Anda di halaman 1dari 3

;‫ﺷﺪ‬ َ ‫ ۡ ﮵‬-‫)ِﺬ‬F‫ِؕﻪ َوا‬76‫ﺐاﻟ‬

َ َ ‫َﻣﻨُۡﻮٓا ا‬Gٰ ‫ﻦ‬ D ‫ﺤ‬ُ َ ‫ﺤ< ﮳;ۡﻮ?﮲ َُﻬۡﻢ ﻛ‬ِ ‫ ; ﮵‬- ‫﮲ َۡﺪاًدا‬-َ ‫ِﻪ ا‬76‫ﻦ ُدۡو ن ِ اﻟ‬ ۡ ‫ﺬ ِﻣ‬ ُ ‫ﺤ‬ ِ‫ ) ﮵ﺘ ) ﮲‬- ‫ﻦ‬ ۡ ‫ﻦ اﻟﻨ)ﺎس ِ َﻣ‬ َ ‫َوِﻣ‬ .1
‫ﺪ‬ُ ‫ ۡ ﮵‬-‫ﺪ‬ِ ‫ﺷ‬َ ‫َﻪ‬76‫ﺣِﻤ< ۡ ﮵ًﻌﺎ ۙ  )وا َ)ن اﻟ‬ َ‫ِﻪ ﮳‬76ِ ‫)ﻮَة ﻟ‬VWُۡ‫ب ا َ)ن اﻟ‬ َۙ ‫ َ ﮵ﺮ َۡو َن اﻟَۡﻌَﺬا‬- ‫ﻦ ﮲ َﻃﻠَُﻤۡﻮٓا ا ِۡذ‬ َ ‫ ۡ ﮵‬-‫)ِﺬ‬F‫ َ ﮵ﺮ َى ا‬- ‫ِﻪ ؕ  َوﻟَۡﻮ‬76D F ‫ﺎ‬L‫ﺣ< ﮳‬ ُ
‫ب‬ Y ‫اﻟَۡﻌَﺬا‬
Wa minan naasi mai yattakhizu min duunil laahi andaadai yuhibbuunahum
kahubbil laahi wallaziina aamanuuu ashaddu hubbal lillah; wa law yaral laziina
zalamuu iz yarawnal 'azaaba annal quwwata lillaahi jamii'anw wa annallaaha
shadiidul 'azaab
Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang
yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat),
bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya
(niscaya mereka menyesal).
(i) hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.
(ii) Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman
adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah).
Beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al
Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang
yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk mengorbankan segalanya dan
jika perlu mempertaruhkan nyawa.
B. • ‫ﻦ )ﻻ‬ ٌ ‫ُﻬْﻮ َن ? ﮳َِﻬﺎ ۖ َوﻟَُﻬْﻢ ا َْﻋ< ُ ﮵‬VWَVْc ‫ َ ﮵‬- ‫ب )ﻻ‬ ٌ ‫ ُْﻮ‬6Wُa ‫ﺲ ِﻟَُﻬْﻢ‬ ۖ ْ ‫ ﮲‬-‫ﻻ‬ ِ ْ ‫ﻦ َوا‬D ‫ﺤ‬ ِ ‫ ْ ﮳‬F‫ﻦ ا‬ َ ‫ﻣ‬D ‫ﺤَﻬﻨ)َﻢ ﻛ َﺜ ِ<ْ ﮵ﺮ ًا‬َ ‫﮲ َﺎ ﻟ ِ ﮳‬-\ Gَ ‫ْﺪ َذر‬VWََ‫َوﻟ‬
‫ ُْﻮ َن‬6Vِ c ‫ﻌ‬cْٰF‫ﻫُﻢ ا‬ ُ ‫ﻚ‬ َ j ‫ ۤﯩ‬Fٰ‫ ُو‬G ۗ ‫ﻞ‬
; ‫ﺿ‬ َ َ ‫ﻫْﻢ ا‬ ُ ‫ﻞ‬ ْ ‫ َ﮳‬- ‫﮲َْﻌﺎِم‬-َ ‫ﰷْﻻ‬ َ ‫ﻚ‬ َ j ‫ ۤﯩ‬Fٰ‫ ُو‬G ۗ ‫ﺴَﻤُﻌْﻮ َن ? ﮳َِﻬﺎ‬ ْ ‫ َ ﮵‬- ‫ن )ﻻ‬ ٌ ‫َذا‬Gٰ ‫ﺼﺮ ُْو َن ? ﮳َِﻬﺎ ۖ َوﻟَُﻬْﻢ‬ ِ ‫ ُ ﮵<ْ﮳‬-
wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā
yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna
bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
C. Pengertian iman kepada Allah menurut QS. Al-A'raf adalah orang yang
memiliki hati ia gunakan untuk ayat-ayat Allah, orang yang memiliki mata ia
gunkan untuk memahami ayat-ayat Allah , orang yang memiliki mata ia gunakan
untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, orang yang mempunyai telinga ia
gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah
D. Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang
sangat besar cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang
merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul.
Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini dengan hati
dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indra yang
ada.
2. A. 190‫ب‬ Yۙ ‫ْ< ﮳َﺎ‬Fَ ‫ﻻ ُوﻟ ِﻰ اْﻻ‬D ‫ﺖ‬ٍ ‫ ﮵‬-ٰ ‫ﻻ‬ٰ َ Y z‫)<ْ ﮵ﻞ َِواﻟﻨ)َﻬﺎ‬F‫ف ا‬ ِ ‫َِﻼ‬w‫ﺣ‬ ْ‫ت َواْﻻ َرْض َِوا ﮲‬
ِ ‫ﺴٰﻤٰﻮ‬ ) ‫ﻖ اﻟ‬ ِ ْ 6‫ﺣ‬
َ‫ ﮲‬rْ s ِ c q ‫ا ِ)ن‬.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
ۚ ْ‫ت َواْﻻ َر‬
‫ )﮳ﻨَﺎ َﻣﺎ‬-َ ‫ض ِر‬ ِ ‫ﺴٰﻤٰﻮ‬) ‫ﻖ اﻟ‬ ِ ْ 6‫ﺣ‬ َ‫ ﮲‬r ْ s ِ c q ‫ﻜ )ﺮ ُْو َن‬Vَ c َw‫ َ ﮵‬-‫ﺣﻨُْﻮ? ﮳ِِﻬْﻢ َو‬ُ ‫ُﻌْﻮًدا )وَﻋٰﲆ ﮳‬Wُa‫< َ ﮵ﺎًﻣﺎ )و‬Wِa ‫َﻪ‬76‫ َ ﮵ْﺬﻛ ُﺮ ُْو َن اﻟ‬- ‫ﻦ‬
َ ‫ْ ﮵‬-‫)ِﺬ‬F‫ا‬
zY‫ب اﻟﻨ)ﺎ‬ َ ‫ﻨَﺎ َﻋَﺬا‬VWِaَ c ‫ﻚ‬ َ َ‫ﺳ<ْ﮳ٰﺤﻨ‬ُ ۚ‫ﻃًﻼ‬ ِ ‫ َ﮳ﺎ‬- ‫ﺖ ٰﻫَﺬا‬ َ VWَْ‫ﺣﻠ‬ َ‫﮲‬
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan
semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah
yang dapat menyadari hal tersebut.
B. Berikut Quran surat Qaf ayat 16:
ِ ‫ْ ﮵‬-Y z‫َْﻮ‬F‫ﺣ<ْ﮳ﻞ ِا‬
‫ﺪ‬ َ ‫ﻦ‬ ُ َ ‫ﺮ‬Waْ َ ‫ﻦ ا‬
ْ ‫ب ا ِﻟَ<ْ ﮵ِﻪ ِﻣ‬ ُ Vْc َ ‫﮲‬- ‫ ﮳ِٖﻪ‬- ‫س‬
ْ َ ‫﮲‬-‫ﺴٗﻪ َۖو‬
ُ ‫ﺤ‬ ْ ‫ ُ﮴َﻮ‬- ‫﮲ َْﻌﻠَُﻢ َﻣﺎ‬-‫ﺴﺎَن َو‬
ُ ƒY‫ﺳ‬ ِ ْ ‫ﻨَﺎ ا‬VWَْ‫ﺣﻠ‬
َ ْ ‫ ﮲‬-‫ﻻ‬ َ ‫ْﺪ ﮲‬VWََ‫َوﻟ‬
16. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan
manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah SWT maha
mengetahui lagi maha mendengar segala apa yang ada di semesta alam, termasuk
isi hati manusia. Dan Allah SWT hakikatnya selalu dekat.
C. Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan
manusia sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki
hawa nafsu. Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat,
manusias akan senantiasa mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.
3. A. Kelompok manusia yang hidup serta bekerja sama dalam waktu yang sangat
lama sehingga mereka memiliki kemampuan mengatur diri yang disertai
pandangan bahwa diri mereka merupakan satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah terumuskan dengan jelas (pendapat Ralph Linton).
B. Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia
adalah sebagai berikut:
Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi
sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa.
Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari
sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut
untuk sebagian yang lain.
Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian
diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang
kekurangan harta).
C. masyarakat madani adalah masyarakat sejahtera yang memiliki suatu peradaban
maju yang berperilaku yang dapat diwujudkan dalam rangka pencerminan
masyarakat madani
Bisa dijelasakan karna masyarakat madani adalah masyarakat sejahtera yang
memiliki suatu peradaban maju yang berperilaku yang dapat diwujudkan dalam
rangka pencerminan masyarakat madani termasuk kriteria masyarakat beradab dan
sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani
D. a) Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa digunakan oleh
masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas.
b) Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan interaksi yang
terjadi dan dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, ras, atau agama.
c) Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai adanya
perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
d) Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga anggota
masyarakat tidak bersifat homogen.
e) Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai