Anda di halaman 1dari 21

RANGKUMAN MODUL 2

OLEH :

DWI SULISTYONO
MODUL 2.1 PEMBELAJARAN UNTUK
KEBUTUHAN BELAJAR MURID
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PENGERTIANPEMBELAJARANDIFERENSIASI

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha


guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran
APAYANGDIMAKSUDDENGAN di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
PEMBELAJARANBERDIFERENSIASI individu murid. Tomlinson (1999:14)
DANBAGAIMANAHALINI DAPAT
DILAKUKANDI KELAS ?
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat
oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan
murid
PENERAPANPEMBELAJARANDIFERENSSIASI
DI KELAS
Menentukan tujuan pembelajaran.
Menganalisis kebutuhan belajar dengan
melakukan assesmen diagnostik ( kognitif dan non
kognitif ) berdasar 3 aspek kebutuhan belajar yaitu
APAYANGDIMAKSUDDENGAN kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
PEMBELAJARANBERDIFERENSIASI Menganalisis penerapan 3 strategi
DANBAGAIMANAHALINI DAPAT pembelajaran diferensiasi yaitu diferensiasi
DILAKUKANDI KELAS ? konten,proses dan produk.
Mengimplementasikan rencana pembelajaran
diferensiasi dalam konteks pembelajaran di
kelas.
Melakukan penilaian atau assesmen
pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan murid dan tujuan pembelajaran.
BAGAIMANAPEMBELAJARANBERDIFERENSIASIDAPATMEMENUHI
KEBUTUHANBELAJARMURID DANMEMBANTUMENCAPAIHASIL BELAJAR
YANGOPTIMAL?
Pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan murid
dapat dilakukan dengan 3 aspek yaitu :

Kesiapan belajar murid Minat Profil belajar murid


Kapasitas untuk Suatu keadaan mental Memberikan
mempelajari materi, yangmenghasilkan kesempatan kepada
konsep, atau responsterarah kepada murid untuk belajar
keterampilan baru suatu situasi atau objek secara natural dan
tertentu yang efisien
menyenangkan dan
memberikan kepuasan
diri
BAGAIMANAPEMBELAJARANBERDIFERENSIASIDAPATMEMENUHI
KEBUTUHANBELAJARMURID DANMEMBANTUMENCAPAIHASIL BELAJAR
YANGOPTIMAL?
Guru dapat menerapkan 3 strategi diferensiasi yaitu :

KONTEN PROSES PRODUK


Guru perlu menyesuaikan Guru perlu memvariasi Guru perlu memodifikasi
materi/ konten proses pembelajaran yang tantangan produk yang
pembelajaran degan beragam sesuai kebutuhan akan dihasilkan oleh
kebutuhan belajar murid belajar murid murid sesuai konten yang
yang beragam dengan mereka pelajari dan proses
mempertimbangkan yang dilalui.
pemetaan kesiapan murid,
minat dan profil belajar
murid.
MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Pembelajaran sosial dan emosional ( PSE )
Pembelajaran yang dilakukan secara kolboratif oleh seluruh komunitas
sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anal dan peserta didik serta
rekan komunitas sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan,
kletrampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional a ga r
dapat :
1.Memahami, menghayati, mengellola emosi ( kesadaran diri )
2. Menetapkan dan mencapai tujjuan positif ( manajemen diri )
3.Merasa dan menunjukkan empati kepada orang lain ( kesadaran sosial
)
yang bertanggungjawab )
4.Membangun dan mempertahanklan hubungan yang positif (
ketrampilan berelasi )
5 KOMPETENSI SOSIAL DAN EMOSIONAL
Kesadaran Diri Manajemen Diri
Kemampuan untuk memahami Kemampuan untuk mengelola
perasaan, emosi dan nilai-nilai diri emosi, pikiran dan perilaku diri
sendiri, dan bagaimana sendiri secara efektif dalam situasu
pengaruhnya p a d a perilaku diri dan untuk mencapai tujuan dan
dalam situasi dan konteks aspirasi.
kehidupan

Kesadaran Sosial

Kemampuan untuk memahami sudut p a n d a n g dan


da pa t berempati dengan orang lain termasuk
mereka yang berasal dari latar belakang, budaya,
dan konteks yang berbeda -beda
5 KOMPETENSI SOSIAL DAN EMOSIONAL
Pengambilan Keputusan yang
Ketrampilan Berelasi Bertanggungjaw ab
Kemampuan untuk membangun dan Kemampuan untuk mengambil
mempertahankan hubungan yang pilihan-pilihan membangun yang
sehat dan sportif. berdasar atas kepedulian,
kapasitas dalam
memoertimbangkan standra etis
dan rasa aman, untuk mengevaluasi
manfaat dan konsekuensi dari
bermacam-macam tindakan dan
perilaku untuk kesejahteraan
psikologis ( well being ) diri sendiri,
masyarakat, dan kelompok.
KESADARAN PEBUH ( MINDFULNESS )

Kesadaran yang muncul ketika seseorang memberi


perhatian secara sengaja p a d a kondisi saat sekarang
dilandasi rasa ingin tahu ( tanpa menghamiki ) dan
kebaikkan )
Kesadaran penuh ( midfulness ) sebagai dasar penguatan 5
( lima ) kompetensi sosial emosional
Praktik kesadaran penuh ( mindfulness ) bisa menggunakan
teknik STOP.
KESADARAN PEBUH ( MINDFULNESS ) TEKNIK STOP
KESEJAHTERAAN
PSIKOLOGIS
( WELL - BEING )

Sebuah kondisi individu yang memiliki


sikap yang positif terhadap diri sendiri
dan orang lain, da pa t membuat
keputusan dan mengatur tingkah lakunya
sendiri, da pa t memnuhi kebutuhan dirinya
dengan menciptakan dan mengelola
lingkungan dengna baik, memiliki tujuan
hidup dan membuat hidup mereka lebih
bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan
dirinya.
MATERI MODUL 2.2 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

COACHING
SEBUAH PROSES KOLABORASI YANG BERFOKUS PADA SOLUSI, BERORIENTASI
PADA HASIL YANG SISTEMATIS, COACH MEMFASILITASI PENINGKATAN
PERFORMA KERJA, PENGALAMAN HIDUP, PEMBELAJARAN DIRI, DAN
PERTUMBUHAN PRIBADI DARI COACHEE.
1. FOKUS PADA COACHEE YANG AKAN
PARADIGM A DIKEMBANGKAN
2.BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU

BERPIKIR 3.MEMILIKI KESADARAN DIRI YANG TINGGI


4.MAMPU MELIHAT PELUANG DAN MASA
COACHING DEPAN
KEM ITRAAN KREATIF
PROSES Percakapan dua arah, antara
coach dan coachee dengan
Posisi coach dan
memicu proses berpikir

PRINSIP coachee setara, tidak


ada yang lebih tinggi
coachee untuk menggali dan
mencari solusi dari
permasalahn yang dialami

COACHING
atau lebih rendah. coachee untuk menggali ide-
ide baru.

M EM AKS IMALKAN
POTENSI
Percakapan diakhiri
dengan suatu rencana
tindak lanjut yang
diputuskan oleh coachee
untuk dikembangkan.
KEHADIRAN
PENUH/
PRESENSE
Hadir seutuhnya untuk coachee , sehingga
badan, pikiran, hati selaras saat melakukan
proses coaching.

MENDENGARKAN AKTIF

Coach lebih banyak sebagai pendengar dan


sedikit memberi pertanyaan, terfokus pada
coachee sebagai mitra.

MENGAJUKAN KOMPEtEnSI
PERTANYAAN BERBOBOT
Pertanyaan yang diajukan dengan
IntI COACHIng
menggunakan kata kunci yang diucapkan oleh
coachee, untuk menstimulus pemikiran
coachee , memunculkan ide-ide baru.
SUPERVISI AKADEMIK
DEngAn COACHIng
Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan
berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai
pemimpin pembelajaran untuk pembelajaran yang berpihak pada
murid.
melalui tiga tahap yaitu :
1.Pra observasi
2.Observasi
3.Pasca observasi
dengan menggunakan paradigma coaching.
1. Sebagai pamong yang menuntun kekuatan kodrat atau potensi yang
dimiliki peserta didik
2.Menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai kebutuhan
belajarnya yang beragam melalui pembelajaran berdiferensiasi
3.Membangun komunikasi yang empatik dan memberdayakan sebagai
PERAn SAyA SEBAgAI pemimpin pembelajaran dalam membuat perubahan strategis yang
SEORAng COACH DI mampu menggerakkan komunitas pada ekosistem belajar.
SEKOLAH DAn 4.Menciptakan pengalaman dan lingkungan belajar yang memperhatikan
KEtERKAItAnnyA
kebutuhan sosial dan emosional peserta didik secara holistik.
DEngAn MAtERI
PEMBELAjARAn 5.Membantu seorang coachee (peserta didik atau rekan sejawat) untuk
BERDIFEREnSIASI DAn dapat mengendalikan diri dan emosi, menimbulkan rasa empati,
PEMBELAjARAn SOSIAL meningkatkan keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang
EMOSIOnAL ADALAH : tepat dengan semangat pemberdayaan
6.Membantu coachee untuk menemukan kekuatan dirinya dan menjadi
mandiri melalui pendampingan yang mengedepankan semangat
memberdayakan.
7.Membantu rekan sejawat untuk mengembangkan kompetensi diri
mereka dan menjadi otonom dengan paradigma berpikir dan prinsip
coaching.
t ERIM A
KASIH
SALAM DAN BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai