DISUSUN OLEH :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan komponen kimiawi yang terbesar pada bahan pangan dan
merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kadar air bahan
sangat berpengaruh terhadap aktivitas mikrobiologis yang dapat menyebabkan
kerusakan produk selama pengangkutan dan penyimpanan.
Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan berbaha
n dasar kacang kedelai yang sangat disukai dan digemari oleh masyarakat Indones
ia. Kebanyakan produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh usaha skala kecil yang k
ebanyakan terdapat diPulau Jawa khususnya Semarang. Usaha industry tahu berke
mbang pesat sejalan dengan peningkataanya jumlah penduduk Indonesia.
Tahu berisifat mudah rusak. Pada kondisi normal (suhu kamar) daya
tahannya rata-rata sekitar 1-2 hari saja. Setelah lebih dari batas tersebut rasanya
menjadi asam dan terjadi penyimpangan warna, aroma, dan tekstur sehingga tidak
layak untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh kadar air dan protein tahu
relative tinggi, masing-masing 86 persen dan 8-12 persen. Tahu mengandung
lemak 4,8 persen dan karbohidrat 1,6 persen. Dengan komposisi nutrisi tersebut,
tahu merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk, terutama bakteri (Koswara, 2011)
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau
lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). Diare dapat disebabkan oleh transportasi
air dan elektrolit yang abnormal dalam usus. Diseluruh dunia terdapat kurang
lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh
kematian pada anak yang hidup dinegara berkembang dengan diare serta dehidrasi
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah berupa :
Apakah terdapat banyak Bakteri Escherichia coli pada rendaman air tahu yang
dijual di Pasar Bersehati Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini berupa :
Untuk mengidentifikasi adanya bakteri Escherichia Coli pada rendaman air tahu
yang di jual di Pasar Bersehati Kota Manado
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengidentifikasi bakteri
Escherichia Coli pada air rendaman tahu
2. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
Menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya di Program Studi Biologi
Universitas Negeri Manado
3. Manfaat Bagi Masyarakat
A. Memberikan informasi kepada masrakat tentang kualitas air rendaman
tahu yang di jual di Pasar Bersehati Kota Manado Provinsi Sulawesi
Utara
B. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan
pada air ataupun bahan makanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang
berarti batang kecil. Bakteri adalah kelompok mikroorganisme bersel satu
yang diklasifikasikan pada tingkat domain. Bersama dengan domain
Archaea, bakteri digolongkan sebagai prokariota. Sel bakteri memiliki
bentuk tertentu, misalnya menyerupai bola, batang, atau spiral, yang
biasanya berukuran beberapa mikrometer. bakteri adalah mikroskopis
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Bakteri dapat hidup di
lingkungan yang beragam, baik di dalam maupun di luar tubuh manusia.
Mereka dianggap sebagai organisme purba yang telah menghuni bumi
sekitar miliar tahun lalu. Bakteri sendiri memiliki beragam jenis yang
dibagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda. Beberapa jenis bakteri
tersebut bisa dilihat dari bentuknya, jumlah dan letak flagela,
kebutuhannya terhadap oksigen, hingga karakteristik dinding sel.(jawetz,
2004)
2. Struktur Bakteri
a. Dinding sel
Dinding sel, ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada
Mycoplasma. Dinding sel berfungsi melindungi kerusakan sel dari lingkungan
bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Hal ini dapat diperlihatkan
melalui plasmolisis, dengan mengisolasi partikel selubung sel setelah sel bakteri
mengalami kerusakan secara mekanik, atau dengan penghancuran oleh lisozim.
Jika seluruh sel atau selubung sel diisolasi kemudian diberi lisozim, partikel
dinding sel bakteri (bukan archeabakteria) dapat lisi dengan perlakuan lisozim
tersebut dan membentuk protoplast (Bakteri Gram positif) dan spheroplas (Bakteri
Gram negatif).
Pada bakteri jelas adanya dinding sel yang terpisah dari protpolasmanya.
Dinding sel yang kaku dan kuat menyebabkan bakteri mempunyai bentuk yang
tetap yang terlindung dari pengaruh buruk dari luar. Karena dinding sel bersifat
lebih kaku, maka dengan menempatkan bakteri dalam larutan hipertonis,
protoplasma akan mengerut dan telepas dari dinding sel, sehingga dinding sel
akan terlihat dengan jelas.
b. Protopalasma (sitoplasma)
c. Membran sitoplasma
d. Plasmid
Plasmid terbuat dari potongan DNA melingkar. Akan tetapi, plasmid tidak
terlibat dalam reproduksi. Beberapa jenis bakteri memiliki lingkaran materi
genetic pada struktur tubuh bakterinya yang disebut plasmid. Plasmid bereplikasi
secara independen dari kromosom. Meski tidak terlalu penting untuk
kelangsungan hidupnya, bagian tubuh bakteri ini memberikan beberapa
keuntungan selektif. Misalnya, plasmid mungkin mengandung gen yang membuat
bakteri resisten terhadap antibiotic tertentu
e. Kapsul
Kapsul adalah salah satu bagian dalam struktur sel bakteri yang terbuat
dari karbohidrat kompleks polisakarida. Kapsul hanya dimiliki beberapa jenis
bakteri tertentu. Kapsul bersifat antigen dan diduga merupakan pelindung bakteri
terhadap zat-zat yang berada didalam cairan badan. Kapsul juga merupakan factor
yang menentukan keganasan bakteri. Fungsi yang paling penting dari bagian
tubuh bakteri ini adalah menjaganya supaya tidak mengering dan melindunginya
agar tidak ditelan mikroorganisme lain.
f. Selubung sel
Struktur tubuh bakteri umumnya dikelilingi oleh dua lapisan pelindung,
yaitu dinding sel luar dan membrane plasma. Bakteri tertentu mungkin tidak
memiliki dinding sel sama sekali. Fungsi selubung sel sebagai area transport atau
pengangkutan untuk nutrisi dan area reseptor yang mempermudah interaksinya
dengan inang. Bagian ini sering kali mengandung komponen toksik (beracun).
g. Flagela
Flagela adalah struktur seperti rambut pada permukaan bakteri yang dapat
ditemukan pada salah satu ujung bakteri, kedua ujung bakteri, dan seluruh
permukaan bakteri. Flagela berfungsi menyediakan sarana penggerak bagi bakteri,
tapi tidak semua bakteri memilkinya. Bagian tubuh bakteri ini akan berdenyut
dengan gerakan seperti baling-baling, untuk membantu bakteri dalam gerak
menuju nutrisi, menjauhi bahan kimia beracun, dan menuju cahaya (pada sebagian
bakteri). Flagel memiliki panjangg 1-70 mikrom dan tebal 12-15 milimikrom
(entjang, 2003)
h. Pili
i. Ribosom
j. Nukleoid
Dari penelitian ternyata setiap jenis bakteri selalu mempunyai sifat yang
tetap. Karena didalam inti terdapat pembawa sifat (kromosom). Karena itu,
walaupun dahulu orang belum dapat melihat adanya inti didalam sel bakteri, tetapi
sudah menduga bahwa bakteri itu mempunyai inti didalam sitoplasmanya
walaupun masih sangat primitif.
3. Bentuk Bakteri
Beberapa bentuk dasar bakteri yaitu bulat (coccus), batang atau silinder
(bacillus) dan spiral yaitu bentuk batang melengkung atau melingkar (Pratiwi,
2008). Beberapa Bakteri, disebut vibrio, berbentuk batang yang sedikit
melengkung atau sering disebut bentuk koma. Berbagai bentuk ini ditentukan oleh
dinding sel dan sitoskeleton, dan hal ini penting karena menentukan kemampuan
Bakteri untuk memperoleh nutrisi, menempel pada permukaan, berenang pada
cairan, dan menghindari predator. Berikut ini adalah daftar bentuk-bentuk bakteri:
a. Basil (bacillus)
Memiliki bentuk berupa batang atau silinder dengan variasi monobasil
(hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus
(bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk
agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh bakterinya adalah
Bacillus anthracis. (Khulafa W 2020)
b. Kokus (coccus)
Bakteri ini umumnya berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah
micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus
(bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar), sarcina
(bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan
streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh
bakterinya adalah Staphylococcus aureus.
c. Spiral (sprillum)
Bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi
bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah
lingkaran), spiral (jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan
spirochete (bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel). Contoh
bakterinya adalah Treponema pallidum.
Bakteri yang berbentuk spiral sangat sedikit jenisnya. Golongan ini
merupakan golongan yang paling kecil jika dibandingkan dengan
golongan basil dan golongan kokus (Pratiwi, 2008)
Menurut Songer dan Post (2005), klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
c. Morfologi Bakteri Escherichia coli
1. Indole
Prinsip ; beberapa bakteri dapat memproduksi indole dari pemecahan
asam amino trypthopan dengan menggunakan ezim tryptophanase.
Produksi indole akan dideteksi dengan menggunakan pereaksi Erlich atau
reagen Kovak. Indole akan bereaksi dengan aldehyde dalam reagen dan
memberikan warna merah. Sebuah lapisan alkohol merah akan terbentuk
sepeti cincin di bagian atas menandakan indole positif.
Prosedur ; koloni bakteri yang diambil akan dieramkan dalam medium air
pepton. Yang mengandung asam tryptophan dan kemudian diinkubasi
selama semalam dalam suhu 37℃. Setalah diinkubasi tambahkan
beberapa tetes reagen Kovac’s kedalam medium air pepton. Reagen
Kovac’s mengnadung para-dimethyl aminobenzaldehyde, isoamyl alcohol
dan con. HCl. Raegen Erlich lebih sesitif dalam mendeteksi produksi
indole dalam lingkungan anaerob. Formasi cincin merah yang terbentuk
memberikan hasil positif dalam tes.
Contoh; Escherichia coli: Positive; Klebsiella pneumoniae: Negative
4. CITRATE
Prinsip ; tes ini mendeteksi kemampuan bakteri dalam menggunakan
sitrat sebagai sumber karbon tunggal dan energy. Bakteri diinoklulasi
kedalam medium yang mengandung sodium sitrat dan sebuah indikator pH
yaitu bromthymol blue. Medium tersebut juga mengandung inorganic
sodium amonium salts, yang mana akan digunakan sebagai sumber karbon
utama.
Penggunaan citrat melibatkan enzym citritase, dimana akan dipecah sitrat
menjadi oxaloacetat dan acetat. Kemudian dari oxaloacetat dipecahkan
menjadi Piruvat dan CO2. Hasil produksi dari Na2CO3 Produksi Na2CO3
serta pemanfaatan NH3 dari natrium sitrat dan amonium garam masing-
masing menghasilkan pH basa.
E. coli + + - -
k. pnemoniae - - + +
1. Parameter Wajib
2. Parameter Tambahan
a. Persyaratan Kimia
b. Persyaratan Radioaktivitas
METODE PENELITIAN
Bahan
Air Rendaman Tahu, Aquadest, Kapas/aluminium Foil, pH Universal,
Media Indol, Media Methy Red (MR), Media Voges Proskauer (Vp), Media
Sitrat, Media EMBA
DAFTAR PUSTAKA
Aurora Habiba, dkk. 2013. Manual Prosedur Instruksi Kerja Alat Laboratorium
Ilmu FAAL. Malang : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Departemen Kesehatan RI, 2011. Buku Saku Diare Edisi 2011. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Illa Ermila, 2016, Identifikasi Bakteri Coliform Pada Tahu Yang Dijual Di Pasar
Tradisional Mandonga, Akademi Analis Kesehatan Kendari
Irianto, K., 2014. Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, dan Virologi Medis.
Alfabeta : Bandung.
Sri Suhartin Andriani L, Analisis Bakteri Cloroform Pada Rendaman Air Tahu
Yang Dijual Di Pasar Sentral Kota Kendari Provinsi Sulwesi Tengah,
Repository.poltekkes-kdi.ac.id