Anda di halaman 1dari 14

Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023

Spesimen Monkeypox

ASPEK KEBIJAKAN
TATA CARA PENANGANAN SPESIMEN
CACAR MONYET (MONKEYPOX)

Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sri Oemijati

Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan


Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
2023

SEJARAH

• Pox berasal dari bahasa Inggris (abad 15) yaitu


Pockes/pocke = Pocc yang berarti pustula, melepuh
(blister), bisul (ulcer).
• Virus Human monkeypox (MPXV) merupakan virus dari
genus orthopoxvirus, famili Poxviridae yang bersifat highly
pathogenic. Termasuk dalam golongan DNA virus.
• Pertama kali diisolasi tahun 1958 dari primata
• Tahun 1970 pertama kali dilaporkan kasus pada manusia
• 2 clade virus yaitu Congo Basin – Clade I (Afrika Tengah)
dan West Africa – Clade II (Afrika Barat).
(Erez et.al, 2019)
• Clade Congo Basin bersifat lebih virulen

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 1
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

Data Interim Klasifikasi Virus Monkeypox1,2,3


Congo Basin/Central Afrika West Afrika

Clade I II (dengan subclade IIa dan IIb)

Wilayah • Afrika Tengah • Afrika Barat : Nigeria, Liberia, Sierra Leone (1970-2017)
• Eropa, USA, Asia, Afrika Barat, Australia (2017-2022)

Severity • Menyebabkan penyakit derajat berat dengan • menyebabkan penyakit dengan derajat lebih rendah dibandingkan clade 1
kematian 11% terutama pada anak-anak usia < 8 • menular antar manusia, kasus pada anak-anak jarang ditemukan
tahun • pada tahun 1970-2017, kasus kematian 6%
• Pada pasien dengan gangguan kekebalan • pada tahun 2022, kasus kematian 12 orang dari negara Brazil (1), Ekuador
menyebabkan kesakitan lebih berat (1), Spanyol (2), Nigeria (4), Ghana (1), Afrika Tengah (2), India (1)

• Sumber :
1. https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/clinicians/pediatric.html
2. https://worldhealthorg.shinyapps.io/mpx_global/ 3
3. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON396

Hasil WGS kasus pertama Monkeypox di Indonesia termasuk kelompok Afrika Barat Clade IIb
lineage B.1
Wabah 2022

• Labnas Prof Srie Oemijati,


BKPK berhasil mendapatkan
sekuens lengkap keseluruhan
genom 197 kbp

• Analisis data (kurasi dan QC)


dilakukan dengan bantuan
Tim GISAID

• Clade IIb lineage B.1


merupakan kelompok
outbreak 2022 (Eropa, Asia,
US, Australia, Afrika Barat)

Indonesia/MPX024/2022

West African / clade II

Congo Basin (Central African) / clade I

Sumber :
1. GISAID.org
2. Nexstrain, https://nextstrain.org/monkeypox

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 2
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

BIOSAFETY
• Kasus Monkeypox merupakan Penyakit Zoonosis :
• Ditularkan dari hewan yang terinfeksi melalui gigitan atau melalui kontak langsung dengan darah,
cairan tubuh, atau luka hewan yang terinfeksi
• Penularan dari manusia ke manusia melalui saluran pernapasan atau kontak langsung dengan cairan
tubuh orang yang terinfeksi, atau dengan benda yang terkontaminasi virus..
• Monkeypox termasuk dalam Kelompok Resiko 3 (Risk Group 3)
• Semua kegiatan dengan bahan infeksius harus dilakukan dalam lemari pengaman biologis
(BSC)
• Sentrifugasi bahan yang terinfeksi harus dilakukan dalam wadah tertutup yang ditempatkan
dalam container pengaman tertutup.
• Penggunaan jarum, spuit, dan benda tajam lainnya harus dibatasi secara ketat.
• Virus ini rentan terhadap 0,5% natrium hipoklorit (Represent paratus), desinfektan berbasis
kloroksilenol, glutaraldehid, formaldehida, dan paraformaldehida serta senyawa amonium
kuaterner.
• Virus juga rentan terhadap pemanasan

• Standar keamananan laboratorium minimum untuk pemeriksaan


Monkeypox adalah BSL-2 dengan Standar Tata Laksana BSL-3
• Penggunaan prosedur operasi standar (SOP) yang memadai harus
dipastikan
• Personel laboratorium harus dilatih untuk mengenakan dan melepas
alat pelindung diri (APD), pengumpulan spesimen, penyimpanan,
pengemasan dan pengangkutan dengan tepat.
• Semua spesimen yang dikumpulkan untuk pemeriksaan laboratorium
harus dianggap berpotensi menular dan ditangani dengan hati-hati.
• Menghindari prosedur apa pun yang dapat menghasilkan aerosol.
• Tindakan harus diambil untuk meminimalkan risiko penularan
laboratorium berdasarkan penilaian risiko saat menguji spesimen
klinis rutin dari pasien yang dikonfirmasi atau diduga cacar monyet.
(termasuk membatasi pengujian spesimen oleh staf yang kompeten)
6

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 3
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Pemeriksaan Konfirmasi laboratorium spesimen dari kasus suspek yang
direkomendasikan WHO adalah Molekuler (Nucleic Acid Amplification Testing/NAAT)
seperti realtime atau PCR konvensional.
• NAAT dapat bersifat generik untuk orthopoxvirus (Tidak Spesifik)
• NAAT yang bersifat khusus untuk deteksi MonkeyPoxvirus (di utamakan)
• Selain NAAT, sequencing berguna untuk menentukan clade virus dan memahami
epidemiologi.
• Deteksi antibodi dari plasma atau serum dapat digunakan untuk deteksi monkeypox
namun tidak boleh diinterpretasikan sendiri. Deteksi IgM saat infeksi akut atau IgG
dalam sampel serum berpasangan (CDC)

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 4
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

JENIS SPESIMEN

• Jenis spesimen yang direkomendasikan untuk konfirmasi laboratorium cacar monyet adalah
Lesi kulit atau Usapan permukaan lesi dan/atau eksudat atau krusta lesi.
• Swab yang ditempatkan di media transpor virus (VTM) atau dapat juga tanpa VTM
dapat digunakan.
• Pengambilan sebaiknya dilakukan pada Lokasi yang berbeda pada Tubuh.
• Lesi, krusta, dan cairan vesikular tidak boleh dicampur dalam tabung yang sama.
• Jika memungkinkan, diambil 2 swab untuk Back Up Pemeriksaan

Catatan :
Selain spesimen lesi, pengumpulan swab orofaringeal dianjurkan. Namun, data keakuratan
jenis spesimen ini untuk diagnosis terbatas untuk monkeypox, oleh karena itu spesimen usap
tenggorokan yang negatif harus ditafsirkan dengan hati-hati.

PENGAMBILAN SPESIMEN MonkeyPox

Jenis spesimen pemeriksaan :


• Swab Vesicular Lesi atau Krusta lesi (Diwajibkan)*
• Swab Oropharyngeal dan atau Swab Anal/Dubur
• Serum

Alat Pelindung Diri


• Gloves (diutamakan tanpa Powder)
• Minimal Jas Lab Lengan Panjang (Tergantung Analisis Resiko: Hazmat;
Apron)
• Masker N95
• Google atau Penutup Muka

10

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 5
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan untuk


Pengambilan Sampel Monkeypox

• Coveralls/Gowns
• N-95 mask
• Head cap
• Booties/shoe-cover
• Face shield/safety goggles *
• Double pair of gloves *

Pemakaian dan pelepasan APD mengikuti


Gowns Coveralls/Tyvek Suit
protokol pengambilan sampel COVID-19

11

FORMULIR TERSANGKA CACAR MONYET

• Formulir harus diisi lengkap


• Formulir harus dikirimkan
bersama dengan spesimen

12

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 6
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

SWAB LESI (KRUSTA, CAIRAN LUKA)

Alat
• Tabung steril 1.8ml cryotube
• Swab dacron steril
• Label
• Jarum 26 G atau scalpel
• Saline steril
• Kapas

Cara Pengambilan Spesimen


• Posisikan penderita pada posisi nyaman
• Usap lesi dengan alkohol
• Pecahkan lesi dengan jarum/scapel
• Apus/Swab cairan lesi dari dasar lesi dengan dacron steril
• Masukkan swab ke dalam tabung steril tanpa medium (kering). Jika memungkinkan diambil 2
Spesimen (dengan dan Tanpa VTM). Lebih baik lagi jika ada spesimen tambahan (Krusta)
• Simpan sementara suhu 4-8oC
• Kirimkan spesimen segera pada suhu 4-8oC.

13

Lesion samples- Roof, Scrapings, Crust/scab, fluid

(Ref open who.org 2021)

14

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 7
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

Pengambilan Spesimen Usap Tenggorok


1. Gunakan APD sesuai standar
2. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks BSS atau
sejenisnya), berikan label identitas pasien.
3. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai plastik.
4. Lakukan usap pada lokasi tonsil dan hindarkan menyentuh bagian lidah.
5. Kemudian masukkan swab tenggorok sesegera mungkin ke dalam cryotube
yang berisi virus transport medium.
6. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat ditutup
dengan rapat.

15

Pengambilan spesimen Usap Tenggorok

16

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 8
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

Pengambilan Spesimen Usap Tenggorok

7. Cryotube kemudian dililit parafilm.


8. Cryotube yang sudah berisi swab dibungkus dalam tissue bersih lalu dimasukan ke
dalam plastik klip.

7. Simpan dalam suhu 4-8°C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam Freezer.
8. Dimasukkan ke dalam Cointaner jenis 4GU/CLASS 6.2 atau sejenisnya

17

SPESIMEN SWAB
Swab dimasukan ke dalam
cryotube kering tanpa medium
transport atau dengan VTM

Tulis label dengan jelas


• Nama /Umur/ Jenis Kelamin
• Tanggal pengambilan
• Jenis Spesimen

Lilit cryotube dengan parafilm

18

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 9
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

Tabel 4. 1 Ringkasan Jenis Spesimen


Jenis Bahan Pengambilan Suhu Suhu ( oC) Keterangan
Spesimen Pengiriman dan Lama
( oC) Penyimpanan
Swab Lesi Tabung (cryotube) 2-8 Disimpan WAJIB DIAM BIL
(permukaan steril 1,8 ml, Swab pada suhu 2- Dua lesi dari jenis yang
atau dacron steril, Label, 8o C dalam 1 sama harus dikumpulkan
eksudat) Jarum 26 G atau jam. Jika lebih dalam satu tabung yang
scalpel, salin steril, dari 7 hari sama, terutama lesi dari
Kapas alkohol, maka lokasi yang berbeda.
dengan atau tanpa disimpan Lesi, krusta, dan cairan
Viral transport media pada freexer- vesikular tidak boleh
Kulit Tabung (cryotube) 2-8 20o C atau - dicampur dalam tabung
Bagian Stas steril / 1,8 ml, jarum 800C yang sama.
Lesi / 26 G atau scalpel,
Lesion Roof kapas alkohol, Label,
dengan atau tanpa
Viral transport media
Krusta dari Tabung (cryotube) 2-8
Lesi steril / 1,8 ml, jarum
26 G atau scalpel,
kapas alkohol, Label,
dengan atau tanpa
Viral transport media

19

Prosedur Penanganan Limbah Pasca Pengambilan Spesimen

• Peralatan sekali pakai (disposable) seperti sarung tangan, masker, dan baju
laboratorium diletakkan dalam plastik biohazard untuk dibuang bersama dengan
limbah medis lainnya

• Peralatan yang dapat dipergunakan kembali (misalnya kacamata pelindung atau


goggle) harus didesinfeksi, kemudian disingkirkan untuk dilakukan sterilisasi. Jas
laboratorium yang dipergunakan saat pengambilan spesimen diperlakukan sama
dengan linen terkontaminasi yang dipergunakan oleh pasien.

• Jarum dan benda tajam lainnya diletakkan ke dalam sharp container.

• Penanganan limbah infeksius selama pengumpulan spesimen harus disesuaikan


dengan prosedur penanganan limbah medis sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

20

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 10
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN

21

PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN

Mei 2022

Sept 2022

22

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 11
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN

• Ikuti pedoman terbaru WHO IATA


• Sampel harus dikirim mengikuti metode
“Triple Packaging”
• Sampel klinis yang dicurigai akan dikirim
sebagai Kategori-B [Zat biologis] di bawah
Kelas 6.2

23

Pengisian Laporan Hasil

• Data di Entry dalam Laman New Allrecord PCR  HARUS Punya Akun ALLRECORD PCR
• Hasil Pemeriksaan 1-2 x 24 Jam (Hari Kerja)

24

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 12
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

14 UPT Laboratorium Kemenkes dipersiapkan untuk mendukung


pemeriksaan Monkeypox (2022)
• Lokasi laboratorium dipilih berdasarkan konsentrasi komunitas risiko tinggi termasuk LSL

Pelatihan Batch 1 : 3 lab


Pelatihan Batch 2 : 11 lab

25

KESIMPULAN

• Jenis spesimen yang direkomendasikan untuk konfirmasi


diagnostik cacar monyet pada kasus yang dicurigai adalah
bahan lesi kulit, termasuk swab dari eksudat lesi dan atau
krusta lesi.

• Konfirmasi laboratorium spesimen dari kasus yang dicurigai


dilakukan dengan menggunakan pengujian amplifikasi asam
nukleat (NAAT), seperti real-time atau reaksi berantai
polimerase konvensional (PCR)

26

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 13
Paparan Kebijakan terkait Tatalaksana 16 Oktober 2023
Spesimen Monkeypox

27

workshop melalui virtual meeting -


Kemenkes 24 Oktober 2023 14

Anda mungkin juga menyukai