Imran
Definisi
suatu penyakit yang memberikan gambaran
klinis berupa peninggian tekanan bola mata,
penggaung papil saraf optik dengan defek
lapang pandang mata (Sidarta ilyas, 2000)
kebutaan
1. Pengkajian
• aktivitas / istirahat
• Makanan / cairan
• Neurosensori
• Nyeri / kenyamanan
2. Pemeriksaan diagnostik
• Tes ketajaman penglihatan
• Lapang penglihatan
• Pengukuran tonografi
• Pengukuran goniosskopi
• Tes provokatif
• Pemeriksaan oftalmoskopi
• Darah lengkap
• Kolesterol serum dan pemeriksaan lipid
• Tes GDS
Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler
yang ditandai dengan mual dan muntah
intervensinya :
- kaji tipe intensitas dan lokasi nyeri
- kaji skala nyeri
- anjurkan istirahat di tempat tidur
- hindari mual dan muntah karena akan
meningkatkan tekanan intra okuler
Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d
gangguan penerimaan ; gangguan status organ
ditandai dengan kehilangan lapang pandang
intervensinya :
- kaji derajat / tipe kehilangan penglihatan
- lakukan tindakan untuk membantu klien
menangani keterbatasan penglihatan
- kolaborasi obat sesuai indikasi
Ansietas b /d faktor psikologis, perubahan status
kesehatan
- kaji tingkat ansietas
- berikan informasi yang akurat
- identifikasi sumber / orang yang menolong
OTITIS MEDIA
Pengertian
Otitis media adalah peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi
eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak
dan juga pada orang dewasa (Soepardi, 1998).
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut
sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah
(Kapita selekta kedokteran, 1999).
Streptococcus.
Stapilococcus.
Diplococcus pneumonie
Hemopilus influens
Gram Positif : S. Pyogenes, S. Albus.
Gram Negatif : Proteus spp, Psedomonas spp, E.
Coli.
Kuman anaerob : Alergi, diabetes melitus, TBC
paru.
Otitis media akut serosa
Nyeri pada telinga
Terjadi kemerahan & penebalan membran timpani
Suhu tinggi pada bayi
Otitis media purulenta
Perasaan penuh pada telinga
Deman
Malaise
Nyeri kepala
Anoreksia
Mual dan muntah
Umumnya otitis media dari nasofaring yang kemudian
mengenai telinga tengah, kecuali pada kasus yang
relatif jarang, yang mendapatkan infeksi bakteri yang
membocorkan membran timpani. Stadium awal
komplikasi ini dimulai dengan hiperemi dan edema pada
mukosa tuba eusthacius bagian faring, yang kemudian
lumennya dipersempit oleh hiperplasi limfoid pada
submukosa.
Gangguan ventilasi telinga tengah ini disertai oleh
terkumpulnya cairan eksudat dan transudat dalam
telinga tengah, akibatnya telinga tengah menjadi sangat
rentan terhadap infeksi bakteri yang datang langsung
dari nasofaring. Selanjutnya faktor ketahanan tubuh
pejamu dan virulensi bakteri akan menentukan
progresivitas penyakit.
Mastoiditis
Menginitis otogenik
Abses otak
Pemeriksaan Penunjang
Otoskop pneumatik untuk melihat membran
timpani yang penuh, bengkak dan tidak tembus
cahaya dengan kerusakan mogilitas.
Kultur cairan melalui mambran timpani yang
pecah untuk mengetahui organisme penyebab.
Asuhan Keperawatan Pasien Otitis Media Akut (OMA)
Pengkajian :
Sakit telinga/nyeri
Penurunan/tak ada ketajaman pendengaran pada satu atau kedua telinga
Tinitus
Perasaan penuh pada telinga
Suara bergema dari suara sendiri
Bunyi “letupan” sewaktu menguap atau menelan
Pusing, gatal pada telinga
Penggunaan minyak, kapas lidi, peniti untuk membersihkan telinga
Penggunanaan obat (streptomisin, salisilat, kuirin, gentamisin)
Tanda-tanda vital (suhu bisa sampai 40 C), demam
Kemampuan membaca bibir atau memakai bahasa isyarat
Toleransi terhadap bunyi-bunyian keras
Tipe warna dan jumlah cairan (Cairan telinga; hitam, kemerahan, jernih,
kuning)
Dengan otoskop : tuba eustacius bengkak, merah, suram
Adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya atau alergi
Diagnosa Keperawatan
Nyeri
berhubungan dengan proses peradangan
pada telinga
Tujuan :
Nyeri berkurang atau hilang
Intervensi :
Beri posisi nyaman ; dengan posisi nyaman dapat
mengurangi nyeri.
Kompres hangat di telinga bagian luar ; untuk mengurangi
nyeri.
Kompres dingin ; untuk mengurangi tekanan telinga (jika
terjadi edema)
Kolaborasi pemberian analgetik dan antibiotik
Resiko
tinggi infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya pengobatan
Tujuan :
Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
Intervensi :
Kaji tanda-tanda perluasan infeksi, mastoiditis,
vertigo ; untuk mengantisipasi perluasan lebih lanjut.
Jaga kebersihan pada daerah liang telinga ; untuk
mengurangi pertumbuhan mikroorganisme.
Hindari mengeluarkan ingus dengan paksa/terlalu keras
(sisi) ; untuk menghindari transfer organisme dari tuba
eustacius ke telinga tengah.
Kolaborasi pemberian antibiotik.
Resiko
tinggi injury berhubungan dengan penurunan
persepsi sensori
Tujuan :
Tidak terjadi injury atau perlukaan
Intervensi :
Fokus intervensi : berikan tindakan pengamanan
Pegangi anak atau dudukkan anak di pangkuan saat makan ;
meminimalkan anak agar tidak jatuh
Pasang restrain pada sisi tempat tidur ; meminimalkan agar
anak tidak jatuh.
Jaga anak saat beraktivitas ; meminimalkan agar anak tidak
jatuh.
Tempatkan perabot teratur ; meminimalkan agar anak tidak
terluka.
Terima kasih