Anda di halaman 1dari 3

MLearn-KCV : Machine learning algorithm Convolutional Neural Network and K Fold

Cross Validation for detection of monkeypox disease

A. Latar Belakang
Saat ini masyarakat sedang dihebohkan dengan salah satu penyakit yaitu
monkeypox. Cacar monyet (monkeypox) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus dengan genus orthopoxvirus. Penyakit cacar monyet awalnya sebagian besar
hanya terjadi di hutan hujan Afrika pada bagian tengah dan barat (Husna F., Wicaksono I.
A., 2020). Penularan cacar monyet (monkeypox) kepada manusia dapat terjadi melalui
kontak langsung antara manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dengan memakan
daging yang tidak dimasak dengan benar. Infeksi melalui inokulasi melalui kontak
dengan lesi kulit atau mukosa pada hewan, terutama ketika kulit terkena gigitan, goresan
dari hewan yang terinfeksi (Peterson et al, 2018). Pada manusia monkeypox pertama kali
ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo dan selama lima dekade
terakhir dilaporkan hingga lebih dari seribu kasus setiap tahun. Sejak tahun 2016, kasus
monkeypox pada manusia dilaporkan dari negara-negara yang belum pernah melaporkan
kasus sebelumnya (Republik Afrika Tengah, DRC, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, dan
Republik Kongo).

Tabel 1. Jumlah kasus monkeypox di berbagai negara Mei 2022


Pada Mei 2022, Monkeypox menjadi penyakit yang membutuhkan perhatian oleh
Kesehatan masyarakat global dimana WHO juga telah mendapatkan notifikasi kasus
monkeypox dari negara non endemis bahkan tanpa memiliki riwayat perjalanan dari
negara endemis di 4 regional (Eropa, Amerika, Eastern Mediterranean, dan Western
Pacific). Menurut kemenkes RI di Indonesia, kasus monkeypox pertama kali ditemukan
pada 20 Agustus 2022 dimana pasien merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun
dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis (KemeNkes RI, 2022).
Hal tersebut membuat pemerintah dan masyarakat harus waspada dan memiliki
kesiapsiagaan guna mencegah penularan dan pertambahan kasus dari virus monkeypox
ini sehingga tidak menjadi pandemi seperti pada tahun 2020 lalu.
Era society 5.0 lebih menekankan pada upaya menempatkan manusia sebagai
pusat inovasi (human centered) adapun kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial dan berkembang keberlanjutan
(Usmaedi, 2021). Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka dibuatlah
sebuah gagasan mengenai MLearn-KCV : Machine learning algorithm Convolutional
Neural Network and K Fold Cross Validation for detection of monkeypox disease
yang mampu mendeteksi adanya penyakit monkeypox pada manusia sehingga bisa
mengetahui upaya serta penanganan yang harus segera dilakukan dan memudahkan
dalam penyebaran informasi mengenai penyakit monkeypox.

B. Isi Dan Gagasan


Teknologi MLearn-KCV : Machine learning algorithm Convolutional Neural
Network and K Fold Cross Validation for detection of monkeypox disease sebuah sistem
aplikasi yang menggunakan Convolutional Neural Network and K Fold Cross Validation
for detection. CNN termasuk dalam jenis Deep Neural Network karena kedalaman
jaringan yang tinggi dan banyak diaplikasikan pada data citra. Pada kasus K-fold cross
validation merupakan salah satu metode statistik yang diimplementasikan untuk
mengevaluasi performansi dari model atau algoritma yang telah dirancang.
Penggabungan dua algoritma ini digunakan untuk mendeteksi objek dalam melakukan
pemeriksaan penyakit serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap upaya
penanganan yang tepat sasaran. Inovasi ini menggunakan smartphone camera untuk
mengidentifikasi penyakit monkeypox serta informasi mengenai monkeypox. Berikut
prototype aplikasi.

Gambar 1. Design Prototype Aplikasi

Pada Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung dalam mengidentifikasi

Anda mungkin juga menyukai