Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN

KEWIRAUSAHAAN

TAHU CRISPY

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. Septian Putri . K 9. Fera Mediana


2. Rini Rokhiyatul . J 10. Nining Kurnia
3. Septian Wahyu 11. Laeli Desi Indah . S
4. Ovin Priyatna 12. Sintiana Mega Susanti
5. Dika Maulana Santoso 13. Ayu Septiana
6. Ratih Kurniawati 14. Binta Satrianggi
7. Selvia 15. Fitri Marsya
8. M. Reza Dahnan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang mengandung protein
nabati yang baik untuk kesehatan. Sekarang ini, jarang sekali orang-orang yang
menyukai makanan yang terbuat dari kacang kedelai seperti tahu.Makanan seperti ini,
hanya kalangan dan orang-orang tertentu saja yang menyukai tahu atau bahkan karena
terlalu sering mengkonsumsinya, maka banyak yang mulai bosan untuk memakan
makanan tersebut. Hal ini karena, penampilan dan rasanya yang biasa-biasa saja atau
kurang begitu menarik dalam penyediaannya.
Disini dalam program kewirausahaan, kami menciptakan produk makanan yang
diberi nama “Tahu Crispy” dengan alasan untuk memberikan rasa kecintaan kepada
masyarakat mengenai tahu agar dapat memakan dan menyukai makanan yang enak ini,
dengan memberikan rasa yang menarik serta unik, diberikan balutan yang kriuk kriuk
dan tentu memiliki cita rasa yang lezat.
Kami berharap dengan adanya inovasi makanan tahu ini, semua kalangan menyukai
tahu. Selain itu makanan tahu ini dapat menciptakan suasana kekeluargaan disaat santai
maupun dalam berdiskusi.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana mengemas tahu menjadi makanan yang bergizi dan berdaya ekonomis?
b. Bagaimana mempengaruhi masyarakat untuk gemar memakan tahu?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya penjualan ini adalah untuk melatih kemandirian berwirausaha.
Umtuk menciptakan jiwa dan mentah dalam berwirausaha. Dapat melatih memampuan
bekerja sama dalam kelompok. Dapat meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat luas.
Untuk melatih manajemen dan memanfaatkan waktu, tenaga, dan biaya yang
dikeluarkan. Dan untuk memenuhi kebutuhan makanan ringan yang enak dan lezat.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu dan tempat dilaksanakan penjualan tahu crispy ini pada tanggal 21
September 2015 s/d 25 Oktober 2015, Lokasi dilaksanakan di Kampus Politeknik Negeri
Jember.

B. Alat dan Bahan


 Alat yang digunakan antara lain :
a. Wajan
b. Kompor
c. Spatula
d. Serok/tirisan
e. Baskom
f. Sendok
g. Pisau
h. Plastik
i. Gas elpiji
j. Pita pembungkus
 Bahan yang digunakan antara lain :
a. Tahu
b. Bumbu
c. Minyak
d. Bawang daun
e. Tepung terigu
f. Cabe rawit

C. Proses Pembuatan

a. Tepung diberi garam, penyedap rasa, lada dan ditambah irisan bawang daun
kemudian ditambah air secukupnya.
b. Masukkan tahu kedalam adonan tepung.
c. Panaskan minyak, jika sudah panas tahu digoreng sampai kecoklatan.
d. Tiriskan tahu dan biarkan dingin terlebih dahulu.
e. Masukkan tahu ke dalam plastik untuk dikemas.
BAB III
PEMBAHASAN

A. RINCIAN BIAYA

Modal Bahan
Bahan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Tahu Rp. 45.000 Rp. 45.000 Rp. 54.000 Rp. 54.000
Bumbu Rp. 8.000 Rp. 7.000 Rp. 8.000 Rp. 8.000
Minyak Rp. 12.000 Rp. 12.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Bawang daun Rp. 1.500 Rp. 1.500 Rp. 1.500 Rp. 1.500
Tepung terigu Rp. 12.500 Rp. 12.500 Rp. 12.500 Rp. 12.500
Cabe rawit Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 6.000 Rp. 6.000
Total biaya Rp. 84.000 Rp. 83.000 Rp. 97.000 Rp. 97.000
"GOLONGAN C (KELOMPOK 1)"
PRODUK TAHU CRISPPY
Periode Minggu 1, 2, 3 dan 4 October 2015
Minggu 1 Minggu 2
Rp
INFLOW 75 bks xRp 112.500,0 75 bks x Rp Rp 90 bks x
Penjualan 1500 0 1500 112.500,00 1500

Pembelian Bahan 5 bks x Rp Rp 5 bks x Rp Rp 6 bks x


Baku (TAHU) 9.000 45.000,00 9.000 45.000,00 9.000
1 org x Rp Rp 1 org x Rp Rp 1 org x R
Upah Tenaga Kerja 10.000 10.000,00 10.000 10.000,00 10.000
Rp Rp
Pembelian Bumbu 8.000,00 7.000,00
1ltr x Rp Rp 1 ltr xRp Rp 1.25 ltr
Minyak 12000 12.000,00 12000 12.000,00 12000
Rp Rp
OUTFLOW Bawang Daun 1 ikat 1.500,00 1 ikat 1.500,00 1 ikat
1.25 kg x Rp Rp 1.25 kg x Rp Rp 1.25 kg
Tepung Terigu 10.000 12.500,00 10.000 12.500,00 10.000
5 bks x Rp Rp 5 bks x Rp Rp 6 bks x
Cabe Rawit 1000 5.000,00 1000 5.000,00 1000
Rp Rp
Plastik 2 pck x 3000 6.000,00 1 pck x 3000 3.000,00 2 pck x
Rp Rp
Gas Elpiji 3.500,00 3.500,00
Rp Rp
pita pembungkus 1.500,00 1.500,00
Rp
Jumlah 105.000,0 Rp
Outflow 0 101.000,00
Laba Rp Rp
Bersih 7.500,00 11.500,00

Depresiasi
minggu 3
minggu 1 minggu 2
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
Wajan 27.000,00 27.000,00 27.000,00 2
519 519 519
52 week 52 week 52 week

Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
Kompor 100.000,00 100.000,00 100.000,00 1
1.923 1.923 1.923
52 week 52 week 52 week
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
Spatula 4.500,00 4.500,00 4.500,00 4
87 87 87
52 week 52 week 52 week

Rp Rp Rp
Serok Rp Rp Rp
4.500,00 4.500,00 4.500,00
87 87 87
52 week 52 week 52 week

Rp Rp Rp
Jumlah Depresiasi 2.615 2.615 2.615
Rp Rp Rp
PROCEED 10.115 14.115 19.615
Keterangan I II III IV V
Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan 112.500 112.500 135.000 135.000 135.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Variabel 95.000 91.000 108.000 105.000 105.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Tetap 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Penyusutan 2.615 2.615 2.615 2.615 2.615
Rp Rp Rp Rp Rp
Total Biaya 107.615 103.615 120.615 117.615 117.615
Rp Rp Rp Rp Rp
Laba bersih 4.885 8.885 14.385 17.385 17.385
Rp
Nilai Residu 125.538
Rp
ModalKerja 125.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Proceed 7.500 11.500 17.000 270.538 20.000

B. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI


Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih
sekarang. NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai
sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost
(biaya) pada discount rate tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit
(manfaat) dibandingkan dengan cost /biaya (A. Choliq dkk, 1994).
Jika manfaat dinilai sekarang lebih besar daripada biaya dinilai
sekarang, berarti proyek atau gagasan usaha tersebut layak atau
menguntungkan. Dengan perkataan lain, apabila NPV > 0 berarti proyek /
gagasan usaha tersebut menguntungkan atau layak untuk diusahakan.
Adapun cara perhitungan NPV tersebut adalah sebagai berikut :

NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan


social opportunity cost of capital sebagai diskon factor, Rumus :

Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
= Benefit yang telah didiskon
= Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu
Minggu Cash Flow DF (3%) present value DF (15%) Present Value
Rp Rp Rp
1 7.500,00 0,971 7.281,55 0,870 6.522
Rp Rp Rp
2 11.500,00 0,943 10.839,85 0,756 8.696
Rp Rp Rp
3 17.000,00 0,915 15.557,41 0,658 11.178
Rp Rp Rp
4 270.538,46 0,888 240.369,92 0,572 154.681
Rp Rp Rp
5 20.000,00 0,863 17.252,18 0,497 9.944
Rp Rp Rp
jumlah 306.538,46 4 274.049 3 181.076,41
Rp Rp
Jumlah Present Value of Cashflow 274.048,73 181.076,41
Rp Rp
Jumlah Present Value of Investment 165.000,00 165.000
Rp Rp
Jumlah 109.048,73 16.076,41

Dari keterangan dan tabel yang diberikan maka:


Karena tingkat keuntungan yang diharapkan adalah sebesar 15%, maka menurut
metode ini investasi layak untuk dijalankan.

NPV = Present Value of Cashflow - Present Value of Investment


= Rp 181.076,41 – Rp 165.000
= Rp 16.076,41

Hasil menunjukkan bahwa NPV > 0, ini berarti gagasan usaha (proyek) layak
diusahakan.
Catatan:
 Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang menyangkut proyeksi harus
mendapat perhatian

 Perkiraan benefit harus diperhitungkan dengan menggunakan berbagai variabel


(perkembangan trend, potensi pasar, perkembangan proyek sejenis di masa
datang, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen).

Payback Periode

Payback Period adalah suatu peride yang diperlukan untuk menutup


kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang
diterima.
Bila payback period lebih kecil disbanding dengan target kembalinya
investasi, maka proyek invesatasi layak diambil.
Untuk menghitung besarnya payback period bila cash flow-nya sama tiap
tahun adalah:

Investasi
Payback Period = Cash Flow x 1 bulan
Investasi
165.000,00

7.500,00
Cashflow I
157.500,00

11.500,00
Cashflow II
146.000,00
PBP
17.000,00
Cashflow III
129.000,00

270.538,46
Cashflow IV
(141.538,46)
Rp
Cashflow V
20.000

Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > keuntungan maka proyek dikatakan layak
Jika IRR = keuntungan berarti proyek pada BEP
Jika IRR < keuntungan dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2 dengan
cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor kedua harus lebih
besar dari keuntungan, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan NPV
negatif yaitu pada NPV = 0.
Rumus:

dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1


i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

Selisih DR Selisih PV
15% 181.076,41
3% 274.048,73
Selisih 12% 92.972,32
Profitabilitas Index
Metode profitability index (PI) ini menghitung perbandingan antara
present value dari penerimaan dengan present value dari investasi.
Untuk memilih proyek dari beberapa altenatif proyek yang diutamakan adalah
yang memepunyai profitability index yang besar.

PV of Cashflow
PI = Investasi

274.048,73
PI = 165.000

=1,660

karena Profitability Index (PI) lebih dari 1 maka proyek ini dikatakan layak

Anda mungkin juga menyukai