Makalah
Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan
Islam pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam (IAI)
As’adiyah Sengkang
Oleh
1. Anita Sardewi
2. Muh. Misdar
ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sejarah
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Lembaga Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah di Madinah.....................3
B. Materi Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah di Madinah..........................5
C. Strategi Pendidikan pada Masa Rasulullah di Madinah..................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hijrah yang berarti perpindahan dianggap sebagai suatu ibadah dengan nilai
pahala yang tinggi. Dalam banyak ayat al qur’an, Allah Swt menjelaskan tentang
kemuliaan ibadah ini. Dan menjanjikan ganjaran yang berlipat ganda kepada
mereka yang berhijrah.
Setelah dakwah nabi Muhammad di Mekkah belum mendapatkan hasil yang
memuaskan, maka Muhammad Saw menyuruh 200 pengikutnya untuk
menghindari kekejaman Quraisy dan pergi diam-diam ke Madinah; ia sendiri
pergi menyusul dan tiba di sana pada tanggal 24 September 622. Hal ini terkenal
dengan sebutan hijrah,– bukan sepenuhnya sebuah “pelarian”, tapi merupakan
rencana perpindahan yang telah dipertimbangkan secara seksama sekitar dua
tahun sebelumnya. Tujuh belas tahun kemudian, Khalifah Umar bin Khattab
menetapkan saat terjadinya peristiwa hijrah sebagai awal tahun Islam, atau tahun
Qamariyah (yang dimulai 16 Juli).
Hijrah yang mengakhiri periode Mekkah dan mengawali periode Madinah,
merupakan titik balik kehidupan Nabi. Ketika meninggalkan kota Mekkah tempat
kelahirannya, penduduk Mekkah khusus nya bangsa Quraisy, menghina dan
meyepelekannya, namun ia berhasil kembali ke kota itu sebagai seorang
pemimpin yang dihormati.
B. Rumusan Masalah
Madinah?
C. Tujuan
muslimin di Madinah.
3
4
Madinah.
BAB II
PEMBAHASAN
tolak dari struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu. Untuk mempesatukan
5
keluarga itu Nabi Muhammad saw berusaha untuk mengikatnya menjadi satu
yang lain. Sesuai dengan konstitusi Madinah bahwa antara orang yang beriman
tidak boleh membiarkan saudaranya menanggung beban hidup dan utang yang
SAW penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah. Anshar adalah para sahabat
kaum Muhajirin. 1
Rasullullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab
dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang
1. Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW, pahlawan Islam yang
3. Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al-Khazraji (Ansar).
1
Sani Laila, Pendidikan Islam di Madinah,
https://www.academia.edu/39712071/Pendidikan_Islam_di_Madinah. (Diakses 13 Juni 2023).
6
hasil sesama Muhajirin dan Anshar terjalin hubungan persaudaraan yang lebih
berupa tempat tinggal, sandang pangan, dan lain-lain yang diperlukan. Namun
kaum Muhajirin juga tidak diam berpangku tangan, mereka berusaha sekuat
tenaga untuk mencari nafkah agar dapat hidup mandiri. Misalnya Abdurrahman
bin Auf menjadi pedagang, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abu
Kaum Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal dan mata pencaharian
oleh Rasullullah SAW ditempatkan di bagian Masjid Nabawi yang beratap yang
bergotong royong. Kegiatan Ahlus Suffa itu antara lain mempelajari dan
Sedangkan apabila terjadi perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir,
kebutuhan pokok dari pada kehidupan sehari-hari. Untuk itu, semua orang harus
kepada kaum Muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan kaum Ansor agar
kaum Muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan kaum Anshar agar mereka
tidak menumpuk pada orang-orang kaya dan agar mereka yang mempunyai
Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan
juga bidang politik, ekonomi, dan social, yang kesemuanya bersumber kepada
Al-Quran dan Hadis. Pada masa Raulullah SAW , penduduk Madinah mayoritas
sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala Negara
(khalifah).
Sebagai kepala Negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi system
Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa system
ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial. Dalam
lain adanya persamaan derajat diantara semua individu, semua golongan, dan
3
Suriadi, "Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW", Belajea: Jurnal Pendidikan Islam vol. 2, no
02, 2017.
8
semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya
baru yang berdasarkan takwa kepada Allah. Selain itu, Nabi Muhammad
Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan
masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar diakui dan
tersebut adalah:
muslimin.
kepada kaum Muhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan
3) Untuk menjalin kerjasama dan saling menolong dlam rangka membentuk tata
4
9
kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, turunlah syari’at zakat dan puasa,
Rasa harga diri dan kebanggaan sosial tersebut lebih mendalam lagi setelah
Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah untuk memindahkan kiblat
dalam shalat dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram Makkah, karena dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam pelaksanaan pendidikan ukhuwah ini, Nabi Muhammad saw bertitik
tolak dari struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu. Untuk
mempesatukan keluarga itu Nabi Muhammad saw berusaha untuk
mengikatnya menjadi satu kesatuan yang terpadu. Mereka dipersaudarakan
karena Allah bukan karena yang lain. Sesuai dengan konstitusi Madinah
bahwa antara orang yang beriman tidak boleh membiarkan saudaranya
menanggung beban hidup dan utang yang berat di antara sesama manusia.
Muhajirin adalah para sahabat Rasullullah SAW penduduk Mekah yang
berhijrah ke Madinah. Anshar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk
asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.
2. Sebagai kepala Negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi system
poltik Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat
mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat
peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat,
peraturan-peraturan itu tidak menyimpang dari tuntunan Al-Quran dan Hadis.
3. Nabi Muhammad saw berusaha untuk memperbaiki keadaan itu dengan
memperkenalkan dan sekaligus menerapkan sistem kekeluargaan ke kerabat
baru yang berdasarkan takwa kepada Allah. Selain itu, Nabi Muhammad
berusaha untuk memperkenalkan dan sekaligus menerapkan sistem
kekeluargaan dan kekerabatan yang berdasarkan taqwa kepada Allah. Nabi
memperkenalkan sistem kekeluargaan yang mengakui hak-hak induvidu, hak-
hak keluarga ( pasangan suami istri ) dan kemurnian keturunannya dalam
kehidupan kekerabatan dan kemasyarakatan yang adil dan seimbang.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10