Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Lemak dan Minyak

Banyak literatur ilmiah yang mengatakan istilah Lipid diartikan sebagai lemak, minyak
atau unsur yang didapat dalam pangan dan dibutuhkan oleh manusia. Fungsi lemak sangat
penting bagi tubuh yaitu sebagai sumber energi dalam kebutuhan tubuh manusia. Berdasarkan
bobotnya, energi lemak lebih besar daripada energi yang berasal dari karbohidrat dan protein.
Lemak pada pangan bila digunakan dalam jumlah yang sedang, membuat rasa pangan menjadi
lebih baik. Rasa enak dalam pangan diperoleh dari lemak dalam pangan. Lemak dalam pangan
selain fungsinya sebagai sumber energi bagi tubuh dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar
9-9,3 kkal/g juga memiliki fungsi lain yakni menghemat protein dan thiamin, membuat rasa
kenyang lebih lama, pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik, memberi zat gizi lain
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Lemak adalah bahan padat yang terletak pada suhu ruang, dimana disebabkan oleh
kandungan asam lemak yang tinggi yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai
titik lebur yang lebih tinggi, sedangkan minyak adalah bahan cair pada suhu ruang karena
disebabkan oleh tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh yang memiliki satu atau
lebih ikatan rangkap diantara karbon atom-atomnya sehingga memiliki titik lebur yang rendah

STRUKTUR LEMAK

Asam lemak atau asam karboksilat adalah senyawa organik polar yang mengandung 2 hingga
24 atam karbon (C) dengan gugus fungsional utamanya adalah gugus karboksil (-COOH). Jumlah
atom C pada asam lemak umumnya genap, yaitu 2, 4, 6 , 8, 10, 12, 14, 16 dan seterusnya. Asam
lemak terpendek adalah asam asetat (2 atom karbon) dan yang terpanjang adalah asam
tetrakosanoat (24 atom karbon). Asam lemak yang terdapat dalam bahan pangan sumber lemak
umumnya berkisar antara C12 dan C22. Gugus karboksil dari asam lemak bersifat polar. Gugus ini
terikat pada C1 dari rantai asam lemak. Posisi atom karbon pada rantai asam lemak dihitung dari
posisi C1 yang mengikat gugus karboksil. Atom hidrogen (H) terikat pada atom C berikutnya (C2,
C3, C4 dan seterusnya). Untuk membentuk ikatan jenuh, atom karbon pada C2 sampai Cn -1 dapat
mengikat maksimal 2 atom H, sedangkan atom karbon pada Cn (posisi ujung) mengikat 3 atom H
atau disebut gugus Gugus metal pada Cn ini bersifat non-polar. Dengan demikian, asam lemak
memiliki ujung polar pada gugus karboksil dan ujung non-polar pada gugus metal.
Setiap atom karbon pada asam lemak akan berikatan dengan atom hidrogen dan atom karbon
lainnya, dimana masing-masing akan membentuk 4 ikatan kovalen. Rantai karbon pada struktur asam
lemak dapat jenuh atau tidak jenuh. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) disusun oleh rantai atom
karbon penyusunnya yang berikatan tunggal/mengikat dua atom hidrogen, sedangkan asam lemak
tidak jenuh (unsaturated fatty acid) mengandung satu atau lebih atom karbon yang berikatan ganda

(double bond) sehingga hanya mengikat satu atom hydrogen. Asam lemak tidak jenuh dapat
dikelompokkan berdasarkan jumlah ikatan gandanya, yaitu asam lemak dengan ikatan tidak jenuh
tunggal (mono-unsaturated fatty acid atau MUFA) dan asam lemak dengan ikatan tidak jenuh jamak
(poli-unsaturated fatty acid atau PUFA).

Molekul lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu molekul
gliserol. Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang
diikatnya. Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dari kata
gliseril dan diikuti oleh nama asam lemaknya.

TATA NAMA LEMAK/MINYAK

Tata nama lemak/minyak ditentukan oleh jumlah, jenis, dan posisi asam lemak yang
terikat pada gliserin. Karena jumlah asam lemak yang terikat pada trigliserida adalah tiga buah
maka diberi awalan tri-. Jenis asam lemak harus menunjukkan apakah lemak jenuh atau lemak
tidak jenuh. Posisi asam lemak ditentukan pada posisinya di rantai karbon gliserin, yaitu posisi
C1, C2 (tengah), dan C3. Sebagai contoh, trigliserida yang disusun oleh 3 asam stearate yang
terikat pada C1, C2, dan C3 dapat diberi nama tristearin seperti.

Tata nama lemak dimulai dari kata gliseril dan diikuti oleh nama asam lemaknya,Lemak adalah
ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat (asam lemak). Aturan Penamaan,Molekul
lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol.
Perhatikan reaksi berikut.

Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.

a. Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian


nama senyawa lemak sebagai berikut.
Gliserol + tri + asam lemak Contoh :

Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa
tersebut dinamakan gliserol tristearat.

b. Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian


nama senyawa lemak seperti berikut.
Gliserol + asam lemak menurut letaknya Contoh :
Jadi senyawa lemak tersebut dinamakan gliserol palmito stearo oleat.

KOMPOSISI ASAM LEMAK

Lipid sederhana dalam bahan pangan mengandung jenis molekul trigliserida yang
beragam, yang disebabkan oleh perbedaan asam lemak yang terikat pada struktur gliserol. Tabel
3 memperlihatkan komposisi asam lemak penyusun lemak/minyak dari berbagai

Sifat fisik lemak/ minyak dan kemudahannya untuk teroksidasi akan ditentukan oleh
jenis asam lemak penyusunnya. Semakin banyak kandungan lemak tidak jenuhnya maka sifat
fisiknya akan semakin rendah sehingga minyak yang lebih banyak disusun oleh asam lemak
tidak jenuh akan cenderung berbentuk cair pada suhu ruang. Demikian juga, apabila semakin
banyak kandungan lemak tidak jenuhnya maka kerusakan lemak akibat reaksi oksidasi akan
semakin mudah terjadi. Komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh pada beberapa pangan

JENIS MINYAK DAN LEMAK

a. Minyak goreng Minyak goreng bekerja sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih,
dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng yang ditentukan oleh titik
secepatnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak
diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin tinggi titik
secepatnya, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak goreng
tergantung dari kadar gliserol bebas
b. Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau yang asam. Lemak susu dapat
dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan menambah biakan
murni bakteri asam laktat pada lemak susu yang manis yang telah dipasteurisasi,
sehingga memungkinkan terjadinya respirasi.
c. Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai
gizi hampir sama. Margarin juga merupakan emulsi air dalam minyak, dengan
persyaratan yang mengandung tidak kurang 80% lemak. Lemak yang digunakan dapat
berasal dari lemak hewani atau lemak nabati hewani yang biasanya digunakan lemak babi
atau lemak sapi, sedangkan lemak nabati yang digunakan adalah minyak kelapa, minyak
kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji kapas.

d. Lemak yang dapat digunakan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian dihidrogenasi


terlebih dahulu sampai mendapat konsistensi yang diinginkan. Lemak diaduk,
diemulsikan dengan susu skim yang telah dipasteurisasi, dan diinokulasi dengan bakteri
yang sama seperti pada pembuatan mentega. Setelah diinokulasi, dibiarkan 12-24 jam
sehingga terbentuk emulsi sempurna. Bahan lain yang ditambahkan adalah garam, Na-
benzoat, dan vitamin A.

e. Shortening atau mentega putih Shortening adalah lemak padat yang memiliki sifat
plastis dan kestabilan tertentu, umumnya berwarna putih sehingga sering disebut
mentega putih Bahan ini diperoleh dari hasil pencampuran dua atau lebih lemak dengan
cara hidrogenasi. Mentega putih ini banyak digunakan dalam pembuatan kue dan kue
yang berfungsi adalah untuk memperbaiki cita rasa, struktur, tekstur, keempukan, dan
memperbesar volume roti/kue
LAPORAN KIMIA
LEMAK DAN MINYAK

Disusun Oleh :
M. Charlin Setiawan
Kelas XII IPA 1
Guru Pembimbing
Hermatati Indra S.Pd

MAN 1 PLUS KETERAMPILAN BENGKALIS


TAHUN AJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai