Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

“INFORMASI KARIR”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pengembangan Bimbingan dan Konseling Belajar dan Karir
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Faiz Mudhokhi 21113251001
M. Wahyu Romadoni 21113251028

PROGRAM MAGISTER BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah
melimpahkan rakhmat serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah dengan tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
Makalah ini berjudul: “Informasi Karir”. Adapun tujuan penyusunan makalah
ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Bimbingan dan Konseling
Belajar dan Karir. Makalah ini memuat tentang Informasi Karir mengenai Konsep
Informasi karir, Cakupan karir, teknik dan metodenya. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Oleh karena itu
sewajarnya pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih.
Penuh harapan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan dunia pendidikan pada umumnya.
Yogyakarta, 23 Oktober
2021
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh tiap individu.
Setiap individu membutuhkan informasi guna melengkapi pengetahuan mereka
akan suatu hal. Pada dasarnya kebutuhan informasi tiap individu tidak akan
berkurang, dikarenakan selama individu masih hidup mereka dihadapkan pada
permasalah-permasalahan yang pada akhirnya membutuhkan informasi. Tiap
individu satu dengan yang lainnya memiliki kebutuhan informasi yang berbeda,
hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan antara keinginan dan kenyataan,
yaitu keinginan individu untuk mendapatkan informasi yang serba jelas dan
cepat, namun kenyataan tidak seperti yang diharapkan, mereka lebih lama
mendapatkan informasinya serta bahkan tidak jelas sehingga menghambat
individu mengambil keputusan.
Perkembangan era informasi yang sejajar dengan perkembangan ilmu
teknologi dan informasi (IPTEK), berdampak pada informasi yang ada menjadi
mudah tersebar sehingga dapat dikomsumsi oleh siapa saja. Komunikasi face to
face ataupun kegiatan daring secara tidak sadar juga memberikan pengaruh tidak
langsung dalam hal pertukaran data ataupun dalam hal mencari informasi.
Kemudahan seseorang dalam mendapatkan informasi saat ini juga berperan pada
seseorang menjadi tidak mampu untuk mengambil keputusan dikarenakan
banyaknya informasi yang didapatkan melalui berbagai media, salah satunya
adalah adalah keputusan dalam mengambil pilihan karir.
Dalam sudut pandang layanan BK, individu memerlukan berbagai
informasi, baik untuk kehidupan sehari-hari sekarang maupun perencanaan
kehidupan dan masa depannya. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai
sumber dari media lisan melalui perorangan, media tertulis dan grafis melalui
sumber formal, nonformal dan informal sampai dengan media elektronik melalui
sumber teknologi yang lebih tinggi. Siswa akan selalu dihadapkan dengan
sejumlah alternatif, baik yang berhubungan kehidupan pribadi,sosial belajar
maupun karirnya.
Siswa sering mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam
menentuan alternatif mana yang harus dipilih, salah satunya adalah kesulitan
dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karir
yang akan dipilihnya. Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputausan karir
dapat dihindari ketika siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang
hal-hal yang berhubungan dengan dunia karirnya. Karena itu siswa perlu
mendapatkan bimbingan dan pendampingan guna memperoleh pemahaman yang
memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat,
minat, cita-cita berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada pada dirinya. Tidak
cukup hanya memamahami diri tetapi harus disertai dengan pemahaman akan
kondisi yang ada dilingkungannya, seperti kondisi sosio-kultural, jenis dan
peluang pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan dunia kerja,
sehingga para siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian
rencana karir yang akan ditempuhnya
B. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas arah pembahasan, kami membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan informasi karir?
2. Bagaimanakah konsep informasi karir dalam layanan BK?
3. Apa sajakah cakupan dari informasi karir dalam layanan BK?
4. Bagaimana implementasi informasi karir dalam layanan BK?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud dari Informasi Karir.
2. Mengetahui konsep informasi karir dalam layanan BK
3. Mengetahui cakupan dari informasi karir dalam layanan BK
4. Mengetahui teknik dan metode penyampaian informasi karir dalam layanan
BK
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemahaman Informasi Karir


1. Pengertian Informasi
Dalam menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya, individu
memerlukan berbagai informasi, baik untuk keperluan kehidupannya sehari-
hari sekarang maupun untuk perencanaan kehidupannya ke depan. Menurut
Asmara (2016) menjelaskan bahwa Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Sumber informasi adalah data. Data kenyataannya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian–kejadian (event)
adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
Senada dengan pernyataan tersebut, Asmara (2016) juga mengutip
Gordon B Davis (2015:8) yang menjelaskan jika informasi adalah data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan–keputusan
yang sekarang atau keputusan–keputusan yang akan datang.
Kemudian, menurut Kusrini (2007) yang dikutip Asmara (2015)
menerangkan informasi adalah sebagai berikut : “Informasi adalah data
yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna
yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung
sumber informasi”.
Sedangkan menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Machmud (2013)
pengertian Informasi adalah sebagai berikut: “Informasi diartikan sebagai
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya”. Jadi Informasi adalah data yang diproses kedalam
bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan
keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang.
Ditambahkan menurut Sutabri (2012:22) yang dikutip oleh Hasugian
(2018) menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan jika informasi
merupakan Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses,
diklasifikasikan, dan diolah serta diinterpretasikan menjadi sebuah bentuk
yang penting dan bermanfaat serta berarti bagi penerima serta mempunyai
nilai nyata yang dapat dirasakan dalam pengambilan keputusan–keputusan
saat ini maupun masa yang akan datang atau mendukung sumber informasi.
2. Pengertian Karir
Dalam berbagai referensi pembahasan karir, beberapa tokoh menjelaskan
tentang pengertian karir, yaitu karir merupakan suatu rangkaian pekerjaan-
pekerjaan, jabatan-jabatan, dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan
dalam dunia kerja (Dewa Ketut Sukardi, 1989). Karir adalah semua
pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja
seseorang (Hani Handoko,2000). Menurut Gibson dkk (1995), karir adalah
rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan
aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.
Menurut Greenhaus (Irianto, 2001) terdapat dua pendekatan untuk
memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertama memandang karir
sebagai pemilikan (a property) dan/atau dari occupation atau organisasi.
Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas didalam
organisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu
menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing distrik,
manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing
dengan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan. Pendekatan
kedua memandang karir sebagai suatu properti atau kualitas individual dan
bukan occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi
pada setiap individu/pegawai.
Dengan memahahmi kedua pendekatan tersebut maka definisi karir
adalah sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related
experiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami
oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam
objective events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui
serangkaian posisi jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan
keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan (work related decisions).
Sedikit berbeda dengan pendapat diatas, Rene Suhardono (2013)
menjelaskan bahwa pekerjaan hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan
tertentu sedangkan karir adalah perjalanan hidup individu. Pekerjaan
berkaitan erat dengan jabatan dan penghasilan, sedangkan karir berkaitan
dengan kebahagiaan dan pencapaian dalam kehidupan. Jadi, pekerjaan yang
dimiliki oleh individu bersifat sementara sedangkan karir bersifat jangka
panjang. Pekerjaan merupakan bagian dari karir dan dapat berubah-ubah
sering perjalanan waktu.
Karir tidak dapat diprediksi dan kadang tidak sejalan dengan pendidikan
yang ditempuh oleh individu, maupun gelar yang telah diraih. Karir adalah
totalitas profesionalitas individu dalam menjalani hidup yang berkaitan
dengan passion, tujuan hidup dan motivasi untuk memberikan manfaat
kepada lingkungan. Kesuksesan dalam berkarir tergantung cara pandang
individu terhadap karir itu sendiri. Jika seseorang menganggap karir itu
adalah penghasilan dan jabatan, maka kesuksesannya tergantung pada
banyaknya uang yang dhasilkan dan tingginya jabatan yang dipegang.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karir
adalah suatu status atau jenjang pekerjaan atau pilihan profesi individu baik
itu yang memberikan umpan balik kepada individu baik berupa materi,
maupun kepuasan diri.
3. Bentuk-bentuk Informasi Karir
Penjelasan tentang informasi dan karir diatas, memberikan pemahaman
bawah informas karir merupakan sekumpulan data yang berkaitan dengan
suatu status atau jenjang pekerjaan atau pilihan profesi individu yang mana
hal tersebut mampu memberikan umpan balik baik berupa materi maupun
kepuasaan diri, yang mana data tersebut telah diproses, diklasifikasikan, dan
diolah serta diinterpretasikan menjadi sebuah bentuk yang penting dan
bermanfaat serta berarti bagi penerima serta mempunyai nilai nyata yang
dapat dirasakan dalam pengambilan keputusan–keputusan saat ini maupun
masa yang akan datang atau mendukung sumber informasi.
Informasi karir dalam pelaksanaannya dapat memiliki berbagai bentuk,
menurut Munandir (1999: 170) memberikan klasifikasi informasi karir
menjadi beberapa macam, yang secara ringkas dapat diuraikan informasi
karir menurut sifatnya, yatu informasi kualitatif (meliputi sifat pekerjaan
yang dilakukan, persyaratan yang dituntut, dan imbalan keadaan dan kondisi
kerja) dan informasi kuantitatif (berupa angka-angka atau jumlah), seperti
penyebaran pekerjaan, arah kecenderungan, dan data banyaknya lowongan
kerja. Bisa juga digolongkan menjadi informasi pokok (kekariran) dan
informasi konteks karir, termasuk di dalamnya informasi sosial-budaya.
Bentuk konkret bahan informasi dapat berupa empat macam, yaitu lisan,
tertulis, audiovisual, dan disket program komputer (Winkel: 2004: 322).
Kemudian Menurut Anthony V Naido dkk, yang mengutip Watts &
Sultana (2004) secara luas mendefinisikan Bimbingan karir sebagai suatu
layanan untuk membantu individu atau kelompok untuk memuat
pendidikan, pelatihan dan pilihan pekerjaan dan untuk mengelola
perencanaan karir peserta didik di berbagai tigkat pendidikan dan
lingkungan kerja. Layanan informasi karir ini bisa berbentuk tatap muka
atau daring (berbasis WEBSITE dan mencakup layanan informasi karier,
penilaian dan alat penilaian diri peserta didik, wawancara konseling,
pendidikan karir, program manajemen karir, program simulasi karir, dan
program pencarian kerja. Kemudian Surya (1988: 237) juga menjelaskan
mengenai berbagai macam informasi dunia kerja secara singkat yang dapat
dijabarkan sebagai berikut: a) struktur okupasional, b) kecenderungan
lapangan kerja baik tingkat nasional maupun regional, c) kualifikasi tenaga
kerja, d) fungsi tenaga kerja, e) persyaratan okupasional, f) keterbatasan-
keterbatasan okupasional, g) tingkatan pemasukan okupasional, h) deskripsi
dan kondisi okupasional, dan i) imbalan kerja.
Uraian di atas, memberi berbagai gambaran mengenai bentuk-bentuk
informasi karir, yang dapat disimpulkan bahwa informasi karir dapat berupa
tulisan, lisan maupun audiovisual. Informasi yang tercakup dapat bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Secara luas, dalam informasi karir juga
melingkupi berbagai data mengenai pekerjaan yang akan digeluti termasuk
di dalamnya masalah pendapatan.
Ada beberapa bentuk informasi karir yang dicetak menurut Sukardi
(1989:42), diantaranya:
a. Career Fiction
Uraian yang berhubungan dengan sesuatu pekerjaan dengan
kewajiban, kondisi, sifat pekerjaan serta jenjang kenaikan yang
diwujudkan dalam bentuk gambar-gambar berupa pengalaman-
pengalaman tokoh cerita.
b. Geografi
Suatu uraian mengenai kehidupan seseorang yang telah berhasil
dalam bidang usahanyan dan menggambarkan pula tentang berbagai
permasalahannya yang dihadapi dan dalam mempersiapkan dan
membina serta memajukan usahanya itu.
c. Occupational Monograph
Suatu bentuk informasi yang menguraikan secara luas semua tahp-
tahap pekerjaan dan mengemukakan pula analisa komprehensif
terhadap suatu bidang pekerjaan dan pekerjaan lain yang saling
berkaitan.
d. Occupational Brief
Adalah lebih sempit ruang lingkupnya dibandingkan dengan
occupational monograph yang menguraikan berbagai jenis
spesialisasi dalam satu bidang pekerjaan yang memakai istilah-istilah
yang umum. Uraiannya secara umum berbentuk seperti prosa.
e. Occupational Abstract
Occupational abstract dapat berbentuksibuk prosa maupun outline
yaitu berupa suatu ringkasan yang padat dan menguraikan tentang
satu pekerjaan dalam suatu bidang pekerjaan, disertai dengan
kewajiban sifat pekerjaan dalam bentuk istilah-istilah yang umum.
f. Poster On Chart
Suatu bentuk informasi jabatan yang dikemukakan dengan memakai
gambar-gambar, grafik-grafik tabel-tabel dan sebagainya dalam tata
warna maupun hitam putih, yang secara langsung menggambarkan
informasi pekerjaan, kesempatam, kecenderungan, kualifikasi dan
persiapan.
g. Article or Reprint
Suatu bentuk informasi jabatan yang menguraikan mengenai suatu
pekerjaan atau seseorang yang melakukan pekerjaan, yang biasanya
diuraikan dalam bentuk esai dan dimuat di surat kabar, majalah atau
media penerbitan lainnya.
h. Job Series
Job Series biasanya bisa diwujudkan dalam bentuk buku, artikel,
yang menguraikan secara luas suatu bidang pekerjaan, dengan
memerlukan keterangan singkat dari semua kesepakatan kerja yang
ada dalam satu bidang kerja.
i. Recruitment Literature
Suatu informasi promosi yang ditujukan untuk mengerahkan para
pemuda dan pemudi untuk memasuki suatu pekerjaan. Disini
dikemukakan secara singkat tentang fakta-fakta pekerjaan.
j. Community Survey, Economic, Job Analysis
Suatu bentuk informasi yang mewujudkan uraiannya dalam bentuk
laporan yang sifatnya komprehensif, statistik dari suatu perusahaan
yang ruang geraknya lokal maupun nasional.
k. Business and Industrial Descriptive Literature
Menguraikan satu perusahaan atau usaha tertentu yang menunjukkan
ruang lingkup dan kesempatan-kesempatan peerjaan tertentu.
l. Other
Berbagai macam bentuk informasi jabatan yang dinyatakan dengan
bentuk-bentuk yang berbeda seperti di atas.
B. Konsep Informasi Karir dalam Layanan BK
Dalam layanan BK, konsep dari informasi diwujudkan dalam Layanan
Informasi. Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam
bimbingan dan konseling di sekolah yang berfungsi untuk membantu siswa agar
dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap
pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi,
sosial, belajar ataupun karirnya. Melalui layanan informasi diharapkan para
siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
kepentingan siswa itu sendiri.
Winkel (2004: 631) menjelaskan pengertian karier yang mencakup
seluruh aspek kehidupan seseorang, yang dalam hal ini meliputi tiga aspek
yakni (a) peran hidup (life role), misalnya sebagai pekerja, anggota keluarga,
anggota masyarakat, (b) lingkungan hidup (life setting) misalnya dalam
keluarga, sekolah, lingkungan pekerjaan, (c) peristiwa kehidupan (life event),
misalnya saat masuk pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan
pekerjaan,mengundurkan diri dari suatu pekerjaan.
Individu memerlukan berbagai informasi, baik untuk kehidupan sehari-
hari sekarang maupun untuk perencanaan kehidupan dan masa depannya.
Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber dari media lisan melalui
perorangan, media tertulis dan grafis, melalui sumber formal, nonformal dan
informal sampai dengan media elektronik melalui sumber teknologi yang lebih
tinggi.
Lebih lanjut Priyatno (1994:266), menyatakan bahwa ada tiga alasan
utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan. Pertama,
membekali individu dengan berbagai masalah yang dihadapi berkenaan dengan
sekitar, pendidikan, jabatan maupun sosial budaya. Kedua, memmungkinkan
individu dapat menentukan arah hidupnya “ke mana dia ingin pergi”. Ketiga,
setiap individu adalah unik.
Siswa akan selalu dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang
berhubungan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun karirnya. Mereka sering
mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif
mana yang harus dipilih. Salah satunya adalah kesulitan dalam pengambilan
keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karir yang akan dipilihnya.
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir dapat dihindari ketika
siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang
berhubungan dengan dunia karirnya.
Karena itu mereka perlu mendapatkan bimbingan dan pendampingan
guna memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan
karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, citacita, berbagai kekuatan serta
kelemahan yang ada dalam dirinya. Tidak cukup hanya memahami diri tetapi
juga harus disertai dengan pemahaman akan kondisi yang ada dilingkungannya,
seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek
pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bertautan dengan dunia kerja. Sehingga
para siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana
karir yang akan ditempuhnya.
Pemberian layanan informasi karir sangat memerlukan kekreatifan guru
bimbigan dan konseling dalam mengembangkan layanan yang diberikan kepada
siswa dan dalam membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Kreatif dalam penggunaan media maupun kreatif dalam membuat materi
layanan dan kreatif dalam memberikan layanan kepada siswa. Tak jarang materi
layanan informasi karir hanya sebatas pemberian informasi dan tanya jawab.
Metode yang berulang-ulang memang memudahkan konselor dalam
memberikan layanan namun upaya seperti ini menimbulkan kejenuhan siswa
dalam menerima dan memahami materi layanan. Siswa akan mengalami
kebosanan, dan efek dari kebosanannya adalah tidak memperhatikan dan tidak
mengindahkan materi layanan, bahkan mengacuhkannya. Padahal materi
layanan yang diberikan konselor kepada siswa akan membantu mereka dalam
menentukan karir siswa nantinya. Berbagai bentuk informasi yang disampaikan
akan memberikan gambaran tentang informasi karir yang akan mendukung
dalam setiap keputusan yang diambil siswa.
Tiap-tiap individu adalah unik dan dalam penanggannya tidak boleh
disamaratakan. Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar
dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki makna mendalam (meaningfull).
Pemilihan dan penentuan jenis materi dan media informasi yang tidak
didasarkan kepada kebutuhan dan masalah siswa akan cenderung tidak memiliki
daya tarik, sehingga siswa akan menjadi kurang partisipatif dan kooperatif
dalam mengikuti kegiatan layanan. Materi informasi yang lengkap dan akurat
sangat membantu siswa untuk lebih tepat dalam mempertimbangkan dan
memutuskan pilihan karirnya.
Karena hal itulah layanan informasi karir sangat penting bagi siswa.
Siswa yang memperoleh layanan informasi karir mendapatkan informasi dan
pemahaman lebih baik tidak hanya tentang dunia karir yang bisa mereka raih
tapi juga mengenai pemahaman mereka akan dirinya sendiri yang menyangkut
karir mereka dan bagaimana mereka bisa mengembangkan diri dalam karirnya
sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
C. Cakupan Informasi Karir dalam Layanan BK
Layanan informasi merupakan layanan yang memungkinan siswa
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti; informasi belajar,
pergaulan, karir, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah
membantu siswa agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu,
dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir berdasarkan informasi yang
diperolehnya yang memadai.
Pada hakekatnya, informasi karir merupakan salah satu bentuk pelayanan
dalam bimbingan karir yang berisikan sejumlah data, fakta yang dapat
menggambarkan keadaan diri sesorang, dengan segala potensinya, ruang lingkup
pendidikan dan pekerjaan serta seluk-beluk persyaratannya dan hubungan
keduanya. Informasi karir tidak hanya hanya merupakan objek faktual, tetapi
sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu
yang dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup di masa datang.
Kandungan dari informasi karir adalah suatu pelayanan karir yang
berusaha membantu individu untuk merencanakan, memutuskan dan
merencanakan masa depan yang akan dijalaninya. Winkel (2005: 623) Layanan
informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa
(klien) menerima dan memahami berbagai informasi seperti onformasi
pendidikan dan informasi jabatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa. Winkel
(2005:318) juga mengemukakan pandangannya bahwa : informasi yang
disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk
mengenal alternative-alternatif yang ada dan variasi kondisi yang berlaku
(information use), untuk menyelidiki semua kemungkinan dalam
pilihan,tindakan dan bentuk penyesuaian diri (exploratory use), untuk
memantapkan keputusan yang sedikit banyak sudah diambil (assurance
use),untuk mengecek ketelitian dan kesesuaian pengetahuan yang sudah dimiliki
(evaluative use), untuk mendapat tilikan terhadap rencana, gagasan dan
keinginan yang kurang realities dan kurang sesuai dengan kenyataan lingkungan
hidup (readjustive use) dan untuk dihubungkan dengan data tentang diri sendiri
supaya dapat diambil ketentuan yang mantap (synthesis use).
Berdasarkan penjelasan diatas nampak bahwa layanan informasi karir
diberikan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang
berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai siswa dan anggota masyarakat,
sehingga pemahaman yang diperoleh melalui informasi karir digunakan sebagai
bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar,
mengembangkan cita-cita dalam penyelengaraan kehidupan sehari-hari dalam
pengambilan keputusan.
D. Implementasi Informasi Karir dalam Layanan BK
Dalam mengimplementasikan Informasi Karir pada layanan Bimbingan
dan Konseling, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Layanan informasi
dapat diselenggarakan melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi yang
dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film atau video,
kunjungan ke perusahaan-perusahaan. Berbagai nara sumber, baik dari sekolah
sendiri, atau dari sekolah lain, dari lembaga-lembaga pemerintah, maupun dari
berbagai kalangan di masyarakat dapat diundang guna memberikan informasi
kepada siswa. Namun perlu diingat bahwa semua kegiatan hendaknya
direncenakan direncanakan secara matang. Layanan informasi dapat
dilaksanakan secara individual, klasikal dan ataupun diselenggarakan secara
umum. Dapat juga diberikan secara lisan ataupun seperti jurnal, majalah, dan
leaflet. Menurut Anthony V Naido dkk, yang mengutip Watts & Sultana (2004),
menjelaskan bahwa pentingnya pendidikan dan bimbingan karir di sekolah, tidak
hanya dalam membantu Peserta didik untuk membuat pilihan karir yang akan
mereka hadapi, tetapi juga dalam memberikan pemahaman dasar untuk
pembelajaran dan pengetahuan dalam pengembangan karir peserta didik. Hal ini
terbukti, misalnya, dalam dimasukkannya pendidikan karir dalam kurikulum,
memasukkan kesadaran karir, eksplorasi karir, dan pengembangan keterampilan
manajemen karir
Sumber informasi karir pada dasarnya hanya terdiri dari dua sumber
pokok, yaitu sumber pertama ialah pekerja itu sendiri, dan sumber kedua ialah
pemimpin yang memberi tugas kepada pekerja. Informasi dari sumber tersebut
biasanya diperoleh melalui tiga cara, yaitu dengan a) analisa jabatan, b) survey
lingkungan (community survey), c) survey lanjutan (follow up survey) (Sukardi,
1989: 39).
Winkel (2004: 323) menjabarkan mengenai berbagai sumber informasi
adalah badan pemerintah pusat yang bergerak di bidang pelayanan dan
pendidikan, seperti Departemen-Departemen Pertanian, Perdagangan,
Pertahanan dan Keamanan, Pendidikan dan Kebudayaan dan Tenaga Kerja;
organisasi lingkungan profesional, perindustrian dan perdagangan;
pencetak/penerbit komersial yang menerbitkan seri buku dan majalah, yang
memuat informasi tentang dunia pekerjaan, dunia pendidikan, dan seluk beluk
kehidupan pribadi-ssosial manusia; harian dan majalah mingguan yang
menampung pemasangan iklan pekerjaan dan program pendidikan; perusahaan
berstatus negara atau swasta yang menerbitkan brosur atau pamflet mengenai
lapangan aktivitasnya; institusi pendidikan tinggi lanjutan menerbitkan brosur
dan selebaran tentang bidang-bidang studi yang dikelolanya; badan swasta yang
menyusun media audiovisual dan variasi program komputer sebagai perangkat
lunak; siaran khusus TPI; orang perorangan yang memiliki kualifikasi dan
pengalaman di bidang pekerjaan, bidang pendidikan, dan bidang kesejahteraan
masyarakat tertentu, seperti tenaga 23 kerja senior, manajer dan pemimpin,
direktur pusat rehabilitasi, kepala kantor penempatan tenaga setempat, dekan
fakultas, dan perwira bagian penerangan angkatan bersenjata.
Surya (1998: 238) menguraikan sumber informasi karir dapat diperoleh
dari berbagai sumber seperti Departemen Tenaga Kerja, Perusahaan, Instansi-
instansi tertentu baik pemerintah maupun swasta, sumber-sumber kepustakaan,
dokumen pejabat tertentu, dan sebagainya. Dari uraian diatas, dapat diketahui
bahwa ada berbagai sumber yang dapat kita gali untuk memperoleh informasi
karir, diantaranya dari instansi pemerintah dan swasta. Informasi karir yang
bersumber dari instansi pemerintah diantaranya infromasi karir yang berasal
departemen pendidikan dan kebudayaan, departemen perhubungan, departemen
tenaga kerja, departemen pertanian, dan lain sebagainya. Sedangkan informasi
karir yang berasal dari instansi non pemerintah (swasta) misalnya informasi karir
bersumber dari perusahaan perusahaan asing, organisasi profesi atau asosiasi
perusahaan. Selain itu, informasi karir dapat diperoleh dari majalah, surat kabar,
dan berbagai sumber kepustakaan lainnya.
Berdasarkan referensi yang disampaikan tentang implementasi informasi
karir dalam layanan BK yang berbentuk layanan informasi, maka dapat
disimpulkan bahwa informasi karir dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Ceramah.
Pelaksanaan ceramah dapat dilakukan oleh Guru Bimbingan dan
Konseling, atau pun narasumber yang berkaitan dengan informasi
karir.
2. Tanya Jawab/Diskusi
Pelaksanaan tanya jawab ini dapat digunakan untuk menggali
pemahaman siswa dalam mengolah informasi yang sudah didapatkan
siswa sebelumnya.
3. Papan Bimbingan
Informasi karir dapat ditampilkan disekolah dalam bentuk Papan
Bimbingan, baik yang ditempel maupun secara online.
4. Media Cetak
Bentuk informasi karir dalam media cetak dapat berbentuk flyer,
buletin, atau tabloid atau buku, yang dapat diakses oleh siswa.
5. Media Audio
Penggunaan media audio saat ini dapat melalui radio, atau Podcast
yang diakses melalui online.
6. Media Audio Visual
Bentuk dari media audio visual adalah video yang ditayangkan secara
langsung kepada siswa ataupun melalui platform video online.
7. Media Online
Pada media online, isinya dapat beraneka bentuk, bisa berbentuk
tekstual (artikel), audio (Podcast), maupun video. Semua bentuk
tersebut ditampilkan melalui platform yang ada di media online,
seperti youtube, sosial media, spotify, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Informasi karir merupakan sekumpulan data yang berkaitan dengan suatu
status atau jenjang pekerjaan atau pilihan profesi individu yang mana hal
tersebut mampu memberikan umpan balik baik berupa materi maupun
kepuasaan diri, yang mana data tersebut telah diproses, diklasifikasikan, dan
diolah serta diinterpretasikan menjadi sebuah bentuk yang penting dan
bermanfaat serta berarti bagi penerima serta mempunyai nilai nyata yang dapat
dirasakan dalam pengambilan keputusan–keputusan saat ini maupun masa yang
akan datang atau mendukung sumber informasi.
Tujuan informasi karir yaitu memberi berbagai gambaran mengenai bentuk-
bentuk informasi karir, yang dapat disimpulkan bahwa informasi karir dapat
berupa tulisan, lisan maupun audiovisual. Informasi yang tercakup dapat bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Secara luas, dalam informasi karir juga melingkupi
berbagai data mengenai pekerjaan yang akan digeluti termasuk di dalamnya
masalah pendapatan.
Layanan informasi karir diberikan untuk membekali siswa dengan
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk
mengenali diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai
siswa dan anggota masyarakat, sehingga pemahaman yang diperoleh melalui
informasi karir digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan
dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita dalam penyelengaraan kehidupan
sehari-hari dalam pengambilan keputusan.
Pemberiaan layanan informasi karir dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,
dapat berbentuk ceramah, tanya jawab, dan diskusi yang dilengkapi dengan
peragaan, selebaran, tayangan foto, film atau video, kunjungan ke perusahaan-
perusahaan. Berbagai nara sumber, baik dari sekolah sendiri, atau dari sekolah
lain, dari lembaga-lembaga pemerintah, maupun dari berbagai kalangan di
masyarakat dapat diundang guna memberikan informasi kepada siswa. Selain
itu, penggunaan media-media yang berkembangs saat ini juga dapat menunjang
pelaksanaan pemberian layanan informasi, seperti website, sosial media,
platform video, maupun platform audio.

B. Saran
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Pemberian layanan informasi seharusnya tidak hanya berkaitan dengan
pekerjaan atau kelanjutan studi yang akan dihadapi oleh siswa, namun juga
pemberian informasi dan motivasi kepada siswa agar mampu meraih karir
yang dapat memberikan manfaat ataupun kepuasan diri individu.
2. Bagi siswa Siswa
Siswa dapat terbantu dalam memilih karir yang akan dipilihnya. Tidak hanya
berkaitan dengan materi, namun juga sesuai dengan kepuasaan batin serta
manfaat yang didapatkan pada dirinya.
3. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya dapat untuk menggali berbagai teknik atau metode
dalam pemberian layanan informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh
siswa, juga mampu memberikan informasi yang sesuai dengan
perkembangan zamannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brown. 2007. Career Information, Career Counseling and Career Development ninth
Edition.Buston. Pearson Education Inc.
Gysberg, Norman C, & Patricia Henderson. 2012. Developing & Managing Your
School Guidance & Counseling Program. American Counseling
Associaton : Alexandria
Indyah Novi Styorini. 2018. Layanan Informasi Karir Sebagai Prediktor Kemandirian
Pemilihan Karir. dalam Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Volume 1 No. 1, Juli 2018,
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2005
Machmud, R. 2013. Peranan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Efektivitas Kerja Pagawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
(Lapastika) Bollangi Kabupaten Gowa. Jurnal Capacity STIE AMKOP
Makassar, 9(3), 409–421.
Maree, Jacobus G (Editor). 2019. Handbook of Innovative Career Counselling.
Switzerland: Springer
Munandir.1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta : Depdikbud
Penda Sudarto Hasugian. 2018. Perancangan Website Sebagai Informasi Media
Promosi dan Informasi. Journal Of Informatic Pelita Nusantara. Volume
3 No 1 Maret 2018
Prayitno. 2012. Seri Panduan Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling, Padang:
Universitas Negeri Padang
Rene Suhardono. 2013. Your Job Is Not Your Career. Tangerang Selatan: Lentera Hati
Richma Hidayati. 2015. Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik dalam
Meningkatkan Pemahaman Diri. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1
No. 1 Tahun 2015
Rini Asmara, S.Kom, M. K. 2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan
Bencana Pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Padang Pariman. J-Click, 18(2), 80–91.
Winkel dan Hastuti, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling di institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi

Anda mungkin juga menyukai