Anda di halaman 1dari 16

MENGATASI CEMAS

By
Ns. Missesa, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.J
ABSTRAK
 Virus Corona atau Covid-19 sangat mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia.
Pembatasan sosial berpengaruh terhadap lingkungan psikososial di negara-negara
yang terkena dampak. Pembatasan dan kebijakan Lockdown dapat meningkatkan
tingkat kecemasan seseorang. Studi literatur ini mengidentifikasi predisposing
factors dan reinforcing factor kecemasan pada masa pandemi COVID-19.
 Hardiyati, Efri, dan Taty (2020) menyebutkan bahwa terjadinya kecemasan pada
masa pandemi COVID 19 dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
predisposisi/predisposing factors meliputi karena pandemi COVID 19,
Menghabiskan >9 jam di rumah, pencarian informasi online yang berlebihan, lebih
banyak terjadi pada wanita, status ekonomi, memiliki bayi, status menikah, status
mahasiswa, lingkungan belajar dan jaringan internet. Faktor yang dapat
mencegah atau mengurangi kecemasan dalam literatur ini merupakan faktor
penguat/reinforcing factor adalah regulasi emosi, resiliensi, intervensi suportif ,
coping agama, dukungan keluarga, membatasi paparan media informasi dan
aktivitas fisik atau olahraga.
• Rusman, Ayu Dwi Putri, Fitriani umar dan Makhrajani Majid (2021) Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan
(69%), berusia 15-24 tahun (52,2%) dan pendidikan terakhir tamat perguruan
tinggi (52%), serta jenis pekerjaan sebagian besar adalah pelajar/mahasiswa
(43,1%). Keadaan Psikososial masyarakat selama masa pandemi Covid 19 secara
umum 58,6% menyatakan merasa cemas. Ditinjau dari konteks kehidupan
ekonomi 76,1% merasa cemas, berdasarkan konteks kehidupan beragama 62,8%
merasa biasa saja, dan dalam konteks interaksi sosial sebanyak 60,4% merasa
cemas.
• Setyaningrum (2020) bahwa COVID-19 membawa pengaruh terhadap kesehatan
mental masyarakat di Kota Malang, Jawa Timur. Adapun gangguan mental
yang terjadi yakni berupa kecemasan dan ketakutan akan terinfeksi virus
khususnya pada awal-awal kemunculan COVID-19, yang kemudian berubah
menjadi kecemasan karena ketakutan dan kehilangan pekerjaan oleh banyak
masyarakat. Kecemasan ini pun memicu adanya kenaikan tingkat stress dan rasa
putus asa yang dirasakan. Meskipun begitu, tingkat gangguan mental yang
dialami oleh masyarakat Kota Malang tidak terlalu parah jika dibandingkan
dengan negara lain berdasarkan beberapa kajian sebelumnya
PENGERTIAN ANSIETAS
Ancaman terhadap integritas fisik (Gangguan fungsi
fisiologis,infeksi, celaka).
Pandemi menjadi ancaman yg mencemaskan

Ancaman terhadap sistem tubuh atau diri (gangguan


hubungan interpersonal, kehilangan, harga diri)
RENTANG RESPON CEMAS

Respon Adaptif Respon


Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat


Panik
TINGKAT CEMAS

1. Ansietas Ringan
 Ketegangan akan kehidupan sehari-hari
 Laporan persepsi meningkat & individu akan berhati - hati & waspada.
 Pada tingkat ini individu terdorong untuk belajar & akan meningkatkan
pertumbuhan & kreativitas

INA/KDK/STIKES KH
2. Ansietas sedang
 Laporan persepsi terhad lingkungan menurun
 Individu lebih memfokuskan pada hal yang penting pada saat itu & mengesampingkan
hal lain
3. Ansietas berat
 Laporan persepsi mjadi sagat menurun
 Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja & mengabaikan hal yg lain
 Individu tidak mampu berpikir berat lagi & membutuhkan banyak pengarahan

INA/KDK/STIKES KH
4. Panik
 Panik merupakan disorganisasi kepribadian, peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kempampuan untuk olahraga, persepsi yg menyimpang, & kehilangan
pemikiran yang rasional.
 Individu sudah tidak dapat lagi mengontrol diri.
 Tidak dapat melakukan apa - apa lagi meski mendapat pengarahan.
 Tingkat ini sudah tidak sejalan degan kehidupan & jika berlangsung lama dapat terjadi
kelelahan yang sangat bahkan kematian.

INA/KDK/STIKES KH
TANDA & GEJALA ANSIETAS
• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering,
anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit kepala, sulit
tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar,
berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan,
ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran
meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan
Mekanisme koping)
diantaranya
- Menyerang/agresif
- Menarik diri
- Kompromi
Cara mengatasi
Cemas di masa
Pandemi
PENGELOLAAN SECARA INDIVIDU
Mengenali sumber cemas
Menyadari adanya cemas
Meningkatkan relaksasi
Distraksi
Berfokus pada lima jari
Spritual
Penghentian pikiran negatif
Relaksasi otot progresif
MENGURANGI STRESSOR TERKAIT PANDEMI
Minimalkan konsumsi berita
Mendapatkan informasi yang benar
Menghindari seseorang yang negatif mengenai covid 19
PENGELOLAAN BERSAMA KELUARGA
Setiap anggota keluarga saling mendukung
Adanya keterbukaan
Berbagi informasi
Adanya kemauan bersama mengatasi masalah dan
modifikasi lingkungan
Melaksanakan upaya bersama mengatasi cemas pada
anggota keluarga.
Ayo itah atasi
cemas mangat biti
bereng barigas

Anda mungkin juga menyukai