DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
2021/2022
Kata pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat beriring salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
1
kuliah sejarah peradaban islam. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan dosen , sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Pada masa nabi fase madinah. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen mata
kuliah penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar.................................................................................................................2
Daftar isi...........................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
2
A. latar belakang..........................................................................................................4
B. rumusan masalah.....................................................................................................4
C. tujuan.......................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
PADA MASA NABI FASE MADINAH.................................................................................5
A. Fase Madinah........................................................................................................5
B. Perjanjian Hudaibiyah ..........................................................................................6
C. Fathul Makkah......................................................................................................7
D. Haji Wada'..........................................................................................................
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
1. Kesimpulan.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
3
melelahkan serta banyak membutuhkan pengorbanan. Rasulullah saw telah
memulai pembinaan itu sejak di Makkah, dimana beliau berjuang
mempertaruhkan harta dan nyawanya untuk mencetak kader-kader yang
tangguh sehingga nantinya akan menjadi unsur terpenting dan utama dalam
pembentukan masyarakat Islam. Kita lihat bagaimana beliau melakukan
pembinaan kepada orang-orang terdekatnya yang senantiasa ditekan dan
dihalang-halangi, beliau harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Adalah
rumah al-Arqam bin Abil-Arqam menjadi markas pembinaan Rasulullah kepada
para sahabat, di tempat seperti inilah lahir pribadi-pribadi Muslim yang tangguh,
dari pembinaan seperti inilah lahir manusia-manusia seperti Abu bakar As-
Shiddiq, Amar bin Yasir, Ali bin Abi Thalib, Bilal bin Raba dan sebagainya. Dimana
nantinya binaaan Rasul inilah yang akan menjadi penopang dan unsur utama
dalam terbentuknya masyarakat Islam di Madinah.
B. Rumusan Masalah
2. Pembinaan Masyarakat
3. Perjanjian Hudaibiyah
4. Fathul Makkah
5. Haji Wada’
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fase Madinah
5
Yahudi menghianati perjanjian ini, dan melakukan taktik untuk memecah belah
persatuan kaum Muslimin di Madinah, namun keberadaa piagam ini tetap tidak
tergoyahkan. Hal ini tampak jelas ketika kaum muslimin tetap bersatu dalam
melewati serangkaian peristiwa, seperti pada perang Badar, Uhud, dan Khandaq.
Secara garis besar, langkah dakwahh yang dilakukan Rasulullah saw. di Madinah
bermuara pada satu tujuan, yaitu menciptakan perdamaian seutuhnya di bumi
Madinah, hal itu dapat kita lihat melalui tiga hal berikut ini
A. Pembinaan Masyarakat
6
Sesampainya di Madinah, Rasulullah saw. segera menegakkan
masyarakat islam yang kokoh dan terpadu, dan sebagai langkah
pertama kearah itu, Rasulullah saw membangun masjid.Tidaklah
heran kalu masjid merupakan asas utama dan terpenting bagi
pembentukan masyarakat Islam, karena masyarakat Islam tidak akan
terbentuk kokoh dan rapi kecuali dengan adanya komitmen terhadap
sistem, aqidah dan tatanan Islam, hal ini hanya bisa ditumbuhkan
melalui semangat masjid. Masjid itu bukan sekedar tempat untuk
melaksanakan shalat semata, tetapi juga menjadi sekolah bagi orang-
orang Muslim untuk menerima pengajaran dan bimbingan-bimbingan
Islam, sebagai balai pertemuan dan tempat untuk mempersatukan
berbagai unsur kekabilahan dan sisa-sisa pengaruh perselisihan
semasa Jahiliyah, sebagai tempat untuk mengatur segala urusan dan
sekaligus sebagai gedung parlemen untuk bermusyawarah dan
menjalankan roda pemerintahan.
7
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah
beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka
(Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam
hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin),
atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang
orang yang beruntung." (Q.S. Al-Hasyr:9)
8
B. Perjanjian Hudaibiyah
Perkembanngan yang terjadi diJazirah Arab semakin menguntungkan
pihak kaum Muslimin. Sedikit demi sedikit sudah mulai terlihat sinyal-
sinyal kemenangan yang besar dan keberhasilan dakwah Islam. ketika
masih di Madinah, Rasulullah saw. bermimpi bahwa beliau bersama
para sahabat memasuki Masjidil Haram, mengambil kunci Ka’bah,
melaksanakan Tawaf dan Umrah, sebagian sahabat ada yang
mencukur, dan sebagian yang lain ada yang memendekkan
rambutnya.[8] Beliau menyampaikan mimpinya ini kepada para
sahabat, dn mereka tampak senang. Menurut perkiraan mereka,
pada tahun ini pula mereka bisa memasuki Mekkah. Tidak lama
kemudian, beliau mengumumkan hendak melakukan Umrah. Orang-
orang Badui yang mendengar niat Rasul in ijuga berdatangan untuk
bergabung. Kemudian Rasul mencuci pakaian dan menaiki unta
beliau yang bernama Al-Qashwa.[9] Keberangkatan Raasul tepat
pada hari senin tanggal 1 Dzulqa’idah 6H dan diantara istri beliau
yang ikut adalah Ummu Salamah, dan adapun jumlah sahabat yang
ikut ada 1400 orang.
9
2. Hikmah Perjanjian Hudaibiyah
1. Berkembangnya syiar Islam
2. kehidupan masyarakat aman dan damai.
3. Pengiktirafan Rasulullah dan negara Islam di Madinah.
4. Membuka jalan kepada pembebasan Mekah daripada
Musyrikin Quraisy.
5. Orang Islam dapat membuat perhubungan dengan kabilah
Arab yang lain.
10
D. Haji Wada’
Haji Wada’ dikenal juga dengan nama Haji Perpisahan Nabi
Muhammad Saw. Rasulullah saw. Mengumumkan niatnya untuk
melaksanakan haji yang mabrur. Maka manusia datang berbondong-
bondong ke Madinah, yang semua hendak ikut beliau. Pada hari
sabtu 14 hari sebelum habisnya bulan Dzulqa’idah,[11]beliau
berkemas-kemas untuk berangkat, dengan menyiapkan bekal
perjalanan, berminyak dan mengenakan mantel.[12] Tahun kesebelas
Hijrah, haji pertama Rasulullah dan kaum Muslimin tanpa ada
seorang musyrik pun yang ikut didalamnya, Untuk pertama kalinya
pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Madinah dan sekitarnya,
menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan sekaligus
inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah. Rombongan haji
meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqadah , Rasulullah disertai
semua isterinya, menginap satu malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian
melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai bergerak. Setelah
seluruh manasik haji dilakukan, Rasul memerintahkan untuk kembali
ke MadinahAl-Munawarah tanpa mengambil waktu untuk istirahat,
agar perjuangan ini terasa murni karena Allah dan di jalan-Nya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di Madinah Rasulullah saw membangun masyarakat baru
berlandaskan tauhid, keimanan yang kokoh. Dan beliau
memulainya dari masjid, sebab masyarakat Islam bisa terbentuk
dari kejama'ahan masjid. Di masjid kaum Muslimin saling bertemu,
bersilaturrahim, bertukar pikiran dan sebagainya. Kemudian
melihat strategi Rasulullah selanjutnya yaitu mempersaudarakan
sesama kaum Muslimin. Disini kita dapat melihat ketepatan
Rasulullah dalam mengambil langkah-langkah pembinaan, sebab
hanya dengan kesatuan dukungan ummatlah yang dapat
menegakkan masyarakat yang akan dibangun. Dan kesatuan ummat
itu hanya bisa terwujud bila ada persaudaraan dan saling mencintai,
ini penting untuk dilakukan Rasulullah sebab sisa-sisa kejahiliyahan
dan fanatisme kesukuan masih mungkin timbul bila tidak segera
dipersaudarakan baik antara Muhajirin dengan Anshar maupun
sesama kaum Anshar yang sebelumnya sering terjadi peperangan di
antara mereka. Disisi lain bertujuan untuk menumbuhkan saling
tolong menolong, dimana Kaum Muhajirin datang ke Madinah
tanpa membawa apa-apa. Dengan solidnya masyarakat Islam yang
didasari tauhid yang kokoh dan persatuan yang saling mencintai
12
maka untuk melakukan perjanjian dengan pihak luar akan bisa
dilakukan.
13
14