Disusun oleh :
Luluk Ufaeroh 212207089
Maria Dian Kurnia 212207090
Marshelyn Natalia T 212207091
Meilia Amabel 212207092
Mirnawati Baba 212207093
Nida Rahmi 212208094
R. Dyah Permata Sari 212207095
Rifda Annisa Risviana 212207096
2. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti
nekrosis jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing dalam uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan benda asing tersebut. Apabila pada kehamilan kurang dari 8
minggu, villi khorialis belum menembus desidua serta mendalam sehingga hasil
konsepsi dapat keluar seluruhnya. Apabila kehamilan 8-14 minggu vili
khorialis sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta tidak dapat dilepaskan
sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan dari pada plasenta
(Prawirohardjo, 2010).
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka
dia dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal
dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan
karena cairan amnion menjadi kurang oleh sebab diserap dan menjadi agak
gepeng. Dalam tingkat lebih lanjut menjadi tipis. Kemungkinan lain pada janin
mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya maserasi, kulit terkelupas,
tengkorak menjadi lembek,perut membesar karena terasa cairan dan seluruh
janin bewarna kemerah-merahan (Ai Yeyeh et al., 2010).
3. Contoh Kasus
Tanggal 31 Maret 2022 jam 08.00 WIB Ny R umur 22 tahun dan
suaminya Tn E umur 25 tahun datang ke PUSKESMAS Kalisari dengan
keluhan Ibu mengatakan sakit perut bagian bawah, keluar darah dari jalan
lahir sejak tadi malam, pagi tadi jam 07.30 WIB ibu mengeluarkan darah
disertai gumpalan cukup banyak (kira-kira 1 gelas air mineral). Setelah di
laukan anamnesa 2 hari yang lalu ibu jatuh terpeleset di kamar mandi. Ibu
mengatakan HPHT 06 Januari 2022 UK 12 minggu. Ini merupakan kehamilan
pertama yang diinginkan dan tidak ada riwayat keguguran sebelumnya. Ibu
mengatakan sudah pernah periksa ANC saat umur kehamilan 8 minggu, sudah
mengetahui bahwa masa kehamilan membutuhkan istirahat yang cukup.
Suami dan keluarga menyambut kehamilan dengan baik. Keluhan dirasakan
pada trimester I mual pusing dan perdarahan. Pola nutrisi Ny R terpenuhi
dengan baik. Pola eliminasi Ny R juga terpenuhi dengan baik. Untuk aktivitas
sehari – hari Ny R mengatakan sehari-hari melakukan pekerjaan rumah
seperti mecuci, menyapu dan memasak istirahat 8 jam dimalam hari dan 1
jam siang hari. Aktivitas seksual 2 kali seminggu tidak ada keluhan.
Imunisasi TT lengkap, Ny R dan keluarga tidak ada riwayat penyakit menular,
menahanun, dan menurun. Ny R mengatakan tidak ada kebiasaan yang
mengganggu kesehatannya, ibu memiliki jaminan Kesehatan BPJS.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD : 90/60, N : 75 x
menit, R : 21 x/ menit, S : 36,5 0C, wajah tampak pucat, konjungtiva anemis,
pemeriksaan abdomen tidak ada bekas luka operasi, terdapat nyeri tekan, TFU
sesuai usia kehamilan, pada pemeriksaan inspeksi genetalia tampak sebagian
jaringan di vulva. Pemeriksaan ekstremitas kaki tidak odema, tampak pucat
pada kuku-kuku kaki. Pemeriksaan Hb 9 gr/dl.
Ny. R Usia 22 Tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 12 dengan Abortus Inkomplit di poli
KIA PUSKESMAS Kalisari
DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan nyari perut bagian bawah, keluar darah dari jalan lahir sejak tadi
malam, pagi tadi jam 07.30 WIB ibu mengeluarkan darah disertai gumpalan
cukup banyak (kira-kira 1 gelas air mineral). 2 hari yang lalu ibu jatuh terpeleset
di kamar mandi
2. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 12 tahun, siklus menstruasi
kurang lebih 28 hari, lamanya menstruasi 6-7 hari, sehari ganti pembalut 3x,
menstruasi teratur, Sifat , ibu mengatakan tidak pernah nyeri pada waktu
menstruasi.
3. Riwayat perkawinan
Menikah sah, menikah 1 kali, umur ibu menikah 21 tahun dengan suami umur 24
tahun, lamanya 1 tahun.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan dan tidak pernah keguguran.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi hormonal maupun
alat.
6. Riwayat penyakit Menular, Menahun dan Menurun.
Riwayat penyakit sekarang: ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
jantung, ginjal, asma, Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit
seperti batuk, pilek, flu dan demam, TBC, epilepsy, hepatitis dan DM
7. Riwayat Penyakit Keluarga Menular, Menahun dan Menurun.
ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti jantung, DM, hipertensi. Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit yang menular seperti TBC,hepatitis B, dan HIV/AI
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Nutrisi
Makan : 3-4 kali sehari, porsi 1 piring penuh, pagi : jenis nasi, sayur, tempe,
tahu, daging dan buah. Siang : nasi, sayur, daging, ngemil snack. Malam :
nasi, sayur, telur dan ngemil
Minum : 8- 9 gelas sehari, jenis air putih dan the
2) Eliminasi
BAB : 1 kali sehari, konstipasi lunak, warna kuning
BAK : 5-7 kali warna kuning jernih
3) Istirahat
Siang 2-3 jam dan Malam 7-9 jam
4) Aktivitas
Ibu mengatakan pekerjaan rumah dibantu suami, bekerja dan ibu mengatakan
tidak berolahraga.
5) Personal Hygiene
Gosok gigi : 3 kali sehari, Mandi : 2 kali sehari dan Ganti baju : 2 kali sehari
9. Seksualitas
Ibu mengatakan sejak mengetahui hamil saat usia kehamilan 8 minggu belum
pernah melakukan hubungan seksual.
10. Riwayat psikologi
a. Kehamilan ini diinginkan
b. Pengetahuan ibu tentang kehamillan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan. Bahwa masa
kehamilan membutuhkan gizi dan istirahat yang cukup untuk
perkembangan janin di dalam kandungan.
c. Pengetahuan ibu tentang kondisi/keadaan yang dialami sekarang
Ibu mengatakan mengetahui bahwa perdarahan yang dialami itu membuat
khawatir dan merasa cemas.
d. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini
Ibu mengatakan antusias dan sangat bahagia terhadap kehamilan saat ini.
e. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan keluarga mendukung dengan kehamilan ini.
f. Persiapan/rencana persalinan
Ibu mengatakan memiliki rencana untuk melahirkan di Bidan.
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital : TD : 90/60 mmHg
N : 78 x/ menit
S : 36, 5 0C
R : 21 x/ menit
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
LILA : 24 cm
B. Pemeriksaan fisik
1. Kepala dan leher : wajah tampak pucat, konjungtiva anemis, bibir tampak
pucat. Pada leher tidak ada pembesaran kenjar tiroid dan tidak ada nyeri
tekan.
2. Payudara : payudara simetris, tidak tampak seperti kulit jeruk, tidak ada
benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
3. Abdomen: tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembersaran organ
hati, ada nyeri tekan pada abdomen bawah, TFU sesuai umur kehamilan.
4. Ekstremitas atas dan bawah : tidak ada odema, tampak pucat pada kuku-
kuku kaki.
5. Genetalia : terdapat pengeluaran darah pada vagina setengah softek,
warna merah tidak ada bau busuk. Tampak Sebagian jaringan berada di
vulva.
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hb : 9 gr/dl
ANALISA
Ny. R usia 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan 12 Minggu dengan abortus inkomplit.
PENATALAKSANAAN
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami serta menjelaskan
keadaan yang dialaminya, bahwa ibu mengalami abortus inkomplet.
Ibu dan suami memahami dan mengerti dengan keadaannya.
2. Memberikan oksigen 2 lpm untuk mencegah hipoksia pada ibu karena
perdarahan.
Ibu mendapat oksigen 2 lpm melalui kanul nasal.
3. Memberikan cairan infuse Ringer Laktat 20 tetes/menit.
Ibu telah dipasang infus pada tangan kanan.
4. Memberikan asupan nutrisi dan cairan untuk ibu.
Ibu minum the hangat manis, dan makan 5 suap nasi.
5. Memberikan obat antinyeri, dan tablet fe
Fe 1 tablet
Asam mefenamat 1 tablet
6. Menjelaskan kepada ibu dan suami bahwa ibu harus segera dirujuk ke rumah
sakit karena mengalami abortus inkompet harus ditangani dokter spesialis dan
meminta inform concent.
Ibu dan suami setuju untuk merujuk ibu ke rumah sakit.
7. Memberitahu RS tujuan via telepon bahwa akan merujuk pasien dengan abortus
inkomplet, dan menanyakan apakah ada kamarnya dan ada dokternya.
Terdapat kamar rawat inap dan terdapat dokter spesialis yang berjaga.
8. Membuat surat rujukan BPJS dari puskesmas yang di tandatangani dokter
puskesmas dengan mencantumkan Riwayat Tindakan dan pemberian obat di
puskesmas.
Surat rujukan BPJS dari puskesmas sudah di tandatangani dokter puskesmas
dengan mencantumkan Riwayat Tindakan dan pemberian obat di puskesmas.
9. Menyiapkan rujukan BAKSOKUDA (Bidan, Alat, Kendaraan, Surat, Obat,
Uang, Donor darah)
Bidan : bidan Ani merupakan bidan puskesmas yang akan ikut merujuk ibu ke
RS
Alat : membawa alat partus lengkap, tensimeter, thermometer, dan tabung
oksigen.
Kendaraan : menggunakan ambulance puskesmas untuk merujuk
Surat : membawa surat rujukan BPJS dari puskesmas yang ditanda tangani
doktek dengan mencantumkan Riwayat Tindakan dan pemberian obat di
puskesmas.
Obat : membawa obat-obat emergenci, termasuk oksitosin dan ergometrin.
Uang : selain ibu sudah memiliki BPJS ibu juga sudah membawa uang yang
cukup.
Donor darah : suami bersedia mendonorkan darah untuk ibu karena golongan
darah sama.
10. Merujuk ibu ke rumahsakit
Ibu di rujuk ke RSUD kota setempat.