Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase

Nama : Kusnan Prasetia No.Urut : 15

NIM : 41119210017

FORUM 05A

No. 3 dan 4

3.

TAHAP 1

a) Tentukan lokasi saluran pembuang, jalan, kampung dan daerah yang tidak dapat diairi
berdasarkan peta topografi skala 1 : 25.000

b) Tentukan lokasi cekungan, punggung, medan dan tempat tinggal pada peta skala 1 : 25.000

c) Cek apakah jaringan pembuang intern dan ekstern yang ada dapat dipisahkan

d) Buatlah tata letak pendahuluan jaringan pembuang primer

e) Plotkan saluran sekunder disepanjang punggung medan dan daerah – daerah tinggi

f) Pindahkan trase saluran, batas petak dan lokasi sadap pada peta skala 1 : 5.000 atau 1 : 2.000

g) Plotkan batas – batas petak tersier dengan kriteria sbb :

h) Plotkan lokasi bangunan sadap, bangunan bagi

i) Tentukan lokasi bangunan pembawa

j) Tentukan trase saluran primer dengan kemiringan minimum 0,30 %

TAHAP 2

1) Penelusuran trase saluran seperti yang ditunjukan pada peta berskala 1 : 5.000

2) Penyelidikan dan pengukuran trase saluran

3) Cek Lokasi bangunan sadap dan muka air yang diperlukan

4) Cek lokasi bangunan pembawa


5) Buat perencanaan bangunan utama

6) Buat profil memanjang saluran dan melintang saluran

7) Buat trase saluran yang telah disesuaikan dengan lokasi bangunan pengatur dan pembawa
serta batas – batas petak tersier pada peta skala 1 : 5.000

8) Buat program penyelidikan detail untuk lokasi bendung, bangunan pembawa utama dan
saluran ( bila perlu)

Kondisi Topografi Kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak pada ketinggian
antara 11 m – 81 m diatas permukaan air laut

-  Ketinggian > 25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur
dan Duren Sawit

-  Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bekasi Barat, Pondok Melati, Jatiwaringin

Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak
genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur,
Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Kecamatan Pondok Melati.
4. 

Petak tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan mendapat air irigasi
melalui saluran tersier yang sama. Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada
bangunan sadap (off take) tersier yang menjadi tanggung jawab Dinas pengairan. Di petak tersier
pembagian air, eksploitasi dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab para petani yang
bersangkutan, di bawah bimbingan pemerintah. Ini juga menentukanukuran petak tersier. Petak
yang terlewat besar akan mengakibatkan pembagian air menjadi tidak efisien.

Persyaratan yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

1) Luas petak sedapat mungkin diseragamkan

2) Pemberian air melalui tersier harus melalui tempat yang dapat diukur dan diatur dengan baik

3) Batas-batas petak tersier harus jelas dan tegas

4) Semua batas sawah dalam petak tersier harus dapat menerima air dari tempat pemberian air

5) Petak tersier diharapkan merupakan satu kesatuan yang dimiliki oleh salah satu desa yang
terdapat dalam hamparan petak tersier

6) Air kelebihan yang tidak berguna harus dapat dibuang dengan baik melalui saluran drainase
yang terpisah dari saluran pemberi

7) Batas-batas petak tersier diusahakan menggunakan batas alam

Sumber
: https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/04/4fe2a_BT_03_Perencanaan_Um
um_dan_Peta_Letak.pdf
Dalam menentukan petak tersier, diperlukan perencanaan yang terdiri dari beberapa
kegiatan :

1) Menentukan layout dan trase saluran.

2) Menentukan muka air rencana.

3) Merencanakan dimensi saluran.

4) Merencanakan boks bagi.

5) Merencanakan bangunan pelengkap.

Data yang dibutuhkan dalam perencanaan :

1) Peta topografi skala 1 : 5000 atau 1 : 2000

2) Kebutuhan air irigasi dan pembuang.

3) Kondisi fasilitas pemberian air irigasi dan pembuang.

4) Prosedur eksploitasi yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai