Anda di halaman 1dari 17

Petunjuk Praktikum

Bioteknologi Pembuatan
Tempe dengan Rempah
Berbasis Inkuiri Terbimbing

Disusun Oleh :
Nuri Vina Mawadah
(21308251054)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SAINS


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
K A T A
P E N G A N T A R

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bismillahirrohmanirrahim,
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan taufik,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan petunjuk praktikum
“Bioteknologi Pembuatan Tempe dengan Rempah” dengan pendekatan scientific approach, Program
Studi Pendidikan Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Yogyakarta. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Petunjuk praktikum ini disusun sebagai acuan pelaksanaan praktikum yang bisa digunakan untuk
mahasiswa sarjana pendidikan sains dan pendidikan biologi yang berisi uraian materi, alat dan bahan
praktikum, prosedur kerja dan bahan diskusi. Dengan adanya petunjuk praktikum ini, diharapkan
mahasiswa mampu memahami prosedur pelaksanaan praktikum sehingga dapat mengamati
menganalisa secara objektif terhadap hasil praktikumnya.
penyusun menyadari dalam penyusunan petunjuk ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan sebagai perbaikan petunjuk praktikum ini.
penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Kajian Fisika dalam
Kehidupan Sehari-hari” Prof. Jumadi, M.Pd., yang telah membimbing dan membantu penyusun dalam
proses penyelesain petunjuk praktikum. Semoga pentunjuk praktikum ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya mahasiswa sarjana pendidikan sains dan pendidikan biologi.

Yogyakarta, April 2022

Penyusun
Siapa nih yang suka
makan atau nyemilin
tempe Goreng?
apalagi kalau dimakan dengan
nasi hangat dan sambel terasi.
perpaduan yang sangat serasi.
duh...jadi ngiler nihh !

tapiii.....tau gak sih kalau tempe itu


merupakan hasil bioteknologi dari
mikroorganisme atau bakteri ???
Ih...kok ngeri yaa.
Eitsss.....jangan ngeri dan panik yaa.
Sebelumnyaa kalian tau gak, apa itu
bioteknologi ?

Bagaimana ya proses pembuatan


tempe ?
Makanan yang dianggap murah ternyata
dulunyaa makanan kerajaan looo ??
Tempe merupakan makanan yang hanya
khusus dijadikan untuk keluarga para raja
di Indonesia pada abad ke 18 yang
didokumentasikan dalam satu kitab Jawa
Kuno yaitu Serat Centhini yang dibuat oleh
juru tulis Keraton Surakarta, R. Ng Ronggo
Sutrasno. Dalam Serat Centhini istilah
tempe berasal dari kata tumpi dalam
bahasa Jawa Kuno yang berarti makanan
berwarna putih da terbuat dari tepung
sagu.

D ID Y O U
KNOW?
Bioteknologi

Bioteknologi itu berasal dari kata bio yang artinya

makhluk hidup, dan teknologi. Jadi, bioteknologi adalah

pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun


bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau
memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara
prinsip atau teknologi tertentu.
Bioteknologi terbagi menjadi 2 jenis yaitu bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi


yang memanfaatkan makhluk hidup atau
mikroorganisme secara langsung, dan umumnya secara

utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi produk dengan

cara, prinsip, dan teknologi tertentu.

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang


memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme
secara tidak langsung, dan umumnya berupa bagian-

bagian tertentu untuk menghasilkan produk dengan cara

prinsip atau teknologi tertentu.


yuk...pelajari lebih dalam tentang bioteknologi
konvensional !

konvensional adalah sesuatu yang


Berdasarkan namanya,

lazim, tradisional, atau mengikuti yang sudah ada.


Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme
secara utuh dan tidak bisa diproduksi dalam jumlah yang sangat

besar. Oleh karena itu, meskipun produk bioteknologi

konvensional bisa diproduksi secara massal melalui pabrik, tetapi

tidak bisa diproduksi dalam jumlah besar, karna faktor


mikroorganisme.
Bioteknologi konvensional juga dilakukan tanpa adanya
fertilisasi, tetapi menggunakan teknik fermentasi. Dengan
melakukan proses fermentasi, maka akan terjadi perubahan sifat

substrat dan senyawa kompleks terpecah menjadi senyawa


yang lebih sederhana. Selain itu, fermentasi juga menghasilkan
senyawa asam dan gas. Perubahan sifat dan senyawa baru
inilah yang merupakan hasil dari proses bioteknologi

1
Karakteristik Bioteknologi Konvensional

Memanfaatkan mikroorganisme secara


langsung dan utuh.
Memanfaatkan cara atau prinsip yang
alami umumnya menggunakan prinsip
fermentasi.
Menggunakan alat dan bahan yang
sederhana.
Tidak memerlukan keahlian khusus dalam
pembuatannya.
Skala produksi kecil dan biaya yang
digunakan relatif lebih murah.
Produk Bioteknologi
Setelah mengetahui informasi mengenai bioteknologi konvensional.
Ternyata tanpa kita sadari, produk bioteknologi konvensional cukup
banyak. Selain itu, produknya juga bisa kamu temukan di pasar atau
toko di dekat rumah. Berikut contoh bioteknologi konvensional:

Tempe
Tempe dibuat dari kedelai yang melalui proses

fermentasi oleh mikroorganisme jamur kapang,

atau Rhizopus sp. Proses fermentasi berlangsung

pada suhu kamar yang didiamkan selama 1-2

hari sampai keseluruhan kedelai tertutup jamur.

Yogurt
Yoghurt merupakan produk hasil fermentasi susu.

dengan menggunakan 2 bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus

thermophillus dengan perbandingan yang sama.

Produk yang terbentuk berupa susu yang menggumpal

dengan rasa asam .

Keju
keju salah satu produk dari bioteknologi

konvensional. Keju berawal dari susu yang

kemudian difermentasi dengan bakteri

Penicillium camemberti, atau bakteri

mikroorganisme lainnya

Nata de coco
Nata de coco adalah produk bioteknologi yang

dibuat dari air kelapa, yang difermentasikan

dengan bakteri Acetobacter xylinum. Nata de

coco berwarna putih dan bertekstur kenyal


Mentega
Nata de coco adalah produk bioteknologi yang

dibuat dari air kelapa, yang difermentasikan

dengan bakteri Acetobacter xylinum. Nata de

coco berwarna putih dan bertekstur kenyal

Roti
Roti diproses dengan bahan dasar tepung terigu,

yang melalui proses fermentasi dengan bakteri

Saccharomyces cerevisiae atau ragi. Dalam proses

fermentasi akan menghasilkan gelembung-

gelembung gas karbon dioksida. keluarnya gas

inilah yang menyebabkan roti mengembang.

Kecap
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap

makanan yang dibuat dari kedelai hitam yang

difermentasikan dengan mikroorganisme

Aspergillus wentii atau Aspergillus oryzae.

Tape
Tape merupakan makanan dibuat dari singkong,

yang kemudian diproses fermentasi alkohol dengan

mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae atau

biasa dipasaran yaitu ragi. Singkong yang diolah

yaitu singkong yang berwarna putih dan kuning.

Acar atau Asinan


Acar atau asinan dibuat dari sayuran atau buah

yang diproses fermentasi dengan larutan cuka

dan garam, serta dibantu oleh mikroorganisme

Lactobacillus plantarum, Streptococcus,

Pediococcus.
Hipotesis

Jika dalam pembuatan tempe ditambahkan


rempah akan berpengaruh terhadap
perubahan warna, tekstur, aroma dan rasa
dari tempe.
AYO BEREKSPERIMEN !
PEMBUATAN TEMPE DENGAN BERBAGAI MACAM REMPAH

Indikator
1. Peranan mikroorganisme
Rhizopusoryzae dalam proses
pembuatan tempe.
2. Pengaruh pemberian berbagai
macam rempah (Lada, Bawang
Putih, Kunyit, Boncabe) terhadap
kualitas tempe berdasarkan
warna, tekstur, aroma, dan rasa
tempe.
3. Proses pembuatan tempe dengan
teknik sederhana atau
konvensional

Tujuan Percobaan
1. Mengetahui peranan mikroorganisme Rhizopusoryzae dalam
proses pembuatan tempe.
2. Mengetahui pengaruh pemberian berbagai macam rempah (Lada,
Bawang Putih, Kunyit, Boncabe) terhadap kualitas tempe
berdasarkan warna, tekstur, aroma, dan rasa tempe.
3. Mengetahui perbedaan kualitas tempe yang ditambahkan berbagai
macam rempah (Lada, Bawang Putih, Kunyit, Boncabe).
4. Mengetahui proses pembuatan tempe dengan teknik sederhana
atau konvensional
Alat dan Bahan Percobaan

Alat

1 Baskom

2 Timbangan

3 Panci

44 Kompor

5 5 Nampan Bahan

6 5 Sendok
1 Kedelai 500 gr

77 Saringan 2 Ragi Tempe

Macam Rempah
3 (Lada, Bawang Putih, Kunyit, Bonccabe)

4 Lilin

5 Plastik

6 Tusuk Gigi

7 Air
PROSEDUR KERJA
Prosedur Kerja

Timbang kedelai sebanyak 500 gr.

Bersihkan kedelai dengan air bersih


hingga 3 kali.

Rendam kedelai yang telah dibersihkan selama


sehari semalam (24 jam) dengan air rendaman
diganti setiap 12 jam.

Lepaskan kulit ari kedelai dengan cara


meremas biji kedelai, kemudian cuci dengan
air bersih.

Masukkan kedelai yang telah bersih kedalam


panci kemudian rebus selama kurang lebih 30
menit hingga kedelai empuk.

Tiriskan kedelai dan pindahkan kedalam


nampan.

Setelah dingin, taburkan ragi sebanyak 0,5 gr


aduk merata.
Setelah merata, bagilah kedelai pada 5
nampan.

Tabur rempah (Lada, Kunyit, Bawang Putih,


Boncabe) pada 4 nampan.

Masukkan kedelai kedalam plastik hingga


ketebalan 2 cm.

Press bagian mulut plastik menggunakan lilin,


beri label dan lubang udara dengan tusuk gigi
sebanyak 8 lubang.

Letakkan (fermentasi) pada suhu kamar selama 2-3


hari hingga kedelai tertutup jamur.

Amati dan tuliskan hasil pengamatan kualitas


tempe berdasarkan warna, tekstur, aroma, dan
rasa tempe.

Scan atau klik video disini


Tabel Pengamatan

Tabel 1. Hari 1-3

Buatlah kesimpulan dari analisis data hasil


percobaan pembuatan tempe dengan rempah!

Kesimpulan
Diskusi

1. Setelah melakukan pengamatan, pada


hari keberapa tempe mengalami
perubahan ? jelaskan perubahan terjadi ?

2. Bagaimana perubahan warna, tekstur,


aroma, dan rasa sebelum dan sesudah
diberi ragi ?

3. Menurut pendapatmu, dari kelima


perlakuan yang dilakukan. Tempe
manakah yang memiliki kualitas yang
baik ?
Daftar Pustaka

Hedger. 1982. Produksi Tempe Fermentasi Makanan

Indonesia. Wales: Departement of Botany and Microbiology

University Collage of Wales.

https://kumparan.com. Fakta Menarik Tempe

Nurcahyo H. 2011. Diktat Bioteknologi. Jurusan Pendidikan

Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Pramasinta Alice, Rizka L, Hadiyanto. 2014. Bioteknologi

Pangan : Sejarah, Manfaat, dan Potensi Resiko. Jurnal

Teknologi Pangan.
Profil Penyusun

NURI VINA
MAWADAH

Penyusun lahir di Banyuwangi 17 Agustus 1997. Pendidikan formal


yang telah di tempuh yaitu lulus MI MIFTAHUL HUDA II Kedung Ringin
pada tahun 2010. Lulus MTsN Sambirejo tahun 2013. Lulus MA Al-
Amiriyyah tahun 2016 dan lulus S1 UIN KHAS JEMBER 2020. Saat ini
tengah menempuh pendidikan sains di Universitas Negeri Yogyakarta.
Motivasi "not a good person but trying to be a better person"

Anda mungkin juga menyukai