Anda di halaman 1dari 40

BUKU PETUNJUK

PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID-
SEMISOLID

D3 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID-SEMISOLID

Penyusun :
Tim Praktikum

D3 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022

i
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
PENGESAHAN

BUKU PETUNJUK
PRAKTIKUM FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMIPADAT

Revisi : 00
Tanggal : Maret 2022
Dikaji ulang oleh : Ketua Program Studi D3 Farmasi
Dikendalikan oleh : Unit Kendali Mutu Fakultas
Disetujui oleh : Dekan

No. Dokumen : Tanggal : Maret 2022

No. Revisi : 00 No. Hal : -

Disiapkan oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:


Koordinator Praktikum Ka. Prodi S1 Farmasi Dekan

apt. Nur Furqani, M.Farm Apt. Cyntiya Rahmawati, M.KM, apt. Nurul Qiyaam,
NIDN. 0814118801 NIDN. 0822128801 M.Farm.Klin.
NIDN. 0827108402

Catatan: Dokumen ini milik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas


Muhammadiyah Mataram dan TIDAK DIPERBOLEHKAN dengan
cara dan alasan apapun membuat salinan tanpa seijin Dekan.

ii
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisan Buku Petunjuk
Praktikum Liquid- Semisolid akhirnya dapat terselesaikan. Fokus utama
bahasan buku ini adalah Skrining resep, Metode pembuatan dan proses
pembuatan sediaan Liquid ( Sirup Obat, Suspensi, Emulsi, Elixir, Saturasi
Netralisasi) dan sediaan semi solid ( Salep, Gel, Crim, Suppo dan Pasta) Buku
ini diharapkan dapat menjadi salah satu buku pendamping bagi Mahasiswa yang
sedang menempuh mata praktikum Liquid- semisolid. Untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih dalam, Mahasiswa diharapkan dapat membaca buku
teks yang ada terkait mata praktikum tersebut.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
buku ini. Masukan yang bersifat positif sangat diharapkan untuk perbaikan buku
ini dimasa mendatang, terimakasih.

Mataram, Maret 2022


Penyusun

iii
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
PERATURAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PERATURAN UMUM
1. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah mendaftarkan dirinya
dan mengisi Kartu rencana Studi, serta dianggap telah mampu
mengikuti praktikum ( melalui pre test ).
2. Praktikum harus diikuti penuh, apabila dua kali tidak mengikuti
praktikum tanpa alasan yang jelas dianggap mengundurkan diri.
3. Praktikan yang berhalangan mengikuti praktikum diwajibkan
memberikan keterangan resmi ( bila sakit dilampirkan surat
keterangan dokter ).
Surat keterangan tersebut harus diserahkan selambat-lambatnya
sebelum tugas / praktikum berikutnya dimulai.
4. Evaluasi praktikum dilakukan mulai :
a. Pre tes, dilakukan sebelum praktikum dimulai.
b. Post tes dan Hasil praktikum.
c. Hasil responsi.
5. Praktikan yang berhalangan hadir praktikum wajib mengganti
praktikum pada hari lain, maksimal 2 kali pertemuan yang
berhalangan.
B. TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Praktikan harus sudah berada di laboratorium minimal 15 menit
sebelum praktikum dimulai.
2. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperbolehkan ikut praktikum dan diharuskan inhal.
3. Praktikan harus menggunakan jas laboratorium, bekerja jujur, rapi dan
bersih.

iv
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
4. Praktikan wajib mengisi logbook praktikum yang telah disediakan di
LAB di setiap percobaan
5. Praktikan yang meninggalakn praktikum sebelum selesai waktunya,
harus meminta ijin kepada assisten yang bertugas.
6. Praktikan harus menyediakan sendiri peralatan praktikum seperti lap
tangan, wadah sediaan, penara, sudip dll
7. Praktikan diwajibkan memelihara LAB dan menghemat bahan-bahan
praktikum.
8. Setiap mulai, praktikan diwajibkan memeriksa/ mencocokkan alat-alat
dengan daftar. Bila ternyata tidak cocok ( pecah/ hilang ) segera
melapor ke laborant.
9. Sebelum mengerjakan sediaan / bahan yang akan dipraktikumkan,
praktikan wajib membuat diversen ( laporan sementara ) sesuai
dengan contoh yang telah diberikan. Praktikum mulai dikerjakan
setelah diversen disetujui oleh assisten yang bertugas.
10. Praktikan harus bekerja sendiri, tanpa diperkenankan bercakap-cakap
dengan praktikan yang lain.
11. Kotoran padat / sampah harus dibuang di bak sampah, jangan dibuang
dalam bak pencucian karena akan menyumbat saluran air.
12. Meja/ atau tempat praktikum harsu bersih dan rapi, sebelum dan
setelah praktikum selesai.
13. Selesai praktikum dilaporkan pada laboran. Praktikan diwajibkan
mengganti alat-alat yang pecah / hilang selama praktikum.

v
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
PERATURAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM ........................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................vi
TEORI PENDUKUNG ......................................................................................... 1
FORMAT LAPORAN ........................................................................................ 23
SOLUTIONES .................................................................................................... 24
SIRUP OBH & SUSP..........................................................................................25
EMULSI .............................................................. Error! Bookmark not defined.
UNGUENTUM & GEL ..................................Error! Bookmark not defined.30
PASTA & KRIM ................................................................................................ 32
PEMBAGIAN JADWAL ................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 35

vi
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
vii
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
TEORI PENDUKUNG

A. Sediaan Farmasi Dan Pekerjaan Kefarmasian


Menurut UU Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, yang
dimaksud Sediaan Farmasi Adalah : obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika. Pekerjaan Kefarmasian Adalah pembuatan termasuk pengendalian
mutu sedian Farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.

B. Pengertian Tentang Istilah Obat


1. Obat Tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan yang berupa
bahan, mineral, sediaan sarian atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman empirtumbuhan, hewani.
2. Obat Jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppos atau bentuk lain yang mempunyai
nama teknis sesuai dengan FI atau buku lain.
3. Obat Paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas
nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari
pabrik yang memproduksinya
4. Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai
bagan yang berkhasiat misalnya : lapisan, pengisi, pelarut, bahan
pembantu ( vehiculum ) atau komponen lain yang belum dikenal, hingga
tidak diketahui khasiat dan keamanannya.
5. Obat Essential adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa,
profilaksi terapi dan rehabilitasi.

1
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
6. Obat Generik adalah obat essential yang tercantum dalam DOEN dan
mutunya terjamin karena diproduksi sesuai persyaratan CPOB dan diuji
ulang oleh BPOM

7. Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter oleh apoteker di apotek.

C. Sediaan Liquid ( Sirup Obat, Suspensi, Emulsi, Elixir, Saturasi


Netralisasi)

1. Solutiones

Definisi :
1. Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut,
biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-nahannya, cara
peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk
lainnya ( ansel )
2. Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut,
misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur ( FI ed IV )
A. Penggolongan bentuk sediaan menurut cara pemberiannya :

1. Larutan Oral
Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral yang mengandung satu
atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau
pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven-air
a. Sirup adalah : larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi ( sirup simpleks adalah sirup yang hampir jenuh
dengan sukrosa )

2
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
b. Eliksir adalah : larutan oral mengandung etanol sebagai kosolven 9
pelarut )

2. Larutan Topikal
Larutan yang biasanya mengandung air, tetapi seringkali mengandung
pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada kulit,
atau dalam larutan lidokain oral topikal untuk penggunaan mukosa
mulut.
B. Penggolongan berdasarkan sitem pelarut dan zat terlarut :
1. Spirit adalah : larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol
dari zat mudah menguap, umumnya digunakan sebagai bahan
pengaroma.
2. Tingtur adalah : larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol
yang dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
3. Air aromatik adalah : larutan jernihdan jenuh dalam air, dari minyak
mudah menguap atau senyawa aromatik, atau bahan mudah menguap
lainnya.
C. Pelarut- pelarut yang biasa digunakan adalah :
1. Air, untuk melarutkan bermacam-macam garam
2. Spiritus, untuk melarutkan kamfer, iodin, mentol
3. Gliserin, untuk melarutkan tanin, zat samak, boraks, fenol
4. Eter, untuk melarutkan kamfer, fosfor, sublimat
5. Minyak, untuk melarutkan kamfer, mentol
6. Paraffin liquidum, untuk melarutkan cera, cetasium, minyak-minyak,
kamfer, mentol, klorbutanol.
7. Kloroform, untuk melarutkan minyak-minyak, lemak

3
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
2. Sirup (Sirup Obat)

Dalam Farmakope Indonesia edisi III, sirup adalah sediaan cair berupa
larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain, kadar
sakarosa, C12H22O11, tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau perngganti gula dengan
atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat (Ansel, 1989).
Sirup simpleks adalah sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa.
Kadar sukrosa dalam sirup 64-66%, kecuali dinyatakan lain
Selain sukrosa pada sirup dapat ditambahkan senyawa poliol seperti sorbitol
dan gliserin untuk menghambat penghabluran dan mengubah kelarutan rasa
dan sifat lain zat pembawa.
Komponen sirup :
1. Air
2. Gula: sukrosa, pemanis buatan
3. Pengawet anti mikroba : asam benzoat 0,1- 0,2 %, Na benzoat 0,1 –
0,2 %, campuran metil. Propil dan butil paraben ( total 0,1 % )
4. Pembau, penambah rasa, misal minyak jeruk, vanili, dan lain-lain
5. Pewarna: carmin
6. Lain-lain, misal pengental, stabilisator dan lain-lain

Macam-macam sirup :
1. Sirup simpleks : mengandung 65% dalam larutan nipagin 0,25% b/v
2. Sirup obat : mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zat tambahan dan digunakan untuk pengobatan.
3. Sirup pewangi : Tidak mengandung obat tetapi mengandung zat
pewangi atau zat penyedap lain dengan tujuan untuk menutupi rasa
dan bau obat yang tidak enak.

4
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Netralisasi , Saturasi Dan Potio Effervescent
a. Netralisasi

adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam


dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral, contoh :
Solutio Citratis Magnesici.
Cara pembuatan : seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian
basanya jika perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan
Saturasi adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam
dengan basa tetapi gas yang terbentuk ditahan dalam wadah sehingga larutan
menjadi jenuh gas
Cara pembuatan :
1. Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia, misal :
NaHCO3 digerus-tuang kemudian masukkan dalam botol.
2. Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air
3. 2/3 bagian asam masuk dalam botol yang sudah berisi bagian basanya.
4. Sisa bagian asam dituangkan hati-hati lewat botol, segera tutup dengan
sampagne knop.

b. Potio Effervescent

Definisi : saturasi dengan gas CO2 yang lewat jenuh.


Cara pembuatan :
1. Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 air yang tersedia, misal :
NaHCO3 digerus tuang kemudianmasukkan dalam botol.
2. Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 air yang tersedia.
3. Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam botol yang berisi
bagian basanya dengan hati-hati dan segera ditutup dengan
sampagne knop.

5
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Penambahan zat pada saturasi harus diatur sehingga tidak perlu digojok,
misal :
1. Zat-zat netral dimasukkan dalam larutan asam.
2. Tinctur, zat-zat yang mudah menguap, ekstrak dalam jumlah sedikit
dan garam alkaloid dilarutkan dalam bagian asam.
3. Senyawa yang beraksi alkalis dilarutkan dalam basa.
Zat yang tidak larut tidak boleh dilarutkan dalam saturasi tetapi
dipisah atau dibuat serbuk. Wadah atau botol tempat larutan
volumenya harus 20% lebih besar dari vgolume larutan dan botol
segera ditutup dengan gabus dan diikat dengan benang.

c. Larutan Topikal

1. Ephitema ( obat kompres ) adalah : cairan yang dipakai untuk


mendatangkan rasa dingin pada tempat yang sakit atau panas
karena radang atau sifat perbedaan tekanan osmosis yang
digunakan untuk mengeringkan luka bernanah, contoh : Solutio
Rivanol
2. Lotio ( obat gosok ) adalah : sediaan cair berupa suspensi atau
dispersi, digunakan sebagai obat luar

3. Suspensi

Sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang


terdispersi dalam fase cair ( FI ed IV )
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi
harus halus tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojok perlahan-lahan,
endapan harus terdispersi kembali. Suspensi dapat dibuat dengan cara
metode dispersi dan metode precipitasi.
Macam-macam suspensi

6
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
1. Suspensi oral
Adalah sediaan cair yang mengandung partikel pdat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan
ditujukan untuk penggunaan oral ( juga termasuk susu/ magma )
2. Suspensi topikal
Adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit (
lotio )
3. Suspensi tetes telinga untuk telinga bagian luar
4. Suspensi optalmik

Alasan dibuat suspensi antara lain :


1. Obat-obat tertentu tidak stabil secara kimiawi bila ada dalam bentuk
larutan, tetapi stabil dalam bentuk suspensi, misalnya tetracyclin HCl
yang dibuat dalam bentuk larutan akan cepat rusak, sedangkan
tetracyclin base yang dibuat dalam bentuk suspensi akan lebih stabil.
2. Bahan obat tidak larut tapi masih dikendaki dalam bentuk cair,
misalkan untuk pasien yang tidak bisa menelan tablet atau kapsul atau
untuk sediaan parentral.
3. Untuk obat tertentu, rasa dalam bentuk suspensi lebih enak daripada
larutan, misalkan chloramphenicol dalam bentuk larutan rasanya pahit,
sedangkan chloramphenicol palmitat / stearat dalam bentuk
suspensirasanya lebih enak.
4. Untuk tujuan “depo therapy “, misalnya injeksi suspensi intra muscular

Sifat-sifat yang diinginkan pada suspensi :


1. Mengendap secara lambat dan harus homogen kembali bila dikocok
ringan.

7
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
2. Ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan dalam waktu lama
dalam penyimpanan.
3. Dapat dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi antara lain :


1. Ukuran partikel
2. Sedikit banyaknya pergerakan partikel
3. Tolak menolak antara partikel karena adanya muatan listrik pada
partikel
4. Konsentrasi suspensoid

Bahan pensuspensi :
1. PGA untuk zat berkhasiat keras 2-4%, untuk zat tidak berkhasiat keras
1-2 %
2. Pulv. Gummosus, untuk zat berkhasiat keras 2%, untuk zat tidak
berkhasiat keras 1%
3. CMC Na kadar 0,5 %

Stabilisasi :
Pada suspensi proses sedimentasi tidak dapat dicegah butuh bahan
pendispersi.
Bahan pendispersi berguna untuk mempertahankan stabilitas suspensi
dengan cara:
a. Mencegah / memperlambat terjadinya agregasi
b. Flotasi: fase dispers seluruh atau sebagian berkumpul pada permukaan
medium ( agregat terbuka )
c. Flokulasi : penggumpalan bersama partikel tunggal dalam cairan (
agregasi tertutup )

8
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Dengan menggunakan stabilisator: yang meningkatkan viskositas, tetapi
daya alir tetap baik, misal : bahan lendir makromolekular: tragacant, pektin,
metil selulosa, hidroksietilselulosa,natrium alginat, dekstran,
polietilenglikol, aluminium monostearat suspensi minyak.
Caking yakni melekatnya sedimen secara bersamaan
 Dalam waktu yang lama / singkat
 Susah untuk dihomogenkan kembali
 Disebut pula sedimentasi

Pada pembuatan suspensi dikenal 2 macam sitem :


1. Sistem flokulasi:
Dalam sistem flokulasi partikel terflokulasi adalah terikat lemah cepat
mengenap dan pada penyimpanan tidak terjadi cake dan mudah
tersuspensi kembali.
a. Partikel merupakan agregat yang bebas
b. Sedimentasi terjadi cepat, partikel mengendap sebagai flok yaitu
kumpulan partikel.
c. Sedimen terbentuk cepat.
d. Sedimen dalam keadaan terbungkus dan bebas, tidak membentuk cake
yang keras dan padat, dan mudah terdispersi seperti semula.
e. Wujud suspensi kurang menyenangkan sebab sedimentasi cepat
terjadi dan diatasnya terjadi cairan yang jernih dan nyata.
2. Sistem deflokulasi :
Dalam sistem ini, partikel terdeflokulasi mengenap perlahan dan
akhirnya membentuk “cake” yang keras dan sukar terdispersi
kembali.
a. Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain.
b. Sedimentasi terjadi lambat, masing-masing partikel mengendap
terpisah dan ukuran partikel adalah minimal.

9
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
c. Sedimen terbentuk lambat
d. Akhirnya sedimen akan membentuk “cake” yang keras dan sukar
terdispersi kembali. Terlihat bahwa endapan dan cairan atas berkabut.

4. Emulsi

Sediaan yang mengandung bahan onbat cair atau larutan obat,


terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau
surfaktan yang cocok. System 2 fase, yang salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil distabilkan dengan
menggunaan emulagator.
Upaya emulasi terdiri dari fase minyak dan fase air, dimana suatu
campuran air dan minyak bila dikocok akan diiperolaeh campuran yang
homogen. Sistem yang demikian mempunyai stabilitas minimal dan dalam
waktu singkat akan memisahkan kembali. Stabilitas sistem ini dapat
diperbesar dengan bantuan bahan penolong yang disebut emulgator.
A. Komponen Emulasi
1. Komponen dasar, yaitu bahan pembentuk emulasi yang harus terdapat
di dalam emulai, terdiri atas:
a. Fase dispers atau fase intern / fase discontinue / fase dalam, yaitu
zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil di dalam zat cair
lain.
b. Fase ekstren / fase kontinu / fase pendispersi fase luar, yaitu zat cair
dalam emulasi ang berfungsi sebagai bahan dasar (bahan
pendukung) emulasi tersebut, kedua fase tersebut yang berair dapat
terdiri dari air atau sejumlah substansi hidroofil, seperti: alcohol,
glikol, gula, garam mineral, garam organik dan lain-lain. Fase yang
lain adalah fase organik yang pada umumnya berminyak, dapat

10
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
terdiri dari substansi lipofil seperti asam lemak, alkohol, asam
lemak, lilin, zat-zat aktif liposolubel dan lain-lain.
c. Emulgator adalah bagian dari emulasi yang berfungsi untuk
menstabilkan emulasi
2. Komponen tambahan, adalah bahan tambahan yang sering
ditambahkan kedalam emulasi untuk memperoleh hasil yang lebih
baik, misalkan corrigen saporis, odoris, pengawet dan anti oksida.
B. Bahan-Bahan Pengemulsi (Emulgator)
1. Emulgator alam
Emulgator yang dipeoleh dari alam tanpa proses yang rumit dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, yairu:
a. Emulgator dari tumbuh-tumbuhan
 PGA, jika tidak dinyatakan lain PGA 1x jumlah minyaknya, air
corpus 1,5 x PGA, kecuali untuk minyak lemak ½x bobot minyak
lemak, oleum ricini 1/3x bobot ol rocini.
 TRAGACANT, digunakan 1/10 x gom arab, air corpus 20x
tragecant
 AGAR-AGAR, kurang efektif digunakan sendiri, ditambahkan
untuk menambah viskositas dari emulasi dengan gom arab biasanya
digunakan 1-2%
 Chondrus, sangat baik dipakai untuk emulasi minyak ikan
 Emulgator lain, pectin, metal selulose, CMC biasanya digunakan 1-
2%
b. Emulgator hewani
 KUNING TELUR, mengandung listin dan kolestrol yang keduanya
berfungsi sebagai emulgator, mampu mengemulsikan minyak
lemak 4x bobotnya dan munyak menguap 2x bobotnya.

11
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
 ADPS LANAE, menambah kemampuan minyak untuk menyerap
air
c. Emulgator dari mineral
 VEGUM (MAGNESIUM ALUMINIUM SILIKAT), pemakaian
1% emulasi ini khusus pemakaian luar
 BENTONIT, membentuk masa seperti gel, sebagai emulgator 5%
2. Emulgator sintesis
a. Sabun, digunakan untuk tujuan luar sangat peka terhadap elektrolit
b. Tween 20;40;60;80
c. Span 20;40;80
C.Tipe Emulsi
Dalam farmasi zat cair yang pada umumnya digunakan dalam formulasi
sediaan emulsi adalah minyak dan air maka tipe emulsi dibagi menjadi:
1. Emulsi tipe minyak / air atau oleum / water (o / w)
Adalah emulsi dimana munuyak terdispersi dalam bentuk tetes-tetes
kecil di dalam air
2. Emulsi tipe air / minyak atau water / oleum (w /o)
Adalah emulsi dimana air terdispersi dalam minyak
D. Pembuatan Emulsi
1. Bila manggunakan durfaktan:
a. Surfaktan yang terlarut dalam minyak, larutkan dalam minyak
sedangkan surfaktan yang larut dalam air larutka dalam air,
kemudia fase minyak ditambahkan dalam fase air. Cara ini
biasanya digunakan jika didinginkan terbntuknya sabun hasil
reaksi, sebagai emulgator.
b. Fase minyak ditambahkan surfaktan (misalnya tween dan span)
dipanaskan + 60-7 oC kemudian fase air ditambahkan forsi per forsi

12
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
sambil diaduk hingga terbentuknya emulsi, kemudian didinginkan
sampai temperature kemar sambil dilakukan pengadukan.
2. Bila menggunakan hidrokolokid atau padatan yang terdispersi:
a. Metode Gom Basah / Metode Inggris / Metode Anglosaxon
Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsinya
umumnya larut dalam air) agar membentuk suatu mucilage,
kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk membentuk
emulsi, kemudian diencerkan dengan sisa air.
b. Metode Gom Kering / Metode Kontinental
Zat pengemulsi dicampurkan dengan minyak terlebih dahulu
kemudian tambahkan air untuk membentuk korpus emulsi, baru
diencerkan dengan sisa air yang tersedia.
c. Metode Botol / Botol Forbes
Digunakan untuk minyak menguap dan zat-zat yang bersifat
minyak dan mempunyai viskositas rendah kurang kental. Serbuk
gom dimasukkan ke dalam botol kering, ditambahkan dua bagian
air, botol ditutup, kemudian campuran tersebut dikocok dengan
kuat, tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok.
E. Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pembuatan Emulsi
1. Mortir dan stamper
Mortir dengan permukaan kasar untuk pembuatan emulsi yang baik
2. Botol
Mengocok emulsi dalam botol secara terputus-putus lebih baik
daripada secara terus meners
3. Mixser dan belender
Partikel fase dispers dihaluskan dengan kecepatan tinggi, partikel
akan menjadi lebih kecil-kecil
4. Homogenizer

13
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Disperse cairan terjadi karena campuran dipaksa melalui saluran
lubang kecil dengan tekanan besar
5. Colloid Mill
Terdiri atas rotor dan stator dengan permukaan penggilingan yang
dapat diatur, untuk memperoleh derajat disperse cairan dalam cairan
yang tinggi.
F. Pengujian Jenis Emulsi
1. Metode warna
Sudan III ( larutan dalam minyak ) warna merah emulsi tipe
w/o
Metilen blue ( larutan dalam air ) warna biru emulsi tipe o/w
2. Metode pengenceran
Tipe o/w dapat diencerkan dengan air
Tipe w/o dapat diencerkan dengan minyak
3. Metode pencucian
Hanya emulsi tipe o/w yang mudah dicuci dengan air
4. Metode cincin
1 tetes emulsi kertas saring membentuk cincin di sekeliling
tetesan emulsi tipe 0/w
5. Daya hantar listri
Yang menghantarkan listrik emulsi tipe o/w
G. Kestabuilan Emulsi
Emulsi dikatakan tidak stabil jika mengalami hal-hal seperti di bawah ini:
1. Creaming, emulsi tidak terrpisah dua lapisan, bersifat risible jika
dikocok perlahan-lahan akan terdespersi kembali.
2. Cracking, pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak
dan butir minyak berkoalesensi atau menyatu menjadi fase tunggal

14
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
yang memisah, bersifat (tidak dapat diperbaiki kembal, hal ini terjadi
karena:
a. Peristiwa kimia: penambahan alcohol, perubahan pH, penambahan
elektrolit
b. Peristiwa fisika: pemanasan, penyaringan, pendinginan, pengadukan
c. Peristiwa biologis: fermentasi bekteri, jamur atau ragi
3. Inverse fase, peristi
5. Elixir
Elixir adalah cairan jernih, rasanya manis,larutan hidroalkohol digunakan
untuk pemakaian oral, umunya mengandung flavuoring agent untuk
meningkatkan rasa enak. Eliksir bersifat hidroalkohol,maka dapat menjaga
stabilitas obat baik yang larut dalam air maupun alcohol.
Proporsi jumlah alcohol yang digunakan bergantung pada keperluan.
Zat aktif yang sukar larut dalam air dan larut dalam alcohol perlu kadar
alcohol yang lebih besar. Kadar alcohol berkisar antara 10-12%. Umumnya
konsentrasi 5-10%. Namun, ada eliksir yang menggunakan alcohol 3 % saja,
dan yang tertinggi dapat mencapai 44%.
Pemanis yang biasa digunakan gula atau sirup gula, namun terkadang
digunakan sorbitol, glycerinum, dansaccharinum.Dibandigkan dengan sirup,
eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung gula
lebih sedikit maka kurang efektif disbanding dengan sirup di dalam
menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan.
Eliksir mudah dibuat larutan, maka lebih disukai disbanding sirup
D. Sediaan Semi Solid ( Salep, Gel, Crim, Suppo Dan Pasta)
1. Unguenta ( Salep )

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian


topical pada kulit atau selaput lendir. ( FI ed IV )
A. Menurut basisnya atau dasar salep dibagi menjadi :

15
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
1. Dasar salep berlemak / golongan hidrokarbon :
Sifat : tidak berair, tidak suka air, tidak larut dalam air, tidak bisa
dicuci dengan air.
2. Dasar salep serap :
Sifat : suka air, berair misal lanolin, cold cream.
3. Dasar salep emulsi :
Sifat : berair, suka air, tidak larut dalam air, mudah dicuci dengan air,
merupakan emulsi o/w, misal hidrophilic ointment, vanishing cream
4. Dasar salep larut dalam air :
5. Sifat : tidak beraIr, suka air, dapat dicuci dengan air, dapat larut dalam
air, tidak berlemak, misal : polyethylenglycol ointment.

Pemilihan dasar salep tergantung :


1. Khasiat yang diinginkan
2. Sifat bahan obat yang dicampurkan
3. Ketrsediaan hayati
4. Stabilitas
5. Ketahanan sediaan jadi
B. Menurut daya penetrasinya salep dibagi menjadi :
1. Salep epidermik :
Daya penetrasinya sedikit sekali, sebagian dasar salepnya digunakan
- Basis- basis berminyak
- Basis-basis hidrokarbon
2. Salep Endodermik :
Mempunyai daya penetrasi cukup besar terhadap kulit.
Dasar salep :
- Lanolin
- Minyak tumbuh-tumbuhan
3. Salep diadermik :
Menembus kulit dan memberikan absorbsi sistemis daya
penetrasinya sangat besar
Dasar salep :
- Larut dalam air
- Basis emulsi
C. Menurut khasiatnya :
1. Antipruritik / Menghilangkan gatal-gatal

16
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Antara lain salep mengandung : menthol 0,25%, Phenol 0,5%,
camphore 2,0%
2. Keratoplastik / Menebalkan lapisan tanduk
Antara lain salep megandung asam salisilat 1-2%
3. Keratolitik/ melunakkan lapisan tanduk
Antara lain salep yang mengandung resorcinol 2-4%, asam salisilat 4-
10%
4. Emolient / Melunakkan permukaan kulit
Antara lain cold cream.
5. Protektif / melindungi kulit terhadap kelembaban udara dan zat-zat
kimia
Antara lain zinc oxide ointment
6. Anti parasit / antara lain Benzyl benzoat 10-30% ( emulsi )
7. Anti eksim / antara lain salep hidrokortison 0,5-1%
8. Anti bakteri dan anti fungi/ antara lain salep vioform 3%
Salep undecylenic acid
D. Ketentuan Umum cara Pembuatan Salep :
1. Peraturan salep pertama
Zat-zat yang terlarut dalam campuran lemak dilarutkan ke dalamnya,
jika perlu dengan pemanasan.
2. Peraturan salep kedua
Bahan- bahan yang dapat larut dalam air, jiak tidak ada peraturan lain
dilarutkan lebih dahulu dalam air, kemudian dimasukkan dalam basis
salep asalkan air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis
salep. Jumlah air yang dipakai dikurangkan dari basis.
3. Peraturan salep ketiga
Bahan- bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam
lemak dan air, harus diserbuk lebih dahulu kemudian diayak dengan
pengayak B40.
4. Peraturan salep keempat
Salep-salep yang dibuat dengan cara mencairkan atau melelehkan,
campurannya harus diaduk sampai dingin.
5. Pembuatan salep dengan cara meleburkan :
Bahan dasar salep berbeda-beda konsistensinya. Dasar salep sering
terbuat dari dua bahan atau lebih yang konsistensinya berbeda. Untuk
mendapatkan suatu massa dasar salep yang baik, maka dibuat dengan
cara peleburan sebagai berikut : misalnya cera dengan minyak lemak
dilebur dengan cawan porselin diatas penangas air. Hasil peleburan

17
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
dari bahan-bahan yang dilebur tersebut sering kurang bersih, sehingga
harus disaring dengan kain kassa pada saat peleburan. Untuk
mengganti berat karena penyaringan maka penimbangan bahan
dilebihkan sebesar 10-20 %
Cara peleburan / pelelehan dilakukan dengan cara campuran basis
dilelehkan, didinginkan sambil diaduk sampai membeku.
Misal : cera, parafin solidum, stearil alkohol PEG dengan BM tinggi.
- Bila perbedaan titik lebur basis cukup besar terlalu tinggi lelehkan
lebih dulu tambahan yang lain.
- Basis bertipe emulsi misal : cold cream pelelehan diikuti proses
emulsifikasi
2. Gel

Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang, jernih, tembus
cahaya, dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai
kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase
terdispersi (Ansel, 1989).
Zat zat pembentuk gel digunakan sebagai pengikat dalam granulasi,
koloid pelindung dalam suspensi, pengental untuk sediaan oral dan sebagai
basis supositoria. Secara luas sediaan gel banyak digunakan pada produk
obat obatan, kosmetik dan makanan juga pada beberapa proses industri. Pada
kosmetik yaitu sebagai sediaan untuk perawatan kulit, sampo, sediaan
pewangi dan pasta gigi (Herdiana, 2007).
Kegunaan Sediaan Gel
- Untuk kosmetik, gel digunakan pada shampo, parfum, pasta gigi, dan
kulit dan sediaan perawatan rambut.
- Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non
streril) atau dimasukkan kedalam lubang tubuh atau mata (gel steril) (FI
IV, hal 8)
- Gelling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi
tablet bahan pelindung koloid dan suspensi, bahan pengental ada sediaan
cairan oral dan basis suppositoria.

18
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Keuntungan, Kerugian, dan Kekurangan Sediaan Gel
- Keuntungan sediaan gel
Beberapa keuntungan sediaan gel (Voigt, 1994). Adalah sebagai berikut:

Kemampuan penyebarannya baik pada kulit


Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit
Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
Untuk Hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan penampilan
sediaan yang jernih dan elegan, pada pemakaian di kulit setelah kering
meninggalkan film tembus pandang, eiastic, daya lekat tinggi yang tidak
menyumbat pori sehingga pernafasan pori tidak terganggu, mudah dicuci
dengan air, pelepasan obatnya baik, kemampuan penyebarannya pada kulit baik.
- Kerugian sediaan gel
Untuk hidrogei : harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air
sehingga diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar
gel tetap jernih pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut
sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan
yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.
Syarat-syarat Sediaan Gel
- Memiliki viskositas dan daya lekat tinggi, tidak mudah mengalir pada
permukaan kulit
- Memiliki sifat tiksotropi, mudah merata bila dioleskan Memiliki derajat
kejernihan tinggi (efek estetika)
- Tidak meninggalkan bekas atau hanya berupa lapisan tipis seperti film
saat pemakaian
- Mudah tercucikan dengan air
- Daya lubrikasi tinggi

19
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
- Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat digunakan (Formularium
Nasional, hal 315).
Metode Pembuatan Gel
a) Menurut Khristantyo (2010), pada prinsipnya metode pembuatan sediaan
semisolid dibagi menjadi dua :
b) Metode pelehan (fusion), disini zat pembawa dan zat berkhasiat
dilelehkan bersamadan diaduk sampai membentuk fasa yang homogen.
Dalam hal ini perlu diperhatikan stabilitas zat berkhasiat terhadap suhu
yang tinggi pada saat pelelehan.
c) Trirurasi, zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis yang akan
dipakai atau dengan salah satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan
dengan penambahan basis. Dapat juga digunakan pelarut organik untuk
melarutkan terlebih dahulu zat aktifnya,kemudian baru dicampur dengan
basis yang akan digunakan.
Dasar Gel
Dasar gel yang umum digunakan adalah :
1. Dasar gel hidrofobik
Dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel partikel anorganik, bila
ditambahkan ke dalam fase pendispersi, hanya sedikit sekali interaksi antara
kedua fase. Berbeda dengan bahan hidrofilik, bahan hidrofobik tidak secara
spontan menyebar, tetapi harus dirangsang dengan prosedur yang khusus
(Ansel, 1989).
2. Dasar gel hidrofilik
Dasar gel hidrofilik umumnya terdiri dari molekul molekul organik yang
besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase
pendispersi. istilah hidrofilik berarti suka pada pelarut. Umumnya daya tarik
menarik pada pelarut dari bahan bahan hidrofilik kebalikan dari tidak
adanya daya tarik menarik dari bahan hidrofobik

20
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
3. Pasta

Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal ( FI ed IV )
Ciri-ciri :
1. Prosentase bahan padat lebih besar  lebih kental dan lebih beku
daripada salep
2. Daya absorbsinya lebih besar
3. Tidak terlalu berminyak dibandingkan dengan salep dengan basis
yang sama, contoh pasta zinc dan pasta zinci salicylata lassari

Sifat pasta :
1. Obat dapat kontak lama dengan kulit
2. Cocock untuk dermatosa yang agak basah ( sub akut dan kronis )
3. Berfungsi sebagai pengering atau pembersih ( pasta gigi ) dan
pembawa
4. Tidak dapat digunakan kulit yang berambut dan dermatosa eksudatif
5. Untuk lesi yang akut dapat meninggalkan kerak vesikula, contoh:
pasta lassari dan pasta zinci oksida.

Pasta biasanya dibuat dengan mencampur bahan obat yang berbentuk serbuk
dalam jumlah besar dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan
dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago atau sabun,
digunakan sebagai antiseptik atau pelindung kulit.
Bahan dasar pasta yang sering dipakai adalah : vaselin, lanolin, adeps lanae,
unguentum simpleks, minyak lemak dan paraffin liquidum yang sudah atau
belum bercampur dengan sabun.

21
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
4. Creamores

Bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai ( FI ed IV )
Ciri-ciri :
1. Konsistensi  relatif cair emulsi baik AM atau MA
2. Mengandung air tidak kurang dari 60 %
3. Dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang
dalam air dapat dicuci dengan air
4. Lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika

Zat pengemulsi pada cream : emulgid, Trietanolamin, tween, span dan


sabun
Zat pengawet metil paraben ( nipagin ) 0,12-0,18 %, propil paraben (
nipasol ) 0,02-0,05 %
Cara pembuatan cream : bagian lemak dilebur diatas tangas air kemudian
tambahkan bagian airnya dengan zat pengemulsi, aduk sampai terjadi suatu
campuran yang berbentuk cream.

22
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
Format laporan
*Judul kegiatan Praktikum (Percobaan 1. Salep & Gel)
Bab. 1 Pendahuluan.
A. Tujuan Percobaan
B. Ringkasan Teori
Bab 2. Uraian Masing-bahan Bahan
Bab. 3. Prosedur Kerja
A. Resep Asli Percobaan
B. Uraian Resep/terjemahan Resep.
C. Skring Resep
- Administrasi
- Farmasetika
- Klinis/farmakologi
E. Usul Perbaikan Masalah Resep
F. Alat dan Bahan
G. Perhitungan
- Dosis obat menurut umur (u/obat oral)
- Dosis Obat dalam Resep.
- Penimbangan bahan
H. Cara Kerja
Bab. 4. Pembahasan
(diuraikan hasil dari percobaan)
Bab. 5 Penutup
- kesimpulan
- keterbatasan dalam perlakuan percobaan.
*Daftar Pustaka
*Lampiran
1. Etiket Putih/Biru (wajib buat masing-masing)
2. Copy Resep (Wajib buat sendiri)
3. Foto Prodak

23
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
PRAKTIKUM I
SOLUTIONES
A. TUJUAN

Dapat membuat dan mengevaluasi bentuk sediaan Solusio (Larutan)

RESEP

RESEP :
Dr. Dedy Wirawan, SpPD
SIP : 2379 / SIP / 1985
Jl. Mentari no 97 Mataram
Mataram, ....................................
R/ Potio Nigra Contra tussim 100
S.q. d.d.C 1
did
Pro : lusi
a. Permasalahan :
1. Perhitungan DM
2. Resep Standart FMI
R/ Succus Liquiriae 10
Ammonium Chlorida 6
SASA 6
Aqua 278

b. Cara kerja :
1. Kalibrasi botol sediaan terlebih dahulu dengan cara diukur air
sejumlah yg dibutuhkan kemudian diberikan tanda.
2. Timbang Succus Liquiritae, larutkan dalam air panas dengan cara
gerus tuang, masukkan dalam botol.
3. Timbang Ammonium Chloride, larutkan dalam air kemudian
masukkan kedalam larutan succus yang sudah dingin.
4. Timbang SASA kemudian masukkan dalam botol ( jangan sampai
terkena dinding botol ), kocok ad homogen
5. Sisa air ditambahkan ke dalam botol, tutup dan beri etiket

24
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
PRAKTIKUM II

SUSPENSI
RESEP 1:
Dr. Abdurrahman, SpKK
SIP: 4156 / SIP / 1989
Jl. Lentera No. 75 Mataram

Mataram, ………………………………………..
R/ Sulfur praecipitatum 20
Champora 3
Mucilago Gummi Arabici 10
Aqua Calcis 134
Aqua Rosae 133
m. f. lot 65.5
did
S.u.e
Pro: mawar
a. Problem :
1. Reaksi lotio
2. Membuat mucilage dengan suspending agent PGA
b. Cara kerja :
1. Timbang sulfur praecipitat lalu disisihkan,
2. Timbang champora, ditetesi dengan etanol, keringkan dengan
ditambahkan sulfur praecipitat, aduk ad homogen,
3. Membuat mucilage gummi arabicum dengan cara PGA + air ( 1,5 x
PGA ) aduk ad homogen.
4. Masukkan mucilage kedalam campuran champora dan sulfur, aduk
sampai terbentuk suspense yang kental.
5. Tambahkan aqua rosae
6. Masukkan botol terakhir tambahkan aqua calcis sambil dikocok
7. Tutup botol dan beri etiket biru.
25
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
PRAKTIUM III
EMULSI

RESEP:
Dr. Rahmalia Setianto, SpA
SIP: 2156 / SIP / 1993
Jl. Babarsari No. 75 Mataram

Mataram, ………………………………………..
R/ Minyak Ikan 50
PGA 15
Glyserin 5
Aqua 37.5
Oleum cinnamomum 4 tts
m. f. emulsi
S. 1 dd. Cth 1
d.i.d
Pro: Lydia
a. Problem :
1. Pembuatan corpus emulsi
2. Pembuatan copy resep
3. Menimbang ½ resep
b. Cara kerja :
1. Buat corpus emulsi dengan cara masukkan minyak ke dalam mortir
yang kering kemudian ditambah PGA, aduk ad homogen
2. Tambahkan air 1,5 x PGA sekaligus aduk cepat sampai terbentuk
corpus emulsi
3. Tambahkan gliserin, aduk ad homogen
4. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit, masukan dalam botol
5. Tambahkan ol cinnamom
6. Tutup botol dan beri etiket putih

26
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
PRAKTIKUM IV
UNGUENTUM & GEL
RESEP 1 :
Dr. Bambang Setio, SPKK
SIP : 2378 / SIP / 1978
Jl. Rembiga no 99 Ampenan Mataram
Mataram, ....................................
R/ Acid benzoic
Acid salicylic aa 1,5
Adeps lanae 10
Vaselin ad 30
m. f. ungt
S.u.e
Pro : Zaky
a. Problem :
1. Pembuatan salep dengan bahan yang dilarutkan dalam spiritus
2. Pembuatan salep dengan bahan yang diayak
b. Cara kerja :
1. Ayak asam benzoat kemudian ditimbang
2. Timbang asam salisilat tetesi dengan etanol keringkan dengan asam
benzoat.
3. Tambahkan sebagian vaselin, aduk homogen
4. Tambahkan sebagian adeps lanae, aduk homogen
5. Tambahkan sisa adeps lanae dan sisa vaselin aduk hingga homogen.
6. Masukkan dalam pot salep dan beri etiket.

27
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
RESEP 2 :
Dr. Cyperus Rotundus, SpPD
SIP : 2356 / SIP / 1990
Jl. Cinta no 99 Mataram
Mataram, ....................................
R/ Amylum Manihot 10
Glyserin 40
Aquadest ad 100
m.f.gel 50
S.U.E

A. Problem :
Buat gel dengan bobot 50 g dari formula di atas

B. Cara kerja :
1. Dipanaskan Aquadest terlebih dahulu, lalu diukur sesui kebuuhan dalam
resep

2. Ditimbang Amilum Manihot lalu dimasukan dalam mortir, kemdian


dilarutkan dengan aquadest panas yg telah diukur secukupnya, aduk dengan
stemper sampai terbentuk massa gel

3. Diambil Gliserin sesui kebutuhan dalam resep dan ditabahkan dalam


mortir yg erisilarutan Amylm Maniot, aduk ad homogen
4. Masukkan dalam pot salep dan diberi etket

28
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
PRAKTIKUM. V
PASTA & KRIM
RESEP 1 :
Dr. Muhammad hanafii, SPKK
SIP : 1379 / SIP / 1975
Jl. Damai no 79 Mataram
Mataram, ....................................
R/ Pasta Zinci salicylata lassari 20
m.d.s.b.d.u.e
S.u.e
Pro : azahra
a. Problem :
1. Resep standart Farmakope Nederland V
R/ Asam salisilat 2
ZnO 25
Amylum Tritici 25
Vaselin Flavum 48
2. Pembuatan pasta dengan bahan yang dilarutkan dalam etanol
3. Pembuatan pasta dengan bahan yang diayak terlebih dahulu
b. Cara kerja :
1. Ayak ZnO dan Timbang
2. Timbang Amylum Tritici kemudian campur dengan ZnO
3. Timbang Asam salisilat, tetesi dengan etanol kemudian keringkan
dengan campuran ZnO dan amylum
4. Timbang Vaselin flavum taruh dalam cawan kemudian lelehkan.
5. Masukkan vaselin flavum dalam mortir hangat kemudian masukkan
campuran serbuk diatas, aduk sampai dingin dan homogen.
6. Masukkan dalam pot salep dan beri etiket.

29
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
RESEP 2 :
Dr. Muhammad Zarkasi, SPKK
SIP : 2379 / SIP / 1982Jl. Merbabu no 79 Mataram
Mataram, ....................................
R/ asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
TEA 1.5
Propilenglikol 8
Aqua ad 65.5
m.f. Cream
S.u.e
Pro: albi setiawan
a. Problem:
1. Pembuatan cream dengan pemanasan

b. Cara kerja:
1. Timbang cera alba, vaselin dan asam stearat yang dilebihkan 10 %
2. Masukan dalam cawan di atas, panaskan dalam waterbath sampai
leleh
3. TEA dan propilenglikol dalam air panas, masukkan dalam cawan
diatas dan aduk sampai terbentuk cream. Angkat dan Timbang sampai
bobot 65,5 gram dengan penambahan air panas.
4. Pindahkan cream ke mortar hangat aduk sampai dingin dan diperoleh
masa cream yang halus.
5. Masukkan dalam pot salep dan beri etiket

30
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
34
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020
DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1979. Farmakope Indonesia


Edis III. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

2. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1995. Farmakope Indonesia


Edis IV. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

3. Ansel, C. Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaaan Farmasi Edisi Keempat.


Jakarta. Universitas Indonesia Press.

4. Anief, Moh. 2004. Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

5. Syamsuni. 2012. Ilmu Resep. Jakarta: Buku Kedokteran.

6. Nusratini, dkk. 2007. Buku Saku Kapita Selekta Dispensing 1 Untuk Pelayanan
Kefarmasian. Jogjakarta. Gadjah Mada University Press.

35
Petunjuk Praktikum Teknologi Sediaan Liquid-Semisolid
Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2020

Anda mungkin juga menyukai