Anda di halaman 1dari 6

MANFAAT KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN

PASIEN DALAM KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Yuke Whulandari Pane / 181101013

EMAIL : Yukepane0202@gmail.com

ABSTRAK

Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) adalah salah satu isu penting di dunia kerja saat
ini termasuk di lingkungan rumah sakit. Kecelakaan kerja di Rumah Sakit lebih tinggi
Dibandingkan tempat kerja lainnya dan sebagian besar diakibatkan oleh perilaku yang
tidak aman. Ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku perawat
dalam penerapan manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit.
Adapaun manfaat Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit untuk
meningkatkan mutu pelayanan, mempertahankan kelangsungan operasional RS,
meningkatkan citra rumah sakit. Rumah sakit agar dapat melakukan sosialisasi tentang
manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) secara lebih optimal sehingga tidak lagi
terdapat perilaku yang buruk dari perawat dalam manejemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

Kata kunci : manfaat, K3,Rumah Sakit

LATAR BELAKANG jasa pelaayanan atau pasien yang


mengharapkan penyembuhan dan
Kesehatan dan Keselamatan pemulihan yang berkualitas dan
Kerja (K3) merupakan suatu upaya penyediaan pelayanan kesehatan yang
perlindungan kepada tenaga kerja dan nyaman dan aman. Penyelenggaraan
orang laain yang memasuki tempat pelayanan kesehatan rumah sakit di
kerja terhadap bahaya dari akibat indonesia menghadapi tantangan yang
kecelakaan kerja. Tujuan K3 adalah semakinn komplek dalam lingkungan
mencegah, mengurangi resiko penyakit pasar yang kompetitif, rumah sakit
dan kecelakaan akibat kerja (KAK) harus aktif mencari apa yang
serta meningkatkan derajat kesehatan diingankan pelanggan dan berusaha
para pekerja sehingga produktivitas memenuhi nya agar bisa bertahan dan
kerja meningkat derajat kesehatan para cara mengetahui keinginan pasien
pekerja sehingga produktivitas kerja adalah dengan meminta pendapat
meningkat. Pelayanan kesehatan tentang pelayanan yang telah diterima
dirumah sakit merupakan pemenuhan
kebutuhan dan tuntutan dari pemakai
nya atau dengan kata lain dilakukan karena masalah keselamatan pasien
dengan mengukur kepuasan pasien. berkaitan erat dengan kualitas dan citra
rumah sakit itu sendiri. Perkembangan
Keselamatan Pasien adalah ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
suatu sistem dimana rumah sakit sedemikian pesat menyebabkan
membuat asuhan pasien lebih aman, pelayanan kesehatan di rumah sakit
mencegah terjadinya cidera yang menjadi sangat kompleks sehingga jika
disebabkan oleh kesalahan akibat tidak dilakukan dengan benar dan hati-
melaksanakan suatu tindakan atau tidak hati akan berpotensi untuk terjadinya
mengambil tindakan yang seharusnya Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang
diambil. Pada prinsipnya keselamatan terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan
pasien bukan berarti harus tidak ada (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
risiko sama sekali agar semua Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan
tindakanmedis dapat dilakukan. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
Gerakan keselamatan pasien merupakan (Depkes,2006). Permasalahan
organisasi, dimana bertujuan untuk keselamatan pasien di rumah sakit
menghindari kesalahan, pada prinsipnya merupakan masalah yang memerlukan
pengobatan pasien sesuatu yang harus penanganan segera karena dapat
dipertanggungjawabkan oleh pimpinan mengakibatkan cedera langsung pada
pengobatanahuluan Keselamatan Pasien pasien.
adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat TUJUAN
melaksanakan suatu tindakan atau tidak Tujuan dari penelitian manfaat
mengambil tindakan yang seharusnya keselamatan dan kesehatan pasien
diambil. Pada prinsipnya keselamatan dirumah sakit adalah agar terciptanya
pasien bukan berarti harus tidak ada keselamatan pasien dan kesehatan
risiko sama sekali agar semua pasien dirumah sakit sehingga dapat
tindakanmedis dapat dilakukan.Gerakan meningkatkan kualitas rumah sakit dan
keselamatan pasien merupakan mengurangi kejadian yang tidak
organisasi, dimana bertujuan untuk diharapkan dirumah sakit.
menghindari kesalahan, pada prinsipnya
pengobatan pasien sesuatu yang harus METODE
dipertanggungjawabkan oleh pimpinan
Metode yang digunakan dalam
pengobatan.
penelitian manfaat keselamatan pasien
Rumah sakit sebagai sarana dan kesehatan pasien dirumah sakit
pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah metode litelture review yaitu
adalah untuk menyelamatkan pasien, menggunakan kemampuan dan
keselamatan pasien merupakan prioritas pemahaman dalam manfaat keselamatan
bagi pelaksanaan lima isu penting dan kesehatan pasien dirumah sakit
tentang keselamatan di rumah sakit, sehingga mampu menjelaskan dan
menerapkan tentang manfaat keselamatan pasien di rumah sakit
keselamatan dan kesehatan pasien merupakan masalah yang memerlukan
dirumah sakit sesuai dengan prosedur. penanganan segera karena dapat
mengakibatkan cedera langsung pada
pasien.
HASIL Rumah sakit adalah sarana
Hasil dari penelitian manfaat pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
keselamatan dan kesehatan pasien ketika seseorang sakit dan
dirumah sakit yang menggunakan membutuhkan bantuan dengan tujuan
metode litelature review menghasilkan untuk menyelamatkan kondisi pasien.
suatu pembelajaran melalui pemahaman Dengan berlalunya waktu dan
dari penelitian ini untuk melakukan perkembangan ilmu pengetahuan dan
penerapan keselamatan dan kesehatan teknologi rumah sakit tidak hanya
pasien dirumah sakit melalui menjadi tempat untuk menyelamatkan
pemahaman manfaat keselamatan pasien. Berbagai layanan dapat diakses
pasien. oleh pasien yang membutuhkan
bantuan. Pasien yang memerlukan
bantuan menyeluruh dan intensif selama
24 jam dapat mengakses layanan rawat
PEMBAHASAN
inap. Perawatan rawat inap memiliki
Rumah sakit sebagai sarana peran penting dalam pelayanan
pelayanan kesehatan pada dasarnya perawatan untuk observasi, diagnosis,
adalah untuk menyelamatkan pasien, pengobatan atau upaya perawatan
keselamatan pasien merupakan prioritas kesehatan lainnya. Keselamatan pasien
bagi pelaksanaan lima isu penting di rumah sakit melibatkan partisipasi
tentang keselamatan di rumah sakit, dari semua petugas kesehatan, terutama
karena masalah keselamatan pasien perawat. Program keselamatan pasien
berkaitan erat dengan kualitas dan citra ini memberikan berbagai manfaat bagi
rumah sakit itu sendiri. Perkembangan rumah sakit antara lain:
ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
1. Adanya kecenderungan “Green
sedemikian pesat menyebabkan
Product” produk yang aman di
pelayanan kesehatan di rumah sakit
bidang industri lain seperti
menjadi sangat kompleks sehingga jika
halnya menjadi persyaratan
tidak dilakukan dengan benar dan hati-
dalam berbagai proses transaksi,
hati akan berpotensi untuk terjadinya
sehinggasuatu produk menjadi
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang
semakin laris dan dicari
terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan
masyarakat.
(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
2. Rumah sakit yang menerapkan
Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan
keselamatan pasien akan lebih
Kondisi Potensial Cedera (KPC)
mendominasi pasar jasa bagi
(Depkes,2006). Permasalahan
perusahaan-perusahaan dan
Asuransi-asuransi dan mutu pelayanan. Salah satu dari standar
menggunakan Rumahsakit keselamatan pasien yang ada adalah hak
tersebut se3bagai provider pasien dalam menerima asuhan yang
kesehatan karyawan/klien aman (Permenkes RI,2011).
mereka, dan kemudian diikuti Keselamatan pasien adalah suatu sistem
oleh masyarakat untuk mencari yang membuat asuhan pasien lebih
Rumah sakit yang aman aman, meliputi asesmen risiko,
3. Kegiatan Rumah sakit akan identifikasi dan pengelolaan risiko
lebih memfokuskan diri dalam pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kawasan keselamatan pasien. kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya, serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya
Keselamatan pasien rumah sakit adalah risiko dan mencegah terjadinya cedera
suatu sistem yang diterapkan untuk yang disebabkan oleh kesalahan akibat
mencegah terjadinya cedera akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
perawatan medis dan kesalahan mengambil tindakan yang seharusnya
pengobatan melalui suatu sistem diambil (Permenkes No 11 Tahun
assesment resiko, identifikasi dan 2017). Tujuan penerapan sistem
pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan keselamatan pasien di rumah sakit
analisis insiden, kemampuan belajar dan antara lain, terciptanya budaya
tindak lanjut dan insident serta keselamatan pasien di rumah sakit,
impelementasi solusi untuk meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
meminimalkan timbulnya risiko (Dep terhadap pasien dan masyarakat,
Kes RI 2006) . keselamatan pasien menurunnya kejadian tak diharapkan
merupakan suatu sistem untuk (KTD), terlaksananya program
mencegah terjadinya cedera yang pencegahan sehingga tidak terjadi
disebabkan oleh kesalahan akibat pengulangan KTD dalam upaya
melaksanakan suatu tindakan atau tidak pencapaian tujuan keselamatan pasien
mengambil tindakan yang seharusnya ini.
diambil.

Keselamatan pasien
didefinisikan sebagai layanan yang PENUTUP
tidak mencederai dan merugikan pasien
ataupun sebagai suatu sistem dimana Keselamatan Pasien adalah
rumah sakit membuat asuhan pasien suatu sistem dimana rumah sakit
lebih aman. Keselamatan pasien membuat asuhan pasien lebih aman,
merupakan acuan bagi rumah sakit di mencegah terjadinya cidera yang
indonesia untuk melaksanakan disebabkan oleh kesalahan akibat
kegiatannya sehingga hal tersebut melaksanakan suatu tindakan atau tidak
dijadikan standar guna meningkatkan mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Pada prinsipnya keselamatan pasien merupakan prioritas bagi
pasien bukan berarti harus tidak ada pelaksanaan lima isu penting tentang
risiko sama sekali agar semua keselamatan di rumah sakit, karena
tindakanmedis dapat dilakukan. Rumah masalah keselamatan pasien berkaitan
sakit sebagai sarana pelayanan erat dengan kualitas dan citra rumah
kesehatan pada dasarnya adalah untuk sakit itu sendiri.
menyelamatkan pasien, keselamatan

REFRENSI

Brown, D. S., & Wolosin, R. (2013). Depkes RI. (2008). Panduan Nasional

Safety Culture Relationships Keselamatan Pasien Rumah

with Hospital Nursing Sensitive Sakit (Patient Safety): Utamakan

Metrics. Journal for Healthcare Keselamatan Pasien. Jakarta:

Quality, 61-74. Depkes RI

Dermawan. (2013). Pengantar Hariyati, T. Sri. (2014). Perencaan,

Keperawatan Profesional. Pengembangan Dan Utilisasi

Jakarta : Gosyen Publising. Tenaga Keperawatan. Jakarta:

Rajawali Pers.
Depkes RI. (2008). Panduan Nasional

Keselamatan Pasien Rumah Hidayat, A. Aziz. (2009). Pengantar

Sakit (Patient Safety): Utamakan Konsep Dasar Keperawatan.

Keselamatan Pasien. Jakarta: Buku 1. Jakarta: Selamba

Depkes RI. Medika.

Dalami, Ermawati. Rochimah, dkk. Hawkins, C. T., & Flynn, L. (2015).

(2009). Buku Saku Komunikasi Patient Safety Culture and

Keperawatan. Jakarta: TIM. Nurse-Reported


Kemenkes RI (2017). Permenkes RI Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar

No. 11. Tentang Keselamatan Fundamental Keperawatan:

Pasien. Konsep, Proses, dan Praktik.

Edisi 7. Jakarta : EGC.

Mulyono, M. Hadi dkk. (2012). Faktor Permadhi, A. (2013). Hubungan Budaya

Yang Berpengaruh Terhadap Keselamatan Pasien Dalam

Kinerja Perawat di RS Tingkat Pelayanan Keperawatan dan

III. 16. 06. 01. Jurnal AKK. Vol Insiden Keselamatan Pasien di

2, No. 1. Instalasi Rawat Inap RSD dr.

Soebandi. Skripsi. Jember.


Nurmalia, Devi. (2012). Pengaruh

Program Mentoring Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar

Keperawatan terhadap Keselamatan Pasien Melalui

Penerapan Budaya Keselamatan Timbang Terima Pasien

Pasien di Ruang Rawat Inap Rs. Berbasis Komunikasi Efektif :

Sultan Angung Semarang. Tesis. SBAR. Medan: USUpress.

FKM UI.

Putra, A. Setia. Firawati dan Pabuty,

Aumas (2012). Pelaksana

Program Keselamatan Paisen Di

RSUD Solok. Jurnal Kesehatan

Masyarakat. Vol 6, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai