Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK

PASIR
Mata Kuliah :

Pengujian Bahan Bangunan

Dosen Pengampu :

Maris Setyo Nugroho, M.Eng

DISUSUN OLEH :

Arkaan Dayu Perbawa ( 20540141004 )

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Allah SWT , karena atas
rahmat, nikmat, hidayah dan inayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan
pengujian bahan bangunan. Dalam masa pandemi virus Covid-19 ini, pengujian
belum dapat dilaksanakan secara praktik di laboratorium kampus, melainkan di
tempat tinggal melalui moda daring. Namun hal tersebut tidak menjadi halangan
dalam pembelajaran praktik pengujian bahan bangunan.

Saya ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu selama proses penyelesaian laporan pengujian bahan bangunan ini .
Ucapan terimakasih juga saya berikan kepada Bapak Kimin selaku teknisi di
laboratorium. Saya juga berharap semoga laporan pengujian bahan bangunan ini
dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca .

Saya menyadari bahwa laporan ini masih ditemukan banyak kekurangan


dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dan memotivasi bagi saya selaku penulis, pembaca
, dan pihak lainnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 4 April 2021

Penulis

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR ii


DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………..i

Kata Pengantar………………………………………………………………ii

Daftar Isi……………………………………………………………………...iii

Daftar Gambar

• Gambar 1…………………………………………………………………3

• Gambar 2…………………………………………………………………3

• Gambar 3…………………………………………………………………4

• Gambar 4…………………………………………………………………4

• Gambar 5…………………………………………………………………5

• Gambar 6…………………………………………………………………5

• Gambar 7…………………………………………………………………6

• Gambar 8…………………………………………………………………6

• Gambar 9…………………………………………………………………6

• Gambar 10………………………………………………………………..7

• Gambar 11………………………………………………………………..7

• Gambar 12………………………………………………………………..8

• Gambar 13………………………………………………………………..8

• Gambar 14………………………………………………………………..9

• Gambar 15………………………………………………………………..9

• Gambar 16………………………………………………………………..9

• Gambar 17………………………………………………………………10

• Gambar 18………………………………………………………………10

• Gambar 19………………………………………………………………10

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR iii


Daftar Tabel
• Tabel 1……………………………………………………………………3

• Tabel 2……………………………………………………………………5

• Tabel 3…………………………………………………………………..11

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang……………………………………………………………1
2. Tujuan………………………………………………………………….....2

B. KAJIAN TEORI
1. Definisi dan deskripsi umum tentang pengujian…………………………..2
2. Jenis-jenis dan spesifikasi bahan yang digunakan………………………...3
3. Standar bahan, alat dan pengujian………………………………………...4

C. METODE PENGUJIAN
1. Alat dan bahan…………………………………………………………...5
a) Peralatan pengujian…………………………………………………..5
b) Metode pengambilan sampel………………………………………...7
c) Persiapan dan spesifikasi benda uji………………………………….8
2. Langkah kerja……………………………………………………………8

D. HASIL PENGUJIAN
1. Laporan hasil pengujian…………………………………………………11
2. Analisis data……………………………………………………………..11

E. PEMBAHASAN…………………………………………………………12
F. KESIMPULAN………………………………………………………….13
G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM……………..13
H. SARAN-SARAN………………………………………………………...13
I. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..14
J. LAMPIRAN……………………………………………………………...15
JOB SAFETY ANALYSIS………………………………………...16

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR iv


A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Dalam bidang teknik sipil kebutuhan dan kualitas material atau


bahan selalu menjadi prioritas dan harus diperhitungkan dengan baik. Hal
tersebut dilakukan agar biaya yang dikeluarkan efisien. Selain itu
bangunan juga dapat diselesaikan dengan waktu yang efektif. Dengan
perhitungan yang baik dapat menciptakan bangunan yang kokoh dan awet.
Sehingga suatu konstruksi bangunan dapat digunakan dengan aman dan
nyaman.
Zat organik pada pasir adalah zat alami yang biasanya berasal dari
mahkluk hidup yang ada dalam pasir. Seperti mikro-organisme, tumbuhan,
kotoran hewan, bangkai hewan, dan sebagainya. Agar dapat menciptakan
beton dengan kualitas yang baik, bahan dasar material yang digunakan
harus memenuhi persyaratan. Salah satu persyaratan tersebut adalah kadar
zat organik dalam pasir tidak boleh terlalu banyak. Karena pasir yang
terlalu banyak mengandung kadar zat organik, dapat mengurangi ikatan
pasir dengan semen yang akan berakibat kekuatan beton menurun.

Pengujian zat organik dilakukan dengan cara mencampur dengan


larutan NaOH (soda api) sebesar 3 %. Persyaratan warna larutan NaOH
dan pasir tidak melebihi warna standar SNI No. 03-1971. Apabila warna
larutan melebihi persyaratan SNI No. 03-1971, maka pasir tersebut
banyak mengandung zat organik. Sehingga pasir tersebut tidak di
rekomendasikan untuk digunakan sebagai bahan campuran beton.
Berdasarkan SNI 2816:2014, pengujian kadar zat organik berguna untuk
menentukan jumlah zat organik yang akan mempengaruhi kelayakan
suatu pasir.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 1


2. Tujuan
Berdasarkan SNI No. 03-1971 tujuan pengujian kadar zat organik
pasir adalah untuk mengetahui batas kandungan zat organik dalam pasir
yang diuji, dan mengetahui kualitas pasir dilihat dari kandungan zat
organiknya;

B. KAJIAN TEORI
• Menurut Kementerian PU (2010), agregat beton adalah bahan berbutir
seperti pasir, kerikil, batu pecah, atau slag, yang digunakan sebagai salah
satu komponen bahan campuran beton semen atau mortar.
• Menurut SNI 03-2816-1992, yang dimaksud dengan kotoran organik
adalah bahan-bahan organik yang terdapat di dalam pasir dan
menimbulkan efek yang merugikan terhadap mutu mortar atau beton.

• Menurut PBI ( 1971 ), beton didefinisikan sebagai bahan yang diperoleh


dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen Portland, dan
air tanpa tambahan zat aditif.
• Menurut Neville dan Brooks (1987), belakangan ini definisi dari beton
sudah semakin luas, yakni beton adalah bahan yang terbuat dari berbagai
macam tipe semen, agregat, dan juga bahan pozzolan, abu terbang, terak
dapur tinggi, sulfur, serat, dan lain-lain.

1. Definisi dan Deskripsi Umum Tentang Pengujian


Keberadaan zat organik yang terdapat dalam pasir, pada
umumnya berasal dari penghancuran zat-zat tumbuhan, terutama yang
berbentuk asam tanin dan lumpur organik. Salah satu cara untuk menguji
adanya zat organik di dalam pasir adalah dengan
mengekstrak/memisahkannya menggunakan larutan NaOH 3%. Dan
warna yang terjadi dibandingkan dengan pembanding warna standar
setelah didiamkan selama +/- 24 jam. Jika warna yang dihasilkan
mendekati angka no.1 atau no.2, maka kadar zat organik dalam pasir

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 2


adalah rendah. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan adukan untuk
beton mutu tinggi maupun beton normal. Jika warna yang dihasilkan
melebihi angka no.3 maka sebaiknya pasir tidak digunakan sebagai bahan
adukan beton. Dan jika warna di no.3 berarti beton tersebut masih dapat
digunakan dalam campuran beton.

2. Jenis-jenis Dan Spesifikasi Bahan Yang Digunakan


Berikut merupakan tabel jenis-jenis pasir untuk bahan bangunan :
Tabel 1. Jenis pasir untuk bahan bangunan

JENIS PASIR SPESIFIKASI


1. Pasir Sungai ➢ Memiliki ukuran yang
tidak besar maupun
kecil. Ukurannya
yakni 0,063 mm
sampai 6 mm
Gambar 1. Pasir Plester ➢ Digunakan untuk
sumber: https://www.99.co ,2021 pengecoran dan
pondasi bangunan
karena terkenal kuat
2. Pasir Urug ➢ Hanya digunakan
untuk mengurug
tanah.
➢ Berfungsi untuk
menstabilkan

Gambar 2. Pasir Urug permukaan tanah asli


sumber: kayubatam.blogspot.com ,2013 dan menyebarkan
beban

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 3


3. Pasir Pasang ➢ Pasir pasang memiliki
elemen yang lebih
padat
➢ Tingkat kehalusan
lebih tinggi
dibandingkan pasir
Gambar 3. Pasir pasang beton
sumber: https://www.99.co ,2021 ➢ Untuk plesteran
dinding akan lebih
halus dibanding pasir
beton, karena
butirannya yang lebih
kecil
4. Pasir Beton ➢ Berwarna abu-abu
pekat hingga
kehitaman
➢ Tingkat kehalusan
tinggi dan tidak
membentuk gumpalan

Gambar 4. Pasir Beton ➢ Digunakan untuk


sumber:https://sanggapramana.wordpress.com pengecoran, plesteran
,2010 dinding, dan pondasi

3. Standar Bahan Alat Dan Pengujian


Standar bahan dan alat pengujian yang dilakukan berdasarkan SNI
No. 03-1971. Dalam SNI tersebut dijelaskan bahwa pengujian dilakukan
dengan ketentuan alat pengujian sebagai berikut :
1. Ayakan pasir 4,8 mm;
2. Aggregate splitter;
3. Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram;
4. Botol susu kapasitas 300 ml;

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 4


5. Sekop atau sendok sesuai dengan kebutuhan;
6. Gelas ukur;
7. Warna standar, digunakan untuk menentukan kadar zat organik
yang ada di dalam pasir.

Sedangkan ketentuan bahan yang digunakan yakni sebagai berikut :

1. Pasir 2 x 130 ml;


2. NaOH (soda api);
3. Air secukupnya.

C. METODE PENGUJIAN
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Berikut adalah macam-macam peralatan yang digunakan dalam
pengujian kadar zat organik pasir :
Tabel 2. Macam-macam peralatan pengujian
1. Ayakan pasir 4, 8 mm ➢ Untuk mengayak/menyaring
pasir, yakni memisahkan
material yang tidak diinginkan
seperti kerikil.
➢ Untuk mengelompokkan pasir
Gambar 5. Ayakan Pasir
berdasarkan ukurannya.
Sumber : Indiamart.com ,2020

2. Aggregate Splitter ➢ Untuk memilah agregat secara


cepat, besar agregat
maksimum yang lewat sesuai
dengan ukuran alur splitter
yang digunakan.
Ukuran saluran pembagi
antara lain :1/2’’, ¾’’, 1’’, 1

Gambar 6. Aggregate Splitter ½’’ , 2’’ , 2 ½’’ , 3’’ .

Sumber : www.izito.ws ,2019

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 5


3. Timbangan ketelitian 0,1% ➢ Seperti timbangan lainnya
yakni untuk mengukur massa
suatu zat namun dengan
tingkat ketelitian yang tinggi.

Gambar 7. Timbangan Ketelitian


0,1%
Sumber : utakatikotak.com ,2020
4. Botol susu 300 ml ➢ Sebagai wadah pencampuran
benda uji, larutan NaOH, dan
air.
➢ Botol yang digunakan
merupakan botol yang tahan
panas agar tidak meleleh.

Gambar 8. Botol susu 300 ml


Sumber : Labsheet Politeknik
Negeri Bandung, 2014
5. Sendok ➢ Untuk mengangkut dan
memindahkan bahan material
seperti benda uji.

Gambar 9. Sendok
Sumber : alibaba.com ,2021

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 6


6. Gelas ukur ➢ Untuk menentukan takaran
kadar suatu zat cair dalam
satuan ml.

Gambar 10. Gelas ukur


Sumber : blogspot.com, 2017
7. Warna standar ➢ Untuk menentukan kadar zat
organik yang ada di dalam
pasir.

Gambar 11. Warna standar


Sumber : blogspot.com, 2018

b. Metode Pengambilan Sampel


Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
metode probability sampling, yakni pengambilan sampel secara
random atau acak. Analisis dari sampel pasir yang diambil diperlukan
untuk mengukur besaran agregat, dan menentukan kadar zat organik
pasir yang sesuai untuk campuran pembuatan material bangunan. Agar
hasil pengujian kadar zat organik pasir didapatkan hasil yang baik,
sampel pasir yang diambil berasal dari alam seperti dari sungai atau
lereng gunung berapi.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 7


c. Persiapan dan Spesifikasi Benda Uji
Berikut adalah persiapan yang dilakukan sebelum melakukan
pengujian kadar zat organik pasir :
• Menggunakan wearpack dan APD yakni masker;
• Mempersiapkan peralatan pengujian yakni botol susu 300 ml,
ayakan 4,8 mm, splitter, timbangan dengan ketelitian 0,1%, gelas
ukur, warna standar, dan sendok.

Benda uji yang digunakan adalah larutan NaOH, pasir 2x130 ml, dan
air secukupnya.

2. Langkah Kerja
1) Menuangkan pasir ke dalam splitter, ambil pasir pada salah satu tempat
di splitter;

Gambar 12. Menuang pasir ke dalam splitter


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

2) Menuangkan pasir ke dalam botol susu;

Gambar 13. Menuang pasir ke dalam botol susu sebanyak 130 ml


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 8


3) Menyiapkan Larutan NaOH Sebanyak 3% dari air;

Gambar 14. Butiran NaOH


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

4) Menuangkan larutan NaOH ke dalam botol susu;

Gambar 15. Menuangkan larutan NaOH ke dalam botol susu


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

5) Diamkan botol hingga tidak ada gelembung udara;

Gambar 16. Mendiamkan botol


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 9


6) Mengocok botol selama 10 menit;

Gambar 17. Mengocok botol


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

7) Diamkan botol selama +/- 2 hari;

Gambar 18. Mendiamkan botol selama +/- 2 hari


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

8) Membandingkan warna larutan dengan warna standar;

Gambar 19. Membandingkan warna


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDplQU&t=51s ,2021

9) Mencatat hasil pengujian dan tulis ke dalam tabel.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 10


D. HASIL PENGUJIAN
1. Laporan hasil pengujian

Waktu : 4 April 2021


Tempat : Yogyakarta

Dari hasil pengujian didapatkan hasil analisis data sebagai berikut :

Tabel 3. Analisis data

Sumber : Data peneliti

No. Warna
Pengujian
( 1/2/3/4/5 )

1 4

2 3

Rerata 3,5

2. Analisis Data
Pengujian kali ini bertujuan untuk mengetahui apakah agregat halus
yang digunakan mengandung zat organik atau terbebas dari bahan organik.
Karena kandungan zat organik yang banyak dapat mempengaruhi proses
pembentukan beton. Yang mana akan mengakibatkan kekuatan beton
menjadi berkurang dan kualitas beton menjadi rendah.

Dalam pengujian kadar zat organik dalam pasir, telah dilakukan 2


kali pengujian. Berdasarkan persyaratan yang berlaku, 2 sampel uji ini telah
melewati beberapa tahap. Dimulai dari hasil pengujian pertama, warna
tergolong nomor 4. Kemudian dari hasil pengujian kedua didapatkan warna
tergolong nomor 3.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 11


E. PEMBAHASAN

Dalam buku Concrete Technology : Second Edition (2010), A.M.


Nevile dan J.J.Brooks menyatakan bahwa semakin pekat warna NaOH setelah
bereaksi dengan agregat, maka semakin banyak kandungan bahan organik.
Dan dapat mengurangi kualitas pembuatan beton itu sendiri. Standar warna
yang digunakan sebagai batas warna larutan NaOH yang bereaksi dengan
agregat, adalah warna 1, 2, atau 3. Sehingga dapat dinyatakan bahwa agregat
tersebut tidak banyak mengandung bahan organik.

Dari hasil pengujian pertama, warna larutan NaOH setelah bereaksi


dengan agregat tergolong warna nomor 4. Hal ini menunjukan bahwa di dalam
agregat halus yang di uji banyak mengandung zat organik. Sehingga sampel
pengujian pertama tidak direkomendasikan sebagai bahan campuran beton.
Sedangkan dari hasil pengujian kedua, warna larutan NaOH setelah bereaksi
dengan agregat tergolong warna nomor 3. Hal ini menunjukan bahwa di dalam
agregat halus yang di uji tidak banyak mengandung bahan organik. Sehingga
sampel pengujian kedua dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan
beton.

Bahan organik di dalam agregat dapat dihilangkan agar tidak


mengganggu proses pembuatan beton. Salah satu cara untuk menghilangkan
kadar zat organik yakni dengan merendam dalam larutan NaOH. Karena bahan
bersifat asam sementara NaOH bersifat basa. Sehingga NaOH dapat
menetralisir kadar zat organic dalam pasir. Alternatif cara lain yang lebih
mudah, dengan mencuci agregat hingga bersih menggunakan air bersih dan
mengalir agar kadar zat organik dapat hilang bersama aliran air.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 12


F. KESIMPULAN
Dari seluruh hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pengujian
pertama banyak mengandung bahan organic. Sehingga tidak direkomendasikan
sebagai bahan campuran pembuatan beton. Sedangkan pengujian kedua tidak
banyak mengandung zat organic. Sehingga sampel pengujian dapat digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan beton. Namun agregat yang memiliki
kandungan zat organik yang banyak, dapat dihilangkan dengan cara dicuci
dengan air bersih yang mengalir.

G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Dalam pelaksanaan praktikum pengujian kadar zat organik pasir ini,
kesulitan yang dialami adalah pemahaman cara menggunakan peralatan praktik
seperti gelas ukur serta menyajikan larutan NaOH dengan baik dan benar.

H. SARAN-SARAN
1. Untuk Kampus
Saya berharap agar dosen pengampu dapat memberikan kesempatan
praktikum pengujian bahan bangunan di laboratorium kampus setelah masa
pandemi sudah lebih kondusif.
2. Untuk Mahasiswa/Mahasiswi
Saya berpesan kepada rekan-rekan yang akan melaksanakan praktikum
pengujian bahan bangunan, untuk dapat melaksanakan praktikum tersebut
dengan sebaik-baiknya, menaati peraturan yang berlaku di laboratorium,
selalu menggunakan APD, dan selalu memperhatikan K3.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 13


I. DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. (1990). SNI No.3-1971 tentang pengujian kadar


air agregat.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2816-1992 tentang metode Pengujian
Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran Mortar atau Beton.
Heri, 2017. 10 Teknik Pengambilan Sampel dan Penjelasannya Lengkap
(SAMPLING). Salamadian, 17 Februari 2017, (Online),
(https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/ ,
diakses 1 Maret 2021).
Sulianti., dkk., 2018. Analisis Pengaruh Besar Butiran Agregat Kasar Terhadap
Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal forum mekanika. (Online), No. 1,
Vol. 7, (87-Article Text-221-1-10-20181129.pdf diakses pada 4 April
2021).
Standar Nasional Indonesia Nomor 3-6468-2000, tentang tata cara perencanaan
beton berkekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang.
Redaksi, 2020. Mengenal jenis-jenis pasir bangunan dan fungsinya. G Priority,
13 Oktober 2020, (Online), (https://gpriority.co.id/mengenal-jenis-
jenis-pasir-bangunan-dan-fungsinya/ , diakses 28 Februari 2021).
Vivian, A., 2020. Penjelasan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Lengkap
Terbaru. Wira.co.id, 10 September 2020, (Online),
(https://wira.co.id/k3-keselamatan-kerja/ , diakses 7 Maret 2021).

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 14


J. LAMPIRAN

Foto saat sedang menyajikan butiran


NaOH
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDp
lQU&t=51s , diambil dari channel youtube
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan
UNY ,2021
Foto saat sedang memasukkan butiran
NaOH ke dalam gelas ukur
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDp
lQU&t=51s , diambil dari channel youtube
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan
UNY ,2021
Foto saat sedang mengaduk butiran NaOH
yang dicampur dengan air
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDp
lQU&t=51s , diambil dari channel youtube
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan
UNY ,2021
Foto saat sedang membandingkan warna
sampel uji dengan warna standar
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=lv68_DDp
lQU&t=51s , diambil dari channel youtube
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan
UNY ,2021

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 15


No. Dok. : 3/JSA
No. Rev :1
JOB SAFETY Tgl Rilis : 4 April 2021
Hal : 1 dari 2
ANALYSIS

No. JSA : 003/JSA/II/2021 Terbit : 4 April 2021


Nama Praktikum : Pengujian Kadar Zat Departemen : Jurusan Teknik
Organik Pasir Sipil dan
Nama Pengawas : Kimin Triyono, S.Pd Perencanaan
APD : 1. Masker Pelaksana : Arkaan Dayu P.
2. Sarung Tangan 20540141004
3. Sepatu boot
4. Kaca Mata
5. Wearpack (baju
pelindung)

Penanggung
No. Urutan Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian
Jawab
1 Menuangkan pasir Paparan debu dan a. Menggunakan APD Arkaan Dayu
partikel-partikel lain berjenis masker Perbawa
ke dalam splitter,
dari pasir yang dapat untuk melindungi
ambil pasir pada terhirup dan bagian mulut hingga
membahayakan sistem hidung.
salah satu tempat di
pernapasan, b. Berhati-hati pada
splitter. saat menuangkan
pasir kedalam
splitter agar tidak
tumpah.
2 Menuangkan pasir Jika tidak berhati-hati a. Berhati-hati ketika Arkaan Dayu
ke dalam botol susu ketika menuangkan menuangkan pasir ke Perbawa
pasir ke dalam botol dalam botol.
maka akan b. Menggunakan APD
menyebabkan pasir berjenis masker
berceceran. untuk melindungi
bagian mulut hingga
hidung.
3 Menyiapkan NaOH bersifat korosif a. Menggunakan APD Arkaan Dayu
Larutan NaOH dan berbahaya apabila berjenis sarung Perbawa
Sebanyak 3% dari terkena kulit. tangan dan masker.
air b. Berhati-hati dalam
mengaduk larutan
NaOH.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 16


4 Menuangkan a. NaOH bersifat c. Menggunakan APD Arkaan Dayu
larutan NaOH ke korosif dan berjenis sarung Perbawa
dalam botol susu berbahaya apabila tangan dan masker.
terkena kulit. d. Berhati-hati dalam
b. Jika tidak berhati- menuangkan larutan
hati maka akan NaOH ke dalam
menyebabkan botol, agar tidak
tumpahnya larutan tumpah atau
NaOH. mengenai kulit
tangan.
5 Diamkan botol - - Arkaan Dayu
hingga tidak ada Perbawa
gelembung udara.
6 Mengocok botol Apabila tutup botol Pastikan botol sudah Arkaan Dayu
selama 10 menit. tidak tertutup rapat tertutup rapat, agar tidak Perbawa
dapat menyebabkan tumpah.
tumpah.
7 Diamkan botol Apabila botol tidak Pastikan botol Arkaan Dayu
selama +/- 2 hari. diletakkan di tempat diletakkan di tempat Perbawa
yang aman, dapat yang aman.
mengakibatkan
kecelakaan kerja
seperti tersenggol.
8 Membandingkan Apabila tidak teliti, Meningkatkan ketelitian Arkaan Dayu
warna larutan dapat mengurangi pada saat Perbawa
dengan warna keakuratan hasil. membandingkan warna
standar larutan dengan warna
standar.
9 Mencatat hasil - - Arkaan Dayu
pengujian dan tulis Perbawa
ke dalam tabel

Yogyakarta, 4 April 2021


Mengetahui
Laboran Dosen Pengampu

Kimin Triyono, S.Pd. Maris Setyo Nugroho, S.Pd., M.Eng.

LAPORAN PENGUJIAN KADAR ZAT ORGANIK PASIR 17

Anda mungkin juga menyukai