Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Levina Reclin Rumagit

NIM : 17603186
SEMESTER/KELAS : VI/D
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS

LAPORAN WEBINAR UNIMA


“KETAHANAN MENTAL, JASMANI, SERTA PENDAMPINGAN
ANAK DIMASA COVID-19”

1. Materi I
Hari/Tanggal : Rabu / 20 Mei 2020
Tema : Kebugaran Jasmani Saat Pandemi Covid-19
Pembicara : Prof. Dr. A. Patusuri, M.Kes., AIFO

Kegiatan fisik yang sangat penting untuk kita lakukan saat ini
dengan adanya kebijakan phsycal distancing dan social distancing ini
tentu bagi kita semua sangat terbatas kegiatan fisik. Hal ini
dikhawatirkan dengan kurangnya aktivitas fisik/berolahraga akan timbul
kondisi fisik atau kebugaran jasmani kita akan menjadi lemah dan ini
berdampak pada imunitas tubuh atau kesehatan kita akan menurun. Dua
hal yang akan dibahas yaitu:
1.) Mengapa kebugaran jasmani sangat penting untuk kita jaga?
2.) Bagaimana menjaga serta meningkatkan kebugaran jasmani?

Kalau kondisi fisik kita berkurang/melemah akan berdampak pada


beberapa hal, yaitu:
 Stress
Ketika seseorang jarang bergerak, seseorang ternyata lebih mudah
mengalami tekanan jiwa atau yang kita kenal dengan stress.
Sehingga ini bisa memicu timbulnya berbagai penyakit.
Berolahraga teratur akan melepaskan endorspin yang membuat
suasana hati bahagia.
 Gangguan Tidur
Tubuh kurang aktif dan sedikit energi yang digunakan akan
mengalami gangguan tidur karenan menghambat pelepasan hormon.
 Metabolisme Lambat
Malas bergerak, tak berenergi, lebih gampang gemuk, munculnya
berbagai resiko penyakit.
 Darah Tinggi
Sirkulasi darah menjadi tak lacar Munculnya penyakit jantung,
stroke, ginjal.
 Obesitas
Malas bergerak akan membuat lemak dalam tubuh terus menumpuk.
Dengan berolahraga yang teratur akan membakar lemak sehingga
berat tubuh dalam keadaan normal.
 Osteoporosis
Malas berolahraga akan melemahkan otot disekitar tulang dan akan
beresiko terjadinya pengeroposan tulak lebih cepat.

Olahraga yang dilakukan ditengah pandemi covid-19. Dilakukan


dirumah saja seperti: push up, sit up, semi squat jump 10-20 kali,
jogging dihalaman/diluar rumah dengan tetap menggunakan masker.

2. Materi II
Hari/Tanggal : Rabu / 20 Mei 2020
Tema : Ketahanan Mental Dimasa COVID-19
Pembicara : Dr. Deitje I. Solang, M.Si

Selama ini semua berita, kabar, cerita dan pengalanan yang kita
terima baik daei mulut ke mulut atau baik dari media betapa
mengerikan, menakutkan. Semua aspek-aspek yang membuat kita
semua khawatur oleh karena itu kita perlu menjaga nentak kita.
Mengapa perlu ketahanan mental karena insting survival, gaya
revistensi mengahadapi tekanan. Kunci menghadapi kritis
multidimensi, penangkal stres, kecemasan, depresi dan emosi negatif
terhadap kondisi perubahan. Ketahanan mental yaitu : kemampuan
mengatasi krisis, prises dan perilaku untuk promosi aset pribadi,
melindung diri.
 Proses/dinamika ketahanan mental yaitu : 3 situasi : letupan marah,
emosi negatif luar biasa, dan menyederhanakan kondisi.
 Proses dukungan lingkungan untuk ketahanan mental : keluarga →
sekolah → komunitas → kebijakan sosial → kebijakan pemerintah.
 Ciri orang yang memiliki ketahanaan mental : bersikap optimis
realistis, tak berfikir untuk membahagiakan semua orang, gigi dan
tangguh mengejar tujuan, bertindak dengan cermat, tidak terjebak
dengan masa lalu, tidak melakukan kesalahan yang sama, tidak
membenci kesuksesan orang lain, tahu kapan harus berhenti.
 Penyebab individu kehilangan ketahanan mental :
 Jenis kelamin wanita lebih rentang mengalami stre s
 Usia 28-30 tahun atau diatas 60 tahun lebih rentang
 Tingkat pendidikan yang lebih tinggi berkaitan dengan self-
awareness
 Masyarakat yang tinggal didekat dengan rasio sentral/kasus
tertinggi
 Karantina
 Durasi karantina
 Ketakutan akan inveksi
 Frustasi dan kebosanan
 Terisolasi dari dunia luar
 Cadangan kebutuhan dasar
 Kekurangan informasi resmi
 Pasca Karantina
 Gejala cemas dan kemarahan
 Penurunan/ kehilangan dukungan finansial
 Stigma terhadap orang yang dikarantina
 Ketakutan tenaga medis dan keluarga
3. Materi III

Hari/Tanggal : Rabu / 20 Mei 2020


Tema : Mendampingi Anak Belajar Di Rumah Saat
Pandemi Covid-19
Pembicara : Dr. Ni Luh Putri, M.Pd

Aturan belajar dari rumah yang ditetapkan pemerintah saat pandemi


virus corona:
 Guru menyampaikan materi atau tema kepada orang tua, materi yang
akan dipelajari melalui meeting zoom, pesan singkat WA, vidio dan
foto
 Guru dan anak-anak murid belajar melalui TVRI
 Bahan ajar dikerjakan dirumah
 Setiap sore harinya orang tus melaporkan kegiatan belajar anak
melalui pesan singkat WA, vidio dan foto
Gaya belajar anak:
1.) Visual, anak akan lebih mudah mengerti dengan gambar yang jelas,
anak dengan gaya belajar visual lebih suka dan mudah menerima
informasi dengan cara melihat. Segala hal yang menarik secara
visual akan menjadi fokus dan mudah dipahami.
2.) Auditori, anak dengan gaya belajar auditori akan lebih cepat
menangkap informasi ketika dia mendengar, anakmembutuhkan
penjelasan/intruksi secara verbal.
3.) Kinestik, anak dengan gaya belajar kinestik akan lebih peka
menerima informasi baru melalui aktivitas.
Pengembangan 6 aspek kemampuan anak usia dini:
Perkembangan Prilaku :  Perkembangan nilai Agama dan Moral
(Pendidikan Karakter)  Perkembangan Sosial
Kemampuan Dasar  Perkembangan Motorik
 Perkembangan Kognitif
 Perkembangan Bahasa
 Perkembangan Seni

Anda mungkin juga menyukai