Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Syifa Awalyah

Fakultas/Jurusan : Agama Islam/Pendidikan Agama Islam

NPM : 181105010374

Dosen Pembimbing 1 : Rusdi Kasman, M. Pd.

Dosen Pembimbing 2 :

“PENGARUH PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL TERHADAP


MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DI SD NEGERI CARINGIN 02”

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana


untuk menciptakan proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat memahami
dan mengembangkan potensi diri. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila telah memenuhi tujuan


pendidikan nasional tersebut. Pendidikan juga dapat dikatakan berhasil apabila
pendidik dan peserta didik mampu menjalankan proses pembelajaran dengan
efektif sehingga dapat berjalan dengan optimal. Keberhasilan proses pembelajaran
ini selain dapat dipengaruhi oleh faktor pendidik, dipengaruhi juga oleh faktor
peserta didik itu sendiri. Tingkah laku peserta didik ketika mengikuti proses
pembelajaran dapat memperlihatkan ketertarikannya terhadap pembelajaran itu
atau sebaliknya. Ketertarikan inilah yang disebut dengan minat belajar.

Minat belajar merupakan ketertarikan yang timbul dalam diri seseorang


terhadap sesuatu yang dianggap penting sehingga adanya keinginan untuk
melakukan suatu hal sesuai dengan keinginannya, dalam hal ini yaitu proses
pembelajaran. Minat belajar ini sangat penting untuk ditumbuhkan karena seorang
anak akan menjadi lebih senang dan semangat dalam belajar. Anak akan lebih giat
belajar karena terdapat dorongan dari dalam dirinya tanpa adanya paksaan dari
mana pun. Namun, dalam proses pembelajaran masih saja ditemukan hal yang
membuat minat belajar siswa menurun, contohnya ketika siswa menemukan
pelajaran yang dirasa sulit atau ketika siswa mendapatkan nilai yang belum
mencapai KKM pada mata pelajaran tertentu membuat siswa tersebut menjadi
malas dan tidak semangat, sehingga minat belajarnya menjadi menurun. Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajarnya yaitu
dengan dilakukannya pembelajaran remedial.

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan


kepada siswa untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriterian
ketuntasan yang ditetapkan (KKM). Makmun (2012) mengatakan pembelajaran
remedial merupakan upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/kerjasama dengan
ahli atau pihak lain) untuk menciptakan situasi yang memungkinkan individu atau
kelompok siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal
mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang
diharapkan.

Pembelajaran remedial ini merupakan bentuk pengajaran yang bersifat


kuratif (penyembuhan) atau perbaikan (korektif). Tujuan pembelajaran remedial
ini yaitu secara umum untuk membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi
atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Menurut Natawija dalam bukunya Pengajaran Remedial, mengemukakan
bahwa dilihat dari arti katanya remedial berarti bersifat menyembuhkan atau
membetulkan atau membuat menjadi baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui “PENGARUH
PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL TERHADAP MINAT
BELAJAR SISWA KELAS V DI SD NEGERI CARINGIN 02”.

B. Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diketahui
bahwa dalam proses pembelajaran masih saja terdapat beberapa masalah yang di
hadapi. Agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak keluar dari jalur
persoalan, maka penulis memberi batasan masalah :
1. Program pembelajaran remedial siswa kelas v di SD Negeri Caringin 02.
2. Minat belajar siswa kelas v di SD Negeri Caringin 02.
3. Pengaruh program pembelajaran remedial terhadap minat belajar siswa kelas
v di Sd Negeri Caringin 02.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mencoba


merumuskan permasalahan agar kajian menjadi lebih fokus dan terarah pada
tujuan penulisan, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan program remedial siswa kelas v di SD Negeri
Caringin 02?
2. Bagaimanakah minat belajar siswa kelas v di SD Negeri Caringin 02?
3. Bagaimanakah pengaruh program remedial terhadap minat belajar siswa kelas
v di SD Negeri Caringin 02?

D. Kajian Teori
1. Remedial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, remedial berarti
berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran ulang bagi peserta didik yang
hasil belajarnya kurang baik. Sedangkan menurut istilah, remedial adalah
suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan, membetulkan atau
pengajaran yang membuat jadi baik.1
Remedial merupakan suatu program yang diberikan kepada peserta
didik yang memiliki kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Remedial
ini mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran karena dapat
membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dalam suatu kurikulum yang berlaku.
Setiap peserta didik pasti mempunyai permasalahan dan kesulitan
yang berbeda dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu bentuk upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar yaitu dengan diberikannya
program remedial. Menurut Arifin (2009), remedial teaching (pembelajaran
remedial) merupakan pembelajaran yang bentuknya khusus, bertujuan untuk
memenuhi fungsi utama dari diagnosis belajar yaitu untuk mengatasi
persoalan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Program remedial merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh
semua pendidik setelah dilakukannya evaluasi dan menemukan adanya
peserta didik yang belum mencapai tujuan belajar sesuai yang telah
ditentukan. Sehingga tugas para pendidik yang telah mengerti lebih dahulu
tentang berbagai kesulitan peserta didik mampu membuat peserta didik
menjadi orang yang cerdas, pintar dan berguna bagi dirinya sendiri dan
masyarakat pada umumnya. Seorang pendidik hendaknya dapat membimbing
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar agar nantinya dapat mencapai
kemudahan.2
Dengan adanya program remedial ini maka kita sebagai pendidik
harus dapat memberikan dorongan dan dukungan kepada peserta didik agar
memiliki minat belajar untuk mengikuti program remedial tersebut dengan
tujuan memperbaiki dan mendapatkan nilai yang lebih baik serta dapat
memenuhi KKM.
2. Minat Belajar
1
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 11
2
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2001), hal 20
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan
yang lebih pada suatu hal dan aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 3 Sardiman
dalam Susanto mengatakan bahwa minat adalah suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan sendiri.4
Slameto menjelaskan bahwa belajar ialah proses yang dilakukan
individu baik melalui pengalaman sendiri maupun interaksi dengan
lingkungannya agar memperoleh perubahan tingkah laku yang baru.5
Sedangkan Fathurrohman mengungkapkan belajar ialah suatu kegiatan yang
menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relative tetap dan perubahan
itu dilakukan lewat kegiatan atau usaha yang disengaja.6
Ahmad Susanto juga mengutip pendapat Elizabeth Hurlock yang
memaparkan bahwa minat belajar merupakan hasil dari pengalaman atau
proses belajar.7 Menurut Hurlock, minat memiliki dua aspek yaitu kognitif
dan afektif. Aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan, sedangkan aspek afektif dinyatakan dalam sikap
terhadap keinginan atau objek yang menimbulkan minat belajar. Aspek
afektif ini mempunyai peranan yang besar dalam meminatkan tindakan
seseorang.8
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
minat belajar adalah ketertarikan seorang individu terhadap suatu hal atau
aktivitas yang berkaitan dengan proses belajar ditandai dengan adanya
perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar atau atas dasar keinginan
sendiri berdasarkan pengalaman ataupun interaksi dengan lingkungan.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian


kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara random, analisis data bersifat kuantitatif
atau statistik dengan tujuan untuk menguhi hipotesis yang telah ditetapkan.9

Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan


3
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), hal 180
4
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2016), h 57
5
Slameto, Op.cit., hal 2.
6
Muhammad Fathurrohman Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,
2012), hal 174
7
Ahmad Susanto, Op.cit., hal 58.
8
Ibid.,
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung, Alfabeta, 2010
temuan-temuan baru yang dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur secara statistik atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi
(pengukuran).10

10
I Made Laut Jaya, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori Penerapan, dan
Riset Nyata” (Yogyakarta: Anak hebat Indonesia, 2020), 12.

Anda mungkin juga menyukai