Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN

Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak


(meningen) yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberkulosis. Penyakit
ini merupakan salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada penyakit
tuberkulosis paru. Infeksi primer muncul di paru-paru dan dapat menyebar secara
limfogen dan hematogen ke berbagai daerah tubuh di luar paru, seperti
perikardium, usus, kulit, tulang, sendi, dan selaput otak (Whiteley, 2014).
MANIFESTASI KLINIS
Tarwoto (2013) mengatakanmanifestasi klinik pada meningitis bakteri
diantaranya :
a) Demam, merupakan gejala awal
b) Nyeri kepala
c) Mual dan muntah
d) Kejang umum
e) Pada keadaan lebih lanjut dapat mengakibatkan penurunan kesadaran sampai
dengan koma.
Sedangkan menurut (Widago, dkk, 2013) manifestasi klinis klien
meningitis meliputi:
a) Sakit kepala
b) Mual muntah
c) Demam
d) Sakit dan nyeri secara umum
e) Perubahan tingkat kesadaran
f) Bingung
g) Perubahan pola nafas
h) Ataksia
i) Kaku kuduk
j) Ptechialrash
k) Kejang (fokal, umum)
l) Opistotonus
m) Nistagmus
n) Ptosis
o) Gangguan pendengaran
p) Tanda brundzinki’s dan kerniq’s positif Fotophobia
PATHWAYS
Etiologi: S. Typhosa

Virus masuk via saluran vena

Infeksi

Peradangan meningen, lapisan korteks, subarachnoid

Eksudat meningkat, Trombosis

Edema serebral

Perubahan gastrointestinal Peningkatan TIK

Nafsu makan menurun Peningkatan ekstensi neuron

Kejang Kelemahan
Defisit Nutrisi Menekan pembuluh drah

Gangguan aliran darah Risiko Jatuh

O2 tidak adekuat

Risiko Perfusi Serebral


tidak Efektif

Sumber: WOC Meningitis (modifikasi oleh Ahmad Sakti Pandu Satriyo , 2022)
Obat obatan saat ini
No Nama Obat Dosis Indikasi Kontra-indikasi Efek Samping
1 Ceftriaxone 2x 475 mg obat antibiotik Kontraindikasi  Bengkak, nyeri, dan
golongan sefalosporin ceftriaxone adalah kemerahan di tempat
yang bekerja dengan pada individu suntikan
cara menghambat dengan riwayat  Reaksi alergi
pertumbuhan bakteri hipersensitivitas  Mual atau muntah
atau membunuh terhadap obat ini  Sakit perut
bakteri. atau golongan  Sakit kepala atau
sefalosporin pusing
lainnya.  Lidah sakit atau
Penggunaan harus bengkak
hati-hati pada
 Berkeringat
pasien dengan
 Vagina gatal atau
riwayat alergi
mengeluarkan cairan
penicillin karena
bisa terjadi reaksi
silang.
2 Ondansentron 2x2 mg mual dan muntah hipersensitivitas,  sangat umum: sakit
akibat kemoterapi dan sindroma kepala; umum: sensasi
radioterapi, perpanjangan hangat atau
pencegahan mual dan interval QT bawaan kemerahan, konstipasi,
muntah pasca operasi reaksi lokasi
injeksi, tidak
umum: kejang,
gangguan gerakan
(termasuk reaksi
ekstrap iramidal
seperti reaksi
distoni, oculogyric
crisis, diskinesia),
aritmia, nyeri dada
dengan atau tanpa
depresi segmen ST,
bradikardi, cegukan,
peningkatan uji fungsi
hati tanpa
gejala; jarang: reaksi
hipersensitivitas yang
terjadi segera dan
kadang berat termasuk
anafilaksis, pusing saat
pemberian intravena
secara cepat, gangguan
penglihatan sepintas
(pandangan kabur)
setelah mendapat obat
intravena; sangat
jarang: kebutaan
sementara selama
pemberian intravena
3 Ranitidin 2x25 mg tukak lambung dan penderita yang  takikardi (jarang),
tukak duodenum, diketahui agitasi, gangguan
refluks esofagitis, hipersensitif penglihatan,
dispepsia episodik terhadap ranitidin alopesia, nefritis
kronis, tukak akibat interstisial (jarang
AINS, tukak sekali)
duodenum
karena H.pylori,
sindrom Zollinger-
Ellison, kondisi lain
dimana pengurangan
asam lambung akan
bermanfaat.
4 Rifampisin 1x300 mg untuk pengobatan penggunaan obat  Warna merah pada
(H5) tuberkulosis paru yang tersebut tidak tepat urin.
diberikan bersama atau tidak Gangguan saluran
dengan obat dikehendaki dan pencernaan,
antituberkulosis kemungkinan meningkatnya enzim
lainnya. Rifampicin berpotensi pada hati, hepatitis,
juga diindikasikan membahayakan jika penyakit
untuk penanganan diberikan. kuning, leukopenia,
lepra dan sebagai Pemberian eosinofilia, sindroma
profilaksis terhadap Rifampicin flu dengan
meningitis bakterial. dikontraindikasikan komplikasi trombosit
pada kondisi- openia, purpura,
kondisi anemia hemolitikum,
Sakit kuning. sesak nafas, seperti
Hipersensitif serangan asma, syok,
gagal ginjal.
Pada kasus
tertentu : gastritis ero
sif, dermatitis eksfoli
atif, sindroma Lyell,
reaksi pemfigoid
5 Etambutol 1 x 500 mg terapi penyakit Neuritis optika  Neuritis retrobulbar
(H5) Tuberkolusis dalam (radang saraf mata) dengan suatu
kombinasi dengan obat penurunan ketajaman
anti Tuberkolusis lain penglihatan, skotoma
sentral, dan buta
warna merah-hijau.
Hiperurisemia
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi
Darah Lengkap
Granulosit
15/3/2022 Hemogoblin 12.6 12.8 - 16.8 L

Hematokrit 36 34 - 35 N

Eritrosit 5.00 4.11 - 5.55 N

Trombosit 459000 154000 - 442000 H

MCHC 35.3 30.8 - 35.2 H

Kalium 2.5 3.4 - 4.5 LL

Kalsium 9.4 8.6 - 10.3 N

Klorida 102 96 - 108 N

Natrium 141 134 - 146 N

Hitung Jenis
Eosinofil 0.3 1-5 L

Batang 0.3 3-6 L

Segmen 83.5 25 - 60 H

Limfosit 6.0 25 - 50 L

Neutrofil 83.8 25.0 - 60.0 H

DIAGNOSA :

1. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan Mengabsorpsi Nutrien


2. Risiko Perfusi Serebral tidak Efektif b.d Infeksi Otak (Meningitis)
3. Risiko Jatuh b.d Kekuatan Otot Menurun

Tanggal 15 maret 2022 kalium hasil 2.5 nilai normal 3.4 - 4.5 (Rencana cek kalium
tgl 18 maret 2022)

Hipokalemia (Kekurangan Kalium)


Hipokalemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan kalium atau potasium.
Kondisi ini dapat dialami siapa saja, terutama penderita diare atau muntah-
muntah. Penanganan hipokalemia perlu segera dilakukan guna mencegah
komplikasi serius, seperti gangguan jantung.
Kalium adalah mineral dalam tubuh yang mengendalikan fungsi sel saraf dan otot,
terutama otot jantung. Kalium juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan
tubuh dan mengatur tekanan darah. Ketika kadar kalium dalam tubuh berkurang,
berbagai gejala akan muncul, tergantung kepada jumlah kalium yang hilang.
Gejala hipokalemia

 Mual dan muntah


 Nafsu makan menghilang
 Konstipasi
 Tubuh terasa lemah
 Kesemutan
 Kram otot
 Jantung berdebar

Pencegahan Hipokalemia (Kekurangan Kalium)

Kekurangan kalium juga dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan tinggi


kalium, sehingga kadar kalium dalam darah tetap terjaga. Beberapa jenis makanan
yang tinggi kalium adalah:

 Buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan alpukat.


 Sayur-sayuran, seperti tomat, bayam, dan wortel.
 Daging sapi.
 Ikan
 Kacang-kacangan.
 Gandum
 Susu

Anda mungkin juga menyukai