Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK MAKALAH

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

1. Akhmad Bukhari 2102096105


2. Atika Nur Fajriati 2102096068
3. Desi Puspita 2102096086
4. Frederik Da Foster Jerli 2102096062
5. Juliana Parembang 2102096095
6. Lastri Maysia 2102096102
7. Risky Juliana 2102096106
8. Rahman Usnul Hakim 2102096066

ADMINISTRASI BISNIS (B)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

TAHUN 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Dalam dunia bisnis saat ini, persaingan semakin ketat dan maju seiring dengan
peningkatan teknologi yang semakin canggih. Inilah salah satu bukti pembangunan
yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Perkembangan yang pesat ini
menimbulkan persaingan antar perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan juga harus
memikirkan bagaimana bertahan dalam persaingan karena tanpa adanya perubahan
akan mengalami kemunduran bahkan jatuh dari dunia usaha. mengembangkan cara
untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. Dalam konteks ini,
pemikiran dan studi telah dikembangkan untuk menemukan cara yang lebih baik
untuk menghasilkan produksi secara optimal sehingga dapat mencapai target waktu
yang tepat, jumlah yang tepat, kualitas yang tepat dengan biaya yang lebih efisien.
Anggaran sebagai suatu sistem tampaknya cukup memadai untuk digunakan
sebagai alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian semua kegiatan. Selain itu,
anggaran sebagai alat pengendalian manajemen merupakan rangkaian tahapan
yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengelolaan seluruh aspek kegiatan
yang dilakukan oleh pusat pertanggungjawaban difokuskan pada operasi dan
pengelolaan yang efektif dan efisien yang pada akhirnya menggambarkan kinerja.
dari tujuan perusahaan. Umumnya setiap perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan dan mengembangkan usahanya berbagai fasilitas dan
usaha yang dijalankan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai
Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya faktor tenaga kerja dan faktor perusahaan. Keberhasilan memperoleh
laba tergantung pada manajemen perusahaan dalam menjalankan operasinya,
misalnya dengan menggunakan cara yang efisien untuk mengatur dan
mengendalikan faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan.

Rumusan masalah

1. Pengertian
2. Karakterisik
3. Fungsi
4.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian biaya tenaga kerja langsung

Menurut Mangasa Sinurat,et al., “Biaya tenaga kerja (labor cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membayar gaji/upah karyawan dibagian produksi”. Sedangkan
definisi lain dari biaya tenaga kerja langsung “adalah gaji/upah tenaga kerja yang
diberikan kepada pekerja yang secara langsung berhubungan untuk memproses
bahan baku menjadi barang jadi”.

Biaya tenaga kerja langsung adalah bagian dari upah atau gaji yang bersifat khusus
dan berkaitan dengan pembuatan suatu produk, pemesanan pekerja tertentu, atau
penyediaan jasa juga, dan dapat dikatakan bahwa ini adalah biaya tenaga kerja.
dilakukan oleh pekerja yang benar-benar membuat produk.

Menurut L.M. Samryn: “Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari biaya-biaya tenaga
kerja pabrik yang dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah ke dalam produk-
produk tertentu. Biaya ini juga sering disebut touched labor karena biaya ini
dibayarkan kepada para pegawai atau buruh yang secara langsung melaksanakan
proses produksi. Biaya ini terjadi karena adanya penggunaan tenaga kerja dalam
proses produksi.”

Oleh karena itu biaya tenaga kerja langsung dapat diartikan sebagai biaya atau upah
yang dibayarkan kepada pekerja yang bekerja secara langsung untuk menghasilkan
suatu produk, biaya ini akan dikaitkan dengan biaya produksi atau dengan produk
yang dihasilkan nantinya.

Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam mengambil


keputusan adalah faktor biaya, karena biaya akan sangat berpengaruh terhadap
perusahaan dalam menyusun rencana pengendalian biaya, termasuk biaya tenaga
kerja langsung.

Karakteristik-karakteristik biaya tenaga kerja langsung

a. Besar kecilnya biaya ini berhubungan langsung dengan tingkat kegiatan


pekerjaan yang dilaksanakan

b. Biaya yang dikeluarkan merpakan biaya variabel

Secara umum dikatakan bahwa jenis biaya ini merupakan biaya yang berhubungan
langsung dengan penentuan harga proyek atau pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.
Hendra S. Raharjaputra mendefinisikan biaya langsung (direct cost) sebagai “biaya
yang dikeluarkan atau dikorbankan oleh perusahaan yang berhubungan langsung
dengan produk atau barang yang dibuat”.

Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung yaitu:

a. Setup time

Biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memulai produksi disebut sebagai
biaya pemula yang meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk membuat rancang
bangun, penyusunan mesin dari peralatan, latihan bagi para tenaga kerja dan
kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat belum adanya pengalaman.

b. Waktu menganggur (idle time)

Dalam proses pengolahan produk seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan


mesin atau kekurangan pekerjaan. Hal ini tentu mengakibatkan karyawan akan
menganggur.

Menurut Hery: “Biaya tenaga kerja manufaktur langsung, meliputi kompensasi atas
seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya secara
ekonomi dengan cara yang layak berdasarkan hubungan sebab akibat. Gaji dan
tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang mengubah bahan baku menjadi
produk diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja manufaktur langsung.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah
bagian dari upah atau gaji yang secara konsisten dan khusus dialokasikan atau
berkaitan dengan pembuatan produk, urutan pekerjaan tertentu, atau penyedia jasa
juga dan biaya ini merupakan kompensasi bagi pekerja yang terlibat langsung.
dalam proses produksi yang terlibat dan siapa yang benar-benar membuat produk
pada lini produksi tersebut.

Pengendalian merupakan hal yang penting dalam pencapaian tujuan objektif


disetiap perusahaan. Menurut Thomas S. Bateman dan Scott A. Snell “Pengendalian
(control) didefinisikan sebagai proses yang mengarahkan aktivitas individu kearah
pencapaian tujuan organisasi”.

Kontrol membantu manajer memantau efektivitas perencanaan, pengorganisasian


dan kepemimpinan, dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

Menurut William G. Nickels, dkk: “Proses pengendalian adalah satu kunci terhadap
sistem manajemen yang berhasil karna pengendalian memberikan umpan balik yang
memungkinkan manajer dan pekerja untuk menyesuaikan jika ada penyimpangan
terhadap rencana dan perubahan dalam lingkungan yang telah memengaruhi
kinerja.”

Pada perusahaan yang masih tergolong kecil, pemilik umumnya akan berperan
sebagai pemimpin langsung dalam perusahaan, bahkan ada yang langsung
menangani tugas-tugas di perusahaan. Namun jika perusahaan sudah berkembang
dan termasuk dalam kategori perusahaan besar dan tugas perusahaan dilakukan
oleh pimpinan, maka pemilik nantinya akan kesulitan untuk mengendalikan
perusahaan.

Menurut William G. Nickels dkk, : “Pengendalian melibatkan penetapan standar yang


jelas untuk menentukan apakah sebuah organisasi mengalami kemajuan terhadap
tujuan dan sasarannya, memberikan ganjaran kepada orang-orang untuk melakukan
pekerjaan yang baik dan mengambil tindakan korektif jika tidak.”

Dalam setiap aktivitas atau kegiatan tenaga kerja sebaiknya digolongkan menurut
kegiatan departemen perusahaan nya, menurut William G. Nickels dkk,
“Departementalisasi memungkinkan karyawan untuk berspesialisasi dan bekerja
sama dengan efisiensi juga menghemat biaya”

Dengan adanya klasifikasi ini maka karyawan akan lebih fokus pada pekerjaannya
karena sudah terspesialisasi, klasifikasi ini juga berguna untuk mempermudah dalam
mengontrol biaya tenaga kerja yang terjadi pada setiap departemen yang dibentuk
dalam perusahaan sehingga biaya tenaga kerja akan lebih efisien. Setiap kepala
departemen bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tenaga kerja beserta
biaya tenaga kerja yang terjadi di departemennya.

Ada dua aspek pengendalian biaya tenaga kerja langsung, yaitu perhatian terus
menerus, standar dibandingkan realisasi, dan pelaporan harian. Hal-hal yang dapat
dilaporkan adalah:

1) realisasi jam kerja

2) standar jam kerja

3) penyimpangan waktu laporan dan evaluasi, laporan harus memuat informasi


yang sebenarnya, berupa laporan pelaksanaan tiap departemen sesuai
periode laporan.

Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa:

1) Setiap pengendalian harus dilakukan dengan menyusun rencana terlebih dahulu,


yaitu bagaimana kondisi atau kondisi yang diinginkan

2) Pengendalian adalah suatu proses atau bisnis, dimana pelaksanaan kegiatan


akan dibandingkan dengan rencana kegiatan yang diperlukan

3) Akibat yang akan timbul kemudian dapat berupa perbaikan rencana kegiatan
yang diinginkan, perbaikan pelaksanaan rencana, atau perbaikan rencana dan
pelaksanaan. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung memerlukan suatu
ukuran atau standar yang akan digunakan sebagai ukuran pengendalian biaya
tersebut, ukuran ini disebut biaya standar.
Manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:

1. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien, karena rencana yang matang.

2. Pengeluaran biaya tenaga kerja menjadi lebih efisien, karena sudah diatur.

3. Harga pokok dagang dapat dihitung secara tepat.

4. Dapat dipakai sebagai alat pengawasan.

Rumus:

Biaya TKL= DLH x Tingkat Produksi x Tarif Upah TKL

Informasi yg dibutuhkan

1. Jenis Produk

2. Tingkat Produksi → unit produksi setiap periode (diambilkan dari anggaran


produksi)

3. DLH (Direct Labor Hours/Jam TKL) → jam TKL yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan 1 unit barang jadi di masing-masing departemen produksi

4. Tarif Upah TKL

Fungsi penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:

1. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien, karena

rencana yang matang.

2. Pengeluaran biaya tenaga kerja menjadi lebih

efisien, karena sudah diatur.

3. Harga pokok dagang dapat dihitung secara tepat.

4. Dapat dipakai sebagai alat pengawasan.

Satuan hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung atas

Pengertian Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung pengertiannya terbatas padatenaga kerja di pabrik yang
tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biayaoverhead pabrik.

Tenaga kerja langsung memiliki sifat :


 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara
langsungdengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenagakerja jenis ini merupakan biaya variabel.
 Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu dalam pabrik,
tetapi dapat di luar pabrik. Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam
lingkungan pabrik maka biaya yang dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan
dalam penganggaran biaya pabrik.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran

tenaga kerja adalah :

 Kebutuhan tenaga kerja


 Pencarian dan penarikan tenaga kerja
 Latihan bagi tenaga kerja baru
 Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja
 Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
 Pengawasan tenaga kerja

Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung

Dalam suatu perhitungan biaya standar, varians total dibagi menjadi varians harga
dan varians penggunaan. Varians harga (tarif) adalah perbedaan antara tarif aktual
dan tarif standar dikalikan dengan jam kerja yang digunakan. Varians penggunaan
(efisiensi) adalah perbedaan antara jam kerja aktual dengan jam standar dikalikan
dengan standar tarif, hasil perbandingan standar dengan realisasi biaya tenaga kerja
langsung dapat diidentifikasi menjadi:

a. Varians tarif upah

Varians ini terjadi karna adanya perbedaan antara tarif upah yang dianggarkan
dengan tarif upah riil.

Rumusnya Varians Tarif Upah= ( Tarif Upah dianggarkan-Tarif upah Rill) x Jam
Kerja Rill Apabila tarif upah yang dianggarkan tarif upah rill, maka varians yang
terjadi menguntungkan (favorable), apabila tarif upah yang dianggarkan tarif upah
rill, maka varians yang terjadi tidak menguntungkan (unfavorable).

b. Varians efisiensi

Varians ini terjadi karna adanya perbedaan antara jam standar dengan jam rill

Rumusnya Varians efisiensi= (jam kerja direncanakan - jam kerja rill) x tarif upah
dianggarkan Apabila jam kerja yang direncanakan > jam kerja rill, maka varians
yang terjadi menguntungkan (favorable), apabila jam kerja yang direncanakan < jam
kerja rill maka varians yang terjadi tidak menguntungkan (unfavorable)
c. Total Varians.

Setelah melakukan perhitungan varians efisiensi dan varians tarif upah selanjutnya.
melakukan perhitungan total varians dengan rumus:

Varians efisiensi XXX

Varians Tarif Upah XXX +

Total varians XXX

Studi Kasus

Untuk mengilustrasikan bagaimana menyusun Anggaran tenaga Kerja Langsung,


berikut diberikan satu contoh kasus. Dimisalkan PT.GM memproduksi dua jenis
produk yakni A dan B. Produk A diproduksi melalui tiga bagian yakni bagian 1,
bagian 2 dan bagian 3, sedangkan produk B diproses hanya melalui bagian 1 dan
bagian 3 saja. Berikut Data dan informasi lain:

 Rencana Produksi yang dicuplik dari Anggaran Produksi

 Standar Jam Tenaga Kerja Langsung/ Direct Labor Hours (JTKL/DLH)


 Standar Upah per DLH

Berdasarkan data dan informasi PT GM di atas, diminta:

1. membuat Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


2. membuat Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung

JAWAB:

1. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pertama menyiapkan format Tabel Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung yang
sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya mengisi setiap kolom.

Kolom a dan f diisi dengan menggunakan data Rencana Produksi yang dicuplik dari
Anggaran Produksi

Kolom b dan g diisi dengan data Standar DLH per unit produk

Kolom d dan i diisi dengan menggunakan data Standar Upah per DLH

Kolom-kolom lain diisi dengan perhitungan yang sesuai.

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung selengkapnya adalah sebagai berikut:


2. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung

Langkah pertama membuat format tabel Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung
yang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya mengisi kolom-kolom:

Kolom Produk A Bagian I diisi dengan jumlah DLH yang diperlukan untuk membuat
produk A di Bagian I. Data Jumlah DLH yang diperlukan untuk memproses produk A
di Bagian Idicuplik dari Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung yang sudah dibuat
untuk menjawab no.1

Kolom Produk B Bagian I diisi dengan cara yang sama dengan mengisi Kolom
Produk A Bagian I. Data Jumlah DLH yang diperlukan untuk memproses produk B di
Bagian I dicuplik dari Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung sebagaimana pada
jawaban no.1

Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung selengkapnya sbb:

Anda mungkin juga menyukai