S DENGAN
DEMENSIA DALAM PENERAPAN IMPLEMENTASI
BRAIN GYM DI DUSUN 2 DESA SUNGKU
KECAMATAN KULAWI KABUPATEN
SIGI BIROMARU
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
David MarcevaniTosupu
180018
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal oleh David Marcevani Tosupu NIM 180018 dengan judul “Asuhan
Pembimbing
NIDN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, atas segala berkat dan anugerah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Proposal ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
Proposal ini adalah “Asuhan keperawatan pada lansia Ny. S dengan demensia
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Ibu Estelle Lilian Mua, SKM.,M.Kep selaku Direktur Akademi Keperawatan Bala
2. Ibu Nova Natalia Beba, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah banyak
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan Proposal ini masih memiliki banyak
kekurangan dan keterbatasan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun sehingga proposal ini dapat menjadi sumber yang layak sebagai
bahan bacaan yang berguna dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan Rahmat dan Hidaya-Nya untuk setiap usaha yang telah dihasilkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vii
ABSTRAK..........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan Studi Kasus...............................................................................3
1.4 Manfaat Studi Kasus.............................................................................4
vi
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) yaitu usia 60
sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu antara 75 tahun sampai 90 tahun dan usia
sangat tua (veryold) yaitu diatas 90 tahun (WHO 2015). Lansia adalah seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi
merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari
pada lansia dimana diperkirakan jumlah penderitanya pada tahun 2030 yakni 65,7
juta orang dan di tahun 2050 yakni 115,4 juta serta lebih dari 90 persen dari semua
kasus dimulai antara orang-orang dengan usia lebih dari 65 tahun. Di indonesia,
prevalensi demensia pada lanjut usia yang berumur 65 tahun adalah 5 persen dari
Demensia merupakan keadaan ketika lebih dari satu fungsi intelektual atau
kognitif hilang, yang akan mengganggu kemampuan pasien untuk beraktivitas dalam
Demesia adalah penurunan menyeluruh dari fungsi mental luhur yang bersifat
progresif dan invesibel dengan kesadaran yang baik. Demensia merupakan suatu
gangguan fungsi daya ingat yang terjadi perlahan-lahan dan dapat mengganggu
kinerja dan aktivitas sehari-hari. Orang yang terkena gangguan kognitif tersebut
adalah gangguan mengingat jangka pendek dan mempelajari hal-hal baru, gangguan
kelancaran berbicara, keliru mengenai tempat, waktu, orang atau benda, sulit hitung
Demensia seringkali dikaitkan dengan suatu gangguan daya ingat atau pelupa
terhadap suatu hal. Hal ini termasuk lupa terhadap nama, teman lama, nomor telepon,
dan yang paling parah adalah jika mereka tidak mampu mengingat nama-nama orang
yang mereka sayangi. Di indonesia orang awam sering menganggap bahwa demensia
ini merupakan gejala yang normal pada setiap orang tua. Padahal demensia adalah
suatu gangguan intelektual atau daya ingat yang umumnya progresif. Biasanya ini
seringterjadi pada orang yang berusia > 65 tahun (Kemenkes RI, 2017).
mengoptimalkan, merangsang fungsi otak menjadi semakin relevan pada lansia, dan
meperlancaralitan darah serta oksigen ke otak. Brain gym mudah dilakukan karena
Brain gym adalah serangkaian latihan yang berbasis gerakan tubuh yang
secara bersamaan (Lamuhammad, 2015). Kondisi pasien Ny.S saat ini hanya bisa
memakai bahasa daerah dan sudah lupa bagaimana cara berbahasa indonesia yang
Biromaru.
lansia Ny. S
dengan demensia
1.4. Manfaat Penelitian
sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(elderly) yaitu usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu antara
75 tahun sampai 90 tahun dan usia sangat tua (veryold) yaitu diatas 90
tahun (WHO 2015) lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
lanjut usia makin bertambah. Banyak diantara lanjut usia yang masih
golongan yaitu:
hidup berkurang. Proses menua setiap individu dan setiap organ tubuh
berbeda, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup, lingkungan, dan penyakit
Kurnianto (2015), hal yang terjadi dengan tubuh manusia dalam proses
1) Kulit tubuh dapat menjadi lebih tipis, kering dan tidak elastis lagi.
mengkilat.
kasar.
pelupa terhadap suatu hal. Hal ini termasuk lupa terhadap nama, teman
lama, nomor telepon, dan yang paling parah adalah jika mereka tidak
RI, 2017).
merupakan gejala yang normal pada setiap orang tua. Padahal demensia
progresif. Biasanya ini seringterjadi pada orang yang berusia > 65 tahun
1).Serangan stroke
2).Serangan lainnya
10
2011).
2.2.4 Patofisiologi Demensia
tergantung dimana proses demensia mulai terjadi, tetapi lokasi dan jumlah
masa otak secara bertahap, tetapi hal ini tidak disertai penurunan yang
degeneratif pada dekade ke enam mempunyai masa otak lebih besar dari
2.2.5 Komplikasi
hari contohnya :
2) Kekurangan nutrisi
11
pada demensiareversible.
pada CT scan 5.
ringan.
1) Farmakoterapi
12
tetap memiliki orientasi. Kalender yang besar, cahaya yang terang, jam
13
lansia, dan meperlancar aliran darah serta oksigen ke otak. Brain gym
seluruh bagian otak untuk bekerja. Brain gym berguna untuk melepaskan
kemampuan otak dan tubuh membuat tubuh mudah jatuh sakit, pikun dan
melakukan brain gym. Brain gym tidak saja akan memperlancar aliran
14
darah dan oksigen keotak, tetapi juga merangsang kedua belahan otak
2015).
lansia, dan meperlancar aliran darah serta oksigen ke otak. Oleh karena
15
(Lamuhammad, 2015).
Tabel 2.4 SOP Brain Gym
Pengertian Senam otak (Brain Gym) adalah serankaiyan gerakan tubuh sederhana yang di
lakukan untuk merangsang otak kanan dan kiri. Menigkatkan atau merelaksasikan
bagian depan dan bagian belakag otak(dimensi pemfokusan). Serta merangsang
sistem yang terkait dengan perasaan atau memori yaitu otak tengah (limbik) dan
otak besar (dimensi pemusatan)
Tujuan 1) Meninkatkan konstrasi dan memori.
2) Mengatasi stres
3) Mencegah kepikunan
4) Menjaga kebugaran tubuh
5) Memberikan relaksasi
Fase Orientasi 1) Mengucapkan salam
2) Memperkenlkan diri
3) Menjelaskan prosedur
4) Menanyakan kesiapan pasien
Persiapan 1) Posisi rileks
2) Memakai celana yang tidak ketat
3) Dilakukan sesuai tahapan
Pelaksanaan 1) Gerakan V pistol, di lakukan sebanyak 3 kali kiri dan kanan masing-
masing tiga kali.
2) Gerakan 5=0, di lakukan sebanyak 3 kali
3) Gerakan ibu jari keliling, di lakukan sebnyak 3 kali setelah ibu jari di
putar ke kiri lalu balas putar ulang ke bagian kanan.
4) Gerakan tangan di bahu , di lakukan sebanyak 3 kali setelah bahu kiri
kemudian bahu kanan
5) Gerakan tangan dikepala, di lakukan sebanyak 3 kali
6) Gerakan tangan dibahu dan dikepala, di lakukan sebanyak 3 kali
bergantian tangan di bahu kiri setelah itu bahu kanan.
7) Gerakan kepal buka di lakukan sebanyak 3 kali
Waktu
melakukanya Waktu melakukanya selama 60 menit.
Fase terminasi 1) Melakukan efaluasi tindakan
2) Menyampaikan rencana tindak lanjut
3) Catat hasil kegiatan dalam lembar observasi
4) Berpamitan
16
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
bagaimana penanganannya.
mempengaruhi psikososial
6) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
17
bervariasi
(11) Pola tata nilai dan kepercayaan (Aspiani & Uli, 2013).
18
Jawab :…………………
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?
Jawab :……………….
Jumlah :
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
19
Tabel 2.2 Format Pengkajian Mmse
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. ……………………………………
12. ……………………………………
13. …………………………………..
14. K
15. A
16. P
17. A
18. B
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
Diatas
19. …………………………………
20. ………………………………...
21. ……………………………….
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan :
Analisis hasil :
Nilai < 21 : Kerusakan kognitif
20
21
lingkungan.
ganguan pendengaran,
22
24
25
2.4.5 Implementasi
sudah di atur dalam membantu klien dari masalah status kesehatan yang
2.4.6 Evaluasi
dan kriteria hasil yang dibuat dalam perencanaan. Tujuan dari evaluasi
antara lain : mengakhiri rencana tindakan, memodifikasi rencana tindakan
26
BAB III
laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Laporan studi kasus adalah
laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui
secara objektif (Notoatmojo, 2012). Studi kasus ini dilakukan pada Ny. S,
gym.
27
gym
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik
acuan studi kasus. Fokus studi dalam penelitian ini yaitu Asuhan
3.4.2 Demensia
Adalah penyakit yang terjadi pada lansia yang menimbulkan lupa ingatan
28
Data primer adalah data yang secara lansung diambil dari objek
penelitian
Yang meliputi :
1) Pemeriksaan fisik
2) Wawancara
3) Observasi
29
2012).
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
sertai dengan cuplikan unkapan verbal dari subjek studi kasus yang
3.8.1 Hak untuk selfdetermination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk
30
3.8.2 Hak terhadap privacy and dignity berarti bahwa klien memiliki hak
untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang
3.8.3 Hak anatomy and confidentiality, maka semua informasi yang didapat
3.8.4 Hak terhadap penangangan yang adil memberikan individu hak yang
sama untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi dan
31
(PSP)
1. Kami adalah peneliti berasal dari Akper Bala Keselamatan Palu DIII keperawatan
dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian
yang berjudul “Asuhan keperawatan pada lansia Ny. S dengan demensia
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah Mendapatkan gambaran tentang
Biromaru”.
kurang lebih 15-20 menit. Cara ini mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan
32
4. tetapi saudara tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan
5. Keuntungan yang saudara peroleh keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah
tetap dirahasiakan.
PENELITI
33
Lampiran 2. Informed consent
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi partisipan)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan di
Biromaru ”
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
apapun.
................................2020
...................................... ..............................................
................................2020
Peneliti
34
Pengertian Senam otak (Brain Gym) adalah serankaiyan gerakan tubuh sederhana yang di
lakukan untuk merangsang otak kanan dan kiri. Menigkatkan atau merelaksasikan
bagian depan dan bagian belakag otak(dimensi pemfokusan). Serta merangsang
sistem yang terkait dengan perasaan atau memori yaitu otak tengah (limbik) dan
otak besar (dimensi pemusatan)
Tujuan 1)Meninkatkan konstrasi dan memori.
2)Mengatasi stres
3)Mencegah kepikunan
4)Menjaga kebugaran tubuh
5)Memberikan relaksasi
Fase Orientasi 1)Mengucapkan salam
2)Memperkenlkan diri
3)Menjelaskan prosedur
4)Menanyakan kesiapan pasien
Persiapan 1)Posisi rileks
2)Memakai celana yang tidak ketat
3)Dilakukan sesuai tahapan
Pelaksanaan 1)Gerakan V pistol, di lakukan sebanyak 3 kali kiri dan kanan masing-masing
tiga kali.
2)Gerakan 5=0, di lakukan sebanyak 3 kali
3)Gerakan ibu jari keliling, di lakukan sebnyak 3 kali setelah ibu jari di putar
ke kiri lalu balas putar ulang ke bagian kanan.
4)Gerakan tangan di bahu , di lakukan sebanyak 3 kali setelah bahu kiri
kemudian bahu kanan
5)Gerakan tangan dikepala, di lakukan sebanyak 3 kali
6)Gerakan tangan dibahu dan dikepala, di lakukan sebanyak 3 kali bergantian
tangan di bahu kiri setelah itu bahu kanan.
7)Gerakan kepal buka di lakukan sebanyak 3 kali
35
JADWAL KEGIATAN
36
FORMAT PENELITIAN
Sigi
(2). Penerangan :
37
(9). Privasi :
(1). Suhu :
(3). Nadi :
(4). Respirasi :
38
(7). IMT :
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual BERAT
39
Format Pengkajian Mmse
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. …………………………………………..
12. ……………………………………….
13. ……………………………………….
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misal” BAPAK “
14. K
15. A
16. P
17. A
18. B
4 MENGINGAT
19.
……………………………………………..
20.
………………………………………………
21.
……………………………………………..
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan :
Analisis hasil :
Nilai< 21 : Kerusakan kognitif
40
LEMBAR KONSULTASI
AKPER
BIMBINGAN KARYA BALA
TULIS KESELAMATAN
ILMIAH
PALU
NAMA MAHASISWA : David marcevani tosupu
NIM/NPM : 180018 PROGRAM STUDI DIII
NAMA PEMBIMBING : Nova Natalia Beba, Ns, M.Kep
NO TANGGAL REKOMENDASI PARAF
PEMBIMBING PEMBIMBING
1. 21 oktober 2020 Konsul judul proposal
2. 29 oktober 2020 Konsul proposal Bab I,
Bab II dan Bab III.
3. 4 november 2020 Konsul proposal Bab I,
Bab II, dan Bab III.
4. 8 november 2020 Konsul proposal Bab I,
Bab II, dan Bab III.
5. 15 november 2020 Konsul proposal Bab I,
Bab II dan Bab III.
6. 21 november 2020 Konsul proposal Bab I,
Bab II, dan Bab III.
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Y., & Uli, R. (2013). Buku ajar asuhan keperawatan gerontik. EGC.
juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1472/1311%0A
%0A
https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/index.php?p=fstream&fid=908&bid=4325
file:///C:/Users/azriel/Downloads/839-2160-1-PB.pdf
https://doi.org/10.15562/ism.v4i1.57
Supriadi. (2015). Lanjut Usia Dan Permasalahannya. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10
Yuliati, Y., Hidaayah, N., & Hidaayah, N. (2018). Pengaruh Senam Otak (Brain Gym)
https://doi.org/10.33086/jhs.v10i1.149