Anda di halaman 1dari 7

Koneksi Antar Materi

Modul 2.3
Coaching

Agustiningsih

CGP ANGKATAN 4 KAB. SUKOHARJO


Koneksi Antar
Materi
Pembelajaran
Pemikiran Sosial Emosional
KHD
Mind Map
Pembelajaran Nilai dan Peran
Berdiferensiasi Guru Penggerak
Peran Guru dalam Coaching
Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu
Peran Guru sebagai coaching hendaknya kesadaran diri dan memprovokasi tindakan
tidak mengajarkan atau kreatif, menciptakan suasana nyaman dan rasa
menginstruksikan sesuatu, tidak juga percaya untuk memberikan kebebasan dan

memberikan saran atau solusi secara kemerdekaan dengan mengajukan pertanyaan-


pertanyaan reflektif untuk menjadi murid kuat
langsung. Guru membantu peserta
secara kodrati, dengan demikian diharapkan guru
untuk belajar dan bertumbuh.
dapat menuntun peserta didik untuk
Bagaimana caranya? Yaitu dengan
menemukan solusi di setiap permasalahan dan
mengajukan pertanyaan. Tentu saja
meraih prestasi terbaik dengan kekuatan yang
bukan sembarang pertanyaan.
dimilikinya
Pengertian Coaching dan Relevasinya
dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Coaching merupakan proses Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk
diterapkan dalam bidang pendidikan yang prosesnya berpusat
kolaborasi yang fokus pada solusi, pada siswa. Dengan metode ini, pendidik dapat mendorong
berorientasi pada hasil dan peserta didik untuk menerapkan kemampuan komunikasi,
sistematis, dimana coach kolaborasi, berpikir kreatif, Dalam coaching ada proses
memfasilitasi peningkatan atas menuntun yang dilakukan guru sebagai coach kepada murid
sebagai coachee untuk menenemukan kekuatan kodrat dan
performa kerja, pengalaman hidup, potensinya untuk bisa hidup sesuai tuntutan alam dan zaman
pembelajaran diri dan pertumbuhan Hal ini sejalan dengan pemikiran sang Maestro Pendidikan
pribadi dari sang coachee. Indonesia Ki Hajar Dewantara (KHD) dimana menurutnya
pendidikan itu adalah ada proses menuntun yang dilakukan guru
untuk mengubah prilaku murid sehingga dapat hidup sesuai
kodratnya baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat.
Konektivitas Coaching
dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
dan Sosial Emosional.

01 02 03
Pembelajaran dapat mengakomodir
Sistem Among yang dianut Ki Hajar Dewantara Selain itu pendekatan Sosial dan Emosional
kebutuhan individu peserta didik, dalam
menjadikan guru dalam perannya bukan satu- dalam praktek coaching juga sangat
hal ini "KHD mengibaratkan bahwa guru diperlukan, Melalui pertanyaan-pertanyaan
satunya sumber pengetahuan melainkan sebagai
adalah petani, dan peserta didik adalah reflektif yang diberikan guru, peserta didik
mitra peserta didik untuk melejitkan kodrat dan
irodat yang mereka miliki, apa yang dilakukan?,
tanaman dan setiap individu peserta didik akan menemukan kedewasaan dalam proses
salah satunya adalah mengintegrasikan pembelajaran adalah tanaman yang berbeda, jika berfikir melalui kesadaran dan pengelolaan
berdifrensiasi kedalam pembelajaran, dimana tanaman padi membutuhkan banyak air, diri, sadar akan kekuatan dan kelemahan yang
pembelajaran harus disesuaikan dengan minat, tentu akan berbeda perlakuan terhadap dimilkinya, mengambil prespektif dari
profil dan kesiapan belajar tanaman jagung yang justeru berbagai sudut pandang sehingga sesuatu
membutuhkan tempat yang kering untuk yang menjadi keputusannya telah didasarkan
tumbuh dengan baik pada pertimbangan etika, norma sosial dan
keselamatan
Refleksi Modul 2.3
Kegiatan keseluruhan materi Modul 2.3 bagaimana
keterampilan coaching dalam menjalankan pendidikan
yang berpihak pada murid coaching di sekolah.

• Guru harus mengetahui dan memenuhi kebutuhan


belajar tiap murid yang berbeda-beda dengan
memberikan pembelajaran berdiferensiasi
• Guru harus bisa mengenali emosi dan membangun
hubungan sosial-emosional dengan murid agar
bisa memberikan dampak psikologis yang baik
bagi murid
• Guru harus bisa menjadi seorang coach bagi
murid-muridnya dalam rangka mengembangkan
segala potensi yang ada pada murid
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai