Akuntan Indonesia Mata Kuliah Etika Bisnis & Profesi
Dosen Pembimbing Siti Sunaidah, S.HI., S.Pd., M.M Kelompok 7
Jepri Yayang Ari Anggara
01 12403193132
Vivi Dwi Nuraini
02 12403193165
Dewi Fatimatus Sholichah
03 12403193167 01 Pengertian Etika Profesi Di Bidang Akuntansi Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat memahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai akuntan. Seperti yang menyebutkan di atas, etika ini mengatur bagaimana seorang akuntan melakukan pekerjaannya.
Tanpa kode etik, seorang akuntan dapat saja langsung memberhentikan.
Dalam prinsip etika profesi akuntansi, skandal yang bertentangan dengan kode etik merupakan masalah besar. Itulah sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan kode etik yang harus mematuhi oleh akuntan.Terdapat delapan prinsip dasar etika profesi akuntansi yang harus memahami oleh setiap akuntan yang menjalankan pekerjaannya Dua sasaran pokok dari kode etik yaitu:
kode etik bermaksud melindungi masyarakat
dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja dari kaum profesional
kode etik bertujuan melindungi keseluruhan
profesi tersebut dari perilaku buruk orang- orang yang mengaku diri profesional. 02 Fungsi Etika Profesi Di Bidang Akuntansi Beberapa fungsi etika profesi akuntansi adalah:
1. Memberikan laporan dan menyajikan data yang benar
tentang perusahaan. 2. Membantu penegakkan hukum. 3. Mencegah adanya kecurangan akuntansi. 4. Mengajarkan tentang tanggung jawab dan kewajiban moral kepada akuntan dan auditor. 5. Mengenali masalah akuntansi yang berkaitan dengan etika. 03 Aturan Dan Interpretasi Etika Menurut IAI ATURAN Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
o Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem
informasi. o Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi. o Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi. o Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan INTERPRETASI Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: • Prinsip Etika, • Aturan Etika, dan • Interpretasi Aturan Etika.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang
mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya. Prinsip-Prinsip 04 Etika Profesi Akuntan Prinsip Etika Profesi Akuntan dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah:
● Tanggung Jawab Profesi ● Kompetensi dan Kehati–hatian Profesional
● Kepentingan Publik ● Kerahasiaan ● Integritas ● Perilaku Profesional ● Objektivitas ● Standar Teknis 05 RUU Profesi Akuntan Sama seperti profesi lainnya, profesi akuntan juga memiliki kode etik yang jika di langgar akan dikenai sanksi. Dalam RUU Akuntan publik, dijelaskan bahwa akuntan publik bisa dikenakan pidana penjara enam tahun paling lama, denda Rp. 300 juta, jika dengan sengaja :
• Membuat kertas kerja atau dokumen lain tidak dapat
dipergunakan dalam rangka pemeriksaan yang berwenang. • Menerbitkan laporan tanpa kertas kerja. • Memberikan pernyataan tidak benar atau dokumen palsu untuk mendapat izin praktik TERIMA KASIH