0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
1. Ruptur aneurisma sakular merupakan pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan perdarahan subaraknoid (SAH).
2. Faktor risikonya antara lain merokok, hipertensi, tumor otak, dan riwayat keluarga.
3. SAH menyebabkan perdarahan yang menyebar ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang serta menurunkan perfusi otak.
1. Ruptur aneurisma sakular merupakan pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan perdarahan subaraknoid (SAH).
2. Faktor risikonya antara lain merokok, hipertensi, tumor otak, dan riwayat keluarga.
3. SAH menyebabkan perdarahan yang menyebar ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang serta menurunkan perfusi otak.
1. Ruptur aneurisma sakular merupakan pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan perdarahan subaraknoid (SAH).
2. Faktor risikonya antara lain merokok, hipertensi, tumor otak, dan riwayat keluarga.
3. SAH menyebabkan perdarahan yang menyebar ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang serta menurunkan perfusi otak.
merokok, hipertensi, riw penyakit tumor pembuluh darah pecah otak, vaskulitis, perdarahan SAH di keluarga makrofag mengubah eritrosit Ekstravasasi menjadi bekuan aliran darah keotak menyebar ke seluruh otak dan medula spinalis bersama cairan serebrospinalis terganggu Eritrosit beikatan Jenis stroke yang terjadi akibat adanya perdarahan diotak pada ruang subarachnoid yang berada dilapisan di otak atau meningen akibat pecah atau rusaknya pembuluh darah pada selaput meningen. dengan arachnoid villi SAH peningkatan TIK Penurunan Perfusi jaringan serebral Disfungsi otak Nyeri kepala Tanda gejala penurunan kesadaran, leher arteri cerebri media defisit neurologis Hamisfer kanan kaku, kejang, dan mual muntah Dx gangguan rasa nyaman setelah dilakukan tindakan disfungsi N. XI kerusakan neurocerebrospinal kelumpuhan sebelah tubuh keperawatan selama 3 x 24 jam gangguan rasa nyaman Penurunan fungsi motorik kontrol otot fasial Hambatan mobilitas fisik dapat teratasi dengan KH tidak tampak meringis kegagagalan menggerakkan kerusakan berbicara Dx aktivitas/mobilisasi klien tampak tenang anggota tubuh setelah dilakukan tindakan keperawatan intervensi Hambatan Komunikasi Verbal selama 3 x 24 jam diharapkan mulai mampu 1. lakukan pengkajian nyeri Defisit perawatan diri mempertahankan pergerakannya dengan KH 2. observasi adanya petunjuk Dx persepsi/kognisi komunikasi posisi duduk yang benar non verbal mengenai ketidak Dx perawatan diri setelah dilakukan tindakan keperawatan selama mempertahankan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi nyamanan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam diharapkan komunikasi verbal mulai ada intervensi 3. pastikan perawatan analgesik selama 3 x 24 jam perawatan diri klien perkembangan dengan KH : 1. Ubah posisi tiap 2 jam (prone, supine, mirng) bagi pasien terpenuhi dengan KH klien mampu berbicara jelas 2. Mulai latihan aktif/pasif rentang gerak sendi 4. evaluasi bersama pasien dan klien tampak bersih 1. mendengar aktif pada semua ekstermitas tim kesehatan lain mengenai efektifitas tidak berbau 2. pengurangan kecemasan 3. Bantu meningkatkan keseimbangan tindakan pengontrolan nyeri intervensi 3. peningkatan komunikasi 4. Awasi bagian kulit diatas tonjolan tulang 1. monitor kemampuan perawatan 4. terapi reminiscence secara mandiri 2. berikan lingkungan yang terapeutik 3. berikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan diri mandiri 4. ajarkan keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri WOC SAH kemampuan seseorang untuk bergerak MOBILISASI bebas dan diperlukan untuk meningkatkan kesehatan Tanda gejala penurunan kesadaran, leher kaku, kejang, dan mual muntah Ruptur Aneurisma sakular Penyebab : Pemeriksaan fisik : 1. Proses penyakit 1. Pengkajian skelet tubuh 2. Usia 2. Mengkaji tulang belakang 3. Kondisi patologik :Lordosis, Skoliosis 3. Mengkaji sistem otot pembuluh darah pecah 4. Ketidakmampuan 4. Mengkaji kulit dan sistem a. ketidakmampuan primer perifer Faktor penyebab menunjang kebiasaan (penyakit/trauma) 5. Mengkaji fungsional klien merokok, hipertensi, riw penyakit tumor b. Ketidakmampuan sekunder (dampak (pengkajian tingkat kemandirian otak, vaskulitis, perdarahan SAH di Ekstravasasi dari ketidakmampuan primer seperti menurut Indeks Barthel) keluarga kelemahan otot dan tirah baring
menyebar ke seluruh otak dan medula
spinalis bersama cairan serebrospinalis Tanda gejala : Pemeriksaan penunjang 1. Kesulitan melakukan perubahan posisi 1. CT-Scan Jenis stroke yang terjadi akibat adanya perdarahan diotak pada ruang 2. Ketidakstabilan postur 2. MRI subarachnoid yang berada dilapisan di otak atau meningen akibat pecah atau SAH 3. Pergerakan lambat 3. Pemeriksaan Lab rusaknya pembuluh darah pada selaput meningen. 4. Pergerakan tidak terkondisi 5. Keterbatasan kemampuan melakukan Penurunan Perfusi jaringan keterampilan serebral
Disfungsi otak defisit neurologis
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien mulai mampu mempertahankan pergerakannya dengan KH: kerusakan Adanya peningkatan kemampuan fungsi atau Hamisfer kanan neurocerebrospinal kompensasi dari bagian tubuh Menampakkan peningkatan kemampuan perilaku/Teknik aktivitas intervensi Gangguan neuromuskuler kontrol otot fasial 1. Ubah posisi tiap 2 jam (prone, supine, mirng) 2. Mulai latihan aktif/pasif rentang gerak sendi pada semua ekstermitas 3. Bantu meningkatkan keseimbangan Hambatan mobilitas fisik kerusakan berbicara 4. Awasi bagian kulit diatas tonjolan tulang 5. Kolaboratif konsul kebagian fisioterapi Hambatan Komunikasi Verbal
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x
24 jam diharapkan komunikasi verbal mulai ada perkembangan dengan KH : klien mampu berbicara jelas intervensi 1. mendengar aktif 2. pengurangan kecemasan 3. peningkatan komunikasi 4. terapi reminiscence Sumber : Buku Nanda Nic-Noc