Anda di halaman 1dari 100

Buku Saku

Staf LAPAS/RUTAN

i Buku Saku Staf Lapas/Rutan i


Penanggung Jawab : Sihabudin, Bc.IP,SH,MH
(Ditjen Pemasyarakatan)
Yen Yerusalam (FHI)

Editor : Muqowimul Aman, Bc.IP,SH


(Ditjen Pemasyarakatan)

Penyusun : Henri Puteranto (FHI)

Lay Out/Illustrasi : Arifin Fitrianto (FHI)

Fotografi : Jim Daniel, Arifin Fitrianto (FHI)

Cetakan Pertama, April 2007

Diterbitkan Oleh : Program Aksi Stop AIDS(ASA)


Family Health International (FHI)
Komp. Ditjen PP&PL Depkes RI
Jl. Percetakan Negara 29
Telp : 021-4223463
Fax : 021-4223455

ii Buku Saku Staf Lapas/Rutan


Daftar Isi

.
1 HIV/AIDS Dalam Lapas/Rutan
- Situasi HIV/AIDS di Lapas/Rutan
2
2
3
- Mengapa HIV/AIDS merupakan
Masalah di dalam Lapas/Rutan
- Pengetahuan dasar HIV/AIDS 5

. - Pencegahan HIV di LP/Rutan 14


- Cara memasang kondom 15
2 Infeksi Menular Seksual (IMS) dan 18
Penyakit menular lain di Lapas/Rutan
- Jenis-jenis IMS 18

3.
- Tuberkulosis (TB) 24
- Penyakit kulit 26
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap 30
Narkoba di Lapas/Rutan
-Narkoba di Lapas/Rutan 30
- Penanganan melalui Program Harm 31
Reduction
- Payung hukum 33

iii Buku Saku Staf Lapas/Rutan iii


4 . Narkoba dan Dampaknya
- Heroin
30
36
- Opium 37
- Kokain 39
- Cannabis/Cimeng/ Ganja 41
- Amfetamin 43
- Extacy 45
- Halusinogen 47
- Pelarut, Penghirup... 48
- Alkohol 50

5. - Benzodiazepin
- Metadon
Overdosis
- Apa itu OD
52
53
58
58
- Siapa yang bisa OD 58

6.
- Gejala OD 59
- Jangan lakukan terhadap orang OD 60
Modifikasi alat kelamin 62
- Pierching/anting 62
- Penggunaan duri ikan/benda lain 63
- Biji Tasbih 65
- Ring karet/ Bulu babi 66

iv Buku Saku Staf Lapas/Rutan


7. Pembuatan tato
- Memiliki tatto ada yang beranggapan: 70
70

8.
- Mengapa memakai jarum tatto bisa 71
berbahaya
Konseling dan Testing HIV Sukarela 74
(KTS) atau VCT Voluntary Counselling
and Testing)
- Tahapan KTS 74

9.
-Tujuan KTS 75
-Manfaat KTS 76
Kewaspadaan Umum di Lapas 78
- 4 kegiatan pokok kewaspadaan universal 78
- Situasi berisiko di Lapas/Rutan 78
- Penanganan luka tertusuk jarum suntik 79
- Penanganan tumpahan/percikan darah 79
dan cairan tubuh
- Penanganan napi/tahanan yang
meninggal di Lapas/Rutan untuk kasus
kematian yang disebabkan oleh berbagai
sebab 80
- Penanganan perkelahian yang melibatkan 81
luka berdarah

v Buku Saku Staf Lapas/Rutan v


10 . Beberapa Istilah yang sering di 84

. gunakan oleh pecandu Narkoba

Daftar Pustaka 91

vi Buku Saku Staf Lapas/Rutan


vii Buku Saku Staf Lapas/Rutan vii
HIVHIV/AIDS
dan AIDS dalam Lapas/Rutan
Lapas/Rutan

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 1


HIV dan AIDS dalam Lapas/Rutan

. Situasi HIV/AIDS di Lapas/Rutan


Beberapa penelitian yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan
angka HIV dan AIDS di kalangan napi lebih besar apabila
dibandingkan dengan angka HIV dan AIDS dalam komunitas luas.
Terutama disebabkan karena banyak napi menyuntik narkoba dan
melakukan kegiatan-kegiatan berisiko tinggi (misalnya
menggunakan jarum suntik secara bergantian) sebelum masa
pemenjaraan mereka. Penyebab lain adalah tingginya angka infeksi
HIV pada pengguna narkoba suntikan (Injecting Drug User/IDU)
dalam komunitas. Tingginya sirkulasi pergantian warga napi/tahanan
di lapas, juga ikut mempengaruhi penyebaran HIV di masyarakat
luas jika mantan napi tertular selama dalam masa pemenjaraan.

Angka HIV dan AIDS di penjara di Eropa menunjukkan perbedaan


beragam. Di Spanyol dan Italia, angka infeksi HIV tercatat masing-
masing 26% dan 17%. Di AS, angka berkisar antara 1% - 20%. Di
Kanada angka berkisar 1% - 12%. Di Afrika Selatan angka mencapai
41% sedangkan di Brazil angka berkisar dari 11% - 21%.

Penelitian-penelitian untuk mengukur angka infeksi HIV di kalangan

2 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


IDU di berbagai tempat di Indonesia menunjukkan angka yang
berkisar dari 20% sampai lebih dari 50%. Estimasi infeksi HIV pada
orang dewasa Indonesia yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan RI menghasilkan angka rata-rata infeksi HIV di kalangan
napi sebesar 11,99%.

Penelitian yang menunjukkan tingginya angka infeksi HIV di


kalangan IDU ini tidak bisa dipungkiri, dan dengan banyaknya IDU
yang dipenjarakan, maka para staf dan manajemen lapas/rutan perlu
mengetahui realita ini.

. Mengapa HIV dan AIDS Merupakan


Masalah di Dalam Lapas/Rutan ?
Lapas/Rutan menempatkan orang dalam keadaan yang berisiko
tinggi terhadap penularan penyakit karena:
• Tingkat hunian yang sesak, yang menyebabkan iklim
kekerasan serta sanitasi yang buruk.
• Kontrol infeksi yang buruk: fasilitas kesehatan &
pengawasan infeksi sangat terbatas.
• Penggunaan narkoba yang berkelanjutan: suasana di dalam
Lapas/rutan tidak membantu napi kasus narkoba untuk

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 3


berhenti memakai.
• Penyuntikan yang tidak aman: peralatan menyuntik susah
didapatkan dan menyebabkan napi menggunakan jarum
suntik (atau peralatan buatan sendiri dari ujung bolpoin)
secara bergantian tanpa membersihkannya terlebih dahulu.
• Perilaku seksual yang tidak aman dan pemerkosaan:
hubungan seks di antara laki-laki sangat umum, namun
tidak tersedia kondom.
• Perilaku berisiko lain seperti tatto, tindik telinga/
kulit,pemasangan pelor ke dalam penis, dll dan biasanya
alat yang dipakai tidak steril dan digunakan bergantian.
• Penggunaan alat cukur bergantian tanpa proses
sterilisasi, karena fasilitas terbatas.

4 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Pengetahuan Dasar HIV dan AIDS

. Apakah yang dimaksud dengan HIV


HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
sehingga tidak mampu melindungi tubuh dari serangan penyakit
lain (infeksi oportunistik).

Infeksi Oportunistik: penyakit/infeksi lain yang muncul karena

.
sistem kekebalan tubuhnya menurun.


HIV terdapat dalam:
Darah
• Cairan sperma (air mani)
• Cairan vagina
• ASI (Air Susu Ibu) dari ibu yang tertular HIV

.

HIV tidak dapat hidup dalam :
Darah yang mengering lebih dari 1 jam.
• Dalam air mendidih, atau panas kering, dengan suhu 56°C selama
10 – 20 menit.
• Bahan kimia seperti Nonoxynol-9 (untuk mencegah kehamilan),
sodium klorida (bahan pemutih/bleach/byclean), dan sodium
hidroksida.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 5


Namun, ada penelitian yang menyatakan HIV mampu hidup dalam
darah yang tertinggal di tabung suntik selama 4 minggu.

. Apa itu AIDS?


AIDS: Acquired Immune Deficiency Sindrome
• AIDS disebabkan oleh HIV, bukan penyakit keturunan atau
kutukan Tuhan.
• Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS hingga
saat ini.
Yang sudah ditemukan adalah obat ARV (Anti Retro Viral) yaitu
obat yang diminum oleh Odha (Orang dengan HIV dan AIDS) untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan mengendalikan pertumbuhan
jumlah HIV untuk memperpanjang usia hidup Odha.

. Bagaimana Tanda Orang yang Tertular


HIV?
• Tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV.
• Penampilan fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV, jika
perilakunya berisiko.
• Semua orang bisa kena HIV dan AIDS tanpa membeda-bedakan
jenis kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan,dll.

6 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Sebelum HIV berubah menjadi AIDS (umumnya dalam waktu
5 – 10 tahun), orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa
sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV.
• Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular
HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain.
• Satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang tertular HIV atau
tidak adalah melalui tes darah yang termasuk bagian dari VCT
(Voluntary Counselling & Testing atau Konseling & Testing HIV
Sukarela).

. Penularan HIV
HIV terdapat dalam cairan tubuh manusia, akan tetapi yang
potensial sebagai media penularan hanya:
• Darah.
• Air mani.
• Cairan vagina.
• Air susu Ibu.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 7


. HIV hanya bisa ditularkan oleh orang
yang telah terinfeksi HIV melalui:

1. Hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa kondom.


2. Penggunaan jarum suntik tindik, dan tatto yang tidak steril.
3. Ibu ke bayinya selama proses kehamilan, melahirkan, dan
menyusui.
4. Transfusi darah tanpa screening.

. Penjelasan dari masing-masing cara


penularan adalah sebagai berikut:

1. Hubungan seks
Risiko penularan HIV melalui hubungan seks karena faktor:
• Adanya infeksi menular seksual (IMS), meningkatkan risiko
tertular karena luka atau terbukanya pembuluh darah akibat IMS.
• Hubungan seks tanpa kondom memiliki risiko yang lebih besar.
• Seks anal tanpa pelicin dan kondom yang memudahkan terjadi
luka karena kulit anus sangat tipis dan tidak ada pelicinnya.
• Penularan bisa terjadi melalui melalui sex vaginal, oral dan anal.
• Adanya darah mentruasi.

8 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Penularan HIV melalui perilaku seks:

Sex vaginal Sex oral Sex anal

2. Penggunaan jarum suntik, tindik dan tatto yang di


gunakan bergantian atau tidak steril
Jarum suntik, tindik dan tatto memungkinkan virus bisa berpindah
ke orang lain bila digunakan bergantian atau tidak steril .

Penularan melalui jarum suntik dalam lapas/rutan kemungkinan


akibat:
• Langkanya jarum suntik.
• Tidak tersedianya bahan untuk sterilisasi jarum suntik.
• Ketergesa-gesaan dalam menyuntik sehingga tidak sempat
mensterilkan jarum suntik.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 9


Selain melalui jarum suntik, HIV juga bisa ditularkan melalui
peralatan menyuntik yang digunakan, misalnya wadah untuk
mencampur, air, filter, dan peralatan lain yang digunakan.

Cara Sterilisasi jarum suntik menggunakan Bleach (pemutih).

Jika tidak memiliki perlengkapan suntik baru, gunakan cara yang


aman seperti di hirup atau di bakar. Tetapi jika tidak mungkin, cucilah
dengan cara :

1. Tarik dan semprotkan dengan air bersih 2 kali.


2. Isi tabung suntik dengan bleach (pemutih) dan kocok selama
setengah menit kemudian semprotkan dan lakukan sekali lagi.
3. Tarik dan semprotkan dengan air bersih 2 kali.
Namun cara ini tidak selalu menjamin bisa membunuh virus Hepa
titis C,B dan HIV

3. Ibu ke bayi
Penularan dari ibu ke bayi dapat terjadi
Kehamilan
selama masa kehamilan,waktu
melahirkan, atau selama proses
menyusui. Penelitian menyatakan
Melahirkan
bahwa risiko penularan dari ibu yang
terinfeksi kebayinya rata-rata 30%.

Menyusui
10 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Risiko akan meningkat jika:
• Perempuan yang tertular HIV pada masa kehamilan.
• Ada infeksi selama kehamilan, terutama IMS.
• Karena kurang gizi selama masa kehamilan.
• Bayi lahir prematur.
• Bayi disusui dari ibu yang tertular HIV.

4. Transfusi darah
Penularan HIV melalui transfusi darah akan terjadi bila:
• Darah yang didonorkan tidak diskrining terlebih dahulu sebelum
ditransfusikan.
• Pendonor yang terinfeksi HIV pada periode jendela bisa jadi belum
terdeteksi keberadaan virus HIV nya. Maka darahnya berpotensi
menularkan HIV

.

HIV tidak menular melalui:
Hidup serumah.
• Berjabatan tangan, sentuhan, keringat, ludah..
• Berpelukan, ciuman atau merawat orang yang terinfeksi HIV.
• Gigitan nyamuk, kutu kasur, atau serangga lainnya.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 11


• Toilet, telepon, alat makan dan baju.
Semua kegiatan aman selama tidak ada sarana perpindahan cairan
tubuh dan darah.

. Bagaimana proses HIV menjadi AIDS?

™Fase Pertama (mulai tertular HIV atau Periode Jendela)


• HIV masuk dalam tubuh manusia.
• Tidak ada tanda-tanda khusus, orang yang tertular HIV tetap
tampak sehat dan merasa sehat seperti orang lain yang tidak
tertular HIV.
• Periode Jendela: masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh
manusia sampai terbentuknya antibody(penangkal penyakit)
terhadap HIV dalam darah.
• Bila dilakukan tes darah untuk HIV, hasilnya mungkin negatif
karena belum terdeteksi antibody terhadap HIV dalam darah.
• Meskipun tanpa gejala, namun sudah dapat menularkan HIV
kepada orang lain.

12 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


™Fase Kedua (HIV positif tanpa gejala, umumnya selama 3 –
10 tahun, tergantung stamina tubuh)
• HIV berkembang biak dalam tubuh.
• Tidak ada tanda-tanda khusus, orang yang tertular HIV tetap
tampak sehat dan merasa sehat.
• Bila dilakukan tes darah untuk HIV, hasilnya sudaH terdeteksi
karena telah terbentuk antibody terhadap HIV dalam darah atau
disebut HIV positif.

™Fase Ketiga (muncul gejala)


• Sistem kekebalan tubuh menurun.
• Mulai muncul gejala-gejala penyakit akibat serangan HIV.
Contoh: pembengkakan kelenjar getah bening pada seluruh
tubuh, flu dan diare terus-menerus, dll.

™Fase Keempat (AIDS)


• Sistem kekebalan tubuh sangat lemah.
• Mulai muncul gejala-gejala infeksi oportunistik (lihat halaman 1:
HIV, Virus Penyebab AIDS). Contoh: infeksi paru-paru (TBC),
infeksi jamur (sariawan yang parah), kanker kulit (sarkoma
kaposi), dll.
• Cepat atau lambat akan meninggal.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 13


Perjalanan HIV menjadi AIDS

Tertular Periode HIV


HIV Jendela* Positif AIDS

0 2 minggu-6 bulan 3-10 1-2


(3 bulan pada 95% kasus) tahun tahun
* Masa antara masuknya HIV kedalam tubuh · Tanpa gejala. · Timbul infeksi · Minum obat ARV (Anti
sampai terbentuknya antibody (penangkal oportunistik Retro Viral) dapat
penyakit) terhadap HIV atau disebut juga Tampak sehat. (penyakit lain yang menekan pertumbuhan
HIV positif. Fase ini sudah bisa menularkan • Dapat beraktifitas muncul karena sistem HIV, tetapi tidak dapat
HIV kepada orang lain walaupun hasil tes biasa. kekebalan tubuh menghilangkan HIV
masih negatif. menurun). dari dalam tubuh.

. Pencegahan HIV di Lapas/Rutan


Sampai saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan
AIDS ataupun vaksin yang efektif untuk mencegah penularan
HIV. Pengobatan yang ada hingga saat ini obat antiretroviral
(ARV) hanya membantu dalam menghambat
perkembangbiakan virus HIV dan memerlukan biaya yang
besar.
Pencegahan yang terpenting untuk dilakukan adalah:
• Dengan memberikan informasi mengenai HIV/AIDS, cara
penularan dan pencegahannya kepada para napi/tahanan,
yang disertai dengan media komunikasi dan edukasi (KIE).

14 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Diupayakan penyediaan kondom dan pelicin di dalam lapas/
rutan untuk mencegah terjadinya prilaku seks tidak aman.
• Penyediaan materi pencegahan ini (kondom, pemutih, dll)

. Cara Memasang Kondom


1 2 3 4

5
6 7

1. Kenakan kondom setelah penis ereksi.


2. Perhatikan tanggal kadaluarsa kondom. Buka bungkus kondom
dengan hati-hati. Jangan gunakan kuku untuk menyobek
kemasan karena dapat menyebabkan kondom sobek.
3. Tempatkan gulungan kondom di kepala penis dan jangan sampai
kondom terbalik.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 15


4. Sambil menekan ujung kondom untuk mengeluarkan udara,
dorong ke bawah menyarungi seluruh penis. Kondom dapat
pecah/bocor jika terdapat udara pada ujung kondom.
5. Ingat!! Selama berhubungan seks tambahkan pelicin jika terasa
kering, apabila kondom merosot segera perbaiki posisinya dan
segeralah ganti dengan kondom baru bila kondom terlepas atau
rusak.
6. Setelah selesai ejakulasi, tarik penis yang masih ereksi sambil
menahan pangkal kondom agar cairan tidak tumpah.
7. Lepaskan kondom dari penis. Ikat dan buanglah kondom di
tempat sampah. Jangan dibuang di toilet.

16 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Infeksi Menular Seksual (IMS)
dan Penyakit Menular Lain
dalam Lapas/Rutan

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 17


Infeksi Menular Seksual (IMS)
dan Penyakit menular lain di
Lapas/Rutan

. IMS di Lapas/Rutan
Infeksi Menular Seksual (IMS), dulu disebut penyakit kelamin adalah
penyakit yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual.
IMS juga bisa terjadi di lapas/rutan, karena kemungkinan napi telah
terinfeksi IMS sebelum masuk dan/atau melaui hubungan seks di
dalam lapas/rutan.

Hubungan seks di dalam lapas/rutan bisa terjadi atas dasar suka


sama suka, terpaksa karena intimidasi, alasan perlindungan dan
pemerkosaan.

Penelitian di seluruh dunia menunjukkan hubungan seks antara


pria dengan pria di dalam lapas/rutan adalah hal yang biasa. Dan
karena kondom jarang tersedia, maka risiko tertular/menularkan

.
IMS dan HIV/AIDS merupakan suatu realitas bagi para napi.

Jenis-jenis IMS
Penyakit-penyakit yang bisa ditularkan melalui hubungan seks

18 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


antara lain:

1. HIV dan AIDS


• Menyerang sistem kekebalan
tubuh.
• Belum ada obatnya.
• Orang dengan HIV dan AIDS
(Odha) tidak bisa dilihat dari
penampilan luarnya. Sifilis + HIV

• 5-10 tahun, akan muncul gejala AIDS dan bisa berakibat kematian.
• Obat Anti Retroviral (ARV) hanya menghambat virus HIV dan
memperpanjang usia.

2. Hepatitis/Sakit Kuning
• Peradangan hati yang merusak
fungsi hati.
• Kulit, mata dan air seni berwarna
kuning.
• Kurang gairah, badan lemas.
• Hilang nafsu makan.
Mata jadi Kuning
• Berat badan menurun.
• Mual dan sakit perut.
• Demam.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 19


3. Kutu Bayur/ Ptirus Pubis
• Rasa gatal di bulu kemaluan.
• Bisa menyerang bulu dada, ketiak,
bulu mata dan alis.
• Menular lewat kontak fisik dan
pakaian.
Pada Bulu Kemaluan
• Kutu ini menghisap darah dan
membawa penyakit seperti thipus.

4. Gonore (Kencing Nanah


• Wanita dapat tertular G-O tanpa
merasakan gejala.
• Sakit saat kencing terdapat bercak
nanah kuning kehijauan dan bau.
• Keluar nanah dari ujung penis. Pada Penis
• Sakit pada buah pelir atau zakar

5. Herpes
• Muncul bintil berisi cairan.
• Terasa panas dan gatal.
• Bila bintil pecah terasa sangat sakit.
• Belum ada obatnya.Obat dokter
Pada Anus

20 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


hanya mengurangi rasa sakit.
• Bersifat kambuhan seumur hidup.

6. Sifilis (Raja Singa)


• Muncul bintil berair kemudian
timbul luka seperti sariawan.
• Luka tidak terasa sakit.
• Luka akan menghilang dengan
sendirinya. Pada Penis
• Sifilis dapat kambuh jika tubuh lemah, karena bakteri masih ada
dalam darah.
• Jika tidak diobati tuntas akan menyerang syaraf otak, pembuluh
darah dan jantung hingga menyebabkan kematian.

7. Klamidia
• Keluarnya cairan bening dan bau dari
kemaluan.
• Sakit pada saat kencing.
• Timbul bercak-bercak darah setelah
bersenggama.
• Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
• Bila tambah parah, akan keluar cairan
bercampur darah.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 21


8.Jengger Ayam (Candiloma)
• Muncul kutil (daging tumbuh)
tidakterasa sakit,
• Bersifat kambuhan seumur hidup.
• Belum ada obat yang dapat
menghilangkan virus ini.
• Kutil yang bertambah besar dapat Pada Penis
pecah akibat gesekan sehingga

berdarah.
• Virus jengger ayam menular melalui: kontak kulit, handuk, jari
tangan yang meraba bagian yang terinfeksi.

. Gejala-gelaja umum IMS


Pada perempuan:
• Banyak perempuan tidak mengalami gejala IMS walaupun sudah
terinfeksi.
• Menstruasi menjadi tidak teratur.
• Rasa sakit di perut bagian bawah.
• Keputihan yang tidak wajar.
• Rasa gatal yang berkepanjangan pada daerah vagina atau
kelamin.

22 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Rasa sakit pada daerah vagina saat berhubungan seksual.
• Adanya luka atau koreng di sekitar alat kelamin.
• Bau yang tidak sedap dari vagina.
• Demam/panas.

Pada laki-laki:
• Rasa sakit atau panas saat kencing.
• Keluarnya darah pada saat kencing atau
ejakulasi.
• Keluarnya cairan keputihan (nanah) dari
penis bukan pada saat ejakulasi.
• Adanya luka atau koreng pada alat
kelamin.
• Rasa gatal yang tidak wajar pada penis,

.
anus, dan sekitarnya.

Apa yang dilakukan apabila ada napi


yang terinfeksi IMS?
Adalah sangat penting bagi napi yang terinfeksi IMS untuk
mendapatkan perawatan dan pengobatan untuk menghindari
komplikasi dan penularan yang lebih lanjut baik di kalangan napi
maupun setelah keluar.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 23


. Penyakit menular lain di Lapas/ Rutan
1. Tuberkulosis (TB)
Tuberculosis (TB) dapat menyerang organ tubuh manapun, namun
paru-paru adalah organ yang paling utama diserang. TB sangat
menular apabila menyerang paru-paru dan seperti flu biasa,
penularannya bisa melalui udara.

Penularan Tuberkulosis

Mereka yang terinfeksi TB sangat mudah menularkan pada saat


batuk, bersin, berbicara, dan meludah karena mereka mengeluarkan
TB ke udara. Udara di ruang gelap dan tidak cukup ventilasi
memudahkan TB berkembang. Biasanya lingkungan semacam ini
banyak dijumpai di dalam LP/Rutan.

Potensi untuk terinfeksi TB sangat tergantung pada berbagai faktor:


• Lama dan intensitas berhubungan dengan orang yang
mengidap TB aktif.
• Sistim kekebalan tubuh seseorang (Pengidap HIV
mempunyai risiko lebih besar terinfeksi TB).
• Isu-isu yang berkaitan dengan tingkat hunian yang sesak
(misalnya: dalam sel di LP/Rutan).

24 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Keadaan yang berhubungan dengan kemiskinan dan
kesehatan yang buruk.

Gejala-gejala Tuberkulosis
Ada beberapa gejala yang menunjukkan infeksi TB:
• Batuk yang berkepanjangan yang seringkali berakhir lebih
dari tiga minggu.
• Sakit di dada.
• Batuk yang disertai demam dan berkeringat di malam hari.
• Kehilangan berat badan.
• Susah napas.
• Kehilangan selera makan.
• Cepat lelah.

Pencegahan TB di LP/Rutan
Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, upaya pencegahan
TB adalah dengan memberikan pengobatan efektif pada kasus-
kasus TB yang dapat menular. Dengan cara ini, rantai penularan
dapat dihentikan. Jadi, program pengobatan yang baik merupakan
program pencegahan yang baik pula.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 25


. Upaya pencegahan lain yang bisa
dilakukan adalah:
1. Pengendalian lingkungan.
Ventilasi dan cahaya matahari merupakan sumber sinar
ultraviolet yang dapat membunuh kuman TB.

2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai TB


harus diberikan kepada seluruh napi dan staf, terutama
mengenai cara-cara mengurangi risiko menularkan TB.

2. Penyakit Kulit
Kulit adalah salah satu organ yang paling sering mengalami
gangguan, apalagi bila dikaitkan dengan sanitasi yang kurang dan
hunian yang sesak di Lapas/ Rutan.

Beberapa penyakit kulit yang sering terdapat di dalam Lapas/


Rutan:
Herpes Zoster,
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
Penyakit ini hanya terjadi pada orang yang sebelumnya pernah

26 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


terkena cacar air. Gejala yang sering muncul adalah rasa seperti
terbakar, gatal atau rasa sakit dan nyeri.

Skabies,
penyakit ini bisa terjadi di lapas/rutan karena faktor hunian yang
padat.
Penyakit ini disebabkan oleh tungau dan bisa sangat menular.
Penyakit ini bisa dikenali karena biasanya si penderita
mengeluhkan rasa gatal yang teramat sangat yang biasanya
memburuk pada malam hari. Gatal-gatal ini terjadi pada lipatan-
lipatan kulit, seringkali terjadi pada sekitar jari, ketiak, siku, perut
bagian bawah, pantat, dan daerah pubik/rambut kemaluan.

Cara penularan yang utama adalah kontak kulit dengan yang


terinfeksi. Bisa juga terjadi sebagai akibat menggunakan handuk,
sprei, selimut atau bahan kain lain yang baru saja digunakan oleh
orang yang terkena skabies.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 27


28 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Penyalahgunaan dan
Penggunaan
Peredaran Gelap Narkoba
Narkoba
di Lapas/Rutan
di Lapas/Rutan

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 29


Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba
di Lapas/Rutan

. Narkoba di Lapas/Rutan
Pengamanan yang ketat tetap saja memungkinkan penyelundupan
narkoba dalam lapas/rutan. Narkoba yang beredar beragam jenis,
dari ganja, ekstasi, shabu-shabu sampai heroin.

Strategi menyeluruh untuk mempromosikan perubahan perilaku


melalui pengurangan bahaya narkoba suntik (harm reduction).
Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan prevalensi HIV tetap
rendah pada populasi IDU. Suatu pendekatan yang juga
mempertimbangkan isu-isu penularan melalui kontak seksual.

Pada tahun 2000, 187 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan


Krobokan Bali menjalani tes HIV. Hasilnya, 35 dari 62 narapidana
yang memiliki riwayat menggunakan narkoba dengan menyuntik
ternyata telah terinfeksi HIV (56 persen). Tahun 2002, salah satu
media cetak Indonesia menyebutkan bahwa semua lembaga
pemasyarakatan dan rumah tahanan di DKI Jakarta telah terjangkit

30 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


HIV dengan penyebaran yang cukup pesat. HIV/AIDS juga merebak
di LP Tangerang sampai LP di Jawa Timur.

. Penanganan melalui Program Harm


Reduction
Harm Reduction
• Adalah suatu strategi praktis yang bertujuan untuk mengurangi
konsekuensi negatif dari penggunaan narkoba, termasuk
didalamnya adalah cara penggunaan yang lebih aman, menuju
penggunaan yang diatur, hingga tidak memakai narkoba
• Prinsip utama dalam harm reduction adalah pengurangan
dampak buruk
• Dampak buruk yang paling utama adalah HIV dan Hepatitis B
& C, dan over dosis.
• Dampak buruk lain misalnya gangguan medis dan psikis,
terlibat dalam tindakan kriminal dan antisosial
• Walaupun sudah ada kebijakan penanggulangan narkoba
(supply reduction dan demand reduction), tetapi kebijakan ini
tidak langsung menyikapi penularan HIV/AIDS yang cepat pada
kalangan penasun.
• Dampak buruk lain :

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 31


„ Biaya sosial penggunaan narkoba.
„ Biaya ekonomi.
„ Aspek legal.
„ kriminalisasi.

Tujuan
• Untuk mempertahankan hidup dan produktivitas penasun
hingga mereka bisa melakukan pemulihan atau keluar dari
penggunaan narkobanya.
• Untuk melindungi masyarakat dari penularan HIV melalui cara
seksual atau vertikal (ibu ke anak).

. Hirarki pengurangan risiko untuk


menghindari HIV
• Berhenti atau tidak menggunakan narkoba.
• Jika harus menggunakan narkoba, gunakan tidak dengan cara
menyuntik.
• Jika harus menyuntik, gunakan jarum suntik milik sendiri
beserta perlengkapannya (air, sendok, filter).
• Jika harus menggunakan kembali jarum suntik yang sudah
dipakai maka pastikan gunakan jarum suntik dan perlengkapan
milik sendiri.

32 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Jika harus menggunakan jarum suntik milik orang lain maka
bersihkan terlebih dahulu dengan cara yang benar.

.

Payung Hukum:
Rencana Aksi Nasional (RAN) 2007-2010 KPAN.
• Komitmen Sentani (2003) yang awalnya ditandatangani oleh 6
Propinsi dan akhirnya diperluas menjadi 14 Propinsi. Komitmen
ini ditindaklanjuti dengan Komitmen beberapa Pemda Kab/
kota di beberapa propinsi.
• Nota kesepakatan (Des 2003) antara BNN and KPA dalam
upaya terpadu penanggulangan HIV/AIDS dan napza.
• Kertas Posisi BNN terhadap permasalahan HIV/AIDS pada
kelompok pengguna narkoba suntik (2003).
• Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
RI Selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional No:
02 /PER/MENKO/KESRA/I/2007
• Pedoman Pelaksana Program Pengurangan Dampak Buruk
Napza, Departemen Kesehatan.
• Strategi Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyalahgunaan
Narkoba pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah
Tahanan Negara di Indonesia 2005-2009.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 33


34 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Narkoba dan Dampaknya

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 35


Narkoba dan Dampaknya

. Heroin
Heroin atau diasetilmorfin adalah ikatan unsur aktif opium, yaitu
morfin (yang diambil dari bunga opium), dengan asam industri
umum, anhidra asetat. Heroin dahulu dianggap sebagai pengganti
morfin yang “aman dan tidak adiktif”.
• Menyebabkan kecanduan
fisik dan ketergantungan
psikologis.
• Dipakai dengan cara
disuntikkan, diendus atau
dihisap.
• Narkoba ini biasanya
disuntikkan kurang-lebih tiga kali sehari (setiap 8jam).
• Efeknya bertahan tiga hingga enam jam.
• Rasa euforia dan kantuk yang sangat segera setelah disuntikkan,
lesu, wajah yang memelas dan mungkin juga berjalan dengan
kaki diseret.
• Gejala putus zat akut dimulai dalam 8-12 jam setelah dosis

36 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


terakhir. Umumnya tidak berbahaya tetapi dapat sangat
menyakitkan. Misalnya: kram otot, dan gejala flu.
• Kadang kala saat menyuntik tanpa memperhatikan risiko
terinfeksi HIV, serta hepatitis B dan C.
• Masalah kesehatan jangka panjang : pembuluh darah yang
mengempis, abses, tetanus, HIV/AIDS, hepatitis B dan C,
penyakit jantung, dada dan paru, serta sembelit. Overdosis dapat
terjadi dengan atau tanpa penggunaan jangka panjang.

.

Opium
Satu-satunya sumber opium adalah
poppy opium (Papaver somniferum).
• Dengan menoreh kepala bunga poppy
menyadap getah lengket berwarna
coklat dari ubi-ubian berbentuk telur.

• Menimbulkan kecanduan fisiologis yang tinggi dan


ketergantungan psikologis. Penggunaan secara biasa
meningkatkan toleransi dan kebutuhan akan semakin banyak
narkoba itu.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 37


• Opium dapat membuat euforia yang hebat, rasa nyaman yang
meningkat, daya khayal dan berbicara lebih tinggi.

• Biasanya dihisap tetapi dapat dikunyah. Terutama di negara


asalnya, opium diminum seperti teh.

• Pipa opium mempunyai gagang tebal dan panjang dengan


kepala mangkok di ujungnya. ‘Butir’ opium ditaruh di mangkok,
dipanaskan dan asapnya dihisap.

• Endapan atau sisa-sisa yang ditinggalkan di dalam peralatan


hisap sering dipakai kembali, disebut sebagai opium air hitam.

• Menghisap opium mengarahkan unsur aktifnya pada aliran


darah lebih cepat, melalui paru-paru, sehingga sampai ke otak
dalam waktu kurang-lebih tujuh detik.

• Penggunaan jangka panjang mengakibatkan penurunan dalam


kemampuan mental dan fisik, serta kehilangan nafsu makan
dan berat badan.

• Gejala putus zat, serupa dengan yang diakibatkan heroin,


termasuk kegelisahan, lekas marah, keresahan, tak bisa tidur,
dan sakit perut dan otot.

38 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


.

Kokain
Daun koka mempengaruhi beberapa sistem neuro pemancar
dalam otak dan pada beberapa bagian anatomis pada susunan
saraf pusat.

• Kokain dibuat secara kimia


dengan mengelola dan
mengerjakan tumbuhan
koka yang mengubah
daunnya menjadi pasta
koka.

• Kokain adalah obat perangsang yang paling manjur.

• Jika daun koka dikunyah atau dimasak menjadi teh yang


diminum, kokain sebenarnya dianggap tidak berbahaya akan
tetapi itu jarang tersedia dalam bentuk seperti ini selain di
Amerika Selatan.

• Cara memakai kokain dapat termasuk diendus lewat


pernapasan dalam rongga (efek serangan dimulai setelah 2-4
menit); menghisap atau “freebasing” (membakar kristal dan
menghisap asapnya; efek serangan dimulai setelah 10-15

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 39


detik); dan menyuntik (efek serangan dimulai setelah 15-20
detik).

• Efek kokain tahan 10-40 menit tergantung pada kemurnian


dan cara pemakaiannya.

• Perilaku selama di bawah pengaruh kokain : hiperaktif,


keriangan, dan bertenaga, ketajaman perhatian, percaya diri
dan kegiatan seksual yang meningkat.

• Kondisi yang dapat mematikan dapat terjadi dari kepekaan


yang tinggi terhadap kokain atau overdosis secara besar-
besaran.

• Beberapa jam setelah pemakaian terakhir, rasa pergolakan


dan depresi dapat terjadi.

• Ada risiko tinggi terhadap penularan HIV melalui suntikan


berulang yang memakai peralatan suntik bergantian, dan melalui
sanggama secara lama yang tidak dilindungi kondom.

40 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


. Cannabis/ Cimeng/
Ganja/ Mariyuana
• Cannabis adalah hasil
psikotropik dari tanaman
Cannabis sativa.

• Ada tanaman cannabis jantan


dan betina. Kepekatan bahan kimia psikoaktif,
tetrahidrokanabinol atau THC yang tertinggi ditemukan pada
pucuk bunga tanaman betina.

• Narkoba ini dipakai secara luas dengan kemungkinan dampak


buruk relatif rendah dibanding dengan heroin, alkohol dan
tembakau.

• Ada 3 bentuk cannabis: Mariyuana adalah daun dan bunga


kering cannabis dan umumnya dampaknya paling ringan.
Hasyis membentuk lapisan minyak kental pada bunga bagian
atas dan kepekatan THC hasyis lebih tinggi sehingga
mengakibatkan efek yang hebat. Minyak hasyis adalah hasil
penyulingan damar tanaman cannabis dan adalah yang terkuat
dari semua jenis cannabis.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 41


• Mariyuana biasanya dihisap dalam rokok . Jenis pekat yaitu
hasyis, atau minyak hasyis, sering dihisap dengan rokok biasa
atau dimasukkan ke dalam bahan makanan seperti kue atau
biskuit dan dimakan.

• Dampaknya: euforia, santai, keringanan stres dan rasa sakit,


nafsu makan bertambah, perusakan pada kemampuan
bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi serta motivasi
berkurang.

• Efek yang didapat biasanya mencapai puncaknya dalam waktu


30 menit dan dapat bertahan selama tiga jam.

• Gejala putus zat setelah penggunaan jangka panjang : sakit


kepala, kegelisahan, depresi, dan gangguan tidur.

• Seperti hasil pembakaran lainnya, cannabis mengandung zat


yang mengakibatkan kanker, tar dan karbon monoksida.
Sebatang rokok cannabis mengandung sejumlah tar dan zat
beracun lainnya serupa dengan 14-16 batang rokok filter.

42 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


.

Amfetamin
Pada 1940-an amfetamin mulai
dipakai sebagai terapeutik untuk
berbagai macam kondisi medis
seperti ayan, depresi dan untuk
anak yang hiperkinetik. Setelah
Perang Dunia II, amfetamin
dipromosikan secara luas.

• Amfetamin bersifat menimbulkan rangsangan, serupa dengan


adrenalin, suatu hormon yang merangsang kegiatan susunan
saraf pusat dan meningkatkan kinerja otak.

• Amfetamin tersedia dalam beberapa bentuk dan jika dibuat


secara ilegal dapat berupa serbuk, tablet, kapsul atau cairan.

• Dipakai dengan cara ditelan, disuntikkan, dihirup melalui hidung


dan dihisap seperti rokok jika berbentuk metamfetamin
hidroklorid.

• Umumnya amfetamin yang dibuat secara ilegal adalah dalam


bentuk metamfetamin.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 43


• Mengobati diri sendiri dengan amfetamin adalah umum di antara
sopir truk, pelajar, nelayan, dan pengusaha untuk bertahan
dari kelelahan.

• Efek amfetamin biasanya hilang setelah 3-6 jam dan pemakai


dapat secara tiba-tiba menjadi lelah, suka marah, murung dan
tidak bisa konsentrasi. Efek metamfetamin (ice) ketika dihisap
dapat bertahan antara 2-16 jam tergantung dari jumlah yang
dipakai.

• Efek amfetamin berbeda-beda dan tergantung pada dosis, cara


pemakaian, orang itu sendiri, dan keadaan saat amfetamin
dipakai.

• Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan kelelahan,


depresi dan psikosis.

• Toleransi dapat menyebabkan seorang pengguna jangka


panjang membutuhkan 20 kali dosis awal untuk memperoleh
efek yang sama.

• Terkenal dapat memudahkan interaksi sosial dan seksual, yang


berakibat terhadap risiko potensial HIV akibat seksualitas yang
meningkat tetapi tidak disertai dengan kebiasaan seks aman.

44 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Gejala putus zat pada periode awal dapat termasuk kelelahan
yang akut, dan untuk pemakai tetap, itu dapat diikuti dengan
sifat lekas marah, kelesuan, depresi yang dalam, serangan
kegelisahan dan ketagihan yang hilang-timbul.

.

Ecstasy
Pertama kali dipatenkan di Jerman pada 1914 untuk menekan
nafsu makan. Pada 1990-an ecstasy umumnya dihubungkan
dengan pesta dansa dan kegiatan sosial lainnya.

• Terkait erat dengan amfetamin


dan halusinogen, ecstasy sering
kali digambarkan sebagai
narkoba psikedelik dengan sifat
merangsang.

• Berbentuk tablet (yang paling umum terlihat), kapsul dan


bubuk.

• Cara pemakaian yang paling disukai adalah dengan


menelannya meskipun ada laporan mengenai orang yang
mencoba-coba menyuntik atau menghirup ecstasy.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 45


• Dampak ecstasy yang ditelan mulai terasa setelah 30-60 menit
dan dapat bertahan selama beberapa jam.

• Dampak langsung : terlalu aktif (rush) hingga euforia, diikuti


oleh perasaan tenang dan peningkatan kesadaran akan hawa
nafsu. Rasa segan menghilang, ada peningkatan pada rasa
harga diri dan percaya diri, dan peningkatan kepercayaan serta
hubungan antara teman dapat terjadi. Efek merugikan dapat
mengakibatkan tenggorokan kering dan rahang kaku terkunci.
Selain itu karena tidak kontrol, lidah sering tergigit sendiri.-

• Overdosis dapat terjadi akibat tekanan darah yang sangat tinggi.


Kematian dilaporkan akibat cairan dalam tubuh yang tidak
seimbang karena dehidrasi atau kelebihan air.

• ‘High’ dapat diikuti kelelahan, kegelisahan dan depresi yang


dapat bertahan beberapa hari.

• Daya tahan (toleransi) dapat dikembangkan dengan


penggunaan ecstasy yang terus-menerus dan ada kesan bahwa
ketergantungan dapat terjadi.

46 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


.

Halusinogen
Halusinogen yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti
kaktus peyote, telah dipakai golongan pribumi Meksiko selama
beberapa ratus tahun untuk kegiatan keagamaan dan hiburan.

• Halusinogen juga dikenal


sebagai psikedelik, bertindak
pada susunan saraf pusat
untuk membuat perubahan
pada keadaan kesadaran
pengguna; juga dapat
mengacaukan perasaan
kenyataan, waktu dan emosi
para pengguna.

• Lysergic acid diethylamide (LSD) adalah halusinogen yang


paling terkenal.

• Efeknya dapat mulai dalam satu jam setelah memakai dosis,


bertambah antara 2-8 jam dan berangsur hilang secara
perlahan-lahan setelah kurang-lebih 12 jam.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 47


• Untuk banyak pengguna LSD efeknya dapat menjadi nikmat
yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan
nyaman.

• Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan sorot-balik


pada efek halusinogenik, yang dapat terjadi berhari-hari,
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah
memakai LSD.

• Toleransi terhadap LSD dapat berkembang dengan cepat tetapi


toleransi juga dapat hilang setelah 5-6 hari bila tidak tetap
dipakai.

.

Pelarut, Penghirup dan Zat Volatil
Sejak jaman purbakala manusia telah menghirup asap wangi-
wangian, obat salep dan rempah-rempah .

• Tiga jenis utama penghirup adalah pelarut organik, nitrat volatil


dan oksida nitrous.

• Beberapa penghirup yang paling umum termasuk lem,


penyemprot aerosol, bahan pengencer cat, produk minyak,
cat dasar krom, spidol..

48 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Menghirup dilakukan melalui
mulut atau hidung. Sering kali
produk dapat disemprotkan ke
dalam kantong plastik atau
kain lap yang direndam dan
kemudian dihirup.

• Penghirup diserap melalui paru


ke dalam aliran darah, yang
kemudian membawa bahan kimia dengan cepat ke otak. Bahan
ini melambatkan kegiatan otak dan susunan saraf pusat.

• Efek yang memabukkan sering bertindak cepat (7-10 detik),


hebat dan bertahan singkat tidak lebih dari 30-60 menit
(beberapa penghirup hanya bertahan dua menit).

• Efeknya dapat termasuk kegembiraan, pening, keadaan


kelengar, disorientasi dan gangguan visual tak teratur serta
berbicara mencerca.

• Penggunaan jangka panjang, terutama produk minyak yang


mengandung timbel, dapat mengakibatkan kerusakan pada

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 49


otak, hati, ginjal dan terutama paru. Kematian dapat terjadi
akibat berhenti bernapas dan denyut jantung tidak teratur.

.

Alkohol
Alkohol adalah narkoba psikoaktif yang paling umum dipakai
di dunia dan paling lama dikenal.

• Pembuatan alkohol adalah hasil dari fermentasi. Air dan ragi


bereaksi dengan bermacam-macam gula dan beraneka ragam
gandum, sayuran dan buah-buahan.

• Sebagai narkoba depresan, alkohol memperlambat kegiatan


susunan saraf pusat dan dalam dosis rendah dapat menjadikan
tenang dengan hambatan
dikurangi. Setelah efek
depresan mengambil alih,
alkohol dapat memperlambat
refleks, menekan pernapasan
dan denyut jantung serta
mengacaukan pikiran dan
keputusan.

50 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Peminum berat biasanya mengembangkan toleransinya
terhadap alkohol dan butuh minum lebih banyak lagi agar dapat
mengalami efek yang sama.

• Efek jangka panjang alkohol terhadap tubuh, setelah


meminumnya secara berat selama waktu yang lama, adalah
luas. Ini dapat meliputi tekanan darah tinggi, jantung yang
membesar, sirosis hati, hati membengkak dan sakit,
menimbulkan luka memar di kulit, tukak pada perut dan usus,
otot yang lemah, hilang ingatan, hilang perasaan di kaki dan
tangan serta kerusakan pada janin jika sedang hamil.

• Masalah perilaku biasanya dikaitkan dengan alkohol. Beberapa


masalah dapat meliputi kekerasan dalam keluarga,
kemangkiran dalam bekerja, celaka saat berkendaraan,
permasalahan hukum dan denda terkait dengan kekerasan serta
kesulitan keuangan.

• Meminum alkohol secara tetap dapat berakibat pada


ketergantungan psikologis serta fisik.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 51


.

Benzodiazepin
Benzodiazepin adalah istilah kelompok kimia yang digolongkan
sebagai obat penenang (sedative) atau yang menenangkan
(tranquilliser). Golongan obat ini terus diperluas yang meliputi
Temazepam, Diazepam, Nitrazepam, Oksazepam,
Klonazepam dan Flunitrazepam.

• Benzodiazepin bergabung dengan bagian sel urat saraf tertentu


dalam otak untuk meningkatkan mekanisme penghalang.
Menyebabkan keadaan tenang, kemunduran tanggapan fisik,
mental dan emosional. Ketika diberikan dalam dosis yang
berlebihan, benzodiazepin akan menyebabkan kantuk.

• Benzodiazepin biasanya
diberikan dalam bentuk
tablet, kapsul atau cairan.
Biasanya ditelan atau
disuntikkan.Efek
menenangkan dirasakan
setelah kira-kira 45 menit
dan beberapa kadar sedasi
dapat bertahan selama 24 jam.

52 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


• Efek samping yang merugikan dapat meliputi kelesuan,
kebingungan, suasana hati yang berubah-ubah, mual,
kepeningan, mimpi buruk, dan mencerca kemampuan
berbicara.

• Setelah dosis tinggi diteruskan selama dua bulan atau dosis


rendah dipakai selama setahun atau lebih, gejala putus zat
dapat luar biasa hebat dan lama. Perasaan ketagihan akan
obat ini, kegelisahan, gangguan tidur dan kemungkinan
halusinasi dapat terjadi.

.

Metadon
Metadon pertama dibuat oleh ahli kimia Jerman pada awal
abad 20-an dan itu sudah
dipakai secara klinis sejak
akhir Perang Dunia I.

• Metadon adalah opiat sintetis


yang kuat seperti heroin dan
morfin tetapi tanpa efek
sedatif yang kuat. Metadon
dapat menggantikan heroin

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 53


dan secara luas telah dipakai dalam terapi ketergantungan
heroin.

• Bentuk dasar metadon adalah kristal bubuk putih. Biasanya


diberikan sebagai campuran dengan sirop atau sari buah.
Metadon juga tersedia dalam bentuk yang dapat disuntikan.
Pengguna diketahui menyuntikkan metadon “sirop”, yang sering
kali mengakibatkan masalah kesehatan.

• Efeknya mulai terasa dalam satu jam setelah diminum, dengan


efek puncak terasa dalam 4-8 jam. Efek dari metadon bertahan
lebih lama (biasanya hingga 24 jam) dibanding heroin dan oleh
karena itu biasanya metadon diberikan hanya satu kali sehari.

• Dosis yang diberikan berbeda untuk orang yang berbeda dan


dari awal terapi, dosis metadon secara berangsur-angsur
ditingkatkan sementara diamati tingkat toleransinya dan untuk
menghindari serangan gejala putus heroin. Setelah pengobatan
stabil, dosis harian dapat berbeda-beda dari 40mg hingga lebih
dari 100mg metadon.

• Jika dosis yang diberikan terlalu rendah gejala putus opiat


dapat terjadi yang mengakibatkan gejala kram perut, mual dan

54 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


muntah-muntah, lekas marah, dan punggung serta tulang sendi
sakit. Dosis metadon yang terlalu tinggi dapat ditunjukkan oleh
gejala seperti kantuk, tertidur, sesak napas dan manik mata
mengecil.

• Efek samping lain yang dapat terjadi tetapi tidak terkait dengan
tingkat dosis yang diberikan, dapat termasuk berkeringat,
sembelit, otot dan tulang sendi sakit, nafsu seks berkurang,
ketahanan cairan, hilang nafsu makan dan gigi membusuk.

• Metadon dapat mengakibatkan ketergantungan tetapi orang


dapat melepaskan penggunaan metadon dengan mengurangi
dosisnya, dengan berkonsultasi dengan konselor/dokter .

• Berhenti memakai metadon secara mendadak tidak diusulkan


karena ketidaknyamanan dapat mengakibatkan pasien
memakai heroin lagi secara tetap.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 55


56 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
OVERDOSIS (OD)

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 57


Overdosis

. Apa itu OD
Overdosis terjadi ketika seseorang menggunakan terlalu banyak
obat (kombinasi dari sejumlah obat), dan akan mempengaruhi otak,
hati, jantung, paru-paru dan ginjal. Jika ini terjadi maka tubuh akan
kehilangan kemampuan untuk mengantisipasi obat yang
bersangkutan, dan mengakibatkan pingsan, berhenti bernapas, atau
kegagalan jantung bahkan kematian.

. Siapa yang bisa overdosis (OD)


Banyak faktor mempengaruhi terjadinya OD bahkan ada yang tidak
berkaitan dengan obat. Faktor-faktor tersebut antara lain :
kesehatan yang buruk, depresi, tidak pede, kesepian, kelangkaan/
larangan obat dan sulitnya mencari jarum suntik.
Kondisi semacam memungkinkan terjadi pada warga binaan di
lapas/rutan/

58 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


. Bagaimana OD bisa terjadi dan cara
untuk mencegahnya
Obat Campuran (Oplosan) seperti putaw, pil dan alcohol adalah
penyebab yang paling besar kematian karena OD. Obat yang
dicampur dapat saling meningkatkan efek yang lebih menyeluruh.
Apabila tubuh tidak mampu lagi menerima efek dari zat tersebut

.
maka bisa terjadi OD.

Gejala Overdosis
a. Akibat jenis obat depressan (obat yang membuat efek
lambat)
• Bangun tetapi tidak bisa bicara.
• Tubuh sangat lemah.
• Muka sangat pucat.
• Detak jantung sangat pelan atau tidak teratur atau tidak ada
sama sekali.
• Pernapasan berat dan lambat atau tidak teratur atau berhenti.
• Pingsan.
• Menggelepar-gelepar.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 59


b. Akibat jenis obat stimulants (obat yang membuat efek
semangat)
• Berbusa mulutnya
• Sakit atau ada tekanan yang sangat kuat di dada
• Berguncang-guncang
• Pingsan

. Menggelepar-gelepar

Jangan lakukan terhadap orang yang


sedang OD
• Menyiram dengan air dingin karena bisa menyebabkan pingsan.
Jika masih bernapas bisa dibasahi dengan air hangat untuk
membangunkannya, dan usahkan jangan sampai air kena
hidung atau mulutnya.
• Meninggalkan seseorang yang baru saja OD sendiri, bahkan
jika sudah memanggil para medis. Pergilah jika mereka sudah
berada dalam situasi pemulihan.

60 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Modifikasi alat kelamin

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 61


Modifikasi alat kelamin

. Assesories Penis.
Usaha manusia untuk meningkatkan kepuasan seks telah ada sejak
jaman dulu. Saat ini, selain upaya-upaya yang dilakukan secara
alami, juga banyak yang mengupayakan cara lain. Salah satunya
adalah menggunakan asesoris yang dipasangkan.

Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa asesoris yang sering


dijumpai berikut faktanya yang terdapat di masyarakat maupun di

.
dalam LP/Rutan.

1. Pierching/ Anting/
Tindik
Sebagian kalangan ada yang menyukai
penggunaan asesoris penis seperti anting/
giwang atau terkadang benda lainnya, yang
dipasangkan dengan cara ditindik atau
melubangi kulit. Tempatnya seperti: di kulit bagian bawah pangkal
penis, kulit bagian bawah leher penis, di kepala penis, bahkan di
lubang kencing.

62 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Apa alasan mereka melakukannya:
• Ada yang merasa dengan di beri assesoris ‘barangnya’ lebih
‘ganteng’.

• ‘Barangnya’ adalah miliknya, sehingga dapat ‘diperlakukan’


sesuai keinginannya.

• Menambah sensitif bagian-bagian yang dilubangi.

• Karena kepercayaan.

• Beranggapan akan lebih memberikan kepuasan kepada


pasangan seksnya.

Faktanya:
Jika tidak dilakukan dengan benar, pembuatan lubang untuk anting/
giwang pada penis ini dapat menyebabkan infeksi dan bernanah.
IMS dan HIV serta bakteri sangat mudah ditularkan karena
peralatan yang tidak steril dan luka akibat tindik.

Penggunaan dalam hubungan seks


Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV akan lebih mudah menular
kerena kemungkinan terbukanya pembuluh darah akibat gesekan
selama hubungan seks.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 63


Penggunaan anting/giwang hanya akan aman jika pasangan seks
telah ‘benar-benar siap’ untuk berhubungan seks yang di tandai
dengan keluarnya cairan vagina.
Jika tidak, maka pasangan seks akan merasa sakit karena luka

.
lecet akibat gesekan.

2. Penggunaan Duri
ikan/ Tulang / Benda
lainnya
Sebagian orang juga ada yang
menggunakan duri ikan/ tulang atau
benda kecil lainnya sebagai pengganti
anting/giwang. Alasan mereka yang
menggunakannya adalah untuk
memuaskan pasangan seksnya ketika
berhubungan seks. Penggunaan
tulang / duri ikan

Faktanya:
Bisa menimbulkan luka pada liang senggama. Jadi bukanlah
kenikmatan dan kepuasan yang di dapat melainkan kesakitan.
Pasangan seks justru akan menghindari mereka yang
menggunakan benda-benda seperti ini.

64 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


. 3. Biji Tasbih /‘Hagel’ / ’Gotri’ / Guli-guli
Biji tasbih adalah istilah
populer dalam penjara
untuk benda yang
dimasukkan ke kulit
batang penis. Yang Berbagai posisi
penempatan biji tasbih
paling sering ditemui
yaitu terbuat dari batang sikat gigi yang dipotong seukuran yang
dikehendaki, dan diampelas sangat halus. Kemudian di masukkan
melalui irisan di kulit penis.

Ada juga yang mengganti dengan “gotri”, yaitu logam bulat (seperti
kelereng ukuran kecil biasanya digunakan pada as roda sepeda).
Jumlah yang dimasukkan tergantung keinginan.

Faktanya:
Sangat sering terjadi alergi jaringan tubuh terhadap benda asing.
Hal ini mengakibatkan infeksi serius dari pemasangan tidak bersih
atau tidak steril.
Adanya biji tasbih ini akan mengakibatkan gesekan yang lebih
besar antara kulit batang kemaluan dengan liang senggama.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 65


Kebanyakan wanita tidak dapat merasakan adanya sensasi lebih.
Namun malah mengeluhkan rasa sakit pada liang senggamanya,
pada keesokan harinya.

. 4.Ring Karet atau Bulu Babi


Ring karet sebagai asesoris berbentuk cincin dipasangkan di bawah
kepala penis atau leher penis. Alasan penggunaan ring karet ini,
juga untuk memuaskan
pasangan ketika berhubungan
seks.

Cara tradisional menggunakan


“bulu babi” sebagai pengganti
ring karet ini.
Ring Karet

Faktanya
Tidak semua wanita dapat
menerima penggunaan ring
karet karena alergi liang
senggama.
Bulu Babi Bulu babi atau ring karet dapat
terlepas ketika berhubungan

66 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


seks. Untuk beberapa wanita, penggunaan ring karet dalam
berhubungan seks memang akan menambah sensasi.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 67


68 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Pembuatan Tatto

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 69


Pembuatan tato

. Memilliki tato ada yang


beranggapan:

Sebagai lambang macho(jantan),


menganggap sebuah seni, trend mode,
tradisi kepercayaan dan lain-lain.
Masing – masing individu memiliki
tanggapan sendiri tentang tatto.
Yang terjadi di Lapas/Rutan tatto dianggap sebagai tanda
kenangan dalam kehidupan di Lapas, dimana setiap lapas memiliki
gaya seni masing-masing. Nampaknya banyak warga binaan yang
sudah memiliki tato sebelum mereka memasuki Lapas, namun
demikian beberapa di antara mereka ada pula yang membuat
tato selama di Lapas/Rutan.

Pembuatan tatto adalah menggambar tubuh dengan cara melukai


dan memasukkan tinta kedalamnya. Semula alatnya sangat
sederhana dari kayu dan kini berkembang menggunanakan mesin

70 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


dinamo kecil yang di gerakkan secara elektrik. Pewarna tintanya

.
juga mulai beragam tidak hanya warna hitam.

Mengapa memakai
jarum tatto bisa
berbahaya?

• Jarum tatto ketika digunakan akan melukai tubuh orang yang


di tatto. Apabila jarum tatto digunakan secara bergantian akan
meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS, hepatitis dan penyakit
lain yang dapat ditularkan melalui darah.
• Jika jarum tersebut tidak di sterilkan terlebih dahulu. Karena
partikel darah yang kecil dan tidak kelihatan masih bisa
tertinggal pada jarum. Dan jika di gunakan untuk orang lain
memungkinkan terjadi penularan penyakit.
• Pastikan untuk melakukan selalu memakai jarum baru .
• Selain itu orang mentato juga harus menjaga dirinya dengan
sarung tangan untuk menghindari sentuhan darah. Hepatitis C
sangat mudah menular persentuhan darah.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 71


72 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Konseling dan Testing
HIV Sukarela (KTS)

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 73


Konseling dan Testing HIV
Sukarela (KTS) atau VCT
Voluntary Counselling and
Testing)

Perilaku berisiko tinggi tertular HIV bisa saja terjadi pada warga
binaan di lapas /rutan. Perilaku itu bisa juga terjadi sebelum mereka
di LP/Rutan. Untuk mengetahui apakah sudah terinfeksi atau belum
dari HIV maka di perlukan adanya tes darah yang merupakan paket
dari proses konseling dan testing HIV sukarela (KTS) melalui
prosedur –prosedur tertentu. KTS dikenal juga dengan istilah VCT
(voluntary counselling & testing HIV sukarela)

. Tahapan KTS
1. Konseling pre testing HIV
Konseling pre testing HIV akan memberikan penjelasan mengenai:
Proses Konseling dan Testing HIV Sukarela, Informasi tentang HIV/
AIDS dan keuntungan melakukan Testing HIV.

74 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


2. Testing HIV
Testing HIV merupakan paket
dari Konseling dan Testing HIV
Sukarela untuk mengetahui
status HIVnya dan dilakukan
melalui proses pengambilan
darah.

3. Konseling pasca testing HIV


Hasil testing HIV hanya diberikan kepada klien melalui konseling
tatap muka pada saat konseling pasca testing HIV.

.

Tujuan KTS
Membantu mengenali perilaku atau kegiatan yang dapat
menjadi sarana penularan virus HIV/AIDS.
• Menyediakan informasi tentang HIV/AIDS, testing HIV,
pencegahan dan pengobatannya.
• Memberikan dukungan moril untuk perubahan perilaku.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 75


. Manfaat konseling dan testing HIV
sukarela
Secara individu:
• Mengurangi perilaku berisiko tertular HIV.
• Membantu seseorang menerima status HIVnya.
• Mengarahkan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kepada
pelayanan yang dibutuhkan.
• Merencanakan perawatan untuk masa depan.
• Meningkatkan kualitas kesehatan pribadi dan perubahan
perilaku.
• Mencegah infeksi HIV dari ibu ke bayi.
• Memfasilitasi akses pelayanan medis (Infeksi oportunistik*,
Infeksi Menular Seksual/IMS, Anti Retro Viral/ARV dan
Tuberculosis/TB).
• Memfasilitasi kegiatan sebaya dan dukungan.

76 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Kewaspadaan
Kewaspadaan Umum
umum
di Lapas/Rutan
di LP/Rutan

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 77


Kewaspadaan umum
di Lapas/Rutan

Kewaspadaan umum adalah metode penanganan untuk


meminimalisir paparan darah dan cairan tubuh tanpa mempedulikan

.
status infeksi.

4 kegiatan pokok kewaspadaan


universal :
1. Mencuci tangan dengan benar
2. Menggunakan alat pelindung,misalnya sarung tangan,masker
3. Mengelola jarum dan alat tajam lain untuk mencegah perlukaan

.
4. Mengelola limbah dan sanitasi ruangan

Situasi berisiko di Lapas/Rutan:


1. Penggeledahan badan
2. Penggeledahan ruang.
3. Perkelahian napi yang menimbulkan perlukaan.
4. Penemuan jarum suntik.

78 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


. Penanganan luka tertusuk jarum suntik:
1. Bilas lokasi yang tertusuk dengan air yang mengalir (atau larutan
garam bila tersedia).
2. Tekan hingga darah keluar untuk meminimalkan kuman yang
masuk.
3. Jangan menjilat atau menghisap luka.
4. Cuci dengan baik dengan menggunakan sabun dan air.
5. Berikan antiseptik pada luka dan tutup dengan plester yang tahan
air .
6. Cari pertolongan medis untuk menjajaki infeksi dan perawatan
yang sesuai.
7. Catat dan laporkan kejadian kepada atasan sesuai dengan

. prosedur Lapas/Rutan.

Penanganan tumpahan/percikan darah


dan cairan tubuh
1. Gunakan sarung tangan plastik/karet, atau gunakan tas plastik
untuk membungkus tangan jika sarung tangan tidak tersedia.
2. Tutup tumpahan/percikan dengan tissue,kertas koran, ata bahan
lain yang bisa menyerap. Tuangkan cairan disinfektan pada dan
di sekeliling tumpahan/percikan darah dan biarkan selam 10
menit.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 79


3. Bersihkan tumpahan/percikan dan bahan yang menutupinya
dengan menggunakan alat bantu dan masukan ke dalam kantong
plastik khusus untuk hal-hal semacam ini.
4. Cuci permukaan yang ditumpahi darah/cairan tubuh dengan air
dan deterjen.
5. Buang sarung tangan atau tas plastik yang digunakan untuk
membungkus tangan selama proses penangan.
6. Cuci tangan sesuai prosedur yang dianjurkan setelah selesai

. penanganan.

Penanganan napi/tahanan yang


meninggal di Lapas/Rutan untuk kasus
kematian yang disebabkan oleh
berbagai sebab
1. Perlakukan jenasah dengan hati-hati.
2. Gunakan sarung tangan saat menangani jenasah.
3. Apabila terdapat luka pada jenasah yang ditangani, tutup terlebih
dahulu luka yang ada.
4. Setelah penanganan, cuci tangan sesuai prosedur pencucian
yang disarankan.

80 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


. Penanganan perkelahian yang
melibatkan luka berdarah
1. Minta napi yang terluka menekan lukanya sehingga pendarahan
berhenti.
2. Bila pendarahan tidak berhenti, staf LP/Rutan bisa membantu
membalut luka dengan kain tebal sehingga darah berhenti
mengalir, gunakan sarung tangan karet
3. Apabila darah menyembur, gunakan kaca mata pelindung.
4. Tangani darah yang tercecer sesuai dengan prosedur penanganan
tumpahan darah.

Bila terjadi pajanan/terpapar benda tajam segera


laporkan dan rujukan ke sistem layanan kesehatan
paling dekat dari tempat kejadian untuk
mendapatkan layanan propilaksis pasca pajanan.
Pelaksanaan rujukan propilaksis pasca pajanan
dilakukan secepat mungkin dan tidak lebih dari 72
jam, setelah lama waktu tersebut layanan propilaksis
pasca pajanan tidak efektif.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 81


82 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Beberapa
Beberapaistilah
istilah
yang sering
yang digunakan
sering di gunakan
pecandu Narkoba
oleh pecandu NAPZA

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 83


Beberapa istilah yang sering di
gunakan oleh pecandu Narkoba

Abses = salah tusuk urat/bengkak

Acid = LSD, salah satu zat halusinogen

Al-fol/Afo = kertas almunium foil untuk membakar


putauw/ shabu

Am/amplop = kemasan yang digunakan untuk


pembukus ganja

Amphet = amphetamin

Badai = fly, mabuk berat karena putauw

Bajing = bunga ganja

Barang = obat, ada barang

BB = barang bukti

BD = bandar, pengedar

Betrik = dicolong/nyolong

Bedak/etep putih = sebutan lain putauw/heroin

Bokul = beli barang

84 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Bokauw = bau

BS = ganja jenis import yang sudah dicampur


zat kimia

Boat = obat

Bhironk = orang Nigeria/pesuruh

Bong = alat penghisap asap putauw

Buddha stick = ganja

BK/Dum/Rohyp/MG/ = sedati, nama obat tidur, penenang

BT/snuk = bad trip, tripping yang tidak enak/


terganggu, pusing/buntu

Black Heart = merek salah satu ekstasi

Butter fly = merek salah satu ekstasi

Cimeng = ganja

Coke = kokain

Cucauw/nyipet/ = memasukkan obat kedalam vena,


ngecam/kipe (intravena)/tubuh/nyuntik.

Dragon/nge-drag = memakai putauw dengan cara dibakar


diatas kertas timah dan asapnya diisap
dengan Bong, biasanya dari uang
kertas yang digulung.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 85


DUM = dumolid, nama obat tidur

Fly = stone, kedaan euforia, rasa senang


waktu intoksikasi/teler

Gau = satuan berat/jumlah heroin (0,1 gau; 1


4 gau dan sebagainya)

Gantung = setengah mabok

Gelek = ganja

Gepang = punya putauw/heroin

Gitber = giting berat/mabok berat

Cimeng/rasta/gelek = ganja

I atau Inex =ecstasy

Iv = intravena, memasukkan obat kedalam


urat darah (vena)

Kipean/kitnusan/spidol = alat suntik

Jokul = jual

Junkie = pemakai narkoba

Kamput = kambing putih, gambar label salah satu


minuman keras

Kuncian = sisa putauw yang sengaja disimpan


untuk dipakai bila sedang sakau/

86 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


simpanan barang

Kurus = kurang terus

KW = kualitas

Kertim = kertas timah

Moker/merah = mata menjadi merah jika mengisap


ganja, supaya hilang diberi obat tetes
mata tetapi bengkak pada kelopak
mata masih tatap ada.

MG = magadon, nama obat tidur

Mupeng = muka pengen

Lexo = Lexotan, nama obat penenang

Ngedrag = cheasing the dragon/ menggunakan


heroin dengan cara dibakar dan
asapnya dihirup melalui hidung

Ngubas atau nyabu = pakai shabu

Nipam = obat tidur

OD/O-de = overdose/kelebihan dosis

Paket/pahe = pembelian heroin/putauw dalam jumlah


terkecil

Pakau = pakai putauw, mabuk karena heroin

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 87


Paketan = biasanya kertas bekas majalah
yang dilipat seperti amplop untuk
mengemas putauw/ganja

Parno/paranoid = rasa takut/was-was/ curiga


terhadap lingkungan/suatu hal

Pedauw/badai = fly/teler/mabok

PT-PT = patungan untuk beli drugs


Pil koplo = sedatin, obat tidur
Pil anjing = sedatin, obat tidur

Pil gedek = ekstasi


Putauw,PT = putauw, heroin
Relaps = kembali lagi pakai NAPZA

Riv = rivotril, obat kejang


Rohyp = rohipnol, obat tidur
Sakau,SKW = sakit karena putauw, gejala putus
zat jenis opiat, sakit karena lagi
nagih
Shabu/ubas = methamphetamin, turunan
amfetamin perangsang otak
Satu garis = 1 ons ganja

88 Buku Saku Staff Lapas/Rutan


Satu batu = 1 kg ganja
Satu tik, satu papan = 1 strip obat

Stengky = setengah jam


Sprempi = seperempat gram
Selinting = 1 batang rokok ganja

Snip = pakai putauw lewat hidung


Spirdu = sepaket berdua
Teler = intoksikasi

Teken = minum obat/pil/kapsul


TKW = merek minuman beralkohol
buatan dalam negeri

Ubas = shabu
Wakap = pakai

Wakas = ketagihan

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 89


90 Buku Saku Staff Lapas/Rutan
Daftar Pustaka

1. Modul training staff LP/Rutan mengenai penanggulangan HIV/


AIDS dan Narkoba, Direktorat Pemasyarakatan, Depkumham
RI, 2006

2. Booklet Mengenal Konseling dan Testing HIV, FHI/ASA

3. Lembar Balik untuk Petugas Lapangan, FHI/ASA

4. Modul VCT Professional, Depkes RI, 2006.

Buku Saku Staff Lapas/Rutan 91

Anda mungkin juga menyukai