Outline
VIRUS HEPATITIS BAWAAN PANGAN &
• Virus
KASUS HEPATITIS AKUT 2022 - Klasifikasi
- Mekanisme Infeksi
• Virus Hepatitis
• Virus Hepatitis Bawaan Pangan
- HAV
Ratih Dewanti-Hariyadi - HEV
SEAFAST Center • Kasus Hepatitis Akut Parah 2022 : Global
Department of Food Science and Technology dan di Indonesia
IPB University
• Penutup
Disajikan pada Sosialisasi Kewaspadaan dan Pencegahan KLB Hepatitis, Zoom meeting, 17 Mei 2022
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
1 2
• Kemampuan virus bertahan (menyintas) dalam pangan atau • Virus vertebrata seringkali diklasifikasikan berdasarkan jenis gen : DNA or RNA.
lingkungan sangat tergantung pada jenis virus dan suhu • Virus yang menyerang bakteri disebut sebagai bacteriofag or fag (phage).
• Virus bawaan pangan penting : Norovirus dan virus Hepatitis
Pierce MM. Virus classification. DOI:https://doi.org/10.1036/1097-8542.733650. https://www.accessscience.com/content/virus-classification/733650
3 4
Virus DNA yang Menginfeksi Vertebrata Virus RNA yang Menginfeksi Vertebrata
10 Famili virus
Beberapa Virus DNA
DNA:penting : Beberapa
9 famili SS Virus
positive-sense
RNA penting RNA
1. Caliciviridae
1. Asfarviridae •2. enteroviruses
Picornaviridae (termasuk polioviruses),
• variola virus (cacar, human 3. Astroviridae
2. smallpox)
Poxviridae • rhinoviruses (common cold) 3 famili DS RNA
4. Flaviviridae
•5. hepatitis A virus
• 3. hepatitis
Iridoviridae,
B virus Nodaviridae 1. Reoviridae
•6. hepatitis
Hepeviridae E virus
• 4. Epstein-Barr virus, 2. Picobirnaviridae
Hepadnaviridae •7. Ebola
Coronaviridae
virus
3. Birnaviridae
• 5. Cytomegalovirus
Herpesviridae •8. yellow
Togaviridae
fever virus
•9. coronaviruses
Arteriviridae. (SARS, MERS), COVID-19 RNA reverse-
• human papillomaviruses
6. Polyomaviridae •7 famili
rubellaSSvirus
negative-sense
(German measles) RNA transcribing virus :
• varicella zoster virus 1. Orthomyxoviridae
• rabies virus
7. (penyebab
Papillomaviridae
cacar air dan 2. Paramyxoviridae
•3. influenza
Filoviridaeviruses
1. Retroviridae.
8. herpes
Adenoviridae
zoster/chickenpox
•4. bluetongue
Rhabdoviridae virus
dan shingles) • HIV; penyebab AIDS
9. Parvoviridae 5. Bornaviridae
• 10.herpes simplex viruses
Circoviridae 6. Arenaviridae
Pierce MM. Virus classification. DOI:https://doi.org/10.1036/1097-8542.733650
• simian virus 40 .7. Bunyaviridae.
Pierce MM. Virus classification. DOI:https://doi.org/10.1036/1097-8542.733650
5 6
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 1
5/17/22
Infeksi Virus
Virus Hepatitis
1. Virus attachment
• Virus yang menyebabkan inflamasi hati, meliputi berbagai jenis virus yang
2. DNA/RNA entering host cells Potensi mutasi tidak terkait secara fisiologi
Host cell
• Patogen manusia yang unik; masing-masing virus hepatitis merupakan
3. Recombination
anggota dari famili yang berbeda satu sama lain
pick up host’s gene • Masing-masing virus memiliki karakteristik, seperti ukuran, komponen asam
nukleat, maupun penyusun partikel virus yang berbeda : ada atau tidaknya
lytic
selubung yang menyelubungi komponen asam nukleat virus
4. lysogeny
- Virus Hepatitis A dan E tidak memiliki selubung (envelope)
- virus Hepatitis B, C, dan D memiliki selubung : meningkatkan ketahanan
virus terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, dapat bertahan lebih
5. Lytic
lama di dalam tubuh inang.
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
7 8
critical review of viral hepatitis. World J Gastroenterol 2021 April 28; 27(16): 1691-1715 . DOI: 10.3748/wjg.v27.i16.1691
2
Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain. Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
9 10
1 Acheson 1 Hu X, Collier M G, Xu F. 2020. Hepatitis A Outbreaks in Developed Countries: Detection, Control, and Prevention. Foodborne
D and Fiore AE.2004. Hepatitis A Transm itted by Food. Clinical Infectious Diseases 38(5): Pages 705–715, https://doi.org /10.1086/381671
2 Hu X, Collier M G, Xu F. 2020. Hepatitis A Outbreaks in Developed Countries: Detection, Control, and Prevention. Foodborne Pathogens and Diseases Pathogens and Diseases 17 (3).https://doi.org /10.1089/fpd.2019.2648
17 (3).https://doi.org /10.1089/fpd.2019.2648
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
11 12
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 2
5/17/22
Manajemen HAV
Manajemen HAV
• Tidak ada pengobatan khusus tersedia untuk HAV, manajemen utama untuk gejala
• Fokus manajemen : pencegahan dengan meningkatkan kondisi saniter untuk meminimalkan
penyebaran di masyarakat
• Ada vaksin untuk pasien immunocompetent yang tidak menderita gangguan hati kronis;
untuk umur 12 bulan – 40 tahun
- Vaksin HAV inactivated : lisensi di Eropa sejak 1991
- Live attenuated hepatitis A vaccine digunakan di China sejak 1992
- Vaksin virus inactivated disetujui digunakan di AS sejak 1995 : 2-3 dosis selang 6 bulan
- Tahun 1996, the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP)
merekomendasikan vaksinasi untuk orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi HAV
- Tahun 2006, ACIP merekomendasikan vaksinasi rutin anak-anak umur 12-23 bulan
- Tahun 2019, ACIP merekomendasikan vaksinasi rutin untuk orang-orang yang hidup di
jalanan (homeless)
13 14
15 16
Faktor Risiko KLB Hepatitis A di Kabupaten Tangerang Virus Hepatitis E (Hepatitis E Virus/HEV)
• KLB pada bulan Februari-Maret 2016 dengan jumlah kasus sebanyak 44 :
- Umur 6-10 tahun 3 orang (6.82%), 11-16 tahun 41 orang (93.18%); OR 1.78 • Epidemi pertama terjadi tahun 1955 di New Delhi1
(CI95% 0.43-10.48) • 4 genotipe penting : genotipe 1 dan 2 menginfeksi manusia (umumnya sanitasi buruk),
- Perempuan 24 orang (54.55%), laki – laki 20 orang (45.45%); OR 0.71 (CI95% genotipe 3 and 4 menginfeksi manusia dan hewan terutama melalui rute fekal-oral (pangan)2
0.32-1.56)
• WHO : 20 juta infeksi baru karena virus hepatitis E virus (HEV) setiap tahunnya, yang
• Faktor risiko :
menyebabkan 3.3 juta kasus hepatitis akut, laporan lain menyatakan terjadi 44,000
- tidak cuci tangan pakai sabun sehabis BAB; OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) kematian pada tahun 2015
- jenis kantin yang digunakan (Warung 2); OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02)
• Diperkirakan 2.3 milyar orang di dunia terinfeksi HEV
- PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk
• Prevalensi (seroprevalence) HEV di AS tahun 1988 - 1994 diperkirakan 21%, Pada tahun
• Upaya pencegahan : perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS
2013-2014 untuk orang yang lahir di AS adalah 4.5% dan tahun 2015-2016 sebesar 8.1%.
dan imunisasi hepatitis A
Peningkatan ini dihubungkan dengan peningkatan umur, gender perempuan dan etnis Asia
1 Daniel Castaneda, Adalberto Jose Gonzalez, M oham m ad Alom ari, Kanwarpreet Tandon, and Xaralam bos Bobby Zervos. 2021. From hepatitis A to E: A
Laila, N. H., M ahkota, R., Sariwati, E., & Setiabudi, D. A. 2018. Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten
critical review of viral hepatitis. World J Gastroenterol 2021 April 28; 27(16): 1691-1715 . DOI: 10.3748/wjg.v27.i16.1691
Tangerang Tahun 2016. Jurnal Epidem iologi Kesehatan Indonesia, 2(1). https://doi.org /10.7454/epidkes.v2i1.3099
2 Harrison LC and DiCaprio E. 2018. Hepatitis E Virus: An Em erging Foodborne Pathogen. Front. Sustain. Food Syst https://doi.org /10.3389/fsufs.2018.00014
17 18
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 3
5/17/22
19 20
K.Hyam s. 1995. Two years' investigation of epidem ic hepatitis E virus transm ission in West Kalim antan (Borneo), Indonesia. Transactions of the 1 Sedyaningsih-M am ahit’
ER, Larasati RP, Laras K, Sidem en A, Sukri N, Sabaruddin N, Didi S, Saragih JM , M yint KSA, Endys TP, Sulaim an A, Cam pbell JR and Corwin AL.
Royal Society of Tropical M edicine and Hygiene 89 (3):398-404 2004. First docum ented outbreak of hepatitis E virus transm ission in Java, Indonesia. Transactions of the Royal Society of Tropical M edicine and Hygiene 96:398-404
21 22
Prevalensi Virus Hepatitis E pada Peternak Babi di Kasus Hepatitis Akut 2022 - Global
Indonesia1 • Kasus umur 1 bulan - 16 tahun
• 17 anak (10%) memerlukan transplantasi hati
• 1 meninggal
• Tujuan : mendapat gambaran informasi prevalensi HEV dari daerah-daerah di Indonesia dengan • Gejala :
kebiasaan dan cara budidaya babi yang berbeda - hepatitis akut (inflamasi hati,
• Sampel serum darah dari : peningkatan enzim hati aspartate
- 137 peternak babi, 100 pendonor dan 100 sampel babi (termasuk 27 sampel tinja) dari Yogyakarta transaminase (AST) atau alanine
aminotransaminase (ALT) >500 IU/L dan
- 12 peternak babi, 42 penduduk lokal dan 89 sampel babi di Tulungagung (Jatim) Per 21 April 2022 kuning (jaundice)
- 64 peternak babi, 135 penduduk lokal dan 119 sampel babi di Mengwi (Bali), Sedikitnya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya - Beberapa disertai dengan gejala
dilaporkan dari 11 negara di WHO Europa dan 1 negara WHO Amerika gastrointestinal seperti sakit perut, diare,
- Uji serologi untuk anti-HEV antibodies dengan ELISA, HEV-RNA dengan RT-PCR dan analisis filogeni
muntah
- Prevalensi anti-HEV antibodies pada manusia di Bali lebih tinggi (11.6%) daripada di Jawa (5.1%) • UK (114) • Denmark (6), • Norwegia (2) - Virus hepatitis A, B, C, D and E tidak
- Tidak ada perbedaan signifikan dalam hal prevalensi anti-HEV pada peternak babi dan penduduk local di • Spanyol (13) • Irlandia (<5) • Prancis (2) terdeteksi
Jawa. Diduga ada faktor lain selain kontak dengan babi yang berkontribusi transmisi ke bukan-peternak • Israel (12) • Belanda (4) • Romania (1) - Adenovirus terdeteksi pada sedikitnya
• AS (9) • Italiaq (4) • Belgia (1). 74 kasus, 18 teridentifikasi : F tipe 41.
- HEV genotype 3 ditemukan di spesimen dari Yogyakarta sedangkan genotype 4 dari Tulungagung and Bali
- SARS-CoV-2 teridentifikasi pada 20
1 Dewiyani
kasus yang diuji
I. W idasari, Yoshihiko Yano, Takako Utsum i, Didik S. Heriyanto,Nungki Anggorowati, Hanggoro T. Rinonce, Totok Utoro, M aria I. Lusida,
Soetjipto, W idya Asm ara, Hak Hotta and Yoshitake Hayashi. Hepatitis E virus infection in two different regions of Indonesia with identification of - 19 disimpulkan sebagai ko-infeksi SARS-
swine HEV genotype 3. M icrobiol Im m unol 2013; 57: 692–703 doi: 10.1111/1348-0421.12083
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON376 CoV-2 dan adenovirus
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
.
23 24
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 4
5/17/22
Kasus Hepatitis Akut 2022 - Global Penyakit Karena Virus Bawaan Pangan
25 26
Apakah ada Patogen baru “Emerging” ? Kasus Hepatitis Akut 2022 - Indonesia
• Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan 18 dugaan kasus Hepatitis Akut yang belum
diketahui penyebabnya : Sumut, Sumbar, Babel, DKI Jakarta (12 kasus), Jabar, Jatim, dan Kaltim
Inang : Paparan: • 9 kasus masuk status pending classification, 7 discarded, 1 dalam proses verifikasi dan 1 probable
Umur Urbanisasi - 7 kasus discarded : 1 positif HAV, 1 positif HBV, 1 positif tifoid, 2 demam berdarah dengue, 2>16tahun
HIV Globalisasi
- tidak ditemukan adanya penularan langsung dari orang ke orang
malnutrisi Produksi pangan
- 7 dari 18 pasien diduga Hepatitis Akut dinyatakan meninggal, namun masih belum dipastikan apakah
Ekosistem
meninggal karena penyakit Hepatitis Akut atau ada faktor lainnya
Emerging - rentang usia 0-20 tahun, paling banyak anak 5-9 tahun ( 6 orang), 0-4 tahun (4 orang), 10-14 tahun (4
(Foodborne) orang) dan usia > 15-20 tahun (4 orang)
Pathogen
Patogen : - Gejala : demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada
Resistensi antibiotika otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.
Virulensi • Kemenkes dan pihak terkait terus melakukan upaya investigasi dengan melakukan analisis patogen
Inang lebih luas Diadaptasi dari : IFT, 2002. Em erging menggunakan (WGS) dan penyelidikan epidemiologi
Metode deteksi M icrobiological Food Safety Issues.
Im plications for control in the 21 st century
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220513/0539829/kemenkes-temukan-18-orang-dugaan-kasus-hepatitis-akut/
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
27 28
29 30
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 5
5/17/22
Ratih Dewanti-Hariyadi
http ://ratihde.staff.ipb.ac.id
Penutup Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
SEAFAST Center, LPPM
Kampus IPB Darmaga
• Akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus hepatitis akut parah pada anak-anak yang
belum diketahui penyebabnya baik di tingkat global maupun di Indonesia
- Dari kasus global tidak diisolasi virus Hepatitis
- Adenovirus tipe 41 diisolasi pada 74 dari 169 kasus : Adenovirus sebelumnya belum
pernah dikaitkan dengan hepatitis pada anak yang immunocompetent : novel-kah
(emerging?)? SARS-CoV2 juga diisolasi dari 20 kasus : ko-infeksikah?
• Masih diperlukan (dan sedang dilakukan) penelitian mendalam untuk mengetahui
penyebab kasus
• Pencegahan umum penularan hepatitis oleh virus: mencuci tangan dengan sabun,
memasak makanan sampai matang, menyiapkan makanan mentah dengan baik,
Terima kasih
menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit kuning
• Pencegahan lain : vaksinasi, tidak berbagi jarum suntik, tidak berbagi alat kebersihan
diri, mencegah penularan lewat transfusi darah, berhubungan seks dengan kondom
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 Ratih Dewanti-Hariyadi/2022
31 32
Ratih Dewanti-Hariyadi/2022 6