Anda di halaman 1dari 12

MEMBANGUN INTEGRASI

NASIONAL DENGAN BINGKAI


BHINNEKA TUNGGAL IKA

Disusun oleh:

KELOMPOK 4
 Lis Khairanti PO714251211040
 Nur Fadilla Jafar PO714251211043
 Veny Melinda Setti PO714251211058

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

2022
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Membangun
Integrasi Nasional dengan Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan juga bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan sumbangan pikiran yang bersifat positif terhadap penyelesaian
makalah ini. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan Kewarganegaraan, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Integrasi
Nasional.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Makassar, 20 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN

1. Pengertian Integrasi Nasional........................................................................................5


2. Proses Integrasi yang Terjadi Pada Bangsa Indonesia..................................................5
3. Pentingnya Integrasi Bangsa Bagi Sebuah Negara........................................................6
4. Peristiwa-peristiwa Bersejarah yang Menumbuhkan Rasa Persatuan dan Semangat
Kebangsaan Indonesia 6
5. Faktor-faktor Pendorong Integrasi Nasional.................................................................7
6. Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional..............................................................7
7. Upaya Menjaga Integrasi Bangsa..................................................................................7

BAB III : PEMBAHASAN

1. Makna Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan.............................................8


2. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Memperkukuh Integrasi Bangsa..........................8
3. Strategi yang Digunakan untuk Menciptakan Integrasi Bangsa.................................9
4. Langkah-langkah untuk Membangun Integrasi Bangsa yang Baik.............................9

BAB IV : PENUTUP..............................................................................................................11

REFERENSI...........................................................................................................................12

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri atas pulau-pulau


yang dibatasi oleh laut dan selat. Sebagai sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari banyak
etnis dan budaya, Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang
dapat menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, kesatuan bangsa. Untuk
menyiasati hal tersebut, berbagai upaya tengah dilakukan. Salah satunya, yakni diwajibkan
kepada seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman, seperti
tidak menyinggung SARA, harus saling menghormati antaragama dan keyakinan, serta
menghargai perbedaan budaya.

Sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak
jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsa pada suatu
negara. Perpecahan dalam suatu bangsa ini dapat diselesaikan dengan integrasi nasional.
Tetapi dalam kenyataannya, masyarakat Indonesia saat ini masih belum bisa menerapkan
Integrasi Nasional dalam menghadapi masalah-masalah bangsa yang memicu perpecahan.

Sifat dasar bangsa Indonesia yang amat menonjol adalah sifat sifat kekeluargaan,
musyawarah, percaya dan taat beribadah kepada tuhan, sifat ramah tamah, gotong royong,
suka menolong, dan toleransi adalah sifat yang harus kita miliki. Oleh sebab itu, penulis
membuat makalah yang berjudul “Membangun Integrasi Nasional dengan Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang pentingnya
integrasi nasional dan toleransi dalam mengatasi masalah yang memicu perpecahan.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari integrasi bangsa?
2) Apa pentingnya integrasi bangsa bagi sebuah negara?
3) Apa saja faktor-faktor pendorong integrasi bangsa?
4) Apa saja faktor-faktor penghambat integrasi bangsa?
5) Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menjaga integrasi bangsa?
6) Apa yang dimaksud dengan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan?
7) Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk membangun integrasi bangsa yang
baik?

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal
dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatu padukan, menggabungkan, mempersatukan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa.
Integrasi nasional berarti menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan
dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis:
a) Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b) Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.

B. Proses Integrasi yang Terjadi pada Bangsa Indonesia

Integrasi bangsa tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan suatu proses perjalanan
waktu yang panjang yang harus diawali adanya kebersamaan dalam kehidupan. Kebersamaan
tersebut memiliki arti yang luas yaitu kebersamaan hidup, kebersamaan pola pikir,
kebersamaan tujuan dan kebersamaan kepentingan. Integrasi suatu bangsa dilandasi oleh cita-
cita dan tujuan yang sama, adanya saling pendekatan dan kesadaran untuk bertoleransi dan
saling menghormati.

Proses integrasi bangsa Indonesia menurut A. Sartono Kartodirjo dapat dibagi dalam 2
jenis yaitu; Pertama, integrasi geopolitik yang dimulai sejak jaman prasejarah sampai awal
abad 20. Dalam proses integrasi geo politik di Indonesia mulai menonjol pada awal abad 16
dan dalam proses integrasi bangsa Indonesia tersebut banyak faktor yang berperan antara lain
pelayaran dan perdagangan antar pulau serta adanya bahasa Melayu sebagai bahasa
pergaulan. Para pedagang Islam mejadi motor penggerak terjadinya proses integrasi, hal ini
karena dalam ajaran Islam tidak membedakan manusia baik berdasarkan kasta, agama,
suku/etnis atau golongan. Bagi pedagang-pedangan Islam yang terpenting adalah
perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan adanya hal tersebut maka mempermudah
hubungan dan komunikasi suku bangsa yang berada di Nusantara.

Kedua, integrasi kaum elite yang berkembang sejak awal abad 20 sampai jaman Hindia
Belanda berakhir. Pada awal abad 20 yang berperan adalah pendidikan, karena dengan
pendidikan lahirlah golongan intelektual Indonesia yang menyadari nasib bangsanya
sehingga berusaha mengembangkan wawasan integral kebangsaan. Maka integrasi politik
kaum elite

5
merupakan tulang punggung gerakan nasionalisme Indonesia. Melalui gerakan nasionalisme
maka lahirlah integrasi nasional bangsa Indonesia sampai sekarang.

C. Pentingnya Integrasi Bangsa Bagi Sebuah Negara


Keberadaan masyarakat yang majemuk dalam sebuah bangsa di mana memiliki
keanekaragaman budaya, sangat memerlukan proses integrasi. Karena dampak dari
kemajemukan ini sangat potensial terjadinya konflik atau pertentangan. Oleh sebab itu,
hendaknya setiap warga masyarakat harus menyadari dan mempunyai cita-cita bersama. Cita-
cita bersama tersebut adalah sederhana tetapi agung yaitu suatu masyarakat dimana semua
golongan dapat hidup rukun, mengembangkan diri tanpa merugikan golongan lain, dan
bahkan membantu mendukung golongan-golongan lain, sehingga terwujud suatu masyarakat
yang adil dan makmur.
Selain itu, pentingnya membangun integrasi nasional adalah terwujudnya kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi rasa kepemilikan bersama, rasa
kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat untuk berbuat demi
kepentingan bersama, perasaan yang sama, kesadaran dalam membangun interaksi dan
komunikasi yang baik, kerja sama dalam menghasilkan karya yang bernilai tinggi,
kekompakan warga negara dalam mencapai cita-citanya, semangat menjaga negara yang
bebas dari ancaman perpecahan dan kesadaran mewujudkan kerukunan hidup.

D. Peristiwa-peristiwa Bersejarah yang Menumbuhkan Rasa Persatuan dan Semangat


Kebangsaan Indonesia
Ada beberapa peristiwa bersejarah yang telah memupuk rasa persatuan, kesatuan, dan
semangat kebangsaan Indonesia antara lain yaitu; pertama, berdirinya organisasi Budi
Utomo. Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang berdirinya dipelopori oleh Dr.
Suetomo dan didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal
gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia atau sebagai tonggak awal
kebangkitan nasional Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan di daerah Jawa.
Kedua, peristiwa Sumpah Pemuda di mana telah tertuang tekad bertanah air satu
Indonesia, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dengan
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia tidak lagi berupa ide, melainkan telah
menjelma menjadi konsep, karena telah memiliki batasan yang jelas. Konsep bangsa
Indonesia menjadi aktual dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Proklamasi kemerdekaan adalah ikrar untuk bersatu dalam mendirikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, meliputi wilayah dari Sabang sampai Merauke yang merdeka dan
berdaulat untuk mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional.

E. Faktor-faktor Pendorong Integrasi Nasional

6
a) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
b) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila
dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
c) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
d) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia.

F. Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional


a) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
b) Kurangnya toleransi antargolongan.
c) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari
luar.
d) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil
pembangunan.

G. Upaya Menjaga Integrasi Bangsa

Upaya untuk mencapai dan menjaga integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara
menjaga keselarasan antar budaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah
dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional. Adapun upaya yang dilakukan
pemerintah untuk menjaga integrasi bangsa antara lain:

a) Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda- beda.
b) Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
Hal ini untuk memperbesar kesadaran dan kreatifitas masyarakat sebagai salah satu
penunjang terwujudnya integrasi nasional.
c) Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
d) Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional.
e) Membina dan memelihara tradisi-tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai
perjuangan.
Adapun upaya atau bentuk dari partisipasi masyarakat antara lain:
a) Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan yang dimiliki oleh
setiap budaya daerah.
b) Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada. Misalnya primordialisme (paham dari
anggota masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk berkelompok sehingga
terbentuklah suku-suku bangsa) dan fanatisme (kepercayaan yang terlalu kuat terhadap
suatu ajaran tertentu) yang berlebihan.
c) Menerima dan menghargai suku, agama, dan adat istiadat orang lain.
d) Memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya.
e) Melakukan dialog antar suku dan golongan.

BAB III

7
PEMBAHASAN

A. Makna Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan

Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia bila tidak dikelola dengan baik dapat
memunculkan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.

a) Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman dalam
membangun integrasi nasional dibagi menjadi dua, yaitu ancaman militer dan ancaman
nonmiliter. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata
yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dapat berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Sedangkan, ancaman nonmiliter
adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika dibiarkan akan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa.
b) Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah). Gangguan
dalam membangun integrasi nasional antara lain yaitu tingkat pendidikan rendah,
kesenjangan kesejahteraan, rendahnya toleransi, dll.
c) Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. Hambatan dalam membangun
integrasi nasional antara lain yaitu konflik, persaingan, penyalahgunaan narkoba dan
minuman beralkohol, kriminalitas, separatisme, dll.
d) Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan. Bentuk
tantangan dalam membangun integrasi nasional yaitu percobaan invasi asing, KKN, dan
kriminalitas.

B. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Memperkukuh Integrasi Bangsa


a) Membangun dan menghidupkan komitmen yang menjadikan perjalanan panjang
Indonesia untuk menyatukan dirinya. Dimulai dari Kebangkitan Nasional pada 1908,
Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945 harus terus dihadirkan hakikat
dan maknanya dalam hati sanubari dan alam pikiran bangsa Indonesia.
b) Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk membangun konsensus. Kompromi
dan kesepakatan adalah jiwa demokrasi. Penghormatan dan pengakuan terhadap
mayoritas diperlukan, tetapi perlindungan terhadap minoritas tetap tidak boleh diabaikan.
c) Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kelembagaan itu diharapkan mampu
membangun mekanisme peleraian konflik untuk mencegah kecenderungan tindakan
represif dalam menyelesaikan konflik.
d) Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret. Tegas dan tepat dalam segala aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak,
juga semua wilayah.
e) Pentingnya memiliki kepemimpinan yang arif dan efektif dalam pembinaan integrasi
nasional.

8
C. Strategi yang Digunakan untuk Menciptakan Integrasi Bangsa
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air, dan rasa persaudaraan
supaya tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primordialisme sempit pada setiap
kebijaksanaan dan kegiatan, sehingga mencegah terjadinya KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecah belahan dari
pihak luar dan kaki tangannya.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI, dan Polri dalam
memerangi separatis.
g) Melarang dengan cara melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk
menggunakan kekuatan massa.

D. Langkah-langkah untuk Membangun Integrasi Bangsa yang Baik


Beberapa langkah untuk membangun integrasi bangsa yaitu:
a) Anggota masyarakatnya merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu
dengan lainnya.
b) Terciptanya konsensus bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c) Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam proses integrasi.
d) Mengembangkan dan membangun kebanggaan akan identitas nasional dalam bentuk
lambang negara, dasar negara, lagu kebangsaan, bahasa nasional, dan bendera nasional.
e) Melaksanakan kegiatan pembangunan yang adil sehingga terjadi peningkatan
kesejahteraan rakyat yang merata.
f) Membangun rasa keadilan rakyat.
g) Menjaga dan membangun rasa aman dan tenteram rakyat.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional yang baik
dan kokoh yaitu:

a) Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan sara dan
keanekaragaman budaya dan adat-istiadat yang tumbuh dan berkembang di wilayah
Nusantara. Perbedaan tersebut hendaknya dimaknai sebagai kekayaan dan potensi
bangsa, bukan dipertentangkan.
b) Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing.
c) Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing.
d) Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya.
e) Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi nasional (Pancasila)
dan UUD 1945.
f) Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis
dan sosialisasi terhadap identitas nasional, seperti bahasa Indonesia, lagu Indonesia Raya,
bendera Merah Putih, dan Garuda Pancasila.

9
BAB IV

PENUTUP

Integrasi nasional adalah menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan


dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam
Negara
10
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Wujud dari
keragaman di dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” itu bermacam-macam yaitu terdiri dari
suku, etnis, ras, dengan budaya yang beragam. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut
mempunyai peran terhadap bangsa Indonesia yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil
mewujudkan integrasi nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk. Juga diharapkan
semboyan tersebut sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia sebagai bangsa yang multikulturalisme.

Membina bangsa Indonesia yang multikultural memerlukan upaya yang


berkesinambungan serta berkaitan dengan berbagai aspek agar tercapai Integrasi nasional melalui
semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu dengan mengadakan proses pendidikan sejak dini dalam
lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal tentang prinsip bersatu dalam
perbedaan. Rasa bhineka tunggal ika ini perlu diterapkan pada setiap masyarakat seluruh
Indonesia ini demi menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia. Pada kenyataannya
penerapan rasa bhineka tunggal ika ini kurang dilakukan oleh warga negara Indonesia, maka dari
itu sangat diperlukan demi menjawab tantangan masa depan yang dapat memecah belah suatu
negara.

Penjelasan yang ada di dalam makalah ini semoga dapat membantu mengaplikasikan arti
dari semboyan bhineka tunggal ika ini pada setiap warga negara untuk dapat menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

REFERENSI

Buku PPKn SMA Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester 2

Buku Modul Pengayaan PPKn SMA Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester2

http://memebali.blogspot.com/2013/04/pancasila-proses-integrasi-bangsa.html

11
http://www.academia.edu/4760829

http://www.jambiekspres.co.id/berita-9778-semangat-sumpah-pemuda-dan-masa-depan-bangsa-
indonesia.html

http://theroriezkhere.blogspot.com/p/blog-page_10.html

http://www.bimbie.com/perubahan-sosial-buadaya.htm

http://www.academia.edu/7177422/Upaya_Mengatasi_Konflik_Sosial_untuk_Mencegah_Disint
egrasi_Bangsa

12

Anda mungkin juga menyukai