Anda di halaman 1dari 6

5/17/22

Outline
VIRUS HEPATITIS BAWAAN PANGAN &
• Virus
KASUS HEPATITIS AKUT 2022 - Klasifikasi
- Mekanisme Infeksi
• Virus Hepatitis
• Virus Hepatitis Bawaan Pangan
- HAV
Ratih Dewanti-Hariyadi - HEV
SEAFAST Center • Kasus Hepatitis Akut Parah 2022 : Global
Department of Food Science and Technology dan di Indonesia
IPB University
• Penutup
Disajikan pada Sosialisasi Kewaspadaan dan Pencegahan KLB Hepatitis, Zoom meeting, 17 Mei 2022
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

1 2

Virus Klasifikasi Virus


• Mikroorganisme yang berukuran sangat kecil (0.02 – 0.4 μm) • Secara umum dapat digolongkan menjadi virus yang menginfeksi (1) vertebrata,
(2) invertebrate, (3) tanaman, (4) bakteri, (5) algae, fungi, yeast dan protozoa
• Parasit intraseluler mutlak (obligate intracellular parasite) : hanya
dapat memperbanyak diri ketika berada pada sel inang hidup yang • Klasifikasi lanjutan virus umumnya didasarkan pada bentuk (morfologi); jenis gen;
menyediakan “mesin” untuk perbanyakan virus struktur gen; mekanisme ekspresi gen dan replikasi virus; serologi; kerentanan
inang dan jaringan; patologi
• Tidak tumbuh atau berkembang biak pada benda mati, termasuk
di dalam pangan • Umumnya famili virus diberi nama akhiran -viridae; subfamili dengan -virinae.

• Kemampuan virus bertahan (menyintas) dalam pangan atau • Virus vertebrata seringkali diklasifikasikan berdasarkan jenis gen : DNA or RNA.
lingkungan sangat tergantung pada jenis virus dan suhu • Virus yang menyerang bakteri disebut sebagai bacteriofag or fag (phage).
• Virus bawaan pangan penting : Norovirus dan virus Hepatitis
Pierce MM. Virus classification. DOI:https://doi.org/10.1036/1097-8542.733650. https://www.accessscience.com/content/virus-classification/733650

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

3 4

Virus DNA yang Menginfeksi Vertebrata Virus RNA yang Menginfeksi Vertebrata
10 Famili virus
Beberapa Virus DNA
DNA:penting : Beberapa
9 famili SS Virus
positive-sense
RNA penting RNA
1. Caliciviridae
1. Asfarviridae •2. enteroviruses
Picornaviridae (termasuk polioviruses),
• variola virus (cacar, human 3. Astroviridae
2. smallpox)
Poxviridae • rhinoviruses (common cold) 3 famili DS RNA
4. Flaviviridae
•5. hepatitis A virus
• 3. hepatitis
Iridoviridae,
B virus Nodaviridae 1. Reoviridae
•6. hepatitis
Hepeviridae E virus
• 4. Epstein-Barr virus, 2. Picobirnaviridae
Hepadnaviridae •7. Ebola
Coronaviridae
virus
3. Birnaviridae
• 5. Cytomegalovirus
Herpesviridae •8. yellow
Togaviridae
fever virus
•9. coronaviruses
Arteriviridae. (SARS, MERS), COVID-19 RNA reverse-
• human papillomaviruses
6. Polyomaviridae •7 famili
rubellaSSvirus
negative-sense
(German measles) RNA transcribing virus :
• varicella zoster virus 1. Orthomyxoviridae
• rabies virus
7. (penyebab
Papillomaviridae
cacar air dan 2. Paramyxoviridae
•3. influenza
Filoviridaeviruses
1. Retroviridae.
8. herpes
Adenoviridae
zoster/chickenpox
•4. bluetongue
Rhabdoviridae virus
dan shingles) • HIV; penyebab AIDS
9. Parvoviridae 5. Bornaviridae
• 10.herpes simplex viruses
Circoviridae 6. Arenaviridae
Pierce MM. Virus classification. DOI:https://doi.org/10.1036/1097-8542.733650
• simian virus 40 .7. Bunyaviridae.
Pierce MM. Virus classification. DOI:https://doi.org/10.1036/1097-8542.733650

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

5 6

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 1
5/17/22

Infeksi Virus
Virus Hepatitis
1. Virus attachment
• Virus yang menyebabkan inflamasi hati, meliputi berbagai jenis virus yang
2. DNA/RNA entering host cells Potensi mutasi tidak terkait secara fisiologi
Host cell
• Patogen manusia yang unik; masing-masing virus hepatitis merupakan
3. Recombination
anggota dari famili yang berbeda satu sama lain
pick up host’s gene • Masing-masing virus memiliki karakteristik, seperti ukuran, komponen asam
nukleat, maupun penyusun partikel virus yang berbeda : ada atau tidaknya
lytic
selubung yang menyelubungi komponen asam nukleat virus
4. lysogeny
- Virus Hepatitis A dan E tidak memiliki selubung (envelope)
- virus Hepatitis B, C, dan D memiliki selubung : meningkatkan ketahanan
virus terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, dapat bertahan lebih
5. Lytic
lama di dalam tubuh inang.
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

7 8

Virus Hepatitis1 Virus Hepatitis A (Hepatitis A Virus/HAV)


Virus Famili Diameter Asam nukleat Transmisi Masa inkubasi
• Pertama ditemukan tahun 1973 oleh Feinstone
Hepatitis (nm) Utama
• Dunia :1.4 juta kasus per tahun; estimasi 7,134 kematian pada tahun 2016, 50% dari Asia
A Picornaviridae 27 – 32 RNA Fekal-oral* 2-4 minggu
B Hepadnaviridae 42 Double stranded DNA Darah 40 – 180 hari • Shanghai 1988: 300,000 kasus dengan gejala HAV setelah konsumsi clam/simping mentah
30 – 60 Small enveloped SS Darah 20 – 120 hari • AS : 2 kasus per 100,000 orang per tahun (2006), KLB meningkat 294% (2016-2018)
C Flaviviridae
Genus : Hepacivirus
dibandingkan dengan 2013-2015
RNA
36 SS RNA tidak lengkap Jarum suntik 30 – 180 hari (1) KLB melibatkan 300 pasien dari berbagai negara bagian di AS karena konsumsi
D -
(membutuhkan HBV
blackberries segar, strawberries beku, kerang/scallops mentah, dan biji delima
untuk replikasi dan (2) Kajian di 4 negara bagian (California, Kentucky, Michigan, Utah) tahun 2017
ekspresi menunjukkan pergeseran dari person-to-person ke KLB masyarakat yang besar yang
E Hepeviridae 32 – 34 SS RNA Air, makanan 2* 14 – 60 hari dikaitkan dengan pengguna dan non-pengguna obat (injeksi) maupun homelessness
Genus :Orthohepevirus 2 • EU : 19,947 kasus HAV dari 24 negara EU antara Januari December 2017, 4 kali lebih
banyak dibanding 2012 dan 2015.
*bawaan pangan (foodborne)
1 Daniel Castaneda, Adalberto Jose Gonzalez, M oham m ad Alom ari, Kanwarpreet Tandon, and Xaralam bos Bobby Zervos. 2021. From hepatitis A to E: A

critical review of viral hepatitis. World J Gastroenterol 2021 April 28; 27(16): 1691-1715 . DOI: 10.3748/wjg.v27.i16.1691
2
Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain. Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

9 10

Virus Hepatitis A (Hepatitis A Virus/HAV) KLB HAV di Negara Maju1


• HAV terutama menyebar melalui rute fekal-oral, baik via kontak person-
to-person atau konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi HAV1
• Penyebaran dapat terjadi melalui darah yang mengandung HAV, tapi
tidak melalui air ludah atau urin
• Orang tidak bergejala atau yang tidak jaundice yang terinfeksi HAV,
terutama anak-anak, adalah sumber penyebaran HAV
• Pangan terkait KLB : kekerangan (filter-feeding), buah beri segar atau
beku2
• Faktor di negara berkembang : higiene personal

1 Acheson 1 Hu X, Collier M G, Xu F. 2020. Hepatitis A Outbreaks in Developed Countries: Detection, Control, and Prevention. Foodborne
D and Fiore AE.2004. Hepatitis A Transm itted by Food. Clinical Infectious Diseases 38(5): Pages 705–715, https://doi.org /10.1086/381671
2 Hu X, Collier M G, Xu F. 2020. Hepatitis A Outbreaks in Developed Countries: Detection, Control, and Prevention. Foodborne Pathogens and Diseases Pathogens and Diseases 17 (3).https://doi.org /10.1089/fpd.2019.2648
17 (3).https://doi.org /10.1089/fpd.2019.2648
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

11 12

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 2
5/17/22

Manajemen HAV
Manajemen HAV
• Tidak ada pengobatan khusus tersedia untuk HAV, manajemen utama untuk gejala
• Fokus manajemen : pencegahan dengan meningkatkan kondisi saniter untuk meminimalkan
penyebaran di masyarakat
• Ada vaksin untuk pasien immunocompetent yang tidak menderita gangguan hati kronis;
untuk umur 12 bulan – 40 tahun
- Vaksin HAV inactivated : lisensi di Eropa sejak 1991
- Live attenuated hepatitis A vaccine digunakan di China sejak 1992
- Vaksin virus inactivated disetujui digunakan di AS sejak 1995 : 2-3 dosis selang 6 bulan
- Tahun 1996, the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP)
merekomendasikan vaksinasi untuk orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi HAV
- Tahun 2006, ACIP merekomendasikan vaksinasi rutin anak-anak umur 12-23 bulan
- Tahun 2019, ACIP merekomendasikan vaksinasi rutin untuk orang-orang yang hidup di
jalanan (homeless)

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

13 14

Kasus HAV di Indonesia dan Higiene Perseorangan *


Kasus HAV tahun 2013 di 4 Propinsi di Indonesia berdasarkan IgM terhadap HAV*

Higiene perseorangan buruk


adalah faktor risiko, sementara
kebiasaan jajan dan vaksinasi
bukan faktor risiko

Sasoka DS dan Satyabakti P. 2014.


Hubungan antara higiene perseorangan
Pratiwi E, Soekarso T, Adam K, Setawaty V. 2017. Identifikasi Virus Hepatitis A pada Sindrom Penyakit Kuning Akut di Beberapa Provinsi di Indonesia
dengan kejadian hepatitis a pada
Tahun 2013. Global M edical and Health Com m unication : 5 (3)
pelajar/m ahasiswa. Jurnal Berkala
Epidem iologi: 2 (3) : 331–341
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

15 16

Faktor Risiko KLB Hepatitis A di Kabupaten Tangerang Virus Hepatitis E (Hepatitis E Virus/HEV)
• KLB pada bulan Februari-Maret 2016 dengan jumlah kasus sebanyak 44 :
- Umur 6-10 tahun 3 orang (6.82%), 11-16 tahun 41 orang (93.18%); OR 1.78 • Epidemi pertama terjadi tahun 1955 di New Delhi1
(CI95% 0.43-10.48) • 4 genotipe penting : genotipe 1 dan 2 menginfeksi manusia (umumnya sanitasi buruk),
- Perempuan 24 orang (54.55%), laki – laki 20 orang (45.45%); OR 0.71 (CI95% genotipe 3 and 4 menginfeksi manusia dan hewan terutama melalui rute fekal-oral (pangan)2
0.32-1.56)
• WHO : 20 juta infeksi baru karena virus hepatitis E virus (HEV) setiap tahunnya, yang
• Faktor risiko :
menyebabkan 3.3 juta kasus hepatitis akut, laporan lain menyatakan terjadi 44,000
- tidak cuci tangan pakai sabun sehabis BAB; OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) kematian pada tahun 2015
- jenis kantin yang digunakan (Warung 2); OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02)
• Diperkirakan 2.3 milyar orang di dunia terinfeksi HEV
- PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk
• Prevalensi (seroprevalence) HEV di AS tahun 1988 - 1994 diperkirakan 21%, Pada tahun
• Upaya pencegahan : perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS
2013-2014 untuk orang yang lahir di AS adalah 4.5% dan tahun 2015-2016 sebesar 8.1%.
dan imunisasi hepatitis A
Peningkatan ini dihubungkan dengan peningkatan umur, gender perempuan dan etnis Asia
1 Daniel Castaneda, Adalberto Jose Gonzalez, M oham m ad Alom ari, Kanwarpreet Tandon, and Xaralam bos Bobby Zervos. 2021. From hepatitis A to E: A
Laila, N. H., M ahkota, R., Sariwati, E., & Setiabudi, D. A. 2018. Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten
critical review of viral hepatitis. World J Gastroenterol 2021 April 28; 27(16): 1691-1715 . DOI: 10.3748/wjg.v27.i16.1691
Tangerang Tahun 2016. Jurnal Epidem iologi Kesehatan Indonesia, 2(1). https://doi.org /10.7454/epidkes.v2i1.3099
2 Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain. Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

17 18

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 3
5/17/22

Virus Hepatitis E (Hepatitis E Virus/HEV) Inaktivasi Virus Hepatitis E dalam Pangan


• Kajian inaktivasi virus terbatas tanpa adanya sistem kultur jaringan yang baik
• Endemik di daerah dengan sanitasi buruk, secara tradisional digolongkan sebagai virus • Menggunakan swine bioassay (Feagins et al 2008) :
bawaan air (water-borne)
- memasak hati babi sampai suhu internal 71°C cukup untuk menginaktifkan HEV yang
• Pertengahan -1990’s HEV diketahui sebagai water- dan food-borne virus yang unik :
diinjeksikan ke hati babi
zoonosis dan emerging
- pemanasan sampai suhu internal 56°C selama 1 jam masih menyisakan virus yang
• HEV endemik di peternakan babi dan menginfeksi babi semua umur sehingga hati babi masih dapat menginfeksi
dan produk pangan yang mengandung hati babi merupakan sumber utama KLB HEV-
pangan di Eropa. Pangan lain yang diimplikasikan dengan HEV : daging buruan (game • RNA HEV bertahan dalam larutan hati yang disimpan selama 50 hari pada suhu 4°C dan
meats) 70 hari pada 22°C dan 37°C : virus sangat stabil selama penyimpanan pangan jangka
panjang (Schielke et al., 2011).
• Penyakit karena HEV umumnya adalah hepatitis akut self-limiting; tetapi gejala kronis dan
extrahepatic dapat muncul pada populasi berisiko tinggi • Memanaskan larutan hati yang dikontaminasi dengan HEV pada suhu 56°C selama 30
menit hanya menyebabkan reduksi 2-log virus (Schielke et al., 2011).
.
• Virus surrogate yang yang baik untuk HEV : Cutthroat trout virus (CTV) juga anggota
Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain.
Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014 Hepeviridae family, gen serupa HEV, quasi-enveloped (von Nordheim et al., 2016).

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

19 20

KLB Virus Hepatitis E di Indonesia1 KLB Virus Hepatitis E di Indonesia1


• Laporan KLB pertama dari Bondowoso Jawa Timur selama Maret-Mei 1998
• Tindak lanjut KLB HEV di Kalimantan Barat 2 tahun pasca KLB tahun 1991 untuk menginvestigasi epidemiologI dan
persistensi IgG • Kajian dimulai April 1998 : review retrospektif rekaman RS, kajian cross-sectional berbasiskan
komunitas, deteksi dan follow up di tingkat RT
• 60 kasus yang memiliki anti-HEV IgG positif selama KLB dipasangkan dengan 67 control dan 318 anggota keluarga:
• Data epidemiologi dan serum darah diperoleh dari 962 orang:
- Prevalensi anti-HEV IgG pada 445 subyek (mewakili 127 RT) adalah 59%
- 235 dari 3 komunitas terlibat KLB di sepanjang sungai
- Tidak ada perbedaan signifikan antara kasus (72%) dan kontrol (61%)
- 101 komunitas kontrol yang tinggal jauh dari sungai,
- Tidak lagi terdeteksi anti-HEV IgG setelah 2 tahun pada 17 dari 60 kasus (28%)
- 151 kasus tetrdeteksi di puskesmas
- Prevalensi anti-HEV IgG meningkat dengan meningkatnya umur (P=0·01)
- 141 anggota kelluarga kasus
- Dengan mengelompokkan komunitas ke dalam kelopok prevalensi rendah (<40%), medium (40–59%) dan tinggi
(≥60%) : penggunaan air sungai untuk minum and memasak (P<0·001), cuci tangan(P<0·0001), pembuangan - 334 tetangga.
limbah manusia (P<0·001) berkaitan dengan prevalensi tinggi sedangkan praktek merebus air berkaitan dengan • Prevalensi HEV pada komunitas KLB [berdasarkan anti-HEV IgM, total Ig terhadap HEV, PCR] secara
turunnyaa prevalensi (P=0·02) signifikan (P < 0.00001) lebih tinggi (52.4%) dibandingkan komunitas control (3%)
- Curah hujan rendah selama bulan August 1991 (19 cm vs rata209 cm in 1985–1993) • Penggunaan air sungai sebagai sumber air utama untuk mandi, pembuangan limbah manusia dan
minum berbeda nyata (P < 0.00001) antara komunitas KLB dan kontrol
1 A.Corwin, K.Jarot, I.Lubis, K.Nasution, S.Suparm awo, A.Sum ardiati, S.W idodo, S.Nazir, G.Orndorff, Y.Choi, R.Tan, A.Sie, S.W ignall, R.Graham ,

K.Hyam s. 1995. Two years' investigation of epidem ic hepatitis E virus transm ission in West Kalim antan (Borneo), Indonesia. Transactions of the 1 Sedyaningsih-M am ahit’
ER, Larasati RP, Laras K, Sidem en A, Sukri N, Sabaruddin N, Didi S, Saragih JM , M yint KSA, Endys TP, Sulaim an A, Cam pbell JR and Corwin AL.
Royal Society of Tropical M edicine and Hygiene 89 (3):398-404 2004. First docum ented outbreak of hepatitis E virus transm ission in Java, Indonesia. Transactions of the Royal Society of Tropical M edicine and Hygiene 96:398-404

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

21 22

Prevalensi Virus Hepatitis E pada Peternak Babi di Kasus Hepatitis Akut 2022 - Global
Indonesia1 • Kasus umur 1 bulan - 16 tahun
• 17 anak (10%) memerlukan transplantasi hati
• 1 meninggal
• Tujuan : mendapat gambaran informasi prevalensi HEV dari daerah-daerah di Indonesia dengan • Gejala :
kebiasaan dan cara budidaya babi yang berbeda - hepatitis akut (inflamasi hati,
• Sampel serum darah dari : peningkatan enzim hati aspartate
- 137 peternak babi, 100 pendonor dan 100 sampel babi (termasuk 27 sampel tinja) dari Yogyakarta transaminase (AST) atau alanine
aminotransaminase (ALT) >500 IU/L dan
- 12 peternak babi, 42 penduduk lokal dan 89 sampel babi di Tulungagung (Jatim) Per 21 April 2022 kuning (jaundice)
- 64 peternak babi, 135 penduduk lokal dan 119 sampel babi di Mengwi (Bali), Sedikitnya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya - Beberapa disertai dengan gejala
dilaporkan dari 11 negara di WHO Europa dan 1 negara WHO Amerika gastrointestinal seperti sakit perut, diare,
- Uji serologi untuk anti-HEV antibodies dengan ELISA, HEV-RNA dengan RT-PCR dan analisis filogeni
muntah
- Prevalensi anti-HEV antibodies pada manusia di Bali lebih tinggi (11.6%) daripada di Jawa (5.1%) • UK (114) • Denmark (6), • Norwegia (2) - Virus hepatitis A, B, C, D and E tidak
- Tidak ada perbedaan signifikan dalam hal prevalensi anti-HEV pada peternak babi dan penduduk local di • Spanyol (13) • Irlandia (<5) • Prancis (2) terdeteksi
Jawa. Diduga ada faktor lain selain kontak dengan babi yang berkontribusi transmisi ke bukan-peternak • Israel (12) • Belanda (4) • Romania (1) - Adenovirus terdeteksi pada sedikitnya
• AS (9) • Italiaq (4) • Belgia (1). 74 kasus, 18 teridentifikasi : F tipe 41.
- HEV genotype 3 ditemukan di spesimen dari Yogyakarta sedangkan genotype 4 dari Tulungagung and Bali
- SARS-CoV-2 teridentifikasi pada 20
1 Dewiyani
kasus yang diuji
I. W idasari, Yoshihiko Yano, Takako Utsum i, Didik S. Heriyanto,Nungki Anggorowati, Hanggoro T. Rinonce, Totok Utoro, M aria I. Lusida,
Soetjipto, W idya Asm ara, Hak Hotta and Yoshitake Hayashi. Hepatitis E virus infection in two different regions of Indonesia with identification of - 19 disimpulkan sebagai ko-infeksi SARS-
swine HEV genotype 3. M icrobiol Im m unol 2013; 57: 692–703 doi: 10.1111/1348-0421.12083
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON376 CoV-2 dan adenovirus
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
.

23 24

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 4
5/17/22

Kasus Hepatitis Akut 2022 - Global Penyakit Karena Virus Bawaan Pangan

Beberapa simpulan saat ini :


• meningkatnya kerentanan anak-anak
Kajian Risiko setelah sirkulasi adenovirus dalam
• UK : negara pertama yang melaporkan terjadi peningkatan kasus jumlah rendah selama pandemik
hepatitis akut berat dengan penyebab tak diketahui pada anak- COVID-19, potensi munculnya
anak yang sebelumnya sehat, disusul Irlandia dan Belanda Adenovirus baru, atau koinfeksi
• Hipotesis penyebab adalah Adenovirus, tetapi Adenovirus type 41 dengan SARS-CoV-2 harus dikaji
(yang diidentifikasi) tidak pernah sebelumnya dikaitkan dengan gejala lebih lanjut
klinis tersebut • Hipotesis tentang efek samping vaksin
• Terdapat > 50 jenis Adenovirus yang berbeda secara imunologis yang COVID-19 tidak didukung karena
dapat menginfeksi manusia. Adenovirus type 41 memiliki gejala diare, kebanyakan anak yang bergejala tidak
muntah dan demam, seringkali diikuti dengan ganggunan pernafasan; divaksin
pernah dihubungkan dengan hepatitis pada anak-anak • Dengan kemampuan deteksi
kemungkinan jumlah kasus akan Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain.
immunocompromised tetapi tidak diketahui dapat menyebabkan
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON376 Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014
hepatitis pada anak sehat. bertambah, perlu penelitian
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 mendalam Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

25 26

Apakah ada Patogen baru “Emerging” ? Kasus Hepatitis Akut 2022 - Indonesia
• Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan 18 dugaan kasus Hepatitis Akut yang belum
diketahui penyebabnya : Sumut, Sumbar, Babel, DKI Jakarta (12 kasus), Jabar, Jatim, dan Kaltim

Inang : Paparan: • 9 kasus masuk status pending classification, 7 discarded, 1 dalam proses verifikasi dan 1 probable
Umur Urbanisasi - 7 kasus discarded : 1 positif HAV, 1 positif HBV, 1 positif tifoid, 2 demam berdarah dengue, 2>16tahun
HIV Globalisasi
- tidak ditemukan adanya penularan langsung dari orang ke orang
malnutrisi Produksi pangan
- 7 dari 18 pasien diduga Hepatitis Akut dinyatakan meninggal, namun masih belum dipastikan apakah
Ekosistem
meninggal karena penyakit Hepatitis Akut atau ada faktor lainnya
Emerging - rentang usia 0-20 tahun, paling banyak anak 5-9 tahun ( 6 orang), 0-4 tahun (4 orang), 10-14 tahun (4
(Foodborne) orang) dan usia > 15-20 tahun (4 orang)
Pathogen
Patogen : - Gejala : demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada
Resistensi antibiotika otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.
Virulensi • Kemenkes dan pihak terkait terus melakukan upaya investigasi dengan melakukan analisis patogen
Inang lebih luas Diadaptasi dari : IFT, 2002. Em erging menggunakan (WGS) dan penyelidikan epidemiologi
Metode deteksi M icrobiological Food Safety Issues.
Im plications for control in the 21 st century
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220513/0539829/kemenkes-temukan-18-orang-dugaan-kasus-hepatitis-akut/
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

27 28

Kasus Hepatitis Akut 2022 - Global Penutup


• Virus hepatitis A (HAV) dan Virus Hepatitis E (HEV) adalah penyebab penyakit hepatitis akut
yang terutama ditularkan melalui rute fekal-oral termasuk melalui makanan dan minuman
(kebanyakan laporan dari negara maju) maupun praktek sanitasi yang buruk (dilaporkan
di negara berkembang, termasuk Indonesia)
Saran WHO
- HAV banyak dikaitkan dengan kekerangan (scallops, clam) yang umumnya tidak
• Perlu kajian lebih lanjut terhadap kasus-kasus lain baik di negara yang sudah melaporkan kasus maupun dimasak sempurna, buah “beri” segar serta beku
belum untuk menetapkan penyebab kasus dan Tindakan pengendalian yang diperlukan
- KLB HEV dikaitkan dengan air yang tercemar (tinja), hati babi dan produk olahan
• Tindakan pencegahan adenovirus dan infeksi lain adalah dengan mencuci tangan dan higiene pernafasan
pangan yang mengandung hati babi dan daging buruan (game meat)
• Kasus di tiap negara terus diinvestigasi
• WHO merekomendasikan pengujian darah, serum, urin, feses, sampel pernafasan, dan sampel biopsi hati liver - HAV dan HEV tidak tumbuh dalam pangan, tidak tahan panas (mudah diinaktifkan
(jika tersedia) dan diikuti dengan karakterisasi virus termasuk sekuensing dengan pemasakan), tetapi bertahan lebih lama pada suhu refrigerasi dan suhu beku
• Penyebab infectious dan non-infectious harus diinvestigasi dengan seksama.
• WHO tidak merekomendasi pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan UK atau negara yang
mengalami kasus serupa

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

29 30

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 5
5/17/22

Ratih Dewanti-Hariyadi
http ://ratihde.staff.ipb.ac.id
Penutup Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
SEAFAST Center, LPPM
Kampus IPB Darmaga
• Akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus hepatitis akut parah pada anak-anak yang
belum diketahui penyebabnya baik di tingkat global maupun di Indonesia
- Dari kasus global tidak diisolasi virus Hepatitis
- Adenovirus tipe 41 diisolasi pada 74 dari 169 kasus : Adenovirus sebelumnya belum
pernah dikaitkan dengan hepatitis pada anak yang immunocompetent : novel-kah
(emerging?)? SARS-CoV2 juga diisolasi dari 20 kasus : ko-infeksikah?
• Masih diperlukan (dan sedang dilakukan) penelitian mendalam untuk mengetahui
penyebab kasus
• Pencegahan umum penularan hepatitis oleh virus: mencuci tangan dengan sabun,
memasak makanan sampai matang, menyiapkan makanan mentah dengan baik,

Terima kasih
menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit kuning
• Pencegahan lain : vaksinasi, tidak berbagi jarum suntik, tidak berbagi alat kebersihan
diri, mencegah penularan lewat transfusi darah, berhubungan seks dengan kondom
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022

31 32

Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 6

Anda mungkin juga menyukai