Anda di halaman 1dari 2

KERJASAMA KAUM MUKMININ SATU SAMA LAIN

‫ ثم شبك بين‬، ً ‫ يشد بعضه بعضا‬، ‫ " المؤمن للمؤمن كالبنيان‬: ‫عن أبي موسى األشعري ـ رضي هللا عنه ـ عن النبي ـ صلى هللا عليه وسلم ـ قال‬
‫ ويقضي هللا‬، ‫ اشفعوا تؤجروا‬: ‫ فقال‬، ‫ أو طالب حاجة أقبل علينا بوجهه‬، ‫ إذ جاء رجل يسأل‬، ً ‫ وكان النبي ـ صلى هللا عليه وسلم ـ جالسا‬، ‫أصابعه‬
‫ والنسائي‬، ‫ ومسلم‬، ‫ رواه البخاري‬. " ‫على لسان نبيه ما شاء‬
Dari Abu Musa Al Asy’ariy ra dari Nabi Muhammad saw bersabda: Orang mukmin itu bagi mukmin
lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad
menggabungkan jari-jari tangannya. Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang
lelaki yang meminta bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah maka
kamu mendapatkan pahala, dan Allah putuskan lewat lesan Nabi-Nya apa yang dikehendaki.
(HR. Al Bukhariy, Muslim, dan An Nasa’iy)

Penjelasan:
Abu Musa, bernama asli Abdullah bin Qais
‫المؤمن للمؤمن‬Sebagian mukmin atas sebagian mukmin lainnya, ‫ كالبنيان‬adalah seperti bangunan. ‫يشد بعضه‬
ً ‫ بعضا‬Sisi kesamaannya dengan bangunan adalah pada sikap saling menopang. ‫ ثم شبك بين أصابعه‬Inilah
penjelasan tentang kemiripan situasi kaum mukminin yang saling menguatkan. Dari penjelasan ini
dapat disimpulkan bahwa siapapun yang ingin membuat penjelasan lebih detail dalam berbicara
dapat diperagakan dengan gerakan agar lebih berkesan dalam hati.
‫ أو طالب حاجة‬، ‫ إذ جاء رجل يسأل‬، ً ‫ وكان النبي ـ صلى هللا عليه وسلم ـ جالسا‬Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba
datang seorang lelaki yang meminta bantuan. ‫ أقبل علينا بوجهه‬Rasulullah saw menghadapkan wajah
mulianya kepada kami, lalu bersabda: ‫ اشفعوا‬tolonglah keperluan orang yang meminta bantuan ini,
dengan kebaikan, maka ‫ تؤجروا‬kalian akan mendapatkan balasan. Firman Allah,
”Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik 1, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala)
dari padanya. dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk 2, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa)
dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. An Nisa’ : 85)

At Thabraniy meriwayatkan dengan sanad shahih dari Mujahid; berkata: ayat di atas berbicara
tentang tolong menolong sesama manusia. Dan kesimpulan maknanya adalah: bahwa orang yang
memberikan pertolongan kepada orang lain, maka ia mendapatkan bagian kebaikan, dan barang siapa
tolong menolong dalam kebatilan maka ia mendapatkan bagian dosa. Syafaat hasanah yang
disebutkan dalam ayat di atas adalah pertolongan dalam kebaikan, melindungi hak sesama muslim,
menghindarkan dari keburukan atau mendapatkan kebaikan, mencari ridha Allah, tidak ada
risywah/suap. Pada masalah yang mubah/boleh/tidak terlarang, tidak untuk menggagalkan salah
satu had/hukum pidana yang telah Allah tetapkan, tidak pula untuk menghilangkan hak orang lain.
Iyadh berkata: Tidak ada pengecualian dari ruang pertolongan yang dianjurkan kecuali dalam
masalah had/pidana yang telah Allah tetapkan. Maka dalam masalah yang tidak ada ketentuan had
terutama bagi orang yang tidak sengaja, dan dikenal sebagai orang bersih, pertolongan sangat
dianjurkan. Selanjutnya ia mengatakan: Adapun bagi orang yang terbiasa dengan tindakan destruktif,
terkenal sebagai ahlul bathil maka tidak berlaku syafaat bagi mereka, agar dapat menjadi pencegah
kemaksiatannya.
Ungkapan Iyadh ini didukung oleh riwayat Al Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya dari
Aisyah ra.
‫ من يكلم فيها رسول هللا ـ صلى هللا عليه‬: ‫" أن قريشا ً أهمهم شأن المرأة المخزومية التي سرقت في عهد النبي ـ صلى هللا عليه وسلم ـ فقالوا‬
‫ إنما أهلك من كان قبلكم‬: ‫ ثم قال‬، ‫أتشفع في حد من حدود هللا تعالى ؟ ثم قام فخطب‬- ‫فقال رسول هللا ـ صلى هللا عليه وسلم‬، ‫وسلم ؟ فكلمه أسامة‬
" ‫ وأيم هللا لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقطعت يدها‬، ‫ وإذا سرق فيهم الضعيف أقاموا عليه الحد‬، ‫أنهم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تركوه‬
Bahwa suku Quraisy disibukkan oleh seorang wanita dari Bani Mahzum yang mencuri pada masa
Rasulullah saw. Lalu mereka mencari siapa yang bisa berbicara dengan Rasulullah saw. Maka Usamah

1
syafa'at yang baik ialah: setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang muslim atau menghindarkannya dari
sesuatu kemudharatan.

2
syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.
menyampaikan hal ini kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda: Apakah kamu hendak
memberi pertolongan dalam hukum pidana Allah? Kemudian Rasulullah berdiri dan
berkhutbah:...Sesungguhnya hancurnya umat sebelum kalian adalah bahwa mereka itu jika ada orang
mulia yang mencuri mereka biarkan, dan jika ada orang lemah yang mencuri mereka tegakkan hukum
pidana. Demi Allah, jika Fatimah binti Muhammad mencuri maka akan aku potong tangannya.
‫ ويقضي هللا على لسان نبيه ما شاء‬Dan Allah berlakukan lewat lesan Nabi-Nya apa yang dikehendaki,
dalam meluluskan hajat atau tidak meluluskannya, adalah dengan takdir Allah.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran:
1. Keutamaan tolong menolong antara sesama mukmin, saling menguatkan satu dengan yang
lain dengan pertolongan pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat. Rasulullah saw telah
bersabda: ‫المؤمن للمؤمن كالبنيان‬
2. Anjuran kepada kebaikan dengan dikerjakan langsung, atau memfasilitasinya. Rasulullah
saw menganjurkan syafaat.
3. Syafaat kepada pembesar untuk menghilangkan kesulitan dan membantu yang lemah.
Sebab tidak semua orang dapat berkomunikasi dengannya, dan mampu mendesaknya, atau
menjelaskan keinginannya, agar dapat menjadi pertimbangan pembesar. Rasulullah saw pernah
ada orang yang meminta syafaat –padahal Rasulullah tidak pernah menolak seorangpun- dalam
memenuhi hajatnya.

Anda mungkin juga menyukai