Disusun Oleh:
MUHAMMAD ARIEF ABDILLAH
Dengan segala rasa Syukur, saya memulai dengan ungkapan puji kepada Allah
SWT., yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat
menjalankan akitivitas sehari-hari. Shalawat serta salam Saya persembahkan kepada
Nabi besar, Muhammad SAW., yang telah memberikan petunjuk dalam Al-Qur’an dan
sunnahnya, sebagai pedoman hidup bagi keselamatan umat di dunia.
Suatu Rahmat yang besar dari Allah SWT yang selanjutnya saya syukuri, karena
dengan kehendaknya, Taufiq dan rahmatnya pulalah akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna persyaratan untuk mengikuti intermediate training
(LK II) Tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HmI)
Cabang Sangatta pada tanggal 29 Januari s/d 04 Februari 2024 di hotel Irfan Sangatta,
adapun Judul makalah ini adalah “Pengertian Gerakan Islam, Hubungan Gerakan
Islam dan Ideologi Islam, dalam hubungannya dalam kekuasaan”.
Akhirnya, kepada Allah Jualah kita memohon. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita sebagai penambah wawasan dan cakrawala pengetahuan dan dengan
memanjatkan doa dan harapan semoga apa yang kita lakukan ini menjadi amal dan
mendapat Ridho Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG................................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ........................................................... 5
1.3. TUJUAN PENULISAN ............................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
2.1. PENGERTIAN GERAKAN ISLAM SERTA PERAN
MUHAMMADIYAH DAN NADLATUL ULAMA
DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN .......... 7
2.1.1. Pengertian Gerakan Islam ............................................. 7
2.1.2. Peran Muhammadiyah dalam memperjuangkan
Kemerdekaan ................................................................... 9
2.1.3. Peran Nahdlatul Ulama dalam memperjuangkan
Kemerdekaan ................................................................... 12
2.2. PERAN MUHAMMADIYAH & NAHDLATUL ULAMA
DI ERA DIGITALISASI ........................................................... 14
2.2.1. Muhammadiyah Pada era digitalisasi ........................... 15
2.2.2. Nahdlatul Ulama Pada era Digitalisasi ......................... 16
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 19
3.1. Kesimpulan ................................................................................ 19
3.2. Saran ........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada waktu Islam diturunkan, bangsa Arab di kenal sebagai sebutan kaum
jahiliyah. Hal ini menyebabkan bangsa Arab sedikit sekali mengenal ilmu
pengetahuan dan kepandaian lain. Hidup mereka mengikuti hawa nafsu, berpecah
belah, saling memerangi satu dengan yang lain, dan sebagainya. Menghadapi
kenyataan itu Nabi Muhammad diutus Allah dengan tujuan untuk memperbaiki
ahlak untuk berhubungan dengan Tuhan maupun sesame Manusia. Dalam
masalah ilmu pengetahuan perhatian Rasulullah sangat besar. Hal ini dapat diliat
Nabi membuat tradisi baru, yaitu mencatat dan menulis, selain kekuatan hafalan
para sahabat. Semua sahabat yang pandai membaca dan menulis di angkat menjadi
juru tulis untuk mencatat semua wahyu yang turun para benda-benda yang dapat
ditulisi seperti kulit, tulang, pelapah kurma dan lain-lain. Oleh karena adanya
kesungguhan umat Islam Ketika itu, maka atas dorongan dan bimbingan Nabi
SAW, telah tumbuh tempat untuk belajar menulis, membaca, dan menghafal Al-
Qur’an, mula-mula Bernama Darul Al-Arqam, dan setelah Nabi Hijrah dibangun
Kuttab di emperan Masjid Nabawi.
Selama lebih dari dua puluh tahun, Nabi Muhammad memimpin umat muslim
secara politis dan spiritual. Hubungan langsung dengan Allah memberikan arti
bahwa Masyarakat dipandu oleh kekuatan yang sesuai dengan rencana Ilahi.
Sekarang, hubungan itu tidak ada lagi. Apa yang akan terjadi kepada Masyarakat
yang dibangun Nabi Muhammad? Lebih khusus siapa yang akan memimpin umat
Islam setelah wafatnya Rasulullah?
Mungkin juga ada usul dari dua negara yang satu dipimpin oleh Anshar, satu
lagi Muhajirin. Akhirnya Umar mencalonkan Abu Bakar menjadi politik negara
kesatuan muslim yang berpusat di Madinah. Abu Bakar adalah pilihan tepat.
Setelah Khadijah, dialah orang pertama yang menerima Muhammad sebagai Nabi
dan masuk ke Agama baru itu.
Dia menemani Nabi Muhammad saat hijrah ke Madinah. Bahkan dialah, yang
ditunjuk Nabi Muhammad untuk mengimami shalat di Masjid Nabawi pada hari
terakhir hidup Nabi. Ya, ia memang berasal dari Mekah, tetapi tak seorang pun baik
Muhajirin maupun Anshar bisa mendebat kualifikasinya.
3
yang besar dan mengatur pembagian suplai air ke kota-kota, membangun jalan-jala,
jembatan-jembatan, masjid-masjid, termasuk memperluas masjid Nabawi di
Madinah. Beliau juga memprakarsai pengumpulan dan penulisan mushaf Al-Quran
yang dikenal dengan nama Mushaf Usmani.
Setelah wafatnya Usman, Maka tampuk pemerintahan umat Islam mengalami
kekacauan, Dimana antara pihak Ali dan Muawiyah saling menghendaki untuk
menduduki jabatan Khalifah setelah wafatnya Usman, sehingga walaupun Ali Bin
Abi Thalib dapat berkuasa kurang lebih 6 tahun (656-661 M) tidak banyak yang
dapat dilakukan untuk perkembangan kebudayaan Islam pada saat itu. Namun
berangkat dari masa inilah, maka pada masa-masa pemerintahan selanjutnya
timbullah paham-paham keagamaan, seperti Khawarahh, Syiah, dan sebagainya,
yang memberikan dampak terbukanya dunia cakrawala pemikiran umat Islam.
Setelah Ali wafat terbunuh, tampuk kepemimpinan pemerintahan islam pada
saat itu beralih kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Kemudian yang membentuk
Dinasti Bani Umayyah (661-750 M) yang kemudian runtuh karena menghadapi
tantangan sejak awal dinasti itu berdiri. Dan di gantikan oleh Khalifah Abu al-
Abbas, yang membentuk Dinasti Abbasiyah (750-1258 M), pada awal Dinasti
Abbasiyah banyak masalah yang harus di hadapi. Namun berkat bakat yang
dimilikinya sebagai pemimpin, semua bisa diatasi dengan baik. Namun, kekuatan
dinasti Abbasiyah kehilangan pengaruh. Para Khalifah sesudahnya tidak dapat
menghindari situasi ini Ketika semakin banyak tentara asal Turki datang untuk
mendukung asyinas. Secara politik, khalifah dinasti Abbasiyah menjadi lemah dan
mundur. Di sisi lain, perkembangan intelektual, ilmu pengetahuan, dan filsafat terus
berkembang. Bahkan, kemajuan ilmu pengetahuan dan filsafat meningkat pada
masa Buwaih Ketika bermunculnya para ilmuwan dan filosof yang membawa
gagasan-gagasan baru. Dan dinasti yang terakhir pada periode ini yaitu Dinasti
Utsmaniyah (1300-1922) yang mengalami perkembangan dalam perluasan wilayah
ke turki dan dan berhasil menguasai Kairo, Baghdad, sisa-sisa Byzantium hingga
menguasai Lembah Sungai nil sampai ke Giblartar. Dinasti Utsmani runtuh pada
tahun 1924 dan menjadi akhir sistem Kekhalifaan Islam di Dunia.
Setelah runtuhnya Dinasti Utsmani, lahirlah Gerakan Islam dan Langkah
penyebaran Islam didunia yang pada sejarah sangatlah Panjang. Termasuk di
5
BAB II
PEMBAHASAN
- Pendidikan
Dalam peran ini Muhammadiyah memainkan peran penting dalam
mendidik dan membentuk generasi muda Indonesia yang memiliki
semangat kebangsaan. Melalui Pendidikan, Muhammadiyah mendirikan
sekolah-sekolah modern dan pesantren sebagai upaya untuk
meningkatkan Pendidikan luas dan mencakup Pendidikan dikalangan
Masyarakat muslim. Adapun salah satu sekolah yang pertama didirikan
oleh pendiri organisasi Muhammadiyah yaitu yang bernama Madrasah
Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan pada tanggal 1 desember
1911 dan juga sempat berganti-ganti nama hingga akhirnya menjadi
sekolah dasar Muhammadiyah Kauman. Muhammadiyah juga
membuka kesempatan mendirikan Pendidikan Perempuan, salah
satunya yaitu organisasi Perempuan yang dibawah naungan pada saat
memperjuangkan kemerdekaan yaitu Aisiyah yang didirikan oleh Siti
Walidah (Istri K.H Ahmad Dahlan) pada 19 mei 1917. Sekolah dan
Pendidikan bagi Perempuan ini memberikan akses pendidikan luas dan
mencakup Pendidikan umum serta agama Islam dan untuk meningkat
kualitas masyarakat muslim.
- Dukungan terhadap Sarekat Islam (SI)
Pada kebangkitan Nasional Muhammadiyah berperan aktif dalam
sarekat Islam, Muhammadiyah bergabung dan mendukung Gerakan
tersebut sejak tahun 1913. Karena untuk melawan penjajahan dan
meningkatkan sosial ekonomi masyarakat pada masa memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Yang pada kemudian SI dan Muhammadiyah
terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan pecahnya hubungan
pada tahun 1916 yang terkait dengan Pendidikan, dakwah dan orientasi
politik.
11
Tak hanya habis pada memperjuangkan kemerdekaan dua organisasi ini juga
Pada awal kemerdekaan pada tahun 1945 Muhammadiyah dan Nahdlatul
Ulama juga terus berperan aktif dalam berbagai bidang untuk memajukan
masyarakatan Indonesia. Muhammadiyah pada pasca Kemerdekaan ada
beberapa peranannya juga, mulai dari aspek Pendidikan banyak mendirikan
sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan pusat Pendidikan di seluruh
Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan taraf Pendidikan masyarakat
Indonesia agar terciptanya generasi yang terdidik. Muhammadiyah juga
mendirikan rumah sakit dan dan klinik tak lupa juga Muhammadiyah terus
melakukan dakwah dan penyebaran Islam yang moderat. Mereka juga aktif
dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat
beragama.Sedangkan Nahdlatul Ulama pada pasca kemerdekaan juga ada
beberapa peranannya sama juga halnya dalam bidang Pendidikan NU
mendirikan pesantren di seluruh Indonesia. NU juga mendirikan Lembaga
amal dan pemberian bantuan kepada masyarakat dan terlibat dalam Upaya
penanggulangan bencana dan kemanusiaan. NU juga aktif dalam
mempromosikan dialog antar agama dan menekan pentingnya menjaga
keharmonisan ditengah masyarakat yang beragam. Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama juga memainkan peran yang sangat penting dalam
Pembangunan Masyarakat Indonesia pasca kemerdekaan, melibatkan diri
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil pembahasan gerakan Islam adalah suatu pergerakan atau hal
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok masyarakat Islam untuk merubah
sesuatu hal demi harkat dan martabat sebagai manusia dan teganganya syariat Islam
agar terciptanya masyarakat yang damai. Dalam suatu gerakan Islam atau keislaman
dibagi menjadi beberapa aspek yakni gerakan rakyat atau masyarakat, gerakan
mahasiswa dan lainnya. Gerakan Islam dengan aspek kerakyatan ini ialah suatu
gerakan keislaman yang mana dalam keberjalanannya dilaksanakan oleh rakyat atau
masyarakat. Dari gerakan rakyat tersebutl lahirlah organisasi-organisai yang berbasis
Islam membantu negara Indonesia dan menjaga kedaulatan Indonesia hinggah hari ini.
Beberapa organisasi yang seperti dibahas dalam makalah ini yaitu Muhammadiyah
dan Nahdlatul Ulama (NU) yang memperjuangkan kemerdekaan hingga
mempertahankan kemerdekaan sampai hari ini. Adanya era digitalisasi juga
memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek dari kehidupan manusia
dalam bidang komunikasi telah terjadi perubahan drastis dalam cara manusia
berkomunikasi dan berinteraksi serta berbagai informasi. Era digitalisasi juga dapat
berdampak kepada organisasi kemasyarakatan berbasis Islam pada berbagai bidang
seperti beberapa dalam penggunaan teknologi adalah dakwah dan Pendidikan yang
menggunakan media sosial dan situs WEB. Terlibatnya Muhammadiyah dan
Nahldlatul Ulama pada era digitalisasi ini adalah karena perkembangan globalisasi
yang sangat pesat dengan tuntunan zaman. Peran kedua organisasi tersebut pada masa
digitalisai ini untuk memberikan informasi maupun pendidikan yang berbasis online
dan juga mencegah hibriditas keagamaan yang terutamanya untuk generasi milenial
dan generasi Z. Maka peranannya Muhammadiyah pada era digitalisasi adalah
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan dan dampak positifnya dalam
berbagai aspek kehidupan Masyarakat. Muhammadiyah yang melalui upaya
Pendidikan, sosial, dan politiknya memberikan sumbangan besar pada kedaulatan
Indonesia yang sampai hari ini. Peran aktif Muhammadiyah ini mencerminkan
semangat keislaman yang terintegrasi dengan semangat nasionalisme. Sedangkan
20
Nahdlatul Ulama dalam era digitalisai ini peranannya ialah mengoptimalkan teknologi
digital. Meskipun sempat tertinggal, namun kemudian NU secara serius mengejar
ketertinggalan dengan menggarap media sosial dan aplikasi digital. Untuk membantu
Nahdliyin atau warga NU dan masyarakat Indonesia yang semisalnya dalam bidang
ekonomi. Pada bidang dakwah NU juga menggunakan media sosial salah satunya
adalah youtube yang digunakan oleh warga NU untuk memberikan Pendidikan umum
dan ajaran-ajaran Islam. Seperti mempublikasi ceramah-ceramah dan pengajian secara
online. Nahdlatul Ulama juga banyak merancang aplikasi digital yang dapat
memperdayakan ekonomi kalangan nahdliyin. Nahdlatul Ulama juga membangun
saluran media online yang berfungsi secara praktis mengatasi persoalan soal
pandangan keagamaan, politik, Islam dan Negara. Media online NU sangat berperan
penting melawan media-media Islam konservatif yang menarasikan kebencian,
ideologi trans nasional dan negara Islam. Dalam hal ini, Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama adalah dua organisasi kemasyarakatan berbasis Islam yang menjadi
penjaga moderatis Islam di Indonesia. Meskipun keduanya banyak perbedaan, namun
disisi lain mempunyai persamaan terlebih dalam menjaga keutuhan NKRI sampai hari
ini. Gerakan dan peran Islam seperti kedua organisasi ini, haruslah tetap menjaga
keislamannya yang sejati tanpa perlu memperjuangkannya dengan cara-cara
kekerasan. Karena bagaimana pun, Gerakan dan peran Islam harus memperlihatkan
misi Islam yang sebenarnya sebagai gerakan mengusung misi Rohmatan lil’aalamiin.
3.2. Saran
Dalam suatu gerakan Islam haruslah ada sinergitas antar semua aspek karena
dalam keberjalanny, haruslah bersatu dengan tujuan yang mulia dan tentunya menuju
pembaharuan yang baik. Gerakan yang dilakukan oleh setiap aspek harus tidak boleh
saling menjatuhkan akan tetapi saling mendukung, dalam melakukan peranan yang
efektif semua harus bergerak bersama agar menjadi bangsa yang berkemajuan dan
memberikan nilai emas untuk Indonesia. Dan yang terakhir semoga makala ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aaamin
21
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Dr. H Anwar Sewang. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2006.
Amrullah, Abdul Malik Karim (HAMKA). Sejarah Umat Islam. Jakarta: Bulan
Bintang. 1981
Nur Khalik Ridwan, Ali Usman. Ikthisar Sejarah Nahdlatul Ulama 1344H/1926M.
LTN PBNU. 2023
Nasution, Harun, pembaharuan dalam Islam: Sejarah pemikiran dan gerakan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada. 1996.
Jurnal:
Lailatul Rofidah, Abdul Muhid. Media dan Hibrid Identitas Keagamaan Di Era
Digital. 2022
Web Site:
https://chat.openai.com
https://nu.or.id
https://muhammadiyah.or.id
23
LAMPIRAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
BIODATA DIRI
Riwayat Pendidikan :
• SD Muhammadiyah Poso
• Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Poso
• SMA N 1 Poso Kota Utara
• Universitas Sintuwu Maroso Fakultas Teknik
Riwayat Organisasi :