Tinjauan Kasus
1) Pengkajian
a. Data Umum
1) Kepala Keluarga
a)Nama : KK
b)Umur :46Th
d)Pendidikan : SMA
e)Pekerjaan : Petani
f)Agama : Hindu
g)Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Tabel 3:
P Th KK
1 KK L 46 Suam SMA Petani Lengkap Sehat
4) Penjelasan Genogram
enam orang, yang terdiri dari istrinya KS, anak pertama DS, anak kedua ND ,
dan anak ketiga DS,serta orang tuanya yaitu KP (penderita hipertensi). Suami
ibu KP sudah meninggal karena mengidap penyakit asma, ibu dari pasien KP
Family) yang terdiri dari istri, tiga orang anak, dan satu orang tua.
lingkungannya.
c) Agama
TABEL 4:
Pendapatan dan Pengeluaran pada Keluarga Bapak KK
Keterangan:
biaya kesehatan ,listrik, biaya sekolah sebanyak ± Rp 2.000 000 dan untuk
bekerja.
3 )Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan dari orang tuanya ada yag menderita penyakit yang
b.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
dengan luas ± 3,4 are/ 340 m2 dengan tipepermanen. Jumlah kamar yaitu 4
kamar tidur. 3x3 m, ada bale bali,kemudian ada jineng dan juga bangunan
pelinggih , satu dapur dengan ukuran 2x1,5 m , kamar mandi 2x1,5 meter.
sudah kotor.. Faslitas rumah terdiri dari lemari es, TV, rice cooker dan
lewat sptic tank. Keluarga menggunakan air PAM untuk keperluan sehari-
hari dengan karakteristik air yaitu tidak berwarna, jemih dan tidak berbau,
terjalin baik, ini dapat dilihat dari sikap positif keluarga terhadap kunjungan
petugas kesehatan.
d. Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi
3) Struktur Peran
peran keluarga. Tidak ada penyimpangan peran dan konflik dalam keluarga
selalu melihat aturan yang ada. Sistem nilai keluarga tidak membentuk
kesehatan adalah masalah yang penting, dimana tidak ada aturan dalam
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
Dalam hal ini yang tua mengajarkan kepada yang muda bagaimana
pada saat itu 180/100 mmHg, klien KP di diagnosa Hipertensi dan dokter
darah tinggi, semenjak itu pasien membatasi makan dan minum kopi, garam,
dan daging.
Pasien ibu KP mengatakan biasa tidur mulai pukul 21,30 wita sampai pukul
untuk rekreasi.
pasien dan keluarga sakit mereka minum obat yang diberikan oleh dokter dari
g) Perawatan Diri
h) Praktek Lingkungan
Keluarga mengatakan tidak ada bahaya yang dirasakan baik dari tanah, air
maupun udara..
Puskesmas Baturiti II
k) Kesehatan Gigi
atau Puskesmas.
diberikan.
f. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
b) Gejala Kardinal
c) Keadaan Fisik
(1) Kepala : Bentuk kepala bulat, tidak ada
mata terkoordinasi.
(3) Muka : Bentuk simetris, tidak oedem, nyeri
tidak ada
tekan tidak
ada.
terganggu..
kali/menit
tidak ada.
Bawah: pergerakan terkoordinasi,
tekan
(11)Genetalia
: Tidak ada.
(12) Anus : Tidak terobservasi.
a) Keadaan Umum
b) Gejala Kardinal
nyeri tekan.
mata terkoordinasi.
ada.
(9) Abdomen : Distensi tidak ada, tidak ada asites, nyeri tekan
Bawah:pergerakan terkoordinasi,
a) Keadaan Umum
b) Gejala Kardinal
(1) Suhu : 36,0 °C
(2) Nadi : 80 x/mnt
(3) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
kepala
(2) Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah
mata terkoordinasi.
(3) Muka : Bentuk simetris, tidak oedem, nyeri
Bawah:
pergerakanterkoordinasi,sianosis
a) Keadaan Umum
b) Gejala Kardinal
c) Keadaan Fisik
(1) Kepala : Bentuk kepala bulat, tidak ada
mata terkoordinasi.
(3) Muka : Bentuk simetris, tidak oedem, nyeri
ada.
tidak ada.
a.Keadaan Umum
b) Gejala Kardinal
c) Keadaan Fisik
(1) Kepala : Bentuk kepala bulat, tidak ada
mata terkoordinasi.
(3) Muka : Bentuk simetris, tidak oedem, nyeri
tidak ada.
ada.
a)Keadaan Umum
b)Gejala Kardinal
(1) Suhu :3
c) Keadaan Fisik
rambut hitam
,penyebaran rambut merata,ketombe tidak ada ,kulit kepala
merah
(9) Abdomen: Distensi tidak ada,tidak ada asites, nyeri tekan tidak
Stresor
h. Analisa Data
Tabel 5:
Analisa Data Keluarga Bapak KKDengan Hipertensi Pada Ibu KP
Di Wilayah Kerja Puskesmas Baturiti II
Tanggal 26 April 2018
i. Rumusan Masalah
1 2 3 4 5
1. Sifat masalah 3/3x1 1 Kurang pengetahuan
(aktual) keluarga dapat dilihat dari
keluarga antusias bertanya
tentang hipertensi, mulai
dari pengertian, penyebab,
tanda gejala dan pengobatan
2. Kemungkinan 2/2x2 2 Keluarga dan pasien
masalah dapat sangat kooperatif dalam
diubah (mudah) mendengarkan penjelasan
yang diberikan dan
menanyakan tentang hal-
hal yang belum dimengerti,
pasien akan melakukan
anjuran-anjuran yang di
sarankan dalam proses
penyembuhan
3. Petensi 3/3x1 1 Tingginya keinginan
masalah untuk keluarga untuk
dicegah (tinggi) mengetahui tentang
penyakit hipertensi,
penyebab dan tanda gejala
dan cara perawatannya.
4. Menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga Bapak KK
masalah mengatakan masih banyak
(masalah yang memerlukan informasi
harus segera tentang penyakit yang
ditangani) diderita pasien KP
TOTAL SKOR 5
Tabel 7:
n
1 2 3 4 5
1. Sifat masalah 3/3x1 1 Ketidak mampuan kelu
(aktual) arga dapat di lihat dari
keluarga antusias
bertanya tentang perawa
tan penyakit hipertensi.
Total Skor 5
kamar mandi tampak kotor, alaman rumah tampak kotor dan terdapat
2. Perencanaan
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesenjangan antara teori dengan
A. Pengkajian
pasien dan keluarga sangat kooperatif dan mau menerima petugas yang
Pada teori terdapat empat belas diagnosa keperawatan, yang sudah sesuai
dengan teori. Kedua belas diagnosa yang lain tidak ditemukan dikasus,
karena tidak ada data yang menunjang diagnosa tersebut Diagnosa yang di
keluarga juga mengatakan masih belum mengerti tentang tanda dan gejala,
cara pencegahan dan pengobatan Hipertensi. Diagnosa keperawatan yang
kedua yaitu hambatan dalam pemeliharaan rumah, hal ini terbukti dengan
lingkungan di sekitar dan di dalam rumah pasien kurang bersih dan rapi,
B. Perancanaan
merupakan langkah kedua dari proses keperawatan, dalam hal ini penulis
berpedoman pada nilai skor tertinggi. Dimana dari hasil penskoran yang
yang sedang dihadapi. Selain itu juga ditemukan diagnosa hambatan dalam
pemeliharaan rumah sebagai prioritas masalah yang kedua dengan skor 31/3,
C. Pelaksanaan
lain persiapan dari, penguasan materi dan sarana yang dipakai dalam
D. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi yang dapat
dilakukan adalah evaluasi keberhasilan tindakan dalam jangka pendek dan tujuan
jangka panjang. Dari hasil evaluasi pertama yaitu kurang pengetahuan sudah
lingkungan agar tetap bersih, keluarga dapat menata perabotan rumahnya dengan
rapi dan tetep bersih, keluarga mau untuk selalu membuka jendela kamamya.
walaupun penulis tidak merawat pasien secara penuh, maka dari itu diperlukan
pengawasan dari petugas puskesmas serta dukungan dari keluarga untuk tetap
merawat pasien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
hampir semua ada dalam teori dan penulis tidak mengalami kesulitan dalam
pasien sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati. Pada teori
diagnosa yang menjadi prioritas utama (skor 5). Sedangkan yang menjadi
pasien dan keluarga mau mendengarkan, bertanya bila ada hal-hal yang
dengan rapi dan tetep bersih, keluarga mau untuk selalu membuka jendela
kamarnya.
B. Saran
1. Puskesmas
2. Keluarga
3. Masyarakat
Betan, Y., & Dion, Y, Y, (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga: Konsep dan
Prkatik. Yogyakarta: Nuha Medika
Carpenito,L.J. (2013). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 13. Jakarta: ECG
Dedi Alamsyah & Ratna Muliawati. (2013). Pilar Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Yogyakarta: Nuhun Medika
Harmoko, S.kep. Ns. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun
http://www.litbangdepkes,go,id/sites/download/rkd2013/LaporanRiskesda
s2013.pdf
Ns. Andrea Saferi Wijaya, S.Kep & Ns. Yessie Mariza Putri, S.Kep. (2013).
Jakarta: Fmedia
Lampiran 1
Topik : Hipertensi
A. Tujuan
Keluarga mampu
benar
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. Media
1. Brosur
D. Materi
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
(Materi Terlampir)
E. Evaluasi
F. Kegiatan Penyuluhan
tanggal/jam Penyuluhan
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala,
bahaya/akibat dari
perawatan hipertensi.
Lampiran 2
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah peningkatan tekanan darah melebihi 140
2. Penyebab Hipertensi
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Riwayat Keluarga
e. Stres
f. Kegemukan
g. Obat-obatan
b. Pengelihatan kabur
c. Telinga Mendengung
d. Mimisan
e. Pusing
4. Bahaya/akibat hipertensi
a. Gangguan pengelihatan
b. Gagal ginjal
c. Stroke
d. Pembesaran jantung
a. Kurangi stres
beralkohol
penumpukan garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
bahan makanan seperti abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, udang kering, telur
viksin. Bahan makanan yang dianjurkan yaitu telur maksimal 1 butir sehari,
e. Obat-Obatan
rendah garam dan perubahan kebiasaan gaya hidup. Dan apabila minum obat
tidak teratur bahkan lupa minum obat hipertensi maka akan bisa meninmbulkan
komplikasi.
5. daftar pustaka
Ns. Andrea Saferi Wijaya, S.Kep & Ns. Yessie Mariza Putri, S.kep.(2013).