NPM : 181105010374
Dosen Pembimbing 2 :
B. Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diketahui
bahwa dalam proses pembelajaran masih saja terdapat beberapa masalah yang di
hadapi. Agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak keluar dari jalur
persoalan, maka penulis memberi batasan masalah :
1. Program pembelajaran remedial siswa kelas v di SD Negeri Caringin 02.
2. Minat belajar siswa kelas v di SD Negeri Caringin 02.
3. Pengaruh program pembelajaran remedial terhadap minat belajar siswa kelas
v di Sd Negeri Caringin 02.
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Teori
1. Remedial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, remedial berarti
berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran ulang bagi peserta didik yang
hasil belajarnya kurang baik. Sedangkan menurut istilah, remedial adalah
suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan, membetulkan atau
pengajaran yang membuat jadi baik.1
Remedial merupakan suatu program yang diberikan kepada peserta
didik yang memiliki kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Remedial
ini mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran karena dapat
membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dalam suatu kurikulum yang berlaku.
Setiap peserta didik pasti mempunyai permasalahan dan kesulitan
yang berbeda dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu bentuk upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar yaitu dengan diberikannya
program remedial. Menurut Arifin (2009), remedial teaching (pembelajaran
remedial) merupakan pembelajaran yang bentuknya khusus, bertujuan untuk
memenuhi fungsi utama dari diagnosis belajar yaitu untuk mengatasi
persoalan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Program remedial merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh
semua pendidik setelah dilakukannya evaluasi dan menemukan adanya
peserta didik yang belum mencapai tujuan belajar sesuai yang telah
ditentukan. Sehingga tugas para pendidik yang telah mengerti lebih dahulu
tentang berbagai kesulitan peserta didik mampu membuat peserta didik
menjadi orang yang cerdas, pintar dan berguna bagi dirinya sendiri dan
masyarakat pada umumnya. Seorang pendidik hendaknya dapat membimbing
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar agar nantinya dapat mencapai
kemudahan.2
Dengan adanya program remedial ini maka kita sebagai pendidik
harus dapat memberikan dorongan dan dukungan kepada peserta didik agar
memiliki minat belajar untuk mengikuti program remedial tersebut dengan
tujuan memperbaiki dan mendapatkan nilai yang lebih baik serta dapat
memenuhi KKM.
2. Minat Belajar
1
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 11
2
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2001), hal 20
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan
yang lebih pada suatu hal dan aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 3 Sardiman
dalam Susanto mengatakan bahwa minat adalah suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan sendiri.4
Slameto menjelaskan bahwa belajar ialah proses yang dilakukan
individu baik melalui pengalaman sendiri maupun interaksi dengan
lingkungannya agar memperoleh perubahan tingkah laku yang baru.5
Sedangkan Fathurrohman mengungkapkan belajar ialah suatu kegiatan yang
menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relative tetap dan perubahan
itu dilakukan lewat kegiatan atau usaha yang disengaja.6
Ahmad Susanto juga mengutip pendapat Elizabeth Hurlock yang
memaparkan bahwa minat belajar merupakan hasil dari pengalaman atau
proses belajar.7 Menurut Hurlock, minat memiliki dua aspek yaitu kognitif
dan afektif. Aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan, sedangkan aspek afektif dinyatakan dalam sikap
terhadap keinginan atau objek yang menimbulkan minat belajar. Aspek
afektif ini mempunyai peranan yang besar dalam meminatkan tindakan
seseorang.8
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
minat belajar adalah ketertarikan seorang individu terhadap suatu hal atau
aktivitas yang berkaitan dengan proses belajar ditandai dengan adanya
perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar atau atas dasar keinginan
sendiri berdasarkan pengalaman ataupun interaksi dengan lingkungan.
E. Metode Penelitian
10
I Made Laut Jaya, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori Penerapan, dan
Riset Nyata” (Yogyakarta: Anak hebat Indonesia, 2020), 12.