarnya proses
pemahaman tentang gangguan berbahasa diumpamakan seperti
berbahasa cadel dan gagap, baik halnya proses komputer, mulanya
dari segi penyebab, gejala, dengan menyimpan bentuk sandi-
maupun penanganannya. Hal ini sandi elektronik, lalu diangkatnya
dapat bermanfaat bagi kembali pada saat diperlukan.
masyarakat, terutama orang tua Gudang penyimpanan sandi-
yang memiliki anak dengan sandi kata dan tempat
gangguan berbahasa pengolahannya terdapat dia area
2. Pembahasan Borca. Sementara itu, gudang
Sejak kecil setiap orang pasti temat penyimpanan sandi
sudah dibekali dengan komprehensi kata-kata adalah di
kemampuan untuk berbahasa. area Wernicke.
Bahasa adalah suatu proses Dalam proses berbahasa
mengeluarkan pikiran atau opini diperlukan koneksi di antara
manusia yaitu berada di dalam bagian-bagian tersebut. Apabila
otak melalui lisan, dalam bentuk tidak terjadi koneksi ataupun
kata atau dalam bentuk kalimat. terjadi gangguan pada salah satu
Pada proses berbahasa ini secara atau semua pada bagian tersebut
normal maka alat produksi akan mengakibatkan gangguan
bahasa manusia mulai dari otak pada manusia, yang dikenal
hingga artikulator akan dapat dengan gangguan berbahasa
dengan mudah menjalankan (language disorders). Salah satu
fungsi sebagai produktor bahasa. gangguan berbahasa yang akan
Akan tetapi, hal tersebut tidaklah dibahas dalam penelitian ini yaitu
berlaku bagi seseorang yang gangguan berbahasa cadel dan
memiliki kerusakan pada alat gagap.
produksi bahasanya.
3.1 Metode Penelitian
Proses berbahasa pada
manusia dapat dikatakan sebuah
Jenis penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif semestinya
kualitatif dan deskriptif. Penelitian memanfaatkan peneliti sebagai
kualitatif adalah penelitian yang instrument, karena instrument non
bertujuan untuk memahami manusia sangat sulit digunakan
fenomena yang dialami oleh subjek secara pantas dan menarik untuk
penelitian secara holistik dan dengan menangkap realitas yang terjadi.
cara deskripsi dalam bentuk kata- Artinya, dalam penlitian ini peneliti
kata dan bahasa, pada satu konteks sendiri yang mengumpulkan data dan
hubungan khusus yang dialami dan menganalisa data yang sudah
dengan memanfaatkan berbagai terkumpul dalam penelitian. Selain
metode alamiah (Lexy J. Moleong, peneliti, kartu data digunakan
2019). Pada jenis penelitian kualitaif sebagai alat pencatat yang diperoleh
dan desktiptif ini yang dilakukan melalui analisis gangguan berbahasa
oleh peneliti yaitu adanya data yang pada Andre Wijaya.
akan dianalisis dan hasilnya berupa 3.4 Teknik Pengumpulan Data
kata atau kalimat tidak berupa angka. Data Metode yang digunakan
pada teknik pengumpulan data
3.2 Sumber Data
adalah teknik pengamatan dan juga
Sumber data yang diperoleh
metode simak. Karena metode
peneliti yaitu berupa wawancara
penyediaan data ini diberi nama
voice notesmelalui media Whatsapp
metode simak karena cara yang
penderita melalui media sosial
digunakan untuk memperoleh data
Whatsapp. Objek (sumber data)
dilakukan dengan penggunaan
penelitian ini adalah anak kecil yang
bahasa (Mahsun, 2008). Jadi cara
berusia 6 tahun, bertempat tinggal di
mengunakan teknik pengumpulan
Kelapa Tujuh, RT3/RW1, Kotabumi,
data ini dapat peneliti mengamati dan
Lampung Utara.
menyimak cara berbicara yang
3.3 Instrumen Penelitian
diucapkan oleh anak kecil yang
Instrumen penelitian
berusia 6 tahun dalam prespektif
kualitatif adalah peneliti itu sendiri.
psikolinguistik.
Linvoln dan Guba yang dikutip oleh
3.5 Teknik Analisis Data
Mulyadi (2013) menjelaskan bahwa
Teknik analisis data dalam pada anak yang bernama Andre Wijaya
penelitian deskriptif kualitatif ini sebagai berikut.
dilakukan bersamaan dengan
No. Gangguan Berbahasa Cadel
kegiatan pengumpulan data. Dalam
1. Penyebutan nama Andre
penelitian kualitatif, analisis data menjadi Ande (Terjadi
merupakan suatu kegiatan yang penghilangan fonem r)
akan berkelanjutan dengan fokus 2 Penyebutan kata Ular menjadi
Ulal (Terjadi perubahan fonem r
pada data-data yang telah menjadi l)
dikumpulkan (Junaid, 2016). 3. Penyebutan Rumah menjadi
Kegiatan atau proses tersebut akan Yumah (Terjadi perubahan
fonem r menjadi y)
berlangsung secara terus menerus.
4. Penyebutan Ayam Goreng
hal ini perlu dilakukan dengan cara menjadi Ayam Goying (Terjadi
mengorganisasikan data-data yang perubahan fonem r menjadi y
dan e menjadi i)
telah diperoleh sehingga menjadi
5. Penyebutan kata Andra menjadi
jelas. “Teknik analisis data Andya (Terjadi perubahan
kualitatif meliputi tiga alur kegiatan fonem r menjadi y)
yakni: Penyebutan nama TK Durul
Mutaqim menjadi Duyul
a. Menentukan pelafalan yang tidak Mutaqin (Terjadi perubahan
dapat di ucapkan pada penderita fonem r menjadi y)
gangguan berbahasa cadel dan
gagap. No. Gangguan Berbahasa Gagap
b. Menggolongkan jenis-jenis fonem 1. Penyebutan kata aku menjadi
yang tidak dapat disebutkan oleh a…aakuu
penderita gangguan berbahasa cadel. 2 Penyebutan kata tidak papa
menjadi ti….tidak papa
c. Menarik simpulan
3. Penyebutan kata Andra yang
3.6 Hasil Penelitian adeknya mba Sulis menjadi
Berdasarkan hasil analisis Andya yang….gg mm
a…..aadeknya mba Sulis
yang diperoleh dari hasil mewawancarai
4. Penyebutan kata tapi jauh-jauh
anak tersebut dan mendengarkan voice ada yang diogan, ketapang
note melalui media Whatsapp. maka menjadi ta….appi j….aauh-
jauh aa…dda yang di ogan,
dapat diperoleh data gangguan berbahasa
k….ketapang
Lulu : Andre bisa ngomong bisa R
gak?

Tabel Andre : aaaa.. aku aa eng... Aku

Nama : Andre Wijaya gak bisa ngomong Er

Umur : 5 tahun Lulu : Coba Andre ngomong


Sumber : Dari narasumber Rumah ular
nya langsung yang gagap
Andre : Rumah urrra urrre...
dan sulit dalam
pengucapan berbahasa Lulu : Andre mau sekolah dimana
nanti?

Andre : Di TK Nurul mutaqim

Lulu : Andre anak beberapa?

Andre : ketiga
A. Dialog percakapan podcast
Lulu : Nama mba nya siapa?
Narasumber Andre Wijaya
Andre : Deya otia Yani
Lulu : Hallo Assalamualaikum,
Lulu : Cita-cita Andre jadi apa?
Namanya siapa?
Andre : Jadi polisi
Andre : waaalaikumsalam.
Namanya ande Lulu : Andre suka makan apa?

Lulu : Andre atau ande? Andre : Ayam gunying

Andre : Ande Wijaya Lulu : Nama temen-temen Andre


siapa?
Lulu : nama ibu nya Andre siapa?
Andre : aaaa...da andya yaaaang
Andre : Desva yoina
aaa..dek nya mba suyis , via, mba
Lulu : Nama ayah nya siapa? put. Aa...da yang jauh jauh ada di
Ogan
Andre : Andi
Lulu : Ooh yaudah makasih yaa, dapat menghambat proses
assalamualaikum komunikasi dan menimbulkan
kesulitan bagi Andre Wijaya.
Andre : kumsalam.
Oleh karena itu, diperlukan
penanganan yang tepat untuk

Berdasarkan analisis kasus yang mengatasi gangguan berbahasa

telah dilakukan, dapat yang dialami oleh Andre

disimpulkan bahwa Andre Wijaya.

Wijaya mengalami gangguan


berbahasa cadel dan gagap.
Gangguan berbahasa tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta; PT Rineka Cipta.
Lexy J. Moleong, D. M. A. (2019). Moleong, Lexi J, 2014.” Metodologi Penelitian Kualitatif
Edisi Revisi”. Bandung : Remaja Rosdakarya. PT. Remaja Rosda Karya.
Junaid, I. (2016). Analisis Data Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata. Jurnal Kepariwasataan,
10(1), 59-74. Tersedia: https://files.osf.io (18 September 2023)
Mahsun. (2008). Metode Penelitian Bahasa. Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Mulyadii, M. (2013). Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. 15(1), 128. Tersedia:
https://doi.org/10.31455/jskm.2011.1150106. (25 Agustus 2023)
Nuryani, Karunia Putra, Dona Aji. 2013. Psikolinguistik. Ciputat: Mazhab Ciputat.

Anda mungkin juga menyukai