Anda di halaman 1dari 4

1.

Casemix
Di RSUD Brebes terdapat 17 petugas Unit Casemix yang terdiri dari Ketua Casemix, Karu
Casemix, IT, Sekretaris, Entry Data RITL terdiri dari 5 orang petugas, Entry Data RJTL, terdiri
dari 3 orang petugas, Scanner terdiri dari 5 orang petugas, Coder terdiri dari 2 orang petugas,
Verifi Internal terdiri dari 2 orang petugas, KMKB Ri terdiri dari 3 orang petugas, PIC RS terdiri
dan 2 orang petugas, dan KMKB RJ terdiri dari 1 orang petugas Unit Casemix di RSUD Brebes
tidak termasuk kedalam instalasi rekam medis. Akan tetapi merupakan unit pelayanan
administrasi untuk klaim BPJS Kesehatan.. Alur pelayanan casemix di RSUD Brebes. Ada
beberapa jenis data yang dbutuhkan untuk cklaim bpjs :
1) Identitas pasien
2) Reseume Medik
3) Hasil lab
4) Radiologi
5) Scrinning
6) Hasil swab jika pasien terpapar covid
7) Surat penolakan pasien tidak ingin di isolasi (jika pasien terpapar covid)
8) Surat persetujuan
9) Pernyataan pulang paksa

Alur Instalasi Gawat Darurat

berikut ini alur klaim INA CBG pasien instalasi gawat darurat :

1) Dokumen rekam medis dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) di distribusikan ke ruang
casemix.
2) Kemudian di lakukan proses coding pada dokumen rekam medis tersebut.
3) Setelah selesai dilakukannya proses coding pada semua dokumen rekam medis,
selanjutnya dilakukan entry data pasien ke dalam aplikasi E-klaim INA CBG dengan
menggunakan nomor SEP untuk pasien BPJS dan menggunakan nomor RM untuk
pasien Jaminan Covid-19 .
4) Data yang di entry kedalam aplikasi E-klaim INA CBG yantu. tarif rumah sakit, kode
diagnosis dan tindakan prosedur Setelah data sudah terinput,selanjutnya lakukan final
klaim pada aplikasi.
5) Setelah semua dokumen rekam medis pasien Gawat Darurat selesai dientry,
kemudian billing tagihan dikirim data online kepada pihak BPJS Kesehatan.
6) Kemudian setelah itu, dilakukan proses scanner yang terdiri dari berkas billing dan
status.
7) Setelah itu, dilakukan proses verifikasi ke BPJS Kesehatan dan pengiriman
pengajuan klaim pasien BPIS Kesehatan.
8) Kemudian dilakukan total klaim.

Alur Instalasi Rawat Jalan

1) Dokumen rekam medis dari Rawat Jalan di distribusikan ke ruang casemix


2) Kemudian di lakukan proses coding pada dokumen rekam medis tersebut.
3) Setelah selesai dilakukannya proses coding pada semua dokumen rekam medis,
selanjutnya dilakukan entry data pasien ke dalam aplikasi E-klaim INA CBG dengan
menggunakan nomor SEP untuk pasien BPIS dan menggunakan nomor RM untuk
passen Jaminan Covid-19.
4) Data yang di entry kedalam aplikasi E-klaim INA CBG yatu, tan rumah sakit, kode
diagnosis dan tindakan/prosedur Setelah data sudah terinput, selanjutnya lakukan final
klaim pada aplikasi
5) Setelah semuas dokumen rekam medis pasión Gawat Darurat selesai dientry,
kemudian billing tagihan dikirim data onlinekepada pihak HPIS Kesehatan.
6) Kemudian setelah itu, dilakukan proses scanner yang terdiri dari berkas
7) Berkas rawat jalan yang akan di scan terdiri dari
a) Kwitansi total
b) Hasil laboratorium radiologi
c) Resep apotek
d) Permintaan fisioterapi
e) E-form tindakan fisioterapi
f) Lubang HD
g) Transfusi bank darah
h) Hasil pemeriksaan TB
8) Setelah itu, dilakukan proses verifikasi ke BPJS Kesehatan dan pengiriman
pengajuan klaim pasien BPJS Kesehatan.
9) Kemudian dilakukan total klaim.
Alur Instalasi Rawat Inap

1) Dokumen rekam medis dari Rawat Inap di distributikan ke loket dan kemudian
didistribusikan ke ruang casemix
2) Kemudian di lakukan proses coding pada dokumen rekatt medis tersebut.
3) Setelah selesai dilakukannya proses coding pada semua dokumen rekam medis,
selanjutnya dilakukan entry data pasien ke dalam aplikasi E-klaim INA CBG dengan
menggunakan nomor SEP untuk pasien BPIS dan menggunakan no RM untuk pasien
jaminan Covid 19
4) Data yang di entry kedalam aplikasi E-klaim INA CBG yaitu, tarif rumah sakit, kode
diagnosis dan tindakan prosedur Setelah data sudah terinput, selanjutnya lakuka final
klaim pada aplikasi.
5) Setelah semua dokumen rekam medis pasien Gawat Darurat selesai dientry,
kemudian billing tagihan dikirim data online kepada pihak BPJS Kesehatan.
6) Kemudian setelah itu, dilakukan proses scanner yang terdiri dari berkas billing dan
status.
7) Berkas rawat inap yang akan di scan terdiri dari :
a. Jumlah Kwitansi Penagihan
b. Billing Bayi jika dirawat tabung
c. Billing resep apotek punya bayi
d. Hasil Lboratorium/ Radiologi
e. Buka HD
f. Transfusi Bank Darah
g. Hasil Pemeriksaan TB
8) Setelah itu, dilakukan proses verifikasi ke BPJS Kesehatan dan pengiriman
pengajuan klaim pasien BPJS Kesehatan.
9) Kemudian dilakukan total klaim.

Fitur E-Klaim disediakan untuk mempermudah dari tim casemix rumah sakit untuk
memasukkan berbagai tagihan klaim sesuai dengan kelompok group tarif yang ada di INA CBG.
Pada aplikasi juga disediakan berbagai prediksi nilai klaim, prediksi tersebut digenerate dari
diagnosa pasien saat pembuatan SEP. yang kemudian dilakukan analisa dari berbagai history
selama 4 bulan terakhir, pada hasil prediksi juga ditampilkan kemungkinan diagnosa yang
dibentuk oleh Tim Casemis baik berupa diagnosa utama, diagnosa penyerta dan diagnosa
komplikasi, serta ditampilkan pula berbagai macam procedur (ICD 9CM) nya.Setelah dilakukan
penyimpanan ADL. Score, diagnosa, prosedur lengkap nilai tagihannya berdasarkan total tagihan,
selanjutnya pada fitur ini petugas Casemix melakukan grouping untuk mendapatkan kode
INACBG sekaligus untuk mengetahui nilai Final Klaimnya. Setelah proses finalisasi klaim
selesai petugas dapat melakukan simpan sementara terlebih dahulu, setelah proses Final selesai
kemudian dapat langsung melakukan Kirim Klaim ke Data Center ke Kementrian Kesehatan RI
melalui fitur yang telah disediakan. Hanya saja masih terdapat permasalahan seperti tagihan yang
dinilai merugikan rumah sakit, karena biaya yang ditanggung oleh rumah sakit lebih besar dari
tarif yang dapat di klaimkan. Namun untuk mengatasi masalah tersebut petugas casemix memiliki
cara tersendiri, yakni melakukan pembandingan antara kode diagosa utama dan komplikasi pasien
untuk ditempatkan sebagai diagnose utama dalam sistem grouping.

Anda mungkin juga menyukai